Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORITIS
1. DEFINISI
Bronchiolitis adalah penyakit obstruktif akibat inflamasi akut pada saluran nafas
kecil (bronkiolus), terjadi pada anak berusia kurang dari 2 tahun dengan insidens
menyebabkan obstruktif akut jalan nafas dan penurunan pertukaran gas dalam
ETIOLOGI
90% dari kasus, dan sisanya disebabkan oleh virus Parainfluenzae tipe 1,2, dan 3,
7
8
2. P ATOFISIOLOGI
Hypoxemia
Keterangan:
Bronkiolitis adalah suatu peradangan yang terjadi dengan adanya edema atau
pembengkakan pada mukosa, akumulasi secret atau lendir dan debris seluler yang
Dengan adanya obstruksi akan meningkatkan resistensi pada jalan nafas selama
Terjadinya hyperinflasi pada paru merupakan akibat dari udara yang tidak
MANIFESTASI KLINIS
Mula-mula bayi menderita gejala ISPA atas ringan berupa pilek yang encer dan
bersin. Gejala ini berlangsung beberapa hari, kadang-kadang disertai demam dan
nafsu makan berkurang. Kemudian timbul distres nafas yang ditandai oleh batuk
paroksismal, wheezing, sesak napas. Bayi-bayi akan menjadi rewel, muntah serta
sulit makan dan minum. Bronkiolitis biasanya terjadi setelah kontak dengan
orang dewasa atau anak besar yang menderita infeksi saluran nafas atas yang
ringan. Bayi mengalami demam ringan atau tidak demam sama sekali dan bahkan
Juli 2010 )
10
Terjadi distres nafas dengan frekuensi nafas lebih dari 60 kali per menit, kadang-
kadang disertai sianosis, nadi juga biasanya meningkat. Terdapat nafas cuping
hidung, penggunaan otot bantu pernafasan dan retraksi. Retraksi biasanya tidak
ataupun tanpa stetoskop, serta terdapat crackles. Hepar dan lien teraba akibat
terjadi hipoksia dengan saturasi oksigen <92% pada udara kamar. Pada beberapa
adenovirus atau inhalasi zat toksis (hydrochloric, nitric acids ,sulfur dioxide).
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tes laboratorium rutin tidak spesifik. Hitung lekosit biasanya normal. Pada
pasien dengan peningkatan lekosit biasanya didominasi oleh PMN dan bentuk
bertambah, ruang retrosternal lebih lusen, iga horisontal, pembuluh darah paru
(Mansjoer,arif.2000 :468)
atau bilasan nasofaring. Pada bahan ini dapat dilakukan kultur virus tetapi
memerlukan waktu yang lama, dan hanya memberikan hasil positif pada 50%
kasus. Ada cara lain yaitu dengan melakukan pemeriksaan antigen RSV
2010).
6. PENATALAKSANAAN
a. Medik
b. Keperawatan
lemah.
KOMPLIKASI
hilang.
13
tubuh.
1. Pertumbuhan (growth)
Proses bertambahnya ukuran akibat bertambah banyanya sel- sel dan atau
2. Perkembangan (development)
Bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari
proses pematangan.
a. Faktor Keturunan
b. Faktor Lingkungan
a) Imunisasi
b) Stress
d) Radiasi
e) Hormon
a) Lingkungan biologis
2) Jenis Kelamin
3) Umur
4) Gizi
7) Kepekaan
8) Fungsi metabolisme
b) Faktor Fisik
1) Cuaca/ Musim
2) Sanitasi
15
3) Keadaan rumah
c) Faktor Psikososial
1) Stimulasi
2) Motivasi belajar
3) Hukuman
4) Stress
5) Sekolah
d) Faktor Keluarga
1) Pekerjaan
2) Pendidikan
3) Adat Istiadat
4) Jumlah Saudara
5) Jenis Kelamin
1) Pangan
2) Perawatan Kesehatan
16
3) Papan
4) Higiene Sanitasi
5) Sandang
(Wong L. Donna.2000)
Ketrampilan.
(Wong L. Donna.2000)
a. Motorik kasar
b. Motorik Halus
c. Sensori
Pengkajian
Riwayat kesehatan
Adanya riwayat infeksi saluran pernapasan sebelumnya : batuk,
pilek, demam.
malnutrisi.
pernapasan.
Pemeriksaan fisik
Demam, takipnea, sianosis, pernapasan cuping hidung
Koping
pernapasan
Diagnosa keperawatan
(Wong. L. Donna.2003;463)
anak.
meningkatnya metabolisme.
Intervensi
Diagnosa 1
Rencana tindakan :
3) Posisikan anak dengan kepala dan dada lebih tinggi dan leher
agak ekstensi.
mengeluarkan secret
pernafasan.
kejadian tersebut
Rasional:
bronkiolus
dipertanyakan.
adekuat.
penggunaan bronkodilator.
Diagnosa 2
Rencana tindakan :
23
1) Observasi TTV
dengan tenang
Rasional:
7) Mengeluarkan secret
a) Diagnosa 3
Rencana tindakan :
mengkonsumsi nutrisi
Rasional:
b) Diagnosa 4
infeksi hilang
Rencana tindakan :
demam
Rasional:
menurunkan demam
kejang-kejang
mengobati RSV.
c) Diagnosa 5
pernafasan
Rencana tindakan :
Rasional:
3) Memaksimalkan istirahat
gangguan pernafasan.
d) Diagnosa 6
Rencana tindakan :
1) Kaji pengetahuan orang tua dan (jika perlu) anak tentang kondisi
dirumah sakit.
Rasional :
e) Diagnosa 7
nutrisi..
Rencana tindakan :
Rasional :
Diagnosa 8
Rencana tindakan :
anaknya
3) Ajarkan orang tua dan anak (jika perlu) bagaimana dan kapan
nya.
sejuk.
Rasional :
kebutuhan.
melawan penyakit.
lembab dan sejuk yang berasal dari tenda yang terpasang pada
4. Evaluasi