You are on page 1of 16

BEBERAPA TEKNIK MANCING YANG UMUM DILAKUKAN DI

INDONESIA

(Dikumpulkan dan ditulis ulang oleh A. S. Ruky aka The Old Man
and the Sea )

Daftar Isi

1. MANCING DASARAN.
2. NGONCER.
3. TROLLING.
4. CASTING
5. SURF CASTING.
6. ROCK CASTING.
7. JIGGING.
8. POPPING.
9. Mancing GARONG.

10. Catatan Khusus

Lampiran 1 – Daftar Kapal Sewaan Untuk Mancing di Muara


Binuangeun

Lampiran 2 – Daftar Kapal/Perahu Mancing Sewaan di Merak

Catatan:

Tulisan ini tersedia bebas (free of charge untuk tiap anggota Fishy Forum
yang memerlukan, khususnya para pemula karena juga dikumpulkan dari
thread atau postingan mereka ! Siapa yang ingin melengkapi atau
menambahi silahkan saja!

1
1. MANCING DASARAN (Bottom Fishing). Mengapa disebut “Mancing
Dasaran”?. Karena apa yang dilakukan adalah menempatkan kail
yang berisi umpan di dasar laut (atau sedikit diatasnya agar tidak
tersangkut karang) dengan harapan bahwa ikan ikan yang berada di
dasar laut memakan umpan tersebut. Ini adalah teknik mancing paling
umum dan paling popular dikalangan pemancing. Ikan yang menjadi
target biasanya adalah Kakap Merah,Jenaha, Kurisi, Kuwe, Krapu,
Salem dan beberapa ikan dasar lainnya. Terkadang Tenggiri dan
Barracuda juga dapat dipancing dengan cara ini. Mancing dasar
menggunakan joran standar dan bisa menggunakan reel spinning atau
open (overhead) reel) atau malahan pakai tangan saja (hand line)
yaitu cara tradisional. Ukuran pancing yang digunakan berkisar antara
nomor 3/0 sampai 1/0. Mancing dasar harus menggunakan pemberat
(timah atau besi) yang beratnya tergantung pada kencangnya arus
diperairan tersebut. Diperairan kepulauan Seribu mungkin cukup
menggunakan timah yang maksimal 210 gram ( no.7J) beratnya tapi
di sekitar Merak, Anyer dan Muara Binuangeun mungkin harus sampai
420 gram beratnya (No.14J). Umpan yang populer digunakan di
perairan P. Seribu adalah udang hidup yang biasanya dibeli dari bagan
bagan pada pagi hari atau menggunakan cumi serok (sudah mati). Di
daerah Selat Sunda dan Muara Binuangeun pemancing biasanya
menggunakan cumi yang di iris iris atau utuh (cumi kecil) dan/atau
irisan ikan tongkol atau ikan lain yang dagingnya alot! Bila pemancing
melontarkan kail yang diberati timah kedalam air, apakah dari perahu
atau dari dermaga biasanya menimbulkan bunyi ”jebluk” sehingga cara
mancing seperti ini juga secara populer disebut teknik mancing
”jeblukan”

2. NGONCER. Ngoncer adalah mancing dengan menggunakan ikan hidup


(LIVE BAIT) sebagai umpan. Teknik ini sedikit unik dan tanpa
menggunakan timah/ pemberat. Kenur utama dipasang kili-kili peniti
(snaps wivel), kemudian disambungkan dengan mata kail dengan

2
kawat nikelin sepanjang 10.cm. Umpan yang digunakan mutlak umpan
hidup seperti : selar, tembang, layang, como, kembung, sangir,
bahkan baby barracuda (alu-alu). Umpan hidup dibiarkan berenang
menjauhi kapal, menuju lokasi yang paling akurat (tohor), sambil
menunggu ikan pamangsa, seperti Tenggiri dan Barracuda menyambar
umpan hidup tadi. Terkadang digunakan pula balon, yang berguna
agar ikan tidak berenang ke bawah, sehingga ikan selalu berada di
permukaan (1-2m dari permukaan) . Tehnik ini yang sangat efisien
dan efektif untuk mancing tenggiri di Kep. Seribu dan mancing ikan
permukaan di perairan sekitar Muara Binuangeun. Banyak pemancing
sangat menggandrunginya.

3. TROLLING (Tonda). Teknik memancing yang disebut ”trolling” ini


harus menggunakan reel khusus (Open Reel) yang cukup kuat dan
joran khusus yang umumnya hanya terdiri dari 1 batang dan harus
ditarik kapal dengan kecepatan 5-7 knot. Trolling biasanya
menggunakan umpan buatan yang dibuat dari fiber glass, kayu atau
plastik. Umpan palsu yang paling populer adalah yang disebut Rapala
untuk memancing ikan ikan seperti Tenggiri dan Wahoo. Ada jenis
umpan palsu lain yang disebut Konahead yang berbentuk seperti cumi
besar dengan rambut berurai tapi berwarna menyolok untuk mancing
ikan ikan sejenis Marlin, Layaran dan Lemadang.

Jarak umpan dari kapal sekitar 20-100m tergantung dari ukuran


umpannya. Cara ini sangat populer digunakan di perairan sekitar
Binuangeun dan Ujungkulon dan kadang-kadang juga digunakan di
daerah Kep. Seribu atau di Selat Sunda bagian utara walaupun jarang
sekali berhasil karena sudah tidak banyak ikan pelagis diatas 10 kg.

Kalau kita trolling menggunakan umpan rapala biasanya boat melaju


dengan kecepatan sampai dengan 8 knot masih bisa. Kalau ikan
Wahoo yg menjadi target maka Rapala biasanya di troll dg kecepatan
setinggi-tingginya. Kalau ikan jenis lain sekitar 4-6knot. Kalau

3
menggunaka “Kona head”, agar sempurna efek "smoke trail"nya
biasanya ditarik dg speed sekitar 11 knot keatas. Jadi umumnya
penggunaan rapala tidak bersamaan dengan konahead.

Umumnya kalau pakai diving minnow spt. Rapala , kecepatan nya


tidak lebih dari 6 knots tetapi kalau pakai konahead atau sejenis ,
kecepatannya berkisar antara 8 ~ 12 knots . Kalau trolling pakai
umpan jahit saya biasanya pake speed sekitar 5 - 8 knot.

Unit " knot " adalah " nautical miles per hr " , kalau conversinya ke
mile yang umumnya digunakan di darat, 1 nautical miles = 1.15 miles
( approx. ). Nautical mile/hour = 1.8km/jam. Jadi kalau kapal
kecepatan nya 20 knots = 23 mph.

Untuk trolling dengan target ikan pelagis berukuran sedang sampai


kecil misalnya di danau, muara atau rawa bakau (mangrove)
sebenarnya kita tidak perlu menggunakan joran dan reel trolling
khusus. Cukup menggunakan joran dan reel yang biasa digunakan
untuk jigging karena biasanya lebih kuat dari joran dan reel yang
digunakan untuk mancing dasaran.

4. CASTING, biasanya dilakukan dari pinggiran laut, seperti dermaga,


batuan, pantai, bahkan diatas kapal yang sedang berhenti / jalan
dengan pelan. Joran yang digunakan adalah joran khusus yang bersifat
lentur (tidak kaku) dan panjangnya antara 150 sampai 172 cm cm
karena berbeda dengan Popping (lihat teknik nomor 8) lontaran umpan
biasanya tidak perlu terlalu jauh (antara 20 sampai 30 m). Reel yang
digunakan bisa spinning bisa juga reel khusus (baitcasting). Umpan
yang digunakan biasanya umpan tiruan (lure) yang berbentuk ikan
ikanan, serangga atau binatang laut lain dengan berat sekitar 7 sampai
20 gram. Caranya adalah umpan dilempar sejauh mungkin, kemudian
reel digulung dengan cepat. Hal ini harus dilakukan terus menerus
sampai ikan menyambar atau sampai pemancing merasa lelah dan
menyerah. Oleh karena itu cara mancing seperti ini termasuk Popping

4
dan Jigging (lihat nomor 7 dan 8 ) dikategorikan sebagai Sportfishing
yaitu mancing sambil ber olah-raga!

5. SURF CASTING. Teknik mancing ini dilakukan dari pantai dengan


menggunakan joran yang panjangnya kira-kira 4m dan biasanya terdiri
dari 3 pieces (potong) yang harus disambung jadi satu. Jorannya
hampir seperti joran spinning atau popping biasa hanya jauh lebih
panjang. Pemancing juga harus menggunakan reel yang berukuran
cukup besar (biasanya model spinning kelas 4000 keatas). Walaupun
teknik dasarnya hampir sama dengan casting yaitu melontarkan
umpan sejauh jauhnya tetapi dalam Surf Casting, umpan yang di
lontarkan justru dibiarkan mendarat dan tinggal di tempat dia jatuh.
Oleh karena itu teknik mancing ini harus menggunakan timah
pemberat untuk menahan agar umpan tidak bergerak kesana kemari
dibawa ombak. Umpan yang digunakan juga bukanlah umpan palsu
(tiruan) tetapi biasanya irisan ikan, cacing laut atau kerang-kerang
yang ditemukan dipesisir. Pelontaran umpan tidak dilakukan secara
sembarangan tetapi harus ditujukan ke cekukan cekukan/celuk yang
diperkirakan ada ikan. Selain daripada itu surf casting biasanya
dilakukan pada waktu pasang naik karena pada saat itulah ikan ikan
mendekati pantai untuk mencari makanan. Selain dipantai, teknik surf
casting juga bisa dilakukan di muara sungai, juga pada saat laut
pasang!

6. ROCK CASTING. Teknik mancing ini hampir sama dengan teknik Surf
Casting dan menggunakan peralatan yang hampir sama tetapi
dilakukan dari atas batu karang (rock) atau pinggir laut yang curam.
Teknik dasarnya juga sama yaitu melontarkan umpan sejauh jauhnya
dan umpan yang di lontarkan dibiarkan mendarat dan tinggal di
tempat dia jatuh. Oleh karena itu teknik mancing ini harus
menggunakan timah pemberat untuk menahan agar umpan tidak
bergerak kesana kemari dibawa ombak. Umpan yang digunakan juga
bukanlah umpan palsu (tiruan) tetapi biasanya irisan ikan, cacing laut

5
atau kerang-kerang yang ditemukan dipesisir. Seperti dalam Surf
Casting, pemancing biasanya tidak memegangi jorannya terus
menerus tetapi menempatkannya disuatu tempat atau pada
penyangga yang kokoh dan mengamati dari kejauhan sampai
umpannya disambar ikan. Memancing dengan teknik Rock Casting
sebenarnya sangat berbahaya karena pemancing harus memanjat
tebing dan mencari spot diatas permukaan batu karang yang tingginya
dari permukaan laut antara 2 m sampai 20 m. Yang hanya 4 m dari
permukaan laut dapat tiba tiba dikelilingi air laut dan terpisah dari
daratan pada saat pasang naik. Lokasi yang sangat tinggi juga sangat
berbahaya karena ada bahaya terjatuh kedalam laut. Oleh karena itu
teknik ini biasnya hanya dilakukan oleh pemancing yang suka mencari
petualangan. Para ahli menasihatkan agar mereka yang senang ”Rock
Casting” selalu melakukannya bersama teman agar bisa saling
menolong.

7. JIGGING – Menurut para ahli, Jigging sebagai salah satu teknik


mancing bukanlah sesuatu teknik yang baru muncul. Nelayan dari
beberapa negara sejak ribuan tahun lalu telah mencoba ”menipu” ikan
dengan menggunakan umpan palsu yang dibuat dari timah atau logam
lain berbentuk ikan kecil yang dicemplungkan ke dasar laut lalu
kemudian ditarik dengan cepat keatas. Pada saat ini, spot yang paling
populer untuk teknik Jigging bagi para pemancing Jabodetabek, Jawa
Barat dan Banten adalah di perairan Muara Binuangeun sekitar Pulau
Deli dan di Sea Mount Reef yang lokasinya antara Lampung Barat
dengan Ujung Kulon. Jigging biasnya dilakukan pada spot yang terdiri
dari terumbu karang atau tubiran dengan kedalaman antara 50 sampai
100 m. Jig yang digunakan biasanya adalah yang memiliki berat
minimal 100 gram agar terjun dengan cepat menuju dasar laut.
Beberapa pemancing menggunakan jig yang beratnya mencapai 250
atau 400 gram tergantung jenis ikan yang menjadi sasaran.
Memancing dengan teknik Jigging memerlukan peralatan yang berbeda

6
dari teknik Popping atau Casting. Joran yang digunakan cenderung
lebih kaku dan pendek (antara 150 sampai 170 cm), agak lebih kaku
dari joran untuk mancing Dasaran. Joran untuk jigging hampir mirip
dengan joran Trolling tetapi lebih kecil ukurannya dan terdiri dari 2
sambungan yang sambungannya berada diujung pangkal joran (butt).
Reelnya juga harus lebih kokoh dibandingkan dengan reel untuk
popping walaupun pada dasarnya bisa ditukar-tukar. Seperti telah
disebutkan diawal sewaktu Jigging, jig tidak diayunkan ke spot yang
dijadikan target tetapi dicemplungkan dan dibiarkan meluncur ke dasar
laut secepat mungkin kemudian segera menggulung reel dengan cepat
sambil sesekali disentak sentak. Cara tersebut dilakukan agar umpan
tiruan tersebut bergerak mirip ikan umpan alami tetapi berenang
menuju keatas sehingga ikan sasaran mau menyambarnya. Jigging
biasanya dilakukan dari kapal/perahu yang lego jangkar dan berdiam
ditempat. Bila terjadi strike, jig biasanya tiba tiba terasa berat dan ada
yang menarik sehingga harus segera dilakukan ”fight” agar ikan
tersebut tidak bisa menyelam dan bersembunyi didalam karang.
Seperti juga dalam Popping, tantangan utama dalam jigging adalah
justru mempertahankan agar ikan yang menyambar jig tidak bisa lari
dan bersembunyi dibalik karang. Bila ini terjadi maka yang biasanya
terjadi adalah jig terpaksa diputuskan/dikorbankan. Istilah para
pemancing Indonesia adalah menjadi sesajen untuk laut selatan (bila
terjadinya di Binuangeun).

8. POPPING. Teknik Popping pada dasarnya termasuk dalam kelompok


Casting. Tetapi teknik Popping menggunakan joran (rod) yang cukup
panjang, antara 180 sampai 210 cm dan terdiri dari 2 pieces yang
disambung dengan cincin (guide) berukuran besar agar kenur dapat
meluncur dengan cpat dan digulung kembali dengan lancar. Joran yang
lebih panjang akan menghasilkan pelontaran umpan yang lebih jauh.
Reel yang digunakan biasanya kelas 6000 keatas dan kenurnya adalah
benang PE (Braided) kelas 5 (50 lbs) sampai 8 (80 lbs). Sesuai dengan

7
sebutannya, teknik popping khusus menggunakan ”lure” (umpan
buatan) yang disebut Popper yang biasanya berukuran besar dengan
berat antara 80 sampai 100 gram. Umpan buatan yang dipakai terdiri
dari 2 jenis. Yang pertama disebut ”Chugger” yang kepalanya rata dan
memiliki cekukan seperti mangkok. Chugger ini bila disentak sewaktu
mengapung akan menimbulkan bunyi ”pop, pop, pop” karena
kepalanya menabrak air. Itulah sebabnya ia disebut ”popper”. Jenis
yang satu lagi disebut ”Pencil” karena kepalanya ”tajam” dan pensil ini
tidak disentak sentak tetapi hanya ditarik terus. Teknik Popping hampir
sama dengan Casting yaitu mengayunkan umpan tiruan ke spot yang
dijadikan target kemudian menggulung reel dengan cepat. Setiap
setelah beberapa putaran popper disentak (bila umpannya Chugger)
lalu menggulungnya lagi. Cara tersebut dilakukan agar umpan tiruan
tersebut bergerak mirip ikan umpan alami, sehingga ikan sasaran mau
menyambarnya. Perbedaan utama antara Popping dengan Casting
adalah bahwa Popping biasanya dilakukan dari kapal/perahu yang
”stand bye”. Artinya mesin kapal tetap hidup dan jangkar tidak
diturnkan agar kapal bisa segera mundur bila telah terlalu dekat ke
karang atau bila umpan disambar ikan target agar ikan tersebut tidak
bisa menyelam dan bersembunyi didalam karang. Teknik ”popping”
sangat populer di perairan Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur
(sekitar Pulau Komodo) dan banyak dilakukan oleh orang asing, seperti
Jepang, Korea dan juga Indonesia. Popping sekarang sangat populer
dikalangan pemancing hobbyist Indonesia terutama untuk memancing
Tuna pada waktu musimnya dan GT (Grand Trevally/Kuwe Gerong)
yang bisa dilakukan kapan saja asal di spot yang tepat. Spot yang
paling populer untuk pemancing Jabodetabek dan Banten saat ini
adalah di sekitar Karang Tungku Tiga dan Batu Mandi sekitar Pulau
Sanghyang, Tanjung Tua dan Karang Krekah dekat Bakauhuni, di
Karang Jajar dan sekitar Pulau Panaitan, Ujungkulon. Semua spot ini
berada di wilayah perairan Selat Sunda. Gerombolan ikan Tuna sirip

8
kuning biasanya muncul sekitar bulan Maret-April di perairan
Pelabuhan Ratu, Sukabumi.

9. Mancing GARONG. Cara mincing ini secara popular diplesetkan


dengan sebutan “ngegarong” karena menggunakan sejenis kail yang
bermata 6 (enam) berbentuk seperti matahari yang disebut pancing
“GARONG”. Uniknya, seringkali (atau lebih sering) ikan yang digarong
tertangkap bukan karena pancing nyangkut di mulutnya tetapi
nyangkut di insang, di pipi, pundak, perut, buntut, dsb. Mancing
garong ini biasanya menggunakan joran TEGEK yaitu joran tanpa
kolong-kolong (cincin/guide) yang panjangnya antara 4 m sampai 6
meter dan “teleskopik” (joran antena). Mancing cara “garong” ini harus
menggunakan pelampung kecil yang dibuat dari kayu ringan dan
biasanya berbentuk seperti “piring terbang”. Jarak antara pelampung
dengan pancing garongnya hanya berkisar sekitar 50 cm sampai 100
cm sedangkan seluruh panjang kenur dari ujung joran sampai mata
pancing hanya 2 sampai 3 m. Mancing ini umumnya menggunakan
umpan lumut laut yang banyak tersedia di bebatuan di pantai. Kadang
kadang orang menggunakan nasi atau kue. Umpan tersebut tidak
ditempelkan di pancing tetapi dijepit oleh kenur kira kira 1 - 2 cm
diatas pancing. Target yang utama adalah ikan Baronang, Botana, dan
terkadang juga ikan Kakak Tua. Tehnik ini murah tetapi sangat unik,
eksentrik dan sebenarnya sangat sulit. Mancing “garong” tidak
memerlukan perahu atau kapal karena dilakukan dari pinggiran seperti
dermaga, batu batu (beton) pemecah ombak, atau jembatan di sekitar
pantai. Oleh karena itu, teknik mancing yang satu ini dianggap yang
paling murah biayanya dan banyak orang sangat menikmatinya dan
benar-benar ketagihan!

9
Catatan khusus

Musim Mancing:
 Laut Jawa & Selat Sunda : Antara bulan Pertengahan April sampai
Nopember (musim Angin Selatan)
 Binuangeun, Pelabuhan Ratu, Pangandaran & Cilacap: Antara
bulan Desember – Mei (Musim Angin Barat)
Sewa Kapal (Perahu):
 Teluk Jakarta (dari Tanjung Pasir atau PLTU) Sewa seharian (12
jam) antara rp.800.000,- sampai Rp.1.500.000,- tergantung jarak
yang akan ditempuh, duluar umpan, es balok, bekal & tip. Kapasitas
perahu maksimum 4 orang pemancing plus 3 ABK.
 Merak dan Anyer (Dermaga Paku); Lihat Lampiran
 Muara Binuangeun; Lihat Lampiran
 Pelabuhan Ratu rp.3 sampai 5 jt. Untuk selama 12 jam !

3. Pelayanan di Kapal/Perahu{
i. ABK memasakan nasi, menggoreng ikan, membuat kopi/teh.
ii. ABK bertindak sebagai Caddy. Memasangkan umpan,
mengganco/menjaring ikan dan melepaskan kail. Mereka juga
membantu mengikatkan knot/rig, kail dan timah pemberat.
iii. ABK di Muara Binuangeun akan membersihkan semua peralatan
mancing, melepaskan reel dan membersihkan semuanya selama
perjalanan pulang.

10
Lampiran 1 - Daftar Nama Kapal Mancing di Binuangeun per Maret
2008
A. Kapal Mancing yg ada di Berkah Resort
Contact person : Bpk Slamet HP.081510369904
Office Berkah : 0252-5600378,5600379

1. KM BENITA
Kapten : Jupran/Cupang
Ukuran Kapal : 20 x 4 M
Kapasitas : 10 - 12 Anglers
Biaya Sewa : Rp. 12,000,000
Fasilitas : AC, kamar tidur,Toilet,dapur,freezer,ruangan,kursi ajar dll

2. KM Surya 3
Kapten : Untung
Ukuran kapal : 19 x 3,9 M
Kapasitas : 8 - 10 anglers
Biaya sewa : Rp. 10,000,000
Fasilitas : AC, Kamar tidur, toilet,dapur,kulkas,kursi ajar dll

3. KM Surya 2
Kapten : Muksin
Ukuran kapal :17 x 3,8 M
Kapasitas : 6 - 8 anglers
Biaya Sewa : Rp. 5,000,000
Fasilitas : AC, Kamar Tidur,toilet,tempat masak,kulkas,kursi aja dll

4. KM Surya 1
kapten : Acok
Ukuran kapal : 19 x 4 M
kapasitas : 8 - 10 anglers
Biaya sewa : Rp. 6,500,000
fasilitas : AC,Kamar tidur,toilet,tempat masak,kulkas,kursi ajar dll

5. KM Jagat Surya/Jagat I
kapten : Arman
Ukuran kapal :
kapasitas : 8 - 10 anglers
Biaya sewa : Rp. 8,000,000
Fasilitas : AC, Kamar tidur, 2toilet,tempat masak,kulkas,kursi ajar dll

6. KM Kemko
Kapten : Take
Ukuran Kapal :
Biaya Sewa : Rp. 5,500,000
fasilitas Kapal : AC, kamar tidur,toilet,tempat masak, kursi ajar dll

11
7. KM Aristo
kapten : Murjen
Ukuran Kapal : 17 x 3,5 M
Kapasitas : 6 - 8 anglers
Biaya Sewa : Rp. 5,000,000
Fasilitas kapal : AC,kamar tidur, toilet,tempat masak,kursi ajar dll

8. KM Karya Setia
Kapten : take
Ukuran kapal : 19 x 4 M
Kapasitas : 8 - 10 anglers
Biaya sewa : Rp. 6,000,000
Fasilitas kapal : AC, kamar tidur,toilet,tempat masak,kursi ajar ,dll

9. KM Cipta Utama
Kapten :
Ukuran Kapal : 19 x 4 M
Kapasitas : 6 - 8 anglers
Biaya sewa : Rp. 6,500,000
fasilitas kapal : AC ,kamar tidur,tempat masak,toilet dll

10. KM Sea Gull


kapten :_
Ukuran kapal :_
Kapasitas : 4 - 6 anglers
Biaya sewa : Rp. 7,500,000
fasilitas kapal :_

11. KM Banda Tama


kapten : ......
ukuran kapal : ......
Kapasitas : 6 - 8 anglers
Biaya sewa : Rp. 4,000,000
Fasilitas kapal : ........

12. KM Marvin
Kapten : ..............
Ukuran Kapal : .............
Kapasitas : 6 anglers
Biaya sewa : Rp. 3,500,000
fasilitas kapal :

13. KM Martabe
Kapten :Yono
Ukuran Kapal :22 x 5 M
Kapasitas : 8 - 10 angler

12
Biaya sewa : Rp.6,500,000
Fasilitas kapal :

14. KM Pendawa
Kapten : Ambo
Ukuran Kapal : 19 x 4 M
Kapasitas : 8 - 10 anglers
Biaya sewa : Rp. 5,500,000
Fasilitas kapal : Non AC, Kamar tidur,tempat masak,toilet dll

15. KM Fatwa
Kapten :.........
Ukuran kapal :.........
Kapasitas : 4 - 6 anglers
Biaya sewa : Rp. 6,000,000
Fasilitas kapal :......

Apabila rekan2 ingin lebih detailnya atau menanyakan hal2 yg lainnya


bisa menghubungi Pak Slamet Berkah Resort

B. Kapal2 mancing yg ada di Resort Muara Kangen


Contact person : Bpk Hasyim - HP.08568240826

Sebagian Informasi saya update dr pak TICA

1. KM Putra Sulung 1
No telp: 0252- 5600490 (Pak Suryadi)
Hp: 085215240196
Harga sewa: 5 juta
Kapten: Suryadi (ini perlu krn ada bbrp kpl yg kaptennya cabutan)
Crew: ABK 3 orang
Kelengkapan: FF -garmin 160c, GPS, radio, 2 Kamar Non Ac, Dapur,
Toilet, Meja, Kursi
lain2: jago mancing dasaran dll,

2. KM Putra Sulung 2
No telp: 0252- 5600490
Hp: 085215240196
Harga sewa: 4 juta
Kapten: Ade
Crew: ABK 3 orang
Kelengkapan: FF -garmin 160c, GPS, radio, 2 Kamar Non Ac, Dapur,
Toilet, Meja, Kursi

3.Kapal: Pratama
No telp: 0252- 5600467
Hp :Hp 081382098972

13
harga sewa: 5 juta
kapten: suwito
crew: rajin dasaran & jigging
foto: belum ada
kelengkapan: FF -garmin 250c, GPS, radio
lain2: jago mancing dasaran, lurahnya karang tengah

4. KM Robby
Contact person :
- Relawan : 08170000892
Harga Sewa : Rp. 5,500,000
Kapten : Edi
ABK/Crew : 4 org Rajin2
Kelengkapan : FF, GPS, Radio
Fasilitas : Kamar AC, Kamar mandi, Kulkas,TV & Music, Dapur,meja
makan putar, Kursi ajar 3 bh ,ada live bait tank

5. KM Albatross (Solid Fiber Glass Boat)


L.O.A : 15 metres
Beam : 3 metres
Deadrise : 15 degrees
Engine : Inboard Diesel ( Yanmar Marine 44 HP )
Cruise :6-7 knot
Max Speed : 9 knot
Fighting Chair, Out Riggers, GPS map, Fish Finder / Sounder
Sleeps for 6, max 8.
Fare: Rp. 5 million for 2 days 1 night.
For Booking, please call 0818 754 969.( Richard )

6. KM Surya Darma
Kapten : Namin
Ukuran kapal : 17 x 3 M
Kapasitas : 6 anglers
Biaya Sewa : 4jt
fasilitas : Non AC,kamar tidur,tempat masak

7. KM Zamrud
kapten :
Ukuran kapal :
Kapasitas :
Biaya sewa : 3jt

8. KM Samudera
Kapten : Yono
Ukuran kapal :
Kapasitas : 6 - 8 anglers
Biaya sewa : 5jt

14
fasilitas : AC,Kamar tidur,tempat masak,kamar mandi dll

9. KM Merpati
kapten : Yono (telp 0252-5600327)
Ukuran Kapal :
Kapasitas : 8 - 10 anglers
Biaya sewa : 7jt
Fasilitas : AC,tempat tidur,dapur,kamar mandi dll

10. KM Sinar
Kapten :
Ukuran kapal : 16 x 3M
Kapasitas : 6 anglers
Biaya Sewa : 3,500,000
fasilitas : Non AC,Ruang kamar tidur,tempat masak,kamar mandi

11. KM Shakila
Kapten : Agus hp. 081384247762
Ukuran Kapal :
Kapasitas : 6 anglers
Biaya sewa : 3,5jt

12. KM Mitra
Kapten : Emen
Ukuran kapal :
Kapasitas : 6 - 8 anglers
Biaya sewa : 4jt

13. KM Stella Maris


Kapten :
Ukuran Kapal :
Biaya Sewa : 4,5jt

14. KM Wahyu
kapten : Wasim
Ukuran Kapal : 13 x 3M
Kapasitas : 6 anglers
Biaya sewa : 3,5jt

15. KM Jelita
Kapten : Ujang - 081318629896
Ukuran kapal : 14 x 3,2M
kapasitas : 8 - 10 anglers
Biaya Sewa : 3,5jt

15
Lampiran 2 - Info Perahu-perahu Di Merak per Maret 2008.
Biaya sewa di atas untuk spot Tempurung, Sanghyang sampai
K.Tungku) dan tidak termasuk umpan, rebon dan peralatan pancing.

A. Perahu dibawah manajemen Iwan ( 0817-9908875 )


1. KM.CP II dengan tarif sewa Rp.1.000.000,-
P= 14 L=3 mesin PS 120
2. KM. Mega Jaya dengan tarif Rp. 1.000.000,-
P= 14 L=3 mesin PS 100

B. Perahu dibawah manajemen Jamal (0818-483973)


1. KM. Kevin I dengan tarif Rp. 1.100.000,-
P= 15 L=3,5 mesin PS 120
2. KM.Kevin II dengan tarif Rp. 850.000,-
P= 12 L=2,8 mesin Phanter
3. KM.Kevin III dengan tarif Rp. 850.000,-
P= 12 L=2,8 mesin Phanter

C. Perahu dibawah manajemen (Dr.) Nurdin ( 0815-64896361)


1. KM Dewi Fortuna dengan tarif Rp. 850.000,-
P= 14 L=3,25 mesin PS 100
2. KM. Dewi Kencana dengan tarif Rp. 850.000,-
P= 14,5 L=2,6 mesin PS 100

D. Perahu dibawah manajemen Nur ( 0818-07463335 )


KM. Dewi Fortuna I dengan tarif Rp. 850.000,-
P= 15 L=3,5 mesin Phanter
E. Perahu dibawah manajemen Ma'i (0813-89443622)
KM. Ma'i dengan tarif Rp. 600.000,-
P= 12 L=2,5 mesin Kubota (Diesel)
Perahu dibawah manajemen Yanto-su (0812-9907847)
KM. Bintang Utara dengan tarif Rp. 600.000,-
P= 12 L=2 mesin Yanmar (Diesel)

16

You might also like