Professional Documents
Culture Documents
- Tirah baring
- Makanan lunak dan bila belum nafsu makan
diberi minum, 1,5 liter dalam 24 jam (susu, air
dengan gula, sirop, atau air tawar ditambah
garam).
- Medikamentosa yang bersipat simtomatis, untuk
hiperpireksia dapat diberi kompres, antipiretik
golongan asetaminofen, eukinin atau dipiron dan
jangan diberikan asetosal karena bahaya
perdarahan.
- Antibiotik diberikan bila terdapat kemungkinan
terjadi infeksi sekunder.
Pada pasien dengan tanda renjatan
dilakukan:
Sistem neurologi
Pada grade I dan II kesadaran compos mentis.
Pada grade III dan IV gelisah, rewel, cengeng →
apatis → sopor → coma. Grade 1 sampai
dengan IV dapat terjadi kejang, nyeri kepala dan
nyeri di berbagai bagian tubuh, penglihatan
fotopobia dan nyeri di belakang bola mata.
Sistem Cardiovaskuler
Sistem integumen
Terjadi peningkatan suhu tubuh (Demam), kulit kering
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Hipertermia berhubungan dengan penyakit.
Perfusi jaringan tidak efektif (Spesifik) berhubungan
dengan aliran arteri yang melambat.
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan volume cairan aktif.
Ketidakseimbangan Nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan kesulitan mengunyah
atau menelan sekunder terhadap penurunan
kesadaran.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah baring
atau imobilisasi.
Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
imobilisasi.
Hipertermi
Body temperature elevated above normal range.
Definisi Karakteristik
- Kejang, Peningkatan pada suhu tubuh di
atas batas normal, kulit kering, tachikardi,
tachipnea, hangat saat di sentuh.
Faktor yang berhubungan
- Anesthesi, dehidrasi, trauma, terpapar
lingkungan yang panas.
Kekurangan volume cairan tubuh
Penurunan cairan pada intravaskular, interstitial, dan/atau
intrasel. Hal ini merujuk pada keadaan dehidrasi,
kehilangan cairan tanpa perubahan sodium.
Definisi karakteristik
- Perubahan status mental, penurunan tekanan darah,
penurunan tekanan nadi, penurunan, turgor kulit,
penurunan urine output, penurunan venous filling, membran
mokusa kering, kulit kering, peningkatan HT, peningkatan
suhu tubuh, peningkatan nilai nadi, peningkatan
konsentrasi urin, haus, kelemahan. Kehilangan berat badan
secara mendadak.
Faktor yang berhubungan
- Kehilangan volume cairan secara aktif.
- Kegagalan mekanisme regulasi.
Berikut ini 5 diagnosis banding penyakit
dengan gejala demam :
1. Demam Berdarah. Demam terus menerus 2-
7 hari, disertai tanda perdarahan seperti:
petekie
(bintik merah pada kulit), epistaksis
(mimisan), atau berak darah (melena). Hasil
pemeriksaan laboratorium: jumlah trombosit
menurun (trombositopenia), kadar hematokrit
meningkat (hemokonsentrasi), hasil tes
serologis positif antigen virus dengue.
2. Demam Chikungunya. Demam dirasakan 3-5
hari, dengan keluhan nyeri otot, sakit kepala
seperti rasa tegang, Dengan pemeriksaan
serologis (tes darah) akan diketahui antigen
penyebabnya dari strain golongan virus
chikungunya
3. Demam Influenza. Biasanya diawali keluhan pilek,
batuk, demam 1-2 hari, sakit kepala, dan
gangguan saluran pernafasan lainnya seperti sesak
nafas, hidung tersumbat, sakit menelan. Dari hasil
pemeriksaan darah hanya ada sedikit peningkatan
jumlah leukosit (sel darah putih), kriteris darah
lengkap lainnya umumnya dalam batas normal.
4. Demam Malaria. Perasaan demam dialami 2-
7 hari berturut-turut, disertai keluhan nyeri
kepala, otot-otot, seluruh badan, menggigil
dan berkeringat dingin. Pemeriksaan darah
lengkap khususnya tes darah tepi
menunjukkan hasil positif terhadap salah satu
parasit plasmodium yang menginfeksi.
5. Demam Tifoid. Panas badan bisa lebih dari 7
hari, mual, muntah, diare, dan gangguan
pencernaan lainnya. Melalui tes darah Widal,
diketahui titer antigen penyebab yakni
Salmonella
typhosa atau paratyphosa akan menunjukkan
tanda peningkatan postitif.
Virus dengue
tubuh