Professional Documents
Culture Documents
Sebuah landasan pemikiran kenapa kita dapat hadir di sini adalah sebuah hal yang sangat
substansi untuk kita melangkah lebih jauh. Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri ketika
kita berhasil menjadi seorang Mahasiswa, entah di kampus manapun identitas sebagai
mahasiswa terkadang membuat kita menjadi seseorang yang berhasil di atas yang
lainnya.
Pada kasus ini, ketika kita masuk ke Perguruan Tinggi sebenarnya kita sudah menendang
belasan, bahkan, puluhan atau ratusan orang yang menginginkan kursi yang kita duduki.
Apakah pernah kita berpikir bagaimana nasib orang-orang yang kita tendang tersebut?
Mahalnya biaya pendidikan tinggi juga menyebabkan banyak saudara-saudara kira yang
dapat melihat bagaimana kebahagiaan kita yang dapat menempuh jenjang pendidikan
Sebenarnya, dengan landasan tersebut, maka sepatutnya kita yang menjadi “orang
terpilih” berpikir, kita berada disini bukanlah hanya karena sebuah nasib atau pemberian
dari Tuhan saja. Akan tetapi dengan adanya kita dalam perguruan tinggi ini, maka
sebenarnya kita diberikan amanah dari rakyat yang mensubsidi kita, para calon – calon
mahasiswa yang kita tendang, dan sebuah harapan dari orang tua kita. Posisi yang
sebenarnya menjadi sebuah beban haruslah menjadikan kita sebagai orang yang dapat
memberikan kontribusi terhadap masyarakat secara luas, bukan hanya bagi kepentingan
individu. Sekarang tanyakan pada diri kita sendiri, apakah kita sudah menyiapkan apa
yang bisa kita beri terhadap masyarakat, ataukah kita hanya menyiapkan apa yang dapat
Kondisi dikampus kita sangatlah menarik tentang berbicara hal tersebut, label mahasiswa
para mahasiswanya. Kondisi riil yang terlihat, mahasiswa disini masih sangat jarang yang
mau berbicara tentang kondisi masyarakat saat ini, yang terjadi adalah, bagaimana kita
Secara mudah untuk melihatnya adalah bagaimana tingkat partisipasi para mahasiswa di
dalam proses advokasi sosial ataukah pendalaman ilmu dalam kegiatan organisasi. Hanya
seper sekian persen yang muncul, ini butuh penelitian yang mendalam, namun secara
kasat mata dapat terlihat. Ketika kita menjadi mahasiswa hanyalah ingin bagaimana kita
Email : fakultasteknik.usm@gmail.com
mendapatkan nilai A dalam setiap mata kuliah, agar nanti kita lulus cepat dan
mendapatkan pekerjaan, maka menurut saya secara pribadi tidaklah kita harus susah
payah mendalami ilmu dalam kuliah, karena kuliah yang kita lakukan hanyalah untuk
diri kita sendiri, bukan berpikir sebuah perubahan bagi masyarakat, dan merupakan
sebuah pemborosan waktu dan uang ketika kita harus kuliah terlebih dahulu hanya untuk
AKTIFIS MAHASISWA
Pasca Reformasi, arogansi dari mahasiswa semakin terasa, peranan mahasiswa yang
ketika itu menjadi garda terdepan ternyata menjadikan kita semua lupa diri atas apa yang
menjadi harapan dan landasan sebagai seorang mahasiswa atau biasa disebut sebagai
kaum intelektual (walaupun masih dipertanyakan apa yang dimaksud dengan intelektual
tersebut).
Secara kondisi riil yang ada di mahasiswa disini ternyata tidak berjalan sebagaimana
fungsinya tersebut, sehingga perlulah dipertanyakan, apakah kita pantas disebut sebagai
Universitas yang lain, itu disebabkan keberanian para mahasiswanya dalam melakukan
aktualisasi diri dalam kegiatan-kegiatan internal kampus, hal ini saya paparkan setelah
melihat bagaimana kondisi organisasi internal di kampus-kampus yang lain. Namun yang
terkadang menjadi pertanyaan terbesar adalah, sebuah konsep yang matang terkadang
Hal ini dapatlah dimaklumi, dikarenakan para mahasiswa yang berada di disini dan
kemudian menjadi seorang aktifis terkadang melupakan basis keilmuan yang dimilikinya,
mereka asyik dengan berbagai akifitas dalam sebuah organisasi tanpa turut meningkatkan
keintelektualannya dalam basis keilmuan..Bolos kuliah dengan alasan ada kegiatan di luar
akademik merupakan hal yang sangat biasa. Tapi, para aktifis tersebut jarang yang
mencoba mencari tahu apa saja yang telah dipaparkan oleh dosen dan mencoba mencari
ilmunya dengan berdiskusi dan membaca, bahkan yang lebih lucunya lagi ketika para
aktifis tersebut tidak dapat membuat makalah yang berdasarkan pemikirannya sendiri
tanpa mencontek atau copy paste dari orang lain. Apa yang perlu dibanggakan dari
Email : fakultasteknik.usm@gmail.com
seorang aktifis ketika dia ditanya tentang keilmuannya hanya bisa mengandalkan public
Saat ini sebagian besar Mahasiswa disini hanya bergerak pada peran provokator saja,
yang cenderung sudah tidak terlalu membuat perubahan yang berarti. Banyaknya aksi
signifikan, bahkan terkesan arogan dan tidak menyentuh pada aspek yang lebih substansi.
Tanggung jawab mahasiswa sebagai obat bagi masyarakat pun terlaksana hanya ketika
ada program dari rektorat seperti Kuliah Kerja Mahasiswa, sisanya adalah kesibukan
mahasiswa sendiri tanpa sebuah tujuan yang berarti. Mahasiswa sebagai perantara
program pemerintah juga wajib dipertanyakan. Selain dari kebijakan pemerintah yang
tidak mendukung hal tersebut, ini juga disebabkan dari nilai tawar mahasiswa itu sendiri
yang tidak pernah naik dalam segi kebutuhan pemerintah, sehingga wajar kita akan
Email : fakultasteknik.usm@gmail.com
Semoga kita mulai saat ini sudah bisa merenungkan diri sendiri apa yang bisa kita
lakukan untuk diri sendiri dan apa yang bisa kita berikan untuk orang lain sesungguhnya
kita adalah mahasiswa “kaum intelektual” orang orang yang beruntung dan terpilih
menduduki kursi kuliah tak seharusnya kita hanya memikirkan diri sendiri
Dan mahasiswa jangan pernah lupa bahwa nasib rakyat ada dipundak mahasiswa jangan
engkau hancurkan harapan rakyat dan jangan pernah engkau merasa bahwa diri kita
adalah mahasiswa sebelum kita mahasiswa mampu membuat rakyat tersenyum karena
By : Mahasiswa
Email : fakultasteknik.usm@gmail.com