Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dapat mempengaruhi hampir semua organ dan sistem tubuh. Dan jika tidak
lebih 12 juta orang. Tujuh juta dari 12 juta penderita diabetes tersebut sudah
650.000 kasus diabetes baru didiagnosis setiap tahunnya (Helathy People, 1990).
individu berusaia lebih dari 65 tahun 8,6% menderita diabetes tipe II. Angka ini
tahun dan juga menjadi penyebab utama amputasi di luar trauma kecelakaan.
1
Akibat penyakit dan hal ini sebagian besar disebabkan oleh angka penyakit arteri
koroner yang tinggi pada para penderita diabetes (Brunner dan Suddart).
Angka rawat inap bagi penderita diabetes adalah 2,4 kali lebih besar pada
orang dewasa dan 5,3 kali lebih besar pada anak-anak bila dibandingkan dengan
index.html).
Penderita diabetes yang berusia lebih dari 65 tahun dirawat di rumah sakit
yang setiap tahunnya. Komplikasi yang serius dan dapat membawa kematian
sering turut menyebabkan peningkatan angka rawat inap bagi para penderita
diabetes, maka selama klien dirawat di rumah sakit, perawat yang selama 24 jam
berada disamping klien sangat diharapkan perannya, tidak hanya terhadap kedaan
fisik klien, tetapi juga psikologis klien dan memberi motivasi dan edukasi kepada
kencingmanis/index.html).
B. Tujuan Penulisan
2
2. Untuk memperoleh pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan
C. Metode Penulisan
1. Wawancara
pada klien, keluarga klien, perawat, dokter dan tenaga kesehatan lain yang
ikut ambil bagian dalam merawat dan mengobati pasien. (Potter, 1996)
2. Observasi Partisipasi
3
Dalam pelaksanaannya penulis mengaplikasikan pada Ny. A dengan
asuhan keperawatan.
3. Studi Dokumentasi
4. Pemeriksaan Fisik
4
D. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran secara jelas mengenai penyusunan karya tulis ini
maka akan diuraikan secara singkat dalam bentuk per bab. Karya tulis ini disusun
Bab I Pendahuluan, yaitu meliputi latar belakang, tujuan, metode dan teknik
Bab II Konsep Dasar, meliputi pengertian, anatomi dan fisiologi, etiologi dan
dan rasional.
Bab III Tinjauan Kasus, meliputi pengkajian, analisa data, pathways keperawatan
evaluasi.
Bab IV Pembahasan
5
BAB II
KONSEP DASAR
A. Pengertian
oleh gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sebagai akibat tidak
(Ignatavicius, 1991).
B. Anatomi
1. Anatomi Pankreas
6
Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang
dan tebal 12,5 cm dan tebal ± 2,5 cm. Pankreas terbentang dari atas
a. Struktur Pankreas
1) Kepala pankreas
melingkarinya.
2) Badan pankreas
3) Ekor pankreas
menyentuh limfa.
b. Saluran Pankreas
7
2) Ductus sartorini, yang lebih kecil
sphincter oddi.
c. Jaringan pankreas
2) Pulau langerhans
d. Pulau-pulau langerhans
1) Insulin
bersama insulin
8
3) Efek faali insulin yang bersifat luas dan
kompleks
9
b. Efek-efek tersebut biasanya dibagi :
insulin.
1) ekstraksi glukosa
2) sintesis glikogen
3) glikogenesis
d. Glukogen
residu asam amino dan memiliki 3485 glukogen merupakan hasil dari sel-
glukosa darah.
1) Somatostatin
10
2) Poliptida pankreas
2. Fisiologi
lemak netral menjadi gliserol, asam lemak dan kolesterol esterase yang
11
1) Pancreatic guice
a) Pengaturan saraf
b) Pengaturan hormonal
1. Idiopatik
(maturity onset)
12
c. Glukoteortikoid misalnya sindroma cushing, glukogonoma
akromegali
akanfosis rigrilcans
hiperaldosteronisme sirosis
(Price, 1994)
D. Pathofisiologi
Insulin adalah hormon yang dihasilkan di sel beta dalam pankreas dan
yang permeabilitas membran sel sebagai jalan masuk glukosa, bebas asam lemak
dan asam amino. Insulin juga berperan sebagai katalis untuk menstimulasi enzim
dan proses kimia penting terhadap fungsi sel dan produksi energi. Pro insulin
(mengandung alpha, beta dan C rangkain peptida) disimpan dalam granula dan
granula sel beta pankreas samai sel bata mengevaluasi substansi sampai tempat
13
pro insulin dikeluarkan hasilnya melewati saluran ke hati. Rangkaian peptida
dibelah dan disekresi oleh ginjal kemudian diaktifkan oleh insulin. Selain itu
intra sel.
karbohidrat seperti asam amino. Semua ini akan menyebabkan proses glikolisis
hiper hiperglikemia yang dapat mengakibatkan gejala tiga poli yaitu poliuri,
ketoasidosis diabetik yang ditandai oleh hiperasmolar berat, potensi dan koma
E. Manifestasi Klinik
1. Poliuri
14
2. Polidipsi
3. Polifagi
4. Kelemahan
5. Keletihan
6. Penurunan BB
7. Peka rangsang
8. Perubahan pandangan
11. Mengantuk
F. Komplikasi
1. Akut
b. Hipoglikemia
c. Diabetik ketoasidosis
2. Jangka panjang
a. Mikroangiopati
1) Retinopati
2) Nefropati
3) Neuropati
15
b. Makroangiopati
1) Kardiovaskuler
2) Serebravaskuler
3) Vaskuler perifer
G. Penatalaksanaan
kali
H. Pengkajian Fokus
Gejala : Lemah, letih, sulit bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot
aktivitas
16
c.Penurunan kekuatan otot
2. Sirkulasi
Tanda : a.Takikardi
d.Disritmia
3. Integritas ego
4. Eliminasi
c.Nyeri tekan
d.Diare lancar
b.Urine berkabut
5. Makanan / cairan
17
b.Mual/muntah
d.Penurunan BB
c.Pembesaran tiroid
6. Neurosensori
b.Sakit kepala
d.Gangguan pengelihatan
7. Nyeri / kenyamanan
8. Pernafasan
9. Keamanan
10. Seksualitas :
18
Gejala : a.Rabas vagina
Pemeriksaan Diagnostik
Elektrolit:
terakhir.
infeksi.
19
I. Pathways
Diabetes
mellitus
Glukagon Defisiensi insulin Neuropati
meningkat
Penggunaan glukosa
Glukagoneogenesis oleh sel me↓ Sensori Motorik
20
J. Diagnosa dan Fokus Intervensi
berkurang.
Intervensi :
keluar nanah
berbaring.
yang adekuat.
d. Berikan cairan yang paling sedikit 2500 ml/hari bila tidak ada kontra
indikasi
21
e. Monitor intake dan output cairan, catat berat jenis urine
dan Kalium)
setelah osmotic.
22
Intervensi :
Rasional : Pemberian makanan melalui oral lebih baik jika pasien sadar
Rasional : Analisa ditempat tidur terhadap gula darah lebih akurat, gula
sumber kalori
23
e. Berikan pengobatan insulin secara teratur dengan metode I.V secara
sel.
Intervensi :
keluar nanah
infeksi nosokomial.
Rasional : kadar glukosa darah yang tinggi akan menjadi media terbaik
24
d. Berikan perawatan kulit dengan teratur dan sungguh-sungguh, masase
sepsi.
Intervensi :
mental.
istirahat pasien.
25
c. Lindungi pasien dari cidera (gunakan pengikat) ketika tingkat
kesadaran terganggu
indikasi.
Intervensi :
kelelahan.
b. Berikan aktifitas alternatif dengan periode istirahat yang cukup atau tanpa
diganggu
26
c. Pantau nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah sebelum dan
secara fisiologis.
tempat
sesuai toleransi
27