You are on page 1of 22

ANALISIS BUKU MATEMATIKA SD UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN HAM

YANG DIBIMBING OLEH IBU RUMINIATI

Identitas Buku yang Dianalisis

Judul : Cerdas Bersama Matematika


Kelas : 5 Sekolah Dasar
Penerbit : GANECA EXACT
Pengarang : Mangatur, dkk
Tahun : 2004
Oleh:

Nama : M Ziyan Takhqiqi A

Nim / Off : 109151425211/C9

1. Analisis Per Halaman Isi Buku yang Mengandung Unsur Bias Gender
Kategori
Materi Gambar Media Alat evaluasi Bias gender
Alasan Bias Gender
No Halaman
B S B S B S B S
Cover sedikit menggambarlan bias gender karena warna merah muda didentikan dengan
1 Cover  - perempuan. Untuk mengubah kesan terhadap warna merah muda yang bias gender dapat
diganti yang menggunakan baju warna merah muda adalah laki-laki.
Bab I
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan. Agar
2 4  -
menunjukkan kondisi ideal yang setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga
adalah perempuan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang setara gender karakter yang lain
yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
3 12  -  - Profesi Materi tersebut mengandung unsur bias gender karena mengedepankan peran perempuan
sebagai guru. Untuk menghilangkan kesan bias gender dapat menggunakan peran laki-laki
sebagai bapak guru. Gambar seperti ini sudah terdapat pada halaman 3, jadi dapat dilihat
Kategori
Materi Gambar Media Alat evaluasi Bias gender
Alasan Bias Gender
No Halaman
B S B S B S B S
bagaimana kondisi kesetaraan genderya.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
4 13  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Profesi Guru pada gambar adalah perempuan padahal tidak seharusnya selalu perempuan. Di
5 18  - halaman 35 sudah terdapat gambar lain untuk sebagai penggambaran peran yang setara
gender
6 19  -  - Profesi Terdapat kata ibu guru sebagai subyek, dapat juga digantikan dengan bapak guru.
Tugas Pada gambar dan materi, pengunjung dan siswa yang piket menjaga perpus keduanya adalah
7 22  -  - siswa laki-laki, sebaiknya dapat ditunjukkan siswa perempuan juga mampu melaksanakan
tugas tersebut.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
8 23  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pekerjaan Penjual alat elektronika pada gambar adalah laki-laki padahal perempuan juga bisa berperan
dan seperti pada gambar berkesan adanya bias gender bahwa dalam elektronika laki-laki lebih
pendidikan mendominasi atau lebih mengerti dibanding perempuan.
9 27  -
Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Aktivitas Pada gambar dan materi ajar, ayah dan anak lagi-laki sedang membeli alat elekrtonika
sehari-hari padahal tidak harus seorang ayah dan anak laki-laki yang pergi membeli alat elektronika.
10 30  -  - Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
11 32  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
12 33  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
13 34  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
14 36  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
15 39  - Aktivitas Gambar ibu dan putrinya yang membuat kue menunjukkan bias gender. Dapat juga anak
Kategori
Materi Gambar Media Alat evaluasi Bias gender
Alasan Bias Gender
No Halaman
B S B S B S B S
sehari-hari laki-laki yang membantu ibunya atau ayah yang membuat kue agar setara gender.
Permainan Soal no.3 kelereng diidentikkan dengan anak laki-laki. Apabila mempertimbangkan
16 40  -  -
kesetaraan gender kelereng bisa dipakai alat permainan laki-laki maupun perempuan.
Mode, Soal no.4 manik-manik diidentikkan dengan anak perempuan saja, seharusnya tidak begitu
peran agar tidak terkesan adanya ketidak setaraan gender.
sosial, Soal no. 6 selalu saja bahan-bahan dapur dihubungkan dengan peran ibu dalam rumah
pekerjaan tangga, memilah-milah tugas rumah tangga yang masih bisa dikerjakan oleh siapapun akan
17 41  -  - menimbulkan bias gender. Sebaiknya dapat ditampilkan gambar semua anggota keluarga
saling bekerja sama dalam melaksanakan tugas rumah.
Gambar pada soal no.7 pekerjaan pedangang beras diidentikkan dengan pekerjaan laki-laki,
sehingga membuat bias gender pada pekerjaan tersebut. Agar setara gender pedagang beras
pada gambar diperankan oleh perempuan.
Kegemar- Ketidaksetaraan gender dalam gambar terlihat dari bunga selalu diidentikkan dengan
an, kesukaan perempuan, padahal saat ini bunga sudah menjadi salah satu barang yang umum
18 42 -  - Aktivitas baik untuk laki-laki maupun perempuan. Gambar akan terlihat lebih setara gender apabila

sehari-hari ada anak laki-laki yang ikut menata bunga.
Seorang perempuan yang mengonsumsi jamu membuat jamu identik dengan perempuan, hal
tersebut menunjukkan ketidaksetaraan gender.

Pekerjaan Gambar menunjukkan ketidaksetaraan gender karena montir diidentikkan dengan pekerjaan
laki-laki. Dalam hal yang sudah umum seperti ini agar kesan setara gender dapat terlihat
19 43  -
dapat disertakan gambar perempuan yang ikut menjadi montir.

Pengemba- Soal no.6 dan 7 kegiatan olahraga seperti sepak bola dan renang yang ditunjukkan gambar
ngan Bakat seharusnya tidak diidentikan dengan kegiatan laki-laki saja sehinnga terasa kesan
dan ketidaksetaraan gendernya. Saat ini olahraga sepak bola perempaun juga sudah cukup
20 44  -  - aktivitas populer apalagi renang. Agar sesuai dengan keadaan saat ini yang sudah setara gender dapat
sehari-hari dibuat anak perempuan yang melakukan aktivitas pada gambar tersebut.
Soal no.8 pergi ke salon untuk perawatan tidak selalu identik dengan aktivitas perempuan.
Sebainya gambar ditambahkan juga gambar anak laki-laki yang ikud mengantri di salon.
Bab II
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
21 49  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
22 50  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
23 51  - Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
Kategori
Materi Gambar Media Alat evaluasi Bias gender
Alasan Bias Gender
No Halaman
B S B S B S B S
ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
24 52  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
25 53  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
26 55  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
27 57  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
28 58  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
29 59  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
30 60  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
31 61  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
32 63  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
33 64  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
34 65  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
35 66  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Kategori
Materi Gambar Media Alat evaluasi Bias gender
Alasan Bias Gender
No Halaman
B S B S B S B S
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
36 68  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
37 70  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
38 71  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
39 73  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Aktivitas Soal no.3 tugas berbelanja ke pasar diidentikkan dengan tugas perempuan dalam rumah
sehari-hari tangga, sehingga bahwa belanja ke pasar adalah tugas perempuan dan menimbulakan
40 74 -   -
ketidaksetaraan gender. Agar setara gender tugas berbelanja dapat digantikan dengan laki-
laki sedang berbelanja.
Peran Soal no. 19 memasak diidentikkan dengan tugas ibu, tidak salah jika digambarkan ibu dan
41 76 -   - sosial bapak memasak didapur bersama-sama karena lebih menggambarkan pesan kesetaraan
gender.
Bab III
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
42 82 -  ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
43 83 -  ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
44 84 -  ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pekerjaan Dalam gambar yang menjadi kasir adalah seorang perempuan, sehinnga menimbulkan kesan
45 86  - ketidaksetaraan gender bahwa kasir adalah pekerjaan perempuan. Mungkin alangkah
baiknya jika diperlihatkan sepasang kasir perempuan dan laki-laki.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
46 88  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
47 89  - Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
Kategori
Materi Gambar Media Alat evaluasi Bias gender
Alasan Bias Gender
No Halaman
B S B S B S B S
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
48 90  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
49 92  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
50 94  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Bab IV
Pendidikan Gambar pada pesta ulang tahun masih bias gender karena warna merah muda lebih
51 101  -
diidentikan dengan perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
52 102  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
53 104  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
54 106  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
55 107  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
56 112  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
57 117  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
58 118  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
59 119  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
60 121  - Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
Kategori
Materi Gambar Media Alat evaluasi Bias gender
Alasan Bias Gender
No Halaman
B S B S B S B S
ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
61 123  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
62 125  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
63 126  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
64 129  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
65 130  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
66 131  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
67 132  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
68 134  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
69 135  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
70 137  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
71 138  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
72 139  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Kategori
Materi Gambar Media Alat evaluasi Bias gender
Alasan Bias Gender
No Halaman
B S B S B S B S
Aktivitas Soal no. 1 gambar ibu yang sedang memasak identik dengan isu gender serta dalam soal
sehari-hari membeli bahan dapur (minyak goreng) oleh ibu yang identik dengan isu gender seharusnya
bisa disamarkan dengan seorang bapak membantu memasak atau membeli bahan dapur.
73 140  -  -
Gambar soal no.2 berdandan sekarang bukan hanya kebiasaan seorang perempuan saja,
namun sudah menjadi kebiasaan umum terutama oleh para remaja baik laki-laki maupun
perempuan. Gambar seperti itu kental dengan ketidaksetaraan gender pada remaja.
Peran Soal no.6 memang sudah umum kalau seorang ibu bisa menjahitkan seragam untuk ayah,
74 141 -   - sosial namun agar kesetaraan gender lebih menonjol dapat juga digambarkan ayah yang
membuatkan seragam untuk ibu.
Pekerjaan Jika dicermati gambar tersebut masih sedikit mengandung ketidaksetaraan gender. Dalam
gambar ditunjukkan tukang becak laki-laki bukan bukan berarti seorang perempuan tidak
75 142  -
mampu menjadi tukang becak. Namun umumnya tukang becak adalah laki-laki karena
pekerjaan kasar.
Olahraga Pada gambar ditunjukkan seorang laki-laki mengangkat barbel. Agar setara gender gambar
76 146  -
tersebut dapat diganti dengan perempuan.
Bab V
Aktivitas Dalam gambar ibu sedang berbelanja ikan, agar terlihat kesetaraan gender dapat dibuat ayah
76 148  -
sehari-hari yang berbelanja ikan di pasar.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
77 149  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
78 150  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
79 151  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
80 152  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
81 153  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
82 154  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
83 155  - Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
Kategori
Materi Gambar Media Alat evaluasi Bias gender
Alasan Bias Gender
No Halaman
B S B S B S B S
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
84 158  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pergaulan Pada gambar ditunjukkan 3 gambar gadis remaja yang sedang berbagi kue. Pergaulan dalam
kelompok yang homogen seperti pada gambar adalah bias gender, karena saat ini laki-laki
159  -
dan perempuan bebas berteman dengan siapa saja. Agar tidak bias dapat ditambahkan
gambar laki-laki.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
dan ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
85 160  - pergaulan setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pada gambar terlihat kelompok anak laki-laki, sebaiknya agar tidak terkesan bias gender ada
perempuan di dalam kelompok tersebur.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
86 163  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
87 164  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
88 165  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
89 168  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
90 169  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
91 170  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
92 172  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Mode Dalam gambar terlihat seorang remaja perempuan sedang menata parfum di atas meja rias,
sekarang sudah menjadi hal umum kalau remaja laki-lakipun juga menggunakan parfum.
93 173  -
Hal tersebut dapat menjadi isu ketidaksetaraan gender. Untuk menghindarinya munkin
dalam gambar yang sedang menata perfum di meja rias adalah laki-laki.
Kategori
Materi Gambar Media Alat evaluasi Bias gender
Alasan Bias Gender
No Halaman
B S B S B S B S
Bab VI
Pekerjaan Dalam gambar terlihat tukang bangunan adalah pekerjaan laki-laki dan umumnya seperti itu.
Namun bukan tidak mungkin perempuan melakukan pekerjaan tersebut sehingga belum
94 180  - menggambarkan kesetaraan gender secara tepat. Kesetaraan gender akan terlihat bila
ditambahkan gambar perempuan didalamnya. Namun mungkin memang terkesan aneh jika
seperti itu.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
95 184  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Pendidikan Gambar karakter yang memakai toga selalu laki-laki, membuat kesan adanya
96 185  - ketidaksetaraan gender dalam dunia pendidikan. Agar menunjukkan kondisi ideal yang
setara gender karakter yang lain yang memaki pakaian toga adalah perempuan.
Permainan, Soal no.1 permainan kelereng diidentikkan dengan permainan laki-laki, akan menimbulkan
pekerjaan, kesan gender yang tidak setara. Agar terkesan setara gender mungkin kelereng dapat
peran dimainkan oleh bersama-sama baik laki-laki maupun perempuan.
sosial Soal no. 3 dalam gambar terlihat tukang bangunan adalah pekerjaan laki-laki dan umumnya
seperti itu. Namun bukan tidak munkin perempuan melakukan pekerjaan tersebut sehingga
97 187  -  -
belum menggambarkan kesetaraan gender secara tepat. Memang akan terlihat aneh jika
digambarkan kondisi setara gendernya seperti menambahkan peran peremuan dalam gambar
tersebut.
Soal no. 4 dalam gambar dan soal yang membuat kue adalah ibu sehingga masih terksesan
mengandung isu ketidaksetaraan gender.

Keterangan tabel :

- Kategori : dalam tabel terdapat kolom yang berisi katergori yang digunakan untuk mengkelompokkan bias gender dalam kategori tertentu. Tujuannya agar lebih
mudah untuk menyimpulkan bias gender yang dianalisis.
- Banyak unsur bias gender yang di ulang-ulang.
2. Isi Buku yang Memperhatikan Nilai-nilai Kesetaraan Gender

A. Materi Bab I sd Bab VI yang memperhatikan nilai-nilai kesetaraan gender


Dalam buku ini banyak materi yang tidak bias gender, tapi kurang mengedepankan unsur kesetaraan gender. Materi yang
mengedepankan ksesetaraan gender kurang lebih terdapat pada halaman sebagai berikut:
 Pada halaman 8; digunakan subjek laki-laki dan perempuan untuk menguraikan materi sifat pengelompokkan atau asosiatif operasi
hitung.
 Pada halaman 12; juga dipakai subjek laki-laki dan perempuan dalam menguraikan materi.
 Pada halaman 16; dan halaman 48 disebutkan kata-kata “Pak guru mengalikan bilangan…..” dapat digunakan untuk menhilangkan
unsur bias gender yang menybutkan kata-kata “bu guru”.
 Halaman 48; dalam melakukan peragaan pembelajaran mengenal pelajaran bilangan positif dan negatif siswa laki-laki dan
perempuan diminta untuk memperagakan materi secara bersama-sama.
 Halaman 101; dalam materi pecahan bilangan untuk menguraikan materi digunakan ilustrasi memotong kue oleh anak laki-laki dan
perempuan dalam sebuah pesta ulang tahun.

B. Gambar Bab I sd Bab VI yang menunjukkan nilai kesetaraan gender


Pada buku ini juga terdapat beberapa gambar yang dapat menghilangkan nilai-nilai atau unsur-unsur yang dianggap bias gender.
Gambar tersebut terdapat pada halaman, sebagai berikut:
 Gambar halaman2 ; memperlihatkan laki-laki dan perempuan sedang memperagakan operasi hitung komutatif menggunakan media
pensil. Lihat di bawah ini

Gambar halaman 2
 Gambar halaman 8 ; memperlihatkan seorang siswa dan siswi sedang mengerjakan soal di papan tulis secara bersamaan. Lihat
gambar dibawah

Gambar halaman 8

 Berikut adalah gambar yang memperlihatkan peran laki-laki dalam pendidikan ; gambar halaman 16 terlihat gambar guru laki-laki
sedang menerangkan, sangat menunjukkan peran guru yang setara gender.

Gambar halaman 35 dan 38 ; terdapat gambar pak guru sedang mengawasi muridnya di kelas.
Halaman 48; dalam gambar terlihat pak guru sedang memimpin barisan siswa dan siswinya.

 Dalam buku ini juga menunjukkan kondisi sosial atau pergaulan yang tidak diskriminasi gender, yaitu laki-laki dan perempuan
bebas bersahabat atau berkelompok dengan siapa saja baik di sekolah dan di luar sekolah.

Gambar halaman 62 Gambar halaman 62 Gambar halaman 62

C. Model pembelajaran kooperatif


Dalam buku ini digunakan beberapa model pembelajaran kooperatif yang memperhatikan kesetaraan gender. Karena dalam
model pembelajaran ini sangat membutuhkan peran dari siswa ataupun siswi. Model ini terdapat pada halaman 48 untuk memperagakan
materi mengenal bilangan bulat positif dan negatif, halaman 72 menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan membuat
kelompok kecil yang heterogen yaitu terdiri dari laki-laki dan perempuan serta bebas memilih kutua kelompok.
3. Analisis dan Perbandingan Unsur Bias Gender dan Kesetaraan Gender Isi Buku

A. Bab I Sifat-sifat Operasi Hitung Bilangan Cacah halaman 2-47


1) Materi
Ketidaksetaraan gender dalam Bab I terdapat pada halaman 12,19,22,30, dan 43. Berikut analisis dan perbandingan unsur bias dan
kesetaraan gender yang ada didalamnya.
 Halaman 12 dan 19 ; dalam materi disebutkan “Indra dan Pinkan mengerjakan soal yang diberikan Ibu Guru…” (12) dan
“Ibu Guru menuliskan hasil perkalian….”(19) Ibu Guru dalam kalimat tersebut identik bahwa seorang guru adalah
perempuan. Untuk menghilangkan kesan setara gender Ibu Guru dapat diganti dengan Bapak Guru. Namun di halaman 16
dan 35 sudah menunjukkan kesetaraan gender yaitu dengan menyertakan peran guru laki-laki.
 Halaman 22; dalam materi dituliskan bahwa yang menjaga dan meminjam buku di perpustakaan keduanya orang siswa laki-
laki. Hal tersebut bias gender, untuk menghidari bias gender dapat dituliskan seorang siswa mendapat tugas menjaga
perpustakaan dan seorang siswi meminjam buku perpustakaan atau sebaliknya
 Halaman 30; dalam materi disebutkan Andi dan ayahnya sedang membeli kulkas ke alat elektronik. Pada materi seolah
menggambarkan adanya kecenderungan bahwa membeli sesuatu di toko elektronik adalah kegiatan laki-laki. Untuk
menyamarkan bias gender didalamnya dapat dituliskan ibu membeli barang ke toko elektronik.
2) Gambar
Gambar yang mengandung unsur bias gender dalam Bab I terdapat pada halaman 2, 13, 18, 22, 23, 27, 30, 32, 33, 34, 36, 39, 40,
41, 42, 43, dan 44. Berikut analisis dan perbandingan unsur bias dan kesetaraan gender yang ada didalamnya.
 Halaman 4,13 ,19,23, 27,30,32,33,34,36, dan 38 pada Bab 1, halaman terdapat karakter seorang laki-laki yang memakai toga
yang menunjukkan bias gender seolah-olah pendidikan yang tinggi hanya berhak diperoleh laki-laki. Agar sesuai dengan

Gambar laki-laki yang memakai toga


 Halaman 12 dan 18 terdapat gambar bu guru yang sedang mengajar yang menimbulkan kesan bias gender. Namun di
halaman 16 dan 35 terdapat gambar bapak guru yang juga sedang mengajar sehingga dapat menjadi perbandingan untuk
mengindari kesan bias gender.

Gambar halaman 12 Gambar halaman 18 Gambar halaman 16

 Halaman 27 dan 30 terdapat gambar seorang ayah dan anak laki-laki sedang membeli alat elektronika. Dari gambar
Gambar halaman 12
mengandung bias gender karena seolah menunjukkan bahwa dalam bidang elektronika laki-laki lebih mengerti. Sebaiknya
agar menunjukkan kondisi yang setara gender dapat ditambahkan gambar perempuan didalamnya. Lihat gambar dibawah!

Gambar halaman 27 Gambar halaman 30


 Halaman 39; terlihat ibu dan anak perempuannya sedang membuat kue mengandung unsur bias karena aktivitas membuat
kue digambarkan terlalu identik dengan kegiatan perempuan. Agar terlihat setara gender dapat digambarkan ayah dan anak
laki-lakinya yang membuat kue.

gambar halaman 39
 Halaman 40; permainan kelereng pada gambar diidentikkan dengan permainan laki-laki sehingga sangat terlihat kesan bias
gendernya. Agar setara gender dalam gambar bisa diperlihatkan anak laki-laki dan perempuan bermain kelereng bersama-
sama. Sedangkan pada halaman 41 dan 42 hiasan atau manik-manik dan bunga sangat diidentikkan dengan kesukaan
perempuan yang juga menimbulkan bias gender, untuk mengaburkan unsur bias gender didalamnya gambar yang
ditunjukkan adalah anak laki-laki dan perempuan merangkai manik-manik atau bunga bersama-sama.

gambar halaman 40 gambar halaman 41 gambar halaman 42


Gambar halaman 43 dan 44 mengandung unsur bias gender yang mendiskriminasi laki-laki dan perempuan dengan mengukur
kemampuan dalam melakukan sesuatu ditambah dengan gambar perempuan yang sedang potong rambut disalon. Pada
halaman 43 terlihat laki-laki yang sedang memperbaiki mesin kendaraan dan pada halaman 44 ada dua gambar yang
memperlihatkan laki-laki sedang bermain bola dan renang. Memang umumnya laki-laki lebih mahir dalam melakukan hal-
hal semacam itu. Namun bukan berarti permpuan tidak bisa bahkan bukan tidak mungkin jika dilatih dan dianggap sebagai
hal yang sangat umum untuk dilakukan tanpa memandang jenis kelamin bisa lebih baik.

gambar halaman 43 gambar halaman 44 gambar halaman 44 gambar halaman 44

3) Media pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan tidak mengandung unsur bias gender, sehingga dapat diunsur bagus untuk digunakan di kelas 5
ini. Contoh pada halaman 2 menggunakan pensil untuk memperagakan sifat pertukaran komutatif.
4) Alat evaluasi
Dalam buku ini sebagian besar alat evaluasi berupa soal. Terdapat beberapa soal yang didalamnya mengandung unsur bias gender.
Pada halaman 42, 43, dan 44 itupun karena soal mengacu pada gambar. Penejelasan dari soal evaluasi ini sudah termuat dalam
penjelasan gambar diatas.

B. Bab II Operasi Hitung Campuran Bulat halaman 47-79


1) Materi
Isi materi ajar Pada Bab II tidak ada yang mengandung bias gender. Bahkan malah menunjukkan nialai kesetaraan gender yang baik,
karena dalam beberapa materi memasukkan peran guru laki-laki dalam uraian materi tersebut seperti pada halaman 48 tentang mengenal
bialangan negatif dan positif.
2) Gambar
Pada bab ini gambar yang menunjukkan bias gender hanya 2 gambar laki-laki yang mengenakan pakaian toga. Gambar tersebut
terdapat pada halaman 49,50,51,52,53,55,57,58,59,60,61,63,64,65,66,68,70,71, dan 73. Penjelasan mengenai gambar tersebut sudah
diuraikan pada Bab I di atas.
3) Media
Dalam Bab ini juga tidak terdapat media pembelajaran yang mengandung unsur bias gender.
4) Alat evaluasi
Beberapa soal mengandung unsur bias gender. Pada halaman 74 mengunakan subyek tari (perempuan) yang pergi belanja ke pasar, dan
halaman 75 menggunakan subyek pak Hartawan (laki-laki) yang sedang menggiling padi. Dari kedua soal tersebut seolah memilah-
milah kewajiban antara laki-laki dan perempuan sangat dibatasi oleh keadaan yang bukan bersifat kodrati.
5) Pada Bab II ini metode pembelajaran sangat memperhatikan unsur kesetaraan gender. Pada halaman 48 murid laki-laki dan perempuan
memperagakan langkah maju dan mudur untuk mengenal bilangan bulat positif dan negatif.

C. Bab III Pengkuadratan dan Penarikan Akar Pangkat Dua 80-99


1) Materi
Materi pada Bab III ini sangat mempertimbangkan kesetaraan gender. Seperti yang ada pada halaman 82 yang digambarkan siswa
dan siswi membahas materi secara bersama-sama dan 86 yang menggunakan ilistrasi yang tidak mengandung niali bias gender.
2) Gambar
Gambar yang mengandung unsur bias gender terdapat pada halaman 84, 86, 88, 89, 90, 92, dan 94. Gambar laki-laki yang memakai
toga dipakai lagi pada halaman 84, 88, 89, 90, 92, dan 94. Pada halaman 86 terdapat gambar kasir yang identik dengan perempuan,
sehingga terkesan bias gender. Untuk menghidari kesan seperi itu dapat menggunakan gambar laki-laki sebagai kasir.
3) Media
Dalam Bab ini media juga tidak mengandung unsur bias gender. Karena menggunakan gambar kotak-kotak dan ilustrasi kotak kue
4) Alat evaluasi
Pada Bab III alat evaluasi tidak ada yang mengandung unsiur bias gender.

D. Bab IV Bilangan Pecahan


1) Materi
Tidak terdapat materi yang mengandung unsur bias gender.
2) Gambar
 Halaman 101 bias gender karena warna merah muda lebih diidentikan dengan perempuan.

 Pada halaman 109 terdapat guru laki-laki yang sedang mengajar dapat digunakan sebagai perbandingan dengan halaman 135
yaitu guru perempuan. Agar tidak tampak bias gender karena menunjukkan pembagian peran yang sama dalam satu bidang.

Gambar halaman 109 Gambar halaman 135


 Pada halaman 140 dan halaman 142 terjadi suatu perbedaan yang sepertinya sudah umum namun mengandung unsur bias
gender. Yaitu kebiasaan bahwa perempuan lebih suka berdandan, ibu memasak, tukang becak adalah laki-laki. Namun
kesetaraan gender yang munkin terjadi adalah laki-laki sekarang juga butuh berdandan dan ayah memasak untuk keluarga
merupakan hal yang dirasa baik untuk mengisi gambar di atas. bagi tukang becak memang sudah umumnya laki-laki namun
bukan berarti perempuan tidak bisa.

Gambar halaman 140 Gambar halaman 140 Gambar halaman 142


 Gambar yang lain adalah karakter laki-laki yang memakai toga yang sudah diuraikan damam pembahasan Bab I.

3) Media
Media yang dipakai sudah bagus dan tidak mengandung unsur bias gender. Dalam Bab IV umumnya menggunakan ilustrasi bangun,
potongan kue, buah , dsb.

4) Alat evaluasi
Terdapat unsur ketidaksetaraan gender pada halaman 140 pada soal nomor 1 dan 2 serta halaman 141 soal nomor 6 dan 7. Secara
umum soal tersebut menggunakan subyek perempuan dan kebiasaan perempuan seperti memasak, ani berdandan berdandan, ataupun
barang yang identik dengan perempuan seperti pita. Seharusnya dapat disamarkan dengan disertakannya subyek laki-laki pada soal
semacam itu.

E. Bab V Perkalian dan Pembagian Pecahan


1) Materi tidak terdapat unsur bias gender.
2) Gambar
Yang paling mencolok terdapat pada halaman 148 dan 173. Dari kedua gambar tersebut ditunjukkan lagi kebiasaan perempuan yaitu
berbelanja di pasar dan berdandan tentu timbul kesan bias gender. Sebaiknya diganti dengan gambar laki-laki yang berbelanja atau
berdandan agar tidak tampak bias gender.

gambar halaman 148 gambar halaman 173


3) Media
Tidak terdapat media pembelajaran yang mengandung unsur bias gender.
4) Alat evaluasi
Soal sebagai alat evaluasi tidak mengan dung bias gender.

F. Bab IV Perbandingan dan Skala


1) Materi
Tidak terdapat materi yang bias gender.
2) Gambar
Dari dua gambar di bawah dapat dilihat perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan yang tidak setara gender. Pada
gambar sebelah kanan dapat juga dipakai gambar ayah yang membuat kue. Namun pada gambar yang sebelah kiri tentu sangat
aneh jika perempuan menjadi tukang bangunan meskipun bukan tidak mungkin.

Gambar halaman 180 Gambar halaman 187


3) Media
Media yang digunakan sudah cukup baik kaerna tidak mengandung unsur bias gender seperti ilustrasi atau gambar eskrim
meskipun bukan benda asli.
4) Alat evaluasi
Pada halaman 187 kembali muncul aktivitas perempuan yang bias gender. Yaitu ibu yang membuat kue, agar tidak tampak bias
dapat diganti dengan seorang ayah.

4. Kesimpulan Analisis Buku

Dari hasil analisis dapat disimpulkan secara umum buku ini masih banyak mengandung unsur bias gender. Meskipun sebagian
unsur yang bias gender tersebut sangat aneh atau ekstrem jika digambarkan kondisi ideal yang mengedepankan kesetaraan gender
didalamnya. Sebagai contoh yaitu tukang bangunan dan tukang becak jika diperankan oleh perempuan akan menimbulkan pertanyaan
besar dimanakah peran laki-laki. Namun banyak juga isi dari buku ini yang dapat digunakan untuk membandingkan unsur bias gender
dan setara gender sehingga kesan setara gender yang sesuai, contohnya ; dalam buku terdapat guru perempuan dan guru laki-laki.
Menunjukkan peran laki-laki yang seimbang dalam mendidik siswa-siswi disekolah. Beberapa isi buku ini perlu diperbaiki terutama
pada gambar, karena sebagian besar yang menunjukkan bias gender adalah gambar bisa disebutkan seperti gambar karakter yang
memakai toga selalu laki-laki.
Jika dibandingkan secara numeral memang unsur bias gender lebih banyak, tapi buku ini cukup mengedepankan nilai-nilai setara
gender. Jadi buku ini masih membutuhkan penambahan dan perbaikkan yang mengacu pada nilai-nilai kesetara gender yang dapat
memberikan pengertian serta kesadaran akan pentingnya nilai kesetaraan gender pada siswa-siswi di Sekolah Dasar.

You might also like