You are on page 1of 8

TUGAS MATA KULIAH

ILMU KESEHATAN TERNAK

”Defisiensi Vitamin Larut Lemak Pada Ternak”

Oleh:

Farida Dwi Utari H2C 008 040

JURUSAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2010
VITAMIN

Vitamin adalah suatu senyawa organik yang sangat diperlukan tubuh


untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin2 tidak dapat
dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, maka harus diperoleh dari
bahan pangan yang dikonsumsi. Sebagai pengecualian adalah vitamin D yang
dapat dibuat dalam kulit asalkan kulit cukup terkena sinar matahari. Vitamin
adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi
vital dalam metabolisme setiap organisme.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A,
C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6,
vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh
hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin
yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal
dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki
kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh.
Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok
besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin
lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang
larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam
hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat
dibutuhkan.
Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam
tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di
dalam tubuh. Vitamin larut dalam lemak disimpan di hati dan di dalam jaringan
lemak. Jika terlalu banyak larutan lemak vitamin A dan D dikonsumsi, hal
tersebut dapat menumpuk dan dapat menimbulkan efek berbahaya. Dikarenakan
lemak di dalam makanan membantu tubuh menyerap vitamin yang larut dalam
lemak, makanan rendah lemak bisa menyebabkan defisiensi. Beberapa gangguan
yang berhubungan dengan penyerapan lemak demikian juga vitamin yang larut
dalam lemak.

Vitamin Larut Dalam Lemak

♣ Vitamin A

Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin


yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di
malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina.
Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya
matahari, dan udara.

Vitamin A terdiri dari retinoid preformed, ditambah bentuk prekursor,


provitamin A karotenoid retinoid. preformed adalah istilah kolektif untuk retinol,
retinal, dan asam retinoic, yang semuanya secara biologis aktif. provitamin A
karotenoid termasuk beta-karoten dan lain-lain, yang dikonversi ke retinoid
dengan berbagai tingkat efisiensi. Retinoid sensitif terhadap panas, cahaya, dan
oksidasi oleh udara. Beta-karoten relatif lebih stabil. Vitamin E membantu
melindungi vitamin A dari oksidasi. Ada beberapa kehilangan vitamin A dengan
memasak, tetapi hanya setelah mendidih untuk jangka waktu yang relatif lama.
Retinoid dikonversi ke retinol dalam usus dan diangkut dengan diet lemak
ke hati, di mana disimpan. Sebuah transportasi khusus protein , protein
retinolbinding (RBP), transportasi vitamin A dari hati ke jaringan lainnya.
Karotenoid diserap utuh pada tingkat penyerapan lebih rendah dari retinol. Dari
semua karotenoid, beta-karoten memiliki vitamin A tertinggi-kegiatan yang
potensial. Bentuk aktif vitamin A memiliki tiga fungsi dasar: visi, pertumbuhan
dan perkembangan jaringan, dan imunitas. Vitamin A besumber dari minyak ikan
yang bentuk ester, dan dari sintesis kimia industri.

♣ Vitamin D
Berfungsi meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor dari pencernaan.
Dibutuhkan untuk pembentukan tulang, pertumbuhan dan memperkuat sistem
kekebalan tubuh dan mengurangi resiko gangguan kekebalan tubuh. Sinar
matahari merangsang vitamin D sintesis, yang mengatur tubuh penyerapan
kalsium dan karena itu sangat penting untuk kesehatan tulang. Vitamin D dari
makanan diserap dari bagian atas dari usus kecil, bersama dengan lemak
makanan, dan dikirim ke hati. Dalam kulit, ultraviolet (UV) radiasi dari matahari
mengkonversi kolesterol derivatif untuk cholecalciferol, yang memasuki aliran
darah dan diangkut ke hati. Dalam hati, vitamin D diubah menjadi calcidiol,
formulir tidak aktif yang beredar dalam darah. Ginjal mengambil calcidiol dan
dikonversi menjadi bentuk hormon aktif vitamin D disebut calcitriol. Orang
dengan gagal ginjal kronis memiliki tingkat yang sangat rendah dari calcitriol dan
harus rutin dirawat dengan bentuk vitamin.
Fungsi terbaik vitamin D aktif adalah untuk membantu mengatur kadar
darah kalsium dan fosfor. Vitamin D ini meningkatkan penyerapan mineral dari
gastrointestinal (GI) saluran. Dalam kombinasi dengan hormon paratiroid, itu
meningkatkan reabsorpsi mereka dari ginjal dan mobilisasi mereka dari tulang ke
dalam darah. Vitamin D membantu mempertahankan tingkat kalsium bahkan jika
asupan makanan tidak optimal.

♣ Vitamin E

Bertindak sebagai antioksidan, melindungi sel dari kerusakan yang


disebabkan radikal bebas. Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam,
karena bersifat antioksidan, vit E mudah teroksidasi terutama bila pada lemak
yang tengik, timah, garam besi serta mudah rusak oleh sinar UV. Fungsi vitamin
E yaitu dengan menerima oksigen Vit E dapat membantu mencegah oksidasi
terhadap Vit A dalam saluran pencernaan, vit E dalam jaringan menekan oksidasi
asam lemak tidak jenuh, diperlukan dalam sintesis koenzim A yang penting dalam
pernafasan. Nama kimia dari vitamin E, tokoferol, berasal dari toco, yang berarti
"yang berhubungan dengan persalinan."
Vitamin E terdiri dari delapan keluarga yang terjadi secara alami senyawa
empat tocopherol dan empat tocotrienol. Vitamin E sangat rentan terhadap
kerusakan oleh oksigen, logam, cahaya, dan lemak yang digoreng. Akibatnya,
penyimpanan makanan lama menurunkan kadar vitamin E-makanan. Vitamin E
adalah antioksidan dan salah satu yang utama pembela tubuh terhadap kerusakan
oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Kegiatannya ditingkatkan oleh
antioksidan lain seperti vitamin C dan mineral selenium. Vitamin E sela rantai
reaksi radikal bebas dengan mendapatkan dioksidasi, sehingga melindungi selaput
sel dari serangan radikal bebas.

♣ Vitamin K

Vit K larut dalam lemak dan tahan panas, tetapi mudah rusak oleh radiasi,
asam dan alkali. Vit K sangat penting bagi pembentukan protrombin. Kadar
protrombin dalam darah yang tinggi baik untuk penggumpalan darah. vitamin K
memainkan peran penting dalam pembekuan darah, dan ia menamainya vitamin
"K" untuk "koagulasi." Vitamin K terdiri dari keluarga yang dikenal sebagai
senyawa kuinon. Ini termasuk phylloquinone dari tanaman dan menaquinones dari
sumber hewan. Phylloquinone adalah bentuk biologis yang paling aktif.
Menaquinones juga disintesis oleh bakteri dalam usus besar dan diserap,
memberikan kontribusi sekitar 10 persen dari total vitamin K-kebutuhan.
Vitamin-K penyerapan tergantung pada konsumsi normal dan pencernaan lemak
makanan. Hal ini terutama disimpan di hati.
Vitamin K membantu dalam pengaktifan pembekuan darah-faktor protein
tujuh yang berpartisipasi dalam serangkaian reaksi untuk membentuk gumpalan
yang akhirnya berhenti aliran darah. Vitamin K juga berpartisipasi dalam aktivasi
protein tulang, yang sangat meningkatkan kalsium-sifat mereka mengikat tingkat
rendah. Sirkulasi vitamin K telah dikaitkan dengan kepadatan mineral tulang
rendah. Dengan demikian, cukup asupan vitamin K dapat membantu melindungi
patah tulang panggul.
Defisiensi Vitamin Larut Lemak
♪ Vitamin A

Hampir semua gejala defisiensi vitamin A tidak spesifik dan tidak ada hewan
yang memanisfestikan semua gejala defisiensi yang telah diketahui. Gejala
pertama yang terlihat adalah anoreksia, kemudian secara cepat diikuti oleh buta
malam atau rabun, diare parah, tidak terjadi koordinasi dalam gerak,
exopthalamia, banyak air mata, dan ingus, buta total yang permanen, pecahnya
kornea mata, pertumbuhan terganngu, bobot badan turun, dan kulit kasar atau
kering.
Sapi kebiri yang sedang digemukkan dapat menderita defisiensi vitamin A
yang parah, sapi tersebut dapat memperlihatkan gejala buta malam atau konvulsi,
banyak cairan hidung/mata, dan ulkus kornea. Anak sapi yang baru lahir dari
induk yang menderita defisiensi vitamin A dapat ikut keturunan dengan tanda-
tanda antara lain degenerasi saraf mata atau hydrocephalus. Pejantan yang
menderita defisiensi vitamin A dapat memperlihatkan aktifitas seksual yang
menurun dan kualitas sperma menurun. Pada unggas apabila kurang vitamin A
akan mengakibatkan ataxia, dan patologi.

♪ Vitamin D

Defisiensi vitamin D terutama mempengaruhi sistem pertulangan hewan


muda. Untuk ruminan, defisiensi Ca dalam ransum mungkin tidak menyebabkan
rickets tetapi defisiensi P disertai defisiensi vitamin D merupakan penyebab utama
terjadinya rickets pada ruminan yang masih muda. Gejala yang dapat dilihat
adalah menurunnya kadar Ca dan P-anorganik dala darah, sendi-sendi yang
membengkak dan kaku, anorexia, respirasi yang cepat, iritabilitas, tetany,
kelemahan, konvulsi, dan pertumbuhan yang terhambat. Pada sapi-spai yang lebih
tua, defisiensi vitamin D dapat menyebabkan gejala tulang yang lemah dan mudah
mengalami faktur/patah. Jika fraktur terjadi di daerah tulang punggung, maka
dapat terjadi paralisis. Anak sapi yang lahir dapat mati, jika masih hidup, akan
lemah atau bentuknya tidak normal. Kekurangan vitamin D pada yam dewasa
akan menyebabkan tulang lemah dan mudah patah dan pada anak ayam akan
terjadi bungkul-bungkul. Kelebihan vitamin D tulang juga menjadi rapuh.
♪ Vitamin E

Defisiensi vitamin E atau selenium atau keduanya dapat menyebabkan


timbulnya NMD (Nutricional Muscular Dystrophy). Hasil beberapa penelitian
memperlihatkan bahwa beberapa perubahan metabolisme urat daging pada hewan
yang mengalami defisiensi vitamin E hampir sama dengan yang disebabkan oleh
defisiensi Selenium. Defisiensi vitamin E meningkatkan lisozim dalam urat
daging yang diketahui penting dalam proses katablisme protein. Penyakit yang
disebabkan akibat kekurangan vitamin E pada ayam dewasa akan menurunkan
daya tetas telur denagan nyata.

♪ Vitamin K

Dalam keadaan tertentu defisiensi vitamin K dapat terjadi misalnya bila


hewan mengkonsumsi zat antikoagulan (misalnya dekumarol yang biasanya
dibentuk oleh jamur – pada tanaman clover yang dapat memecah protombin.
Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan
kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin
K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi
asam amino asam glutamat. Defisiensi vitamin K pada ayam akan mengakibatkan
Panjangnya waktu pembekuan darah. Sumber vitamin K berasal dari phylloquinon
dan vitamin K sintesis

Sumber :
Anonim. Vitamin. http://www.wikipedia.org. Diakses pada 29 Juni 2010.

Anonim. 2010. Vitamin Larut Lemak. http://www.faqs.org. Diakses pada tanggal


30 Juni 2010.

Anonim. Vitamin. http://www.medicastore.com. Diakses pada tanggal 30 Juni


2010.

Kimin, A. Vitamin : Antara Perlu dan Tidak Perlu. http://www.apotekputer.com.


Diakses pada tanggal 29 Juni 2010.

Nurahmadhan. 2010. Vitamin Untuk Ternak Unggas. http://nurahmadhan.


blogspot.com/2010/05/vitamin-untuk-ternak-unggas.html. Diakses pada
21 Juni 2010.

Parakkasi. A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Universitas Indonesia


Press. Jakarta.

Qonita. 2008. Vitamin. http://qfaqs.multiply.com. Diakses pada tanggal 30 Juni


2010.

You might also like