You are on page 1of 30

I.

PENDAHULUAN

A. Pokok Bahasan
Mata Diklat ini akan membahas tentang pengertian pola pikir, proses terbentuknya
pola pikir dan kaitannya dengan konsep diri, terbentuknya konsep diri PNS serta
perubahan pola pikir.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti mata diklat ini, para peserta diharapkan mampu memahami
konsepsi dasar, manfaat dan faktor-faktor pembentuk pola pikir serta
mempraktekkan cara mengubahnya dengan baik dan benar
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah usai pembelajaran, para peserta diharapkan dapat:
a. Menjelaskan pengertian pola pikir
b. Menguraikan proses terbentuknya pola pikir
c. Menjelaskan pengertian citra diri PNS
d. Menjelaskan terbentuknya konsep diri PNS
e. Menjelaskan dengan kata-kata sendiri mengapa pola pikir perlu
diubah
f. Menganalisis arah perubahan pola pokir PNS

MEMAHAMI CARA KERJA PIKIRAN


Kita mempunyai dua macam pikiran, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.
Peran dan pengaruh pikiran sadar terhadap diri kita adalah sebesar 12 %,
sedangkan pikiran bawah sadar 88 %. Pikiran sadar dan bawah sadar sebenarnya
saling memengaruhi dan bekerja dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Pikiran sadar mempunyai empat fungsi spesifik, yaitu :
a. Mengidentifikasi informasi yang masuk. Informasi ini diterima melalui
pancaindera: penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, sentuhan atau
perasaan.
b. Membandingkan. Informasi yang masuk dibandingkan dengan database
(referensi, pengalaman dan segala informasi) yang berada pada memori dalam
pikiran bawah sadar.
c. Menganalisis
d. Memutuskan.
Pikiran bawah sadar mempunyai fungsi/ menyimpan :
a. Kebiasaan (baik, buruk dan refleks).
- Kebiasaan baik adalah kebiasaan yang positif dan produktif
- Kebiasaan buruk adalah kebiasaan negatif dan destruktif seperti
merokok, makan berlebihan dll
- Kebiasaan reflex misalnya secara otomatis menutup mulut saat batuk
atau bersin.
b. Emosi : Bagaimana perasaan kita mengenai suatu keadaan, hal-hal tertentu dan
terhadap orang lain.
c. Memori jangka panjang
- Memori jangka panjang adalah tempat penyimpanan informasi yang
bersifat permanent.

1
- Ada memori yang tidak dapat diingat dalam kondisi sadar tetapi dapat
dimunculkan kembali dalam keadaan tertentu.
d. Kepribadian
Kepribadian adalah karakteristik individual yang membuat kita berhubungan
dengan orang lain dan lingkungan yang kita jumpai sehari-hari.
e. Intuisi
- Intuisi adalah perasaa mengetahui sesuatu secara instinktif
- Berhubungan dengan spiritual dan/atau metafisik
f. Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan kita untuk mengubah visi, pemikiran dan
impian menjadi kenyataan
g. Persepsi, yaitu bagaimana kita melihat dunia menurut “kacamata” kita.
h. Belief dan value
Belief atau kepercayaan adalah segala sesuatu yang kita yakini sebagai hal
yang benar, sedangkan value atau nilai adalah segala sesuatu yang kita
pandang sebagai hal yang penting.

Teori Pikiran

Pikiran Sadar
12% Conscious Area

Crirical Area

Pikiran Modern Memory Area


Bawah Sadar
88% Primitive Area

Bahwa setiap informasi yang masuk atau stimulus yang diterima oleh
manusia, diidentifikasi oleh fikiran sadar manusia dalam wilayah sadar
yang disebut conscious area.

Conscious Area
Bagian pikiran ini hanya menyimpan dan mengingat informasi dari setiap
kejadian dan perasaan kita dalam kurun waktu satu hingga satu setengah jam
terakhir.

Crtical Area
Sebagian dari critical area berada di wilayah pikiran sadar dan sebagian lagi
pada pikiran bawah sadar. Critical area hanya menyimpan informasi yang

2
masuk ke pikiran dalam waktu duapuluh empat jam terakhir. Setiap afirmasi
atau sugesti yang bersifat merugikan atau berbahaya bagi diri kita, yang
bertentangan dengan cara berfikir dan system kepercayaan kita, yang
bertentangan dengan informasi yang ada pada database akan langsung ditolak.
Critical area berfungsi sebagai anti suggestive barier yang berfungsi
melindungi pikiran bawah sadar dari pengaruh luar, baik pengaruh positif
maupun negatif, karena itu critical area bertujuan mempertahankan
equilibrium atau keseimbangan diri .
Antisuggestive area ada tiga jenis, yaitu yang bersifat logical, emotional dan
ethical . Dalam keadaan normal afrmasi atau sugesti akan sangat sulit masuk
ke pikiran bawah sadar karena harus melewati ketiga filter ini, sehingga sugesti
tidak akan memiliki efek sama sekali.

Modern Memory Area


Memori ini menyimpan semua informasi mulai saat terjadinya pembuahan,
awal mula kehamilan hingga masa sekarang. Apapun yang kita alami dalam
hidup terekam dengan sempurna pada modern memory area.

Primitive Area
Memori ini terletak pada pikiran bawah sadar dan berisi semua memori
primitif yang bersifat pasif, termasuk informasi yang bersifat genetic, hasil
pengembangan dari proses pembelajaran dan pengondisian. Area ini hanya
akan aktif bila mendapat stimulus. Contohnya pada respons lawan atau lari
(fight or flight) atau impuls untuk membunuh. Sugesti yang bisa memengaruhi
area ini akan menghasilkan reaksi yang cepat tanpa dipikir terlebih dahulu.

Dalam kondisi normal, informasi masuk ke pikiran sadar kemudian diteruskan


ke critical Area dari pikiran sadar ditampung dan disimpan sementara waktu
sebelum di download ke pikiran bawah sadar yaitu saat kita tidur.
Critical Area dari pikiran bawah sadar berkembang sejalan dengan proses
pendidikan dan pengondisian yang dialami seseorang dalam proses tumbuh
kembangnya. Bagian ini berfungsi mengevaluasi secara kritis semua informasi
yang diterima pikiran sadar.
Critical Area dari pikiran bawah sadar berfungsi memeriksa apakah informasi
itu mengancam atau membahayakan keselamatan diri kita, melanggarr norma
atau kemoralan dan spiritual yang kita pegang. Sugesti yang bersifat
membahayakan diri kita atau bertentangan dengan nilai-nilai yang kita pegang
akan langsung ditolaknya.
Saat kita tidur, saat pikiran sedang off, semua informasi yang tadinya
ditampung di critical area pikiran sadar akan diteruskan ke pikiran bawah
sadar. Di sini informasi dianalisis lagi sehingga akan terjadi dua kemungkinan,
lolos sensor dan diteruskan ke modern memory area untuk kemudian masuk ke
primitive area atau ditolak.
Semakin lama suatu sugesti berada di critical area akan semakin lemah dan
terdistorsi. Hal ini berarti dibutuhkan waktu yang lama untuk bisa secara sadar
membuat suatu pola sugestif dari informasi yang dimasukkan dalam kondisi
pikiran sadar, itulah sebabnya mengapa afirmasi yang dilakukan orang tidak
bisa serta merta memberikan hasil maksimal.

3
Pengertian

Di sebuah perkampungan hiduplah seorang petani yang memelihara


ternak unggas, antara lain ayam. Ketika seekor ayam betina sedang
mengerami telurnya, petani berangkat ke hutan untuk mencari kayu dan
dalam perjalannya menemukan sebuah telur elang dan kemudian
disimpannya dalam eraman ayamnya. Setelah telut-telur itu menetas,
ternyata satu diantaranya adalah anak elang. Tapi induk ayam tidak
pernah membedakan perlakuan terhadap anaknya maupun anak elang,
semuanya diurusnya dengan penuh kasih sayang. Dia mengajari anak-
anaknya bagaimana mencari makan, berjalan dan menghadapi bahaya. Si
anak elang tumbuh seperti layaknya anak ayam menjdi seekor jago yang
pandai berkokok dan berperilaku seperti ayam tak ada sifat elang yang
menempel pada dirinya. Hal ini terjadi karena elang dibesarkan di
lingkungan ayam. Jadi begitu besarnya pengaruh lingkungan terhadap
perilaku elang. Apakah elang punya pola pikir? Apakah pola pikir itu ?

Banyak orang bicara pola pikir atau mindset tapi tidak benar-benar memahami
arti kata mindset.
Mindset terdiri atas dua kata mind dan set.
Mind : sumber pikiran dan memori; pusat kesadaran yang menghasilkan
pikiran , perasaan, ide dan persepsi dan menyimpan pengetahuan dan
memori.
(Seat of thought and memory; the center of consciousness that
generates thoughts, feeling, ideas and perceptions and stores knowledge
and memories).
Set : Mendahulukan peningkatan kemampuan dalam suatu kegiatan ( a
preference for or increased ablity in a particular activity).
Keadaan utu atau solid ( Condition of solidity: condition of being solid)
Mindset :- Kepercayaan-kepercayaan yang memengaruhi sikap
seseorang; sekumpulan kepercayaan atau suatu cara berfikir yang
menentukan perilaku dan pandangan , sikap dan masa depan seseorang.
( Beliefs that affect somebodiy’s attitude; a set of beliefs or a way of
thinking that determine somebody’s behavior and outlook.
- Sikap mental tertentu atau watak yang menentukan respons dan
pemaknaan seseorang terhadap situasi. (a fixed mental attitude or
disposition that predetermines a person’s respons to and interpretation
of situations) . (kamus elektonika Encarta dalam Adi Wibowo)

Kesimpulan : Mindset merupakan kepercayaan (belief) atau sekumpulan


kepercayaan (set of beliefs) atau cara berfikir yang memengaruhi prilaku
(behavior) dan sikap (attitude) seseorang yang akhirnya akan menentukan
level keberhasilan hidupnya (baca: nasib).
Pola Pikir adalah pola-pola dominan yang menjadi acuan utama seseorang
untuk bertindak dan selanjutnya dikatakan bahwa Pola pikir adalah pola

4
yang menetap dalam pikiran bawah sadar seseorang sebagai gudang tempat
penyimpanan informasi . Pengalaman sejak masa kecil direkam secara
permanent dan menjadi cikal bakal terbentuknya pola pikir seseorang.
Pola pikir yang sudah mengakar dalam dirinya akan terlihat dalam
perilakunya sehari-hari yang kelak dalam memicu pelaksanaan tugas atau
sebaliknya menghambat pelaksanaan tugas.
Dengan demikian jika kita ingin mengubah mindset, yang harus kita ubah
sebenarnya belief atau kumpulan beliefs kita.

Mengapa kita sulit sekali berubah?

Menurut filosofi Transformational Thinking, manusia terdiri atas tiga


system, yaitu :
a. Sistem Perilaku (Behavior System), adalah cara kita
berinteraksi dengan dunia luar, juga interaksi dengan realitas
sebagaimana kita mengerti realitas itu. Perilaku saling memengaruhi
dengan pengalaman dan pengalaman akan memengaruhi system
berfikir.
b. Sistem berfikir (Thinking System), berlaku sebagai filter dua
arah yang menerjemahkan berbagai kejadian atau pengalaman yang
kita alami menjadi kepercayaan. Selanjutnya kepercayaan akan
memengaruhi tindakan kita sehingga menciptakan realitas bagi diri
kita.
c. Sistem Kepercayaan (Belief System), adalah inti dari segala
yang kita yakini sebagai realitas, kebenaran , nilai hidup dan segala
sesuatu yang kita tahu mengenai dunia ini. Mengubah kepercayaan
merupakan hal yang sangat sulit.
Saat kita berinteraksi dengan seseorang, yang tampak oleh kita adalah
perilaku atau behaviornya. Kalau diibaratkan kubus, maka perilaku ini,
sama dengan sisi atas kubus bila kita melihat kubus itu dari atas dan
karena itu kita tidak dapat melihat empat sisi yang mendukung sisi atas.
Adapun yang paling sulit kita amati adalah sisi bawah atau dasar kubus.
Untuk memengaruhi, menggoyahkan atau merontokkan sisi atas kubus
dapat kita lakukan dengan cara menggoyang, memengaruhi atau
menghancurkan salah satu, dua, tiga atau semua sisi kubus.

Perhatikan gambar di bawah ini :

Behaviour

Perception
Emotion
Self Talk
State
Belief

5
Dari contoh kubus tadi, maka tampak bahwa untuk mengubah perilaku
atau behaviordapat dilakukan dengan mengubah self talk, persepsi, state,
emosi dan terutama belief.

Apakah mudah mengubah Belief?


Beberapa factor yang menyebabkan sulitnya perubahan:
a. Merasa tidak punya masalah
b. Mau berubah tapi tidak tahu caranya
c. Tidak mau berubah walaupun tahu caranya
d. Takut perubahan akan membawa dampak negatif
e. Tidak tahu cara yang benar untuk bias masuk ke pikiran bawah sadar
f. Teknik modifikasi belief yang kurang tepat atau bahkan salah.
Semua hambatan dalam proses perubahan, merupakan hasil kerja dari
kekuatan terbesar dalam perilaku manusia yaitu homeostasis
(kecendrungan untuk selalu tetap pada posisi yang sama). Homeostatis
menjaga agar kita tidak mudah berubah akibat pengaruh orang lain maupun
lingkungan, namun homeostatis pula yang menjadi penghambat perubahan
saat kita ingin mengubah diri kita kearah yang lebih baik. Dpl homeostatis
akan menjaga titik keseimbangan atau equilibrium yang lebih dikenal
dengan zona kenyamanan atau comfort zone.
Besarnya penolakan atau resistensi untuk berobah dapat diukur dengan
merasakan . dilaksanakan atau sedang berlangsung.
Resistensi adalah mekanisme pertahanan pikiran bawah sadar yang
bertujuan melindungi diri kita dari situasi yang (dipandang) tidak
menyenangkan.
Sebenarnya perubahan bukanlah hal yang menyakitkan. Resistensi
terhadap proses perubahanlah yang membuat perubahan menjadi sesuatu
yang menyakitkan.

Pendapat lain menyebutkan, bahwa pola diartikan sebagai model, cara


kerja atau sistem
Sedangkan pikir dimaknai sebagai akal budi atau ingatan. Maka Pola pikir
dapat didefinisikan sebagai model atau cara menggunakan,
mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pmbentukan pola pikir:
a. Faktor intelegensia (Kecakapan), meliputi :
1). Physical quotion
2). Intelectual Quotion
3). Emotional Quotion

6
4). Spiritual Quotion
b. Faktor Personality (Kepribadian)
1). Knowledge
2). Understanding
3). Skill
4). Attitude
5). Habits
6). Aptitude

Proses terjadinya Pola Pikir, nampak seperti gambar berikut :

Firstaccess
First access

KONSEP DIRI
Terdapat Dua komponen yang saling berhubungan erat dan menyatu
dalam sistem operasi pikiran manusia, yaitu konsep diri dan kepercayaan.
Konsep diri adalah persepsi (pandangan) seseorang terhadap dirinya sendiri
yang terbentuk melalui pengalaman, interaksi dengan lingkungan dan
mendapat pengaruh dari orang-orang yang dianggap penting. Konsep diri
merupakan sistem operasi komputer mental dan mengendalikan apa yang kita
pikirkan, ucapkan, lakukan dan rasakan.
Konsep diri terdiri atas tiga komponen utama yang saling memengaruhi satu
sama lain, yaitu :
a. Diri Ideal (Self Ideal)

7
b. Citra Diri (Self Image)
c. Harga Diri (Self Esteem)
Diri Ideal adalah sosok individu atau gambaran sosok seseorang yang
sangat kita ingin kan menjadi seperti orang itu dimasa depan. Dengan
lahirnya diri ideal maka sadar atau tidak sadar setiap individu akan
senantiasa berusaha kearah sana, sehingga dalam berbagai hal akan selalu
membandingkan aktivitasnya dengan karakter atau kualitas dari diri ideal
yang ditetapkan.
Citra Diri adalah cara melihat diri sendiri dan berfikir mengenai diri sendiri
saat ini, karena itu citra diri sering pula disebut cermin diri. Kalau
seseorang melihat dirinya (dalam cermin) sebagai orang sukses dan
percaya diri maka ia akan bertindak sebagaimana layaknya orang sukses
demikian pula sebaliknya.
Harga Diri, didefinikan sebagai kecendrungan dalam diri seseorang dalam
memandang dirinya sebagai pribadi yang cakap, mampu dan memiliki
keunggulan serta kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Harga diri merupakan hasil perbandingan antara diri ideal dan citra diri,
sehingga bila citra diri mendekati diri ideal maka harga diri akan
meningkat.
Semakin menyukai dan menghargai diri sendiri, akan semakn baik dalam
mengerjakan sesuatu.

Pengaruh harga diri terhadap hidup seseorang, dapat diringkas sbb:

Pengaruh harga diri rendah Pengaruh harga diri tinggi

Tidak percaya diri Keyakinan diri besar


Prestasi rendah Prestasi tinggi
Menghindari tanggung jawab Penuh tanggung jawab
Takut sukses Berani sukses
Tidak disiplin Disiplin
Prilaku tidak produktif,takut, marah, merasa Perilaku produktif, ramah, pemaaf, sopan,
bersalah, cemburu, tertekan, menghindari mendukung, berani mengambil resiko
resiko
Tidak ada tujuan/ arah Arah jelas/ tujuan spesifik
Tingkat energi rendah Tingkat energi tinggi

KEPERCAYAAN

Apa yang dipercaya dengan sungguh-sungguh akan menjadi kenyataan dalam diri
seseorang, tidak peduli apakah itu berakibat baik atau buruk bagi dirinya, disebut
hukum kenyataan (Adi Gunawan, 06-65).
Kepercayaan merupakan bagian dari program mental yang terletak pada pikiran
bawah sadar . Belief (kepercayaan) bukanlah jaminan sukses tapi tidak punya
belief adalah jaminan gagal.

8
Dengan demikian kepercayaan meliputi hal-hal:
a. Segala sesuatu yang diyakini sebagai hal yang benar
b. Kepercayaan seseorang selalu benar menurut dirinya
c. Kepercayaan bisa mendukung atau menghambat
d. Tidak ada kepercayaan yang baik atau buruk
e. Kepercayaan adalah sesuatu yang dipelajari sehingga dapat membuang atau
menggantinya.
Kepercayaan manusia pada umumnya merupakan generalisasi mengenai apa
yang terjadi di masa lalu, didasarkan pada arti yang diberikan oleh pikiran sadar
terhadap kejadian itu. Seringkali kepercayaan itu didasarkan pada pemberian
makna atau penerjemahan yang kurang tepat atas suatu kejadian masa lalu.
Untuk memperkuat pandangan ini kita dapat mengambil contoh dari satu hal
yang dirasakan sangat sulit melakukannya, misalnya berbicara di depan umum.
Banyak orang yang begitu takut bicara di depan umum, hanya karena
pengalaman masa lalu yang pahit yakni kegagalan karena tiada satu patah
katapun yang keluar sehingga mendapat malu luar biasa.
Hal itu membuktikan bahwa pikiran bawah sadar ”salah” memberikan arti pada
kejadian itu. Lain halnya bila makna atas kejadian dimaksud berbunyi: ”belum
bisa bicara di depan publik karena belum ada pengalaman atau belum terlatih”,
maka ketika orang mau berlatih kemampuan public speakingnya meningkat. Bila
makna yang salah tadi terlanjur dipercaya, maka setiap kali diminta bicara di
depan umum yang muncul selalu rasa tidak berdaya.
Pada prinsipnya kepercayaan terbagi menjadi Nilai (Value), Keprcayaan global
dan Aturan (Rule).
Nilai atau value , merupakan :
a. Sesuatu yang kita percayai sebagai hal yang penting, karena itu nilai bersifat
Pribadi dan subyektif.
b. Suatu emosi yang dipandang penting untuk kita alami atau hindari
Beberapa prinsip penting mengenai Nilai, adalah :
- Nilai merupakan filter yang beroperasi di bawah sadar yang
menentukan fokus kita dan bagaimana kita memanfaatkan waktu
- Nilai merupakan alat evaluasi suatu tindakan setelah usai dilakukan
- Nilai sebagai sumber motivasi
- Nilai tersusun dalam suatu hierarki
- Nilai dapat berubah
- Nilai dapat menimbulkan konflik diri
- Setiap area kehidupan memiliki nilai sendiri.
Kepercayaan Global, merupakan generalisasi mengenai berbagai hal dalam
kehidupan
Aturan atau Rule, adalah kepercayaan yang menetapkan apa yang harus terjadi
agar kita merasa bahwa nilai kita terpenuhi.

KONSEP DIRI PNS

Sebelum membahas tentang konsep diri PNS, terlebih dahulu kita akan
kita bicarakan apa itu Konsep diri.

9
Indikator Konsep diri PNS yang Ideal, antara lain :
- Bekerja sebagai ibadah
- Budaya kerja produktif
- Menghindari hal tak terpuji
- Pelayan dan pengayom masyarakat
- Sesuai aturan yang berlaku
- Meningkatkan kompetensi
- Tidak rentan terhadap perubahan
- Terbuka dan realistis
- Bekerja secara sistem
- Bekerja profesional, ditandai dengan berfikir sitemik, analitik dan
integralistik)
Sebagai PNS yang beriman, setiap ihtiar haruslah diniati karena Allah. Oleh
karena itu setiap indikator konsep diri dicoba dicari dukungan moral
spritualnya dari ajaran agama, sbb:
- Wamaa kholaqtuljinna wal insa illa liya buduun (tidak semata-mata kami
menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku)- S.Adzariyat
56
- Fa idzaa farogtafanshob (apabila telah selesai satu pekerjaan, rencanakan
pekerjaan selanjutnya. (Q.S. Al-Insyirrah ayat 7)
-Yaa bunayya innahaa intaku mitskola habbatin min kordalin fatakun fii
shochrotin aufissamaawaati au filardli ya tibihallah (Wahai anakku,
sesungguhnya bila engkau melakukan sesuatu walau sebesar biji sawi apakah
itu berada dalam batu atau di langit atau di bumu maka pasti Allah akan
mendatangkan kembali (Q.S.-Luqman ayat 16)
-Man amila solihan min dzakari au untsa wa huwa mukminun
falanuhyiyannahu hayaatan toyyibatin.. (Barangsiapa beramal soleh kaum
laki-laki atau perempuan dan dia beriman kepada Allah maka akan kami
hidupkan dalam kehidupan yang terbaik.. Q.S. An Nahlu ayat 97)
-Wa qoluu sami’na wa attona gufroonaka robbanaa wa ilaikal masiir
( Mereka berkata, kami mendengar dan kami mentaatinya dan kami memohon
ampunan Mu dan kepada Mu lah kami akan kembali ; Q.S.Al Baqoroh ayat
285)
-Idzdzaa wusidal amru li goeri ahli fantadhiru sa’atan (Apabila menyerahkan
sesuatu bukan kepada ahlinya maka tunggulah kehancurannya; Al hadits)
- Udkhuluu fissilmi kaaffah (Masuklah ke dalam agama Ku secara holistik;
Q.S. Al Baqoroh ayat 208)
-Walladziina adzdzaa fa’aluu faahisatan au dzolamuu zakarullaha fastagfaruu
lidunuubihim (Dan orang-orang jika mengerjakan kesalahan, murka, nista atau
mendolimi dirinya sendiri maka dia ingat kepada Allah dan memohon
ampunan terhadap dosa-dosanya.. Q.S. Al Imran ayat 135)
-Innalooha laa yugoyyiru maa bikaumin hattaa yugoyyiru maa bi anfusihim
( Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka
merubahnya sendiri ; Q.S. Ar-Rodlu ayat 11)
-Yarfa’illahu alladziina amanu minkum walladziina utul ’ilma darojatin ..
(Allah mengangkat derajat orang-orang yang berilmu beberapa tingkat.. Q.S.
AlpMujadalah ayat 11)

10
Panca prasetia Korpri sebagai Nilai bagi PNS
1. Setia dan taat kepada Negara Kesatuan dan pemerintah RI yang berdasrkan
Pancasila dan UUD 1945
2. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara serta memegang teguh
rahasia jabatan dan rahasia Negara
3. Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat di atas kepentingan
pribadi dan golongan
4. Bertekad terus memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesetiakawanan KORPRI
5. Berjuang dengan jujur, menegakkan keadilan, meningkatkan kesejahteraan
dan profesionalisme.
Untuk memelihara dan memperlancar pelaksanaan tugas, PNS perlu memiliki pola
pikir sebagai prasyarat, antara lain :
1. Kerja berdasarkan Nilai
2. Kerja berlandaskan hukum
3. Memuaskan pelanggan
4. Kooperatif
5. Optimistik
6. Pengabdian
7. Kerja adalah ibadah
Beberapa hal di bawah ini, kerap dirasakan sebagai pola pikir yang menghambat PNS
dalam pelaksanaan tugas, yaitu:
1. Senioritas
2. Prilaku ABS
3. Under Estimate
4. Ambtenar

11
5. Like and Dislike
6. Kurang percaya diri
7. Individualistis
8. Menunda waktu
9. Ketergantungan
Faktor-faktor penghambat diatas senantiasa harus dikikis habis oleh setiap PNS
masa depan dengan mengembangkan pola pikir yang harus diyakini, yaitu :
1. Hasil bukanlah diperoleh dari pemecahan masalah tapi dari ekploitasi
peluang. Hal ini berarti bahwa PNS harus bersifat pro aktif, pandai membaca
tanda-tanda zaman berfikir ke depan dan memanfaatkan peluang yang ada
tidak reaktif yakni baru bertindak setelah terjadi masalah.
2. Resistensi terhadap perubahan berhenti pada saat ada manfaat nyata.
Seperti telah dikemukakan di belakang tadi bahwa terhadap setiap ide
perubahan, setiap individu akan bersikap hati-hati. PNS harus yakin akan
perlunya perubahan dan harus pula punya keyakinan akan berhentinya
penentangan manakala perubahan tersebut telah menampakkan hasil.
3. Beruntung karena tidak harus selalu benar. Pola pikir ini mendorong
orang untuk meningkatkan kreativitas, orang tidak terbelenggu dengan
ketakutan berbuat salah karena kesalahan akan menuntun orang akan
kebenaran.
4. Masa depan tertanam di masa kini merupakan inspirasi bagi seseorang
unuk senantiasa bekerja dan berfikir saat ini untuk kepentingan masa yang
akan datang.
5. Biasakan dengan kebenaran jangan membenarkan kebiasaan,
merupakan suatu dorongan kepada seseorang untuk mau berubah
6. Hari ini harus lebih baik dari kemarin, merupakan pandangan optimistis
yang akan menggerakkan orang untuk tidak berhenti berfikir dan tidak cepat
puas dengan yang telah dicapai .
Bagi setiap orang yang mendambakan terciptanya perubahan kearah yang lebih
baik, perlu didukung oleh semangat pengembangan kebiasaan hidup efektif,
seperti dikemukakan oleh Steven Covey. (8 habits of highly effective people)
Kebiasaan merupakan titik pertemuan dari pengetahuan, keterampilan dan
keinginan.
Pengetahuan adalah paradigma teoritis, apa yang harus dilakukan dan mengapa.
Keterampilan adalah bagaimana melakukannya dan Keinginan adalah motivasi
untuk mau melakukan, seperti nampak pada gambar berikut:.

12
Steven Covey mengategorikan kebiasaan efektif tersebut sebagai 8 kebiasaan, yaitu:
a. Penguasaan diri yang akan melahirkan kemenangan pribadi, meliputi Kebiasaan :
1). Jadilah Pro Aktif
2). Mulai dengan akhir dalam pikiran
3). Dahulukan yang Utama
b. Mengupayakan kemenangan publik (Public victory) yang lebih berorientasi pada
kepribadian dalam kerja tim, kerja sama dan komunikasi dalam kebiasaan :
4). Berfikir menang-menang
5). Berusaha mengerti terlebih dulu baru dimengerti
6). Wujudkan Sinergi
c. Pembaharuan diri, kebiasaan yang melingkari dan memadukan kebiasaan lain
berupa kebiasaan perbaikan terus menerus dalam ujud kebiasaan:
7). Asahlah Gergaji
8). Mendengarkan suara panggilan jiwa , sebagai wujud kecerdasan spiritual.

keteramp
13
VII. PERUBAHAN

Perubahan merupakan sesuatu hal yang pasti (terjadi dan akan terjadi), dengan
demikian berarti bahwa manusia senantiasa perlu berubah baik dalam hal
prilaku, nilai dan penilaian, perubahan dalam metode dan cara bekerja,
perubahan dalam peralatan yang digunakan, perubahan dalam cara berfikir dan
perubahan dalam hal bersikap. Para ahli mengatakan tidak ada satupun yang
tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri.
Perubahan itu bisa terjadi secara evolusioner dapat pula berlangsung secara
revolusioner. Dengan demikian manusia perlu senantiasa menyesuaikan diri
dengan perubahan dan tuntutan perubahan.
Perubahan mengandung makna bergesernya keadaan sebelumnya (the before
condition) menjadi keadaan setelahnya (the after condition), baik karena
direncanakan ( Planned Change) ataupun tidak direncanakan (Unplanned
Change).
Setiap upaya perubahan menurut Kurt Lewin (dalam Winardi, 4) , dapat
dipandang sebagai sebuah proses yang terdiri dari tiga macam fase.
Fase pertama disebut fase Pencairan (unfreezing), fase kedua disebut fase
Perubahan (Changing) dan fase ketiga merupakan fase Pembentukan Kembali
(Refreezing).
Fase pertama pencairan merupakan tahapan dimana orang mempersiapkan
sebuah situasi untuk perubahan. Fase ini mencakup kegiatan membantu orang-
orang memahami bahwa diperlukan adanya perubahan, mengingat bahwa
situasi yang berlaku tidak kuat (tidak memadai) lagi. Perlu diubah sikap dan
perilku yang ada agar dengan demikian tentangan terhadap perubahan dapat
diminmalisir. Para manajer perlu menerangkan bagaimana kiranya peubahan
tersebut dapat meningkatkan produktivitas disatu sisi dan kepuasan social
disisi lain tidak akan berkurang.
Tahapan perubahan mencakup tindakan modifikasi actual dalam manusia –
tugas tugas – struktur dan atau teknologi . Fase ini meliputi tindakan

14
membiasakan para karyawan melepaskan cara-cara lama mereka bekerja dan
dibentuknya hubungan-hubungan baru.
Fase ketiga pembekuan kembali merupakan tahapan final dari proses
perubahan.
Fase ini mencakup kegiatan memperkuat perubahan-perubahan yang telah
dilaksanakan demikian rupa, hingga cara-cara baru berprilaku dstabilisasi.
Andaikata menurut persepsi orang-orang , perubahan yang berlangsung
bersifat menguntungkan mereka, maka hasil positif yang dicapai akan
bermanfaat sebagai perkuatan (reinforcement), tapi bila persepsi mereka
sebaliknya, maka sang manajer perlu mengadakan tenaga-tenaga perkuatan
eksternal yang bersifat positif atau negative, bahkan ada kalanya pada situasi
dan kondisi tertentu, mungkin diperlukan suatu pendekatan perkuatan yang
lebih bersifat memaksakan (more coercive).
Ketiga macam fase proses perubahan tersebut dapat disajikan dalam bentuk
model sebagai berikut: (Lewin, l951)

Fase I: Fase II : Fase III:


Pencarian Mengubah Pembekuan kembali
Menciptakan Mengubah orang- Memperkuat hasil-
kebutuhan akan orang (individu- hasil.
perubahan. individu dan Mengevaluasi hasil-
Meminimasi kelompok – hasil.
tantangan terhadap kelompok): tugas- Membuat modifikasi-
perubahan tugas struktur; modifikasi
teknologi. Konstruktif

` Disamping itu, Kurt Lewin juga menyajikan sebuah model yan dinamakan
teori medan kekuatan yang berkaitan dengan perubahan (Lewinn’s Force-Field Theory
of Cange)

Penolakan terhadap perubahan


Penolakan terhadap perubahan

P2
Perubahan
Tingkat Kinerja

PI

Kekuatan yang membantu Kekuatan yang membantu


perubahan perubahan

Waktu
Gambar 1 : Teori Medan Kekuatan yang Dikaitkan dengan Perubahan dari Kurt Lewin

15
Adapun ketiga macam fase perubahan menurut Lewin tersebut, nampak seperti model berikut:

Kondisi yang berlaku Kondisi Transisional Kondisi baru

• Peranan dan • Melepaskan • Peranan dan


struktur-struktur pekerjaan lama. struktur baru.
yang berlaku.
• Komfortabel, • Memulai • Pekerjaan dan
terbiasa dan pekerjaan baru. rutin baru.
pasti.
• Terkontrol, • Mengubah tugas- • Belum
pasti dan tugas, rutin-rutin, dikenal dan
terbukti tuntutan-tuntutan, penuh resiko
dan hubungan
hubungan
• Menciptakan • Mengubah manusia • Memperkuat
kebutuhan akan dan kelompok- hasil-hasil.
perubahan. kelompok; • Mengevaluasi
• Meminimasi Tugas-tugas; hasil-hasil.
tantangan struktur-struktur • Membuat
terhadap dan teknologi modifikasi-
perubahan modifikasi
• Konstruktif

Pencarian Mengubah Membekukan kembali

Gambar 6: 3 Macam Fase Perubahan yang Direncanakan di Dalam Organisasi-


organisasi

Hal- hal yang Perlu Diubah


Empat kelompok perubahan penting yang perlu mendapat perhatian, yaitu:
a. Perubahan Strategi
b. Perubahan Teknologi
c. Perubahan Struktural
d. Perubahan Manusia.
Tipe-tipe perubahan keorganisasian diatas, dapat dilihat pada table berikut:

Perubahan Strategis: Perubahan Struktural


. Postur pertumbuhan - Reorganissi fungsional
Pendekatan berbalik arah - Mendatarkan hieraki
Penarikan diri - Struktur tim
Stabilitas - Desntralisasi
kekuasaan

16
Perubahan Teknologi Perubahan Manusia
- Otomasi proses - Sikap atau isu-isu
- Networking tentang komitmen
- Memutahirkan piranti - Dampak-dampak
keras kinerja
- Aplikasi baru piranti - Inisiatif-inisiatif
lunak - Redesain pekerjaan

Keempat macam tipe perubahan keorganisasian diatas sangat erat kaitannya


(berinterrelasi) satu sama lain. Sebuah perubahan dalam bidang tertentu dapat
menimbulkan perubahan pada bidang lain. Perubahan teknologikal dapat meluber ke
bidang structural bahkan perubahan kecil dalam teknologi dapat menimbulkan
perubahan yang berdampak besar atas manusia.
Dalam praktek, perubahan gampang diucapkan tapi sulit dilakukan. Dinosaurus punah,
rezim orba runtuh, sepak bola di Indonesia ribut terus tanpa prestasi karena tak mampu
berubah sementara tantangan zaman terus berubah. Untuk menjadi pemenang,
manusia perlu menciptakan perubahan sebelum manusia itu diubah. Kadang-kadang
kita menyaksikan orang yang kehidupannya tidak bahagia, sepanjang hari ia
menyalahkan orang lain, barang-barang disekitarnya atau bahkan Tuhan. Ia selalu
bermimpi seharusnya dunia berubah untuk kebahagiannya. Ia selalu membual bahwa
seandainya ia punya uang banyak, seluruh dunia akan diubah untuk kebahagiannya.
Padahal semakin kita menyalahkan orang lain atas hasil buruk kita semakin buruk
hasilnya.
Jadi perubahan dalam tindakan akan menyebabkan perubahan pada hasil yang
diperoleh seseorang. Turbulensi lingkungan menimbulkan iklim persaingan yang
tidak lagi berujung ”menang-kalah malah berakhir pada ”kalah-kalah”. Pilihan yang
dihadapi adalah maju mengikuti perubahan atau punah ditelan zaman.
Nokia mampu mengalahkan Motorolla di bisnis telepon genggam sebagai pemimpin
pasar di industri telepon seluler , karena Nokia mampu merubah diri untuk
mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Ini berarti perubahan tindakan menciptakan
hasil yang yang berubah pula.
Michell Suharly menyebutkan lima karkter perubahan, yaitu :
- Perubahan terjadi kapan saja, di mana saja dan pada siapa saja;
- Perubahan menyebabkan reaksi, baik penerimaan maupu8n penolakan;
- Perubahan melibatkan emosi orang-orang sekitar;
- Perubahan memerlukan pengorbanan
- Perubahan memiliki sisi keras maupun lunak.
Dalam beberapa hal, perubahanpun memerlukan agent of change.
Perubahan perlu dilakukan sebagai perubahan pribadi dan perubahan bisnis.
Perubahan pribadi berupa perubahan penampilan, perubahan pola pikir, perubahan
kompetensi, cara bicara dsb. Ronald Reagan dan Arnold Schwarzenegger merupakan
contoh pribadi yang sukses dengan perubahan diri yang berani banting setir dari aktor
ke dunia politik. Seseorang tidak akan bertahan menghadapi perubahan bila
mengandalkan pikiran dan tindakan yang tidak berubah.
Tuntutan perubahan pribadi meliputi :
1. Mulailah berfikir positip dan besar

17
2. Temukan hikmah di setiap bencana dan peluang di setiap tantangan
3. Perubahan bisnis butuh tekad bulat
4. Kendalikan yang ada dalam hati anda
5. Trial and Error adalah proses menjadi agen perubahan.

VIII. Perubahan dan Konflik


Konflik dan perubahan merupakan dua hal yang berkaitan erat satu sama lain.
Konflik dapat melahirkan perubahan sebaliknya perubahan dapat pula
menimbulkan konflik.
Pengertian konflik menurut Robbins adalah : “.. we define conflict to be a
process in wich an effort is purposely made by A to offset the efforts of B by
some form of blocking that will result in frustrating B in attaining his or her
goals of furthering his or her interests.”
Sedangkan menurut Don Hellriegel dan John W. Slocum Jr :”.. conflict is
defined as any situation in which there are incompatible goals, cognitions or
emotions within or between individuals or groups and that leads to opposition
or antagonistic interaction”.

Mazhab pemikiran tentang Konflik


1. Pandangan tradisional, dimana konflik dipandang sebagai hal yang
negatif karenanya harus dihindari karena dapat membahayakan keutuhan
organisasi
2. Pandangan Hubungan Antarmanusia (Humaniora), memandang konflik
sebagai suatu yang wajar dan manusiawi. Konflik tak dapat ditiadakan
bahkan pada saat tertentu konflik dapat menguntungkan kinerja organisasi.
3. Pandangan Interaksionis, menganjurkan konflik berdasarkan alasan
bahwa sebuah kelompok yang harmonis cenderung berkembang menjadi
kelompok statik, apatik dan tidak memberikan reaksi apa-apa terhadap
kebutuhan akan perubahan dan inovasi.
Proses Konflik
Proses konflik dapat dipandang sebagai proses yang terdiri dari empat tahapan,
yaitu : Oposisi Potensial, Kognisi dan personalisasi, Perilaku dan Hasil, seperti
terlihat pada gambar berikut:

18
P
TAHAPAN I TAHAP
Oposisi Potensial Kogni
Perso
Penanganan Konflik

Orientasi Penanganan Konflik Situasi-situasi yang Tepat


Persaingan (Competition) 6. Bila tindakan desisif
cepat bersifat vital
7. Terhadap persoalan-persoalan
penting,dimana tidakan tidak
populer, perlu diterapkan Konflik
8. Terhadap persoalan-persoalan yang
Kondisi-kondisi
Kondisi-kondisi diperse
vital bagikesejahteraan organisasi
ybs,dan apabila kita mengetahui

Anteseden:
Anteseden:
bhwa kita benar
9. Terhadap orang-orang yang
mengambil kesempatan thd perilaku
-Komunkasi
-Komunkasi
Kolaborasi (Colaboration)
nonkompetitif
1. untuk mencapai sebuah pemecahan
integratif, apabila kedua macam
-Struktur
-Struktur kepentingan dianggap terlampau
penting untuk dikompromi

-Variabel-variabel
-Variabel-variabel
2. Apabila sasaran kita adalah untuk
belajar
3. Untuk mempersatukan pemahaman
pribadi
pribadi
orang-orang yang memiliki
persepektif yang berbeda-beda
4. Untuk mencapai suatu komitmen

Konflik
dengan jalan melebur kepentingan-

dirasak
19
kepentingan dalam wujud suatu
konsensus
5. Untuk mengatasi perasaan-
perasaan yang telah memengaruhi
suatu hubungan
Menghindari (avoidance) 1. Apabila persoalan tertentu
kurang,artinya atau sewaktu
persoalan-persoalan lebih penting
perlu dihadapi.
2. Apabila kita merasa tidak adanya
kemungkinan untuk memenuhi ke-
pentingan-kepentingan kita.
3. Apabila kekacauan potensial
melebihi manfaat dari suatu
pemecahan
4. Untuk menyuruh orang-orang
menjadi tenang dan mencapai
kembali perspektif
5. Apabila tindakan mengumpulkan
informasi dianggap lebih penting
dibandingkan dengan pengambilan
keputusan segera
6. Apabila pihak lain dapat
menyelesaikan konflik yang ada
yang lebih efektif
7. Apabila isu-isu yang ada berkaitan
atau bersifat simtomatik bagi isu-
isu lain
Akomodasi (accomodation) 1. Apabila ternyata bahwa kita salah
(keliru)- atau untuk memungkinkan
didengarnya saran lebih baik,
untuk belajar, dan untuk
menunjukkan bahwa kita cukup
terbuka menerima pendapat-
pendapat lain
2. Apabila isu-isu lebih penting bagi
pihak lain daripada untuk kita
sendiri- guna memuaskan pihak
lain, dan untuk mempertahankan
kerja sama pihak lain
3. Untuk membentuk kredit-kredit
sosial untuk isu-isu masa
mendatang
4. Untuk meminimasi kerugian
apabila kita terdesak dan kalah
5. Apabila kondisi harmoni dan
stabilitas dianggap sangat penting
6. Untuk memungkinkan para
bawahan belajar dari kesalahan-

20
kesalahan mereka
Kompromis (compromise) 1. Apabila tujuan-tujuan memang
penting, tetapi tidak sebanding
dengan upaya untuk mencapainya
2. Apabila para oponen dengan
kekuatan sebanding terikat pada
tujuan-tujuan yang saling
menguntungkan
3. Untuk mencapai penyelesaian
sementara bagi isu-isu yang
kompleks
4. Untuk mencapai pemecahan-
pemecahan cepat karena desakan
waktu
5. Digunakan sebagai suatu landasan
apabila kolaborasi atau persaingan
tidak berhasil

DIMENSI-DIMENSI O
(K. T. Thom

Persaingan
TIF(ASSERTIVENESS)

Asertif

IX. Teknik Mengubah Pola Pikir


A. Potensi Otak dan Kaitannya dengan Pola Pikir
Salah satu organ tubuh yang luar biasa sebagai alat perekam
paling cermat diyakini merupakan faktor penggerak perilaku manusia,
adalah otak. Berdasarkan penelitian para ahli, otak memiliki sel-sel
syaraf otak yang hampir tidak dapat dihitung jumlahnya. Memliki dua

21
sisi bagian yaitu otak kiri dan otak kanan yang masing-masing
memiliki fungsi sendiri-sendiri.
Kita sering salah beranggapan bahwa menguasai otak dapat
dilakukan dengan mengendalikan fisik atau tubuh kita dengan baik.
Memang kemampuan mengelola tubuh yang baik akan berpengaruh
pada kemampuan mengelola cara /pola pikir yang efektif. Dalam
mengelola pola pikir ini sebenarnya kita mengoptimalkan semua
kekuatan yang ada pada diri kita sebagai anugerah Sang Pencipta
kepada manusia. Konon menurut para ahli pada umumnya manusia
baru memanfaatkan kurang dari satu persen kekuatan diri, karena
kita tidak menyadari bahwa masih banyak sumber daya dalam diri
kita yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Mengelola pola pikir pada dasarnya mengubah pola pikir yang
membuat kita mampu mengoptimalkan berbagai sumber daya kita
yang muncul dalam perilaku sehari-hari. Salah satu teknik yang
dikembangkan dalam mengelola pola pikir ini adalah NLP ( Neuro-
Linguistik- Programming).

B. Mengapa perlu perubahan Pola pikir?


Adanya image negatif tentang PNS yang tertanam dalam diri CPNS seperti
PNS cenderung korup, indisipliner, PBPS akan membentuk pola pikir CPNS
yang negatif sehingga perlu perubahan agar mampu mengemban peran PNS
yang bebas KKN.
Hal lain yang mendorong adanya perubahan pola pikir adalah perbedaan latar
belakang baik pendidikan MAUPUN PENGALAMAN CPNS membawa
konsekwensi bervariasinya pola pikir, maka untuk mendukung agar mampu
melaksanakan tupoksi, diperlukan perubahan pola pikir dirinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pola pikir.


1. Faktor Internal, antara lain :
a. Blok Persepsi karena pengaruh human memory system
memungkinkan kita mengartikan sesuatu seperti yang ada dalam
memory kita serta adanya kecendrungan keterbatasan melihat masalah
dari berbagai aspek sehingga hanya akan melihatnya dari apa yang
akan dilihat sehingga menimbulkan prasangka.
b. Blok Ego, dimungkinkan terjadi diantaranya karena : Selalu
menyalahkan orang lain atau melihat diri paling sempurna.
c. Blok Intelektual, berfikir hanya mengandalkan logika, berpegang
pada pendapatnya sendiri.
d. Blok Emosi: takut membuat kesalahan, tidak berani membedakan
realita dan fantasi, kuatir yang berkelebihan, tidak mampu
memandang secara objektif dan belajar dari pengalaman.
2. Faktor Eksternal, antara lain :
a. Faktor Lingkungan
b. Faktor teman sejawat yang kurang mendukung
c. Faktor anak buah

22
d. Iklim kerja yang kurang mendukung

Bentuk Perubahan Pola Pikir PNS

Arah perubahan pola pikir PNS, diharapkan tertuju pada :


a. Prinsip bekerja mencari uang, jabatan, pangkat dan kedudukan berubah
menjadi prinsip bekerja adalah ibadah. Rezeki tidak akan pernah tertukar
karena sang pencipta telah menentukan takdir setiap hamba Nya.
b. Berfikir linier menjadi berfikir Si stem . Para ahli mendefinisikan tentang
berfikir, antara lain :”Suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak
serta melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga perasaan maupun
kehendak.” (Alex Sobur, Psikologi Umum). Dalam berfikir linier hanya
memperhatikan faktor-faktor indipenden serta memperhatikan hubungan
sebab dan akibat, sedangkan berfikir sistem mengandung arti
sebagai :”Kesadaran untuk mengapresiasi dan memikirkan suatu kejadian
sebagai suatu sistem.”
Beberapa kaidah berfikir serba sistem , antara lain sbb.:
1. Permasalahan hari ini berasal dari solusi kemarin, oleh karena itu
dalam mengambil keputusan perlu berhati-hati dan melihatnya dari
berbagai sudut pandang.
2. Semakin keras anda mendorong semakin keras pula sistem itu
mendorong balik
3. Perilaku berkembang lebih baik, sebelum memburuk. Usahakan
agar selalu mengembangkan perilaku positif semaksimal mungkin.
4. Anda dapat memiliki kue anda dan juga memakannya, tapi jangan
sekaligus.
5. Membelah seekor gajah tidak akan menghasilkan dua ekor gajah
kecil.
Kenapa perlu berfikir serba sistem?
1. Meningkatkan kompleksitas dalam kehidupan membawa
konsekwensi logis perlunya berfikir sistem agar dapat menangani
permasalahan yang timbul secara komprehensif.
2. Meningkatnya kesadaran global, mendorong setiap individu berfikir
serta menjalin jejaring kerja secara global meski dalam
pelaksanaan kerjanya diseuaikan dengan situasi dan kondisi
lingkungan lokal (”Think globally act locally”).
3. Meningkatnya kesadaran pembelajaran sebagai kunci kapabilitas
organisasi (”When you not change you will be die”). Untuk dapat
berubah manusia perlu belajar berbagai aspek.

c. Berfikir parsial menjadi berfikir holistik, mengapa demikian ? Sesuai


dengan pandangan sistem, kekayaan utama dari sistem kehidupan dari
sebuah organisasi adalah kekayaan menyeluruh dan bukan bagian-
bagian. Terkadang kita memerhatikan diskusi yang berkembang
cenderung saling menyalahkan antara satu bagian dengan bagian lainnya
tatkala terjadi sesuatu. Hal ini terjadi karena masing-masing bagian hanya
memikirkan bagiannya sendiri dan kurang berfikir secara menyeluruh.
Inilah makna dari berfikir bagian yang harus diubah menjadi berfikir
menyeluruh (holistik), karena sejatinya ”menyeluruh” memberikan makna

23
berbeda dari hanya sekedar menjumlahkan bagian-bagian sistem. Sebagai
contoh dapat kita lihat dalam tabel berikut :

Kecendrungan Prilaku/ Kecendrungan Berfikir Kecendrungan Berfikir


Kejadian Bagian Menyeluruh
Banyak Pegawai Pemalas Banyak pegawai
Membolos membolos karena motivasi
kerja rendah, gaji kecil
atau pimpinan tidak adil.
Komputer Mati Petugas Bodoh Perawatan kurang,
petugas kurang terampil
atau program rusak
Rajin Bekerja Pimpinan selalu menyuruh Pimpinan puas dengan
sehingga semua pekerjaan kita, efisien dan
pekerjaan diserahkan efektif sehingga kinerja
padanya organisasi akan optimal.

d. Berfikir pasif menjadi berfikir Kreatif


Untuk pemberdayaan kemampuan berfikir, Bobby de Portert (l999) dalam
buku Quantum Learning mengemukakan kiat-kiat jitu untuk berfikir kreatif,
sbb :
1. Ingatlah kesuksesan anda masa lalu, pada saat anda menghadapi
suatu tantangan
2. Yakinlah bahwa hal ini bisa menjadi terobosan. Jalani hari anda
dengan keyakinan bahwa sesuatu dapat terjadi untuk mengubah
segalanya.
3. Latihlah kreatifitas anda dengan permainan mental.
Otak anda seperti bagian tubuh anda lainnya, berfungsi lebih
baik dan lancar bila selalu dijaga dalam keadaan prima. Berikut ini
disajikan beberapa saran untuk melakukan permainan mental sbb :
- Pikirkan penggunaan kembali barang-barang lama yang sudah
tidak dipakai;
- Lihatlah kejadian sehari-hari dan susunan uraian kisah tentang
peristiwa-peristiwa yang memunculkannya
- Isilah teka-teki silang dan permainan kata lainnya
- Temukan peribahasa-peribahasa yang dapat anda gunakan
untuk menjelaskan sesuatu kepada orang lain.
- Pikirkanlah berbagai macam cara untuk mengatakan hal yang
sama
- Tontonlah acara TV dan matikan suaranya dan cobalah
bayangkan apa yang dikatakan orang dalam acara itu;
4. Ingatlah bahwa kegagalan dapat mengantarkan kita pada
keberhasilan. Beranilah untuk mengambil resiko salah agar
menggapai keberhasilan.
5. Biarkan kesenangan memasuki anda
6. Ubahlah posisi anda sesering mungkin.

24
e. Berfikir hierarki menjadi berfikir jaringan.
Bahwa di dalam setiap organisasi senantiasa terdapat hubungan, baik
antar sesama maupun antar tingkatan atau level yang berbeda.
Mencukupkan diri pada hubungan yang sudah terjalin belaka akan
menjebak kita dalam rutinitas yang akan membelenggu kreativitas serta
hubungan yang lebih luas. Maka dalam upaya memperluas hubungan
dimaksud serta pengembangan diri PNS yang bersangkutan, perlu
menciptakan jejaring kerja yang lebih luas guna memberikan perspektif
baru dalam jenjang herarki alamiah.

f. Berfikir struktur menjadi berfikir proses.


PNS harus fleksibel, PNS tidak boleh kaku. PNS tidak hanya berkata
tidak tapi harus berfikir dan berkata mengapa tidak dan mencoba memberi
solusi.

C. NLP (NEURO-LINGUISTIK PROGRAM)

Illustrasi:

Adi mengetik surat perintah sambil bersenandung riang serta


mkengangguk-anggukkan kepalanya, wajahnya cerah dan
pekerjaannya dalam sekejap sudah selesai. Teman-teman di
ruangannya selalu ikut tersenyum melihat cara Adi bekerja,
sehingga seorang temannya yang pemarahpun lambat laun
merasa malu apabila mau marah.

Illustrasi diatas sebenarnya menggambarkan bahwa


sebenarnya Adi telah menerapkan teknik NLP dalam bekerja.
Apakah NLP itu?
NLP mulai dikenal pada awal 1970 an dari John Grinder seorang ahli
bahasa dan Richard Bandler seorang ahli matematik, psikoterapi dan
komputer.
Metode yang dikembangkan Grinder dan Bandler telah diterapkan
dalam bidang olahraga, bisnis dan pemerintahan serta pengembangan
pribadi sehingga banyak menari minat dan berkembang pesat di
berbagai belahan dunia pada saat ini.
NLP merupakan singkatan dari dari tiga kata Neuro, Lnguistik dan
Programming.

25
Neuro mengacu pada proses neurology dari lima indera manusia
sebagai lima pintu yang berhubungan langsung dengan otak.
Kata Linguistik menggambarkan adanya keterlibatan bahasa dalam
komunikasi dengan orang lain maupun dengan diri sendiri.
Programming dipergunakan karena mengacu pada bagaimana
memprogram cara berfikir dan perilaku kita sendiri.
Dengan kata lain NLP adalah suatu cara untuk menyaring melalui lima
indera berbagai pengalaman atau hal-hal yang kita hadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
Menurut Grinder dan Bandler , melihat ada tiga pintu yang harus
dipergunakan untuk dapat meningkatkan secara optimal daya saing
seseorang melalui kemampuan menghasilkan kinerja dengan kualitas
tinggi, yaitu :
1. Beliefs (Keyakinan dasar).
Apa yang diyakini seseorang akan menentukan apa yang akan
dicapainya. Ungkapan ”dimana ada keemauan disana ada jalan”
merupakan contoh bagaimana keyakinan dasar dapat menjadi
pendorong utama aktifitas seseorang.
Kebanyakan keyakinan merupakan generalisasi masa lalu
melalui interpretasi pengalaman-pengalaman yang menyakitkan
ataupun menyenangkan. Pada umumnya orang tidak menyadari dalam
memutuskan apa yang akan diyakininya. Tidak jarang keyakinan
pengalaman masa lalunya. Sekali kita meyakini sesuatu, kita lupa
bahwa keyakinan tersebut sebenarnya hanyalah hasil dari suatu
interpretasi, selanjutnya kita memperlakukan keyakinan tersebut
sebagai suatu kenyataan.
2. Sintaksis Mental
Taufik Bahaudin dalam bukunya Brainware Management
mengemukakan bahwa sintaksis mental adalah bagaimana
cara mengorganisasi pikiran kita, sintaksis dapat disamakan
seperti kode yang direkam oleh otak. Kemampuan
mengorganisasi kode yang kita pergunakan akan sangat
mempermudah otak menanggapi apa yang diinginkan yang terekam
oleh otak. Contoh bila kita merekam nomor telepon genggam yang
terdiri dari sepuluh digit akan lebih mwngingatnya bila dibagi dalam tiga
kelompok angka, misalnya xxxx- xx – xxxx atau xxx-xxxx-xxx. Bila
suatu saat kita mengubah pengelompokkan nomor tersebut kita akan
mengalami kesulitan mengigatnya, sebab otak bukan merekam
kesepuluh angka dimaksud tapi kombinasi tiga kelompok angka
sehingga bila susunan berubah, akan menjadi lain bagi otak. Kesulitan
yang sama akan terjadi dalam berkomunikasi dengan orang lain,
manakala terjadi perbedaan mental sintaxnya sebab setiap orang
disadari atau tidak mempunyai mental sintaxnya sendiri.

3. Tubuh atau fisik otak dan tubuh terkait secara menyeluruh satu sama
lain . Karenanya cara kita menggunakan tubuh, bernafas, expresi
muka, gerak tubuh dll, secara langsung menggambarkan bagaimana
perasaan kita atau posisi otak kita saat itu.

26
Pada dasarnya ada dua posisi otak, yaitu posisi positif: yakin diri, cinta,
kegembiraan dan lainnya yang memberikan kekutan pada kita dan
posisi negatif berupa rasa galau, takut, depresi, sedih, frustasi yang
membuat kita menjadi lemah.

Menurut NLP kita berfikir dengan tiga cara, yaitu :


1. Berfikir visual (membuat gambar dalam fikiran)
2. Berfikir Auditori (membuat dialog internal)
3. Berfikir Kinestetik (melibatkan perasaan atau emosi)
disingkat V/A/K
Contoh: Bila anda tergolong orang yang suka menunda-nunda pekerjaan
Kita akan masukkan program ”menunda” kedalam komponen-
komponen V/A/K, sbb:
Bila yang dimaksud adalah menunda membersihkan kamar,
maka kita akan melihat bahwa kamar perlu dibersihkan (Visual),
mendengar suara dalam yang menatakan ”harus melakukan
membersihkan” (A) , mendengar suara lainnya ”saya tidak
melakukan hal itu” (A), menggambarkan semua kerja yang berat
yang harus dilakukan (V) dan akhirnya merasa tidak berdaya dan
tidak mau melakukan (K).

Ai Ai
Mendengar suarasehat Mendengar suara
dalam:”Anda harus dalam:”Saya tidak mau
membersihkannya”. membersihkannya”.

Pogram
Menunda

Ve : Ve :
Melihat kamar yang Menggambarkan
berantakan pekerjaan yang berat

K l:
Merasa tidak berdaya

27
Kenapa ”Program Menunda” mampu secara efektif membuat kita
menunda, adalah karena program ini tidak koheren artinya ada bagian
dalam diri kita yang saling bertentangan atau konflik. ( Koheren =
konsisten secara logika dan estetika, bersatu secara harmonis atau
kredibel).

Seperti halnya tubuh, tatkalapikiran sehat maka semua unsur pikiran


akan bekerja secara harmonis dan sempurna menjalankan semua
fungsinya. Program-program pikiran (belief) yang tidak kondusif untuk
kemajuan yang bersifat menghambat diri kita perlu dibereskan.

Beberapa pemikiran dasar dalam NLP sebagai sikap-sikap dan prinsip-


prinsip inti yang melandasi semua pendekatan dan teknik yang digunakan
dalam NLP.
1. ”PETA BUKANLAH WILAYAHNYA.”
2. JIKA SESEORANG BISA MELAKUKANNYA, KITAPUN BISA
BELAJAR MELAKKANNYA.
3. OTAK DAN TUBUH ADALAH BAGIAN TAK TERPISAHKAN
4. ORANG SEBENARNYA MEMILIKI SEGALA SUMBER YANG
DIBUTUHKAN
5. ANDA TIDAK BISA TIDAK BERKOMUNIKASI
6. MAKNA KOMUNIKASI ADALAH RESPONS YANG DIDAPAT
7. SETIAP PRILAKU PUNYA MAKSUD POSITIF
8. TIDAK ADA HAL YANG DIPANDANG SEBAGAI KEGAGALAN,
HANYA SEBAGAI UMPAN BALIK
9. SETIAP PRILAKU BISA COCOK BAGAI BEBERAPA KONTEKS,
TIDAK ADA YANG COCOK UNTUK SETIAP KONTEKS
10. MENGHORMATI CARA ORANG LAIN MEMBENTUK
DUNIANYA
11. SETIAP PENGALAMAN MEMILIKI STRUKTUR SENDIRI
12. SAYA BERTANGGUNG JAWAB TENTANG PEMIKIRAN SAYA
KARENA ITU SAYA BERTANGGUNG JAWAB AKAN HASIL YANG
DIPEROLEH
13. MANUSIA MEMPUNYAI DUA TINGKATAN KOMUNIKASI
14. PERUBAHAN MENGAKIBATKAN PERUBAHAN.

28
MIND SETTING

BACAAN ALTERNATIF UNTUK PESERTA DIKLAT PRAJABATAN

Oleh :
Lukman Hermawan
Widyaiswara Utama

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
2008

29
Daftar Pustaka

Dweck, Carol, C, 2006, Change your Mindset Change


your Life, Serambi, Jakarta.

Gunawan, Adi W, 2006, Manage your mind for success,


Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Gunawan, Adi W, 2008, The Secret of Mindset,


Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Hayes, Philip, 2007, NLP for The Quantum Change,


Baca, Yogyakarta.

Naisbitt, John, 2007, Mind Set, Daras, Jakarta

Suprapti, Wahyu, 2006, Pola Pikir PNS, LAN Jakarta

Wibowo, 2005, Managing Change, Alfabeta, Jakarta

Winardi, 2006, Manajemen Perubahan, Kencana


Prenada Media, Jakarta.

30

You might also like