Professional Documents
Culture Documents
INDONESIA
(Dikumpulkan dan ditulis ulang oleh A. S. Ruky aka The Old Man
and the Sea )
Daftar Isi
1. MANCING DASARAN.
2. NGONCER.
3. TROLLING.
4. CASTING
5. SURF CASTING.
6. ROCK CASTING.
7. JIGGING.
8. POPPING.
9. Mancing GARONG.
Catatan:
Tulisan ini tersedia bebas (free of charge untuk tiap anggota Fishy Forum
yang memerlukan, khususnya para pemula karena juga dikumpulkan dari
thread atau postingan mereka ! Siapa yang ingin melengkapi atau
menambahi silahkan saja!
1
1. MANCING DASARAN (Bottom Fishing). Mengapa disebut “Mancing
Dasaran”?. Karena apa yang dilakukan adalah menempatkan kail
yang berisi umpan di dasar laut (atau sedikit diatasnya agar tidak
tersangkut karang) dengan harapan bahwa ikan ikan yang berada di
dasar laut memakan umpan tersebut. Ini adalah teknik mancing paling
umum dan paling popular dikalangan pemancing. Ikan yang menjadi
target biasanya adalah Kakap Merah,Jenaha, Kurisi, Kuwe, Krapu,
Salem dan beberapa ikan dasar lainnya. Terkadang Tenggiri dan
Barracuda juga dapat dipancing dengan cara ini. Mancing dasar
menggunakan joran standar dan bisa menggunakan reel spinning atau
open (overhead) reel) atau malahan pakai tangan saja (hand line)
yaitu cara tradisional. Ukuran pancing yang digunakan berkisar antara
nomor 3/0 sampai 1/0. Mancing dasar harus menggunakan pemberat
(timah atau besi) yang beratnya tergantung pada kencangnya arus
diperairan tersebut. Diperairan kepulauan Seribu mungkin cukup
menggunakan timah yang maksimal 210 gram ( no.7J) beratnya tapi
di sekitar Merak, Anyer dan Muara Binuangeun mungkin harus sampai
420 gram beratnya (No.14J). Umpan yang populer digunakan di
perairan P. Seribu adalah udang hidup yang biasanya dibeli dari bagan
bagan pada pagi hari atau menggunakan cumi serok (sudah mati). Di
daerah Selat Sunda dan Muara Binuangeun pemancing biasanya
menggunakan cumi yang di iris iris atau utuh (cumi kecil) dan/atau
irisan ikan tongkol atau ikan lain yang dagingnya alot! Bila pemancing
melontarkan kail yang diberati timah kedalam air, apakah dari perahu
atau dari dermaga biasanya menimbulkan bunyi ”jebluk” sehingga cara
mancing seperti ini juga secara populer disebut teknik mancing
”jeblukan”
2
kawat nikelin sepanjang 10.cm. Umpan yang digunakan mutlak umpan
hidup seperti : selar, tembang, layang, como, kembung, sangir,
bahkan baby barracuda (alu-alu). Umpan hidup dibiarkan berenang
menjauhi kapal, menuju lokasi yang paling akurat (tohor), sambil
menunggu ikan pamangsa, seperti Tenggiri dan Barracuda menyambar
umpan hidup tadi. Terkadang digunakan pula balon, yang berguna
agar ikan tidak berenang ke bawah, sehingga ikan selalu berada di
permukaan (1-2m dari permukaan) . Tehnik ini yang sangat efisien
dan efektif untuk mancing tenggiri di Kep. Seribu dan mancing ikan
permukaan di perairan sekitar Muara Binuangeun. Banyak pemancing
sangat menggandrunginya.
3
menggunaka “Kona head”, agar sempurna efek "smoke trail"nya
biasanya ditarik dg speed sekitar 11 knot keatas. Jadi umumnya
penggunaan rapala tidak bersamaan dengan konahead.
Unit " knot " adalah " nautical miles per hr " , kalau conversinya ke
mile yang umumnya digunakan di darat, 1 nautical miles = 1.15 miles
( approx. ). Nautical mile/hour = 1.8km/jam. Jadi kalau kapal
kecepatan nya 20 knots = 23 mph.
4
dan Jigging (lihat nomor 7 dan 8 ) dikategorikan sebagai Sportfishing
yaitu mancing sambil ber olah-raga!
6. ROCK CASTING. Teknik mancing ini hampir sama dengan teknik Surf
Casting dan menggunakan peralatan yang hampir sama tetapi
dilakukan dari atas batu karang (rock) atau pinggir laut yang curam.
Teknik dasarnya juga sama yaitu melontarkan umpan sejauh jauhnya
dan umpan yang di lontarkan dibiarkan mendarat dan tinggal di
tempat dia jatuh. Oleh karena itu teknik mancing ini harus
menggunakan timah pemberat untuk menahan agar umpan tidak
bergerak kesana kemari dibawa ombak. Umpan yang digunakan juga
bukanlah umpan palsu (tiruan) tetapi biasanya irisan ikan, cacing laut
5
atau kerang-kerang yang ditemukan dipesisir. Seperti dalam Surf
Casting, pemancing biasanya tidak memegangi jorannya terus
menerus tetapi menempatkannya disuatu tempat atau pada
penyangga yang kokoh dan mengamati dari kejauhan sampai
umpannya disambar ikan. Memancing dengan teknik Rock Casting
sebenarnya sangat berbahaya karena pemancing harus memanjat
tebing dan mencari spot diatas permukaan batu karang yang tingginya
dari permukaan laut antara 2 m sampai 20 m. Yang hanya 4 m dari
permukaan laut dapat tiba tiba dikelilingi air laut dan terpisah dari
daratan pada saat pasang naik. Lokasi yang sangat tinggi juga sangat
berbahaya karena ada bahaya terjatuh kedalam laut. Oleh karena itu
teknik ini biasnya hanya dilakukan oleh pemancing yang suka mencari
petualangan. Para ahli menasihatkan agar mereka yang senang ”Rock
Casting” selalu melakukannya bersama teman agar bisa saling
menolong.
6
dari teknik Popping atau Casting. Joran yang digunakan cenderung
lebih kaku dan pendek (antara 150 sampai 170 cm), agak lebih kaku
dari joran untuk mancing Dasaran. Joran untuk jigging hampir mirip
dengan joran Trolling tetapi lebih kecil ukurannya dan terdiri dari 2
sambungan yang sambungannya berada diujung pangkal joran (butt).
Reelnya juga harus lebih kokoh dibandingkan dengan reel untuk
popping walaupun pada dasarnya bisa ditukar-tukar. Seperti telah
disebutkan diawal sewaktu Jigging, jig tidak diayunkan ke spot yang
dijadikan target tetapi dicemplungkan dan dibiarkan meluncur ke dasar
laut secepat mungkin kemudian segera menggulung reel dengan cepat
sambil sesekali disentak sentak. Cara tersebut dilakukan agar umpan
tiruan tersebut bergerak mirip ikan umpan alami tetapi berenang
menuju keatas sehingga ikan sasaran mau menyambarnya. Jigging
biasanya dilakukan dari kapal/perahu yang lego jangkar dan berdiam
ditempat. Bila terjadi strike, jig biasanya tiba tiba terasa berat dan ada
yang menarik sehingga harus segera dilakukan ”fight” agar ikan
tersebut tidak bisa menyelam dan bersembunyi didalam karang.
Seperti juga dalam Popping, tantangan utama dalam jigging adalah
justru mempertahankan agar ikan yang menyambar jig tidak bisa lari
dan bersembunyi dibalik karang. Bila ini terjadi maka yang biasanya
terjadi adalah jig terpaksa diputuskan/dikorbankan. Istilah para
pemancing Indonesia adalah menjadi sesajen untuk laut selatan (bila
terjadinya di Binuangeun).
7
sebutannya, teknik popping khusus menggunakan ”lure” (umpan
buatan) yang disebut Popper yang biasanya berukuran besar dengan
berat antara 80 sampai 100 gram. Umpan buatan yang dipakai terdiri
dari 2 jenis. Yang pertama disebut ”Chugger” yang kepalanya rata dan
memiliki cekukan seperti mangkok. Chugger ini bila disentak sewaktu
mengapung akan menimbulkan bunyi ”pop, pop, pop” karena
kepalanya menabrak air. Itulah sebabnya ia disebut ”popper”. Jenis
yang satu lagi disebut ”Pencil” karena kepalanya ”tajam” dan pensil ini
tidak disentak sentak tetapi hanya ditarik terus. Teknik Popping hampir
sama dengan Casting yaitu mengayunkan umpan tiruan ke spot yang
dijadikan target kemudian menggulung reel dengan cepat. Setiap
setelah beberapa putaran popper disentak (bila umpannya Chugger)
lalu menggulungnya lagi. Cara tersebut dilakukan agar umpan tiruan
tersebut bergerak mirip ikan umpan alami, sehingga ikan sasaran mau
menyambarnya. Perbedaan utama antara Popping dengan Casting
adalah bahwa Popping biasanya dilakukan dari kapal/perahu yang
”stand bye”. Artinya mesin kapal tetap hidup dan jangkar tidak
diturnkan agar kapal bisa segera mundur bila telah terlalu dekat ke
karang atau bila umpan disambar ikan target agar ikan tersebut tidak
bisa menyelam dan bersembunyi didalam karang. Teknik ”popping”
sangat populer di perairan Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur
(sekitar Pulau Komodo) dan banyak dilakukan oleh orang asing, seperti
Jepang, Korea dan juga Indonesia. Popping sekarang sangat populer
dikalangan pemancing hobbyist Indonesia terutama untuk memancing
Tuna pada waktu musimnya dan GT (Grand Trevally/Kuwe Gerong)
yang bisa dilakukan kapan saja asal di spot yang tepat. Spot yang
paling populer untuk pemancing Jabodetabek dan Banten saat ini
adalah di sekitar Karang Tungku Tiga dan Batu Mandi sekitar Pulau
Sanghyang, Tanjung Tua dan Karang Krekah dekat Bakauhuni, di
Karang Jajar dan sekitar Pulau Panaitan, Ujungkulon. Semua spot ini
berada di wilayah perairan Selat Sunda. Gerombolan ikan Tuna sirip
8
kuning biasanya muncul sekitar bulan Maret-April di perairan
Pelabuhan Ratu, Sukabumi.
9
Catatan khusus
Musim Mancing:
Laut Jawa & Selat Sunda : Antara bulan Pertengahan April sampai
Nopember (musim Angin Selatan)
Binuangeun, Pelabuhan Ratu, Pangandaran & Cilacap: Antara
bulan Desember – Mei (Musim Angin Barat)
Sewa Kapal (Perahu):
Teluk Jakarta (dari Tanjung Pasir atau PLTU) Sewa seharian (12
jam) antara rp.800.000,- sampai Rp.1.500.000,- tergantung jarak
yang akan ditempuh, duluar umpan, es balok, bekal & tip. Kapasitas
perahu maksimum 4 orang pemancing plus 3 ABK.
Merak dan Anyer (Dermaga Paku); Lihat Lampiran
Muara Binuangeun; Lihat Lampiran
Pelabuhan Ratu rp.3 sampai 5 jt. Untuk selama 12 jam !
3. Pelayanan di Kapal/Perahu{
i. ABK memasakan nasi, menggoreng ikan, membuat kopi/teh.
ii. ABK bertindak sebagai Caddy. Memasangkan umpan,
mengganco/menjaring ikan dan melepaskan kail. Mereka juga
membantu mengikatkan knot/rig, kail dan timah pemberat.
iii. ABK di Muara Binuangeun akan membersihkan semua peralatan
mancing, melepaskan reel dan membersihkan semuanya selama
perjalanan pulang.
10
Lampiran 1 - Daftar Nama Kapal Mancing di Binuangeun per Maret
2008
A. Kapal Mancing yg ada di Berkah Resort
Contact person : Bpk Slamet HP.081510369904
Office Berkah : 0252-5600378,5600379
1. KM BENITA
Kapten : Jupran/Cupang
Ukuran Kapal : 20 x 4 M
Kapasitas : 10 - 12 Anglers
Biaya Sewa : Rp. 12,000,000
Fasilitas : AC, kamar tidur,Toilet,dapur,freezer,ruangan,kursi ajar dll
2. KM Surya 3
Kapten : Untung
Ukuran kapal : 19 x 3,9 M
Kapasitas : 8 - 10 anglers
Biaya sewa : Rp. 10,000,000
Fasilitas : AC, Kamar tidur, toilet,dapur,kulkas,kursi ajar dll
3. KM Surya 2
Kapten : Muksin
Ukuran kapal :17 x 3,8 M
Kapasitas : 6 - 8 anglers
Biaya Sewa : Rp. 5,000,000
Fasilitas : AC, Kamar Tidur,toilet,tempat masak,kulkas,kursi aja dll
4. KM Surya 1
kapten : Acok
Ukuran kapal : 19 x 4 M
kapasitas : 8 - 10 anglers
Biaya sewa : Rp. 6,500,000
fasilitas : AC,Kamar tidur,toilet,tempat masak,kulkas,kursi ajar dll
5. KM Jagat Surya/Jagat I
kapten : Arman
Ukuran kapal :
kapasitas : 8 - 10 anglers
Biaya sewa : Rp. 8,000,000
Fasilitas : AC, Kamar tidur, 2toilet,tempat masak,kulkas,kursi ajar dll
6. KM Kemko
Kapten : Take
Ukuran Kapal :
Biaya Sewa : Rp. 5,500,000
fasilitas Kapal : AC, kamar tidur,toilet,tempat masak, kursi ajar dll
11
7. KM Aristo
kapten : Murjen
Ukuran Kapal : 17 x 3,5 M
Kapasitas : 6 - 8 anglers
Biaya Sewa : Rp. 5,000,000
Fasilitas kapal : AC,kamar tidur, toilet,tempat masak,kursi ajar dll
8. KM Karya Setia
Kapten : take
Ukuran kapal : 19 x 4 M
Kapasitas : 8 - 10 anglers
Biaya sewa : Rp. 6,000,000
Fasilitas kapal : AC, kamar tidur,toilet,tempat masak,kursi ajar ,dll
9. KM Cipta Utama
Kapten :
Ukuran Kapal : 19 x 4 M
Kapasitas : 6 - 8 anglers
Biaya sewa : Rp. 6,500,000
fasilitas kapal : AC ,kamar tidur,tempat masak,toilet dll
12. KM Marvin
Kapten : ..............
Ukuran Kapal : .............
Kapasitas : 6 anglers
Biaya sewa : Rp. 3,500,000
fasilitas kapal :
13. KM Martabe
Kapten :Yono
Ukuran Kapal :22 x 5 M
Kapasitas : 8 - 10 angler
12
Biaya sewa : Rp.6,500,000
Fasilitas kapal :
14. KM Pendawa
Kapten : Ambo
Ukuran Kapal : 19 x 4 M
Kapasitas : 8 - 10 anglers
Biaya sewa : Rp. 5,500,000
Fasilitas kapal : Non AC, Kamar tidur,tempat masak,toilet dll
15. KM Fatwa
Kapten :.........
Ukuran kapal :.........
Kapasitas : 4 - 6 anglers
Biaya sewa : Rp. 6,000,000
Fasilitas kapal :......
1. KM Putra Sulung 1
No telp: 0252- 5600490 (Pak Suryadi)
Hp: 085215240196
Harga sewa: 5 juta
Kapten: Suryadi (ini perlu krn ada bbrp kpl yg kaptennya cabutan)
Crew: ABK 3 orang
Kelengkapan: FF -garmin 160c, GPS, radio, 2 Kamar Non Ac, Dapur,
Toilet, Meja, Kursi
lain2: jago mancing dasaran dll,
2. KM Putra Sulung 2
No telp: 0252- 5600490
Hp: 085215240196
Harga sewa: 4 juta
Kapten: Ade
Crew: ABK 3 orang
Kelengkapan: FF -garmin 160c, GPS, radio, 2 Kamar Non Ac, Dapur,
Toilet, Meja, Kursi
3.Kapal: Pratama
No telp: 0252- 5600467
Hp :Hp 081382098972
13
harga sewa: 5 juta
kapten: suwito
crew: rajin dasaran & jigging
foto: belum ada
kelengkapan: FF -garmin 250c, GPS, radio
lain2: jago mancing dasaran, lurahnya karang tengah
4. KM Robby
Contact person :
- Relawan : 08170000892
Harga Sewa : Rp. 5,500,000
Kapten : Edi
ABK/Crew : 4 org Rajin2
Kelengkapan : FF, GPS, Radio
Fasilitas : Kamar AC, Kamar mandi, Kulkas,TV & Music, Dapur,meja
makan putar, Kursi ajar 3 bh ,ada live bait tank
6. KM Surya Darma
Kapten : Namin
Ukuran kapal : 17 x 3 M
Kapasitas : 6 anglers
Biaya Sewa : 4jt
fasilitas : Non AC,kamar tidur,tempat masak
7. KM Zamrud
kapten :
Ukuran kapal :
Kapasitas :
Biaya sewa : 3jt
8. KM Samudera
Kapten : Yono
Ukuran kapal :
Kapasitas : 6 - 8 anglers
Biaya sewa : 5jt
14
fasilitas : AC,Kamar tidur,tempat masak,kamar mandi dll
9. KM Merpati
kapten : Yono (telp 0252-5600327)
Ukuran Kapal :
Kapasitas : 8 - 10 anglers
Biaya sewa : 7jt
Fasilitas : AC,tempat tidur,dapur,kamar mandi dll
10. KM Sinar
Kapten :
Ukuran kapal : 16 x 3M
Kapasitas : 6 anglers
Biaya Sewa : 3,500,000
fasilitas : Non AC,Ruang kamar tidur,tempat masak,kamar mandi
11. KM Shakila
Kapten : Agus hp. 081384247762
Ukuran Kapal :
Kapasitas : 6 anglers
Biaya sewa : 3,5jt
12. KM Mitra
Kapten : Emen
Ukuran kapal :
Kapasitas : 6 - 8 anglers
Biaya sewa : 4jt
14. KM Wahyu
kapten : Wasim
Ukuran Kapal : 13 x 3M
Kapasitas : 6 anglers
Biaya sewa : 3,5jt
15. KM Jelita
Kapten : Ujang - 081318629896
Ukuran kapal : 14 x 3,2M
kapasitas : 8 - 10 anglers
Biaya Sewa : 3,5jt
15
Lampiran 2 - Info Perahu-perahu Di Merak per Maret 2008.
Biaya sewa di atas untuk spot Tempurung, Sanghyang sampai
K.Tungku) dan tidak termasuk umpan, rebon dan peralatan pancing.
16