Professional Documents
Culture Documents
KARBOHIDRAT
Oleh :
Kelompok 2A
Sutyawan I14090021
Masruroh I14090011
Asisten Praktikum
Dr. Rimbawan
2010
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Uji kualitatif karbihidrat dibedakan atas uji umum dan uji khusus. Uji
umum berlaku untuk semua karbohidrat sedangkan uji khusus hanya berlaku
untuk karbohidrat tertentu. Dalam uji umum karbohidrat, semua karbohidrat
yang mempunyai lima atom karbon atau lebih akan memberikan hasil akhir
yang sama. Uji molisch dan uji anthron termasuk uji umum ini. Uji khusus
untuk karbohidrat antara lain uji terhadap karbohidrat pereduksi, uji khusus
untuk ketosa, uji khusus untuk pentosa. Uji karbohidrat pereduksi dapat
dilakukan melalui uji fehling, uji benedict, uji asam pikrat, uji tollens, dan uji
barfoed.
2. Tujuan
Praktikum karbohidrat kali ini bertujuan untuk melakukan uji molisch
karbohidrat, mempelajari sifat mereduksi karbohidrat melalui uji fehling,
melakukan hidrolisis disakarida dan polisakarida, serta melakukan uji
terhadap pati dalam bahan pangan.
TINJAUAN PUSTAKA
KARBOHIDRAT
Senyawa karbohidrat yang memiliki tiga sampai Sembilan atom karbon disebut
monosakarida. Gabungan senyawa-senyawa monosakarida akan membentuk
senyawa karbohidrat yang lebih besar. Ikatan penghubung antara dua buah
monosakarida disebut ikatan glikosida.
UJI MOLISCH
Uji Molisch adalah uji umum untuk karbohidrat. Uji ini sangat efektif untuk
senyawa-senyawa yang dapat didehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi
senyawa furfural atau senyawa furfural yang tersubstitusi, seperti hidroksi metal
furfural.
Teori yang mendasari percobaan ini adalah penambahan asam organik pekat,
misalnya H2SO4 menyebabakan karbohidrat terhidrolisis menjadi monosakarida.
Selanjutnya monosakarida jenis pentosa akan mengalami dehidrasi dengan
asam tersebut menjadi furfural, sementara golongan heksisosa menjadi hidroksi-
multifurfural. Pereaksi molisch yang terdiri dari a-naftol dalam alkohol akan
bereaksi dengan furfural tersebut membentuk senyawa kompleks berwarna
ungu. Uji ini bukan uji spesifik untuk karbohidrat, walaupun hasil reaksi yang
negatif menunjukkan bahwa larutan yang diperiksa tidak mengandung
karbohidrat. Warna ungu kemerah-merahan menyatakan reaksi positif,
sedangkan warna hijau adalah negatif.
UJI FEHLING
Kuning Merah
UJI IODINE
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, pipet mohr,
bulp, penangas dan penjepit kayu. Sedangkan bahan-bahannya adalah Umtuk
Uji Molisch : pereaksi Molisch, iodin, asam sulfat pekat, glukosa 0.1 M, sukrosa
0.1 M, fruktosa 0.1 M, larutan kanji 1%, dan maltosa 0.1 M. Uji Fehling : pereaksi
fehling, larutan maltosa, larutan sukrosa, larutan, glukosa, larutan
fruktosa,larutan kanji, madu dalam air, sirup dalam air. Uji pati dalam bahan
makanan : sepotong kentang, biscuit “cracker”, tepung agar-agar, tepung pati,
larutan iod encer. Hidrolisis Disakarida dan Polisakarida : larutan iod encer,
larutan kanji, HCl pekat, Larutan sukrosa
Prosedur Kerja
1. Uji Molisch
diamati
3. Hidrolisis Disakarida dan Polisakarida
1 2
Sukrosa 2%
diaduk
2
dinetralkan dengan menambah
setetes )
diaduk
Pada percobaan uji molisch yang dilakukan oleh kelompok 1 dan 2, hasilnya
menunjukkan bahwa pada kelompok 1 tidak ada sebuah larutan pun yang
membentuk cincin. Sedangkan pada kelompok 2, beberapa larutan seperti
fruktosa 1%, maltose 1%, dan pati 1% terlihat membentuk cincin. Hal ini berarti
ketiga larutan tersebut merupakan karbohidrat. Terbentuknya cincin pada larutan
disebabkan karena penambahan H2SO4 menyebabakan karbohidrat terhidrolisis
menjadi monosakarida. Selanjutnya monosakarida jenis pentosa akan
mengalami dehidrasi dengan asam tersebut menjadi furfural, sementara
golongan heksisosa menjadi hidroksi-multifurfural. Pereaksi molisch yang terdiri
dari a-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural tersebut membentuk
senyawa kompleks berbentuk cincin berwarna ungu.(www.scribd.com/) Reaksi
yang berlangsung adalah sebagai berikut :
H O
│ ║
OH
Pentosa Furfural α-
naftol
│
CH2OH—HCOH—HCOH—HCOH—HCOH—C=O + H2SO4
Heksosa
→ H2C─ ─C—H +
│ │
OH OH
║ __SO3H
Kuning Merah
H OH H
C C
H C OH H C OH
HO C H O O HO C H O
H C H C OH
H C H C
CH2OH CH2OH
C O CH2OH
H C OH C
HO C H O HO C H O
H C OH H C OH
H C C
CH2OH CH2OH
O O
C H C H
H C OH H C OH
HO C H OH C H O
H C OH H C OH
H C OH C
CH2OH CH2OH
CH2 OH
C O
HO CH
CH OH
CH OH
CH2 OH
Gambar 1 Gambar 2
Larutan berikut yang akan diuji dengan fehling adalah larutan kanji.
Berdasarkan praktikum dapat ditemukan bahwa larutan kanji menunjukkan warna
biru, hal ini berarti kanji bukan merupakan gula pereduksi. Pada literatur sendiri
telah dibuktikan bahwa kanji alami merupakan campuran dari molekul
poliglukosa. Kanji dapat dibagi menjadi dua tipe: tipe amilosa yang memiliki
struktur ikatan polimer tidak bercabang dari unit α-glukosa serta tipe amilopektin
yang termasuk dalam semua struktur dari amilosa tetapi bercabang. Walaupun
demikian, kanji bukanlah tipe gula pereduksi karena kanji memiliki persentase
yang terlalu kecil dari unit terminal glukosa yaitu kelompok yang memiliki
potensial aldehid untuk dapat dideteksi oleh larutan fehling.
Fehling yang direaksikan dengan larutan madu akan menghasilkan warna merah
bata. Madu sendiri merupakan campuran dari perbandingan 50:50 antara dua
unit monosakarida yaitu glukosa dan fruktosa yang terbentuk ketika sukrosa
terhidrolisasi.Proses ini akan menghasilkan gula invert yang biasanya terdapat
dalam madu, karena tersusun dari dua unit monosakarida inilah yang membuat
madu merupakan gula pereduksi.
Larutan sirup memberikan reaksi berwarna cokelat setelah diberi reaksi fehling,
hal ini membuktikan bahwa sirup merupakan gula pereduksi. Kebanyakan pabrik
membuat sirup dengan menggabungkan antara glukosa dan fruktosa. Hal itu
bertujuan untuk memberikan rasa yang lebih manis dan enak (kandungan
glukosa yang tedapat dalam kebanyakan buah-buahan manis) daripada
menggunakan sukrosa yang tidak terlalu manis. Campuran antara glukosa dan
fruktosa itulah yang membuat sirup merupakan gula pereduksi.
1. H OH H
C C
H C OH H C OH
HO C H O O HO C H O
H C H C OH
H C H C
2. O O
C H C H
H C OH H C OH
HO C H OH C H O
H C OH H C OH
H C OH C
CH2OH CH2OH
Glukosa
3. CH2 OH
C O
HO CH
CH OH
CH OH
CH2 OH
Sirup yang telah diuji akan memberikan hasil yang positif terhadap
fehling, karena sirup juga terdiri dari glukosa dan fruktosa yang merupakan dua
unit monosakarida dan pasti merupakan gula pereduksi.
Pembahasan
Uji Kompleks Iod Kanji
Warna
Larutan
Kelompok 5 Kelompok 6
Sebelum dipanaskan Bening Keruh
Setelah dipanaskan Bening Bening
Larutan kanji apabila direaksikan dengan larutan iod seharusnya
menghasilkan larutan yang keruh. Hal ini disebabkan oleh unit – unit glukosa di
dalam pati membentuk rantai heliks dikarenakan adanya ikatan dengan
konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini menyebabkan kanji dapat
membentuk kompleks dengan molekul iodium yang dapat masuk ke dalam
spiralnya sehingga menyebabkan kekeruhan/warna biru tua pada kompleks
tersebut.
Larutan kanji yang direasikan dengan iod setelah dipanaskan menjadi
bening. Hal ini dikarenakan ketika dipanaskan, amilum akan terhidrolisis menjadi
monosakarida sehingga iod yang terperangkap pada amilum menjadi terlepas,
sehingga mengakibatkan larutan menjadi bening.
Pada kelompok 5, larutan kanji yang direaksikan dengan iod
menghasilkan larutan yang bening, hari ini dimungkinkan karena iod tidak masuk
dalam spiral lantai heliks yang dibentuk oleh kanji. Ketidakwajaran ini bisa
disebabkan oleh terlalu encernya larutan iod dan larutan kanji sehingga reaksi
yang terjadi tidak sesuai yang diharapkan. Kesalahan yang terjadi juga
dimungkinkan karena adanya kontaminasi zat lain pada bahan atau peralatan
yang digunakan untuk praktikum.
Uji Hidrolisis
Warna
Larutan
Kelompok 5 Kelompok 6
Kanji Biru tua pekat
Sukrosa Biru tua pekat Terdapat endapan
merah
Data hasil percobaan menunjukkan bahwa kanji yang ditetesi iod setelah
dipanasi menghasilkan warna biru pekat. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam
kanji terdapat fraksi amilosa karena amilosa apabila direaksikan dengan iod akan
memberikan warna biru serta larut dalam air. Oleh karena itu reaksi larutan kanji
dengan larutan iod tidak terjadi endapan. Penambahan HCl pekat dan perlakuan
pemanasan pada larutan ini dikarenakan hidrolisis pati hanya terjadi dalam
pemanasan dengan asam.
Hidrolisis sukrosa seharusnya menghasilkan larutan yang mempunyai
endapan merah bata. Hal ini dikarenakan setelah larutan dipanaskan, HCL
menghidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Kemudian gula pereduksi
penyusun sukrosa bereaksi dengan fehling sehingga menghasilkan endapan
merah bata (Cu2O). Tujuan dari penambahan NaOh pada larutam adalah untuk
menetralkan larutan sehingga hidrolisis berhenti.
Pada kelompok 5, setelah penambahan HCl dan NaOH tidak terdapat
endapan merah bata. Hal ini dimungkinkan karena sukrosa tidak terhidrolisis
menjadi fruktosa dan glukosa sehingga fehling tidak dapat bereaksi dengan
sukrosa. Kesalahan ini dimungkinkan karena adanya kesalahan teknis dalam
praktikum.
Pada uji iodine, kelompok kami menemukan pati dan kanji yang
menunjukkan reaksi positif bila direaksikan dengan iodium. Hal ini disebabkan
karena dalam larutan pati, terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai
heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya.
Bentuk ini menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul
iodium yang dapat masuk ke dalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna
biru tua pada kompleks tersebut. Pengamatan dari kelompok lain bahwa hanya
terigu yang mengandung karbohidrat dengan adanya indikator perubahan warna
biru setelah diteteskan dengan iodine.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Uji Fehling
Uji Pati
Uji Molisch
Tabel 1.1 Uji Molisch
No Bahan Terbentuk
cincin atau
tidak
Kel 1 Kel 2
1 Glukosa 1 % - -
2 Fruktosa - +++
3 Sukrosa - -
4 Maltosa - +
5 Madu - -
+
6 Pati -
No Bahan Warna
Kel 3 Kel 4
1 Maltosa 20 % Merah bata Merah bata
2 Sukrosa 2% Merah bata Merah bata
3 Glukosa 2 % Merah bata Merah bata
4 Fruktosa 2 % Merah bata Merah bata
5 Kanji 2 % Biru Biru
6 Sirup dalam air Coklat Merah Bata keorengan
7 Madu dalam air coklat coklat
Larutan Warna
Kel 5 Kel 6
Sebelum Dipanaskan Bening Keruh
Setelah Dipanaskan Bening Bening
b. Uji Hidrolisis
Larutan Warna
Kel 5 Kel 6
Kanji Biru tua
Sukrosa Biru tua pekat Biru tua pekat terdapat
endapan merah bata
Tabel 1.4 Uji Pati
No Sampel 1 2 3 4 5 6
1 Kentang - - - - - -
2 Crackers - - - - - -
3 Terigu - - - - - +
4 Agar - - - - - -
5 Kanji + + + + + +