You are on page 1of 158

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN KOTA MAKASSAR


TAHUN ANGGARAN 2004

DI

MAKASSAR

PERWAKILAN VII BPK-RI


DI MAKASSAR

Nomor :
Tanggal :
DAFTAR ISI

Halaman
Laporan Auditor Independen ................................................................................... i
Laporan Perhitungan APBD ..................................................................................... iii
Laporan Aliran Kas .................................................................................................. v
Neraca ................................................................................................................... vii
Bab I Gambaran Umum Pemeriksaan ............................................................... 1
1.1 Gambaran Umum ........................................................................... 1
1.1.1 Dasar Hukum ...................................................................... 1
1.1.2 Tujuan Pemeriksaan ............................................................ 1
1.1.3 Metode Pemeriksaaan ......................................................... 1
1.1.4 Lingkup Pemeriksaan ........................................................... 2
1.1.5 Cakupan Pemeriksaan ......................................................... 2
1.1.6 Standar Pemeriksaan ........................................................... 2
1.1.7 Batasan dan Kendala ........................................................... 3
1.2 Laporan Keuangan Sebelum Pemeriksaan ........................................ 3
Bab II Laporan Pemeriksaan ............................................................................. 9
2.1 Penelaahan Atas Pengendalian Intern Atas Sistem Pembukuan
dan Penyusunan Laporan Keuangan Daerah .................................... 8
2.2 Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan Laporan
Keuangan Daerah .......................................................................... 12
2.3 Catatan Pemeriksaan ...................................................................... 64
2.4 Laporan Keuangan Setelah Pemeriksaan .......................................... 98
2.5 Lampiran ..................................................................................... 101
Daftar Lampiran:

Lampiran 1 Laporan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 Sebelum dan Setelah
Koreksi
Lampiran 2 Neraca Daerah Per 31 Desember 2004 Sebelum dan Setelah Koreksi
Lampiran 3 Laporan Arus Kas Per 31 Desember 2004 Sebelum dan Setelah Koreksi
Lampiran 4 Daftar Koreksi Laporan Keuangan APBD Tahun Anggaran 2004
Lampiran 5 Daftar Biaya Pemeliharaan Asset Yang Dikapitalisasi Menambah Nilai Aktiva
Tetap
Lampiran 6 Daftar Inventarisasi Fasum dan Fasos Yang Telah Diserahkan Kepada
Pemerintah Kota Makassar
Lampiran 7 Daftar SPJ Yang Tidak Didukung Dengan Bukti Yang Lengkap
Lampiran 8 Daftar SPPD Yang Tidak Didukung Dengan Bukti Yang Lengkap
Lampiran 9 Daftar Pengeluaran Sekretariat Daerah Untuk Biaya Operasional Anggota
DPRD
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Jl. Andi Pangeran Pettarani Telp. (0411) 854977-854988 Fax. (0411) 854995
Makassar

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan


Pemerintah Kota Makassar
Tahun Anggaran 2004

Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-undang No. 5 Tahun 1973, dan
Pasal 31 UU No. 17 tahun 2003, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-
RI) telah memeriksa Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 yang
telah disusun oleh Pemerintah Kota Makassar. Laporan Keuangan tersebut adalah
tanggung jawab Pemerintah Kota Makassar. Tanggung jawab BPK-RI terletak pada
pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 berdasarkan
Pemeriksaan BPK-RI.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah tersebut dilakukan dengan
berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh BPK-RI.
Standar tersebut mengharuskan BPK-RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti
yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai
sebagai dasar untuk memberikan pendapat.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2004 bertujuan
untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 telah
disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam
Peraturan Perundangan yang berlaku.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004
meliputi pengujian atas Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004, Neraca Per
Tanggal 31 Desember Tahun 2004, Laporan Aliran Kas Tahun Anggaran 2004 dan
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004.
Pemerintah Kota Makassar tidak mencantumkan nilai Aktiva Tetap yang berasal
dari penyerahan Fasilitas Umum dan Fasilitas Khusus Perumahan serta masih
mencantumkan nilai gedung Balaikota Makassar senilai Rp6.970.000.000,00 walaupun
sebagian telah dihancurkan, kami tidak dapat menerapkan prosedur pemeriksaan lain
untuk menyakinkan BPK-RI atas Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun Anggaran
2004.
Berdasarkan Pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun
Anggaran 2004, BPK-RI berpendapat bahwa Laporan Keuangan Kota Makassar
Tahun Anggaran 2004 kecuali atas akibat hal-hal yang dimuat dalam paragraf
sebelumnya telah disajikan secara wajar untuk semua hal yang material
sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam berbagai
peraturan perundangan yang berlaku.
Di dalam hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun
Anggaran 2004, BPK-RI menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian
Pemerintah dan DPRD Kota Makassar dalam upaya penyempurnaan Laporan Keuangan
Daerah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

Makassar, 12 Mei 2005

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan VII di Makassar


Ketua Tim

Agung Prayudi, S.E., Ak.


Akuntan Reg-Neg D-19.392
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
LAPORAN PERHITUNGAN APBD
TAHUN ANGGARAN 2004

(dalam rupiah)
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI
I PENDAPATAN
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 84.179.962.330,00 85.074.920.514,78
1.1.1 Pajak Daerah 50.005.137.675,00 54.906.198.715,00
1.1.2 Retribusi Daerah 24.910.509.755,00 24.575.843.163,30
1.1.3 Bagian Laba Usaha Daerah 1.317.088.150,00 1.435.968.532,15
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 7.947.226.750,00 4.156.910.104,33
1.3 DANA PERIMBANGAN 429.526.700.000,00 442.018.777.248,79
1.2.1 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 68.343.700.000,00 77.823.307.252,79
1.2.2 Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00 308.158.000.000,00
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 5.500.000.000,00 5.455.422.806,00
1.2.4 Dana Perimbangan dari Propinsi 47.525.000.000,00 50.582.047.190,00
1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 30.203.305.427,11 30.411.614.920,00
JUMLAH PENDAPATAN 543.909.967.757,11 557.505.312.683,57
II BELANJA
2.1 APARATUR DAERAH 126.181.673.433,00 119.936.699.099,00
2.1.1 Belanja Administrasi Umum 108.071.107.583,00 99.879.133.493,00
2.1.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 33.306.038.453,00 29.854.787.895,00
2.1.1.2 Belanja Barang dan Jasa 57.540.611.130,00 55.853.721.603,00
2.1.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 4.205.500.000,00 3.813.865.450,00
2.1.1.4 Belanja Pemeliharaan 13.018.958.000,00 10.356.758.545,00
2.1.2 Belanja Operasional dan Pemeliharaan 5.097.138.000,00 4.967.011.281,00
2.1.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 1.011.490.000,00 1.006.819.700,00
2.1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 3.795.798.000,00 3.686.775.825,00
2.1.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 289.850.000,00 273.415.756,00
2.1.2.4 Belanja Pemeliharaan 0,00 0,00
2.1.3 Belanja Modal 13.013.427.850,00 15.090.554.325,00
2.2 PELAYANAN PUBLIK 421.732.146.112,15 401.188.390.649,00
2.2.1 Belanja Administrasi Umum 330.923.271.750,00 318.327.510.745,00
2.2.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 282.950.900.500,00 272.487.256.782,00
2.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa 36.986.358.850,00 35.825.660.342,00
2.2.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 1.200.469.000,00 1.108.929.885,00
2.2.1.4 Belanja Pemeliharaan 9.785.543.400,00 8.905.663.736,00
2.2.2 Belanja Operasional dan Pemeliharaan 39.365.055.666,00 36.367.739.389,00
2.2.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 8.747.383.696,00 8.592.497.980,00
2.2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 17.677.173.470,00 16.111.248.435,00
2.2.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 806.455.000,00 759.279.440,00
2.2.2.4 Belanja Pemeliharaan 12.134.043.500,00 10.904.713.534,00
2.2.3 Belanja Modal 51.443.818.696,15 46.493.140.515,00
BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN 25.627.694.390,34 25.605.302.872,58
2.3 KEUANGAN
2.4 BELANJA TIDAK TERSANGKA 7.000.000,00 6.690.000,00
JUMLAH BELANJA 573.548.513.935,49 546.737.082.620,58
SURPLUS/(DEFISIT) (29.638.546.178,38) 10.768.230.062,99
III PEMBIAYAAN
3.1 PENERIMAAN DAERAH
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun lalu 31.469.759.378,38 31.469.759.378,38
3.1.2 Transfer Dari Dana Cadangan 0,00 0,00
3.1.3 Penerimaan Utang Pajak - PPh 0,00 595.500,00
3.1.4 Penerimaan Utang Lain-Lain 0,00 30.648.779.149,00
3.1.5 Penerimaan Piutang Tahun Lalu 0,00 2.360.783.484,00
JUMLAH PENERIMAAN DAERAH 31.469.759.378,38 64.479.917.511,38
3.2 PENGELUARAN DAERAH
3.2.1 Transfer ke Dana Cadangan 0,00 0,00
3.2.2 Penyertaan Modal 225.841.200,00 225.841.200,00
3.2.3 Pembayaran Utang Pokok Yg jatuh tempo 1.605.372.000,00 1.605.371.292,00
3.2.4 Pembayaran Hutang PFK 0,00 30.648.779.149,00
3.2.5 Pembayaran Hutang Belanja 0,00 772.526.737,00
3.2.6 Sisa Lebih Perhitungan Tahun Anggaran Berjalan 0,00 41.995.629.196,37
JUMLAH PENGELUARAN DAERAH 1.831.213.200,00 75.248.147.574,37
JUMLAH PEMBIAYAAN 29.638.546.178,38 (10.768.230.062,99)
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
LAPORAN ALIRAN KAS
TAHUN ANGGARAN 2004

(dalam rupiah)
KOREKSI
URAIAN JUMLAH SETELAH AUDIT
DEBET KREDIT

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Aliran Kas Masuk

10.770.731.824,0
Pendapatan Asli Daerah 87.464.290.868,78 0 8.381.361.470,00 85.074.920.514,78

- Pajak Daerah 55.020.706.015,00 6.153.378.249,00 6.038.870.949,00 54.906.198.715,00

- Retribusi Daerah 24.717.295.163,30 2.338.574.491,00 2.197.122.491,00 24.575.843.163,30

- Bagian Laba Usaha Daerah 1.435.968.532,15 - - 1.435.968.532,15

- Lain-lain PAD 6.290.321.158,33 2.278.779.084,00 145.368.030,00 4.156.910.104,33

Pendapatan Dana Perimbangan 442.018.777.248,79 - - 442.018.777.248,79

- Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 77.823.307.252,79 - - 77.823.307.252,79

- Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00 - - 308.158.000.000,00

- Dana Alokasi Khusus 5.455.422.806,00 - - 5.455.422.806,00

- Dana Perimbangan Dari Propinsi 50.582.047.190,00 - - 50.582.047.190,00

Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 30.411.614.920,00 - - 30.411.614.920,00


Total Aliran Kas Masuk
559.894.683.037,57 10.770.731.824,0 8.381.361.470,00 557.505.312.683,57
0

Aliran Kas Keluar

Belanja Administrasi Umum 421.254.561.895,00 400,00 3.047.918.057,00 418.206.644.238,00

- Belanja Pegawai 302.347.393.777,00 400,00 5.349.500,00 302.342.044.677,00

- Belanja Barang Dan Jasa 91.913.278.007,00 - 233.896.062,00 91.679.381.945,00

- Belanja Perjalanan Dinas 4.922.797.335,00 - 2.000,00 4.922.795.335,00

- Belanja Pemeliharan 22.071.092.776,00 - 2.808.670.495,00 19.262.422.281,00

Belanja Operasi Dan Pemeliharaan 41.611.183.670,00 - 276.433.000,00 41.334.750.670,00

- Belanja Pegawai 9.599.317.680,00 - - 9.599.317.680,00

- Belanja Barang Dan Jasa 19.848.024.260,00 - 50.000.000,00 19.798.024.260,00

- Belanja Perjalanan Dinas 1.035.550.196,00 - 2.855.000,00 1.032.695.196,00

- Belanja Pemeliharan 11.128.291.534,00 - 223.578.000,00 10.904.713.534,00

Belanja Bagi Hasil Dan Bantuan Keuangan 25.605.302.872,58 - - 25.605.302.872,58


Belanja Tidak Tersangka 6.690.000,00 - - 6.690.000,00

Total Aliran Kas Keluar 488.477.738.437,58 400,00 3.324.351.057,00 485.153.387.780,58

10.770.731.424,0
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 71.416.944.599,99 0 5.057.010.413,00 72.351.924.902,99

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Aliran Kas Masuk -
Total Aliran Kas Masuk -
Aliran Kas Keluar

Belanja Modal 59.062.727.340,00 2.520.967.500,00 - 61.583.694.840,00


Pembelian Investasi Jangka Panjang 225.841.200,00 225.841.200,00

Total Aliran Kas Keluar 59.288.568.540,00 61.809.536.040,00

(61.809.536.040,00
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (59.288.568.540,00) )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN


Aliran Kas Masuk
Penerimaan UUDP Tahun Lalu 703.877.570,00 703.877.570,00

Penerimaan Hutang PPh - 595.500,00 595.500,00

30.648.779.149,0
Penerimaan Hutang PFK - 0 30.648.779.149,00

Penerimaan Piutang Tahun lalu - 2.360.783.484,00 2.360.783.484,00

33.010.158.133,0
Total Aliran Kas Masuk 703.877.570,00 - 0 33.714.035.703,00
Aliran Kas Keluar

Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi 1.605.371.292,00 1.605.371.292,00


Penyertaan Modal - -

30.648.779.149,0
Pembayaran Hutang PFK 0 - 30.648.779.149,00

Pembayaran Hutang Belanja 772.526.737,00 - 772.526.737,00


Pengeluaran Belanja Dibayar Dimuka-UUDP
Droping 343.036.237,00 2.865.050,00 - 345.901.287,00
Total Aliran Kas Masuk 1.948.407.529,00 33.372.578.465,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (1.244.529.959,00) 341.457.238,00

Kenaikan Kas Selama Periode 10.883.846.100,99 10.883.846.100,99

Saldo Awal Kas 30.765.881.808,38 30.765.881.808,38

Saldo Akhir Kas 41.649.727.909,37 41.649.727.909,37


PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
NERACA
PER 31 DESEMBER 2004
(dalam rupiah)
NO. URAIAN JUMLAH

I. AKTIVA
1. AKTIVA LANCAR
a. KAS 41.649.727.909,37
b. SURAT BERHARGA 0,00
c. DEPOSITO BERJANGKA 0,00
d. PIUTANG PAJAK 394.129.282,00
e. PIUTANG RETRIBUSI 659.711.360,00
f. PIUTANG DANA PERIMBANGAN 0,00
g. PIUTANG FASOS/FASUM 0,00
h. PIUTANG LAIN-LAIN 495.980.660,62
i. PERSEDIAAN BAHAN PAKAI HABIS/MATERIAL 262.833.585,00
j. BELANJA DIBAYAR DIMUKA (UUDP DROPING) 345.901.287,00
JUMLAH AKTIVA LANCAR 43.808.284.083,99

2. INVESTASI JANGKA PANJANG


a. INVESTASI DALAM SAHAM 10.408.040.820,90
b. INVESTASI ASET DAERAH YANG DIPISAHKAN 318.581.279.649,15
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 328.989.320.470,05

3. AKTIVA TETAP
a. TANAH 2.344.878.310.602,00
b. JALAN DAN JEMBATAN 317.210.376.031,40
c. BANGUNAN AIR (IRIGASI) 15.329.176.942,00
d. INSTALASI 6.524.787.300,00
e. JARINGAN 6.696.298.687,00
f. BANGUNAN GEDUNG 340.804.052.733,00
g. MONUMEN DAN TUGU 2.756.159.993,00
h. ALAT-ALAT BESAR 158.725.000,00
i. ALAT ANGKUTAN 63.502.140.500,00
j. ALAT BENGKEL 137.950.000,00
k. ALAT PERTANIAN 238.953.000,00
l. ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA 13.973.035.772,00
m. ALAT STUDIO DAN ALAT KOMUNIKASI 4.125.434.425,00
n. ALAT KEDOKTERAN 736.524.000,00
o. ALAT LABORATORIUM 13.700.000,00
p. BUKU/PERPUSTAKAAN 181.658.000,00
q. BARANG BERCORAK SENI DAN BUDAYA 98.113.000,00
r. HEWAN TERNAK DAN TANAMAN 5.100.000,00
s. PERALATAN KEAMANAN 1.207.075.000,00
JUMLAH AKTIVA TETAP 3.118.577.570.985,40
4. DANA CADANGAN 0,00

5. AKTIVA LAIN-LAIN
a. PIUTANG ANGSURAN 78.080.000,00
b. PIUTANG ROYALTI 13.268.000.000,00
c. BANGUNAN DALAM PENGERJAAN 8.034.087.830,00
JUMLAH AKTIVA LAIN-LAIN 21.380.167.830,00

TOTAL AKTIVA 3.512.755.343.369,44

II. UTANG
1. UTANG LANCAR
a. BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA PANJANG 2.036.874.807,00
b. UTANG BELANJA 12.423.730.912,40
c. UTANG PAJAK 476.991.292,00
d. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 0,00
e. HUTANG PFK 25.700.873.397,07
JUMLAH UTANG LANCAR 40.638.470.408,47

2. UTANG JANGKA PANJANG


a. UTANG LUAR NEGERI 0,00
b. UTANG DALAM NEGERI
- Depkeu SLA.12/009/IBRD/PP Tgl 3 Juli 1979 0,00
(Urban III/Ex IBRD Loan No.1653-IND)
- Depkeu (Ex Inpres Pasar) Tgl. 17 Pebruari 1982 0,00
- Depkeu SLA.159/DDI84 Tgl 19 Nopember 1984 0,00
(Urban V/Ex IBRD Loan No.2408-IND)
- Depkeu RDI-185/DDI/1987 Tgl. 17 Desember 1987 0,00
(Cargo Terminal)
- Depkeu RDA-115/DP3/1993 (P3KT/Ex IBRD Loan 19.257.793.047,00
No.3340-IND)
- Depkeu SLA.833/DP3I1995 Tgl 19 Nopember 1995/ 20.774.254.541,26
(Prasana Air Bersih (Ex OECF Loan No.IP-415)
- Bank Pembangunan Daerah Sulsel (BPD Sulsel) 2.263.362.189,00
Perjanjian No.001/PK/KIB-LL/1996 Tgl 18 Maret 1996
(Lampu Penerangan Jalan)
JUMLAH UTANG JANGKA PANJANG 42.295.409.777,26

JUMLAH UTANG 82.933.880.185,73

III. EKUITAS
1. EKUITAS DANA UMUM
a. SISA LEBIH ANGGARAN TAHUN PELAPORAN 41.995.629.196,37
b. DIINVESTASIKAN DALAM ASET TETAP 3.111.332.384.267,00
c. DIINVESTASIKAN DALAM SAHAM 10.408.040.820,90
d. CADANGAN PIUTANG 14.895.901.302,62
e. CADANGAN PERSEDIAAN 262.833.585,00
f. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PENDEK (29.650.701.860,07)
g. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PANJANG (42.295.409.777,26)
h. DIINVESTASIKAN PADA ASET DAERAH YANG DIPISAHKAN 318.581.279.649,15
JUMLAH EKUITAS DANA UMUM 3.425.529.957.183,71

2. EKUITAS DANA DICADANGKAN 0,00

3. EKUITAS DANA DONASI 4.291.506.000,00

JUMLAH EKUITAS 3.429.821.463.183,71

TOTAL PASIVA 3.512.755.343.369,44


BAB I
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1.1. Gambaran Umum

1.1.1. Dasar Hukum Pemeriksaan


a. Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Tahun 2001;
b. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan;
c. Pasal 31 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang
Keuangan Negara;
d. Pasal 56 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara;
e. Pasal 25 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pusat dan Daerah;
f. Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

1.1.2. Tujuan Pemeriksaan


Untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan
Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 telah disajikan secara
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam berbagai
peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan keuangan.

1.1.3. Metode Pemeriksaan


Metode Pemeriksaan atas bukti transaksi atau bukti pendukung
pembukuan dilakukan secara sampling dengan metode uji petik pada
masing-masing lingkup pemeriksaan, yaitu:
a. Pendapatan dilakukan pengujian secara keseluruhan yaitu senilai
Rp559.894.683.037,57.
b. Perhitungan belanja dengan sampling senilai Rp538.116.831.271,58
atau 98,28% dari realisasi belanja sebesar Rp547.540.465.777,58.
c. Pembiayaan dilakukan pengujian secara keseluruhan yaitu senilai
Rp31.469.759.378,38 untuk Pendapatan Pembiayaan dan
Rp43.823.976.638,37 untuk Pengeluaran Pembiayaan.
d. Sisa Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 dilakukan pengujian
secara keseluruhan yaitu senilai Rp41.992.764.146,37.
1.1.4. Lingkup Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan
atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran 2004,
meliputi:
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004
b. Neraca Per Tanggal 31 Desember Tahun 2004 (tidak termasuk Neraca
Awal Tahun Anggaran 2004)

c. Laporan Aliran Kas Tahun Anggaran 2004


d. Catatan atas Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004

1.1.5. Cakupan Pemeriksaan


Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun
Anggaran 2004 meliputi pengujian substantif atas transaksi yang dibukukan
dan disajikan dalam Laporan Perhitungan APBD, Neraca dan Laporan Aliran
Kas dan pengujian terinci atas saldo-saldo akun yang material dalam
laporan tersebut.
Cakupan pemeriksaan atau Audit Coverage Ratio (ACR) yang
merupakan perbandingan antara jumlah realisasi anggaran/saldo akun
yang diperiksa dan jumlah realisasi anggaran/saldo akun sebelum koreksi
Tahun Anggaran 2004 dapat dilihat dalam tabel berikut :
Nilai yang
Uraian Anggaran Realisasi ACR
% Diperiksa
Bagian/Pos
(Rp) (Rp) (Rp) %
Pendapatan 543.909.967.757,11 559.894.683.037,57 102,94 559.894.683.037,57 100,00
Belanja 573.548.513.935,49 547.540.465.777,58 95,47 538.116.831.271,58 98,28
Pembiayaan
Penerimaan 31.469.759.378,38 31.469.759.378,38 100,00 31.469.759.378,38 100,00
Pengeluaran 1.831.213.200,00 43.823.976.638,37 2393,17 43.823.976.638,37 100,00
Jumlah 33.300.972.578,38 75.293.736.016,75 226,10 75.293.736.016,75 100,00

1.1.6. Standar Pemeriksaan


Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun
Anggaran 2004 dilakukan dengan berpedoman pada Standar Pemeriksaan
Pemerintahan (SAP) yang diterbitkan oleh BPK-RI Tahun 1995, Panduan
Manajemen Pemeriksaan, dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
yang diterbitkan oleh IAI.

1.1.7. Batasan Dan Kendala Pemeriksaan


Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu
pemeriksaan atas Laporan Keuangan, BPK-RI masih menghadapi kendala
bahwa Pemerintah Daerah belum memahami sepenuhnya sistem
pembukuan berganda (double entry).

1.2. Laporan Keuangan Yang Diperiksa BPK-RI

1.2.1. Laporan Perhitungan APBD


(dalam rupiah)
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI
I PENDAPATAN
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 84.179.962.330,00 87.464.290.868,78
1.1.1 Pajak Daerah 50.005.137.675,00 55.020.706.015,00
1.1.2 Retribusi Daerah 24.910.509.755,00 24.717.295.163,30
1.1.3 Bagian Laba Usaha Daerah 1.317.088.150,00 1.435.968.532,15
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 7.947.226.750,00 6.290.321.158,33
1.3 DANA PERIMBANGAN 429.526.700.000,00 442.018.777.248,79
1.2.1 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 68.343.700.000,00 77.823.307.252,79
1.2.2 Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00 308.158.000.000,00
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 5.500.000.000,00 5.455.422.806,00
1.2.4 Dana Perimbangan dari Propinsi 47.525.000.000,00 50.582.047.190,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG 30.203.305.427,11
1.3 SAH 30.411.614.920,00
JUMLAH PENDAPATAN 543.909.967.757,11 559.894.683.037,57
II BELANJA
2.1 APARATUR DAERAH 126.181.673.433,00 120.099.853.611,00
2.1.1 Belanja Administrasi Umum 108.071.107.583,00 102.149.927.505,00
2.1.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 33.306.038.453,00 29.860.041.595,00
2.1.1.2 Belanja Barang dan Jasa 57.540.611.130,00 55.947.856.615,00
2.1.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 4.205.500.000,00 3.813.867.450,00
2.1.1.4 Belanja Pemeliharaan 13.018.958.000,00 12.528.161.845,00
Belanja Operasional dan 5.097.138.000,00 5.017.011.281,00
2.1.2 Pemeliharaan
2.1.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 1.011.490.000,00 1.006.819.700,00
2.1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 3.795.798.000,00 3.736.775.825,00
2.1.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 289.850.000,00 273.415.756,00
2.1.2.4 Belanja Pemeliharaan 0,00 0,00
2.1.3 Belanja Modal 13.013.427.850,00 12.932.914.825,00
2.2 PELAYANAN PUBLIK 421.732.146.112,15 401.828.619.294,00
2.2.1 Belanja Administrasi Umum 330.923.271.750,00 319.104.634.390,00
2.2.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 282.950.900.500,00 272.487.352.182,00
2.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa 36.986.358.850,00 35.965.421.392,00
2.2.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 1.200.469.000,00 1.108.929.885,00
2.2.1.4 Belanja Pemeliharaan 9.785.543.400,00 9.542.930.931,00
Belanja Operasional dan 39.365.055.666,00 36.594.172.389,00
2.2.2 Pemeliharaan
2.2.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 8.747.383.696,00 8.592.497.980,00
2.2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 17.677.173.470,00 16.111.248.435,00
2.2.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 806.455.000,00 762.134.440,00
2.2.2.4 Belanja Pemeliharaan 12.134.043.500,00 11.128.291.534,00
2.2.3 Belanja Modal 51.443.818.696,15 46.129.812.515,00
2.3 BELANJA BAGI HASIL DAN 25.627.694.390,34 25.605.302.872,58
BANTUAN KEUANGAN
2.4 BELANJA TIDAK TERSANGKA 7.000.000,00 6.690.000,00
JUMLAH BELANJA 573.548.513.935,49 547.540.465.777,58
SURPLUS/(DEFISIT) (29.638.546.178,38) 12.354.217.259,99
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI
III PEMBIAYAAN
3.1 PENERIMAAN DAERAH
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran 31.469.759.378,38 31.469.759.378,38
3.1.1 Tahun lalu
3.1.2 Transfer Dari Dana Cadangan 0,00 0,00
3.1.3 Penerimaan Utang Pajak - PPh 0,00 0,00
3.1.4 Penerimaan Utang Lain-Lain 0,00 0,00
3.1.5 Penerimaan Piutang Tahun Lalu 0,00 0,00
JUMLAH PENERIMAAN DAERAH 31.469.759.378,38 31.469.759.378,38
3.2 PENGELUARAN DAERAH
3.2.1 Transfer ke Dana Cadangan 0,00 0,00
3.2.2 Penyertaan Modal 225.841.200,00 225.841.200,00
Pembayaran Utang Pokok Yg jatuh 1.605.372.000,00 1.605.371.292,00
3.2.3 tempo
3.2.4 Pembayaran Hutang PFK 0,00 0,00
3.2.5 Pembayaran Hutang Belanja 0,00 0,00
3.2.6 Sisa Lebih Perhitungan Tahun 0,00 41.992.764.146,37
Anggaran Berjalan
JUMLAH PENGELUARAN DAERAH 1.831.213.200,00 43.823.976.638,37
JUMLAH PEMBIAYAAN 29.638.546.178,38 (12.354.217.259,99)

1.2.2. Laporan Aliran Kas


(dalam rupiah)

URAIAN JUMLAH

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Aliran Kas Masuk
Pendapatan Asli Daerah 87.464.290.868,78
- Pajak Daerah 55.020.706.015,00
- Retribusi Daerah 24.717.295.163,30
- Bagian Laba Usaha Daerah 1.435.968.532,15
- Lain-lain PAD 6.290.321.158,33
Pendapatan Dana Perimbangan 442.018.777.248,79
- Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 77.823.307.252,79
- Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00
- Dana Alokasi Khusus 5.455.422.806,00
- Dana Perimbangan Dari Propinsi 50.582.047.190,00
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 30.411.614.920,00
Total Aliran Kas Masuk 559.894.683.037,57

Aliran Kas Keluar


Belanja Administrasi Umum 421.254.561.895,00
- Belanja Pegawai 302.347.393.777,00
- Belanja Barang Dan Jasa 91.913.278.007,00
- Belanja Perjalanan Dinas 4.922.797.335,00
- Belanja Pemeliharan 22.071.092.776,00
Belanja Operasi Dan Pemeliharaan 41.611.183.670,00
- Belanja Pegawai 9.599.317.680,00
- Belanja Barang Dan Jasa 19.848.024.260,00
- Belanja Perjalanan Dinas 1.035.550.196,00
- Belanja Pemeliharan 11.128.291.534,00

Belanja Bagi Hasil Dan Bantuan Keuangan 25.605.302.872,58


Belanja Tidak Tersangka 6.690.000,00
Total Aliran Kas Keluar 488.477.738.437,58

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 71.416.944.599,99

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Aliran Kas Masuk -
Total Aliran Kas Masuk -
Aliran Kas Keluar
Belanja Modal 59.062.727.340,00
Pembelian Investasi Jangka Panjang 225.841.200,00
Total Aliran Kas Keluar 59.288.568.540,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (59.288.568.540,00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN


Aliran Kas Masuk
Penerimaan UUDP Tahun Lalu 703.877.570,00
Penerimaan Hutang PPh
Penerimaan Hutang PFK
Penerimaan Piutang Tahun lalu
Total Aliran Kas Masuk 703.877.570,00
Aliran Kas Keluar
Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi 1.605.371.292,00
Penyertaan Modal
Pembayaran Hutang PFK
Pembayaran Hutang Belanja
Pengeluaran Belanja Dibayar Dimuka-UUDP Droping 343.036.237,00
Total Aliran Kas Keluar 1.948.407.529,00
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (1.244.529.959,00)
Kenaikan Kas Selama Periode 10.883.846.100,99
Saldo Awal Kas 30.765.881.808,38
Saldo Akhir Kas 41.649.727.909,37
1.2.3. Neraca
(dalam rupiah)

NO. URAIAN JUMLAH

I. AKTIVA
1. AKTIVA LANCAR
a. KAS 41.649.727.909,37
b. SURAT BERHARGA 0,00
c. DEPOSITO BERJANGKA 0,00
d. PIUTANG PAJAK 0,00
e. PIUTANG RETRIBUSI 0,00
f. PIUTANG DANA PERIMBANGAN 0,00
g. PIUTANG FASOS/FASUM 0,00
h. PIUTANG LAIN-LAIN 291.268.318,62
i. PERSEDIAAN BAHAN PAKAI HABIS/MATERIAL 0,00
j. BELANJA DIBAYAR DIMUKA (UUDP DROPING) 343.036.237,00
JUMLAH AKTIVA LANCAR 42.284.032.464,99

2. INVESTASI JANGKA PANJANG


a. INVESTASI DALAM SAHAM 10.408.040.820,90
b. INVESTASI ASET DAERAH YANG DIPISAHKAN 290.537.670.140,15
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 300.945.710.961,05

3. AKTIVA TETAP
a. TANAH 2.344.403.176.602,00
b. JALAN DAN JEMBATAN 313.456.213.983,00
c. BANGUNAN AIR (IRIGASI) 15.481.034.692,00
d. INSTALASI 7.420.787.300,00
e. JARINGAN 6.696.298.687,00
f. BANGUNAN GEDUNG 339.023.290.605,00
g. MONUMEN DAN TUGU 2.616.681.993,00
h. ALAT-ALAT BESAR 154.725.000,00
i. ALAT ANGKUTAN 63.632.251.380,00
j. ALAT BENGKEL 1.011.614.000,00
k. ALAT PERTANIAN 223.953.000,00
l. ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA 10.104.686.600,00
m. ALAT STUDIO DAN ALAT KOMUNIKASI 6.636.038.925,00
n. ALAT KEDOKTERAN 736.524.000,00
o. ALAT LABORATORIUM 13.700.000,00
p. BUKU/PERPUSTAKAAN 135.908.000,00
q. BARANG BERCORAK SENI DAN BUDAYA 143.863.000,00
r. HEWAN TERNAK DAN TANAMAN 5.100.000,00
s. PERALATAN KEAMANAN 1.207.075.000,00
JUMLAH AKTIVA TETAP 3.113.102.922.767,00

4. DANA CADANGAN 0,00

5. AKTIVA LAIN-LAIN
a. PIUTANG ANGSURAN 0,00
b. PIUTANG ROYALTI 0,00
c. BANGUNAN DALAM PENGERJAAN 0,00
JUMLAH AKTIVA LAIN-LAIN 0,00
TOTAL AKTIVA 3.456.332.666.193,04
II. UTANG
1. UTANG LANCAR
a. BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA PANJANG 2.036.874.807,00
b. UTANG BELANJA 0,00
c. UTANG PAJAK 0,00
d. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 0,00
e. HUTANG PFK 0,00
JUMLAH UTANG LANCAR 2.036.874.807,00

2. UTANG JANGKA PANJANG


a. UTANG LUAR NEGERI 0,00
b. UTANG DALAM NEGERI
- Depkeu SLA.12/009/IBRD/PP Tgl 3 Juli 1979 1.396.882.829,75
(Urban III/Ex IBRD Loan No.1653-IND)
- Depkeu (Ex Inpres Pasar) Tgl. 17 Pebruari 1982 328.947.000,00
- Depkeu SLA.159/DDI84 Tgl 19 Nopember 1984 13.061.243.118,62
(Urban V/Ex IBRD Loan No.2408-IND)
- Depkeu RDI-185/DDI/1987 Tgl.17 Desember 1987 10.913.800.448,70
(Cargo Terminal)
- Depkeu RDA-115/DP3/1993 (P3KT/Ex IBRD Loan 19.257.793.047,00
No.3340-IND)
- Depkeu SLA.833/DP3I1995 Tgl.19 Nopember 1995/ 20.774.254.541,26
(Prasana Air Bersih (Ex OECF Loan No.IP-415)
- Bank Pembangunan Daerah Sulsel (BPD Sulsel) 2.263.362.189,00
Perjanjian No.001/PK/KIB-LL/1996 Tgl.18 Maret
1996 (Lampu Penerangan Jalan)
JUMLAH UTANG JANGKA PANJANG 67.996.283.174,33
JUMLAH UTANG 70.033.157.981,33

III. EKUITAS
1. EKUITAS DANA UMUM
a. SISA LEBIH ANGGARAN TAHUN PELAPORAN 41.992.764.146,37
b. DIINVESTASIKAN DALAM ASET TETAP 3.113.102.922.767,00
c. DIINVESTASIKAN DALAM SAHAM 10.408.040.820,90
d. CADANGAN PIUTANG 291.268.318,62
e. CADANGAN PERSEDIAAN 0,00
f. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PENDEK (2.036.874.807,00)
g. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PANJANG (67.996.283.174,33)
DIINVESTASIKAN PADA ASET DAERAH YANG
h. DIPISAHKAN 290.537.670.140,15
JUMLAH EKUITAS DANA UMUM 3.386.299.508.211,71

2. EKUITAS DANA DICADANGKAN 0,00

3. EKUITAS DANA DONASI 0,00

JUMLAH EKUITAS 3.386.299.508.211,71

TOTAL PASIVA 3.456.332.666.193,04


BAB II
LAPORAN PEMERIKSAAN

2.1 Penelaahan atas Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan Penyusunan Laporan


Keuangan Daerah

Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Makassar


dilakukan oleh Bagian Keuangan dhi. Sub Bagian Pembukuan pada Sekretariat Daerah
Kota Makassar.
Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Makassar Tahun
Anggaran 2004 diselenggarakan dengan menggunakan sistem pembukuan ganda
dengan dasar kas modifikasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 105
Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan pertanggungjawaban Pengelolaan APBD dan
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah
dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pada Tahun
Anggaran 2004, Pemerintah Daerah Kota Makassar telah menyusun Pokok-pokok
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dan telah disahkan
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2004 tanggal 28 Juli 2004 dan
dituangkan dalam Lembaran Daerah Nomor 20 seri A Nomor 5.
Pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah tersebut juga telah dijabarkan dengan
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah dan Akuntansi Keuangan Daerah
Kota Makassar yang berisi antara lain tentang :
a. Penatausahaan keuangan daerah
b. Bagan dan susunan kode rekening
c. Dokumen dan catatan akuntansi
d. Sistem dan prosedur akuntansi
e. Kebijakan akuntansi
f. Pedoman pencatatan akuntansi dan jurnal standar.
namun dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004, sistem dan
prosedur pengelolaan keuangan daerah tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan
karena baru disusun dan ditetapkan pada tanggal 4 Nopember 2004 berdasarkan Surat
Keputusan Walikota Makassar Nomor 682/Kep/900 Tahun 2004.
Berdasarkan pasal 31 ayat (2) Undang-Undang No. 17 Tahun 2004 tentang
Keuangan Negara, Pemerintah Kota Makassar telah menyusun Laporan Keuangan
Daerah yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan
Catatan atas Laporan Keuangan Daerah.
Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Makassar
dilakukan dengan menggunakan Program Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah
(SIAKDA) yang dibuat oleh jasa konsultan PT. Murfa Surya Mahardika untuk sistem
komputerisasi, sedangkan jasa konsultan untuk sistem akuntansi menggunakan jasa
Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) Universitas Hasanuddin.
Pelaksanaan penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada Sub Bagian Pembukuan
meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Penelitian dan pencatatan bukti penerimaan berupa Surat Tanda Setoran (STS),
Daftar Pembukuan Administratif (DPA) dan Contra Pos (CP) ke dalam jurnal
penerimaan kas.
b. Penelitian dan evaluasi bukti pengeluaran berupa Surat Perintah Membayar (SPM),
Daftar Pembukuan Administratif (DPA) dan Contra Pos (CP) serta pencatatannya ke
dalam jurnal pengeluaran kas.
c. Memposting jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas ke dalam buku besar
penerimaan dan pengeluaran.
d. Menyiapkan Laporan Perhitungan APBD, Neraca Daerah dan Laporan Aliran Kas.
Adapun register dan buku-buku yang dilaksanakan dalam rangka untuk menyusun
Laporan Keuangan Daerah terdiri dari :
a. Register SPM
b. Register SPJ
c. Buku jurnal penerimaan kas
d. Buku jurnal pengeluaran kas
e. Buku jurnal korolari
f. Buku Besar penerimaan kas
g. Buku Besar Pengeluaran Kas
h. Buku Besar Aktiva
Hasil penelaahan atas sistem pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan
serta pelaksanaannya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Makassar seperti
yang diuraikan di atas, ternyata belum sepenuhnya mengikuti ketentuan-ketentuan yang
berlaku, sehingga masih terdapat kelemahan-kelemahan minimal sebanyak 5 (lima)
kelemahan. Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Mekanisme penganggaran tidak dilakukan secara cermat dan akurat serta belum
sepenuhnya berdasarkan sifat dan jenis penerimaan dan pengeluaran.
Berdasarkan hasil pemeriksaan bukti penerimaan (STS) diketahui bahwa
terdapat jenis penerimaan yang tidak ada mata anggarannya dalam APBD Tahun
Anggaran 2004 namun terdapat realisasi penerimaannya yaitu retribusi pelayanan
kesehatan – rawat jalan, retribusi IMB – balik nama dan retribusi izin industri dan
perdagangan – tanda daftar gudang.
Selain itu, pengganggaran penerimaan yang belum diterima pada tahun
berjalan (piutang/tunggakan pihak ketiga) oleh Sub Bagian Anggaran dianggarkan
dalam batang tubuh APBD sebagai bagian dalam komponen penerimaan murni
daerah pada tahun anggaran berjalan. Seharusnya penerimaan tersebut dianggarkan
pada komponen pembiayaan bagian pembiayaan penerimaan kelompok pembiayaan
penerimaan piutang.
Adapun mekanisme penganggaran untuk belanja daerah Tahun Anggaran 2003
yang belum terbayar pada tahun anggaran berjalan (hutang pemda), oleh Sub
Bagian Anggaran juga dianggarkan pelunasannya dalam batang tubuh APBD Tahun
Anggaran 2004 sebagai belanja daerah. Seharusnya utang belanja tersebut
dianggarkan pada komponen pembiayaan bagian pembiayaan pengeluaran
kelompok pembiayaan pembayaran hutang.
Pemisahan anggaran pendapatan dan belanja seperti yang diuraikan di atas
sangat diperlukan untuk pengukuran kinerja Keuangan Daerah, sehingga pada
pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2004 dapat diketahui jumlah pendapatan yang
murni diterima dan belanja yang murni untuk membiayai kegiatan-kegiatan pada
tahun anggaran berjalan.
Selain hal tersebut di atas, hasil pemeriksaan atas Surat Pertanggungjawaban
(SPJ) dinas/unit kerja diketahui terdapat beberapa pengeluaran berupa belanja
barang dan jasa serta belanja pemeliharaan yang seharusnya dianggarkan sebagai
belanja modal.
Hal tersebut menunjukkan bahwa prosedur penganggaran belum dilakukan
secara teliti dan akurat dalam menentukan jenis pengeluaran baik dari belanja
barang dan jasa maupun belanja pemeliharaan yang dapat dikelompokkan sebagai
belanja modal untuk dikapitalisasi menambah asset daerah.
b. Sistem komputerisasi akuntansi keuangan daerah (SIAKDA) yang digunakan oleh
Sub Bagian Pembukuan masih menunjukkan kelemahan sebagai berikut :
1) Masih terdapat kesalahan penjumlahan pada Laporan Realisasi Anggaran
khususnya dalam penjumlahan sub total.
2) Terdapat kesalahan klasifikasi dari jurnal kolorali ke buku besar aktiva
3) Rincian aktiva tetap tidak dapat ditelusuri karena tidak ada kode rekening untuk
setiap jenis rincian aktiva dalam sistem komputerisasi.
c. Rancangan Laporan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 khususnya
penerimaan pajak dan restribusi belum mengambarkan keadaan yang sebenarnya.
Dalam penyusunan APBD dan Perubahan APBD, anggaran pendapatan daerah
disusun menurut kelompok pendapatan, jenis pendapatan dan obyek pendapatan
yang selanjutnya dirinci lagi menurut rincian obyek pendapatan. Sedangkan dalam
Laporan Perhitungan APBD, setiap obyek pendapatan tidak dirinci berdasarkan
rincian obyek pendapatan sehingga perbandingan antara anggaran dan realisasi
menjadi tidak riil, karena dalam obyek pendapatan yang terealisasi hanya pada satu
jenis rincian obyek pendapatan sedangkan pada rincian obyek pendapatan yang lain
realisasinya nihil meskipun berdasarkan bukti penerimaan (STS) terdapat realisasi
dari rincian obyek pendapatan tersebut.
d. Rancangan Laporan Keuangan Daerah berupa Neraca belum sepenuhnya
menyajikan informasi mengenai posisi keuangan Daerah per 31 Desember 2004
sehingga belum menggambarkan struktur kekayaan yang dimiliki oleh Pemerintah
Kota Makassar. Hal ini terlihat dari masih terdapat beberapa akun yang belum
dicatat yaitu piutang pajak, piutang retribusi, piutang lain-lain, persediaan bahan
habis pakai/material, bangunan dalam pengerjaan, utang jangka pendek dan ekuitas
dana donasi.
e. Tidak memadainya persyaratan untuk pengamanan aktiva.
Nilai aktiva yang dicantumkan dalam Rancangan Laporan Keuangan Neraca per 31
Desember 2004 terdiri dari aktiva Pemerintah Kota Makassar yang telah dinilai oleh
PT. Raxindo Wardana ditambah dengan jumlah aktiva yang diperoleh dari belanja
modal pada Tahun Anggaran 2004, sedangkan aktiva yang diperoleh dari hibah
pihak ketiga berupa fasum dan fasos belum dinilai sehingga belum dicatat sebagai
aktiva tetap dalam Neraca Daerah. Selain itu, hasil pengadaan barang Tahun
Anggaran 2004 pada beberapa dinas tidak dibuat dan disampaikan kepada Kepala
Daerah dhi. Bagian Perlengkapan Sekretariat Kota Makassar sehingga pencatatan
aktiva berupa barang inventaris hasil pengadaan dari dinas/unit kerja belum
dimasukkan sebagai komponen aktiva Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah
Tahun 2004. Hal ini menggambarkan bahwa aktiva daerah tidak dicatat dan
dikendalikan dengan baik.
Atas kelemahan pengendalian intern tersebut, BPK-RI menyarankan agar
Pemerintah Kota Makassar melakukan review atas sistem pembukuan dan penyusunan
laporan keuangannya.
2.2. Koreksi Pembukuan Dan Kecermatan Penyusunan Laporan Keuangan Kota
Makassar Tahun Anggaran 2004

Dari hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan (sebelum disampaikan ke DPRD)


Tahun Anggaran 2004 yang telah disajikan oleh Pemerintah Kota Makassar, BPK-RI telah
mengajukan 42 (empat puluh dua) koreksi kepada Kepala Bagian Keuangan Sekretariat
Daerah Kota Makassar. Koreksi yang dilakukan BPK-RI didasarkan atas kebenaran
formal / substansi dari bukti akuntansi.

Koreksi-koreksi tersebut adalah sebagai berikut :

2.2.1. Kesalahan Karena Belum Dicatat

1. Pada Tahun Anggaran 2004, terdapat potongan gaji untuk Pajak Penghasilan,
Iuran Wajib Pegawai dan Taperum masing-masing senilai
Rp8.442.162.492,00, Rp20.954.474.657,00, dan Rp1.252.142.000,00 dan
telah disetor seluruhnya ke Kas Negara. Pemerintah Kota Makassar tidak
melakukan pencatatan atas transaksi tersebut.
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Pengeluaran Pembiayaan -
Pembayaran Utang PFK Rp 30.648.779.149,00
Penerimaan Pembiayaan -
Penerimaan Utang PFK Rp 30.648.779.149,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Akun-akun dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Tahun Anggaran
2004 yaitu:
1) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Utang PFK
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 30.648.779.149,00
Saldo setelah koreksi Rp 30.648.779.149,00
2) Akun Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang PFK
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 30.648.779.149,00
Saldo setelah koreksi Rp 30.648.779.149,00
b. Akun-akun dalam Laporan Aliran Kas (LAK) Tahun Anggaran 2004 yaitu:
1) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Utang PFK - Aktivitas
Pembiayaan Masuk
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 30.648.779.149,00
Saldo setelah koreksi Rp 30.648.779.149,00
2) Akun Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang PFK - Aktivitas
Pembiayaan Keluar
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 30.648.779.149,00
Saldo setelah koreksi Rp 30.648.779.149,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

2. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat piutang royalti atas penggunaan Pulau
Kayangan oleh PT Putra-Putra Nusantara seluruhnya sebesar
Rp13.416.000.000,00 berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama tentang
kontrak penggunaan Pulau Kayangan antara Pemerintah Kota Makassar
dengan PT. Putra-Putra Nusantara No. 666.1/023/S.PERTA /DIPARDA dan
No. 27/PPN-KPPK/X/03 tanggal 30 Oktober 2003 yang disepakati bahwa PT.
Putra-Putra Nusantara selaku pelaksana pengelola Pulau Kayangan
diwajibkan membayar royalti penggunaan Pulau Kayangan kepada
Pemerintah Kota Makassar setiap tahun selama periode 25 tahun. Sampai
dengan akhir tahun anggaran Pemerintah Kota Makassar tidak melakukan
pencatatan atas transaksi tersebut.
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Aktiva Lain-lain – Piutang Royalti Rp 13.416.000.000,00
PT Putra-Putra Nusantara
EDU - Cadangan Piutang Rp 13.416.000.000,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Aktiva Lain-lain- Piutang Royalti
PT Putra- Putra Nusantara
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 13.416.000.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 13.416.000.000,00
2) Akun EDU - Cadangan Piutang
Saldo sebelum koreksi Rp 291.268.318,62
Koreksi tambah (kurang) Rp 13.416.000.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 13.707.268.318,62
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

3. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat jasa giro yang belum disetor PD. Bank
Perkreditan Rakyat (PD. BPR) ke Kas Daerah sebesar Rp42.334.517,00.
Pemerintah Kota Makassar tidak melakukan pencatatan atas kejadian
tersebut sampai dengan akhir tahun anggaran.
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Piutang Lain-lain – Jasa Giro BPR Rp 42.334.517,00
EDU - Cadangan Piutang Rp 42.334.517,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Piutang Lain-lain – Jasa Giro
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 42.334.517,00
Saldo setelah koreksi Rp 42.334.517,00
2) Akun EDU - Cadangan Piutang
Saldo sebelum koreksi Rp 13.707.268.318,62
Koreksi tambah (kurang) Rp 42.334.517,00
Saldo setelah koreksi Rp 13.749.602.835,62
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

4. Berdasarkan data dari dinas/unit kerja di lingkup Pemerintah Kota Makassar,


diketahui terdapat saldo persediaan bahan pakai habis/material per tanggal
31 Desember 2004. Pemerintah Kota Makassar tidak melakukan pencatatan
atas kejadian tersebut sampai dengan akhir tahun anggaran.
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Persediaan Bahan Pakai Habis/ Rp 262.833.585,00
Material
EDU - Cadangan Persediaan Rp 262.833.585,00
Rincian Persediaan Bahan Pakai Habis/Material :
Obat-obatan - Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Rp 202.461.732,00
Benda berharga - Dinas Pendapatan Rp 10.187.500,00
Benda berharga - Dinas Perhubungan Rp 3.825.000,00
Benda berharga - PD. Pasar Rp 4.262.400,00
Benda berharga - Dinas Pariwisata Rp 2.160.000,00
ATK - Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Rp 20.927.953,00
ATK - Dinas Pendapatan Daerah Rp 9.972.000,00
ATK - Badan Pengawas Daerah Rp 1.947.500,00
ATK - Dinas Perhubungan Rp 218.000,00
ATK - Dinas Pemadam Kebakaran Rp 2.037.500,00
ATK - Dinas Cipta Karya Rp 1.875.500,00
ATK - Dinas Bina Marga Rp 2.811.500,00
ATK - Dinas Pariwisata Rp 147.000,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Persediaan Bahan Pakai Habis /Material
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 262.833.585,00
Saldo setelah koreksi Rp 262.833.585,00
2) Akun EDU - Cadangan Persediaan
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 262.833.585,00
Saldo setelah koreksi Rp 262.833.585,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

5. Dalam Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kota Makassar melakukan penilaian


kembali atas penyerahan aset kepada PD Terminal Makassar Metro dan
diketahui bahwa jumlah jumlah aset yang telah diserahkan senilai
Rp68.953.482.451,00. Bagian Keuangan Pemerintah Kota Makassar tidak
mencatat perubahan nilai tersebut dan hanya mencatat Investasi Aset
Daerah Yang Dipisahkan pada PD Terminal Makassar Metro senilai
Rp40.909.872.942,00, sehingga dilakukan koreksi tambah sebesar
Rp28.043.609.509,00 (Rp68.953.482.451,00 - Rp40.909.872.942,00).
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Investasi Jangka Panjang - Rp 28.043.609.509,00
Investasi Aset Daerah Yang Dipisahkan
EDU - Diinvestasikan Pada Aset Rp 28.043.609.509,00
Daerah Yang Dipisahkan
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Investasi Jangka Panjang - Investasi Aset Daerah Yang
Dipisahkan
Saldo sebelum koreksi Rp 290.537.670.140,15
Koreksi tambah (kurang) Rp 28.043.609.509,00
Saldo setelah koreksi Rp 318.581.279.649,15
2) Akun EDU - Diinvestasikan Pada Aset Daerah Yang Dipisahkan
Saldo sebelum koreksi Rp 290.537.670.140,15
Koreksi tambah (kurang) Rp 28.043.609.509,00
Saldo setelah koreksi Rp 318.581.279.649,15
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.
6. Pada Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kota Makassar melaksanakan
pembangunan Mess Pemerintah Kota Makassar di Jakarta senilai
Rp466.000.000,00 dan Pekerjaan peningkatan jalan poros Bumi Tamalanrea
Permai (BTP) Kota Makassar senilai Rp3.661.883.548,40 yang pelaksanaan
pekerjaan telah selesai namun belum dilakukan pembayaran kepada rekanan
pelaksana pekerjaan. Pemerintah Kota Makassar juga melaksanakan
pembangunan Menara (Tower) Balaikota Makassar yang telah diselesaikan
secara fisik 18,65% atau senilai Rp6.859.885.000,00. Sampai dengan 31
Desember 2004 pembayaran atas pekerjaan tersebut belum dilakukan.
Pemerintah Kota Makassar tidak melakukan pencatatan atas kejadian
tersebut sampai dengan akhir tahun anggaran.
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Bangunan Gedung - Asrama/Mess Rp 466.000.000,00
Jalan dan Jembatan - Jalan Daerah Rp 3.661.883.548,40
Bangunan Dalam Pengerjaan Rp 6.859.885.000,00
Utang Belanja Rp 10.987.768.548,40
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Bangunan Gedung - Gedung Asrama/Mess
Saldo sebelum koreksi Rp 339.023.290.605,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 466.000.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 339.489.290.605,00
2) Akun Jalan dan Jembatan - Jalan Daerah
Saldo sebelum koreksi Rp 313.456.213.983,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 3.661.883.548,40
Saldo setelah koreksi Rp 317.118.097.531,40
3) Akun Utang Bangunan Dalam Pengerjaan
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 6.859.885.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 6.859.885.000,00
4) Akun Utang Belanja
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 10.987.768.548,40
Saldo setelah koreksi Rp 10.987.768.548,40
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

7. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat potongan pajak yang belum disetor ke
Kas Negara seluruhnya sebesar Rp476.395.792,00 terdiri dari utang pajak
Sekretariat DPRD sebesar Rp43.524.615,00 dan utang pajak Sekretariat
Daerah sebesar Rp432.871.177,00. Pemerintah Kota Makassar tidak
melakukan pencatatan atas kejadian tersebut sampai dengan akhir tahun
anggaran.
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
EDU - Dana Untuk Pembayaran Rp 476.395.792,00
Utang Jangka Pendek
Utang Pajak Rp 476.395.792,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun EDU - Dana Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
Saldo sebelum koreksi Rp 2.036.874.807,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 476.395.792,00
Saldo setelah koreksi Rp 2.513.270.599,00
2) Akun Utang Pajak
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 476.395.792,00
Saldo setelah koreksi Rp 476.395.792,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

2.2.2. Kesalahan Pembebanan (dicatat tapi salah akun)


1. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk
penerimaan Pajak Hotel Melati sebesar Rp1.045.084.098,00 dan Pajak Hotel
Ekonomi sebesar Rp264.952.025,00 yang keseluruhannya dicatat dalam
Pajak Hotel Berbintang.
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut :
Kas Rp 1.310.036.123,00
Pajak Hotel - Hotel Berbintang Rp 1.310.036.123,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 1.310.036.123,00
Pajak Hotel - Hotel Melati Rp 1.045.084.098,00
Pajak Hotel – Hotel Ekonomi Rp 264.952.025,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Pajak Hotel - Hotel Berbintang Rp 1.310.036.123,00
Pajak Hotel - Hotel Melati Rp 1.045.084.098,00
Pajak Hotel - Hotel Ekonomi Rp 264.952.025,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Pajak Hotel - Hotel Berbintang
Saldo sebelum koreksi Rp 9.491.652.747,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (1.310.036.123,00)
Saldo setelah koreksi Rp 8.181.616.624,00
2) Akun Pajak Hotel - Hotel Melati
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 1.045.084.098,00
Saldo setelah koreksi Rp 1.045.084.098,00
3) Akun Pajak Hotel - Hotel Ekonomi
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 264.952.025,00
Saldo setelah koreksi Rp 264.952.025,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

2. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk


penerimaan Pajak Restoran-Kios/Karaoke sebesar Rp1.824.947.641,00, Pajak
Restoran-Rumah Kopi/ Minum Dingin sebesar Rp216.096.145,00 dan Pajak
Restoran-Penjual Makanan/ Minuman (Harian) sebesar Rp477.506.819,00
yang dicatat dalam Pajak Restoran-Bar dan Pajak Restoran-Restoran/Rumah
Makan/Warung Nasi.
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut :
Kas Rp 2.518.550.605,00
Pajak Restoran - Bar Rp 1.383.791.154,00
Pajak Restoran - Restoran/ Rp 1.134.759.451,00
Rumah Makan/Warung Nasi
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 2.518.550.605,00
Pajak Restoran - Kios/Karaoke Rp 1.824.947.641,00
Pajak Restoran - Rumah Rp 216.096.145,00
Kopi/Minum Dingin
Pajak Restoran - Penjual Rp 477.506.819,00
Makanan/Minuman (Harian)
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Pajak Restoran - Bar Rp 1.383.791.154,00
Pajak Restoran - Restoran/ Rumah Rp 1.134.759.451,00
Makan/Warung Nasi
Pajak Restoran - Kios/Karaoke Rp 1.824.947.641,00
Pajak Restoran - Rumah Rp 216.096.145,00
Kopi/Minum Dingin
Pajak Restoran - Penjual Rp 477.506.819,00
Makanan/Minuman (Harian)
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Pajak Restoran - Bar
Saldo sebelum koreksi Rp 1.949.520.718,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (1.383.791.154,00)
Saldo setelah koreksi Rp 565.729.564,00
2) Akun Pajak Restoran - Restoran/ Rumah Makan/Warung Nasi
Saldo sebelum koreksi Rp 10.584.689.190,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (1.134.759.451,00)
Saldo setelah koreksi Rp 9.449.929.739,00
3) Akun Pajak Restoran - Kios/Karaoke
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 1.824.947.641,00
Saldo setelah koreksi Rp 1.824.947.641,00
4) Akun Pajak Restoran - Rumah Kopi/Minum Dingin
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 216.096.145,00
Saldo setelah koreksi Rp 216.096.145,00
5) Akun Pajak Restoran - Penjual Makanan/Minuman (Harian)
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 477.506.819,00
Saldo setelah koreksi Rp 477.506.819,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

3. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk


penerimaan Pajak Hiburan-Pertunjukan Kesenian dan Musik sebesar
Rp186.438.938,00, Pajak Hiburan - Diskotik/Klub Malam/Karaoke sebesar
Rp1.217.767.553,00, Pajak Hiburan-Bilyard/ Ketangkasan/Pijat sebesar
Rp703.792.342,00 dan Pajak Hiburan-Fitnes/Kebugaransebesar
Rp102.285.388,00 yang keseluruhannya dicatat dalam Pajak Hiburan-
Bioskop/Penyediaan Disk.
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut :
Kas Rp 2.210.284.221,00
Pajak Hiburan - Bioskop/ Rp 2.210.284.221,00
Penyediaan Disk
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 2.210.284.221,00
Pajak Hiburan - Pertunjukan Rp 186.438.938,00
Kesenian dan Musik
Pajak Hiburan - Diskotik/Klub Rp 1.217.767.553,00
Malam/ Karaoke
Pajak Hiburan - Bilyard/ Rp 703.792.342,00
Ketangkasan/Pijat
Pajak Hiburan - Fitnes/ Rp 102.285.388,00
Kebugaran
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Pajak Hiburan - Bioskop/ Rp 2.210.284.221,00
Penyediaan Disk
Pajak Hiburan - Pertunjukan Rp 186.438.938,00
Kesenian dan Musik
Pajak Hiburan - Diskotik/Klub Rp 1.217.767.553,00
Malam/ Karaoke
Pajak Hiburan - Bilyard/ Rp 703.792.342,00
Ketangkasan/Pijat
Pajak Hiburan - Fitnes/ Rp 102.285.388,00
Kebugaran
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Pajak Hiburan - Bioskop/Penyediaan Disk
Saldo sebelum koreksi Rp 3.195.396.753,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (2.210.284.221,00)
Saldo setelah koreksi Rp 985.112.532,00
2) Akun Pajak Hiburan - Pertunjukan Kesenian dan Musik
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 186.438.938,00
Saldo setelah koreksi Rp 186.438.938,00
3) Akun Pajak Hiburan - Diskotik/Klub Malam/ Karaoke
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 1.217.767.553,00
Saldo setelah koreksi Rp 1.217.767.553,00

4) Akun Pajak Hiburan - Bilyard/ Ketangkasan/Pijat


Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 703.792.342,00
Saldo setelah koreksi Rp 703.792.342,00
5) Akun Pajak Hiburan - Fitnes/Kebugaran
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 102.285.388,00
Saldo setelah koreksi Rp 102.285.388,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

4. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk


penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan-Rawat Jalan sebesar
Rp9.438.250,00 yang dicatat dalam Retribusi Pelayanan Kesehatan-Rawat
Inap Umum.
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut :
Kas Rp 9.438.250,00
Retribusi Pelayanan Kesehatan Rp 9.438.250,00
- Rawat Inap Umum
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 9.438.250,00
Retribusi Pelayanan Kesehatan Rp 9.438.250,00
- Rawat Jalan
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Retribusi Pelayanan Kesehatan - Rp 9.438.250,00
Rawat Inap Umum
Retribusi Pelayanan Kesehatan Rp 9.438.250,00
- Rawat Jalan
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Retribusi Pelayanan Kesehatan - Rawat Inap Umum
Saldo sebelum koreksi Rp 358.872.255,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (9.438.250,00)
Saldo setelah koreksi Rp 349.434.005,00
2) Akun Retribusi Pelayanan Kesehatan - Rawat Jalan
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 9.438.250,00
Saldo setelah koreksi Rp 9.438.250,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

5. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk


penerimaan Retribusi Pelayanan Kebersihan-Komunal sebesar
Rp534.355.792,00 yang dicatat dalam Retribusi Pelayanan Kebersihan-
Individual sebesar Rp519.184.772,00 dan Retribusi Pelayanan Kebersihan-
Sampah Luar Biasa sebesar Rp15.171.020,00.
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut :
Kas Rp 534.355.792,00
Retribusi Pelayanan Kebersihan Rp 519.184.772,00
– Individual
Retribusi Pelayanan Kebersihan Rp 15.171.020,00
- Sampah Luar Biasa
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 534.355.792,00
Retribusi Pelayanan Kebersihan Rp 534.355.792,00
– Komunal
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :

Retribusi Pelayanan Kebersihan – Rp 519.184.772,00


Individual
Retribusi Pelayanan Kebersihan - Rp 15.171.020,00
Sampah Luar Biasa
Retribusi Pelayanan Kebersihan Rp 534.355.792,00
– Komunal
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Retribusi Pelayanan Kebersihan - Individual
Saldo sebelum koreksi Rp 1.050.875.972,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (519.184.772,00)
Saldo setelah koreksi Rp 531.691.200,00
2) Akun Retribusi Pelayanan Kebersihan - Sampah Luar Biasa
Saldo sebelum koreksi Rp 193.712.020,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (15.171.020,00)
Saldo setelah koreksi Rp 178.541.000,00
3) Akun Retribusi Pelayanan Kebersihan - Komunal
Saldo sebelum koreksi Rp 738.895.658,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 534.355.792,00
Saldo setelah koreksi Rp 1.273.251.450,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

6. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk


penerimaan Retribusi Terminal-Fasilitas Penunjang yang dicatat dalam
Retribusi Terminal-Bus Umum sebesar Rp3.140.000,00.
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut :
Kas Rp 3.140.000,00
Retribusi Terminal - Bus Umum Rp 3.140.000,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 3.140.000,00
Retribusi Terminal - Fasilitas Rp 3.140.000,00
Penunjang
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Retribusi Terminal - Bus Umum Rp 3.140.000,00
Retribusi Terminal - Fasilitas Rp 3.140.000,00
Penunjang
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Retribusi Terminal - Bus Umum
Saldo sebelum koreksi Rp 1.567.941.400,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (3.140.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 1.564.801.400,00
2) Akun Retribusi Terminal - Fasilitas Penunjang
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 3.140.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 3.140.000,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

7. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk


penerimaan Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran-Kendaraan
Bermotor sebesar Rp5.160.000,00 dan Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam
Kebakaran-Hidrant Per Unit sebesar Rp10.470.000,00 yang dicatat dalam
Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran-Rumah Usaha.
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut :
Kas Rp 15.630.000,00
Retribusi Pemeriksaan Alat Rp 15.630.000,00
Pemadam Kebakaran-Rumah Usaha
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 15.630.000,00
Retribusi Pemeriksaan Alat Rp 5.160.000,00
Pemadam Kebakaran-Hidrant Per Unit
Retribusi Pemeriksaan Alat Rp 10.470.000,00
Pemadam Kebakaran - Kendaraan Bermotor
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Retribusi Pemeriksaan Alat Rp 15.630.000,00
Pemadam Kebakaran - Rumah
Usaha
Retribusi Pemeriksaan Alat Rp 5.160.000,00
Pemadam Kebakaran - Hidrant Per Unit
Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Rp 10.470.000,00
Kebakaran - Kendaraan Bermotor
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Rumah
Usaha
Saldo sebelum koreksi Rp 260.474.500,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (15.630.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 244.844.500,00
2) Akun Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Hidrant Per
Unit
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 5.160.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 5.160.000,00
3) Akun Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Kendaraan
Bermotor
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 10.470.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 10.470.000,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

8. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk


penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga-Tempat Olahraga sebesar
Rp16.850.000,00 yang dicatat dalam Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga-
Tempat Rekreasi sebesar Rp16.350.000,00 dan Retribusi Penyeberangan ke
pulau lainnya sebesar Rp500.000,00.
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut :
Kas Rp 16.850.000,00
Retribusi Tempat Rekreasi & Rp 16.350.000,00
Olahraga - Tempat Rekreasi
Retribusi Penyeberangan ke Rp 500.000,00
pulau lainnya
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 16.850.000,00
Retribusi Tempat Rekreasi & Rp 16.850.000,00
Olahraga - Tempat Olahraga
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Retribusi Tempat Rekreasi & Rp 16.350.000,00
Olahraga - Tempat Rekreasi
Retribusi Penyeberangan ke pulau Rp 500.000,00
lainnya
Retribusi Tempat Rekreasi & Rp 16.850.000,00
Olahraga - Tempat Olahraga
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga - Tempat Rekreasi
Saldo sebelum koreksi Rp 385.524.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (16.350.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 369.174.000,00
2) Akun Retribusi Penyeberangan ke pulau lainnya
Saldo sebelum koreksi Rp 12.715.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (500.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 12.215.000,00
3) Akun Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga - Tempat Olahraga
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 16.850.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 16.850.000,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

9. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk


penerimaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan-Penambahan sebesar
Rp651.709.100,00, Retribusi Izin Mendirikan Bangunan-Renovasi sebesar
Rp25.855.349,00, Retribusi Izin Mendirikan Bangunan-Pemutihan sebesar
Rp125.784.000,00 dan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan-Balik Nama
sebesar Rp36.488.000,00 yang dicatat dalam Retribusi Izin Mendirikan
Bangunan-IMB seluruhnya sebesar Rp839.836.449,00
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut :

Kas Rp 839.836.449,00
Retribusi Izin Mendirikan Rp 839.836.449,00
Bangunan – IMB
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 839.836.449,00
Retribusi Izin Mendirikan Rp 651.709.100,00
Bangunan – Penambahan
Retribusi Izin Mendirikan Rp 25.855.349,00
Bangunan – Renovasi
Retribusi Izin Mendirikan Rp 125.784.000,00
Bangunan – Pemutihan
Retribusi Izin Mendirikan Rp 36.488.000,00
Bangunan - Balik Nama
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Rp 839.836.449,00
– IMB
Retribusi Izin Mendirikan Rp 651.709.100,00
Bangunan – Penambahan
Retribusi Izin Mendirikan Rp 25.855.349,00
Bangunan – Renovasi
Retribusi Izin Mendirikan Rp 125.784.000,00
Bangunan – Pemutihan
Retribusi Izin Mendirikan Rp 36.488.000,00
Bangunan - Balik Nama
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - IMB
Saldo sebelum koreksi Rp 7.834.519.424,30
Koreksi tambah (kurang) Rp 839.836.449,00
Saldo setelah koreksi Rp 6.994.682.975,30
2) Akun Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Penambahan
Saldo sebelum koreksi Rp 7.650.100,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 651.709.100,00
Saldo setelah koreksi Rp 659.359.200,00
3) Akun Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Renovasi
Saldo sebelum koreksi Rp 151.907.151,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 25.855.349,00
Saldo setelah koreksi Rp 177.762.500,00
4) Akun Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Pemutihan
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 125.784.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 125.784.000,00
5) Akun Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Balik Nama
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 36.488.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 36.488.000,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

10. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk


penerimaan Retribusi Izin Gangguan-Perpanjangan SITU yang dicatat dalam
Retribusi Izin Gangguan-SITU Baru sebesar Rp186.961.000,00.
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut :
Kas Rp 186.961.000,00
Retribusi Izin Gangguan - SITU Rp 186.961.000,00
Baru
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 186.961.000,00
Retribusi Izin Gangguan - Rp 186.961.000,00
Perpanjangan SITU
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :

Retribusi Izin Gangguan - SITU Rp 186.961.000,00


Baru
Retribusi Izin Gangguan - Rp 186.961.000,00
Perpanjangan SITU
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Retribusi Izin Gangguan - SITU Baru
Saldo sebelum koreksi Rp 436.150.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (186.961.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 249.189.000,00
2) Akun Retribusi Izin Gangguan - Perpanjangan SITU
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 186.961.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 186.961.000,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

11. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk


penerimaan Retribusi Izin Trayek-Kendaraan Tidak Bermotor yang dicatat
dalam Retribusi Izin Trayek-Angkutan Umum sebesar Rp29.699.000,00.
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut :
Kas Rp 29.699.000,00
Retribusi Izin Trayek - Rp 29.699.000,00
Angkutan Umum
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 29.699.000,00
Retribusi Izin Trayek - Rp 29.699.000,00
Kendaraan Tidak Bermotor
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Retribusi Izin Trayek - Angkutan Rp 29.699.000,00
Umum
Retribusi Izin Trayek - Rp 29.699.000,00
Kendaraan Tidak Bermotor
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Retribusi Izin Trayek - Angkutan Umum
Saldo sebelum koreksi Rp 623.639.500,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (29.699.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 593.940.500,00
2) Akun Retribusi Izin Trayek - Kendaraan Tidak Bermotor
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 29.699.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 29.699.000,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

12. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk


penerimaan Retribusi Izin Industri dan Perdagangan-Izin Usaha sebesar
Rp341.750.000,00, Retribusi Izin Industri dan Perdagangan- Daftar Industri
sebesar Rp41.550.000,00, Retribusi Izin Industri dan Perdagangan-Tanda
Daftar Gudang sebesar Rp147.332.000,00 yang dicatat dalam Retribusi Izin
Industri dan Perdagangan-Tanda Daftar Perusahaan sebesar
Rp530.632.000,00.
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut :

Kas Rp 530.632.000,00
Retribusi Izin Industri dan Rp 530.632.000,00
Perdagangan - Tanda Daftar
Perusahaan
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 530.632.000,00
Retribusi Izin Industri dan Rp 341.750.000,00
Perdagangan - Izin Usaha
Retribusi Izin Industri dan Rp 41.550.000,00
Perdagangan - Tanda Daftar
Industri
Retribusi Izin Industri dan Rp 147.332.000,00
Perdagangan - Tanda Daftar
Gudang
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Retribusi Izin Industri dan Rp 530.632.000,00
Perdagangan - Tanda Daftar
Perusahaan
Retribusi Izin Industri dan Rp 341.750.000,00
Perdagangan - Izin Usaha
Retribusi Izin Industri dan Rp 41.550.000,00
Perdagangan - Tanda Daftar
Industri
Retribusi Izin Industri dan Rp 147.332.000,00
Perdagangan - Tanda Daftar
Gudang
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar
Perusahaan
Saldo sebelum koreksi Rp 1.017.072.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 530.632.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 486.440.000,00
2) Akun Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Izin Usaha
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 341.750.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 341.750.000,00
3) Akun Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar Industri
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 41.550.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 41.550.000,00
4) Akun Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar Gudang
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 147.332.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 147.332.000,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

13. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk


penerimaan Retribusi Informasi dan Komunikasi-Izin usaha pameran sebesar
Rp31.100.000,00, Retribusi Informasi dan Komunikasi-Izin operasional
sebesar Rp1.050.000,00 yang dicatat dalam Retribusi Informasi dan
Komunikasi-Izin perfilman sebesar Rp32.150.000,00. Pemerintah Kota
Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut :
Kas Rp 32.150.000,00
Retribusi Informasi dan Rp 32.150.000,00
Komunikasi - Izin perfilman
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 32.150.000,00
Retribusi Informasi dan Rp 31.100.000,00
Komunikasi - Izin usaha pameran
Retribusi Informasi dan Rp 1.050.000,00
Komunikasi - Izin operasional
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Retribusi Informasi dan Komunikasi Rp 32.150.000,00
- Izin perfilman
Retribusi Informasi dan Komunikasi - Rp 31.100.000,00
Izin usaha pameran
Retribusi Informasi dan Rp 1.050.000,00
Komunikasi - Izin operasional
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin perfilman
Saldo sebelum koreksi Rp 37.850.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (32.150.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 5.700.000,00
2) Akun Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin usaha pameran
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 31.100.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 31.100.000,00
3) Akun Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin operasional
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 1.050.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 1.050.000,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

14. Pada akhir tahun 2003 terdapat saldo piutang pajak daerah sebesar
Rp243.749.519,00 dan retribusi daerah sebesar Rp7.576.500,00 yang tidak
dicatat Pemerintah Kota Makassar dan pada Tahun Anggaran 2004 terdapat
piutang pajak dan retribusi daerah yang telah diterbitkan SKPD dan SKRD
namun belum dilunasi (tunggakan tahun 2004) sebesar Rp82.698.700,00.
Penerimaan tunggakan pajak dalam Tahun Anggaran 2004 sebesar dicatat
oleh Pemerintah Kota Makassar sebagai penerimaan murni pajak daerah.
Pemerintah Kota Makassar tidak melakukan penyesuaian Neraca untuk
mengakui adanya piutang pajak dan retribusi sehingga dalam Neraca Tahun
2004 tidak tercantum Piutang Pajak dan Piutang Retribusi.
Atas transaksi Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai
berikut :
Kas Rp 82.698.700,00
Pajak Hotel - Berbintang Rp 73.000.000,00
Pajak Restoran – Kios/Karaoke Rp 9.698.700,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
a. Jurnal pengakuan saldo awal Piutang Pajak dan Piutang Retribusi :
Piutang Pajak Rp 243.749.519,00
Piutang Retribusi Rp 7.576.500,00
EDU - Cadangan Piutang Rp 251.326.019,00
Rincian Saldo Awal Piutang Pajak dan Retribusi :
Piutang Pajak Hotel Rp 206.469.473,00
Piutang Pajak Restoran Rp 32.246.621,00
Piutang Pajak Hiburan Rp 5.033.425,00
Piutang Retribusi Alat Pemadam Rp 7.576.500,00
b. Jurnal reklasifikasi penerimaan dalam Tahun Anggaran 2004 :
Pajak Hotel - Berbintang Rp 73.000.000,00
Pajak Restoran - Kios/Karaoke Rp 9.698.700,00
Penerimaan Pembiayaan - Rp 82.698.700,00
Penerimaan Piutang Tahun Lalu
c. Jurnal penyesuaian Neraca per 31 Desember 2004 :
Penerimaan Pembiayaan - Rp 82.698.700,00
Penerimaan Piutang Tahun Lalu
Piutang Pajak Rp 82.698.000,00
d. Jurnal pengakuan tunggakan pajak dan retribusi yang terjadi dalam
Tahun Anggaran 2004 :
Piutang Pajak Rp 233.078.463,00
Piutang Retribusi Rp 651.684.860,00
EDU - Cadangan Piutang Rp 884.763.323,00
Rincian Tunggakan Pajak dan Retribusi Tahun Anggaran 2004 :
Piutang Pajak - Pajak Hotel Rp 33.251.000,00
Piutang Pajak - Pajak Restoran Rp 180.890.091,00
Piutang Pajak - Pajak Hiburan Rp 18.937.372,00
Piutang Retribusi - Tempat Rekreasi Rp 27.697.500,00
Piutang Retribusi - Pasar Rp 15.193.360,00
Piutang Retribusi - Alat Pemadam Rp 7.381.000,00
Piutang Retribusi - IMB - PD BPR Rp 601.413.000,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:
1) Akun Pendapatan - Pajak Hotel
Saldo sebelum koreksi Rp 9.491.652.747,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (73.000.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 9.418.652.747,00
2) Akun Pendapatan - Pajak Restoran
Saldo sebelum koreksi Rp 12.534.209.908,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (9.698.700,00)
Saldo setelah koreksi Rp 12.524.511.208,00
3) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 82.698.700,00
Saldo setelah koreksi Rp 82.698.700,00
b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Aktiva Lancar - Piutang Pajak
Saldo sebelum koreksi Rp 161.050.819,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 233.078.463,00
Saldo setelah koreksi Rp 394.129.282,00
2) Akun Aktiva Lancar - Piutang Retribusi
Saldo sebelum koreksi Rp 7.576.500,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 652.134.860,00
Saldo setelah koreksi Rp 659.711.360,00
3) Akun EDU - Cadangan Piutang
Saldo sebelum koreksi Rp 13.749.602.835,62
Koreksi tambah (kurang) Rp 1.053.840.642,00
Saldo setelah koreksi Rp 14.803.443.477,62
c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Pajak Daerah - Aktivitas Operasi
Saldo sebelum koreksi Rp 55.020.706.015,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (82.698.700,00)
Saldo setelah koreksi Rp 54.938.007.315,00
2) Akun Penerimaan Piutang Tahun Lalu - Aktivitas Pembiayaan
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 82.698.700,00
Saldo setelah koreksi Rp 82.698.700,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

15. Pada Tahun Anggaran 2003 Pemerintah Kota Makassar dhi. Dinas Cipta Karya
mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT. Duta Niaga Jumantara untuk
penggunaan tiang lampu jalan sebagai media iklan, dengan syarat PT Duta
Niaga Jumantara menanggung seluruh biaya pemeliharaan lampu jalan yang
digunakan dan berhubungan langsung dengan PT. PLN untuk pembayaran
tagihan rekening listriknya. Maka seluruh pendapatan dan biaya yang timbul
akibat perjanjian tersebut bukan merupakan hak ataupun kewajiban
Pemerintah Kota Makassar. Namun dalam pelaksanaannya, PT. Duta Niaga
Jumantara tidak melakukan pembayaran tagihan listrik secara langsung
sehingga oleh PT. PLN biaya yang seharusnya menjadi tanggungan PT. Duta
Niaga Jumantara dibebankan pada rekening Penerangan Jalan Umum dan
dipotong langsung dari hasil pemungutan Pajak Penerangan Jalan (PPJ).
Pada akhir Tahun Anggaran 2003 terdapat saldo piutang PT. Duta Niaga
Jumantara yaitu penerimaan PPJ yang dipotong oleh PT. PLN pada Tahun
Anggaran 2003 sebesar Rp9.712.760,00 dan telah disetor ke Kas Daerah
pada Tahun Anggaran 2004.
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi tersebut sebagai berikut :
Kas Rp 9.712.760,00
Lain-lain PAD Yang Sah Rp 9.712.760,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 9.712.760,00
Penerimaan Pembiayaan - Rp 9.712.760,00
Penerimaan Piutang Tahun Lalu

16. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat tagihan biaya listrik PT. Duta Niaga
Jumantara sebesar Rp27.892.970,00 yang dikompensasikan dengan
penerimaan PPJ. PT. Duta Niaga Jumantara baru menyetor ke kas daerah
sebesar Rp13.515.145,00 sehingga masih terdapat piutang PT. Duta Niaga
Jumantara per 31 Desember 2004 sebesar Rp14.377.825,00. Pemerintah
Kota Makassar mencatat pengeluaran sebesar Rp27.892.970,00 dengan
mengkompensasikan dengan Penerimaan PPJ sebagai berikut :
Biaya PJU Rp 27.892.970,00
Penerimaan – PPJ Rp 27.892.970,00
Sedangkan penerimaan dari PT. Duta Niaga Jumantara sebesar
Rp13.515.145,00 dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 13.515.145,00
Lain-lain PAD Yang Sah Rp 9.599.915,00
Pendapatan PPJ Rp 3.915.630,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 13.515.145,00
Lain-lain PAD Yang Sah Rp 13.515.145,00
Untuk permasalahan No. 15 dan 16, BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai
berikut :
a. Jurnal pengakuan saldo awal Piutang Lain-lain :
Piutang Lain-lain Rp 9.712.760,00
EDU - Cadangan Piutang Rp 9.712.760,00
b. Jurnal reklasifikasi penerimaan dalam Tahun Anggaran 2004:
Lain-lain PAD Yang Sah Rp 9.712.760,00
Penerimaan Pembiayaan - Rp 9.712.760,00
Penerimaan Piutang Tahun Lalu
c. Jurnal penyesuaian Neraca per 31 Desember 2004 :
Penerimaan Pembiayaan - Rp 9.712.760,00
Penerimaan Piutang Tahun Lalu
Piutang Lain-lain Rp 9.712.760,00
d. Jurnal balik untuk mengoreksi pengakuan biaya PJU (biaya tagihan listrik
PT. Duta Niaga Jumantara) yang dikompensasikan dengan penerimaan
PPJ :
Pendapatan PPJ Rp 27.892.970,00
Biaya PJU Rp 27.892.970,00
e. Jurnal reklasifikasi penerimaan yang dicatat sebagai penerimaan PPJ yang
seharusnya dicatat sebagai penerimaan lain-lain :
Pendapatan PPJ Rp 3.915.630,00
Lain-lain PAD Yang Sah Rp 3.915.630,00
f. Jurnal pengakuan adanya piutang PT. Duta Niaga Jumantara per 31
Desember 2004 :
Piutang Lain-lain Rp 14.377.825,00
EDU - Cadangan Piutang Rp 14.377.825,00
Dengan koreksi-koreksi tersebut di atas maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:
1) Akun Pendapatan - Lain-lain PAD Yang Sah
Saldo sebelum koreksi Rp 1.292.420.331,33
Koreksi tambah (kurang) Rp (5.797.130,00)
Saldo setelah koreksi Rp 1.286.623.201,33
2) Akun Pendapatan - PPJ
Saldo sebelum koreksi Rp 25.013.564.571,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (31.808.600,00)
Saldo setelah koreksi Rp 24.981.755.971,00
3) Akun Belanja - Biaya PJU
Saldo sebelum koreksi Rp 14.772.682.115,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (27.892.970,00)
Saldo setelah koreksi Rp 14.744.789.145,00
4) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu
Saldo sebelum koreksi Rp 82.698.700,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 9.712.760,00
Saldo setelah koreksi Rp 92.411.460,00
b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Piutang Lain-lain – PT Duta Niaga Jumantara
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 14.377.825,00
Saldo setelah koreksi Rp 14.377.825,00
2) Akun EDU - Cadangan Piutang
Saldo sebelum koreksi Rp 14.803.443.477,62
Koreksi tambah (kurang) Rp 14.377.825,00
Saldo setelah koreksi Rp 14.817.821.302,62
c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah - Aktivitas Operasi
Saldo sebelum koreksi Rp 6.290.321.158,33
Koreksi tambah (kurang) Rp (5.797.130,00)
Saldo setelah koreksi Rp 6.284.524.028,33
2) Akun Pendapatan Pajak Daerah - Aktivitas Operasi
Saldo sebelum koreksi Rp 54.938.007.315,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (31.808.600,00)
Saldo setelah koreksi Rp 54.906.198.715,00
3) Akun Belanja Barang dan Jasa - BAU - Aktivitas Operasi
Saldo sebelum koreksi Rp 91.913.267.957,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (27.892.970,00)
Saldo setelah koreksi Rp 91.885.374.987,00
4) Akun Penerimaan Piutang Tahun Lalu - Aktivitas Pembiayaan
Saldo sebelum koreksi Rp 82.698.700,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 9.712.760,00
Saldo setelah koreksi Rp 92.411.460,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

17. Pada Tahun Anggaran 2004 terjadi transaksi penerimaan restitusi PPh Pasal
21 Pegawai Kota Makassar sebesar Rp2.194.626.684,00. Atas transaksi
tersebut,
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi di atas sebagai berikut :
Kas Rp 2.194.626.684,00
Lain-lain PAD Yang Sah - Rp 2.194.626.684,00
Restitusi PPh Pasal 21
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 2.194.626.684,00
Penerimaan Pembiayaan - Rp 2.194.626.684,00
Penerimaan Piutang Tahun Lalu
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
a. Jurnal pengakuan saldo awal :
Piutang Lain-lain Rp 2.194.626.684,00
EDU - Cadangan Piutang Rp 2.194.626.684,00
b. Jurnal reklasifikasi penerimaan dalam Tahun Anggaran 2004:
Lain-lain PAD yang Sah - Rp 2.194.626.684,00
Restitusi PPh Pasal 21
Penerimaan Pembiayaan - Rp 2.194.626.684,00
Penerimaan Piutang Tahun Lalu
c. Jurnal penyesuaian Neraca per 31 Desember 2004 :
Penerimaan Pembiayaan - Rp 2.194.626.684,00
Penerimaan Piutang Tahun Lalu
Piutang Lain-lain Rp 2.194.626.684,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:
1) Akun Pendapatan - Restitusi Pajak Penghasilan Pasal 21-PNS
Saldo sebelum koreksi Rp 2.194.626.684,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (2.194.626.684,00)
Saldo setelah koreksi Rp 0,00
2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu
Saldo sebelum koreksi Rp 92.411.460,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 2.194.626.684,00
Saldo setelah koreksi Rp 2.287.038.144,00
b. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah - Aktivitas Operasi
Saldo sebelum koreksi Rp 6.284.524.028,33
Koreksi tambah (kurang) Rp (2.194.626.684,00)
Saldo setelah koreksi Rp 4.089.897.344,33
2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu -
Aktivitas Pembiayaan
Saldo sebelum koreksi Rp 92.411.460,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 2.194.626.684,00
Saldo setelah koreksi Rp 2.287.038.144,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

18. Pada Tahun Anggaran 2003 terdapat saldo piutang angsuran cicilan
kendaraan bermotor sebesar Rp147.625.340,00. Penyetoran dalam Tahun
Anggaran 2004 sebesar Rp69.545.340,00. Atas transaksi tersebut Pemerintah
Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai berikut :
Kas Rp 69.545.340,00
Angsuran Cicilan Kendaraan Rp 69.545.340,00
Bermotor
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 69.545.340,00
Penerimaan Pembiayaan - Rp 69.545.340,00
Penerimaan Piutang Tahun Lalu
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
a. Jurnal pengakuan saldo awal Neraca per 1 Januari 2004 :
Piutang Lain-lain Rp 147.625.340,00
EDU - Cadangan Piutang Rp 147.625.340,00
b. Jurnal reklasifikasi penerimaan dalam Tahun Anggaran 2004 :
Angsuran Cicilan Kendaraan Rp 69.545.340,00
Bermotor
Penerimaan Pembiayaan - Rp 69.545.340,00
Penerimaan Piutang Tahun Lalu
c. Jurnal penyesuaian Neraca :
Penerimaan Pembiayaan - Rp 69.545.340,00
Penerimaan Piutang Tahun Lalu
Piutang Lain-lain Rp 69.545.340,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:
1) Akun Pendapatan - Angsuran Cicilan Kendaraan Bermotor
Saldo sebelum koreksi Rp 69.545.340,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (69.545.340,00)
Saldo setelah koreksi Rp 0,00
2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu
Saldo sebelum koreksi Rp 2.287.038.144,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 69.545.340,00
Saldo setelah koreksi Rp 2.356.583.484,00
b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Aktiva Lancar - Piutang Lain-lain
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 78.080.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 78.080.000,00
2) Akun EDU - Cadangan Piutang
Saldo sebelum koreksi Rp 14.817.821.302,62
Koreksi tambah (kurang) Rp 78.080.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 14.895.901.302,62
c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah - Aktivitas Operasi
Saldo sebelum koreksi Rp 4.089.897.344,33
Koreksi tambah (kurang) Rp (69.545.340,00)
Saldo setelah koreksi Rp 4.020.352.004,33
2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu -
Aktivitas Pembiayaan
Saldo sebelum koreksi Rp 2.287.038.144,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 69.545.340,00
Saldo setelah koreksi Rp 2.356.583.484,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

19. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan atas


penerimaan Lain-lain Pendapatan Yang Sah yang dicatat sebagai realisasi
Retribusi Daerah. Atas transaksi-transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar
melakukan pencatatan sebagai berikut :
Kas Rp 8.452.000,00
Retribusi Pemeriksaan Alat Rp 8.450.000,00
Pemadam Kebakaran – Rumah Usaha
Retribusi Izin Gangguan – SITU Baru Rp 1.000,00
Retribusi Izin Trayek – Angkutan Umum Rp 500,00
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah – Penggalian Jalan Rp 500,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 8.452.000,00
Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 8.452.000,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Retribusi Pemeriksaan Alat Rp 8.450.000,00
Pemadam Kebakaran – Rumah
Usaha
Retribusi Izin Gangguan – SITU Rp 1.000,00
Baru
Retribusi Izin Trayek – Angkutan Rp 500,00
Umum
Retribusi Pemakaian Kekayaan Rp 500,00
Daerah – Penggalian Jalan
Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 8.452.000,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:
1) Akun Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Rumah
Usaha
Saldo sebelum koreksi Rp 244.844.500,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (8.450.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 236.394.500,00
2) Akun Retribusi Izin Gangguan – SITU Baru
Saldo sebelum koreksi Rp 249.189.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (1.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 249.189.000,00
3) Akun Retribusi Izin Trayek - Angkutan Umum
Saldo sebelum koreksi Rp 593.940.500,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (500,00)
Saldo setelah koreksi Rp 593.940.000,00
4) Akun Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Penggalian Jalan
Saldo sebelum koreksi Rp 137.364.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (500,00)
Saldo setelah koreksi Rp 137.363.500,00
5) Akun Lain-lain PAD Yang Sah
Saldo sebelum koreksi Rp 1.286.623.201,33
Koreksi tambah (kurang) Rp 8.452.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 1.295.075.201,33
b. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Retribusi - Aktivitas Operasi
Saldo sebelum koreksi Rp 24.717.295.163,30
Koreksi tambah (kurang) Rp (8.452.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 24.708.843.163,30
2) Akun Lain-lain PAD - Aktivitas Operasi
Saldo sebelum koreksi Rp 4.020.352.004,33
Koreksi tambah (kurang) Rp 8.452.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 4.028.804.004,33
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

20. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembukuan atas penerimaan
royalti dari PT. Putra-putra Nusantara yang dibukukan sebagai penerimaan
Retribusi Tempat Rekreasi. Atas transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar
melakukan pencatatan sebagai berikut :
Kas Rp 133.000.000,00
Retribusi Tempat Rekreasi Rp 133.000.000,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 133.000.000,00
Lain-lain PAD Yang Sah - Rp 133.000.000,00
Penerimaan Royalti
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Retribusi Tempat Rekreasi Rp 133.000.000,00
Lain-lain PAD Yang Sah - Rp 133.000.000,00
Penerimaan Royalti
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Pendapatan - Lain-lain PAD Yang Sah – Penerimaan Royalti
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 133.000.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 133.000.000,00
2) Akun Retribusi Tempat Rekreasi
Saldo sebelum koreksi Rp 369.174.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (133.000.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 236.174.000,00
b. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah - Aktivitas Operasi
Saldo sebelum koreksi Rp 4.028.804.004,33
Koreksi tambah (kurang) Rp 133.000.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 4.161.804.004,33
2) Akun Retribusi - Aktivitas Operasi
Saldo sebelum koreksi Rp 24.708.843.163,30
Koreksi tambah (kurang) Rp (133.000.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 24.575.843.163,30
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

21. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat transaksi penerimaan setoran Piutang
Sisa UUDP Tahun-Tahun Lalu sebesar Rp4.200.000,00, saldo per 31
Desember 2003 sebesar Rp295.468.318,62. Atas transaksi tersebut
Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai berikut :
Kas Rp 4.200.000,00
Penerimaan Ganti Rugi Atas Rp 4.200.000,00
Kekayaan Daerah
EDU - Cadangan Piutang Rp 4.200.000,00
Piutang Lain-lain – Sisa UUDP Rp 4.200.000,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 4.200.000,00
Penerimaan Pembiayaan - Rp 4.200.000,00
Penerimaan Piutang Tahun Lalu
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Penerimaan Ganti Rugi Atas Rp 4.200.000,00
Kekayaan Daerah
Penerimaan Pembiayaan - Rp 4.200.000,00
Penerimaan Piutang Tahun Lalu
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:
1) Akun Pendapatan - Penerimaan Ganti Rugi Atas Kekayaan Daerah
Saldo sebelum koreksi Rp 4.200.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (4.200.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 0,00
2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu
Saldo sebelum koreksi Rp 2.356.583.484,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 4.200.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 2.360.783.484,00
b. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah - Aktivitas Operasi
Saldo sebelum koreksi Rp 4.161.804.004,33
Koreksi tambah (kurang) Rp (4.200.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 4.157.604.004,33
2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Utang Pajak - Aktivitas
Pembiayaan
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 4.200.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 4.200.000,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

22. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat sisa Belanja Dibayar Dimuka - UUDP
Dropping Pemegang Kas Dinas Tata Bangunan dan Kecamatan Makassar
yang dicatat sebagai realisasi belanja dalam Laporan Realisasi Anggaran.
Atas transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan
sebagai berikut :
Belanja Perjalanan Dinas Luar Rp 109.817.800,00
Daerah – Dinas Tata Bangunan
Belanja Cetak dan Penggandaan - Rp 1.150.000,00
Kecamatan Makassar
Belanja Dibayar Dimuka - UUDP Dropping Rp 110.967.800,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Belanja Perjalanan Dinas Luar Rp 106.962.800,00
Daerah – Dinas Tata Bangunan
Belanja Cetak dan Penggandaan - Rp 1.139.950,00
Kecamatan Makassar
Belanja Dibayar Dimuka - UUDP Dropping Rp 108.102.750,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Belanja Dibayar Dimuka - Rp 2.865.050,00
UUDP Dropping
Belanja Perjalanan Dinas Luar Rp 2.855.000,00
Daerah - Dinas Tata Bangunan
Belanja Cetak & Penggandaan - Rp 10.050,00
Kecamatan Makassar
Dan pada akhir tahun dilakukan penyesuaian LRA (Neraca) sebagai berikut :
Ikhtisar Surplus/Defisit Rp 2.865.050,00
EDU - Sisa Lebih Anggaran Tahun Berjalan Rp 2.865.050,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:
1) Akun Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah - Dinas Tata Ruang
Saldo sebelum koreksi Rp 109.817.800,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (2.855.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 106.962.800,00
2) Akun Belanja Cetak dan Penggandaan - Kecamatan Makassar
Saldo sebelum koreksi Rp 1.150.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (10.050,00)
Saldo setelah koreksi Rp 1.139.950,00
b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Belanja Dibayar Dimuka - UUDP Dropping
Saldo sebelum koreksi Rp 343.036.237,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 2.865.050,00
Saldo setelah koreksi Rp 345.901.287,00
2) Akun EDU - Sisa Lebih Perhitungan Tahun Berjalan
Saldo sebelum koreksi Rp 41.992.764.146,37
Koreksi tambah (kurang) Rp 2.865.050,00
Saldo setelah koreksi Rp 41.995.629.196,37

c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Belanja Belanja Perjalanan Dinas - BOP - Aktivitas Operasi
Keluar
Saldo sebelum koreksi Rp 1.035.550.196,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (2.855.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 1.032.695.196,00
2) Akun Belanja Barang dan Jasa - BAU - Aktivitas Operasi Keluar
Saldo sebelum koreksi Rp 91.913.278.007,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (10.050,00)
Saldo setelah koreksi Rp 91.913.267.957,00
3) Akun Pengeluaran Belanja Dibayar Di Muka - Aktivitas Pembiayaan
Keluar
Saldo sebelum koreksi Rp 343.036.237,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 2.865.050,00
Saldo setelah koreksi Rp 345.901.287,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.
23. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan contra pos
belanja pada Lain-lain Pendapatan Yang Sah seluruhnya sebesar
Rp98.800,00. Atas transaksi-transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar
melakukan pencatatan sebagai berikut :
Kas Rp 98.800,00
Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 98.800,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 98.800,00
Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah - Badan Diklat Rp 2.000,00
Biaya perangko, materai dan benda pos lainnya - SMPN 9 Rp 1.000,00
Gaji Pokok - Puskesmas Tarakan Rp 90.800,00
Gaji Pokok - Kecamatan Bontoala Rp 5.000,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah Rp 2.000,00
– Badan Diklat
Biaya perangko, materai dan benda Rp 1.000,00
pos lainnya - SMPN 9
Gaji Pokok - Kecamatan Bontoala Rp 5.000,00
Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 98.800,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:
1) Akun Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah - Badan Diklat
Saldo sebelum koreksi Rp 25.681.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (2.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 25.679.000,00
2) Akun Biaya perangko, materai dan benda pos lainnya - SMPN 9
Saldo sebelum koreksi Rp 400.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (1.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 399.000,00
3) Akun Gaji Pokok - Puskesmas Tarakan
Saldo sebelum koreksi Rp 253.807.400,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (90.800,00)
Saldo setelah koreksi Rp 253.716.600,00
4) Akun Gaji Pokok - Kecamatan Bontoala
Saldo sebelum koreksi Rp 1.203.521.100,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (5.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 1.203.516.100,00
5) Akun Lain-lain Pendapatan Yang Sah
Saldo sebelum koreksi Rp 1.295.075.201,33
Koreksi tambah (kurang) Rp (98.800,00)
Saldo setelah koreksi Rp 1.294.976.401,33
b. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Lain-lain PAD - Aktivitas Operasi
Saldo sebelum koreksi Rp 4.157.604.004,33
Koreksi tambah (kurang) Rp (98.800,00)
Saldo setelah koreksi Rp 4.157.505.204,33

2) Akun Belanja Pegawai - BAU - Aktivitas Operasi Keluar


Saldo sebelum koreksi Rp 302.347.393.777,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (95.800,00)
Saldo setelah koreksi Rp 302.347.297.977,00
3) Akun Belanja Barang dan Jasa - BAU - Aktivitas Operasi Keluar
Saldo sebelum koreksi Rp 91.885.374.987,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (1.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 91.885.373.987,00
4) Akun Belanja Perjalanan Dinas - BAU - Aktivitas Operasi Keluar
Saldo sebelum koreksi Rp 4.922.797.335,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (2.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 4.922.795.335,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

24. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan penyetoran sisa
belanja Tahun Anggaran 2003 yang dibukukan sebagai contra pos Belanja
Gaji Pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun Anggaran 2004. Atas
transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai
berikut :
Kas Rp 400,00
Gaji Pokok Rp 400,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 400,00
Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 400,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Gaji Pokok Rp 400,00
Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 400,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:
1) Akun Lain-lain Pendapatan Yang Sah
Saldo sebelum koreksi Rp 1.294.976.401,33
Koreksi tambah (kurang) Rp 400,00
Saldo setelah koreksi Rp 1.294.976.801,33
2) Akun Gaji Pokok - Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Saldo sebelum koreksi Rp 895.130.300,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 400,00
Saldo setelah koreksi Rp 895.130.700,00
b. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Lain-lain PAD - Aktivitas Operasi
Saldo sebelum koreksi Rp 4.157.505.204,33
Koreksi tambah (kurang) Rp 400,00
Saldo setelah koreksi Rp 4.157.505.604,33
2) Akun Belanja Pegawai - BAU - Aktivitas Operasi Keluar
Saldo sebelum koreksi Rp 302.347.297.977,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 400,00
Saldo setelah koreksi Rp 302.347.298.377,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

25. Pada Tahun Anggaran 2004, terdapat kesalahan penyetoran PPh Pasal 21
oleh Pemegang Kas Kecamatan Makassar ke Kas Daerah sebesar
Rp595.500,00 yang seharusnya disetor ke Kas Negara. Atas transaksi
tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai berikut :
Kas Rp 595.500,00
Lain-lain PAD Yang Sah Rp 595.500,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 595.500,00
Penerimaan Pembiayaan - Rp 595.500,00
Penerimaan Utang Pajak
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Lain-lain PAD Yang Sah Rp 595.500,00
Penerimaan Pembiayaan - Rp 595.500,00
Penerimaan Utang Pajak
Penyesuaian Neraca :
EDU – Dana Pembayaran Utang Rp 595.500,00
Jangka Pendek
Utang Pajak Rp 595.500,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:
1) Akun Pendapatan - Lain-lain PAD Yang Sah
Saldo sebelum koreksi Rp 1.294.976.801,33
Koreksi tambah (kurang) Rp (595.500,00)
Saldo setelah koreksi Rp 1.294.381.301,33
2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Utang Pajak
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 595.500,00
Saldo setelah koreksi Rp 595.500,00
b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Utang Pajak
Saldo sebelum koreksi Rp 476.395.792,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 595.500,00
Saldo setelah koreksi Rp 476.991.292,00
2) Akun EDU – Dana Pembayaran Utang Jangka Pendek
Saldo sebelum koreksi Rp 2.513.270.599,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 595.500,00
Saldo setelah koreksi Rp 2.513.866.099,00
c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah - Aktivitas Operasi
Saldo sebelum koreksi Rp 4.157.505.604,33
Koreksi tambah (kurang) Rp (595.500,00)
Saldo setelah koreksi Rp 4.156.910.104,33
2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Utang Pajak - Aktivitas
Pembiayaan
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 595.500,00
Saldo setelah koreksi Rp 595.500,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

26. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat pembayaran untuk kegiatan-kegiatan


yang telah dilakukan Sekretariat Daerah Kota Makassar dalam Tahun
Anggaran 2003, namun tetap dibukukan sebagai realisasi belanja murni
Tahun Anggaran 2004 dan terdapat kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan
di Tahun Anggaran 2004 namun belum dibayar sampai dengan akhir tahun
anggaran serta belum disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2004. Atas
kejadian tersebut Pemerintah Kota Makassar hanya melakukan pencatatan
sebagai berikut :
Biaya Perawatan & Pengobatan Rp 3.753.700,00
Lokal
Biaya Uang Duka Rp 1.500.000,00
Biaya Alat Listrik Rp 13.200.000,00
Biaya Listrik Rp 2.340.800,00
Biaya Telepon Rp 28.223.072,00
Biaya Air Rp 3.053.170,00
Biaya Penanggulangan Keadaan Rp 19.425.000,00
Darurat
Biaya Bahan Bakar Kendaraan Rp 32.191.800,00
Dinas
Biaya Pemeliharaan Kendaraan Rp 31.572.000,00
Dinas
Kas Rp 135.259.542,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
a. Jurnal pengakuan saldo awal Utang Belanja :
EDU - Dana Untuk Pembayaran Rp 135.259.542,00
Utang Jangka Pendek
Utang Belanja Rp 135.259.542,00
b. Jurnal reklasifikasi dalam Tahun Anggaran 2004 :
Pengeluaran Pembiayaan - Rp 135.259.542,00
Pembayaran Utang Belanja
Biaya Perawatan dan Pengobatan Lokal Rp 3.753.700,00
Biaya Uang Duka Rp 1.500.000,00
Biaya Alat Listrik Rp 13.200.000,00
Biaya Listrik Rp 2.340.800,00
Biaya Telepon Rp 28.223.072,00
Biaya Air Rp 3.053.170,00
Biaya Penanggulangan Keadaan Darurat Rp 19.425.000,00
Biaya Bahan Bakar Kendaraan Dinas Rp 32.191.800,00
Biaya Pemeliharaan Kendaraan Dinas Rp 31.572.000,00
c. Jurnal penyesuaian Neraca per 31 Desember 2004 :
Utang Belanja Rp 135.259.542,00
Pengeluaran Pembiayaan - Rp 135.259.542,00
Pembayaran Utang Belanja
d. Jurnal pengakuan utang dalam Tahun Anggaran 2004 :
EDU - Dana Untuk Pembayaran Rp 87.172.364,00
Utang Jangka Pendek
Utang Belanja Rp 87.172.364,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Biaya Perawatan dan Pengobatan Lokal
Saldo sebelum koreksi Rp 154.268.613,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (3.753.700,00)
Saldo setelah koreksi Rp 150.514.913,00
2) Akun Biaya Uang Duka
Saldo sebelum koreksi Rp 19.950.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (1.500.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 18.450.000,00
3) Akun Biaya Alat Listrik
Saldo sebelum koreksi Rp 527.698.640,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (13.200.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 514.498.640,00
4) Akun Biaya Listrik
Saldo sebelum koreksi Rp 629.958.735,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (2.340.800,00)
Saldo setelah koreksi Rp 627.617.935,00
5) Akun Biaya Telepon
Saldo sebelum koreksi Rp 577.485.047,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (28.223.072,00)
Saldo setelah koreksi Rp 549.261.975,00
6) Akun Biaya Air
Saldo sebelum koreksi Rp 146.000.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (3.053.170,00)
Saldo setelah koreksi Rp 142.946.830,00
7) Akun Biaya Penanggulangan Keadaan Darurat
Saldo sebelum koreksi Rp 205.669.500,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (19.425.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 186.244.500,00
8) Akun Biaya Bahan Bakar Kendaraan Dinas
Saldo sebelum koreksi Rp 879.935.740,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (32.191.800,00)
Saldo setelah koreksi Rp 847.743.940,00
9) Akun Biaya Pemeliharaan Kendaraan Dinas
Saldo sebelum koreksi Rp 448.030.415,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (31.572.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 416.458.415,00
10) Akun Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang Belanja
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 135.259.542,00
Saldo setelah koreksi Rp 135.259.542,00
b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Utang Lancar - Utang Belanja
Saldo sebelum koreksi Rp 10.987.768.548,40
Koreksi tambah (kurang) Rp 87.172.364,00
Saldo setelah koreksi Rp 11.074.940.912,40
2) Akun EDU - Dana Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
Saldo sebelum koreksi Rp 2.513.866.099,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 87.172.364,00
Saldo setelah koreksi Rp 2.601.038.463,00
c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Belanja Pegawai - BAU - Aktivitas Operasi Keluar
Saldo sebelum koreksi Rp 302.347.298.377,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (5.253.700,00)
Saldo setelah koreksi Rp 302.342.044.677,00
2) Akun Belanja Barang dan Jasa - BAU - Aktivitas Operasi Keluar
Saldo sebelum koreksi Rp 91.885.373.987,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (66.242.042,00)
Saldo setelah koreksi Rp 91.819.131.945,00

3) Akun Belanja Pemeliharaan - BAU - Aktivitas Operasi Keluar


Saldo sebelum koreksi Rp 22.071.092.776,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (63.763.800,00)
Saldo setelah koreksi Rp 22.007.328.976,00
4) Akun Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang Belanja -
Aktivitas Pembiayaan
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 135.259.542,00
Saldo setelah koreksi Rp 135.259.542,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

27. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat pembayaran untuk kegiatan-kegiatan


yang telah dilakukan oleh Dinas Cipta Karya dalam Tahun Anggaran 2003,
namun tetap dibukukan sebagai realisasi belanja murni Tahun Anggaran
2004 dan terdapat kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam Tahun
Anggaran 2004 namun belum dibayar sampai dengan akhir tahun anggaran
dan belum disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2004. Atas kejadian
tersebut di atas Pemerintah Kota Makassar hanya melakukan pencatatan
sebagai berikut :
Biaya Pemeliharaan Bangunan Rp 586.940.695,00
Umum
Biaya Pemeliharaan Drainase Rp 41.235.500,00
Biaya Pemeliharaan Jalan Rp 9.091.000,00
Lingkungan
Kas Rp 637.267.195,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
a. Jurnal pengakuan saldo awal Utang Belanja :
EDU - Dana Untuk Pembayaran Rp 637.267.195,00
Utang Jangka Pendek
Utang Belanja Rp 637.267.195,00
b. Jurnal reklasifikasi penerimaan dalam Tahun Anggaran 2004 :
Pengeluaran Pembiayaan - Rp 637.267.195,00
Pembayaran Utang Belanja
Biaya Pemeliharaan Bangunan Umum Rp 586.940.695,00
Biaya Pemeliharaan Drainase Rp 41.235.500,00
Biaya Pemeliharaan Jalan Lingkungan Rp 9.091.000,00
c. Jurnal penyesuaian Neraca per 31 Desember 2004 :
Utang Belanja Rp 637.267.195,00
Pengeluaran Pembiayaan - Rp 637.267.195,00
Pembayaran Utang Belanja
d. Jurnal pengakuan utang dalam Tahun Anggaran 2004 :
EDU - Dana Untuk Pembayaran Rp 1.348.790.000,00
Utang Jangka Pendek
Utang Belanja Rp 1.348.790.000,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Biaya Pemeliharaan Bangunan Umum
Saldo sebelum koreksi Rp 1.015.227.040,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (586.940.695,00)
Saldo setelah koreksi Rp 428.286.345,00
2) Akun Biaya Pemeliharaan Drainase
Saldo sebelum koreksi Rp 413.596.165,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (41.235.500,00)
Saldo setelah koreksi Rp 372.360.665,00
3) Akun Biaya Pemeliharaan Jalan Lingkungan
Saldo sebelum koreksi Rp 110.925.500,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (9.091.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 101.834.500,00

4) Akun Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang Belanja


Saldo sebelum koreksi Rp 135.259.542,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 637.267.195,00
Saldo setelah koreksi Rp 772.526.737,00
b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Utang Lancar - Utang Belanja
Saldo sebelum koreksi Rp 11.074.940.912,40
Koreksi tambah (kurang) Rp 1.348.790.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 12.423.730.912,40
2) Akun EDU - Dana Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
Saldo sebelum koreksi Rp 2.601.038.463,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 1.348.790.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 3.949.828.463,00
c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Biaya Pemeliharaan - BAU - Aktivitas Operasi Keluar
Saldo sebelum koreksi Rp 22.007.328.976,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (637.267.195,00)
Saldo setelah koreksi Rp 21.370.061.781,00
2) Akun Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang Belanja -
Aktivitas Pembiayaan
Saldo sebelum koreksi Rp 135.259.542,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 637.267.195,00
Saldo setelah koreksi Rp 772.526.737,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

28. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat belanja pemeliharaan pada Sekretariat
Daerah Kota Makassar yang seharusnya menambah nilai aktiva tetap karena
merupakan pembelian inventaris dan penambahan baru aktiva yaitu Belanja
Pemeliharaan Gedung Kantor sebesar Rp894.743.500,00, Belanja
Pemeliharaan Rumah Dinas sebesar Rp750.069.000,00, dan Belanja
Pemeliharaan Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp462.827.000,00.
Atas kejadian tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan
sebagai berikut :
Belanja Pemeliharaan Alat Kantor Rp 462.827.000,00
dan Rumah Tangga
Belanja Pemeliharaan Gedung Rp 894.743.500,00
Kantor
Belanja Pemeliharaan Rumah Dinas Rp 750.069.000,00
Kas Rp 2.107.639.500,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Belanja Modal Alat Kantor dan Rp 443.277.000,00
Rumah Tangga
Belanja Modal Alat Studio dan Rp 19.550.000,00
Komunikasi
Belanja Modal Bangunan Gedung Rp 1.644.812.500,00
Kas Rp 2.107.639.500,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Belanja Modal Alat Kantor dan Rp 443.277.000,00
Rumah Tangga
Belanja Modal Alat Studio dan Alat Rp 19.550.000,00
Komunikasi
Belanja Modal Bangunan Gedung Rp 1.644.812.500,00
Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor Rp 894.743.500,00
Belanja Pemeliharaan Rumah Dinas Rp 750.069.000,00
Belanja Pemeliharaan Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 462.827.000,00
Dan pada akhir tahun dilakukan penyesuaian neraca :
Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 443.277.000,00
Alat Studio dan Alat Komunikasi Rp 19.550.000,00
Bangunan Gedung Rp 1.644.812.500,00
Belanja Modal Bangunan Gedung Rp 1.644.812.500,00
Belanja Modal Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 443.277.000,00
Belanja Modal Alat Studio dan Alat Komunikasi Rp 19.550.000,00
Serta jurnal penutup :
Ikhtisar Surplus/Defisit Rp 2.107.639.500,00
EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 2.107.639.500,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor
Saldo sebelum koreksi Rp 1.186.549.350,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (894.743.500,00)
Saldo setelah koreksi Rp 291.805.850,00
2) Akun Belanja Pemeliharaan Alat Kantor dan Rumah Tangga
Saldo sebelum koreksi Rp 561.455.500,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (462.827.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 98.628.500,00
3) Akun Belanja Modal Bangunan Gedung
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 1.644.812.500,00
Saldo setelah koreksi Rp 1.644.812.500,00
4) Akun Belanja Pemeliharaan Rumah Dinas
Saldo sebelum koreksi Rp 1.114.199.044,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (750.069.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 364.130.044,00
5) Akun Belanja Modal Alat Kantor dan Rumah Tangga
Saldo sebelum koreksi Rp 2.671.620.600,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 443.277.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 3.114.897.600,00
6) Akun Belanja Modal Alat Studio dan Alat Komunikasi
Saldo sebelum koreksi Rp 713.735.725,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 19.550.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 733.285.725,00
b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Bangunan Gedung
Saldo sebelum koreksi Rp 339.489.290.605,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 1.644.812.500,00
Saldo setelah koreksi Rp 341.134.103.105,00
2) Akun Alat Kantor dan Rumah Tangga
Saldo sebelum koreksi Rp 10.104.686.600,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 443.277.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 10.547.963.600,00
3) Akun Alat Studio dan Alat Komunikasi
Saldo sebelum koreksi Rp 6.636.038.925,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 19.550.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 6.655.588.925,00
4) Akun EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Saldo sebelum koreksi Rp 3.113.102.922.767,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 2.107.639.500,00
Saldo setelah koreksi Rp 3.115.210.562.267,00
c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Belanja Pemeliharaan - BAU - Aktivitas Operasi Keluar
Saldo sebelum koreksi Rp 21.370.061.781,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (2.107.639.500,00)
Saldo setelah koreksi Rp 19.262.422.281,00
2) Akun Belanja Modal - Aktivitas Investasi
Saldo sebelum koreksi Rp 59.062.727.340,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 2.107.639.500,00
Saldo setelah koreksi Rp 61.170.366.840,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

29. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat Biaya Intensifikasi/Ekstensifikasi &


Koordinasi PBB yang seharusnya menambah nilai aktiva tetap karena
merupakan pembelian inventaris. Biaya tersebut digunakan untuk membeli
mobil sebesar Rp90.000.000,00 dan sound system sebesar Rp49.750.000,00.
Atas transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan
sebagai berikut :
Belanja Intensifikasi/ekstensifikasi Rp 139.750.000,00
& koordinasi PBB
Kas Rp 139.750.000,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Belanja Modal Alat Angkutan Rp 90.000.000,00
Belanja Modal Alat Studio dan Rp 49.750.000,00
Komunikasi
Kas Rp 139.750.000,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Belanja Modal Alat Angkutan Rp 90.000.000,00
Belanja Modal Alat Studio dan Alat Rp 49.750.000,00
Komunikasi
Belanja Rp 139.750.000,00
Intensifikasi/ekstensifikasi &
koordinasi PBB
Dan pada akhir tahun dilakukan penyesuaian neraca :
Alat Angkutan Rp 90.000.000,00
Alat Studio dan Alat Komunikasi Rp 49.750.000,00
Belanja Modal Alat Angkutan Rp 90.000.000,00
Belanja Modal Alat Studio dan Rp 49.750.000,00
Alat Komunikasi
Jurnal penutup :
Ikhtisar Surplus/Defisit Rp 139.750.000,00
EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 139.750.000,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Belanja Intensifikasi/ekstensifikasi & Koordinasi PBB
Saldo sebelum koreksi Rp 4.714.718.700,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (139.750.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 4.574.968.700,00
2) Akun Belanja Modal Alat Angkutan
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 90.000.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 90.000.000,00
3) Akun Belanja Modal Alat Studio dan Alat Komunikasi
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 49.750.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 49.750.000,00
b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Alat Angkutan
Saldo sebelum koreksi Rp 63.632.251.380,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 90.000.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 63.722.251.380,00
2) Akun Alat Studio dan Alat Komunikasi
Saldo sebelum koreksi Rp 6.655.588.925,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 49.750.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 6.705.338.925,00
3) Akun EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Saldo sebelum koreksi Rp 3.115.210.562.267,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 139.750.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 3.115.350.312.267,00
c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Belanja Barang dan Jasa - BAU - Aktivitas Operasi Keluar
Saldo sebelum koreksi Rp 91.819.131.945,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (139.750.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 91.679.381.945,00
2) Akun Belanja Modal - Aktivitas Investasi
Saldo sebelum koreksi Rp 61.170.366.840,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 139.750.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 61.310.116.840,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

30. Pada Tahun Anggaran 2004 terjadi transaksi Belanja Barang dan Jasa - Biaya
Jasa Pihak Ketiga pada pos Bappeda yang seharusnya menambah nilai aktiva
tetap karena merupakan pembelian server sebesar Rp50.000.000,00. Atas
transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai
berikut :
Biaya Jasa Pihak Ketiga Rp 50.000.000,00
Kas Rp 50.000.000,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Belanja Modal Alat Kantor dan Rp 50.000.000,00
Rumah Tangga
Kas Rp 50.000.000,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Belanja Modal Alat Kantor dan Rp 50.000.000,00
Rumah Tangga
Biaya Jasa Pihak Ketiga Rp 50.000.000,00
Dan pada akhir tahun dilakukan penyesuaian neraca :
Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 50.000.000,00
Belanja Modal Alat Kantor dan Rp 50.000.000,00
Rumah Tangga
Jurnal penutup :
Ikhtisar Surplus/Defisit Rp 50.000.000,00
EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 50.000.000,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Belanja Barang dan Jasa - Jasa Pihak Ketiga
Saldo sebelum koreksi Rp 1.502.550.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (50.000.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 1.452.550.000,00
2) Akun Belanja Modal Alat Kantor dan Rumah Tangga
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 50.000.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 50.000.000,00
b. Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Alat Kantor dan Rumah Tangga
Saldo sebelum koreksi Rp 10.547.963.600,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 50.000.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 10.597.963.600,00
2) Akun EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Saldo sebelum koreksi Rp 3.115.350.312.267,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 50.000.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 3.115.400.312.267,00
c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Belanja Barang dan Jasa - BOP - Aktivitas Operasi Keluar
Saldo sebelum koreksi Rp 19.848.024.260,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (50.000.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 19.798.024.260,00
2) Akun Belanja Modal - Aktivitas Investasi
Saldo sebelum koreksi Rp 61.310.116.840,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 50.000.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 61.360.116.840,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

31. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat Belanja Pemeliharaan - Biaya


Pemeliharaan Bangunan Gedung pada Dinas Pelayanan Darurat dan
Pemadam Kebakaran yang seharusnya menambah nilai aktiva tetap karena
merupakan penambahan bangunan gedung sebesar Rp84.100.000,00.
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut :
Biaya Pemeliharaan Bangunan Rp 84.100.000,00
Gedung
Kas Rp 84.100.000,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Belanja Modal Bangunan Gedung Rp 84.100.000,00
Tempat Kerja
Kas Rp 84.100.000,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Belanja Modal Bangunan Gedung Rp 84.100.000,00
Tempat Kerja
Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung Rp 84.100.000,00
Dan pada akhir tahun dilakukan penyesuaian Neraca :
Bangunan Gedung Rp 84.100.000,00
Belanja Modal Bangunan Rp 84.100.000,00
Gedung Tempat Kerja
Jurnal penutup :
Ikhtisar Surplus/Defisit Rp 84.100.000,00
EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 84.100.000,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Belanja Pemeliharaan - Pemeliharaan Bangunan Gedung
Saldo sebelum koreksi Rp 84.100.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (84.100.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 0,00
2) Akun Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Kerja
Saldo sebelum koreksi Rp 104.740.200,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 84.100.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 188.840.200,00
b. Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Bangunan Gedung
Saldo sebelum koreksi Rp 341.134.103.105,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 84.100.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 341.218.203.105,00
2) Akun EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Saldo sebelum koreksi Rp 3.115.400.312.267,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 84.100.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 3.115.484.412.267,00
c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Belanja Pemeliharaan - BOP - Aktivitas Operasi Keluar
Saldo sebelum koreksi Rp 11.128.291.534,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (84.100.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 11.044.191.534,00
2) Akun Belanja Modal - Aktivitas Investasi
Saldo sebelum koreksi Rp 61.360.116.840,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 84.100.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 61.444.216.840,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

32. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat Belanja Pemeliharaan – Renovasi


Musium Kota dan Makam Raja-Raja Tallo pada Dinas Pariwisata yang
seharusnya menambah nilai aktiva tetap karena merupakan penambahan
Monumen dan Musium sebesar Rp139.478.000,00.
Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut :
Biaya Pemeliharaan – Renovasi Rp 89.788.000,00
Musium Kota
Biaya Pemeliharaan – Makam Raja- Rp 49.690.000,00
Raja Tallo
Kas Rp 139.478.000,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut :
Belanja Modal Bangunan Monumen Rp 139.478.000,00
Kas Rp 139.478.000,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Belanja Modal Bangunan Monumen Rp 139.478.000,00
Biaya Pemeliharaan – Renovasi Musium Kota Rp 89.788.000,00
Biaya Pemeliharaan – Makam Raja-Raja Tallo Rp 49.690.000,00

Dan pada akhir tahun dilakukan penyesuaian Neraca :


Bangunan Monumen dan Tugu Rp 139.478.000,00
Belanja Modal Bangunan Rp 139.478.000,00
Monumen
Jurnal penutup :
Ikhtisar Surplus/Defisit Rp 139.478.000,00
EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 139.478.000,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:
1) Akun Biaya Pemeliharaan – Renovasi Musium Kota
Saldo sebelum koreksi Rp 89.788.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (89.788.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 0,00
2) Akun Biaya Pemeliharaan – Makam Raja-Raja Tallo
Saldo sebelum koreksi Rp 49.690.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (49.690.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 0,00
3) Akun Belanja Modal Bangunan Monumen
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 139.478.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 139.478.000,00
b. Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Bangunan Monumen dan Tugu
Saldo sebelum koreksi Rp 2.616.681.993,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 139.478.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 2.756.159.993,00
2) Akun EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Saldo sebelum koreksi Rp 3.115.484.412.267,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 139.478.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 3.115.623.890.267,00
c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004
yaitu:
1) Akun Belanja Pemeliharaan - BOP - Aktivitas Operasi Keluar
Saldo sebelum koreksi Rp 11.044.191.534,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (139.478.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 10.904.713.534,00
2) Akun Belanja Modal - Aktivitas Investasi
Saldo sebelum koreksi Rp 61.444.216.840,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (139.478.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 61.583.694.840,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

33. Berdasarkan data dari Bagian Perlengkapan Pemerintah Kota Makassar,


diketahui dari jumlah Ekuitas Dana Diinvestasikan sebear
Rp3.115.623.890.267,00, terdapat aktiva tetap yang berasal dari donasi
sebesar Rp4.291.506.000,00.
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
EDU-Diinvestasikan Dalam Aset Rp 4.291.506.000,00
Tetap
Ekuitas Dana Donasi Rp 4.291.506.000,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun EDU – Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Saldo sebelum koreksi Rp 3.115.623.890.267,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (4.291.506.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 3.111.332.384.267,00
2) Akun Ekuitas Dana Donasi
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 4.291.506.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 4.291.506.000,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

34. Berdasarkan pengujian terhadap akun utang jangka panjang, diketahui dari
jumlah sebesar Rp67.996.283.174,33 terdapat utang yang seharusnya sudah
dapat dikelompokkan sebagai utang lancar karena telah jatuh tempo sebesar
Rp25.700.873.397,07. Dalam Neraca per 31 Desember 2004 Pemerintah Kota
Makassar masih mencatatnya sebagai Utang Jangka Panjang.
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Utang Jangka Panjang Rp 25.700.873.397,07
Utang Pemerintah Pusat Rp 25.700.873.397,07
EDU – Dana Pembayaran Utang Rp 25.700.873.397,07
Jangka Pendek
EDU – Dana Pembayaran Utang Rp 25.700.873.397,07
Jangka Panjang
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Akun Utang Lancar - Utang Pemerintah Pusat
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 25.700.873.397,07
Saldo setelah koreksi Rp 25.700.873.397,07
2) Akun Utang Jangka Panjang
Saldo sebelum koreksi Rp 67.996.283.174,33
Koreksi tambah (kurang) Rp (25.700.873.397,07)
Saldo setelah koreksi Rp 42.295.409.777,26
3) Akun EDU – Dana Pembayaran Utang Jangka Panjang
Saldo sebelum koreksi Rp 67.996.283.174,33
Koreksi tambah (kurang) Rp (25.700.873.397,07)
Saldo setelah koreksi Rp 42.295.409.777,26
4) Akun EDU – Dana Pembayaran Utang Jangka Pendek
Saldo sebelum koreksi Rp 3.949.828.463,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 25.700.873.397,07
Saldo setelah koreksi Rp 29.650.701.860,07
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

2.2.3. Kesalahan Pemindahbukuan


1. Pada akhir Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kota Makassar melakukan
Penyesuaian Neraca untuk Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain, antara lain
berikut:
Tanah Rp 2.344.403.176.602,00
Jalan dan Jembatan Rp 317.118.097.531,40
Bangunan Air (Irigasi) Rp 15.481.034.692,00
Instalasi Rp 7.420.787.300,00
Bangunan Gedung Rp 341.218.203.105,00
Alat-alat Besar Rp 154.725.000,00
Alat Angkutan Rp 63.722.251.380,00
Alat Bengkel Rp 1.011.614.000,00
Alat Pertanian Rp 223.953.000,00
Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 10.597.963.600,00
Alat Studio dan Alat Komunikasi Rp 6.705.338.925,00
Buku / Perpustakaan Rp 135.908.000,00
Barang Bercorak Seni dan Budaya Rp 143.863.000,00
EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Rp 3.108.336.916.135,40
Tetap
Berdasarkan hasil pengujian terhadap saldo akun Aktiva Tetap, Aktiva Lain-
lain dan Belanja Modal terdapat kesalahan pemindahbukuan/pengelompokan
akun Belanja Modal sehingga seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai
berikut:
Tanah Rp 2.344.878.310.602,00
Jalan dan Jembatan Rp 317.210.376.031,40
Bangunan Air (Irigasi) Rp 15.329.176.942,00
Instalasi Rp 6.524.787.300,00
Bangunan Gedung Rp 340.804.052.733,00
Alat-alat Besar Rp 158.725.000,00
Alat Angkutan Rp 63.502.140.500,00
Alat Bengkel Rp 137.950.000,00
Alat Pertanian Rp 238.953.000,00
Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 13.973.035.772,00
Alat Studio dan Alat Komunikasi Rp 4.125.434.425,00
Buku / Perpustakaan Rp 181.658.000,00
Barang Bercorak Seni dan Budaya Rp 98.113.000,00
Bangunan Dalam Pengerjaan Rp 1.174.202.830,00
EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Rp 3.108.336.916.135,40
Tetap
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Tanah Rp 475.134.000,00
Jalan dan Jembatan Rp 92.278.500,00
Alat-alat Besar Rp 4.000.000,00
Alat Pertanian Rp 15.000.000,00
Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 3.375.072.172,00
Buku / Perpustakaan Rp 45.750.000,00
Bangunan Dalam Pengerjaan Rp 1.174.202.830,00
Bangunan Air (Irigasi) Rp 151.857.750,00
Instalasi Rp 896.000.000,00
Bangunan Gedung Rp 414.150.372,00
Alat Angkutan Rp 220.110.880,00
Alat Bengkel Rp 873.664.000,00
Alat Studio dan Alat Komunikasi Rp 2.579.904.500,00
Barang Bercorak Seni dan Budaya Rp 45.750.000,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:
1) Tanah
Saldo sebelum koreksi Rp 2.344.403.176.602,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 475.134.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 2.344.878.310.602,00
2) Jalan dan Jembatan
Saldo sebelum koreksi Rp 317.118.097.531,40
Koreksi tambah (kurang) Rp 92.278.500,00
Saldo setelah koreksi Rp 317.210.376.031,40
3) Bangunan Air (Irigasi)
Saldo sebelum koreksi Rp 15.481.034.692,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (151.857.750,00)
Saldo setelah koreksi Rp 15.329.176.942,00
4) Instalasi
Saldo sebelum koreksi Rp 7.420.787.300,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (896.000.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 6.524.787.300,00
5) Bangunan Gedung
Saldo sebelum koreksi Rp 341.218.203.105,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (414.150.372,00)
Saldo setelah koreksi Rp 340.804.052.733,00
6) Alat Besar
Saldo sebelum koreksi Rp 154.725.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 4.000.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 158.725.000,00
7) Alat Angkutan
Saldo sebelum koreksi Rp 63.722.251.380,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (220.110.880,00)
Saldo setelah koreksi Rp 63.502.140.500,00
8) Alat Bengkel
Saldo sebelum koreksi Rp 1.011.614.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (873.664.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 137.950.000,00
9) Alat Pertanian
Saldo sebelum koreksi Rp 223.953.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 15.000.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 238.953.000,00
10) Alat Kantor dan Rumah Tangga
Saldo sebelum koreksi Rp 10.597.963.600,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 3.375.072.172,00
Saldo setelah koreksi Rp 13.973.035.772,00
11) Alat Studio dan Alat Komunikasi
Saldo sebelum koreksi Rp 6.705.338.925,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (2.579.904.500,00)
Saldo setelah koreksi Rp 4.125.434.425,00
12) Buku / Perpustakaan
Saldo sebelum koreksi Rp 135.908.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 45.750.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 181.658.000,00
13) Barang Bercorak Seni dan Budaya
Saldo sebelum koreksi Rp 143.863.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp (45.750.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 98.113.000,00
14) Bangunan Dalam Pengerjaan
Saldo sebelum koreksi Rp 6.859.885.000,00
Koreksi tambah (kurang) Rp 1.174.202.830,00
Saldo setelah koreksi Rp 8.034.087.830,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan
koreksi pada laporan keuangannya.

2.3. Catatan Pemeriksaan

Hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah yang disajikan oleh Pemerintah
Kota Makassar dapat diungkapkan minimal sebanyak 11 (sebelas) catatan pemeriksaan
yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Kota Makassar dan DPRD Kota Makassar
untuk meningkatkan kualitas laporan keuangannya.

Catatan Pemeriksaan yang mempengaruhi kewajaran Laporan Keuangan


Daerah

1. Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 belum


sepenuhnya mengambarkan struktur kekayaan Pemerintah Kota Makassar

Hasil pemeriksaan atas Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah per 31


Desember 2004 menunjukkan bahwa struktur kekayaan Pemerintah Kota Makassar
belum seluruhnya disajikan. Hal ini terlihat pada beberapa akun dalam Neraca
Daerah yang belum dicatat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan rincian
sebagai berikut :
a. Piutang Daerah
Berdasarkan hasil konfirmasi kepada beberapa dinas/unit kerja pengelola
pendapatan daerah di lingkungan Pemerintah Kota Makassar diketahui bahwa
masih terdapat tunggakan pajak dan retribusi daerah sampai dengan 31
Desember 2004 belum terealisasi penerimaannya seluruhnya sebesar
Rp1.244.175.159,00, terdiri dari :
1) Piutang Pajak Daerah.
Data tunggakan yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar
menunjukkan jumlah tunggakan pajak daerah per 31 Desember 2004 yang
belum dicatat sebagai piutang daerah dalam Rancangan Laporan Keuangan
Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 seluruhnya sebesar Rp394.129.282,00,
terdiri dari :
a. Piutang Pajak Hotel sebesar Rp166.720.473,00
b. Piutang Pajak Restoran sebesar Rp203.438.012,00
c. Piutang Pajak Hiburan sebesar Rp23.970.797,00
2) Piutang Retribusi Daerah
Hasil konfirmasi pada beberapa dinas/unit kerja pengelola retribusi daerah
diperoleh data jumlah tunggakan retribusi daerah per 31 Desember 2004
yang belum dicatat sebagai piutang daerah dalam Rancangan Laporan
Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 seluruhnya sebesar
Rp659.711.360,00, terdiri dari :
a. Piutang Retribusi Tempat Rekreasi - Dinas Pariwisata sebesar
Rp27.697.500,00.
b. Piutang Retribusi Pasar - Perusahaan Daerah Pasar Makassar Raya
sebesar Rp15.193.360,00
c. Piutang Retribusi Alat Pemadam Kebakaran - Dinas Peleyanan Darurat
dan Pemadam Kebakaran sebesar Rp15.407.500,00.
d. Piutang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) - Perusahaan Daerah
Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) sebesar Rp601.413.000,00.
3) Piutang Lain-lain
Berdasarkan pemeriksaan atas bukti-bukti penerimaan daerah Tahun
Anggaran 2004 dijumpai jumlah piutang lain-lain seluruhnya sebesar
Rp495.980.660,62. Dari jumlah tersebut terdapat piutang lain-lain yang
belum disajikan dalam Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun
Anggaran 2004 seluruhnya sebesar Rp190.334.517,00 dengan rincian
sebagai berikut :
a. Jasa Giro
Hasil pemeriksaan atas rekening penerimaan pada PD. BPR, diketahui
terdapat jasa giro sebesar Rp42.334.517,00 yang diperoleh dari
penyimpanan retribusi daerah pada PD. BPR belum disetor ke Kas Daerah
dan sampai dengan per 31 Desember 2004, Sub Bagian Pembukuan
belum mencatat sebagai piutang daerah dalam Neraca Daerah Tahun
Anggaran 2004.
b. Piutang Royalti
Berdasarkan Laporan Realisasi Penerimaan Daerah Tahun Anggaran 2004
khususnya Retribusi Tempat Wisata diketahui bahwa jumlah realisasi
penerimaan dalam Tahun Anggaran 2004 adalah sebesar
Rp369.174.000,00. Penelusuran lebih lanjut atas bukti-bukti penerimaan
diperoleh bukti penerimaan royalti dari PT. Putra-Putra Nusantara untuk
Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp133.000.000,00. Berdasarkan Surat
Perjanjian Kerjasama tentang kontrak penggunaan Pulau Kayangan
antara Pemerintah Kota Makassar dengan PT. Putra-Putra Nusantara No.
666.1/023/S.PERTA/DIPARDA dan No. 27/PPN-KPPK/X/03 tanggal 30
Oktober 2003 disepakati bahwa PT. Putra-Putra Nusantara selaku
pelaksana pengelola Pulau Kayangan diwajibkan membayar royalti
penggunaan Pulau Kayangan kepada Pemerintah Kota Makassar setiap
tahun selama periode 25 tahun seluruhnya sebesar Rp13.669.000.000,00.
Jumlah royalti yang telah jatuh tempo tahun 2003 adalah sebesar
Rp120.000.000,00 dan tahun 2004 sebesar Rp133.000.000,00 dicatat
sebagai penerimaan Retribusi Tempat Wisata oleh Dinas Pariwisata yang
seharusnya merupakan penerimaan royalti. Adapun jumlah royalti yang
belum diterima oleh Pemerintah Kota Makassar sebesar
Rp13.416.000.000,00 (Rp13.669.000.000,00 – Rp120.000.000,00 -
Rp133.000.000,00) belum dicatat sebagai piutang royalti dalam
Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004.
b. Persediaan Bahan Pakai Habis/Material
Dalam Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 yang
disusun oleh Sub Bagian Pembukuan belum menyajikan persediaan bahan pakai
habis/material. Hasil konfirmasi pada dinas/unit kerja di lingkungan Pemerintah
Kota Makassar diperoleh data tentang jumlah persediaan bahan pakai
habis/material yang sampai dengan 31 Desember 2004 belum dimanfaatkan
seluruhnya sebesar Rp262.833.585,00 dengan rincian sebagai berikut :
1) Persediaan obat-obatan
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan yaitu persediaan obat-obatan yang
disimpan pada gudang farmasi dan belum dimanfaatkan sampai dengan 31
Desember 2004 adalah senilai Rp202.461.732,00.
2) Persediaan benda berharga
Persediaan karcis (benda berharga) pada dinas/unit kerja yang mengelola
pendapatan khususnya retribusi daerah yang pelaksanaan pemungutannya
menggunakan karcis, sisa karcis yang belum terpakai sampai dengan 31
Desember 2004 seluruhnya senilai Rp20.434.900,00 dengan rincian sebagai
berikut :
a) Persediaan karcis pada Dinas Pendapatan Daerah yang belum disalurkan
kepada PD. Terminal yaitu Retribusi bus cepat dan bus antar kota
(Retribusi Terminal) seluruhnya senilai Rp10.187.500,00
b) Persediaan karcis Retribusi Izin Trayek pada Dinas Perhubungan senilai
Rp3.825.000,00
c) Persediaan karcis retribusi pasar pada PD. Pasar senilai Rp4.262.400,00
d) Persediaan karcis retribusi tempat wisata pada Dinas Pariwisata senilai
Rp2.160.000,00
3) Persediaan Alat Tulis Kantor (ATK)
Persediaan ATK yang tersisa sampai dengan 31 Desember 2004 dan belum
digunakan pada dinas/unit kerja seluruhnya senilai Rp39.936.953,00 dengan
rincian sebagai berikut :
a. Persediaan ATK pada Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota
Makassar senilai Rp20.927.953,00
b. Persediaan ATK pada Dinas Pendapatan Daerah senilai Rp9.972.000,00
c. Persediaan ATK pada Badan Pengawas Daerah senilai Rp1.947.500,00
d. Persediaan ATK pada Dinas Perhubungan senilai Rp218.000,00
e. Persediaan ATK pada Dinas Pelayanan Darurat dan Pemadam Kebakaran
senilai Rp2.037.500,00
f. Persediaan ATK pada Dinas Cipta Karya senilai Rp1.875.500,00
g. Persediaan ATK pada Dinas Bina Marga senilai Rp2.811.500,00
h. Persediaan ATK pada Dinas Pariwisata senilai Rp147.000,00
c. Investasi Jangka Panjang
Berdasarkan Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran
2004 diketahui jumlah Investasi Jangka Panjang-Investasi Aset Daerah yang
dipisahkan adalah senilai Rp290.537.670.140,15. Pada Tahun Anggaran 2004
Pemerintah Kota Makassar telah melakukan penilaian kembali atas penyerahan
aset kepada PD Terminal Makassar Metro dan diketahui bahwa jumlah jumlah
aset yang telah diserahkan senilai Rp68.953.482.451,00. Dalam Neraca,
Investasi Aset Daerah Yang Dipisahkan pada PD. Terminal Makassar Metro masih
dicatat senilai Rp40.909.872.942,00, penambahan investasi senilai
Rp28.043.609.509,00 (Rp68.953.482.451,00 - Rp40.909.872.942,00) belum
disajikan dalam Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran
2004.
d. Aktiva Lain-lain - Bangunan Dalam Pengerjaan
Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 belum
menyajikan nilai bangunan dalam pengerjaan seluruhnya senilai
Rp8.034.087.830,00, terdiri dari :
1) Pembangunan puskesmas keliling di atas air Dinas Kesehatan senilai
Rp220.110.880,00.
2) Pembangunan krisis center PKM Tamalanrea Dinas Kesehatan senilai
Rp395.242.500,00.
3) Pembangunan gedung tempat kerja Dinas Pelayanan Darurat dan Pemadam
Kebakaran Sektor Biringkanaya senilai Rp104.740.200,00.
4) Pembangunan saluran primer/sekunder dan paving blok yang dilaksanakan
oleh Dinas Cipta Karya senilai Rp454.109.250,00.
5) Pembangunan gedung menara (tower) kantor Walikota Makassar dan gedung
perparkiran Balaikota Makassar yang dilaksanakan secara For Finance
Sharing sampai dengan 31 Desember 2004 berdasarkan realisasi fisik
pembangunan yang telah dikerjakan sebesar 18,65% atau senilai
Rp6.859.885.000,00.
Penjelasan tentang Bangunan Dalam Pengerjaan diuraikan selengkapnya dalam
Catatan Pemeriksaan No. 6.
e. Utang Jangka Pendek
Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 belum
menyajikan jumlah utang jangka pendek Pemerintah Kota Makassar seluruhnya
senilai Rp38.601.595.601,47, yang terdiri dari :
1) Utang Belanja
Terdapat utang belanja kegiatan tahun anggaran lalu yang belum dicatat
sebagai kewajiban Pemerintah Kota Makassar seluruhnya sebesar
Rp12.423.730.912,40 terdiri dari :
a) Utang belanja Sekreretariat Daerah yaitu kegiatan yang dilaksanakan
pada Tahun Anggaran 2004 namun belum dibayar sampai dengan akhir
tahun anggaran sebesar Rp87.172.364,00.
b) Utang belanja Dinas Cipta Karya atas belanja pemeliharaan yang
dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2004 namun belum dibayar sampai
dengan akhir tahun anggaran sebesar Rp1.348.790.000,00.
c) Utang belanja pembangunan Menara (Tower) Balaikota Makassar senlaii
Rp6.859.885.000,00
d) Utang belanja atas pekerjaan peningkatan jalan poros Bumi Tamalanrea
Permai (BTP) Kota Makassar senilai Rp3.661.883.548,40.
e) Utang belanja atas pekerjaan pembangunan mess Pemerintah Daerah
Kota Makassar di Jakarta senilai Rp466.000.000,00.
Uraian selengkapnya pada catatan pemeriksaan No. 7.
2) Utang Pajak
Terdapat utang Pemerintah Kota Makassar berupa utang PPN, PPh pasal 21
dan PPh Pasal 22 yang belum disetor ke Kas Negara seluruhnya sebesar
Rp476.991.292,00, terdiri dari :
a) Utang PPN dan PPh Pasal 21 Pemegang Kas Sekretariat DPRD seluruhnya
sebesar Rp43.524.615,00.
b) Utang PPh Pasal 21 Pemegang Kas Kecamatan Makassar sebesar
Rp595.500,00 telah disetor ke Kas Daerah namun belum disetor ke Kas
Negara.
c) Utang PPN dan PPh Pasal 21 dan 22 Pemegang Kas Sekretariat Daerah
Kota Makassar seluruhnya sebesar Rp432.871.177,00.
3) Utang Pemerintah Pusat
Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat saldo Utang Jangka Panjang senilai
Rp67.996.283.174,33. Dari jumlah tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
utang jangka panjang yang sudah jatuh tempo sehingga dapat dikategorikan
sebagai utang lancar (utang kepada pemerintah pusat) senilai
Rp25.700.873.397,07 terdiri dari :
a) Depkeu SLA.12/009/IBRD/PP Tgl 3 Juli 1979 (Urban III/Ex IBRD Loan
No.1653-IND) senilai Rp1.396.882.829,75.
b) Depkeu (Ex Inpres Pasar) Tgl. 17 Pebruari 1982 senilai
Rp328.947.000,00.
c) Depkeu SLA.159/DDI84 Tgl 19 Nopember 1984 (Urban V/Ex IBRD Loan
No.2408-IND) senilai Rp13.061.243.118,62.
d) Depkeu RDI-185/DDI/1987 Tgl. 17 Desember 1987 (Cargo Terminal)
senilai Rp10.913.800.448,70.
f. Ekuitas Dana Donasi
Berdasarkan Laporan Hasil Apraizal atas asset Pemerintah Kota Makassar yang
dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2004 diketahui jumlah asset daerah
seluruhnya senilai Rp3.054.040.195.427,00 dan telah diakui dan dicatat sebagai
Ekuitas Dana Umum - Diinvestasikan dalam asset tetap. Dari jumlah asset
tersebut, diketahui bahwa terdapat asset yang diperoleh dari hibah atau donasi
pihak ketiga yang belum dicatat dalam Ekuitas Dana Donasi seluruhnya senilai
Rp4.291.506.000,00.

Keadaan tersebut bertentangan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri


Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha
Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, dalam lampiran XXIX tentang Kebijaksanaan Akuntansi Umum menyebutkan
bahwa:
a. Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara
penuh kegiatan pemerintah daerah dan sumber daya ekonomis yang
dipercayakan, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.
b. Tujuan neraca adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan daerah
pada saat tertentu, dimana posisi keuangan daerah adalah keadaan aktiva,
hutang,dan ekuitas dana yang dimiliki pemerintah daerah pada akhir periode
akuntansi.

Akibat yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut di atas adalah :


a. Pengguna laporan keuangan tidak dapat memanfaatkan laporan keuangan untuk
pengambilan keputusan dan/atau mengeluarkan kebijakan keuangan Pemerintah
Kota Makassar.
b. Laporan Keuangan Neraca Daerah yang belum menggambarkan struktur
kekayaan Pemerintah Kota Makassar dapat mempengaruhi kewajaran laporan
keuangan.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh :


a. Kurangnya koordinasi antara Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Makassar
dengan dinas/unit kerja dalam hal penyusunan Laporan Keuangan Neraca.
b. Dinas/unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Makasar tidak melaporkan data-
data kekayaan daerah yang dikuasai dan dimilikinya pada akhir tahun anggaran.

Kepala Bagian Keuangan Setda Kota Makassar menyatakan hal tersebut akan
dicatat dan disajikan dalam Neraca Daerah. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam
pelaksanaan Tahun Anggaran 2005 akan diupayakan penyempurnaannya dengan
membangun dan melengkapi sistem pelaporan di seluruh entitas untuk
memungkinkan data yang berkaitan dengan akun-akun Neraca.

BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar :


a. Meningkatkan koordinasi seluruh unit kerja dalam hal penyusunan Laporan
Keuangan.
b. Memerintahkan secara tertulis kepada seluruh Kepala Dinas/Unit Kerja
melaporkan data-data kekayaan daerah yang dikuasai dan dimiliki pada akhir
tahun anggaran.

2. Terdapat penerimaan Retribusi IMB sebesar Rp601.413.000,00 dan Jasa


Giro sebesar Rp42.334.517,00 yang mengendap pada PD. Bank
Perkreditan Rakyat (PD. BPR)

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas realisasi penerimaan daerah yang


dituangkan dalam Rancangan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004, diketahui
bahwa terdapat retribusi daerah sebanyak 10 (sepuluh) jenis retribusi yang dikelola
oleh dinas/unit kerja fungsional Kota Makassar, penyetoran penerimaannya ke Kas
Daerah melalui PD. BPR yaitu :
a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Dinas Tata Bangunan
b. Retribusi Surat Izin Tempat Usaha (SITU) - Kantor Pelayanan Perizinan
c. Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Dinas Perindustrian dan Perdagangan
d. Retribusi Tempat Rekreasi dan Retribusi Penyeberangan di atas air - Dinas
Pariwisata
e. Retribusi Izin Trayek - Dinas Perhubungan
f. Retribusi Penggalian Jalan - Dinas Bina Marga
g. Retribusi Infokom - Dinas Informasi dan Komunikasi
h. Retribusi Izin Usaha Jasa Konstruksi - Bagian Penyusunan Program
i. Retribusi Pelataran - Dinas Pendapatan Daerah
j. Retribusi Tenaga Kerja - Dinas Tenaga Kerja

Mekanisme pemungutan retribusi tersebut adalah sebagai berikut :


a. Pemberian izin kepada pemohon dilakukan terlebih dahulu melalui proses kajian
teknis oleh dinas/unit kerja fungsional.
b. Penyelesaian administrasi perizinan dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan
Perizinan yang selanjutnya menyampaikan kepada pemohon melalui jasa kantor
pos atau cara lain yang isinya memuat bahwa berkas pemohon telah diteliti dan
memenuhi syarat untuk diterbitkan izinnya dan yang bersangkutan diundang
untuk memenuhi kewajibannya menyetor ke dalam rekening PD. BPR melalui
loket yang tersedia pada Kantor Pelayanan Perizinan.
c. PD. BPR menyetorkan ke Kas Daerah dengan menggunakan Surat Tanda Setoran
(STS) secara berkala dan kolektif.
Hasil pemeriksaan terdahulu (pemeriksaan atas Perhitungan APBD Tahun
Anggaran 2003) menunjukkan bahwa hasil penerimaan retribusi daerah setiap bulan
tidak seluruhnya disetor oleh PD. BPR ke Kas Daerah pada bulan berjalan, sehingga
terdapat penerimaan daerah yang mengendap pada PD. BPR setiap bulan, meskipun
pada akhir Tahun Anggaran 2003 seluruh hasil penerimaan daerah disetorkan ke
Kas Daerah.
Mekanisme pemungutan dan penyetoran retribusi tersebut di atas masih
dilaksanakan selama Tahun Anggaran 2004 sehingga pengendapan penerimaan
masih terjadi pada tahun anggaran 2004 dan sampai dengan 31 Desember 2004,
masih terdapat penerimaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sebesar
Rp601.413.000,00 dan jasa giro sebesar Rp42.334.517,00 yang telah diperoleh PD.
BPR dari simpanan penerimaan retribusi daerah sampai dengan tanggal 31
Desember 2004 belum disetor ke Kas Daerah.
Pelaksanaan pemungutan retribusi seperti yang telah diuraikan diatas diatur
dengan Surat Keputusan Walikota Makassar No.03 Tahun 2002, tanggal 25 Januari
2002 tentang Penetapan Kembali Tata Cara Pemberian Izin Dalam Kota Makassar.
Namun dalam Tahun Anggaran 2005, Pemerintah Kota Makassar telah mengeluarkan
Peraturan Walikota Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Pemberian Izin Pada
Pemerintah Kota Makassar yang antara lain mengatur bahwa penyetoran
penerimaan retribusi daerah tidak lagi melalui PD. BPR.
Permasalahan tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam
Negeri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan
Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan
Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pasal 40 ayat (2) yang
menyatakan bahwa Satuan Pemegang Kas wajib menyetor seluruh uang yang
diterimanya ke bank atas nama rekening Kas Daerah paling lambat satu hari kerja
sejak saat uang kas diterima.
Akibatnya penerimaan daerah seluruhnya sebesar Rp643.747.517,00
(Rp601.413.000,00 + Rp42.334.517,00) tidak dapat digunakan tepat waktu untuk
membiayai belanja daerah.
Hal ini disebabkan kondisi keuangan PD. Bank Perkreditan Rakyat yang
sangat minim sehingga dana Daerah Pemerintah Kota Makassar digunakan sebagai
modal kerja perusahaan.
Pihak Direksi PD. BPR mengakui hal tersebut di atas dan menanggapi bahwa
secara umum peranan PD. BPR yaitu memberikan bantuan kredit mikro kepada
pengusaha kecil dengan syarat dan bunga yang lebih rendah dibanding dengan bank
umum lainnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun dalam
perjalanannya PD. BPR masih kekurangan modal kerja sehingga dana Pemerintah
Daerah Kota Makassar yang disimpan dalam rekening PD. BPR digunakan untuk
menambah modal kerja perusahaan. Mengenai pengendapan penerimaan retribusi
IMB sebesar Rp601.413.000,00 pada akhir Tahun Anggaran 2004 dilakukan karena
adanya penarikan dana yang cukup besar oleh PDAM Kota Makassar sehingga dana
tersebut digunakan untuk menutupi kekurangan modal kerja perusahaan.
BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar :
a. Menegur secara tertulis Direktur PD BPR karena dengan sengaja tidak
menyetorkan penerimaan daerah secara tepat waktu dan agar segera
menyetorkan dana seluruhnya sebesar Rp643.747.517,00 ke Kas Daerah.
b. Mengupayakan perbaikan kondisi keuangan PD BPR agar dapat memenuhi
misinya.

3. Penerimaan dari pemerintah pusat sebesar Rp2.194.626.684,00 berupa


restitusi kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21)
disajikan sebagai komponen Penerimaan Asli Daerah (PAD)

Pemerintah Kota Makassar menganggarkan penerimaan daerah yang berasal


dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Tahun Anggaran 2004 sebesar
Rp78.538.651.580,00 sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 12
Tahun 2004 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 tanggal 15 April 2004. Selanjutnya,
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan APBD Kota
Makassar Tahun Anggaran 2004 tanggal 1 September 2004, target PAD direvisi
menjadi sebesar Rp82.804.962.330,00, atau mengalami kenaikan sebesar
Rp4.266.310.750,00 atau sebesar 5,15%.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap realisasi PAD per komponen penerimaan,
diketahui bahwa terdapat penerimaan yang berasal dari restitusi PPh 21 telah
dianggarkan dan dicatat untuk kemudian disajikan dalam Rancangan Perhitungan
APBD Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 sebagai bagian penerimaan yang berasal
dari PAD yakni Lain-lain PAD yang sah dengan nilai keseluruhan sebesar
Rp2.194.626.684,00.
Penelusuran lebih lanjut atas penerimaan restitusi PPh 21 tersebut diketahui
bahwa jumlah restitusi PPh 21 yang akan diterima dari pemerintah pusat (piutang
kepada pemerintah pusat) seluruhnya sebesar Rp9.263.477.412,00 berdasarkan
Surat Ketetapan Lebih Bayar (SKLB) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak
Nomor 00003/401/01/801/03 tanggal 30 Desember 2002 sebesar
Rp4.500.791.140,00 dan SKLB Nomor 00009/401/02/801/03 tanggal 10 September
2003 sebesar Rp4.762.686.272,00. Sampai dengan 31 Desember 2004, penerimaan
restitusi PPh 21 tersebut telah diterima seluruhnya oleh Pemerintah Kota Makassar.
Kondisi seperti ini bertentangan sifat penerimaan restitusi PPh 21 yang
berasal dari pemerintah pusat atas kelebihan pembayaran PPh 21 yang terjadi akibat
perubahan tarif dari 15% menjadi 5% setiap bulannya. Berdasarkan Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002, tentang
Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah
serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan
Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah pada lampiran XXIX, definisi piutang adalah hak atau klaim
kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode
akuntansi. Sedangkan pengakuan piutang adalah pada saat akhir periode akuntansi
berdasarkan jumlah kas yang akan diterima dan jumlah pembiayaan yang telah
diakui dalam periode berjalan, sehingga seharusnya pengakuan piutang PPh 21
dilakukan pada saat keluarnya SKLB dan penerimaannya dicatat sebagai pembiayaan
penerimaan piutang dari pemerintah pusat.
Akibatnya PAD Pemerintah Kota Makassar menjadi tidak riil, yaitu lebih besar
sebesar Rp2.194.626.684,00.

Hal ini disebabkan Kepala Sub Bagian Anggaran Kota Makassar menganggap
bahwa penerimaan restitusi PPh 21 merupakan bagian dari kelebihan pembayaran
subsidi Tunjangan PPh Gaji PNS Pemerintah Kota Tahun Anggaran sehingga
menganggarkan penerimaan restitusi PPh 21 tersebut pada Lain-lain PAD Yang Sah.

Kepala Bagian Keuangan Setda Kota Makassar menyatakan penganggaran


Restitusi PPh 21 pada Lain-lain PAD Yang Sah disebabkan penerimaan tersebut
merupakan bagian dari kelebihan pembayaran subsidi Tunjangan PPh Gaji PNS
Pemerintah Kota Tahun Anggaran sebelumnya, namun demikian penganggaran
untuk penerimaan yang sejenis dengan restitusi ini akan menjadi perhatian bagi
kami pada masa yang akan datang.

BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar memerintahkan


secara tertulis kepada Kepala Sub Bagian Anggaran Setda Kota Makassar agar lebih
cermat dalam melakukan penganggaran.
4. Terdapat tagihan listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) PT. Duta Niaga
Jumantara sebesar Rp14.377.825,00 yang dikompensasikan dengan
pembayaran Pajak Penerangan Jalan (PPJ) Pemerintah Kota Makassar

Berdasarkan Laporan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 diketahui


bahwa Pemerintah Kota Makassar mengalokasikan anggaran pendapatan Pajak
Penerangan Jalan (PPJ) sebesar Rp22.500.000.000,00 dan telah terealisasi sebesar
Rp25.013.564.571,00 sedangkan alokasi anggaran belanja biaya listrik Penerangan
Jalam Umum (PJU) sebesar Rp15.000.000.000,00 dan telah terealisasi sebesar
Rp14.772.682.115,00. Pembayaran biaya listrik PJU kepada Perusahaan Listrik
Negara (PLN) dilakukan dengan cara dikompensasikan dengan penerimaan PPJ yang
diterima dari PLN dimana setiap bulannya penerimaan PPJ masih lebih besar
dibandingkan dengan biaya listrik PJU (surplus). Adapun pencatatannya dilakukan
melalui prosedur pencatatan Daftar Pembukuan Administratif (DPA).
Dalam Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kota Makassar dhi. Kepala Dinas
Cipta Karya telah melakukan kontrak dengan PT. Duta Niaga Jumantara berdasarkan
kontrak No. 510.12/125.1/ DCK/IV/2003 tanggal 23 April 2003 tentang pekerjaan
pemasangan reklame PT. Duta Niaga Jumantara pada tiang lampu jalan yang
terletak di Jl. Penghibur dan Jl. Somba Opu (Taman Safari s.d. Jl. Datu Museng) Kota
Makassar. Untuk pembayaran listrik atas kedua titik lampu jalan tersebut,
Pemerintah Kota membayar biaya listrik PJU kepada PT. PLN (Persero) Wilayah VII
Cabang Makassar, sehingga PT. Duta Niaga Jumantara mempunyai kewajiban
membayar tagihan listrik reklamenya kepada Pemerintah Kota Makassar.
Hasil pemeriksaan bukti-bukti DPA yaitu daftar tagihan listrik PJU dari PT. PLN
(Persero) Wilayah VII Cabang Makassar pada Pemerintah Kota Makassar, diperoleh
bukti-bukti pembayaran listrik bulan Januari 2004 s.d. Desember 2004 atas nama
PT. Duta Niaga Jumantara seluruhnya sebesar Rp27.892.970,00 yang telah
dikompensasikan dari penerimaan PPJ Pemerintah Kota Makassar. PT. Duta Niaga
Jumantara baru melakukan penyetoran/pembayaran ke Kas Daerah untuk tagihan
bulan Januari s.d. Juni 2004 seluruhnya sebesar Rp13.515.145,00, sedangkan untuk
tagihan bulan Juli s.d. Desember 2004 sebesar Rp14.377.825,00 belum dilakukan
pembayaran. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Bukti kuitansi tagihan listrik yang telah dilakukan pembayaran oleh PT. Duta
Niaga Jumantara seluruhnya sebesar Rp13.515.145,00 dengan rincian sebagai
berikut :
1) Rekening tagihan bulan Januari 2004 sebesar Rp 1.022.000,00
2) Rekening tagihan bulan Februari 2004 sebesar Rp 4.598.320,00
3) Rekening tagihan bulan Maret 2004 sebesar Rp 3.979.195,00
4) Rekening tagihan bulan April 2004 sebesar Rp 1.126.140,00
5) Rekening tagihan bulan Mei 2004 sebesar Rp 1.409.350,00
6) Rekening tagihan bulan Juni 2004 sebesar Rp 1.380.140,00
b. Bukti kuitansi tagihan listrik yang belum dilakukan pembayaran oleh PT. Duta
Niaga Jumantara namun telah dibebankan pada penerimaan PPJ Kota Makassar
seluruhnya sebesar Rp14.377.825,00, dengan rincian sebagai berikut :
1) Rekening tagihan bulan Juli 2004 sebesar Rp 2.546.000,00
2) Rekening tagihan bulan Agustus 2004 sebesar Rp 0,00
3) Rekening tagihan bulan September 2004 sebesar Rp 5.275.230,00
4) Rekening tagihan bulan Oktober 2004 sebesar Rp 1.088.040,00
5) Rekening tagihan bulan November 2004 sebesar Rp 2.546.000,00
6) Rekening tagihan bulan Desember 2004 sebesar Rp 2.922.555,00
Dengan demikian PT. Duta Niaga Jumantara masih berkewajiban membayar
biaya tagihan listrik atas pemasangan reklamenya kepada Pemerintah Kota Makassar
sebesar Rp14.377.825,00 dan oleh Pemerintah Kota Makassar diakui dan dicatat
sebagai piutang kepada PT. Duta Niaga Jumantara (piutang lain-lain).
Keadaan tersebut tidak sejalan dengan Surat Perjanjian/Kontrak No.
510.12/125.1/DCK/IV/2003 tanggal 23 April 2003 Pasal 5 ayat (3) yang menyatakan
Pihak Kedua (PT. Duta Niaga Jumantara) berhubungan langsung dengan PLN
mengenai pembayaran rekening PJU setiap bulannya atas dua titik lampu reklame
yang terletak di Jl. Penghibur dan Jl. Somba Opu (Taman Safari s.d. Datu Museng)
Kota Makassar.
Kondisi tersebut mengakibatkan :
a. Penerimaan PPJ yang tercatat pada Laporan Realisasi Penerimaan Tahun
Anggaran 2004 tidak riil dan dapat mempengaruhi kewajaran pelaporan
keuangan.
b. Terjadi kerugian daerah sebesar Rp14.377.825,00 a.n. PT. Duta Niaga Jumantara
atas pembayaran biaya listrik Penerangan Jalan Umum yang telah dikompensasi
dari penerimaan Pajak Penerangan Jalan.
Hal tersebut disebabkan adanya unsur kesengajaan PT. Duta Niaga Jumantara
yang tidak membayar tagihan biaya listriknya kepada PLN sesuai ketentuan.
Terhadap temuan BPK dijelaskan bahwa untuk keterlambatan pembayaran
kepada pihak ketiga (PT. Duta Niaga Jumantara) pada PJU akan segera diselesaikan
oleh yang bersangkutan.
BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar :
a. Menagih PT Duta Niaga Jumantara untuk segera menyetor ke Kas Daerah
minimal sebesar Rp14.377.825,00.
b. Meninjau kembali perjanjian kerja sama dengan PT Duta Niaga Jumantara.
5. Terdapat asset daerah seluruhnya senilai Rp2.520.967.500,00 serta Fasum
dan Fasos yang telah diserahkan kepada Pemerintah Kota Makassar belum
disajikan dalam Neraca Daerah

Berdasarkan hasil pemeriksaan secara sample atas Surat Pertanggung-


jawaban Pemegang Kas pada Dinas/unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota
Makassar Tahun Anggaran 2004 ditemukan beberapa barang inventaris kantor dan
inventaris rumah tangga, yang diadakan melalui belanja barang dan jasa belum
dicatat sebagai barang inventaris dalam Daftar Aktiva Tetap seluruhnya senilai
Rp189.750.000,00 yang terjadi pada :
a. Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar
Dalam Tahun Anggaran 2004 Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar
mengalokasikan dana Insentifikasi/Ekstensifikasi dan Koordinasi Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) pada rekening Belanja Publik - Belanja Administrasi Umum -
Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp4.714.718.700,00 dan telah direalisasikan
seluruhnya atau 100%.
Berdasarkan Surat Perintah dari Walikota Makassar No.973/247/SP/Dipenda
tanggal 26 Oktober 2004 antara lain menyebutkan bahwa Walikota Makassar
memerintahkan untuk 10% (sepuluh persen) peruntukannya diarahkan untuk
kegiatan pendataan, penyuluhan dan pengadaan sarana dan prasarana
penunjang pengelolaan PBB Kota Makassar. Atas dasar surat tersebut, Kepala
Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar melakukan pengadaan/pembelian asset
sebanyak 2 jenis seluruhnya sebesar Rp139.750.000,00, terdiri dari :
1) Pembelian 1 (satu) unit mobil Toyota Kijang pick up sebesar
Rp90.000.000,00 sesuai bukti kuitansi No.02762 tanggal 29 Desember 2004
dan SPK No.990/1365.A/A/XII/2004 tanggal 27 Desember 2004 yang
dilaksanakan oleh NV. Haji Kalla berdasarkan Berita Acara Serah Terima
Kendaraan No.970/1380/A/XII/2004 tanggal 30 Desember 2004. Pembelian
mobil tersebut dibayarkan melalui Pengisian Kas (PK).
2) Pengadaan 1 (satu) set mic komprensi sebesar Rp49.750.000,00 yang
dilaksanakan oleh CV. Abdi Nusantara Perkasa sesuai kuitansi No.60/XII/
ANP/2004 tanggal 29 Desember 2005 dan nota pesanan barang No.024/
1377.A/A/XII/2004 tanggal 20 Desember 2004 serta Berita Acara Penyerahan
Barang No.024/1377.A/A/XII/2004 tanggal 29 Desember 2004. Pembelian
mic komprensi tersebut juga dibayarkan melalui Pengisian Kas (PK).
Kedua jenis asset tersebut belum diakui dan dicatat sebagai aktiva tetap dalam
Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Pemerintah Kota Makassar Tahun
Anggaran 2004.
b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Berdasarkan DASK Bappeda Tahun Anggaran 2004, dialokasikan anggaran
untuk pemasangan jaringan Local Area Network (LAN) pada rekening Belanja
Operasional dan Pemeliharaan - Belanja Barang dan Jasa - Jasa pihak ketiga
sebesar Rp50.000.000,00 dan telah terealisasi seluruhnya (100%). Pemeriksaan
atas bukti pengeluaran belanja tersebut diketahui bahwa pengeluaran untuk
pemasangan jaringan LAN adalah pembelian komputer dan jaringannya sebesar
Rp50.000.000,00 yang seharusnya dicatat sebagai asset daerah dalam Daftar
Aktiva pada Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004.

Selain hal tersebut di atas, dalam Rancangan Laporan Keuangan Neraca


Daerah Tahun Anggaran 2004 diketahui jumlah asset yang diperoleh dari belanja
modal seluruhnya sebesar Rp59.062.727.340,00. Berdasarkan hasil pemeriksaan
secara uji petik atas SPJ Pemegang Kas pada dinas/unit kerja Pemerintah Kota
Makassar Tahun Anggaran 2004 khususnya pada rekening belanja pemeliharaan,
ditemukan adanya belanja barang inventaris dan belanja pemeliharaan asset yang
seharusnya dikapitalisasi menambah nilai asset tersebut seluruhnya senilai
Rp2.331.217.500,00, terdiri dari :
a. Sekretariat Daerah Kota Makassar
Hasil pemeriksaan atas bukti pengeluaran belanja pemeliharaan pada
Sekretariat Daerah Kota Makassar, ditemukan adanya pembelian barang
inventaris dan belanja pemeliharaan yang seharusnya dikapitalisasi menambah
nilai aktiva seluruhnya senilai Rp2.107.639.500,00 yaitu pada :
1) Belanja pemeliharaan rumah tangga yaitu pembelian barang inventaris
sebanyak 39 jenis barang senilai Rp462.827.000,00.
2) Belanja pemeliharaan gedung kantor seluruhnya senilai Rp894.743.500,00
3) Belanja pemeliharaan rumah dinas seluruhnya senilai Rp750.069.000,00.
Dalam Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004,
barang inventaris tersebut belum diakui dan belanja pemeliharaan belum
dikapitalisasi menambah nilai aktiva dalam Laporan Keuangan Neraca
Pemerintah Kota Makassar.
b. Dinas Pelayanan Darurat dan Pemadam Kebakaran
Penelusuran atas bukti pengeluaran belanja pemeliharaan yang
dilaksanakan oleh Dinas Pelayanan Darurat dan Pemadam Kebakaran diketahui
bahwa terdapat belanja pemeliharaan gedung tempat kerja Dinas Pelayanan
Darurat dan Pemadam Kebakaran yang belum dikapitalisasi menambah nilai
aktiva dalam Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 senilai
Rp84.100.000,00.
c. Dinas Pariwisata
Penelusuran atas bukti pengeluaran belanja pemeliharaan yang
dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata diketahui bahwa terdapat belanja
pemeliharaan yang belum dikapitalisasi menambah nilai aktiva dalam Laporan
Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 seluruhnya senilai
Rp139.478.000,00 terdiri dari :
1) Renovasi bangunan Musium Kota Makassar senilai Rp89.788.000,00
2) Pemeliharaan makam Raja-raja Tallo senilai Rp49.690.000,00
Perincian pengadaan barang inventaris melalui belanja pemeliharaan dapat dilihat
pada Lampiran 6.

Dengan demikian jumlah asset daerah Pemerintah Kota Makassar yang belum
dicatat dalam Daftar Aktiva Tetap seluruhnya senilai Rp2.520.967.500,00, terdiri dari
asset yang diperoleh dari belanja barang dan jasa senilai Rp189.750.000,00 dan
asset yang diperoleh dari biaya pemeliharaan yang dapat dikapitalisasi menambah
nilai aktiva seluruhnya senilai Rp2.331.217.500,00. Dalam APBD, biaya pemeliharaan
tersebut seharusnya dianggarkan sebagai belanja modal sehingga pada akhir tahun
dicatat dalam jurnal korolari sebagai aktiva tetap dalam Laporan Keuangan Neraca
Daerah Tahun Anggaran 2004.

Selain hal tersebut di atas, Pemerintah Kota Makassar juga telah menerima
fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) dari developer perumahan di
lingkup Kota Makassar sebanyak 8 developer dengan jumlah fasum dan fasos
sebanyak 14 lokasi di Kota Makassar. Daftar fasum dan fasos yang sudah diserahkan
kepada Pemerintah Kota Makassar namun belum diapraizal dapat dilihat pada
Lampiran 6. Hasil penilaian atas asset daerah (apraizal) Pemerintah Kota Makassar
yang dilaksanakan oleh PT. Raxindo Wardana dalam Tahun Anggaran 2004 belum
termasuk fasum dan fasos tersebut sehingga belum dapat disajikan dalam Laporan
Keuangan Neraca Daerah.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :
a. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata
Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata
Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah :
1) Pasal 65 ayat (1) menyatakan bahwa seluruh barang yang pengadaannya
atas beban APBD wajib dibukukan kedalam rekening Aset Daerah yang
berkenaan, dan dicatat dalam Daftar Aset Daerah sesuai ketentuan.
2) Lampiran XXIX tentang Kebijakan Akuntansi yang menyebutkan :
a) Aktiva tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian
atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, donasi dan
pertukaran dengan aktiva lainnya. Aktiva tetap antara lain terdiri dari
tanah, jalan dan jembatan, bangunan air, instalasi dan jaringan, gedung,
mesin dan peralatan, kendaraan, meubelair dan perlengkapan serta
buku-buku perpustakaan.
b) Pengakuan aktiva :
(1) Penambahan aktiva adalah peningkatan nilai aktiva tetap karena
diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan akan dikapitalisasi dan
ditambahkan pada harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan.
(2) Pengembangan aktiva adalah peningkatan nilai aktiva tetap karena
meningkatnya manfaat aktiva tetap. Pengembangan aktiva tetap
diharapkan akan memperpanjang usia aktiva tetap, meningkatkan
efisiensi dan/atau menurunkan biaya pengoperasian aktiva tetap.
Biaya pengembangan akan dikapitalisasi ditambahkan pada harga
perolehan aktiva tetap yang bersangkutan.
3) Pasal 55 ayat (2) yang menyatakan bahwa Pengguna Anggaran dilarang
melakukan pengeluaran-pengeluaran atas beban Belanja Daerah untuk
tujuan lain dari pada yang ditetapkan.
b. Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) Dinas Pendapatan Daerah Kota
Makassar Tahun 2004 menguraikan bahwa biaya yang digunakan untuk
Intensifikasi/Ekstensifikasi dan Koordinasi PBB bukan untuk pengadaan
barang/jasa.

Hal tersebut di atas dapat mengakibatkan :


a. Perolehan aktiva sebesar Rp2.520.967.500,00 serta fasum dan fasos yang belum
tercatat dalam daftar aktiva tetap akan mempengaruhi kewajaran laporan
keuangan kota Makassar.
b. Membuka peluang penyalahgunaan kekayaan daerah khususnya terhadap aktiva
tetap yang tidak tercantum dalam Neraca Daerah.
Hal ini disebabkan :
a. Kepala Sub Bagian Anggaran kurang cermat dalam menyusun anggaran belanja
khususnya terhadap pembelian barang inventaris melalui belanja barang dan
jasa serta belanja pemeliharaan yang seharusnya dianggarkan sebagai belanja
modal.
b. Penilaian asset daerah berupa fasum dan fasos yang telah diserahkan kepada
Pemerintah Kota Makassar belum dilakukan.
Kepala Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota Makassar menyatatakan
akan segera mencatat seluruh aset tersebut dan membuat laporan daftar
pengadaan. Dan kepada unit kerja yang mengadakan pembelian barang inventaris
namun belum tercatat dalam daftar inventaris, kami segera akan membuat surat
teguran untuk menyusun laporan mutasi pengadaan barang baik belanja modal
maupun belanja barang dan jasa.
BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar :
a. Memerintahkan secara tertulis kepada Kepala Sub Bagian Anggaran untuk lebih
cermat dalam menyusun anggaran belanja dan kepada seluruh Kepala Dinas/Unit
Kerja agar lebih teliti dalam mengajukan RASK.
b. Segera melakukan penilaian atas aset yang berada dalam penguasaan
Pemerintah Kota dan mencantumkannya dalam Neraca Daerah.

6. Terdapat bangunan dalam pengerjaan seluruhnya sebesar


Rp8.034.087.830,00 belum disajikan dalam Neraca Daerah Tahun
Anggaran 2004

Berdasarkan realisasi belanja daerah dalam Rancangan Laporan Perhitungan


APBD Tahun Anggaran 2004, diketahui bahwa terdapat proyek yang masih dalam
pengerjaan seluruhnya senilai Rp8.034.087.830,00, dengan rincian sebagai berikut :
a. Proyek Tahun Anggaran 2004 yang sampai dengan 31 Desember 2004 belum
selesai pekerjaannya dan akan dilanjutkan pada Tahun Anggaran 2005
(Luncuran) seluruhnya sebesar Rp1.174.202.830,00 terdiri dari :
1) Pembangunan puskesmas keliling di atas air pada Dinas Kesehatan yang
dilaksanakan oleh CV. Mario Inti berdasarkan Kontrak No. 024.1871/DKK
/X/2004 tanggal 26 Oktober 2004 dan telah terealisasi sampai dengan 31
Desember 2004 sebesar Rp220.110.880,00 atau fisik sebesar 80% dari nilai
kontrak senilai Rp250.126.000,00.
2) Pembangunan krisis center PKM Tamalanrea Dinas Kesehatan yang
dilaksanakan oleh CV. Thana Perdana berdasarkan Kontrak No.
912/1723/DKK/X/2004 tanggal 1 Oktober 2004 dan telah terealisasi sampai
dengan 31 Desember 2004 sebesar Rp395.242.500,00 atau fisik sebesar
75,50% dari nilai kontrak senilai Rp523.500.000,00.
3) Pembangunan gedung tempat kerja Dinas Pelayanan Darurat dan Pemadam
Kebakaran Sektor Biringkanaya yang dilaksanakan oleh CV. Puncak Harapan
berdasarkan Kontrak No. 642.1/050/405/Dipelda tanggal 16 September 2004.
Realisasi pengeluaran sampai dengan 31 Desember 2004 sebesar
Rp104.740.200,00 atau fisik sebesar 48,94% dari nilai kontrak senilai
Rp349.134.000,00.
4) Pembangunan saluran primer/sekunder dan paving blok Dinas Cipta Karya
yang dilaksanakan oleh CV. Diah Teknik berdasarkan Kontrak No.
050/399.9.7/DCK/VIII/04 tanggal 30 Agustus 2004. Realisasi pengeluaran
sampai dengan 31 Desember 2004 sebesar Rp454.109.250,00 atau fisik
sebesar 85% dari nilai kontrak sebesar Rp539.660.000,00.
Proyek-proyek tersebut di atas bukan merupakan kewajiban Pemerintah Kota
Makassar kepada rekanan pelaksana kegiatan karena telah direalisasikan
pembayarannya sesuai dengan persentase fisik pekerjaan.
b. Pembangunan gedung menara (tower) Balaikota Makassar dan gedung
perparkiran Balaikota Makassar yang dilaksanakan secara Voor Finance shering
sampai dengan 31 Desember 2004 oleh PT. Nuansacipta Realtindo Makassar.
Berdasarkan realisasi fisik pembangunan yang telah dikerjakan diperoleh data
penyelesaian pekerjaan sebesar 18,65% atau senilai Rp6.859.885.000,00.
Adapun pembayarannya belum ada realisasi (0%) sehingga merupakan utang
Pemerintah Kota kepada PT. Nuansacipta Realtindo Makassar.
Keadaan tersebut tidak sejalan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha
Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, dalam lampiran XXIX tentang Kebijaksanaan Akuntansi Umum yang
menyebutkan bahwa :
a. Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara
penuh kegiatan pemerintah daerah dan sumber daya ekonomis yang
dipercayakan, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundangan-
undangan.
b. Tujuan neraca adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan daerah
pada saat tertentu, dimana posisi keuangan daerah adalah keadaan aktiva,
hutang dan ekuitas dana yang dimiliki pemerintah daerah pada akhir periode
akuntansi.
c. Definisi Bangunan Dalam Pengerjaan adalah bangunan yang sampai dengan
akhir periode akuntansi belum selesai pengerjaannya sehingga belum dapat
digunakan.
d. Bangunan Dalam Pengerjaan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan
jumlah akumulasi biaya sampai dengan akhir periode akuntansi.
Tidak tercatatnya bangunan dalam pengerjaan ke dalam Neraca Daerah
seluruhnya senilai Rp8.034.087.830,00 akan mempengaruhi kewajaran laporan
keuangan.
Hal tersebut disebabkan :
a. Kurangnya koordinasi antara Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Makassar
dengan dinas/unit kerja pelaksana kegiatan yang pelaksanaan pekerjaannya
masih dalam proses atau belum selesai 100% pada akhir tahun anggaran.
b. Laporan kemajuan fisik pekerjaan yang dibuat oleh pengawas lapangan pada
dinas/unit kerja tidak disampaikan kepada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah
Kota Makassar.
Kepala Bagian Keuangan Setda Kota Makassar menyatakan akan mencatat
bangunan dalam pengerjaan dalam Neraca Tahun Anggaran 2004. Berkaitan dengan
hal tersebut dalam pelaksanaan Tahun Anggaran 2005 ini, Pemerintah Kota
Makassar akan membangun suatu sistem pelaporan dan seluruh entitas yang
memungkinkan data dan informasi yang berkaitan dengan “Bangunan dalam
pekerjaan” ini dapat diperoleh dan disajikan dalam Neraca Tahun Anggaran
bersangkutan, sesuai ketentuan yang berlaku.
BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar memerintahkan
secara tertulis kepada seluruh Kepala Dinas/Unit Kerja agar melaporkan pelaksanaan
pekerjaan pada akhir tahun anggaran kepada Bagian Keuangan sehingga dapat
dicantumkan dalam akun yang tepat di Neraca Daerah.

7. Terdapat utang kepada pihak ketiga atas pelaksanaan proyek Pemerintah


Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 seluruhnya sebesar
Rp10.987.768.548,40 tidak disajikan dalam Neraca Daerah

Berdasarkan pemeriksaan atas realisasi belanja Tahun Anggaran 2004,


diketahui terdapat pelaksanaan kegiatan proyek yang sampai dengan 31 Desember
2004 belum direalisasikan pembayarannya oleh Pemerintah Kota Makassar
seluruhnya sebesar Rp10.987.768.548,40, dengan rincian sebagai berikut :
a. Pekerjaan pembangunan menara (tower) dan gedung perparkiran kantor
Walikota Makassar senilai Rp6.859.885.000,00.
Dalam Tahun Anggaran 2003 Walikota Makassar telah mengadakan
perjanjian kontrak kerja sama bersyarat dengan PT. Nuansacipta Realtindo
sesuai surat No.050/678/BPP tanggal 23 Juni 2003 tentang Proyek For Finance
Sharing Pembangunan Menara dan Gedung Perparkiran Kantor Walikota
Makassar dan telah disetujui DPRD Kota Makassar sesuai surat
No.361/050/DPRD/XI/2003 tanggal 11 November 2003.
Berdasarkan Surat Perjanjian Bersyarat pada Pasal 5 ayat (1) menyatakan
pembayaran pekerjaan tersebut dilaksanakan secara bertahap sesuai
Memorandum of Agreement (MOA) antara Pemerintah Kota Makassar dengan
PT. Nuansacipta Realtindo Makassar, yaitu selama 4 (empat) tahun mulai Tahun
Anggaran 2004 s.d. Tahun Anggaran 2007 yang besaran tiap tahunnya, adalah
sebagai berikut :
1) Tahun Anggaran 2004 senilai Rp12.319.403.073,00
2) Tahun Anggaran 2005 senilai Rp16.465.213.045,00
3) Tahun Anggaran 2006 senilai Rp15.760.213.045,00
4) Tahun Anggaran 2007 senilai Rp14.159.652.045,00
Sehingga nilai kontrak untuk pekerjaan pembangunan menara dan gedung
perparkiran kantor Walikota Makassar seluruhnya senilai Rp58.704.481.208,00
yang terdiri dari fisik bangunan senilai Rp45.759.439.000 dan bunga Bank
sebesar 15,50% atau dengan nilai Rp12.945.042.208,00.
Dari nilai kontrak tersebut terbagi atas beberapa pekerjaan, yaitu :
1) Pekerjaan Pembangunan Gedung Menara senilai Rp36.776.873.000,00
2) Pekerjaan Gedung Perparkiran senilai Rp8.982.566.000,00
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaksanaan pembangunan gedung
menara yang sampai dengan saat pemeriksaan berakhir tanggal 12 Mei 2005
pekerjaannya masih berlangsung, berdasarkan Laporan Mingguan bulan
Desember 2004 yang dibuat oleh PT. Nuansacipta Realtindo Makassar dan
disetujui oleh Kepala Dinas Cipta Karya selaku penanggung jawab pembangunan
Menara dan Gedung Perparkiran diketahui bahwa laporan realisasi fisik per
Desember 2004 mencapai 18,65% sedangkan realisasi pembayaran 0,00%,
(belum dibayarkan), jika dihitung berdasarkan realisasi fisik yang telah
dikerjakan senilai Rp6.859.885.000,00 (18,65% x Rp36.776.873.000,00) yang
merupakan kewajiban Pemerintah Kota Makassar kepada PT. Nuansacipta
Realtindo belum disajikan dalam Laporan Keuangan Neraca Daerah. Adapun
pembangunan gedung perparkiran dalam Tahun Anggaran 2004 belum
dikerjakan.
Selain itu terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan VII
Makassar atas pelaksanaan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2003 dan 2004
dengan pokok dasar “Terdapat Pemborongan Pekerjaan Pembangunan Kantor
Walikota dan Gedung Perparkiran Balaikota Makassar yang dilaksanakan secara
Voor Finance Sharing dengan kelebihan perhitungan bunga sebesar
Rp4.510.765.277,53 tidak berdasarkan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan dan
pemborongan gedung senilai Rp865.543.473,16 belum ada persetujuan dari
DPRD Kota Makassar”, BPK-RI telah merekomendasikan kepada Walikota
Makassar agar melakukan peninjauan kembali Surat Perjanjian Kerjasama
Bersyarat tentang Pembangunan Gedung Kantor Walikota dan Gedung
Perparkiran untuk kelebihan perhitungan bunga bank sebesar
Rp4.510.765.277,53 dan pelepasan asset harus jelas dalam kontrak obyek dan
nilainya. Selain itu, BPK-RI juga merekomendasikan agar Pemerintah Kota
Makassar melakukan penghapusan gedung kantor lama yang telah dibongkar
senilai Rp865.543.473,16 dengan menerbitkan SK. Kepala Daerah setelah
mendapat persetujuan dari DPRD, namun sampai saat pemeriksaan berakhir
pada tanggal 12 Mei 2005 temuan pemeriksaan BPK-RI tersebut di atas belum
ditindaklanjuti.
b. Pekerjaan peningkatan jalan poros Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Kota
Makassar senilai Rp3.661.883.548,00.
Dalam rangka merespon kepentingan masyarakat pada umumnya dan
khususnya bagi warga masyarakat yang berdomisili pada kawasan BTP Kota
Makassar, dimana ruas jalan utama tidak dapat bertahan lama sekalipun telah
diadakan perbaikan dan mengingat struktur lahan yang sangat labil maka perlu
ditingkatkan kualitas jalan pada titik-titik rawan tersebut guna meningkatkan
daya tahan dan memperpanjang umur pemanfaatannya.
Sehubungan dengan hal tersebut Pemerintah Kota Makassar membuat
surat kepada Ketua DPRD Kota Makassar No.620/442/BM tanggal 24 Mei 2004
tentang usulan izin prinsip perbaikan jalan Perum Perumnas Bumi Tamalanrea
Permai (BTP) yang menyatakan berdasarkan pertemuan pada tanggal 27
Desember 2003 yang dihadiri oleh pihak masyarakat BTP, DPRD, Dinas Bina
Marga dan Camat Tamalanrea yang telah membuat kesepakatan agar jalan
utama BTP segera mendapat perbaikan oleh pihak pemerintah Kota Makassar
bekerja sama dengan Perum Perumnas. Hasil pertemuan tersebut ditindaklanjuti
dengan rapat kerja pada Komisi D DPRD Kota Makassar yang dihadiri oleh
Pemerintah Kota Makassar, Perum Perumnas dan Masyarakat BTP, dimana salah
satu kesimpulan rapat tersebut adalah mengenai biaya untuk perbaikan jalan
tersebut dilakukan sharing antara pihak Perum Perumnas dengan pihak
Pemerintah Kota Makassar dengan porsi pembiayaan untuk Perum Perumnas
50% dan untuk Pemerintah Kota Makassar 50% dari total anggaran yang
dibutuhkan. Adapun biaya yang dibutuhkan agar pekerjaan tersebut dapat
dilaksanakan dengan Voor Finance Sharing kepada pihak pelaksana adalah
sebesar Rp5.160.000.000,00.
Berdasarkan surat dari Pemerintah Kota Makassar tersebut maka DPRD
Kota Makassar telah menindaklanjuti dengan surat No. 160/172/DPRD/2004
tanggal 17 Juni 2004 yang menyatakan pada prinsipnya menyetujui untuk
dilaksanakan dengan sistem Voor Finance Sharing, untuk itu diminta kepada
Pemerintah Kota Makassar dhi. Dinas Bina Marga untuk segera melaksanakan
proses tender sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Sehubungan dengan hal tersebut maka Pemerintah Kota Makassar
mengadakan Nota Kesepakatan Bersama (MOU) dengan Perum Perumnas sesuai
Surat Nomor 620/16/S.Perja/BKS dan Nomor DIR.PROD/073/30VI/2004 tanggal
02 Juni 2004 dalam MOU tersebut antara lain menyatakan :
1) Pasal 2 ayat (2) menyatakan nilai pekerjaan fisik adalah Rp5.160.000.000,00,
sedangkan nilai untuk perencanaan Detail Engineering Design (DED) dan
pekerjaan pengawasan akan ditentukan kemudian diluar MOU.
2) Pasal 3 :
- Ayat (1) : Pihak Pertama dan Pihak Kedua masing-masing berkewajiban
untuk menanggung biaya 50% dari nilai total biaya
pekerjaan fisik atau masing-masing sebesar
Rp2.580.000.000,00
- Ayat (2) : Pihak Kedua menyerahkan kewajibannya kepada Pihak
Pertama untuk melaksanakan perbaikan/peningkatan Ruas
Jalan Utama Bumi Tamalanrea Permai (BTP) sebagai salah
satu fasilitas umum, dan untuk kepentingan tersebut Pihak
Kedua menyerahkan biaya sebagaimana dimaksud ayat (1)
pasal ini pada Pihak Pertama melalui Kas Daerah Kota
Makassar secara bertahap sebagai berikut :
a) Pada Tahun Anggaran 2004 diserahkan sebesar
Rp1.000.000.000,00 paling lambat pada bulan September
2004.
b) Pada Tahun Anggaran 2004 diserahkan sebesar
Rp1.580.000.000,00 paling lambat pada bulan September
2005.
Berdasarkan Nota Kesepahaman Bersama (MOU) tersebut, pihak Perum
Perumnas telah menyetor dana kepada Kas Daerah Kota Makassar sebesar
Rp1.000.000.000,00 sesuai Surat Tanda Setor (STS) tanggal 27 Desember 2004.
Selanjutnya Pemerintah Kota Makassar dhi. Dinas Bina Marga melakukan
Pelelangan/Pemilihan/Penunjukan Langsung dengan 5 (lima) rekanan/ kontraktor
adapun salah satu pemenangnya adalah PT. Nugraha Tanamal, dengan Surat
Perjanjian Pemborongan No.050/245.2/KONT/BM tanggal 26 Agustus 2004, nilai
kontrak sebesar Rp4.987.572.000,00, Jangka waktu Pelaksanaan Pekerjaaan
selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender, mulai tanggal 26 Agustus 2004
s.d. 22 Januari 2005 telah dilakukan pembayaran sebesar Rp1.000.000.000,00
sesuai SPMU No. 3618/BT/2004 tanggal 21 Desember 2004 dan SPMU
No.4349/BT/2004 tanggal 21 Desember 2004. Sedangkan realisasi fisik
pekerjaan pada akhir bulan Desember 2004 telah mencapai 93,47%.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kontrak sebesar
Rp4.987.572.000,00 dan berdasarkan fisik pekerjaan 93,47% atau sebesar
Rp4.661.883.548,40 (Rp4.987.572.000,00 x 93,47%), telah dibayar sebesar
Rp1.000.000.000,00 sehingga masih terdapat sisa sebesar Rp3.661.883.548,40
yang merupakan utang Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran 2004,
sedangkan selisih antara kontrak dengan fisik pekerjaan sebesar
Rp325.688.451,40 (Rp4.987.572.000,00 - Rp4.661.883.548,40) diperhitungkan
untuk Tahun Anggaran 2005 karena sisa pekerjaan tersebut diselesaikan pada
Tahun Anggaran 2005.
c. Pekerjaan pembangunan mess Pemerintah Daerah Kota Makassar di Jakarta
senilai Rp466.000.000,00.
Dalam Tahun Anggaran 2004 Dinas Cipta Karya Kota Makassar telah
mengalokasikan dana dalam DASK No.256/Kep/014/2004 tanggal 16 April 2004
untuk Belanja Modal Bangunan Gedung sebesar Rp875.000.000,00, diantaranya
adalah untuk pembangunan mess Pemerintah Kota Makasar senilai
Rp475.000.000,00. Untuk Pekerjaan Pembangunan Mess Pemda tersebut, Kepala
Dinas Cipta Karya telah melakukan perjanjian dengan CV. Putra Adnan Pratama
sesuai Surat Perjanjian Pekerjaan No.050/418.7/DCK/IX/2004 tanggal 29
September 2004 dengan jangka waktu penyelesaian pekerjaan selama 90
(sembilan puluh) hari kalender mulai tanggal 30 September s.d. 28 Desember
2004 dengan nilai kontrak sebesar Rp466.000.000,00.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap Laporan Kemajuan Fisik yang dibuat oleh
konsultan pengawas yaitu CV. Darma Citra Utama, sampai dengan tanggal 28
Desember 2004 realisasi fisik telah mencapai 100% sedangkan realisasi
keuangan 0,00% (belum terbayar), sehingga masih terdapat kewajiban
Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp466.000.000,00.
Kewajiban tersebut tidak disajikan dalam neraca. Jumlah utang tersebut belum
disajikan dalam Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004.
Keadaan tersebut tidak sejalan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha
Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah dalam lampiran XXIX tentang Kebijaksanaan Akuntansi Umum yang
menyebutkan bahwa :
a. Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara
penuh kegiatan pemerintah daerah dan sumber daya ekonomis yang
dipercayakan, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundangan-
undangan.
b. Tujuan neraca adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan daerah
pada saat tertentu, dimana posisi keuangan daerah adalah keadaan aktiva,
hutang dan ekuitas dana yang dimiliki pemerintah daerah pada akhir periode
akuntansi.
Hal tersebut mengakibatkan utang yang disajikan dalam Neraca Daerah
menjadi tidak riil atau kurang disajikan sebesar Rp10.987.768.548,40
(Rp6.859.885.000,00 + Rp3.661.883.548,40 + Rp466.000.000,00) dan akan
mempengaruhi kewajaran pelaporan keuangan.
Hal tersebut disebabkan :
a. Penanggung jawab kegiatan atas pelaksanaan pembangunan menara dan
gedung perparkiran kantor Balaikota Makassar serta pekerjaan peningkatan jalan
poros BTP Kota Makassar tidak melaporkan kemajuan pekerjaan fisik dan
keuangan.
b. Rekanan/Kontraktor tidak segera mengajukan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) kepada Sekretariat Daerah dhi. Kepala Bagian Keuangan untuk mencairkan
dana atas pekerjaan pembangun mess Pemerintah Kota Makassar di Jakarta.
Berkaitan dengan temuan BPK-RI tentang utang atas pelaksanaan pekerjaan
proyek Kota Makassar yang tidak disajikan dalam Neraca dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Pekerjaan peningkatan jalan poros BTP Kota Makassar dilaksanakan berdasarkan
Surat Perjanjian Pemborongan No. 50/246.2/Kont/BM tanggal 26 Agustus 2004.
Berdasarkan pasal 12 diatur cara pembayaran, dimana pembayaran dilakukan
selama 2 (dua) tahun anggaran, yaitu Tahun Anggaran 2004 dan 2005. Dalam
Perubahan APBD Tahun Anggaran 2004 dianggarkan sebesar
Rp1.000.000.000,00, dengan demikian maka sisa kontrak yang belum dibayarkan
akan dianggarkan pada Tahun Anggaran 2005.
b. Pekerjaan pembangunan Mess Pemerintah Daerah Kota Makassar di Jakarta,
pembayarannya terlambat dilakukan disebabkan administrasi pengajuan
pembayaran terlambat diajukan karena proyek tersebut selesai hampir
bersamaan dengan penyelesaian kontrak.
BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar menegur secara
tertulis Kepala Dinas Cipta Karya dan Dinas Bina Marga karena tidak melaporkan
perkembangan penyelesaian pekerjaan.
8. Realisasi belanja Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp772.526.737,00
digunakan untuk membiayai kegiatan yang dilaksanakan pada tahun
anggaran sebelumnya

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban pengeluaran belanja


Tahun Anggaran 2004 yang diterima di Bagian Keuangan Sekretariat Kota Makassar
diperoleh data adanya kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran
sebelumnya, namun dibebankan dalam Tahun Anggaran 2004 minimal sebesar
Rp772.526.737,00 dengan rincian sebagai berikut :
a. Sekretariat Daerah Kota Makassar
Berdasarkan bukti-bukti pengeluaran dijumpai beberapa jenis pengeluaran rutin
pada Sekretariat Daerah Kota Makassar Tahun Anggaran 2003 yang dibebankan
sebagai belanja Tahun Anggaran 2004 seluruhnya sebesar Rp135.259.542,00,
terdiri dari :
1) Biaya Telepon Rp 28.223.072,00
2) Uang Duka Rp 1.500.000,00
3) Biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) Rp 32.191.800,00
4) Biaya Alat Listrik Rp 13.200.000,00
5) Biaya Air Minum Rp 3.053.170,00
6) Biaya Rekening Listrik Rp 2.340.800,00
7) Biaya Posko Darurat Rp 19.425.000,00
8) Biaya Pengobatan Rp 3.753.700,00
9) Biaya Pemeliharaan Kendaraan Dinas Rp 31.572.000,00
b. Dinas Cipta Karya
Hasil pemeriksaan atas SPJ Pemegang Kas Dinas Cipta Karya menunjukkan
bahwa terdapat kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2003 yang
dibebankan pada Tahun Anggaran 2004 seluruhnya sebesar Rp637.267.195,00.
Kegiatan tersebut terdiri dari :
1) Biaya pemeliharaan bangunan umum Rp 586.940.695,00
2) Biaya pemeliharaan drainase Rp 41.235.500,00
3) Biaya pemeliharaan jalan lingkungan Rp 9.091.000,00
Hasil konfimasi kepada pemimpin kegiatan pemeliharaan tersebut diketahui
bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan pada saat anggaran untuk biaya
pemeliharaan telah habis digunakan, sehingga Dinas Cipta Karya mempunyai
kewajiban kepada pihak ketiga yang melaksanakan kegiatan tersebut. Hal ini
dilakukan karena kegiatan tersebut dilaksanakan atas permintaan masyarakat
dan bangunan, drainase dan jalan lingkungan yang akan diperbaiki memang
sudah dalam kondisi yang rusak sehingga membutuhkan biaya perawatan dan
pemeliharaan.
Penelusuran lebih lanjut atas Laporan Perhitungan APBD tahun-tahun
sebelumnya diketahui bahwa kegiatan pemeliharaan seperti yang diuraikan di
atas terjadi setiap tahun. Hal demikian terjadi pula pada Tahun Anggaran 2004
dimana terdapat kegiatan pemeliharaan yang dibebankan pada Tahun Anggaran
2005 sehingga Pemerintah Kota Makassar setiap tahun memiliki kewajiban
kepada pihak ketiga (rekanan).

Hal ini bertentangan dengan Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000
tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Kuangan Daerah Pasal 1 point 13
yang menyatakan bahwa belanja daerah adalah semua pengeluaran Kas Daerah
dalam periode tahun anggaran tertentu yang menjadi hak daerah.

Kondisi di atas mengakibatkan realisasi belanja daerah yang tercantum dalam


Laporan Perhitungan APBD tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan
dapat mempengaruhi kewajaran laporan keuangan.
Permasalahan ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran belanja Tahun
Anggaran 2003 dan Sub Bagian Anggaran tidak menganggarkan pembayaran hutang
pada pembiayaan Tahun Anggaran 2004 untuk pembayaran pengeluaran Tahun
Anggaran 2003 tersebut.
Bahwa terjadinya pembebanan kegiatan Tahun Anggaran 2003 Pada Tahun
Anggaran 2004, disebabkan tidak cukupnya anggaran yang disediakan pada tahun
anggaran yang bersangkutan baik pada APBD Pokok maupun yang ditambahkan
dalam Perubahan APBD sehingga dibebankan dalam tahun anggaran berikutnya.
BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar memerintahkan
secara tertulis Kepala Bagian Keuangan untuk mencantumkan semua utang di
Neraca Daerah dan menganggarkan pembayarannya melalui aktivitas pembiayaan.

Catatan Pemeriksaan yang tidak mempengaruhi kewajaran Laporan


Keuangan Daerah

1. Terdapat beberapa pengeluaran yang tidak didukung dengan bukti yang


lengkap senilai Rp2.580.988.674,00

Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik atas SPJ Pemegang Kas pada
unit/satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kota Makassar, dijumpai adanya
pengeluaran yang tidak didukung dengan bukti yang lengkap yaitu sebagai
berikut :
a. Pembelian/pengadaan barang yang tidak didukung dengan bukti-bukti
pengeluaran yang lengkap, hanya berupa kuitansi yang ditandatangani oleh si
penerima uang seluruhnya sebesar Rp178.659.274,00, terdiri dari :
1) Sekretariat DPRD sebanyak 5 kuitansi senilai Rp46.399.150,00
2) Sekretariat Daerah sebanyak 21 kuitansi senilai Rp19.245.944,00
3) Dinas Pendapatan Daerah sebanyak 10 kuitansi senilai Rp81.371.980,00
4) Dinas Pendidikan sebanyak 5 kuitansi senilai Rp31.642.200,00
Rincian lihat dalam Lampiran 7.
b. Pemeriksaan lebih lanjut atas SPJ Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)
pegawai yang telah melaksanakan tugas perjalanan dinas tidak seluruhnya
mempertanggungjawabkan secara benar sesuai ketentuan, yaitu pada lampiran
SPPD kolom gaji pokok, tingkat menurut peraturan perjalanan, tanggal harus
kembali, dan pembebanan mata anggaran tidak diisi sedangkan pada lampiran
tiba di tempat tujuan dan harus kembali tidak diisi. Demikian pula pada kolom
pejabat yang memberikan perintah perjalanan dinas juga tidak diisi tanggal dan
cap/stempel unit kerja seluruhnya senilai Rp406.329.400,00, terdiri dari:
1) Sekretariat DPRD sebanyak 40 SPPD senilai Rp191.250.000,00
2) Bappeda sebanyak 5 SPPD senilai Rp23.609.600,00
3) Dinas Tata Bangunan sebanyak 30 SPPD senilai Rp90.388.800,00
4) Dinas Cipta Karya sebanyak 26 SPPD senilai Rp30.129.500,00
5) Dinas Bina Marga sebanyak 20 SPPD senilai Rp70.951.500,00
Rincian lihat dalam Lampiran 8.
c. Berdasarkan sampling atas SPJ Pemegang Kas pada Dinas Pendidikan khususnya
untuk kegiatan pemeliharaan/rehabilitasi Sekolah Dasar senilai
Rp1.996.000.000,00 juga tidak didukung dengan bukti yang lengkap.
Berdasarkan DASK Tahun Anggaran 2004 pada Dinas Pendidikan Kota Makassar,
telah dialokasikan anggaran Program Peningkatan Sarana & Prasarana
Pendidikan senilai Rp2.030.000.000,00, yang terdiri dari :
1) Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp1.800.000.000,00
2) Dana Pendamping DAK senilai Rp230.000.000,00.
Untuk merealisasikan kegiatan tersebut Pemegang Kas membuat SPP
Beban Tetap kepada Kepala Bagian Keuangan sebesar Rp1.996.000.000,00 yang
terdiri dari dana DAK senilai Rp1.800.000.000,00 dan dana pendamping DAK
senilai Rp196.000.000,00. Dana tersebut digunakan untuk Kegiatan
Pemeliharaan/Rehabilitasi Sekolah Dasar, yang dialokasikan pada 35 (tiga puluh
lima) Sekolah Dasar melalui rekening masing-masing Kepala Sekolah Dasar,
daftar nama-nama Sekolah Dasar dapat dilihat pada lampiran
Adapun SPMU BT yang telah direalisasikan, dengan rincian sebagai
berikut :
1) Pembayaran Tahap I sesuai SPMU No. 3024/BT/2004 tanggal 13 Oktober
2004 senilai Rp540.000.000,00 ditambah dengan SPMU BT Dana daerah
(pendamping) No.3025/BT/2004 tanggal 13 Oktober sebesar
Rp58.800.000,00.
2) Pembayaran Tahap II sesuai SPMU No. 3565/BT/2004 tanggal 10 November
2004 senilai Rp540.000.000,00 ditambah dengan SPMU BT Dana daerah
(pendamping) No.3566/BT/2004 tanggal 11 November sebesar
Rp58.800.000,00.
3) Pembayaran Tahap III sesuai SPMU No. 3813/BT/2004 tanggal 30
November 2004 senilai Rp720.000.000,00 ditambah dengan SPMU BT Dana
daerah (pendamping) No.3791/BT/2004 tanggal 29 November sebesar
Rp78.400.000,00.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan/rehabilitasi sekolah yang dilaksanakan oleh masing-masing Kepala
Sekolah Dasar diketahui bahwa bentuk pertanggungjawaban yang disampaikan
oleh Pemegang Kas ke Bagian Keuangan dengan cara Beban Tetap hanya
berupa kuitansi yang ditandatangani oleh Pemegang Kas melalui rekening
masing-masing kepala sekolah, tanpa didukung dengan bukti yang lengkap dan
sah antara lain berupa kuitansi/faktur pembelian bahan/nota pesanan barang,
daftar pembayaran upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku .

Dengan demikian masih dijumpai beberapa kelengkapan bukti


pertanggungjawaban pemegang kas belum dilaksanakan sesuai ketentuan
seluruhnya senilai Rp2.580.988.674,00 terdiri dari pertanggungjawaban yang hanya
berupa kuitansi yang ditandatangani oleh penerima uang sebesar
Rp178.659.274,00 dan pertanggungjawaban SPPD yang tidak diisi secara lengkap
sebesar Rp406.329.400,00 serta pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan/rehabilitasi sekolah pada Dinas Pendidikan sebesar
Rp1.996.000.000,00.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :


a. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata
Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata
Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah :
1) Pasal 49 ayat (5), setiap pengeluaran kas harus didukung oleh bukti yang
lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.
2) Pasal 50, setiap orang yang diberi wewenang menandatangani dan atau
mengesahkan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran kas
bertanggungjawab atas kebenaran dan akibat dari penggunaan bukti
tersebut.
3) Pasal 57 Ayat (2), pengguna anggaran wajib mempertanggungjawabkan
uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan
bukti-bukti yang sah.
4) Pasal 57 Ayat (3), SPJ berikut lampirannya disampaikan kepada Kepala
Daerah paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
5) Pasal 79 ayat (1), setiap akhir bulan Kepala Unit Kerja Pengguna Anggaran
wajib menyampaikan laporan keuangan pengguna anggaran kepada Kepala
Daerah.
b. Surat Menteri Keuangan No.296/MK/I/4/1974 tanggal 30 April 1974
menyebutkan bahwa pada SPPD dicatat :
1) Tanggal berangkat dari tempat kedudukan/tempat tinggal/tempat berada
dibubuhi tanda tangan pejabat yang berwenang.
2) Tanggal-tanggal tiba dan berangkat di/dari tempat-tempat yang dikunjungi
dibubuhi tanda tangan Kepala Kantor/Proyek/Daerah yang dikunjungi.
3) Tanggal tiba kembali ditempat kedudukan dibubungi tanda tangan pejabat
yang berwenang.
Permasalahan tersebut mengakibatkan penggunaan anggaran kegiatan pada
dinas/unit kerja dan kegiatan pemeliharaan/rehabilitasi Sekolah Dasar pada Dinas
Pendidikan Kota Makassar yang dilakukan secara swakelola tidak dapat diyakini
kebenarannya dan membuka peluang terjadinya penyalahgunaan keuangan daerah
senilai Rp2.580.988.674,00.
Hal tersebut disebabkan oleh :
a. Sub Bagian Verifikasi kurang cermat dalam melaksanakan tugasnya..
b. Adanya unsur kesengajaan pemegang kas untuk mempertanggungjawabkan SPJ
tidak secara lengkap.
c. Lemahnya pengendalian dan pengawasan oleh atasan langsung terhadap
Pemegang Kas.
Para Pemegang Kas terkait mengakui hal tersebut dan menjadi perhatian di
masa mendatang untuk diupayakan tidak terjadi lagi. Berkaitan dengan beberapa
kuitansi pertanggungjawaban yang tidak didukung dengan bukti yang lengkap,
dapat dijelaskan bahwa biaya airport bandara digunakan untuk biaya ruang tunggu
VIP Room bandara serta biaya lain dalam rangka melayani tamu-tamu Pemda yang
berkunjung ke Kota Makassar maupun pejabat pemerintah Kota Makassar yang akan
melaksanakan perjalanan dinas ke luar Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk biaya
lainnya yang tidak lengkap kuitansinya di masa yang akan datang akan diperbaiki
dan dilengkapi sesuai dengan aturan yang berlaku.
BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar :
a. Menegur secara tertulis Kepala Sub Bagian Verifikasi agar lebih cermat dalam
melaksanakan tugasnya.
b. Menegur secara tertulis Pemegang Kas terkait dan memerintahkan untuk segera
melengkapi bukti-bukti pengeluarannya.
c. Memerintahkan Kepala Dinas/Unit Kerja terkait untuk lebih meningkatkan
pengendalian dan pengawasan terhadap Pemegang Kasnya.

2. Terdapat anggaran Sekretariat Daerah Kota Makassar digunakan untuk


bantuan operasional DPRD Kota Makassar sebesar Rp117.000.000,00

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Surat Pertanggungjawaban Pemegang


Kas Sekretariat Daerah Kota Makassar, ditemukan pengeluaran untuk bantuan
operasional DPRD yang terdiri dari :
a. Biaya Koordinasi Pemerintahan (Rekening No.2.01.0301.1.02.20.09.1)
Biaya koordinasi pemerintahan berupa bantuan Walikota Makassar untuk
membantu kegiatan DPRD Kota Makassar seluruhnya sebesar Rp58.500.000,00
terdiri dari 25 kuitansi kepada Ketua DPRD dan 4 orang Anggota DPRD Kota
Makassar.

b. Biaya Tamu - Bantuan Tiket (Rekening No. 2.01.0301.1.02.21.02.1)


Biaya tamu pemerintah Kota Makassar berupa bantuan tiket yang diberikan
kepada Ketua DPRD Kota Makassar seluruhnya sebesar Rp11.000.000,00.
c. Bantuan Kepada Partai Politik (Rekening No. 2.01.0302. 4.08.01.02.2).
Terdapat 12 buah kuitansi untuk pengeluaran bantuan kepada partai politik
Ketua DPRD dan 7 orang Anggota DPRD Kota Makassar seluruhnya sebesar
Rp47.500.000,00. Pengeluaran tersebut didasarkan pada Surat Keputusan
Walikota Makassar No. 340/Kep/900/2003 tanggal 29 April 2003 tentang
Pemberian Bantuan Biaya Operasional Pembinaan Politik Kepada Anggota Fraksi-
fraksi pada DPRD Kota Makassar.
Bantuan-bantuan tersebut di atas diberikan kepada masing-masing Ketua
dan Anggota DPRD secara tunai dengan jumlah realisasi pengeluaran seluruhnya
sebesar Rp117.000.000,00. Secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 9.
Hal tersebut tidak sesuai dengan :
a. Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000, tanggal 10 Nopember 2000 tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Pasal 4 menetapkan
bahwa pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pasal 12 menyebutkan bahwa
Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip :
1) Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
2) Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan serta
fungsi masing-masing Dinas/Lembaga/Satuan Kerja Daerah Lainnya.

Masalah tersebut mengakibatkan terjadi ketidakhematan atas pengeluaran


daerah sebesar Rp117.000.000,00 dan realisasi Perhitungan APBD Kota Makassar
Tahun Anggaran 2004 pada Sekretariat Kota Makassar menjadi tidak riil.
Kondisi tersebut disebabkan adanya kebijaksanaan Walikota Makassar yang
memberikan bantuan biaya kepada Anggota DPRD tidak sesuai ketentuan.
Kepala Bagian Keuangan Setda Kota Makassar menyatakan bantuan biaya
operasional yang diberikan kepada Anggota DPRD pada dasarnya dalam rangka
menunjang kegiatan koordinasi antara legislatif dengan eksekutif untuk terciptanya
kesinambungan dan mekanisme kerja yang baik dan harmonis. Sedangkan untuk
biaya tamu dan Bantuan kepada Partai Politik diberikan, disesuaikan dengan
kapasitas mereka pada saat itu, baik sebagai tamu pemerintah kota maupun sebagai
anggota partai politik, namun ke depan tetap diupayakan akan menjadi perhatian
bagi kami.
BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar tidak membuat
kebijaksanaan pemberian bantuan kepada Anggota DPRD yang menyimpang dari
aturan yang berlaku.

3. Terdapat pengeluaran pada Sekretariat DPRD Kota Makassar yang


menyimpang dari ketentuan

Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik atas SPJ Pemegang Kas Sekretariat
DPRD Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 diketahui bahwa terdapat pengeluaran
yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan uraian sebagai berikut :
a. Tunjangan Kesehatan
Tunjangan kesehatan Sekretatiat DPRD Kota Makassar dianggarkan dalam
APBD Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp1.055.250.000,00 diberikan kepada
Pimpinan dan Anggota DPRD beserta keluarganya. Pemberian tunjangan
kesehatan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD tersebut dilakukan berdasarkan
Surat Keputusan Pimpinan DPRD No.07/S.Kep-KEU/840.1/ DPRD/III/2004
tanggal 1 Maret 2004 berupa pembayaran premi ASKES sebesar Rp200.000,00
per orang, Asuransi Jiwa sebesar Rp750.000,00 per orang dan bantuan
pemeliharaan kesehatan sebesar Rp500.000,00 per orang.
Pemeriksaan yang dilakukan sebelumnya oleh BPK-RI (Pemeriksaan atas
belanja rutin dan pembangunan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004) diketahui
bahwa tunjangan Kesehatan diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD
sampai dengan bulan Agustus 2004 seluruhnya sebesar Rp544.771.100,00
dengan rincian sebagai berikut :

Bant. Pemel Asuransi


Premi Askes Jumlah
BULAN Kesehatan Jiwasraya
(Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
Januari 2004 - - - -
Pebruari 2004 - - - -
Maret 2004 22.500.000,00 - 32.250.000,00 54.750.000,00
April 2004 22.500.000,00 46.559.500,00 32.250.000,00 101.309.500,00
M e i 2004 22.500.000,00 31.328.700,00 31.500.000,00 85.328.700,00
Juni 2004 67.500.000,00 31.328.700,00 97.500.000,00 196.328.700,00
Juli 2004 22.500.000,00 31.328.700,00 - 53.828.700,00
Agustus 2004 22.500.000,00 30.725.500,00 - 53.225.500,00
Jumlah 180.000.000,00 171.271.100,00 193.500.000,00 544.771.100,00

Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa pembayaran berupa


bantuan pemeliharaan kesehatan dan bantuan pengobatan Asuransi Jiwasraya
yang tidak perlu dibayarkan seluruhnya sebesar Rp373.500.000,00
(Rp180.000.000,00 + Rp193.500.000,00).
Hasil pemeriksaan selanjutnya atas bukti pendukung SPJ periode bulan
bulan Juli s.d. November 2004 (dipertanggungjawabkan pada bulan Nopember
2004) diketahui bahwa bantuan pemeliharaan kesehatan dan bantuan
pengobatan Asuransi Jiwasraya masih diberikan kepada Pimpinan dan Anggota
DPRD seluruhnya sebesar Rp97.500.000,00 dengan rincian sebagai berikut :
1) Biaya pemeliharaan kesehatan sebesar Rp66.000.000,00
2) Biaya Asuransi Jiwasraya sebesar Rp31.500.000,00
sedangkan untuk bulan Desember 2004, pemberian tunjangan kesehatan
tersebut sudah tidak dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari BPK-RI, sehingga
dalam Tahun Anggaran 2004, jumlah bantuan pemeliharaan kesehatan dan
Asuransi Jiwasraya yang tidak perlu dibayarkan seluruhnya sebesar
Rp471.000.000,00 (Rp373.500.000,00 + Rp97.500.000,00).
b. Biaya Kesejahteraan
Biaya kesejahteraan Sekretariat DPRD TA.2004 dianggarkan dalam DASK
sebesar Rp 1.855.050.000,00 dengan rincian sebagai berikut :
1) Pemeliharaan Kesehatan sebesar Rp 1.055.250.000,00
2) Bantuan Tenaga Ahli/Khusus dan sekretariat Rp 714.800.000,00
3) Pembinaan/penyediaan fasilitas Olah Raga sebesar Rp 75.000.000,00
4) Uang duka sebesar Rp 10.000.000,00
Penelitian terhadap SPJ diantaranya bantuan tenaga ahli diketahui bahwa
biaya untuk tenaga ahli yang digunakan oleh Anggota Fraksi dianggarkan
sebesar Rp 270.000.000,00.
Hasil pemeriksaan BPK-RI sebelumnya (Pemeriksaan atas belanja rutin dan
pembangunan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004) diketahui bahwa realisasi
pembayaran biaya tenaga ahli yang diterima oleh masing-masing Pimpinan dan
Anggota DPRD sampai dengan bulan Agustus 2004 seluruhnya sebesar
Rp179.500.000,00 dan penelitian lebih lanjut terhadap bukti pendukung SPJ
diketahui bahwa tidak ada pihak yang diangkat sebagai tenaga ahli, namun
bantuan tenaga ternyata diterima oleh masing-masing Pimpinan dan Anggota
DPRD sebanyak 45 orang.
Hasil pemeriksaan SPJ untuk periode bulan September s.d. Desember 2004
diketahui bahwa masih terdapat realisasi biaya kesejahteraan Sekretariat DPRD
berupa bantuan/tunjangan kesejahteraan staf ahli/staf khusus seluruhnya
sebesar Rp66.000.000,00.
Pengeluaran tersebut berdasarkan atas Surat Keputusan Ketua DPRD No.
07/S.Kep-KEU/840.1/DPRD/III/ 20004 tanggal 1 Maret 2004 tentang pemberian
bantuan dana penunjang kegiatan Anggota Fraksi untuk Tenaga Ahli Tahun
Anggaran 2004 antara lain menetapkan bahwa Bantuan biaya Tenaga Ahli
diberikan sebesar Rp500.000,00 perbulan/orang.
Dengan demikian jumlah realisasi pembayaran biaya kesejahteraan
Sekretariat DPRD berupa bantuan/tunjangan kesejahteraan staf ahli/staf khusus
yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Tahun Anggaran 2004
seluruhnya sebesar Rp245.500.000,00 (Rp179.500.000,00 + Rp66.000.000,00).
c. Biaya Operasional.
Biaya operasional Sekretariat DPRD Kota Makassar berdasarkan DASK
dianggarkan sebesar Rp2.940.200.000,00 dengan rincian sebagai berikut :
1) Bantuan pembinaan pengelolaan administrasi keuangan Rp157.000.000,00
2) Pegawai yang bekerja diluar jam kerja Rp99.500.000,00
3) Biaya penunjang kegiatan lainnya kepada Pimpinan dan Anggota DPRD
Rp594.000.000,00
4) Kegiatan Penunjang yang diatur Pimpinan Dewan Rp581.100.000,00
5) Bantuan penunjang kegiatan pengendali dan pengawasan Rp714.800.000,00
6) Biaya Panitia Pemilihan sebesar Rp253.800.000,00
7) Biaya Tim Penerima Aspirasi.sebesar Rp540.000.000,00.
Dari uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa bantuan biaya kepada Tim
Penerima Aspirasi tidak diatur dalam Surat Menteri Dalam Negeri
No.161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003 tentang belanja penunjang
operasional Pimpinan DPRD. Selain itu, Tim Penerima Aspirasi adalah salah satu
tugas dari Pimpinan Dewan, sehingga biaya yang ditimbulkan untuk kegiatan
tersebut telah dianggarkan dalam biaya penunjang kegiatan lainnya.
Pemberian biaya Tim Penerima Aspirasi tersebut dilakukan berdasarkan SK.
Pimpinan Dewan No.06/S.Kep-KEU/840.1/DPRD/III/ 2004 tanggal 1 Maret 2004
mengatur pemberian bantuan dana Tunjangan Aspirasi dan Tunjangan Kegiatan
Lainnya kepada Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kota Makassar TA. 2004
antara lain menetapkan :
1) Tunjangan Tim Penerima Aspirasi diberikan sebesar Rp1.000.000,00
perbulan/orang.
2) Tunjangan kegiatan lainnya sebesar Rp1.000.000,00 perbulan/orang.
Hasil pemeriksaan BPK-RI sebelumnya (Pemeriksaan atas belanja rutin dan
pembangunan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004) diketahui bahwa realisasi
pembayaran biaya Tim Penerima Aspirasi sebanyak 45 orang yang terdiri dari
Pimpinan dan Anggota DPRD sampai dengan bulan Agustus 2004 seluruhnya
sebesar Rp269.000.000,00.
Selanjutnya berdasarkan pemeriksaan SPJ bulan September s.d. Desember
2004 diketahui bahwa pemberian biaya Tim Penerima Aspirasi masih
dilaksanakan dan telah direalisasikan seluruhnya sebesar Rp132.000.000,00.
Sehingga jumlah pengeluaran biaya Tim Penerima Aspirasi dalam Tahun
Anggaran 2004 yang tidak sesuai ketentuan seluruhnya sebesar
Rp401.000.000,00 (Rp269.000.000,00 + Rp132.000.000,00).

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah


pengeluaran berupa tunjangan kesehatan, bantuan biaya tenaga ahli dan biaya Tim
Penerima Aspirasi yang merupakan tambahan penghasilan bagi Pimpinan dan
Anggota DPRD yang dibayarkan tidak sesuai dengan ketentuan dalam Tahun
Anggaran 2004 seluruhnya sebesar Rp1.117.500.000,00 (Rp471.000.000,00 +
Rp245.500.000,00 + Rp401.000.000,00).
Permasalahan tersebut di atas tidak diatur dalam Surat Menteri Dalam Negeri
No.161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003 antara lain menetapkan :
a. Huruf B bahwa Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Tunjangan Kesejahteraan
berupa :
1) Tunjangan Kesehatan Pimpinan dan Anggota DPRD beserta keluarganya
yaitu suami atau istri pertama beserta 2 (dua) orang anak diberikan
tunjangan dan pengobatan berupa pembayaran premi asuransi kesehatan
kepada Lembaga Asuransi yang ditetapkan Kepala Daerah.
2) Disediakan rumah jabatan atau uang sewa rumah dan kendaraan dinas
3) Pengadaan pakaian dinas
4) Uang duka.
b. Huruf C point 1 menyebutkan bahwa untuk mendukung tugas Pimpinan DPRD
atau membiayai kegiatan lainnya yang dilakukan oleh Pimpinan atas nama
Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dan sebagai alat kelengkapan DPRD dapat
disediakan biaya penunjang operasional.
Keadaan tersebut mengakibatkan kerugian daerah sebesar ………………
Rp1.117.500.000,00 (Rp471.000.000,00 + Rp245.500.000,00 + Rp401.000.000,00).
Hal tersebut terjadi karena adanya kebijakan Pimpinan DPRD Kota Makassar
yang tidak mempedomani ketentuan yang berlaku.
Sekretaris Dewan menyatakan pemberian tunjangan tersebut berdasarkan SK.
Pimpinan DPRD Kota Makassar dan telah meminta kepada Pimpinan DPRD Kota
Makassar agar di tahun yang akan datang pemberian tunjangan biaya kesejahteraan
dan biaya operasional tidak dianggarkan lagi.
BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar menagih kerugian
daerah yang terjadi seluruhnya sebesar Rp1.117.500.000,00 dan segera disetor ke
Kas Daerah.

2.4. Laporan Keuangan Setelah Pemeriksaan


2.4.1 Laporan Perhitungan APBD
(dalam rupiah)
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI
I PENDAPATAN
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 84.179.962.330,00 85.074.920.514,78
1.1.1 Pajak Daerah 50.005.137.675,00 54.906.198.715,00
1.1.2 Retribusi Daerah 24.910.509.755,00 24.575.843.163,30
1.1.3 Bagian Laba Usaha Daerah 1.317.088.150,00 1.435.968.532,15
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 7.947.226.750,00 4.156.910.104,33
1.3 DANA PERIMBANGAN 429.526.700.000,00 442.018.777.248,79
1.2.1 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 68.343.700.000,00 77.823.307.252,79
1.2.2 Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00 308.158.000.000,00
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 5.500.000.000,00 5.455.422.806,00
1.2.4 Dana Perimbangan dari Propinsi 47.525.000.000,00 50.582.047.190,00
1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 30.203.305.427,11 30.411.614.920,00
JUMLAH PENDAPATAN 543.909.967.757,11 557.505.312.683,57
II BELANJA
2.1 APARATUR DAERAH 126.181.673.433,00 119.936.699.099,00
2.1.1 Belanja Administrasi Umum 108.071.107.583,00 99.879.133.493,00
2.1.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 33.306.038.453,00 29.854.787.895,00
2.1.1.2 Belanja Barang dan Jasa 57.540.611.130,00 55.853.721.603,00
2.1.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 4.205.500.000,00 3.813.865.450,00
2.1.1.4 Belanja Pemeliharaan 13.018.958.000,00 10.356.758.545,00
2.1.2 Belanja Operasional dan Pemeliharaan 5.097.138.000,00 4.967.011.281,00
2.1.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 1.011.490.000,00 1.006.819.700,00
2.1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 3.795.798.000,00 3.686.775.825,00
2.1.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 289.850.000,00 273.415.756,00
2.1.2.4 Belanja Pemeliharaan 0,00 0,00
2.1.3 Belanja Modal 13.013.427.850,00 15.090.554.325,00
2.2 PELAYANAN PUBLIK 421.732.146.112,15 401.188.390.649,00
2.2.1 Belanja Administrasi Umum 330.923.271.750,00 318.327.510.745,00
2.2.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 282.950.900.500,00 272.487.256.782,00
2.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa 36.986.358.850,00 35.825.660.342,00
2.2.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 1.200.469.000,00 1.108.929.885,00
2.2.1.4 Belanja Pemeliharaan 9.785.543.400,00 8.905.663.736,00
2.2.2 Belanja Operasional dan Pemeliharaan 39.365.055.666,00 36.367.739.389,00
2.2.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 8.747.383.696,00 8.592.497.980,00
2.2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 17.677.173.470,00 16.111.248.435,00
2.2.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 806.455.000,00 759.279.440,00
2.2.2.4 Belanja Pemeliharaan 12.134.043.500,00 10.904.713.534,00
2.2.3 Belanja Modal 51.443.818.696,15 46.493.140.515,00
BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN 25.627.694.390,34 25.605.302.872,58
2.3 KEUANGAN
2.4 BELANJA TIDAK TERSANGKA 7.000.000,00 6.690.000,00
JUMLAH BELANJA 573.548.513.935,49 546.737.082.620,58

-29.638.546.178,38 10.768.230.062,99
SURPLUS/(DEFISIT)

III PEMBIAYAAN
3.1 PENERIMAAN DAERAH
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun lalu 31.469.759.378,38 31.469.759.378,38
3.1.2 Transfer Dari Dana Cadangan 0,00 0,00
3.1.3 Penerimaan Utang Pajak - PPh 0,00 595.500,00
3.1.4 Penerimaan Utang Lain-Lain 0,00 30.648.779.149,00
3.1.5 Penerimaan Piutang Tahun Lalu 0,00 2.360.783.484,00
JUMLAH PENERIMAAN DAERAH 31.469.759.378,38 64.479.917.511,38
3.2 PENGELUARAN DAERAH
3.2.1 Transfer ke Dana Cadangan 0,00 0,00
3.2.2 Penyertaan Modal 225.841.200,00 225.841.200,00
3.2.3 Pembayaran Utang Pokok Yg jatuh tempo 1.605.372.000,00 1.605.371.292,00
3.2.4 Pembayaran Hutang PFK 0,00 30.648.779.149,00
3.2.5 Pembayaran Hutang Belanja 0,00 772.526.737,00
3.2.6 Sisa Lebih Perhitungan Tahun Anggaran Berjalan 0,00 41.995.629.196,37
JUMLAH PENGELUARAN DAERAH 1.831.213.200,00 75.248.147.574,37
JUMLAH PEMBIAYAAN 29.638.546.178,38 -10.768.230.062,99
2.4.2 Laporan Aliran Kas
URAIAN JUMLAH

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Aliran Kas Masuk
Pendapatan Asli Daerah 85.074.920.514,78
- Pajak Daerah 54.906.198.715,00
- Retribusi Daerah 24.575.843.163,30
- Bagian Laba Usaha Daerah 1.435.968.532,15
- Lain-lain PAD 4.156.910.104,33
Pendapatan Dana Perimbangan 442.018.777.248,79
- Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 77.823.307.252,79
- Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00
- Dana Alokasi Khusus 5.455.422.806,00
- Dana Perimbangan Dari Propinsi 50.582.047.190,00
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 30.411.614.920,00
Total Aliran Kas Masuk 557.505.312.683,57

Aliran Kas Keluar


Belanja Administrasi Umum 418.206.644.238,00
- Belanja Pegawai 302.342.044.677,00
- Belanja Barang Dan Jasa 91.679.381.945,00
- Belanja Perjalanan Dinas 4.922.795.335,00
- Belanja Pemeliharan 19.262.422.281,00
Belanja Operasi Dan Pemeliharaan 41.334.750.670,00
- Belanja Pegawai 9.599.317.680,00
- Belanja Barang Dan Jasa 19.798.024.260,00
- Belanja Perjalanan Dinas 1.032.695.196,00
- Belanja Pemeliharan 10.904.713.534,00
Belanja Bagi Hasil Dan Bantuan Keuangan 25.605.302.872,58
Belanja Tidak Tersangka 6.690.000,00
Total Aliran Kas Keluar 485.153.387.780,58

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 72.351.924.902,99


ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Aliran Kas Masuk
Total Aliran Kas Masuk
Aliran Kas Keluar
Belanja Modal 61.583.694.840,00
Pembelian Investasi Jangka Panjang 225.841.200,00
Total Aliran Kas Keluar 61.809.536.040,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (61.809.536.040,00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN


Aliran Kas Masuk
Penerimaan UUDP Tahun Lalu 703.877.570,00
Penerimaan Hutang PPh 595.500,00
Penerimaan Hutang PFK 30.648.779.149,00
Penerimaan Piutang Tahun lalu 2.360.783.484,00
Total Aliran Kas Masuk 33.714.035.703,00
Aliran Kas Keluar
Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi 1.605.371.292,00
Penyertaan Modal -
Pembayaran Hutang PFK 30.648.779.149,00
Pembayaran Hutang Belanja 772.526.737,00
Pengeluaran Belanja Dibayar Dimuka-UUDP Droping 345.901.287,00
Total Aliran Kas Keluar 33.372.578.465,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan 341.457.238,00

Kenaikan Kas Selama Periode 10.883.846.100,99


Saldo Awal Kas 30.765.881.808,38
Saldo Akhir Kas 41.649.727.909,37
2.4.3 Neraca
(dalam rupiah)

NO. URAIAN JUMLAH

I. AKTIVA
1. AKTIVA LANCAR
a. KAS 41.649.727.909,37
SURAT BERHARGA Akun Jalan dan Jembatan - Jalan
b. Daerah 0,00
c. DEPOSITO BERJANGKA 0,00
d. PIUTANG PAJAK 394.129.282,00
e. PIUTANG RETRIBUSI 659.711.360,00
f. PIUTANG DANA PERIMBANGAN 0,00
g. PIUTANG FASOS/FASUM 0,00
h. PIUTANG LAIN-LAIN 495.980.660,62
i. PERSEDIAAN BAHAN PAKAI HABIS/MATERIAL 262.833.585,00
j. BELANJA DIBAYAR DIMUKA (UUDP DROPING) 345.901.287,00
JUMLAH AKTIVA LANCAR 43.808.284.083,99

2. INVESTASI JANGKA PANJANG


a. INVESTASI DALAM SAHAM 10.408.040.820,90
b. INVESTASI ASET DAERAH YANG DIPISAHKAN 318.581.279.649,15
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 328.989.320.470,05

3. AKTIVA TETAP
a. TANAH 2.344.878.310.602,00
b. JALAN DAN JEMBATAN 317.210.376.031,40
c. BANGUNAN AIR (IRIGASI) 15.329.176.942,00
d. INSTALASI 6.524.787.300,00
e. JARINGAN 6.696.298.687,00
f. BANGUNAN GEDUNG 340.804.052.733,00
g. MONUMEN DAN TUGU 2.756.159.993,00
h. ALAT-ALAT BESAR 158.725.000,00
i. ALAT ANGKUTAN 63.502.140.500,00
j. ALAT BENGKEL 137.950.000,00
k. ALAT PERTANIAN 238.953.000,00
l. ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA 13.973.035.772,00
m. ALAT STUDIO DAN ALAT KOMUNIKASI 4.125.434.425,00
n. ALAT KEDOKTERAN 736.524.000,00
o. ALAT LABORATORIUM 13.700.000,00
p. BUKU/PERPUSTAKAAN 181.658.000,00
q. BARANG BERCORAK SENI DAN BUDAYA 98.113.000,00
r. HEWAN TERNAK DAN TANAMAN 5.100.000,00
s. PERALATAN KEAMANAN 1.207.075.000,00
JUMLAH AKTIVA TETAP 3.118.577.570.985,40

4. DANA CADANGAN 0,00

5. AKTIVA LAIN-LAIN
a. PIUTANG ANGSURAN 78.080.000,00
b. PIUTANG ROYALTI 13.268.000.000,00
c. BANGUNAN DALAM PENGERJAAN 8.034.087.830,00
JUMLAH AKTIVA LAIN-LAIN 21.380.167.830,00

TOTAL AKTIVA 3.512.755.343.369,44

II. UTANG
1. UTANG LANCAR
a. BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA PANJANG 2.036.874.807,00
b. UTANG BELANJA 12.423.730.912,40
c. UTANG PAJAK 476.991.292,00
d. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 0,00
e. HUTANG PFK 25.700.873.397,07
JUMLAH UTANG LANCAR 40.638.470.408,47

2. UTANG JANGKA PANJANG


a. UTANG LUAR NEGERI 0,00
b. UTANG DALAM NEGERI
- Depkeu SLA.12/009/IBRD/PP Tgl 3 Juli 1979 0,00
(Urban III/Ex IBRD Loan No.1653-IND)
- Depkeu (Ex Inpres Pasar) Tgl. 17 Pebruari 1982 0,00
- Depkeu SLA.159/DDI84 Tgl 19 Nopember 1984 0,00
(Urban V/Ex IBRD Loan No.2408-IND)
- Depkeu RDI-185/DDI/1987 Tgl. 17 Desember 1987 0,00
(Cargo Terminal)
- Depkeu RDA-115/DP3/1993 (P3KT/Ex IBRD Loan 19.257.793.047,00
No.3340-IND)
- Depkeu SLA.833/DP3I1995 Tgl 19 Nopember 1995/ 20.774.254.541,26
(Prasana Air Bersih (Ex OECF Loan No.IP-415)
- Bank Pembangunan Daerah Sulsel (BPD Sulsel) 2.263.362.189,00
Perjanjian No.001/PK/KIB-LL/1996 Tgl 18 Maret 1996
(Lampu Penerangan Jalan)
JUMLAH UTANG JANGKA PANJANG 42.295.409.777,26

JUMLAH UTANG 82.933.880.185,73

III. EKUITAS
1. EKUITAS DANA UMUM
a. SISA LEBIH ANGGARAN TAHUN PELAPORAN 41.995.629.196,37
b. DIINVESTASIKAN DALAM ASET TETAP 3.111.332.384.267,00
c. DIINVESTASIKAN DALAM SAHAM 10.408.040.820,90
d. CADANGAN PIUTANG 14.895.901.302,62
e. CADANGAN PERSEDIAAN 262.833.585,00
f. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PENDEK (29.650.701.860,07)
g. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PANJANG (42.295.409.777,26)
h. DIINVESTASIKAN PADA ASET DAERAH YANG DIPISAHKAN 318.581.279.649,15
JUMLAH EKUITAS DANA UMUM 3.425.529.957.183,71

2. EKUITAS DANA DICADANGKAN 0,00

3. EKUITAS DANA DONASI 4.291.506.000,00

JUMLAH EKUITAS 3.429.821.463.183,71


TOTAL PASIVA 3.512.755.343.369,44
Lampiran –lampiran

Lampiran 1

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR


LAPORAN PERHITUNGAN APBD
TAHUN ANGGARAN 2004

(dalam rupiah)

ANGGARAN KOREKSI
REALISASI SEBELUM REALISASI SETELAH
URAIAN SETELAH
KOREKSI KOREKSI
PERUBAHAN DEBET KREDIT

I. PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH 84.179.962.330,00 87.464.290.868,78 10.770.731.824,00 8.381.361.470,00 85.074.920.514,78
Pajak Daerah 50.005.137.675,00 55.020.706.015,00 6.153.378.249,00 6.038.870.949,00 54.906.198.715,00
Retribusi Daerah 24.910.509.755,00 24.717.295.163,30 2.338.574.491,00 2.197.122.491,00 24.575.843.163,30
Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang 1.317.088.150,00 1.435.968.532,15 0,00 0,00 1.435.968.532,15
Dipisahkan

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 7.947.226.750,00 6.290.321.158,33 2.278.779.084,00 145.368.030,00 4.156.910.104,33

DANA PERIMBANGAN 429.526.700.000,00 442.018.777.248,79 0,00 0,00 442.018.777.248,79


Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 68.343.700.000,00 77.823.307.252,79 0,00 0,00 77.823.307.252,79
Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00 308.158.000.000,00 0,00 0,00 308.158.000.000,00
Dana Alokasi Khusus 5.500.000.000,00 5.455.422.806,00 0,00 0,00 5.455.422.806,00
Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Provinsi 47.525.000.000,00 50.582.047.190,00 0,00 0,00 50.582.047.190,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 30.203.305.427,11 30.411.614.920,00 0,00 0,00 30.411.614.920,00

TOTAL PENDAPATAN 543.909.967.757,11 559.894.683.037,57 10.770.731.824,00 8.381.361.470,00 557.505.312.683,57

II. BELANJA
APARATUR DAERAH 126.181.673.433,00 120.099.853.611,00 2.157.639.500,00 2.320.794.012,00 119.936.699.099,00
BELANJA ADMINISTRASI UMUM 108.071.107.583,00 102.149.927.505,00 0,00 2.270.794.012,00 99.879.133.493,00
Belanja Pegawai / Personalia 33.306.038.453,00 29.860.041.595,00 0,00 5.253.700,00 29.854.787.895,00
Belanja Barang dan Jasa 57.540.611.130,00 55.947.856.615,00 0,00 94.135.012,00 55.853.721.603,00
Belanja Perjalanan Dinas 4.205.500.000,00 3.813.867.450,00 0,00 2.000,00 3.813.865.450,00
Belanja Pemeliharaan 13.018.958.000,00 12.528.161.845,00 0,00 2.171.403.300,00 10.356.758.545,00

BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 5.097.138.000,00 5.017.011.281,00 0,00 50.000.000,00 4.967.011.281,00


Belanja Pegawai / Personalia 1.011.490.000,00 1.006.819.700,00 0,00 0,00 1.006.819.700,00
Belanja Barang dan Jasa 3.795.798.000,00 3.736.775.825,00 0,00 50.000.000,00 3.686.775.825,00
Belanja Perjalanan Dinas 289.850.000,00 273.415.756,00 0,00 0,00 273.415.756,00
Belanja Pemeliharaan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

BELANJA MODAL 13.013.427.850,00 12.932.914.825,00 2.157.639.500,00 0,00 15.090.554.325,00

PELAYANAN PUBLIK 421.732.146.112,15 401.828.619.294,00 363.328.400,00 1.003.557.045,00 426.800.383.521,58


BELANJA ADMINISTRASI UMUM 330.923.271.750,00 319.104.634.390,00 400,00 777.124.045,00 318.327.510.745,00
Belanja Pegawai / Personalia 282.950.900.500,00 272.487.352.182,00 400,00 95.800,00 272.487.256.782,00
Belanja Barang dan Jasa 36.986.358.850,00 35.965.421.392,00 0,00 139.761.050,00 35.825.660.342,00
Belanja Perjalanan Dinas 1.200.469.000,00 1.108.929.885,00 0,00 0,00 1.108.929.885,00
Belanja Pemeliharaan 9.785.543.400,00 9.542.930.931,00 0,00 637.267.195,00 8.905.663.736,00
BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 39.365.055.666,00 36.594.172.389,00 0,00 226.433.000,00 36.367.739.389,00
Belanja Pegawai / Personalia 8.747.383.696,00 8.592.497.980,00 0,00 0,00 8.592.497.980,00
Belanja Barang dan Jasa 17.677.173.470,00 16.111.248.435,00 0,00 0,00 16.111.248.435,00
Belanja Perjalanan Dinas 806.455.000,00 762.134.440,00 0,00 2.855.000,00 759.279.440,00
Belanja Pemeliharaan / Rehabilitasi / Renovasi 12.134.043.500,00 11.128.291.534,00 0,00 223.578.000,00 10.904.713.534,00

BELANJA MODAL 51.443.818.696,15 46.129.812.515,00 363.328.000,00 0,00 46.493.140.515,00

BELANJA BAGI HASIL & BANTUAN KEUANGAN 25.627.694.390,34 25.605.302.872,58 0,00 0,00 25.605.302.872,58

BELANJA TIDAK TERSANGKA 7.000.000,00 6.690.000,00 0,00 0,00 6.690.000,00

TOTAL BELANJA 573.548.513.935,49 547.540.465.777,58 2.520.967.900,00 3.324.351.057,00 546.737.082.620,58

SURPLUS (DEFISIT) (29.638.546.178,38) 12.354.217.259,99 10.768.230.062,99

III. PEMBIAYAAN
PENERIMAAN DAERAH
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun lalu 31.469.759.378,38 31.469.759.378,38 0,00 0,00 31.469.759.378,38
Transfer Dari Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Penerimaan Utang Pajak - PPh 0,00 0,00 0,00 595.500,00 595.500,00
Penerimaan Utang Lain-Lain 0,00 0,00 0,00 30.648.779.149,00 30.648.779.149,00
Penerimaan Piutang Tahun Lalu 0,00 0,00 0,00 2.360.783.484,00 2.360.783.484,00
TOTAL PEMBIAYAAN - PENERIMAAN DAERAH 31.469.759.378,38 31.469.759.378,38 0,00 33.010.158.133,00 64.479.917.511,38

PENGELUARAN DAERAH
Transfer ke Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Penyertaan Modal 225.841.200,00 225.841.200,00 0,00 0,00 225.841.200,00
Pembayaran Utang Pokok Yg jatuh tempo 1.605.372.000,00 1.605.371.292,00 0,00 0,00 1.605.371.292,00
Pembayaran Hutang PFK 0,00 0,00 30.648.779.149,00 0,00 30.648.779.149,00
Pembayaran Hutang Belanja 0,00 0,00 772.526.737,00 0,00 772.526.737,00
Sisa Lebih Perhitungan Tahun Anggaran Berjalan 0,00 41.992.764.146,37 2.865.050,00 0,00 41.995.629.196,37

TOTAL PEMBIAYAAN - PENGELUARAN DAERAH 1.831.213.200,00 43.823.976.638,37 31.424.170.936,00 0,00 75.248.147.574,37

JUMLAH PEMBIAYAAN 29.638.546.178,38 (12.354.217.259,99) (10.768.230.062,99)


Lampiran 2

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR


NERACA
PER 31 DESEMBER 2004

(dalam rupiah)
KOREKSI
NO. URAIAN SEBELUM KOREKSI SETELAH KOREKSI
DEBET KREDIT

I. AKTIVA
1. AKTIVA LANCAR
a. KAS 41.649.727.909,37 0,00 0,00 41.649.727.909,37
b. SURAT BERHARGA 0,00 0,00
c. DEPOSITO BERJANGKA 0,00 0,00
d. PIUTANG PAJAK 0,00 476.827.982,00 82.698.700,00 394.129.282,00
e. PIUTANG RETRIBUSI 0,00 659.711.360,00 0,00 659.711.360,00
f. PIUTANG DANA PERIMBANGAN 0,00 0,00
g. PIUTANG FASOS/FASUM 0,00 0,00
h. PIUTANG LAIN-LAIN 291.268.318,62 2.409.051.786,00 2.204.339.444,00 495.980.660,62
i. PERSEDIAAN BAHAN PAKAI HABIS/MATERIAL 0,00 262.833.585,00 0,00 262.833.585,00
j. BELANJA DIBAYAR DIMUKA (UUDP DROPING) 343.036.237,00 2.865.050,00 0,00 345.901.287,00
JUMLAH AKTIVA LANCAR 42.284.032.464,99 3.811.289.763,00 2.287.038.144,00 43.808.284.083,99

INVESTASI JANGKA
2. PANJANG
a. INVESTASI DALAM SAHAM 10.408.040.820,90 0,00 10.408.040.820,90
b. INVESTASI ASET DAERAH YANG DIPISAHKAN 290.537.670.140,15 28.043.609.509,00 318.581.279.649,15
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 300.945.710.961,05 28.043.609.509,00 0,00 328.989.320.470,05
3. AKTIVA TETAP
a. TANAH 2.344.403.176.602,00 475.134.000,00 0,00 2.344.878.310.602,00
b. JALAN DAN JEMBATAN 313.456.213.983,00 4.056.413.548,40 302.251.500,00 317.210.376.031,40
c. BANGUNAN AIR (IRIGASI) 15.481.034.692,00 0,00 151.857.750,00 15.329.176.942,00
d. INSTALASI 7.420.787.300,00 0,00 896.000.000,00 6.524.787.300,00
e. JARINGAN 6.696.298.687,00 6.696.298.687,00
f. BANGUNAN GEDUNG 339.023.290.605,00 2.349.744.828,00 568.982.700,00 340.804.052.733,00
g. MONUMEN DAN TUGU 2.616.681.993,00 139.478.000,00 0,00 2.756.159.993,00
h. ALAT-ALAT BESAR 154.725.000,00 4.000.000,00 0,00 158.725.000,00
i. ALAT ANGKUTAN 63.632.251.380,00 90.000.000,00 220.110.880,00 63.502.140.500,00
j. ALAT BENGKEL 1.011.614.000,00 0,00 873.664.000,00 137.950.000,00
k. ALAT PERTANIAN 223.953.000,00 15.000.000,00 0,00 238.953.000,00
l. ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA 10.104.686.600,00 3.891.949.172,00 23.600.000,00 13.973.035.772,00
m. ALAT STUDIO DAN ALAT KOMUNIKASI 6.636.038.925,00 146.900.000,00 2.657.504.500,00 4.125.434.425,00
n. ALAT KEDOKTERAN 736.524.000,00 736.524.000,00
o. ALAT LABORATORIUM 13.700.000,00 13.700.000,00
p. BUKU/PERPUSTAKAAN 135.908.000,00 45.750.000,00 0,00 181.658.000,00
q. BARANG BERCORAK SENI DAN BUDAYA 143.863.000,00 0,00 45.750.000,00 98.113.000,00
r. HEWAN TERNAK DAN TANAMAN 5.100.000,00 5.100.000,00
s. PERALATAN KEAMANAN 1.207.075.000,00 1.207.075.000,00
JUMLAH AKTIVA TETAP 3.113.102.922.767,00 11.214.369.548,40 5.739.721.330,00 3.118.577.570.985,40

4. DANA CADANGAN 0,00 0,00

5. AKTIVA LAIN-LAIN
a. PIUTANG ANGSURAN 0,00 147.625.340,00 69.545.340,00 78.080.000,00
b. PIUTANG ROYALTI 0,00 13.268.000.000,00 0,00 13.268.000.000,00
c. BANGUNAN DALAM PENGERJAAN 0,00 8.034.087.830,00 0,00 8.034.087.830,00
JUMLAH AKTIVA LAIN-LAIN 0,00 21.449.713.170,00 69.545.340,00 21.380.167.830,00

TOTAL AKTIVA 3.456.332.666.193,04 64.518.981.990,40 8.096.304.814,00 3.512.755.343.369,44


II. UTANG
1. UTANG LANCAR
a. BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA PANJANG 2.036.874.807,00 2.036.874.807,00
b. UTANG BELANJA 0,00 772.526.737,00 13.196.257.649,40 12.423.730.912,40
c. UTANG PAJAK 0,00 0,00 476.991.292,00 476.991.292,00
d. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 0,00 0,00
e. HUTANG PFK 0,00 0,00 25.700.873.397,07 25.700.873.397,07
JUMLAH UTANG LANCAR 2.036.874.807,00 772.526.737,00 39.374.122.338,47 40.638.470.408,47

2. UTANG JANGKA PANJANG


a. UTANG LUAR NEGERI 0,00 0,00
b. UTANG DALAM NEGERI
- Depkeu SLA.12/009/IBRD/PP Tgl 3 Juli 1979 1.396.882.829,75 1.396.882.829,75 0,00 0,00
(Urban III/Ex IBRD Loan No.1653-IND)
- Depkeu (Ex Inpres Pasar) Tgl. 17 Pebruari 1982 328.947.000,00 328.947.000,00 0,00 0,00
- Depkeu SLA.159/DDI84 Tgl 19 Nopember 1984 13.061.243.118,62 13.061.243.118,62 0,00 0,00
(Urban V/Ex IBRD Loan No.2408-IND)
- Depkeu RDI-185/DDI/1987 Tgl. 17 Desember 1987 10.913.800.448,70 10.913.800.448,70 0,00 0,00
(Cargo Terminal)
- Depkeu RDA-115/DP3/1993 (P3KT/Ex IBRD Loan 19.257.793.047,00 19.257.793.047,00
No.3340-IND)
- Depkeu SLA.833/DP3I1995 Tgl 19 Nopember 1995/ 20.774.254.541,26 20.774.254.541,26
(Prasana Air Bersih (Ex OECF Loan No.IP-415)
- Bank Pembangunan Daerah Sulsel (BPD Sulsel) 2.263.362.189,00 2.263.362.189,00
Perjanjian No.001/PK/KIB-LL/1996 Tgl 18 Maret 1996
(Lampu Penerangan Jalan)
JUMLAH UTANG JANGKA PANJANG 67.996.283.174,33 25.700.873.397,07 0,00 42.295.409.777,26

JUMLAH UTANG 70.033.157.981,33 26.473.400.134,07 39.374.122.338,47 82.933.880.185,73


III. EKUITAS
1. EKUITAS DANA UMUM
a. SISA LEBIH ANGGARAN TAHUN PELAPORAN 41.992.764.146,37 0,00 2.865.050,00 41.995.629.196,37
b. DIINVESTASIKAN DALAM ASET TETAP 3.113.102.922.767,00 4.291.506.000,00 2.520.967.500,00 3.111.332.384.267,00
c. DIINVESTASIKAN DALAM SAHAM 10.408.040.820,90 10.408.040.820,90
d. CADANGAN PIUTANG 291.268.318,62 2.356.583.484,00 16.961.216.468,00 14.895.901.302,62
e. CADANGAN PERSEDIAAN 0,00 0,00 262.833.585,00 262.833.585,00

f. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PENDEK (2.036.874.807,00) 28.386.353.790,07 772.526.737,00 (29.650.701.860,07)

g. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PANJANG (67.996.283.174,33) - 25.700.873.397,07 (42.295.409.777,26)


DIINVESTASIKAN PADA ASET DAERAH YANG
h. DIPISAHKAN 290.537.670.140,15 0,00 28.043.609.509,00 318.581.279.649,15
JUMLAH EKUITAS DANA UMUM 3.386.299.508.211,71 35.034.443.274,07 74.264.892.246,07 3.425.529.957.183,71

EKUITAS DANA
2. DICADANGKAN 0,00 0,00

3. EKUITAS DANA DONASI 0,00 4.291.506.000,00 4.291.506.000,00

JUMLAH EKUITAS 3.386.299.508.211,71 35.034.443.274,07 78.556.398.246,07 3.429.821.463.183,71

TOTAL PASIVA 3.456.332.666.193,04 61.507.843.408,14 117.930.520.584,54 3.512.755.343.369,44


Lampiran 3

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR


LAPORAN ALIRAN KAS
TAHUN ANGGARAN 2004

(dalam rupiah)
KOREKSI
URAIAN SEBELUM AUDIT SETELAH AUDIT
DEBET KREDIT

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Aliran Kas Masuk

Pendapatan Asli Daerah 87.464.290.868,78 10.770.731.824,00 8.381.361.470,00 85.074.920.514,78

- Pajak Daerah 55.020.706.015,00 6.153.378.249,00 6.038.870.949,00 54.906.198.715,00

- Retribusi Daerah 24.717.295.163,30 2.338.574.491,00 2.197.122.491,00 24.575.843.163,30

- Bagian Laba Usaha Daerah 1.435.968.532,15 - - 1.435.968.532,15

- Lain-lain PAD 6.290.321.158,33 2.278.779.084,00 145.368.030,00 4.156.910.104,33

Pendapatan Dana Perimbangan 442.018.777.248,79 - - 442.018.777.248,79

- Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 77.823.307.252,79 - - 77.823.307.252,79

- Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00 - - 308.158.000.000,00


- Dana Alokasi Khusus - - 5.455.422.806,00
5.455.422.806,00

- Dana Perimbangan Dari Propinsi 50.582.047.190,00 - - 50.582.047.190,00

Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 30.411.614.920,00 - - 30.411.614.920,00

Total Aliran Kas Masuk 559.894.683.037,57 10.770.731.824,00 8.381.361.470,00 557.505.312.683,57

Aliran Kas Keluar

Belanja Administrasi Umum 421.254.561.895,00 400,00 3.047.918.057,00 418.206.644.238,00

- Belanja Pegawai 302.347.393.777,00 400,00 5.349.500,00 302.342.044.677,00

- Belanja Barang Dan Jasa 91.913.278.007,00 - 233.896.062,00 91.679.381.945,00

- Belanja Perjalanan Dinas 4.922.797.335,00 - 2.000,00 4.922.795.335,00

- Belanja Pemeliharan 22.071.092.776,00 - 2.808.670.495,00 19.262.422.281,00

Belanja Operasi Dan Pemeliharaan 41.611.183.670,00 - 276.433.000,00 41.334.750.670,00

- Belanja Pegawai 9.599.317.680,00 - - 9.599.317.680,00

- Belanja Barang Dan Jasa 19.848.024.260,00 - 50.000.000,00 19.798.024.260,00

- Belanja Perjalanan Dinas 1.035.550.196,00 - 2.855.000,00 1.032.695.196,00

- Belanja Pemeliharan 11.128.291.534,00 - 223.578.000,00 10.904.713.534,00

Belanja Bagi Hasil Dan Bantuan Keuangan 25.605.302.872,58 - - 25.605.302.872,58

Belanja Tidak Tersangka 6.690.000,00 - - 6.690.000,00

Total Aliran Kas Keluar 488.477.738.437,58 400,00 3.324.351.057,00 485.153.387.780,58


Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 71.416.944.599,99 10.770.731.424,00 5.057.010.413,00 72.351.924.902,99

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Aliran Kas Masuk -
Total Aliran Kas Masuk -
Aliran Kas Keluar

Belanja Modal 59.062.727.340,00 2.520.967.500,00 - 61.583.694.840,00

Pembelian Investasi Jangka Panjang 225.841.200,00 225.841.200,00

Total Aliran Kas Keluar 59.288.568.540,00 61.809.536.040,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (59.288.568.540,00) (61.809.536.040,00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN


Aliran Kas Masuk

Penerimaan UUDP Tahun Lalu 703.877.570,00 703.877.570,00


Penerimaan Hutang PPh - 595.500,00 595.500,00

Penerimaan Hutang PFK - 30.648.779.149,00 30.648.779.149,00

Penerimaan Piutang Tahun lalu - 2.360.783.484,00 2.360.783.484,00

Total Aliran Kas Masuk 703.877.570,00 - 33.010.158.133,00 33.714.035.703,00


Aliran Kas Keluar

Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi 1.605.371.292,00 1.605.371.292,00


Penyertaan Modal - -

Pembayaran Hutang PFK 30.648.779.149,00 - 30.648.779.149,00


Pembayaran Hutang Belanja 772.526.737,00 - 772.526.737,00
Pengeluaran Belanja Dibayar Dimuka-UUDP
Droping 343.036.237,00 2.865.050,00 - 345.901.287,00

Total Aliran Kas Keluar 1.948.407.529,00 33.372.578.465,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (1.244.529.959,00) 341.457.238,00

Kenaikan Kas Selama Periode 10.883.846.100,99 10.883.846.100,99

Saldo Awal Kas 30.765.881.808,38 30.765.881.808,38

Saldo Akhir Kas 41.649.727.909,37 41.649.727.909,37


Lampiran 4
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
DAFTAR KOREKSI (ADJUSTMENT)
PER 31 DESEMBER 2004
(dalam rupiah)
NO. JURNAL PENYESUAIAN DEBIT KREDIT
A. Koreksi Karena Belum Dicatat

A.1 Pembayaran Hutang PFK 30.648.779.149,00

Penerimaan Hutang PFK 30.648.779.149,00


Pemotongan dan penyetoran PPh, IWP dan Taperum

A.2 Aktiva Lain-lain - Piutang Royalti 13.416.000.000,00


Ekuitas Dana Umum - Cadangan Piutang
13.416.000.000,00
Jurnal pengakuan piutang Royalti Pulau Khayangan sesuai Surat Perjanjian Kerjasama
antara Pemkot Makassar dengan PT Putra-putra Nusantara tentang Penggunaan Pulau
Kayangan

A.3 Piutang Lain-lain - Jasa Giro 42.334.517,00


Ekuitas Dana Umum - Cadangan Piutang
42.334.517,00
Jurnal pengakuan saldo akhir piutang jasa giro PD. BPR per 31 Desember 2004

A.4 Persediaan Bahan Pakai Habis/Material


262.833.585,00
Ekuitas Dana Umum - Cadangan Persediaan
262.833.585,00
Koreksi atas persediaan obat-obatan, benda berharga, alat tulis kantor pada unit-unit
kerja per 31 Desember 2004 yang belum dicatat ke dalam Neraca
- Obat-obatan - Gudang Farmasi Dinas Kesehatan
202.461.732,00
- Benda berharga - Dinas Pendapatan
10.187.500,00
- Benda berharga - Dinas Perhubungan
3.825.000,00
- Benda berharga - PD. Pasar
4.262.400,00
- Benda berharga - Dinas Pariwisata
2.160.000,00
- ATK - Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah
20.927.953,00
- ATK - Dinas Pendapatan Daerah
9.972.000,00
- ATK - Badan Pengawas Daerah
1.947.500,00
- ATK - Dinas Perhubungan
218.000,00
- ATK - Dinas Pemadam Kebakaran
2.037.500,00
- ATK - Dinas Cipta Karya
1.875.500,00
- ATK - Dinas Bina Marga
2.811.500,00
- ATK - Dinas Pariwisata
147.000,00

262.833.585,00

A.5
EDU - Dana Disediakan Untuk Pembayaran Hutang Jangka Pendek 43.524.615,00
Utang Lancar - Utang Pajak
43.524.615,00
Jurnal koreksi untuk mencatat utang pajak PPh 21 pemegang kas Sekretariat DPRD per
31 Desember 2004 Rp43.524.615,00.

A.5
EDU - Dana Disediakan Untuk Pembayaran Hutang Jangka Pendek 432.871.177,00
Utang Lancar - Utang Pajak
432.871.177,00
Jurnal koreksi untuk mencatat utang pajak PPh 21 pemegang kas Sekretariat Daerah
per 31 Desember 2004

A.6 Investasi Jangka Panjang - Investasi Aset Daerah yang Dipisahkan


28.043.609.509,00
Ekuitas Dana Umum - Diinvestasikan Pada Aset Daerah Yang Dipisahkan
28.043.609.509,00
Jurnal koreksi atas penyertaan modal Pemda pada PD. Terminal Metro Makassar yang
kurang dicatat sebesar Rp28.043.09.509,00

A.7 Bangunan Dalam Pengerjaan 6.859.885.000,00

Utang Belanja 6.859.885.000,00


Menara Balaikota

A.7 Bangunan Gedung 466.000.000,00

Utang Belanja 466.000.000,00


Mess Jakarta

A.7 Jalan dan Jembatan 3.661.883.548,40

Utang Belanja 3.661.883.548,40


Jalan BTP

B. Kesalahan Pembebanan (dicatat tapi salah akun)

B.1 Pajak Hotel - Hotel Berbintang


1.310.036.123,00
Pajak Hotel - Hotel Melati
1.045.084.098,00
Pajak Hotel - Hotel Ekonomi
264.952.025,00
Koreksi reklasifikasi penerimaan Pajak Hotel yang dikelola oleh Dinas Pendapatan
Daerah

B.2 Pajak Restoran - Bar


1.383.791.154,00
Pajak Restoran - Restoran/Rumah Makan/Warung Nasi
1.134.759.451,00
Pajak Restoran - Kios/Karaoeke
1.824.947.641,00
Pajak Restoran - Rumah Kopi/Minum Dingin
216.096.145,00
Pajak Restoran - Penjual Makanan Minuman (Harian)
477.506.819,00
Koreksi reklasifikasi penerimaan Pajak Restoran yang dikelola oleh Dinas Pendapatan
Daerah

B.3 Pajak Hiburan - Bioskop/Penyediaan Disk


2.210.284.221,00
Pajak Hiburan - Pertunjukan Kesenian dan Musik
186.438.938,00
Pajak Hiburan - Diskotik/Klub Malam/Karaoke
1.217.767.553,00
Pajak Hiburan - Bilyard/Ketangkasan/Pijat
703.792.342,00
Pajak Hiburan - Fitnes/Kebugaran dll.
102.285.388,00
Koreksi reklasifikasi penerimaan Pajak Hiburan yang dikelola oleh Dinas Pendapatan
Daerah

B.4 Retribusi Pelayanan Kesehatan - Rawat Inap Umum


9.438.250,00
Retribusi Pelayanan Kesehatan - Rawat Jalan
9.438.250,00
Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan yang dikelola oleh Dinas
Kesehatan

B.5 Retribusi Pelayanan Kebersihan - Individual


519.184.772,00
Retribusi Pelayanan Kebersihan - Sampah Luar Biasa
15.171.020,00
Retribusi Pelayanan Kebersihan - Komunal
534.355.792,00
Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Pelayanan Kebersihan yang dikelola oleh
Dinas Keindahan Kota

B.6 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Rumah Usaha


15.630.000,00
Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Kendaraan Bermotor
5.160.000,00
Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Hidrant Per Unit
10.470.000,00
Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran yang
dikelola oleh Dinas Pemadam Kebakaran

B.7 Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga - Tempat Rekreasi


16.350.000,00
Retribusi Penyeberangan ke pulau lainnya
500.000,00

Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga - Tempat Olahraga


16.850.000,00
Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga dan Retribusi
Penyeberangan ke Pulau Lainnya yang dikelola oleh Dinas Pariwisata

B.8 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - IMB


839.836.449,00
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Penambahan
651.709.100,00
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Renovasi
25.855.349,00
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Pemutihan
125.784.000,00
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Balik Nama
36.488.000,00
Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dikelola oleh Dinas
Tata Bangunan

B.9 Retribusi Izin Gangguan - SITU Baru


186.961.000,00
Retribusi Izin Gangguan - Perpanjangan SITU
186.961.000,00
Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Izin Ganguan yang dikelola oleh Kantor
Pelayanan Perizinan

B.10 Retribusi Izin Trayek - Angkutan Umum 29.699.000,00


Retribusi Izin Trayek - Kendaraan Tidak Bermotor
29.699.000,00
Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Izin Trayek yang dikelola oleh Dinas
Perhubungan
Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar
B.11
Perusahaan 530.632.000,00
Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Izin Usaha
341.750.000,00
Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar
Industri 41.550.000,00
Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar
Gudang 147.332.000,00
Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Izin Industri dan Perdagangan yang dikelola
oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan

B.12 Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin perfilman


32.150.000,00
Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin usaha pameran
31.100.000,00
Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin operasional
1.050.000,00
Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Informasi dan Komunikasi yang dikelola oleh
Dinas Informasi dan Komunikasi

B.13 Retribusi Terminal - Bus Umum


3.140.000,00
Retribusi Terminal - Fasilitas Penunjang
3.140.000,00
Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Terminal yang dikelola oleh PD. Terminal

B.14 Piutang Pajak 243.749.519,00


Piutang Retribusi 7.576.500,00
Ekuitas Dana Umum - Cadangan Piutang
251.326.019,00
Jurnal pengakuan saldo awal piutang pajak dan retribusi per 1 Januari 2004
- Piutang Pajak Hotel - Dinas Pendapatan Daerah 206.469.473,00
- Piutang Pajak Restoran - Dinas Pendapatan Daerah 32.246.621,00
- Piutang Pajak Hiburan - Dinas Pendapatan Daerah 5.033.425,00
243.749.519,00
Retribusi Alat Pemadam Kebakaran - Dinas Pemadam
- 7.576.500,00
Kebakaran
7.576.500,00

B.14 Pajak Hotel - Berbintang 73.000.000,00


Pajak Restoran - Kios/Karaoke 9.698.700,00
Pembiayaan - Penerimaan Piutang
82.698.700,00
Koreksi reklasifikasi atas penerimaan tunggakan pajak tahun lalu yang dicatat sebagai
penerimaan murni yang seharusnya dicatat sebagai pembiayaan-penerimaan piutang
penyesuaian Neraca
B.14 Pembiayaan - Penerimaan Piutang 82.698.700,00
Piutang Pajak
82.698.700,00
Jurnal penutup penerimaan piutang Tahun Anggaran 2004 mengurangi Piutang Pajak
- Piutang Pajak Hotel 73.000.000,00
- Piutang Pajak Restoran 9.698.700,00
82.698.700,00

B.14 Piutang Pajak 233.078.463,00


Piutang Retribusi 652.134.860,00
Ekuitas Dana Umum - Cadangan Piutang
885.213.323,00
Jurnal pengakuan saldo akhir piutang retribusi per 31 Desember 2004
1.053.840.642,00
- Pajak Hotel - Dinas Pendapatan Daerah
33.251.000,00
- Pajak Restoran - Dinas Pendapatan Daerah 180.890.091,00
- Pajak Hiburan - Dinas Pendapatan Daerah
18.937.372,00

233.078.463,00
- Retribusi Tempat Rekreasi - Dinas Pariwisata 27.697.500,00
- Retribusi Pasar - PD. Pasar 15.193.360,00
Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam - Dinas Pemadam
-
Kebakaran 7.831.000,00 7.831.000,00
- Retribusi IMB - Bank Perkreditan Rakyat 601.413.000,00
586.219.640,00
652.134.860,00

B.15
Piutang Lain-lain - PT Duta Niaga Djumantara 9.712.760,00

Cadangan Untuk Piutang 9.712.760,00


Mengakui Saldo Awal Piutang PPJ dari PT Duta Niaga Djumantara karena terdapat
penggunaan rekening PPJ oleh PT Duta Niaga Djumantara yang diperhitungkan oleh PT
PLN pada rekening pemkot

B.16 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah


9.712.760,00

Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu 9.712.760,00


Koreksi reklasifikasi atas penerimaan piutang lain-lain yang dicatat sebagai penerimaan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang seharusnya dicatat sebagai
pembiayaan-penerimaan piutang

penyesuaian Neraca :
B.16 Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu 9.712.760,00
Piutang Pajak
9.712.760,00
Jurnal penutup penerimaan piutang Tahun Anggaran 2004 mengurangi Piutang Pajak
B.16
Pajak Penerangan Jalan Umum 13.515.145,00

Biaya Listrik Penerangan JalanUmum 13.515.145,00


Mengurangi realisasi penerimaan Pajak PPJ dan Biaya PJU yang dilakukan melalui Jurnal
Umum/DPA karena dicatat dua kali

B.16
Penerimaan PPJ 3.915.630,00
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
3.915.630,00
Reklasifikasi penerimaan lain-lain dari PT Duta Niaga Djumantara yang dicatat pada
penerimaan PPJ

B.16
Pajak Penerangan Jalan Umum 14.377.825,00

Biaya Listrik Penerangan JalanUmum 14.377.825,00


Mengurangi realisasi penerimaan Pajak PPJ dan Biaya PJU yang dilakukan melalui Jurnal
Umum/DPA karena terdapat penggunaan oleh PT Duta Niaga Djumantara

B.16
Piutang Lain-lain - PT Duta Niaga Djumantara 14.377.825,00

Cadangan Untuk Piutang 14.377.825,00


Mengakui Piutang PPJ dari PT Duta Niaga Djumantara karena terdapat penggunaan
rekening PPJ oleh PT Duta Niaga Djumantara yang diperhitungkan oleh PT PLN pada
rekening pemkot

B.17 Piutang Lain - Piutang Restitusi PPh 21


2.194.626.684,00
Ekuitas Dana Umum - Cadangan Piutang
2.194.626.684,00
Koreksi pengakuan saldo awal piutang restitusi PPh 21 per 1 Januari 2004

B.17 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah


2.194.626.684,00
Pembiayaan - Penerimaan Piutang Restitusi PPh 21
2.194.626.684,00
Koreksi reklasifikasi atas penerimaan piutang restitusi PPh 21 yang dicatat sebagai
penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang seharusnya dicatat sebagai
pembiayaan-penerimaan piutang

B.17 Pembiayaan - Penerimaan Piutang Restitusi PPh 21 2.194.626.684,00


Piutang Restitusi PPh 21
2.194.626.684,00
Jurnal penutup penerimaan piutang Tahun Anggaran 2004 mengurangi Piutang Restitusi
PPh 21

B.18 Piutang lain - Piutang Angsuran


147.625.340,00
Ekuitas Dana Umum - Cadangan Piutang
147.625.340,00
Jurnal untuk mencatat saldo awal piutang angsuran kendaraan bermotor

B.18 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah


69.545.340,00
Pembiayaan - Penerimaan Piutang
69.545.340,00
Jurnal reklasifikasi atas penerimaan piutang angsuran kendaraan bermotor tahun 2004
yang dicatat sebagai Lain-lain PAD yang Sah yang seharusnya merupakan pembiayaan -
penerimaan piutang

B.18 Pembiayaan - Penerimaan Piutang 69.545.340,00


Piutang lain - Piutang Angsuran
69.545.340,00
Jurnal penutup untuk pencatatan Aktiva Lain-lain - piutang angsuran kendaraan
bermotor ke dalam Neraca per 31 Desember 2004

B.19 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Rumah Usaha


8.450.000,00
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
8.450.000,00
Koreksi reklasifikasi atas penerimaan Lain-lain PAD yang sah berupa penerimaan hasil
penyitaan jaminan penawaran pemenang tender yang mengundurkan diri (PT. Askrindo)
yang dicatat sebagai retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran - rumah usaha

B.19 Retribusi Izin Gangguan - SITU Baru 1.000,00


Retribusi Izin Trayek - Angkutan Umum 500,00
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Penggalian Jalan 500,00
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
2.000,00
Koreksi reklasifikasi atas penerimaan Lain-lain PAD yang sah sebesar Rp2.000,00 yang
lebih disetor oleh BPR yang dicatat sebagai penerimaan retribusi izin gangguan - SITU
Baru sebesar Rp1.000,00, Retribusi Izin Trayek sebesar Rp500,00 dan Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah

B.20 Retribusi Tempat Rekreasi 133.000.000,00


Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah - Royalti
133.000.000,00
Koreksi reklasifikasi atas penerimaan Lain-lain PAD yang sah (royalti) sebesar
Rp133.000.000,00 yang dicatat sebagai Retribusi Tempat Rekreasi
B.21 Penerimaan Ganti Rugi Atas Kekayaan Daerah
4.200.000,00
Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu
4.200.000,00
Jurnal reklasifikasi penyetoran Piutang UUDP yang dicatat sebagai Lain-lain PAD yang
Sah yang seharusnya merupakan pembiayaan - penerimaan piutang tahun lalu

B.21 Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu


4.200.000,00
Piutang UUDP
4.200.000,00
Jurnal penutup untuk mencatat penyetoran Piutang UUDP ke dalam Neraca per 31
Desember 2004

B.22 UUDP Dropping


10.050,00
Biaya Foto Copy - Kecamatan Makassar
10.050,00
Jurnal koreksi Sisa UUDP (Belanja Dibayar Dimuka) atas belanja foto copy Kecamatan
Makassar yang masih terdapat dalam rekening pemegang kas Kecamatan Makassar

B.22 Ikhtisar Surplus/Defisit Netto


10.050,00
Ekuitas Dana Umum - Sisa Lebih Anggaran Tahun Pelaporan
10.050,00
Jurnal penutup atas Belanja Dibayar Dimuka - UUDP Dropping atas belanja foto copy
Kecamatan Makassar

B.22 UUDP Dropping


2.855.000,00
Perjalanan Dinas Luar Daerah - BOP Tata Ruang
2.855.000,00
Jurnal koreksi Sisa UUDP (Belanja Dibayar Dimuka) atas belanja perjalanan dinas luar
daerah penelitian penataan ruang dan bangunan di Dinas Tata Bangunan

B.22 Ikhtisar Surplus/Defisit Netto 2.855.000,00


Ekuitas Dana Umum - Sisa Lebih Anggaran Tahun Pelaporan
2.855.000,00
Jurnal koreksi Sisa UUDP (Belanja Dibayar Dimuka) atas belanja perjalanan dinas luar
daerah penelitian penataan ruang dan bangunan di Dinas Tata Bangunan

B.23 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 2.000,00


Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah - Badan Diklat
2.000,00
Koreksi reklasifikasi atas pengembalian kelebihan biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah
bulan September 2004 (Contra Pos) pada Badan Diklat yang dicatat sebagai Lain-Lain
PAD yang sah

B.23 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 1.000,00


Biaya perangko, materai dan benda pos lainnya - SMPN 9
1.000,00
Koreksi reklasifikasi atas pengembalian kelebihan biaya perangko, materai dan benda
pos lainnya bulan Desember 2004 (Contra Pos) pada SMPN 9 yang dicatat sebagai Lain-
Lain PAD yang sah

B.23 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 90.800,00


Gaji Pokok - Puskesmas Tarakan
90.800,00
Koreksi reklasifikasi atas pengembalian kelebihan pembayaran gaji pokok pegawai
Puskesmas Tarakan bulan Nopember 2004 (Contra Pos) yang dicatat sebagai Lain-Lain
PAD yang sah

B.23 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 5.000,00


Gaji Pokok - Kecamatan Bontoala
5.000,00
Koreksi reklasifikasi atas pengembalian kelebihan pembayaran gaji pokok pegawai
Kecamatan Bontoala bulan Desember 2004 (Contra Pos) yang dicatat sebagai Lain-Lain
PAD yang sah
B.24 Gaji Pokok - Dinas Perindustrian dan Perdagangan 400,00
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
400,00
Koreksi reklasifikasi atas pengembalian kelebihan pembayaran gaji pokok pegawai Dinas
Perindustrian dan Perdagangan bulan Desember 2003 yang dicatat sebagai Contra Pos
Gaji Pokok yang seharusnya merupakan Lain-Lain PAD yang sah

B.25 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah


595.500,00
Pembiayaan - Penerimaan Hutang Pajak
595.500,00
Jurnal reklasifikasi penerimaan PPh dari Kecamatan Makassar yang dicatat sebagai Lain-
lain PAD yang Sah yang seharusnya merupakan pembiayaan - penerimaan hutang pajak
dan harus disetor ke Kas Negara.

B.25 Pembiayaan - Penerimaan Hutang Pajak


595.500,00
Hutang Pajak - PPh
595.500,00
Jurnal penutup untuk pencatatan Hutang Pajak - PPh ke dalam Neraca per 31 Desember
2004

B.26
EDU - Dana Disediakan Untuk Pembayaran Hutang Jangka Pendek 135.259.542,00

Hutang Belanja 135.259.542,00


Belanja Sekretariat Daerah A

B.26 Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Hutang Belanja


135.259.542,00
Biaya Perawatan & Pengobatan Lokal 3.753.700,00
Biaya Uang Duka 1.500.000,00
Biaya Alat Listrik 13.200.000,00
Biaya Listrik 2.340.800,00
Biaya Telepon 28.223.072,00
Biaya Air 3.053.170,00
Biaya Penanggulangan Keadaan Darurat 19.425.000,00
Biaya Bahan Bakar Kendaraan Dinas 32.191.800,00
Biaya Pemeliharaan Kendaraan Dinas 31.572.000,00
Koreksi reklasifikasi atas pembayaran hutang Sekretariat Daerah TA 2003 yang dicatat
sebagai biaya pemeliharaan TA 2004

B.26 Hutang Belanja 135.259.542,00


Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Hutang Belanja
135.259.542,00
Jurnal penutup pembayaran hutang Tahun Anggaran 2003 mengurangi Hutang Belanja

B.26
EDU - Dana Disediakan Untuk Pembayaran Hutang Jangka Pendek 87.172.364,00

Hutang Belanja 87.172.364,00


Hutang Sekretariat Daerah A per 31 Desember 2004

B.27
EDU - Dana Disediakan Untuk Pembayaran Hutang Jangka Pendek 637.267.195,00

Hutang Belanja - Pemeliharaan Bangunan Umum 586.940.695,00

Hutang Belanja - Pemeliharaan Drainase 41.235.500,00

Hutang Belanja - Pemeliharaan Jalan Lingkungan 9.091.000,00


Pemeliharaan Cipta Karya
B.27 Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Hutang Belanja
637.267.195,00
Biaya Pemeliharaan Bangunan Umum
586.940.695,00
Biaya Pemeliharaan Drainase
41.235.500,00
Biaya Pemeliharaan Jalan Lingkungan
9.091.000,00
Koreksi reklasifikasi atas pembayaran hutang Dinas Cipta Karya TA 2003 yang dicatat
sebagai biaya pemeliharaan TA 2004

B.27 Hutang Belanja 637.267.195,00


Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Hutang Belanja
637.267.195,00
Jurnal penutup pembayaran hutang Tahun Anggaran 2003 mengurangi Hutang Belanja

B.27
EDU - Dana Disediakan Untuk Pembayaran Hutang Jangka Pendek 1.348.790.000,00

Hutang Belanja - Pemeliharaan Bangunan Umum 607.729.000,00

Hutang Belanja - Pemeliharaan Drainase 220.952.000,00

Hutang Belanja - Pemeliharaan Jalan Lingkungan 520.109.000,00


Hutang Pemeliharaan Cipta Karya per 31 Desember 2004

B.27 Ekuitas Dana Umum - Dana dalam bentuk Aktiva Tetap


4.291.506.000,00
Ekuitas Dana Donasi - Aset Tetap
4.291.506.000,00
Jurnal reklasifikasi atas Aktiva Tetap - tanah yang diperoleh dari hibah yang dicatat
sebagai Ekuitas Dana Umum - Dana dalam bentuk Aktiva Tetap yang seharusnya
Ekuitas Dana Donasi - Aset Tetap
B.28 Belanja Modal Bangunan Gedung tempat kerja

Lurah Kalukuang 180.000.000,00

Lurah Ujung Pandang 169.000.000,00

Lurah Bontoala 184.594.000,00

Lurah Karuwisi 74.500.000,00

Lurah Bara-Baraya 202.000.000,00

Ruang Asisten 3 36.099.500,00


Belanja Modal Bangunan Gedung Sekolah

TK DW 48.550.000,00

Biaya Pemeliharaan Gedung Kantor Lainnya 894.743.500,00

B.28
Gedung Kantor 846.193.500,00
Belanja Modal Bangunan Gedung tempat kerja

Lurah Kalukuang 180.000.000,00

Lurah Ujung Pandang 169.000.000,00

Lurah Bontoala 184.594.000,00

Lurah Karuwisi 74.500.000,00

Lurah Bara-Baraya 202.000.000,00


Ruang Asisten 3 36.099.500,00
B.28
Gedung Sekolah 48.550.000,00
Belanja Modal Bangunan Gedung Sekolah

TK DW 48.550.000,00

B.28 Belanja Modal Bangunan Rumah Dinas

Walikota 479.669.000,00

Sekda 270.400.000,00

Biaya Pemeliharaan Rumah Dinas 750.069.000,00

B.28
Gedung Rumah dinas 750.069.000,00
Belanja Modal Bangunan Rumah Dinas

Walikota 479.669.000,00

Sekda 270.400.000,00

B.28 Belanja modal alat kantor

Pengadaan barang inventaris daerah 56.825.000,00


Belanja modal alat rumah tanga

Pengadaan barang inventaris daerah 188.892.000,00


Belanja modal komputer

Pengadaan barang inventaris daerah 5.000.000,00


Belanja printer
Pengadaan barang inventaris daerah
1.000.000,00
Belanja modal meja dan kursi

Pengadaan barang inventaris daerah 191.560.000,00


Belanja modal alat-alat studio

Pengadaan barang inventaris daerah 17.400.000,00


Belanja modal alat komunikasi

Pengadaan barang inventaris daerah 2.150.000,00

Biaya alat rumah tangga 462.827.000,00

B.28
Air Conditioner 40.800.000,00

Tempat Tidur 74.000.000,00

Televisi 5.750.000,00

Alat Rumah Tangga 109.142.000,00

Komputer 6.000.000,00

Meja dan kursi 191.560.000,00

Assesoris Kantor 16.025.000,00

Alat Studio 17.400.000,00

Alat Komunikasi 2.150.000,00


Belanja modal alat kantor

Pengadaan barang inventaris daerah 56.825.000,00


Belanja modal alat rumah tanga

Pengadaan barang inventaris daerah 188.892.000,00


Belanja modal komputer

Pengadaan barang inventaris daerah 5.000.000,00


Belanja printer

Pengadaan barang inventaris daerah 1.000.000,00


Belanja modal meja dan kursi

Pengadaan barang inventaris daerah 191.560.000,00


Belanja modal alat-alat studio

Pengadaan barang inventaris daerah 17.400.000,00


Belanja modal alat komunikasi

Pengadaan barang inventaris daerah 2.150.000,00


Sekda

B.29
Belanja Modal ALat-Alat Angkutdarat bermotor roda 4 90.000.000,00

Belanja modal alat-alat studio 49.750.000,00

Intensifikasi/Ekstensifikasi dan Koordinasi PBB 139.750.000,00

B.29
Truck, Pick Up 90.000.000,00

Alat Studio 49.750.000,00

Belanja Modal ALat-Alat Angkutdarat bermotor roda 4 90.000.000,00


Belanja modal alat-alat studio 49.750.000,00
Dipenda

B.30
Belanja Modal LAN 50.000.000,00

Pemasangan Jaringan Local Area Network 50.000.000,00

B.30
Komputer 50.000.000,00

Belanja Modal LAN 50.000.000,00


Bapeda

B.31 Belanja modal bangunan gedung tempat kerja

Pembangunan sektor panakukkang mas 84.100.000,00

Pemeliharaan / rehabilitasi bangunan sektor panakung mas 84.100.000,00

B.31 Gedung Kantor

Belanja modal bangunan gedung tempat kerja 84.100.000,00

Pembangunan sektor panakukkang mas 84.100.000,00


Dipelda

B.32 Belanja modal monumen dan musium

Pembangunan Musium Kota 89.788.000,00

Pembangunan Pagar Makam Raja-Raja Tallo 49.690.000,00

Renovasi Bangunan Musium Kota 89.788.000,00


Pemeliharaan Makam Raja-Raja Tallo 49.690.000,00
B.32
Monumen dan Musium 139.478.000,00

Belanja modal monumen dan musium 139.478.000,00


Dinas Pariwisata

B.33
EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tettap 4.291.506.000,00

Ekuitas Dana Donasi 4.291.506.000,00

B.34
Hutang Jangka Panjang - Depkeu SLA.12/009/IBRD/PP tanggal 13 Juli 1979 1.396.882.889,75

Hutang Jangka Panjang - Depkeu Ex. Inpres Pasar tanggal 17 Pebruari 1982 328.947.000,00

Hutang Jangka Panjang - Depkeu SLA.159/DD184 tanggal 19 Nopember 1984 13.061.243.118,62

Hutang Jangka Panjang - Depkeu RDI-185/DDI/1987 tanggal 17 Desember 1987 10.913.800.448,70

Hutang PFK 25.700.873.457,07

B.34
EDU - Dana Pembayaran Utang Jangka Pendek 25.700.873.457,07

EDU - Dana Pembayaran Utang Jangka Panjang 25.700.873.457,07

C. Reklasifikasi rekening aktiva karena salah dibukukan

C.1 Komputer 896.000.000,00

Instalasi SIMDUK 896.000.000,00


Catatan Sipil - Simduk masuk ke instalasi
Pemasangan Paving Blok 394.530.000,00

Alat Bengkel 394.530.000,00


Cipta Karya - jalan paving block

Tanah Untuk Asrama/Mess 475.134.000,00

Alat Bengkel 475.134.000,00


Cipta Karya - pematangan tanah Rusunawa Daya

Mesin Pembangkit Listrik 4.000.000,00

Alat Bengkel 4.000.000,00


Dinas Perikanan - pembelian genset

Buku / Perpustakaan 45.750.000,00

Barang Bercorak Seni dan Budaya 45.750.000,00


Dinas Pendidikan dan Pengajaran

Alat Komunikasi 54.000.000,00

Belanja Modal Menara Repiter 54.000.000,00


Dinas Keindahan - tadinya masuk kelompok Bangunan Gedung

Alat Komunikasi 15.000.000,00


Belanja Modal Menara Repiter 15.000.000,00
Dinas Keindahan - tadinya masuk kelompok Bangunan Gedung

Alat Pertanian 15.000.000,00


Almari
15.000.000,00
Dinas Perikanan dan Kelautan - KOR/2068/BT

Alat Studio 8.600.000,00


Kursi
8.600.000,00
Dinas Tanaman Pangan & Peternakan - KOR/4334/BT

Komputer 1.719.542.000,00
Alat Komunikasi
1.719.542.000,00
Dinas Pendapatan - On Line PBB

Komputer 783.130.172,00

Gedung Kantor 154.832.328,00


Alat Komunikasi
937.962.500,00
Dinas Pendapatan - Simtap

Bangunan Dalam Pengerjaan 395.242.500,00

Belanja modal bangunan Gedung tempat kerja 395.242.500,00


Dinas Kesehatan - Crisis Centre Tamalanrea
Bangunan Dalam Pengerjaan 104.740.200,00

Belanja modal bangunan Gedung tempat kerja 104.740.200,00


Dipelda - Sektor Kima/Biringkanaya, Kor/3294

Bangunan Dalam Pengerjaan - Drainase 151.857.750,00

Waduk 151.857.750,00
Dinas Cipta Karya - Kor/4201, Kor/2798

Bangunan Dalam Pengerjaan - Pemasangan Paving Block 302.251.500,00

Jalan Daerah Propinsi 302.251.500,00


Dinas Cipta Karya -

Bangunan Dalam Pengerjaan 220.110.880,00

Alat angkut apung bermotor 220.110.880,00


Dinas Kesehatan - Kor/3807, Kor/3808, Kor/4411, Kor/4412

You might also like