You are on page 1of 18

KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

PENDAHULUAN

BAB 7
MERENCANAKAN LAPORAN DAN PROPOSAL
BISNIS
Oleh: Aam Bastaman SE. M.Si

PENDAHULUAN

L aporan dan proposal merupakan bagian yang tidak terpisahkan


dari aktifitas bisnis sehari-hari. Menulis laporan dan proposal yang
baik akan membantu efektifitas organisasi. Laporan dan proposal
dapat ditujukan kepada pihak internal maupun eksternal.
Pengajuan laporan dan proposal kepada internal antara lain kepada pihak
direksi, departemen lain maupun atasan kita langsung. Sedangkan kepada
pihak eksternal mencakup: mitra perusahaan, pelanggan, sponsor, lembaga
swadaya masyarakat, kantor pajak dan pihak-pihak terkait lainnya.
Seperti halnya dalam membuat pesan-pesan bisnis, membuat laporan dan
proposal memerlukan perencanaan, penulisan (termasuk pengorganisasian)
dan penyelesaian yang baik.
Perencanaan meliputi: menetapkan masalah, menentukan tujuan,
menyiapkan rencana kerja, mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan
data.

7.1 1
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

Penulisan meliputi: pengorganisasian tubuh laporan untuk memenuhi


kebutuhan pihak penerima, memilih pendekatan (langsung atau tak langsung),
menentukan format dan panjang laporan, menentukan struktur laporan.
Sedangkan tahapan penyelesaian laporan meliputi: memilih tingkat
formalitas, menetapkan persfektif waktu, membantu pembaca memahami
struktur laporan dengan melihat ulang struktur laporan yang sudah dibuat.
Dengan pembahasan topik ini diharapkan mahasiswa dapat trampil
dalam membuat laporan dan proposal bisnis, sehingga dapat menjadi nilai
tambah dalam melaksanakan aktifitasnya di dunia kerja.
Modul ini akan membahas mengenai dasar-dasar penulisan laporan dan
proposal bisnis yang akan dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan belajar, yang terdiri
atas:
1) Merencanakan laporan dan proposal bisnis
2) Mengorganisasikan dan menuliskan laporan dan proposal bisnis yang
efektif.
Dengan mempelajari modul ini dengan baik dan benar, diharapkan Anda
dapat memahami tehnik dan metoda penulisan laporan bisnis dan proposal
yang biasa digunakan dalam dunia organisasi terutama organisasi bisnis.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat:
a. Memahami dan menguasai metode perencanaan laporan dan proposal
bisnis.
b. Mampu dan menguasai berbagai jenis penulisan laporan, dan
proposal bisnis.
c. Memahami dan menguasai pentingnya mengorganisasikan dan
menuliskan laporan dan proposal bisnis yang efektif.

7.1 2
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

TOPIK 1

Merencanakan Laporan dan Proposal Bisnis

A. MERENCANAKAN LAPORAN DAN PROPOSAL BISNIS

Laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak
memihak, memiliki tujuan yang jelas dan berisi rencana penyajian fakta-fakta
kepada seseorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu, membantu dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

1. Penggolongan Laporan Bisnis.


Penggolongan laporan bisnis dapat dilakukan berdasarkan:
a. Fungsi
Berdasarkan fungsi laporan bisnis digolongkan menjadi laporan untuk
memberi informasi dan laporan untuk analisis

b. Subjek
Dibedakan berdasarkan departemen tempat laporan tersebut diperoleh.
Contoh: Laporan personalia, laporan statistik, laporan produksi.

c. Formalitas
Laporan bisnis dapat bersifat formal maupun informal.
(1) Contoh laporan formal: laporan panjang (long report). Dalam suatu
laporan formal biasanya mencakup:
-Body text ( teks tubuh laporan): Pendahuluan, isi, penutup.

7.1 3
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

-Prefatory part (Bagian awal laporan): Sampul, judul, halaman, surat


kewenangan, persetujuan, synopsis, abstraksi, rangkuman eksekutif,
daftar isi, daftar tabel.
-Supplementary parts (Bagian suplemen/tambahan): Lampiran, daftar
pustaka, daftar istilah, indeks.
(2) Contoh laporan informal: laporan pendek, biasanya dalam bentuk
surat, memo dan laporan pendek lainnya. Laporan informal
biasanya hanya mencakup body text saja.

d. Keaslian
Dibedakan menjadi laporan otoritas dan sukarela, laporan publik dan
swasta.
-Laporan otoritas : atas permintaan orang lain, seperti atasan atau
manajemen/direksi.
-Laporan sukarela: atas inisiatif anda sendiri
-Laporan swasta : dibuat oleh perusahaan-perusahaan swasta.
-Laporan publik : dibuat oleh lembaga-lembaga pemerintah (sekolah,
Instansi pemerintah/departemen, rumah sakit, dll).

e. Frekuensi
Laporan Berkala, seperti pada laporan bursa yang dilaporkan setiap jam.
Laporan khusus adalah laporan karena situasi yang unik, seperti
munculnya krisis dalam perusahaan.

f. Jenis atau penampilan


Dibedakan atas dasar formalitas dan panjang laporan. Berdasarkan
penggolongan ini, laporan dapat berbentuk formal (sering disebut
laporan panjang) dan informal (laporan pendek). Laporan informal
meliputi:
1) Laporan memorandum.
2) Laporan surat.
Sedangkan laporan formal meliputi:

7.1 4
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

1) Laporan dalam bentuk cetakan yang bersifat tebal (dijilid), bisa juga
dalam bentuk buku atau cetakan lainnya.
2) Laporan dalam bentuk manuskrip.

g. Pelaksanaan Proyek
Dalam melaksanakan suatu proyek, terdapat tiga jenis laporan, yaitu:
1) Laporan Pendahuluan
2) Laporan Perkembangan
3) Laporan Akhir (final reports)

h. Pelaksanaan Pertemuan
Berdasarkan pelaksanaan pertemuan, laporan bisnis dibedakan menjadi:
1) Agenda (agenda)
Adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan
berlangsung. Mencakup jadwal pelaksanaan, dan topik yang akan
dibahas dalam pertemuan.
2) Resolusi (resolutions)
Adalah laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman
hasil konsensus suatu pertemuan.
3) Notulen (minutes)
Adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah
berlangsung, mencakup catatan semua hal yang terjadi dalam
pertemuan.
4) Laporan pertemuan (proceedings)
Adalah suatu laporan resmi, yang cakupan bahasanya luas dan
berisi hasil-hasil pertemuan atau konferensi penting.

2. Persiapan Sebelum Menulis Laporan Bisnis


a. Definisikan masalah, tujuan dan ruang lingkup.
Tahap pertama perencanaan adalah melakukan analisis masalah,
yang mencakup penentuan tujuan penyusunan laporan. Jawaban terhadap

7.1 5
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

pertanyaan-pertanyan seperti: apa yang diinginkan? Berapa banyak?


Mengapa? Kapan?

b. Pertimbangkan siapa yang akan menerima laporan.


Dalam mempersiapkan laporan bisnis, perlu dipertimbangkan
berbagai hal yang berkaitan dengan penerima. Artinya seseorang yang ingin
menyusun laporan bisnis perlu memperhatikan siapa yang akan menerima
laporan tersebut, baik segi pendidikannya, pengalamannya maupun sikap
emosionalnya. Hal ini bertujuan agar laporan bisnis yang ingin disampaikan
kepada penerima dapat mengenai sasaran.

c. Menentukan ide atau gagasan.


Dalam tahap ini, tuliskan semua ide yang terlintas secara umum
kemudian buatlah laporan berdasarkan rencana kerja yang rinci.

d. Mengumpulkan bahan yang diperlukan.


Tahap keempat dalam menyiapkan laporan adalah mengumpulkan
fakta yang diperlukan dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.

e. Menganalisis dan Menafsirkan data.


Analisis Atau penafsiran anda harus se-obyektif mungkin.
Berusahalah jujur, dan tidak pernah menghilangkan atau memanipulasi fakta
yang relevan.

f. Mengorganisasi data dan mempersiapkan Outline Akhir.


Setelah menganalisis dan menafsirkan data secara hati-hati, anda
dapat mengorganisasikan hasil temuan dan membuat outline akhir.

3. Bagian Pokok Laporan Bisnis


Setelah menganalisis dan menafsirkan data secara hati-hati dan membuat
outline akhir, anda dapat mengorganisasikan hasil temuan dan membuat
bagian pokok isi laporan, meliputi:

7.1 6
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

a. Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain:
1) Surat otorisasi. Lampirkan surat otorisasi untuk mempersiapkan
laporan. Bisa dari atasan atau sponsor anda.
2) Masalah dan maksud penulisan laporan. Masalah dan maksud
laporan biasanya didefinisikan pada awal bab pendahuluan.
3) Ruang lingkup. Berkaitan dengan luas cakupan suatu laporan.
4) Latar belakang. Berkaitan dengan latarbelakang penulisan laporan.
Dituliskan untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh terhadap suatu
pokok bahasan.
5) Sumber-sumber dan metode (metodologi). Mengacu kepada metode
pengumpulan informasi dan analisa informasi.
6) Definisi Istilah. Perlu dijabarkan terutama untuk istilah-istilah yang
memberikan penafsiran ganda.
7) Keterbatasan. Disebutkan (jika ada), misalnya berkaitan dengan
keterbatasan waktu, data yang tersedia ataupun dana.
8) Organisasi laporan. Uraikan organisasi laporan untuk memudahkan
pembaca memahami laporan anda.

b. Teks (isi laporan)


Dalam bagian ini, anda membahas dan mengembangkan hal-hal yang
penting secara rinci, terdiri dari:
-Perkenalan (introduction). Perkenalan yang baik akan membantu
pembaca mengikuti dan memahami informasi selengkapnya yang berikutnya.
-Tubuh (body). Pada seksi ini berisi informasi yang mendukung
kesimpulan dan rekomendasi anda, juga analisis, pikiran logis dan intrepetasi
anda atas informasi yang dikumpulkan, meliputi:
-Penjelasan atas masalah atau peluang
-Fakta-fakta, bukti-bukti statistik dan kecenderungan
-Hasil studi atau penyelidikan
-Mendiskusikan atau menganalisa tindakan-tindakan yang diperlukan

7.1 7
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

-Prosedur dan langkah-langkah


-Metode dan pendekatan

c. Penutup
Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh
(rangkuman), mengambil kesimpulan dan memberi rekomendasi.

4. Pengorganisasian Tubuh Laporan


Bentuk penyusunan suatu laporan mempunyai daya tarik tertentu yang
akan mempengaruhi pembacanya.

a. Cara menyusun tubuh laporan (report body):


Terdapat dua cara menyusun tubuh laporan, yaitu cara deduktif dan
induktif:
1) Cara deduktif, disebut juga cara langsung, yaitu menggambarkan
laporan dari belakang ke depan, atau menjelaskan ide pokok atau
rekomendasi terlebih dulu, sebelum hal-hal yang rinci dijelaskan. Cara deduktif
lebih cocok untuk pembaca yang memiliki karakteristik, sebagai berikut:
-Eksekutif yang sibuk
-Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera
-Ingin mengetahui pandangan penulis dengan segera
-Lebih menyukai laporan yang disusun secara deduktif
Pola laporan bisnis dengan cara deduktif dapat dijabarkan sebagai
berikut:
-Bagian penutup
-Pendahuluan
-Teks (pembahasan)
Atau:
-Pendahuluan
-Bagian penutup
-Teks (pembahasan)

7.1 8
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

2) Cara Induktif
Cara induktif berbeda dalam cara penyajiannya dengan cara deduktif.
Dengan cara induktif anda terlebih dulu menjelaskan fakta-fakta yang ada
sebelum ide-ide pokok, kesimpulan atau rekomendasi dikemukakan. Anda
menyajikan fakta-fakta dan bahan pendukung lainnya sebelum sampai pada
bagian kesimpulan dan rekomendasi.
Laporan secara induktif dapat disusun sebagai berikut:
-Pendahuluan
-Teks (pembahasan)
-Bagian penutup
Anda dapat menggunakan cara induktif jika pembaca memiliki
karakteristik sebagai berikut:
-Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dulu untuk dapat memahami
kesimpulan dan rekomendasi
-Perlu membaca keseluruhan laporan, bukan hanya bagian akhirnya saja
-Lebih menyukai laporan disusun dengan cara induktif. Mereka yang suka
dengan fakta-fakta yang detail sebelum mengambil kesimpulan, biasanya
menyukai cara induktif ini.

b. Cara menyusun teks laporan


Salah satu tugas yang cukup rumit dalam membuat laporan adalah
memutuskan cara terbaik untuk menyusun fakta-fakta yang tersedia sehingga
terbentuk bagian teks laporan. Anda harus memutuskan cara yang akan anda
gunakan sebelum mulai menulis laporan.
Anda dapat mengembangkan teks dengan cara-cara berikut ini:
1) Membuat topik-topik atau kriteria
Cara ini merupakan hal umum dalam pembuatan suatu laporan. Judul
utama anda mungkin menggunakan kriteria standar, faktor-faktor,
pemecahan masalah, manfaat, atau karakteristik.

7.1 9
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

2) Menyusun urutan suatu peristiwa atau kejadian-kejadian


Penyusunan urutan suatu peristiwa dapat disesuaikan dengan pokok
bahasannya.

3) Mendeskripsikan lokasi atau tempat


Anda dapat mengembangkan teks dengan mendeskripsikan lokasi
atau tempat.

4) Menjelaskan suatu proses atau prosedur


Cara pengembangan ini hampir sama dengan pendekatan kronologis.
Metode ini menelusuri suatu tahapan-tahapan.

5) Menyusun urutan tingkat kepentingannya secara alfabet


Urutan-urutan pertama berisi ide-ide, kejadian-kejadian, atau topik
yang paling penting, selanjutnya kurang penting, atau tidak penting.

6) Menyusun urutan tingkat familiaritas


Cara ini mengembangkan teks dengan menyajikan hal-hal yang
paling sederhana atau familiar terlebih dahulu, kemudian meningkat
ke yang lebih kompleks.

7) Menyusun sumber-sumber yang digunakan


Metode ini cocok digunakan jika anda yakin pembaca sangat tertarik
pada sumber informasinya.

8) Pemecahan masalah
Cara yang populer ini memahas masalah terlebih dahulu, kemudian
diikuti dengan cara pemecahan masalahnya. Cara ini digunakan
untuk mengorganisasikan suatu presentasi yang bersifat persuasi.

7.1 10
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

5. Metode outline
Setelah anda menyusun atau mengorganisasikan tubuh dan teks laporan,
maka kemudian dapat diatur judul (heading) dan sub judul (sub heading) dalam
suatu outline, sebagai berikut:

a. Jenis-jenis judul:
1) Judul topik
2) Judul kalimat lengkap
3) Judul kalimat imperatif
4) Judul varian
Judul yang baik seharusnya jelas dan menunjukkan subjek yang akan
dijelaskan.

2) Format outline
Terdapat 5 hal yang perlu diperhatiakan :
a. Tempatkan ide-ide penting pada tempat paling tinggi
b. Sedapat mungkin menjaga keseimbangan masing-masing bagian, sehingga
isi dari masing-masing bagian merata
c. Jika membagi satu topik paling tidak ada ada dua sub judul
d. Sub judul jangan terlalu banyak atau sedikit
e. Tidak menggunakan judul laporan sebagai bagian judul

3) Paralelisme dalam judul.


Semua judul harus parallel, artinya mempunyai tingkat yang sama dalam
bagian outline. Sebagai contoh, paralelilsme kombinasi angka huruf dapat
digambarkan sebagai I, II, III; A, B, C dibawah I; 1,2,3; dibawah II.A: 1 dan 2
dibawah II.B; a dan b dibawah II.B.2 dan seterusnya.

7.1 11
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

C. PROPOSAL

Proposal merupakan salah satu katagori dari laporan. Seperti telah kita
ketahui laporan terdiri dari tiga kategori dasar, yaitu:
1) Laporan informasional (informational reports).
Dilakukan untuk: menyampaikan data, fakta, umpan balik, dan bentuk
informasi lainnya, biasanya tanpa adanya suatu analisa atau rekomendasi.
Laporan jenis ini semata-mata berfungsi untuk menyampaikan informasi.

2) Laporan analisis (analytical reports).


dilakukan untuk menyampaikan informasi dan analisa, termasuk
rekomendasi. Laporan jenis ini berisi hasil-hasil analisis yang didasarkan atas
fakta-fakta yang ditemukan; umumnya diakhiri dengan pemberian rekomendasi
atas hasil analisis yang dilakukan.

3) Proposal.
Dilakukan untuk menyampaikan struktur laporan yang bersifat
memadukan antara informasi dan persuasif yang diberikan kepada pengguna
internal perusahaan (direksi, atasan, dan lain-lain) maupun internal (klien, mitra
perusahaan, investor, dan lain-lain). Dengan demikian, proposal merupakan
kategori khusus dari sebuah laporan (reports) yang memadukan antara
informasi dan komunikasi persuasif.

Terdapat dua tujuan pembuatan proposal, yaitu untuk kepentingan


pengguna internal (proposal internal), misalnya manajemen perusahaan dan
pengguna eksternal (proposal eksternal), misalnya sponsor atau investor.

a. Proposal internal
Dibuat untuk meminta serta membantu membuat keputusan kepada
manager dalam suatu organisasi. Yang termasuk dalam internal proposal
adalah “funding proposal”, yang meminta dana dan dukungan manajemen

7.1 12
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

untuk proyek-proyek baru yang akan dilakukan perusahaan, dan “general


project proposal”, yang berisi meminta ijin untuk menjalankan proyek baru.

b. Proposal eksternal
Dibuat untuk meminta serta membantu membuat keputusan dari pihak-
pihak diluar organisasi. Yang termasuk kedalam external proposal adalah
“investment proposal”, yang meminta dana dari para investor, dan “sales
proposal”, proposal penjualan yang dapat memberikan sarana untuk solusi
masalah individu, atau untuk pemuasan kebutuhan barang maupun jasa. Jenis
proposal ini diajukan kepada pelanggan potensial.

3. Tahapan Penulisan Proposal


Terdapat tiga tahapan penulisan proposal, meliputi:
a. Perencanaan, meliputi:
1) Menganalisa situasi. Mengklarifikasi masalah atau melihat kesempatan
yang ada, menentukan tujuan, mengembangkan profil penerima, dan
mengembangkan rencana kerja.
2) Mengumpulkan informasi. Mencari tahu apa yang dibutuhkan
penerima, dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan agar dapat
memberikan kepuasan kepada penerima.
3) Memilih media yang tepat. Memilih media yang terbaik untuk
menyampaikan pesan anda. Akan lebih baik jika dapat menyampaikan pesan
melalui beberapa media.
4) Mengorganisasikan informasi. Tentukan topik utama, membatasi ruang
lingkup pembahasan, memilih pendekatan yang akan digunakan, baik
pendekatan langsung maupun tidak langsung.

b. Penulisan
Tahap penulisan terdiri dari:
1) Menyesuaikan dengan penerima. Perhatikan apa yang dibutuhkan
penerima, juga perhatikan tingkah laku, kesopanan, dan bahasa yang
bebas bias yang akan anda gunakan.

7.1 13
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

2) Memilih kata-kata yang dapat diterima penerima. Pilih kata-kata yang


“kuat” dan dapat membantu anda merangkai kalimat efektif.

c. Melengkapi dan menyelesaikan


Tahap ini terdiri dari:
1) Merevisi pesan. Evaluasi isi proposal, edit dan tulis ulang untuk
memungkinkan proposal lebih ringkas dan jelas.
2) Menghasilkan pesan. Gunakan desain yang efektif untuk membantu
penampilan anda.
3) Periksa ulang (proofreading) pesan. Periksa kembali terhadap
kemungkinan kesalahan yang terjadi.
4) Kirimkan pesan. Sampaikan proposal anda melalui media yang ada dan
anda anggap efektif, bisa secara tertulis, diampaikan langsung atau melalui
media elektronik.

4. Ciri-ciri Proposal yang Efektif.


Seperti halnya laporan, proposal bisnis yang efektif dapat terdiri dari:
-Latar belakang
-Maksud dan tujuan
-Tema
-Waktu dan tempat
-Sasaran
-Lembar pengesahan.
Untuk proposal permohonan dana, dilampirkan juga rekapitulasi dana
yang merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan pengguna. Namun
demikian, umumnya pada setiap jenis proposal terdapat lapiran rekapitulasi
dana yang diperlukan untuk suatu proyek tententu yang akan atau sedang
dibangun.

7.1 14
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan


anda mengerjakan latihan berikut ini !
1) Apa yang dimaksud dengan laporan tertulis! Sebutkan fungsi-fungsi
laporan tertulis!
2) Sebutkan jenis-jenis laporan tertulis yang anda ketahui!
3) Apa yang dimaksud dengan laporan informal?
4) Sebutkan jenis-jenis laporan informal!
5) Apa yang dimaksud dengan laporan formal ?
6) Sebut dan jelaskan bentuk-bentuk laporan formal!
7) Apa yang dimaksud dengan bentuk laporan induktif ?
8) Apa yang dimaksud dengan bentuk laporan deduktif ?

RANGKUMAN

Laporan dan proposal bisnis merupakan bentuk komunikasi yang


penting dalam organisasi bisnis, supaya kegiatan operasional
organisasi berjalan dengan efektif.
Laporan dan proposal bisnis dapat ditujukan kepada kalangan
internal organisasi, seperti pihak manajemen atau atasan kita
langsung, maupun kalangan eksternal, seperti investor, mitra
perusahaan, klien, supplier, dan lain-lain.
Untuk menyusun suatu laporan bisnis perlu melakukan
perencanaan penulisan, seperti: mendefinisikan masalah, tujuan dan
ruang lingkup; penulisan (termasuk pengorganisasian format) dan
penyelesaian, antara lain: memilih tingkat formalitas dan melakukan
cek ulang untuk membantu pembaca memahami struktur laporan.

7.1 15
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

TES FORMATIF 1

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban
yang disediakan !

1) Laporan bisnis dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal dibawah


ini, kecuali:
A. Berdasarkan frekwensi
B. Berdasarkan pelaksanaan proyek
C. Berdasarkan pelaksanaan pertemuan
D. Berdasarkan kebutuhan

2) Dalam pendahuluan format laporan bisnis terdapat beberapa hal yang


perlu diperhatikan, kecuali:
A. Masalah/maksud
B. Ruang lingkup
C. Latarbelakang masalah
D. Kata pengantar

3) Bagian teks suatu format laporan bisnis berisi:


A. Perkenalan, tubuh laporan, penutup
B. Kata pengantar, pendahuluan, penutup
C. Judul, kata pengantar, pendahuluan
D. Judul, pendahuluan, penutup

4) Berikut ini cara untuk mengembangkan teks laporan, kecuali:


A. Membuat topik-topik atau kriteria
B. Menyusun urutan suatu peristiwa atau kejadian-kejadian
C. Menggambarkan
D. Menjelaskan suatu proses atau prosedur

7.1 16
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

5) Setelah anda menyusun atau mengorganisasikan tubuh dan teks


laporan, maka kemudian dapat diatur:
A. Outline
B. Judul (heading) dan sub judul (sub heading) dalam suatu outline
C. Judul (heading) saja
D. Sub Judul (sub heading)

6) Dalam suatu laporan anda menjelaskan fakta-fakta terlebih dulu sebelum


ide-ide pokok, kesimpulan dan rekomendasi; pendekatan ini disebut:
A. Induktif
B. Deduktif
C. Induktif-deduktif
D. Pendekatan baku

7) Menggambarkan laporan dari belakang ke depan, atau menjelaskan ide


pokok atau rekomendasi terlebih dulu, sebelum menjelaskan fakta-fakta,
disebut pendekatan:
A. Induktif
B. Deduktif
C. Induktif-deduktif
D. Pendekatan baku

8) Berikut ini salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam membuat format
outline:
A. Tempatkan ide-ide penting pada tempat yang paling tinggi
B. Sedapat mungkin menjaga keseimbangan masing-masing bagian,
sehingga isi dari masing-masing bagian merata
C. Jika membagi sub topik paling sedikitnya ada dua sub judul
D. Tidak ada ketentuan dalam menentukan format outline*

9) Jenis proposal eksternal antara lain dapat dipakai untuk keperluan:


A. Mendapatkan investor

7.1 17
KODE MK 106201 / STEKPI / BAB VII

B. Pengajuan usulan ke atasan


C. Pengajuan usulan ke direksi
D. Pengajuan usulan ke anggota tim

10) Salah satu ciri khas proposal pengumpulan dana adalah:


A. Adanya rekapitulasi kebutuhan dana
B. Sama saja dengan jenis proposal lainnya
C. Diajukan untuk mendapatkan persetujuan
D. Diajukan untuk pengesahan

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang
benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 1.

Rumus

Jumlah jawaban Anda yang benar


Tingkat penguasaan = x 100 %
10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:


80 % - 100 % = baik sekali
70 % - 79 % = baik
56 % - 69 % = sedang
< 55 % = Kurang

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di
bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama yang belum
Anda kuasai.

7.1 18

You might also like