You are on page 1of 15

Hipertensi by Heratina Mahzar on Tuesday, October 5, 2010 at 3:33pm

#Apakah Hipertensi itu?

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Pada

tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya

terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam

jangka beberapa minggu.

#Apa penyebab Hipertensi?

1. Usia yang semakin tua

Semakin tua seseorang pengaturan metabolisme zat kapur (kalsium) terganggu, sehingga banyak

zat kapur yang beredar bersama darah. Banyaknya kalsium dalam darah (hypercalcidemia)

menyebabkan darah menjadi lebih padat, sehingga tekanan darah menjadi meningkat.

Endapan kalsium di dinding pembuluh darah (arteriosclerosis) menyebabkan penyempitan

pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah menjadi terganggu. Hal ini dapat memacu peningkatan

tekanan darah. Bertambahnya usia juga menyebabkan elastisitas arteri berkurang. Arteri tidak

dapat lentur dan cenderung kaku, sehingga volume darah yang mengalir sedikit dan kurang lancar.

Agar kebutuhan darah di jaringan tercukupi, maka jantung harus memompa darah lebih kuat lagi.

Keadaan ini diperburuk lagi dengan adanya arteriosclerosis, tekanan darah menjadi semakin
meningkat. Oleh karena pembuluh darah yang bermasalah pada orang tua adalah arteri, maka

hanya tekanan sistole yang meningkat tinggi. Tekanan sistole dan tekanan diastole pada orang tua

memiliki perbedaan yang besar.

2. Stres dan tekanan mental

Salah satu tugas saraf simpatis adalah merangsang pengeluaran hormon adrenalin. Hormon ini

dapat menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat dan menyebabkan penyempitan kapiler darah

tepi.Hal ini berakibat terjadi peningkatan tekanan darah.

Saraf simpatis di pusat saraf pada orang yang stres atau mengalami tekanan mental bekerja keras.

Bisa dimaklumi, mengapa orang yang stres atau mengalami tekanan mental jantungnya berdebar-

debar dan mengalami peningkatan tekanan darah. Hipertensi akan mudah muncul pada orang yang

sering stres dan mengalami ketegangan pikiran yang berlarut-larut.

3. Makan berlebihan

Jumlah lemak total yang diperlukan tubuh maksimum 150 mg/dl, kandungan lemak baik (HDL)

optimum 45 mg/dl dan kandungan lemak jahat (LDL) maksimum 130 mg/dl. Lemak baik masih

diperlukan tubuh, sedang lemak jahat justru merusak organ tubuh.

Makan berlebihan dapat menyebabkan kegemukan (obesitas). Kegemukan lebih cepat terjadi

dengan pola hidup pasif (kurang gerak dan olahraga). Jika makanan yang dimakan banyak
mengandung lemak jahat (seperti kolesterol), dapat menyebabkan penimbunan lemak di sepanjang

pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah ini menyebabkan aliran darah menjadi kurang

lancar.

Pada orang yang memiliki kelebihan lemak (hyperlipidemia), dapat menyebabkan penyumbatan

darah sehingga mengganggu suplai oksigen dan zat makanan ke organ tubuh.

Penyempitan dan sumbatan lemak ini memacu jantung untuk memompa darah lebih kuat lagi, agar

dapat memasok kebutuhan darah ke jaringan. Akibatnya tekanan darah menjadi meningkat, maka

terjadilah hipertensi.

4. Merokok

Rokok mengandung ribuan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh, seperti tar, nikotin dan gas

karbon monoksida.

Tar merupakan bahan yang dapat meningkatkan kekentalan darah, sehingga memaksa jantung

untuk memompa darah lebih kuat lagi. Nikotin dapat memacu pengeluaran zat catecholamine tubuh

seperti hormon adrenalin.

Hormon adrenalin memacu kerja jantung untuk berdetak 10 sampai 20 X per menit, dan

meningkatkan tekanan darah 10 sampai 20 skala. Hal ini berakibat volume darah meningkat dan

jantung menjadi cepat lelah.

Karbon monoksida (CO) dapat meningkatkan keasaman sel darah, sehingga darah menjadi lebih

kental dan menempel di dinding pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah memaksa jantung

memompa darah lebih kuat lagi, sehingga tekanan darah meningkat.

Selain orang yang merokok (perokok aktif), orang yang tidak merokok tetapi menghisap asap rokok

juga memiliki resiko hipertensi. Orang ini disebut perokok pasif. Resiko perokok pasif bahayanya 2X

dari perokok aktif.


5. Terlalu banyak minum alkohol

Alkohol dapat merusak fungsi saraf pusat maupun tepi. Apabila saraf simpatis terganggu, maka

pengaturan tekanan darah akan mengalami gangguan pula. Pada seorang yang sering minum

minuman dengan kadar alkohol tinggi, tekanan darah mudah berubah dan cenderung meningkat

tinggi.

Alkohol juga meningkatkan keasaman darah. Darah menjadi lebih kental. Kekentalan darah ini

memaksa jantung memompa darah lebih kuat lagi, agar darah dapat sampai ke jaringan yang

membutuhkan dengan cukup. Ini berarti terjadi peningkatan tekanan darah.

6. Kelainan pada ginjal

Hipertensi dapat karena adanya penurunan massa ginjal yang dapat berfungsi dengan baik,

kelebihan produksi angiotensin dan aldosteron serta meningkatnya hambatan aliran darah dalam

arteri ginjal.

Ginjal yang mengalami penurunan fungsi dalam menyaring darah, menyebabkan sisa metabolisme

yang seharusnya dibuang ikut beredar kembali ke bagian tubuh yang lain. Akibatnya volume darah

total meningkat, sehingga darah yang dikeluarkan jantung juga meningkat.

Dengan demikian darah yang beredar melalui kapiler jaringan akan meningkat sehingga terjadi

pengkerutan sfingter prekapiler. Peningkatan volume darah total yang keluar dari jantung dan

peningkatan hambatan pada pembuluh darah tepi yang mengkerut, menyebabkan tekanan darah

meningkat.
7. Lain-lain

Hipertensi disebabkan pula karena kebiasaan minum kafein (dalam kopi), menggunakan kontrasepsi

oral (pil KB) dan menjalankan pola hidup pasif (kurang gerak). Tekanan darah dapat meningkat jika

seseorang sering minum kopi. Kafein dalam kopi memacu kerja jantung dalam memompa darah.

Peningkatan tekanan dari jantung ini juga diteruskan pada arteri, sehingga tekanan darah

meningkat.

Pola hidup pasif cenderung meningkatkan kegemukan dan aterosklerosis. Hal ini juga beresiko

terhadap timbulnya hipertensi. Seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat Hipertensi,

kemungkinan terkena hipertensi cenderung lebih besar. Sedangkan pada orang yang tidak memiliki

silsilah keluarga penderita Hipertensi, kemungkinan kecil terkena hipertensi.

#Klasifikasi

Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa

Kategori Tekanan Darah Sistolik vs Tekanan Darah Diastolik

Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg

Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg

Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg

Stadium 2 >= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg

Pada Hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan

diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini

sering ditemukan pada usia lanjut.

Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah;

tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat

sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.

Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah menunjukkan bahwa

tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor risiko dan sebaiknya diberikan

perawatan.

#Jenis Hipertensi
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 tipe klasifikasi, diantaranya

Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary :

 Hipertensi Primary

Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat

dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak

terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus

awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam

lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi,

termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.

 Hipertensi Secondary

Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi

sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal,

atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum

meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas

normal atau gemuk (gendut).

Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis) bagi

wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang ataupun

tergolang parah/berbahaya, Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa

mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu.

Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga merasakan

keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak,

kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak Hipertensi

maka disebut Eclamsia.

#Gejala Hipertensi

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja

beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi

(padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung,

pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita Hipertensi,

maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.


Jika Hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:

 sakit kepala

 kelelahan

 mual

 muntah

 sesak nafas

 gelisah

 pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung

dan ginjal.

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena

terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan

penanganan segera.

#Dampak Hipertensi

Hipertensi dapat menimbulkan dampak pada diri si penderita antara lain :

1. Sakit kepala, pegal-pegal, perasaan tidak nyaman di tengkuk, perasaan berputar/ingin

jatuh, berdebar-debar, detak jantung yang cepat, telinga berdenging.

2. Gagal jantung, karena jantung bekerja lebih keras sehingga otot jantung membesar.

3. Berkembangnya plak lemak dalam dinding pembuluh darah (atherosclerosis) dan plak

garam-garaman (arteriosclerosis).

4. Atherosclerosis dan arteriosclerosis menyebabkan sumbatan aliran darah, sehingga

meningkatkan potensi kebocoran pembuluh darah. Sumbatan di pembuluh nadi leher dapat

menyebabkan berkurangnya suplai oksigen ke sel-sel otak. Apabila otak mengalami


kekurangan oksigen dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan matinya sel-sel saraf

otak (stroke iskhemik).

5. Pecahnya pembuluh darah kapiler di otak menyebabkan pendarahan, sehingga sel-sel saraf

dapat mati. Penyakit ini disebut stroke hemoragik (strokependarahan). Stroke pendarahan

sering menimbulkan kematian mendadak.

6. Pecahnya pembuluh darah menyebabkan matinya beberapa organ sehingga terjadi

kelumpuhan. Lumpuh separuh badan sering terjadi pada penderitastroke.

7. Pecahnya pembuluh darah tajuk di jantung, menyebabkan matinya sebagian sel otot

jantung. Hipertensi menyebabkan resiko gagal jantung 6 X lebih besar dari orang yang

tekanan darahnya normal.

8. Pecahnya pembuluh darah ginjal menyebabkan pendarahan pada ginjal dan terjadi gagal

ginjal

9. Pecahnya pembuluh darah retina menyebabkan pandangan mata menjadi kabur bahkan

bisa buta.

10. Bersamaan dengan hipertensi akan mengalami kencing manis (Diabetes mellitus),

hiperfungsi kelenjar tiroid (hyperthyroid), rematik, serta meningkatnya kadar

lemak (hyperlipidemia).

#Pencegahan Hipertensi

1. Olahraga yang cukup

Olahraga yang dianjurkan bagi orang yang resiko tinggi terkena hipertensi adalah :

 Aerobik, meliputi jalan santai, jogging, lari, bersepeda, renang secara teratur.

 Olahraga rileks seperti yoga dan meditasi.

Selain dapat memperlancar peredaran darah, olahraga dapat pula membakar lemak sehingga tidak

kelebihan berat badan.


Latihan olahraga yang dianjurkan meliputi tahap-tahap : pemanasan, peregangan, latihan inti,

pendinginan/cool down, peregangan. Olahraga yang baik yaitu yang dapat membakar energi 10

sampai 20 kalori/kg berat badan. Denyut nadi optimal setelah latihan berkisar 65 sampai 80 %.

Sebelum olahraga, rencanakan secara seksama : macam latihan yang akan dikerjakan, frekuensi

latihan, intensitas latihan dan lama latihan.

2. Tidak merokok

Cara untuk menghindari pengaruh rokok yaitu :

 Sebaiknya menghindari daerah yang terkena asap rokok, atau tutuplah hidung jika terpaksa

melintas di daerah dengan asap rokok.

 Jika Anda seorang perokok, kurangilah jumlah batang rokok, lama menghisap, kekuatan

menghisap dan banyak hisapan.

 Jika Anda pernah merokok, berhentilah merokok sama sekali dengan niat yang penuh.

 Menghentikan merokok secara total mungkin sulit dilakukan, tetapi peluang untuk kembali

merokok lebih kecil jika dibanding dengan cara mengurangi perlahan-lahan. Suksesnya

seseorang untuk berhenti merokok tergantung pada niat dari dalam diri perokok itu sendiri.

3. Tidak minum alkohol


Hipertensi dapat dihindari dengan tidak mengkonsumsi alkohol. Minuman beralkohol banyak

macamnya, baik yang dibuat oleh pabrik maupun tradisional. Semuanya akan membahayakan bagi

penderita hipertensi. Oleh karena itu hindarilah minum minuman beralkohol.

Selain minuman, alkohol dapat pula terkandung dalam makanan seperti tape dan brem.

Hindarilah minum air tape. Hindarilah hipertensi dengan tidak pernah mencoba minum alkohol!

Hentikan sedini mungkin, bagi yang pernah atau sedang meminumnya.

4. Mengatur pola makan

Perbanyaklah minum air putih. Cara makan yang baik adalah sedikit-sedikit tetapi sering, bukan

makan banyak tetapi jarang. Kandungan zat dalam menu makanan juga harus diperhatikan,

meliputi:

 Diet rendah garam


Asupan garam yang diperlukan pada orang sehat sekitar 3-5 gram (setara 1 sendok teh) per hari.

Jika tubuh banyak berkeringat, sering buang air kecil serta diare maka memerlukan asupan garam

yang lebih. Kelebihan garam dapat menyebabkan hipertensi, resiko dehidrasi dan kram, darah

mengental (penyebab penyakit jantung dan stroke), mengikat cairan yang banyak serta dapat

mengendap di pergelangan kaki dan daerah tengah tubuh. Diet rendah garam diperlukan terutama

pada orang yang punya potensi tinggi hipertensi, dapat dilakukan dengan cara :

a. Gunakan garam sebagai bumbu masakan secukupnya saja, perbanyak rempah dan kurangi

garam.

b. Jangan menambahkan garam pada hidangan yang siap disantap. Jauhkan garam dari meja

makan.

c. Kurangi minum minuman bersoda, minuman kaleng dan botol. Minuman bersoda dan

berpengawet banyak mengandung sodium (Natrium).

d. Kurangi makan daging, ikan, kerang kepiting dan susu, camilan/snack yang asin dan gurih.

e. Hindari makan makanan ikan asin, telur asin, otak, vetsin (Monosodium glutamate/MSG), soda

kue, jeroan, sarden, udang dan cumi-cumi.

f. Hindari makanan yang dianjurkan seperti sayuran segar, buah segar, tempe, tahu, kacang-

kacangan, ayam dan telur.

 Diet rendah kolesterol


Makanan yang dimakan sebaiknya mengandung lemak baik (meningkatkan HDL) dan sedikit

mengandung lemak jahat seperti kolesterol (menurunkan LDL). Diet rendah kolesterol dapat

dilakukan dengan cara:

a. Kurangi makan makanan yang mengandung gula murni, daging, ayam, kuning telur dan sarden.

b. Hindari makan makanan seafood, otak, jeroan, lemak hewani, mentega, susu full cream.

c. Makanan yang dianjurkan meliputi sayuran, buah, minyak nabati (kecuali minyak kelapa), putih

telur, ikan, kacang-kacangan dan minyak zaitun Jika sudah mencapai berat badan ideal, jangan

melakukan diet terlalu keras. Imbangi dengan pola makan sehat, mengandung sumber energi,

pembangun tubuh, pelindung serta pengatur tubuh. Sumber energi ideal adalah 12-15 % protein,

30-35 % lemak dan 50-60 % karbohidrat.

5. Istirahat cukup dan tidak stress

Istirahat dapat mengurangi ketegangan dan kelelahan otot bekerja sehingga mengembalikan

kesegaran tubuh dan pikiran. Istirahat dengan posisi badan berbaring dapat mengembalikan aliran

darah ke otak. Berusahalah untuk beristirahat setelah beberapa saat melakukan kesibukan rutinitas.

Oleh karena tekanan darah dapat meningkat jika orang terkena stres, maka hindarkanlah kegiatan

dan tempat-tempat yang dapat menyebabkan stres. Rekreasi ke tempat-tempat sejuk, rindang,

alam bebas dan daerah yang berbeda dengan kegiatan sehari-hari dapat pula menjadi pilihan

mengurangi stres.

Cara lain untuk mengurangi stres adalah dengan hipnoterapi, pijat, refleksi. Kunjungi psikolog untuk

membantu memecahkan masalah, jika stres terjadi karena adanya masalah yang rumit.

6. Dengan cara medis


Pengobatan bagi penderita hipertensi dapat dilakukan dengan cara medis melalui dokter dan tenaga

para medis lainnya, serta cara tradisional dengan memanfaatkan ramuan dan terapi yang ada

secara turun temurun dalam masyarakat.

Bagi orang yang memiliki resiko tinggi terkena hipertensi, lakukanlah pemeriksaan diri ke dokter

secara berkala. Mencegah lebih baik dan lebih mudah dari pada mengobati. Pengobatan hipertensi

harus menurut petunjuk dokter. Jangan minum obat tanpa petunjuk dari dokter, karena dapat

menimbulkan kekebalan terhadap obat tertentu dan kerusakan ginjal.

Obat yang dapat digunakan pada penderita hipertensi diantaranya menggunakan obat untuk

memperlebar pembuluh darah (vasodilator), obat yang mengubah kecepatan kontraksi otot jantung,

obat untuk menurunkan tekanan darah (antihipertensi), obat pelancar air seni (diuretic) agar sisa

metabolisme yang ada dalam darah keluar bersama urine, sehingga darah tidak terlalu kental.

7. Dengan cara tradisional

Banyak ramuan tradisional yang dipercaya dapat menurunkan tekanan darah. Beberapa ramuan

sudah diteliti secara laboratoris. Contoh bahan yang berkhasiat menurunkan tekanan darah : cincau

hijau, daun dan buah alpukat, mengkudu masak (pace), mentimun, daun seledri, daun selada air,

bawang putih, daun dan buah belimbing bintang, buah belimbing wuluh, daun tapak dara, akar

papaya, rambut jagung serta adas pulowaras. Jika tekanan darah sudah kembali normal, dapat

dihentikan pemakaiannya. Pemakaian berlebihan dapat menurunkan tekanan darah di bawah

normal.

Cara tradisional yang dapat menurunkan tekanan darah seperti refleksi (pijatan) dan akupunktur

pada tempat tertentu.

#Pengobatan Hipertensi

Pengobatan Hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;

 Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}

Merupakan golongan obat Hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh viaurine. Tetapi

karena potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi

potasium harus dilakukan.


 Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}.

Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses

memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.

 Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme(ACE)}.

Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau Hipertensi

melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah.

#Obat Hipertensi masa depan

Obat hipertensi saat ini telah berkembang pesat dan menjanjikan. Lahir generasi terbaru yang

mekanisme penurunan tekanan darahnya berbeda dengan obat terdahulu.

Ada 12 golongan obat anti hipertensi baru yang sedang dikembangkan termasuk terapi gen.

Generasi terbaru tersebut antara lain adalah golongan penghambat endotelin (golongan sentan,

contohnya bosentan). Obat anti endotelin bekerja sama (sinergis) dengan obat anti hipertensi yang

telah mapan dan telah dipakai oleh masyarakat luas, sehingga kita masih dapat menggunakan obat

lama dan baru secara bersama-sama. Saya sendiri sering menggunakan obat

penghambat angiotensin converting enzyme/ACE (captopril), angiostensin II receptor

blocker (valsartan) dan calcium channel blocker (nifedipin, amlodipin, diltiazem). Selain itu anti

endotelin juga bekerja sama dengan aspirin dosis rendah yang biasa kita pakai sebagai anti radang,

pengencer darah dan untuk kepentingan jantung koroner.

Obat golongan baru lainnya adalah aliskiren, yaitu golongan

penghambat renin daneplerenon (golongan antagonis aldosteron). Namun sayangnya obat tersebut

belum ada di negara kita, hanya terdapat di Amerika. Lebih uniknya lagi, kita tidak perlu memberi

sampai 3 macam obat hipertensi jika ingin menggunakan obat lama dan baru seperti yang saya

katakan tadi, tetapi sebagian besar obat tersebut telah disediakan dalam satu tablet atau kapsul

sekaligus agar pasien dapat lebih patuh dan nyaman minum obat. Bayangkan jika pasien harus

minum 2-3 obat hipertensi setiap hari, bisa-bisa malah pasiennya akan kebosanan.*****

Sumber:

http://www.gizi.net/makalah/Gizi%20Seimbang%20Utk%20Hipertensi.PDF

http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi
http://www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_144/materi2.html

http://www.infopenyakit.com/2008/01/penyakit-darah-tinggi-hipertensi.html

http://nicopoundra.com/pengobatan-hipertensi-masa-depan

Sumber gambar:

http://www.entershop.co.uk/index.php?main_page=product_info&products_id=379

http://www.control-your-blood-pressure.com/why_lower_blood_pressure.html

http://medicmagic.net/dash-diet-for-people-with-hypertension.html

http://www.ifood.tv/blog/overeating_a_psychological_problem_not_appetite_issue

http://himachal.us/2010/06/02/smoke-free-shimla-has-rising-cancer-patients-in-

hospital/20301/people/ravinder

http://www.telegraph.co.uk/health/healthnews/5119345/Tough-action-needed-on-cut-price-alcohol-

offers-doctors-say.html

http://us.health.detik.com/read/2009/10/08/142800/1217908/770/interstisial-nefritis

http://img.moonbuggy.org/being-old-is-like-being-on-drugs/

http://www.istockphoto.com/stock-illustration-1549559-no-smoking-icons.php

http://www.soc.ucsb.edu/sexinfo/article/a-better-sex-life-through-exercise

http://www.justabovesunset.com/200905/html/malibu_mist.html

http://health.allrefer.com/health/heart-disease-and-diet-healthy-diet-1.html

http://www.jcircadianrhythms.com/content/1/1/2/figure/F48?highres=y

http://www.chla.org/site/c.ipINKTOAJsG/b.4952387/k.7AC0/Low_Cholesterol_Diet.htm

http://www.chaya.fowdar.com/2009/08/

You might also like