Professional Documents
Culture Documents
1.8Dosen
Potensi kekayaan laut Indonesia juga merupakan kekayaan yang besar, baik
sumberdaya yang dapat pulih (seperti perikanan, hutan mangrove, dan terumbu karang)
maupun sumberdaya yang tidak dapat pulih (seperti minyak dan gas bumi serta mineral
atau bahan tambang lainnya). Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan
keanekaragaman hayati (biodiversity) laut terbesar didunia, karena memiliki ekosistem
pesisir seperti hutan mangrove, terumbu karang, dan padang lamun (sea grass) yang
sangat luas dan beragam. Potensi lestari sumberdaya perikanan laut sebesar 6,7 juta ton
per tahun dan yang telah dimanfaatkan sekitar 48 %[ CITATION Dew09 \l 1033 ].
Dengan banyaknya sumber daya maritim yang ada di Indonesia maka diperlukan
adanya suatu identifikasi akan sumber daya tersebut. Oleh karena itu makalah ini akan
membahas mengenai berbagai sumber daya maritim yang ada di Indonesia baik yang
dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui (unrenewable resources) serta hubungannya dalam mensejahterakan
bangsa Indonesia.
1
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah mengidentifikasi potensi sumber daya
maritim di Indonesia serta peran dan fungsinya untuk mensejahterahkan bangsa
Indonesia.
2
Bab 2. Pembahasan
3
(rumput laut, ikan, dan kerang-kerangan serta Mutiara sebanyak 528.403 ton/tahun,
dengan taksiran nilai US$ 567.080.000, Perairan Umum 356.020 ton/tahun, dengan
taksiran nilai US$ 1.068.060.000, Budidaya Tambak 1.000.000 ton/tahun, dengan
taksiran nilai US$ 10.000.000.000, Budidaya Air Tawar 1.039,100 ton/tahun, dengan
taksiran nilai US$ 5.195.500.000, dan Potensi Bioteknologi Kelautan tiap tahun sebesar
US$ 40.000.000.000, secara total potensi Sumberdaya Perikanan Indonesia senilai US$
71.935.651.400 dan yang baru sempat digali sekitar US$ 17.620.302.800 atau 24,5 %.
Potensi tersebut belum termasuk hutan mangrove, terumbu karang serta potensi pulau –
pulau pesisir Indonesia [ CITATION Dew09 \l 1033 ].
4
lingkungan dan mempunyai intensitas energi kinetik yang besar dibandingkan dengan
energi terbarukan yang lain. Hal ini disebabakn karena densitas air laut 830 kali lipat
densitas udara sehingga dengan kapasitas yang sama, turbin arus laut akan jauh lebih
kecil di bandingkan dengan turbin angin. Selain itu, pemanfaatan energi laut tidak
memerlukan perancangan struktur yang kekuatannya berlebihan seperti turbin angin
yang dirancang dengan memperhitungkan adanya angin topan karena kondisi fisik pada
kedalaman tertentu cenderung tenang dan dapat diperkirakan.
Energi laut atau energi samudera dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga), yaitu
energi panas laut, energi pasang surut, dan energi gelombang. Pemanfaatan energi
samudera kebanyakan masih dalam tahap percobaan, namun beberapa dari teknologinya
memiliki potensi untuk menjadi sumber energi utama dan saat ini sedang diujicobakan.
Samudera dapat menghasilkan dua macam energi, yaitu: (1) energi termal, yang berasal
dari panas matahari; dan (2) energi mekanik, yang berasal dari pasang surut,
gelombang, dan arus laut. Sebagai negara maritim, Indonesia relatif memiliki wilayah
yang potensial untuk pemanfaatan energi samudera.
5
pendidikan, pelatihan dan penelitian. Sektor pelayaran misalnya memegang peranan
penting karena dapat memperlancar transaksi antar pulau, sehingga dapat merangsang
pertumbuhan ekonomi pada wilayah berkembang. Selain itu, transportasi laut juga dapat
menjadi sarana untuk melayani mobilitas manusia, barang, dan jasa, baik di dalam
negeri maupun ke dan dari luar negeri, sebab lebih dari 90 % volume barang
ekspor/impor diangkut melalui laut dan sekitar 88 % pergerakan barang antar pulau
nasional diangkut melalui laut [ CITATION Dew09 \l 1033 ].
Pariwisata bahari juga merupakan salah satu aset bangsa Indonesia karena
negara kira merupakan salah saru negara maritim yang memiliki garis pantai terpanjang
(95.181 km). Sepanjang garis pantai itu tumbuh keanekaragaman hayati yang
menakjubkan, yang menjadi magnet yang menarik orang untuk mengunjunginya.
Keragaman yang ditawarkan oleh wisata bahari ini bahkan bukan hanya dinikmati oleh
para pelancong yang ingin menikmati keasliannya,melainkan juga menarik minat para
peneliti dan pemerhati lingkungan.
6
Dengan kekayaan laut yang melimpah ini, sayangnya belum termanfaatkan
secara optimal. Sumber daya kelautan yang begitu melimpah ini hanya dipandang
“sebelah mata”, Kalaupun ada kegiataan pemanfaatan sumber daya kelautan, maka
dilakukan kurang profesional dan ekstraktif, kurang mengindahakan aspek
kelestariannya. Bangsa Indonesia kurang siap dalam menghadapi segala konsekuensi
jati dirinya sebagai bangsa nusantara atau negara kepulauan terbesar di dunia karena
tidak disertai dengan kesadaran dan kapasitas yang sepadan dalam mengelola
kekayaannya. Di satu sisi Indonesia memposisikan diri sebagai negara kepulauan
dengan kekayaan lautnya yang melimpah, tetapi di sisi lain Indonesia juga
memposisikan diri secara kultural sebagai bangsa agraris dengan puluhan juta petani
yang masih berada di bawah garis kemiskinan, sedangkan dalam industri modern,
negara kita kalah bersaing dengan negara lain. IPM Indonesia pun pada tahun 2009
berada pada peringkat 111 dan tertinggal jauh dari Malaysia yang menduduki peringkat
66[ CITATION hdr10 \l 1033 ]. Artinya daya beli, tingkat kesehatan dan akses
pendidikan yang merupakan komponen IPM dalam posisi yang menyedihkan. Sehingga
dapat dikatakan bahwa sektor maritim masih belum memberikan kesejahteraan yang
merata bagi rakyat Indonesia.
Mengingat potensi sumber daya laut yang kita miliki sangat besar, maka
kekayaan laut ini harus menjadi keunggualan kompetitif Indonesia, yang dapat
menghantarkan bangsa kita menuju bangsa yang adil, makmur, dan mandiri. Memang
untuk mewujudkan cita-cita tersebut perlu adanya koordinasi berbagai pihak dan
dukungan dari masyarakat. Seyogyanya harus ada perubahan paradigma pembangunan
nasional di masyarakat kita dari land-based development menjadi ocen-based
development. Pembangunan di darat harus disinergikan dan diintegrasikan secara
proporsional dengan pembangunan sosial- ekonomi di laut. Perlu adanya peningkatan
produksi kelautan kita dengan cara memberikan penyuluhan kepada para nelayan,
pemberian kredit ringan guna membeli perlengkapan untuk menangkap ikan yang lebih
memadai, serta pembangunan pelabuhan laut yang besar guna bersandarnya kapal-kapal
ikan yang lebih besar.
7
Bab 3. Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
c. Energi kelautan
8
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, S. (2006, Mei 6). Optimalisasi Pemanfaatan Kekayaan Laut Indonesia Guna
Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat.
9
10