Professional Documents
Culture Documents
Pada bagian ini, algoritma step-size diimplementasikan dalam bahasa Pascal untuk
persamaan differensial berikut:
dx (t)
=−2 x ( t ) ; dimana x ( 0 )=10 (1)
dt
Berikut ini adalah program mencari solusi persamaan differensial dengan menggunakan
metode numerik :
Program Solusi_numerik_persamaan_differensial;
{Mencari solusi persamaan differensial dengan metode
numerik}
{Definisi Variabel:}
var xa,xb,Edx,t,ta,dt,err,N,an : real;
s : byte;
{Rincian Program:}
begin
{Output solusi}
gotoxy(6,s); writeln(t:2:3);
gotoxy(22,s); writeln(xa:2:3);{output solusi numerik order pertama}
gotoxy(44,s); writeln(xb:2:3);{output solusi numerik order kedua}
gotoxy(66,s); writeln(an:2:3);{output solusi analitik}
s := s + 1;
readkey;
end;
end.
Tampilan program untuk memasukkan nilai awal ditunjukkan pada gambar 1. Tampilan
awal adalah proses meminta input dari user. Input tersebut adalah nilai x pada saat t=0
(x(0)), nilai t awal perhitungan (ta), dan jumlah interval (N).
Kemudian program diujicoba dengan jumlah interval yang lebih besar yaitu, N = 50.
Diperoleh solusi yang ditunjukkan pada gambar 3. Tampak bahwa dengan
memperbanyak jumlah interval, solusi numerik yang diperoleh akan lebih mendekati
nilai sebenarnya (solusi analitik).
Bagian II : Mencari Solusi Vc(t) dan i(t) Rangkaian Pelepasan Muatan Kapasitor C
Vc(t)
Pada saat t = 0, saklar S ditutup dengan keadaan awal adalah V C (0) = 1 Volt dan i (0) = 0
A. Arus pada kapasitor adalah
dVc (t )
i ( t )=C (3)
dt
sehingga
dVc( t) 1
= i(t) (A)
dt C
Persamaan (A) dan (B) akan digunakan dalam pencarian solusi V C(t) dan i(t) dengan
menggunakan program yang dihasilkan pada Bagian 1. Solusi V C(t) dapat diperoleh dari
persamaan (A), sedangkan solusi i(t) dari persamaan (B).
Nilai R, L dan C diambil dari angka-angka bukan nol pada tanggal lahir 3-5-1982.
Nilai C diambil dari yang terkecil, yaitu 1, sehingga C = 1 farad
Nilai L diambil dari yang terbesar, yaitu 9, sehingga L = 9 Henry
Nilai R diambil yang ditengah, dan diamati untuk 3 kasus :
1) R = 8 Ohm
2) 0,01R = 0,08 Ohm
3) 100R = 800 Ohm
Program untuk mencari solusi i(t) dan V c(t) pada rangkaian pemuatan kapasitor dengan
metode numerik tidak begitu berbeda dengan program pertama, perbedaannya
terdapat pada persamaan differensialnya.
1. Kasus I, R = 8 Ohm
Jika persamaan (3) diturunkan, diperoleh :
Meylanie Olivya P270020900
2
di (t) d 2 V c (t )
=C (5)
dt dt2
Dengan mensubstitusi R = 8 Ohm, L = 9 Henry, C = 1 farad, pers.(3), dan pers.(5)
pada pers.(4), diperoleh :
d 2 V C (t ) d V C (t )
9 +8 +V C ( t )=0 (6)
dt2 dt
Jika
V C ( t ) =A e st (7)
Maka pers.(6) menjadi
9 s2 A e st +8 sA e st + A e st =0
A e st ( 9 s2 +8 s +1 )=0
dimana diperoleh akar-akar real (overdamped) :
−8+ √ 28 −8−√ 28
s1= dan s2=
18 18
sehingga
V C ( t ) =A 1 es t + A 2 es t
1 2
(8)
Program
Solusi_numerik_pelepasan_muatan_kapasitor_rangkaian_RLC;
{Definisi Variabel: }
var ia,ib,Edx,va,vb,t,dt,ta,N,e,err,dia,dib : real;
s1,s2,A1,A2,i,v : real;
j : byte;
{Rincian Program: }
begin
{Proses inisialisasi}
ib:=ia; vb:=va; e:=1e-2; dt:=ta/N;
s1:=(-8+sqrt(28))/18; s2:=(-8-sqrt(28))/18; {nilai s1 dan s2}
A2:=1/(1-s2/s1); A1:=1-A2; {nilai A1 dan A2}
i:=4; j:=10;
{Output Solusi}
gotoxy(i,j); writeln(t:2:3);
gotoxy(i+12,j); writeln(ia:2:3);
gotoxy(i+22,j); writeln(va:2:3);
gotoxy(i+35,j); writeln(ib:2:3);
gotoxy(i+45,j); writeln(vb:2:3);
j:=j+1;
readkey;
end;
end.
Dari gambar 3, tampak bahwa ketika nilai i(t) (Metode A dan B) meningkat, nilai
tegangan pada kapasitor, VC(t), menurun. Sesuai dengan nama rangkaiannya yaitu
rangkaian pelepasan muatan kapasitor, dimana Q = C.V dengan C = 1 farad (konstan),
maka muatan dalam kapasitor akan bergantung pada nilai V, sehingga muatan akan
terus menurun sampai pada waktu tertentu ketika nilai tegangan pada kapasitor = 0
Volt.
2. Kasus II, R = 0.08 Ohm
Gambar 4. Solusi numerik untuk R = 0.08 Ohm, dengan ta=10 dan N=100
Berbeda dengan kasus 1, tegangan pada kapasitor untuk kasus 2 lebih cepat mengalami
penurunan. Sehingga dengan t awal dan N yang sama, gambar 4 menunjukkan bahwa
pada 3.1 < t < 6.3 detik, muatan pada kapasitor = 0.
Output yang dihasilkan ternyata tidak sesuai dengan yang diinginkan, sehingga program
diujicoba untuk ta = 1 dan N = 100. Output programnya adalah :
Gambar 6. Solusi numerik untuk R = 800 Ohm, dengan ta=1 dan N=100
Seperti halnya pada gambar 5, output program yang dihasilkan pada gambar 6 tidak
sesuai dengan yang diinginkan, dimana nilai tegangan tidak mengalami penurunan. Hal
ini disebabkan, pada kenyataannya nilai resistor yang terlalu besar menyebabkan arus
tidak dapat melaluinya