You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

Oleh:

Rizky Andhika

(1301-1209-0012)

1.1 Batasan Puskesmas

Berdasarkan konfrensi internasional yang dilakukan di Alma-Ata pada

tahun 1978 dihasilkan sebuah kesepakatan global tentang pelayanan kesehatan

primer (Primary Health Care). Deklarasi Alma-Ata menyatakan bahwa

pemerintah bertanggung jawab atas kesehatan penduduknya. Untuk memastikan

hal tersebut, pemerintah perlu menyusun kebijakan nasional untuk pembentukan

unit pelayananan kesehatan primer yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat

sesuai dengan kemampuan masing-masing negara. Puskesmas adalah bentuk

operasional dari Primary Health Care yang dimaksud dalam deklarasi ini.1

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu satuan organisasi

fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,

terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran

serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan

masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan

kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang

optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.2

1
2

Yang dimaksudkan dengan pelayanan kesehatan menyeluruh adalah

pelayanan kesehatan yang meliputi promotif (peningkatan kesehatan), preventif

(pencegahan penyakit), kuratif (penyembuhan penyakit), maupun rehabilitatif

(pemulihan kesehatan) dan ditujukan untuk semua golongan umur dan jenis

kelamin.2

Pengertian “terpadu” atau “integrasi” menurut WHO bila dilihat dari aspek

fungsional, integrasi adalah suatu upaya untuk menyatukan berbagai fungsi dan

struktur administratif yang berdiri sendiri sedemikian rupa sehingga menjadi satu

kesatuan.2

Sedangkan bila dilihat dari aspek pengorganisasiannya, “pelayanan

kesehatan integrasi” yaitu berbagai jenis upaya kesehatan yang ditujukan untuk

melindungi kesehatan masyarakat wilayah tertentu dilakukan dibawah satu

administrasi dan satu pimpinan, atau dilakukan oleh berbagai instansi akan tetapi

dengan koordinasi yang baik.2

Menurut KEPMENKES RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004, Puskesmas

merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kab/Kota yang

bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah

kerja.3

1. Unit Pelaksana Teknis

Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota (UPTD),

Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis

operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana

tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.


3

2. Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh

bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang optimal.

3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan

Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan

kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan

kabupaten/kota, sedangkan puskesmas bertanggung-jawab hanya untuk

sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas

kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya.

4. Wilayah Kerja

Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan.

Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka

tanggung-jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan

memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW).

Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab

langsung kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.

Menurut Azrul Azwar, Puskemas merupakan suatu unit pelaksana

fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat

pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan

kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara


4

menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang

bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.4

1.2 Visi dan Misi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas

adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010.5,6

Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin

dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam

lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta

memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.3

Indikator kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama

yakni3:

1. Lingkungan sehat

2. Perilaku sehat

3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu

4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas

adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi

tersebut adalah3:

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang

diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek

kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif


5

terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku

masyarakat.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi tiap keluarga dan masyarakat di

wilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang

bertempat tinggl di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan,

melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian

untuk hidup sehat.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang diselenggarakannya.

Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan

yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan

pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan

dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,

masyarakat beserta lingkungannya.

Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,

mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan

perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang

bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan

menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya

pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan puskesmas mencakup pula

aspek lingkungan dari yang bersangkutan.


6

1.4 Tujuan Puskesmas

Tujuan Puskesmas adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat tiap orang di wilayah kerjanya agar terwujud derajat

kesehatan setinggi-tingginya dalam mencapai Indonesia Sehat 2010.5,6

1.5 Tugas Puskesmas

Tugas Puskesmas adalah sebagai berikut2:

a. Mengumpulkan informasi keadaan lingkungan geografi, demografi,

morbiditas, sosio-budaya dan sosio-ekonomi penduduk serta infrastruktur

untuk melakukan analisis situasi dan menetapkan diagnosis masalah

masyarakat di wilayah kerjanya

b. Berdasarkan hasil diagnosis masalah masyarakat, menyusun rencana kerja

yang disesuaikan dengan kebijaksanaan dan petunjuk yang diberikan oleh

Dinas Kesehatan sebagai atasannya

c. Mengamati dan menganalisis data/informasi yang dikumpulkan secara

berkala untuk kewaspadaan timbulnya keadaaan yang membahayakan

kesehatan masyarakat

d. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan

dalam rangka menolong mereka sendiri

e. Memberi petunjuk kepada masyarakat bagaimana menggali dan

menggunakan sumber daya yang ada setempat secara efektif dan efisien

f. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis, materi dan rujukan

medik maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan

bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan


7

g. Memberi pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat dengan

memperhatikan kebutuhannya, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat

yang dilayani.

h. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam

melaksanakan program kerja Puskesmas.

1.6 Fungsi Puskesmas

Fungsi puskesmas berupa pengembangan upaya kesehatan, pembinaan

peran serta masyarakat dan pelayanan kesehatan masyarakat sebagai berikut3 :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat

dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta

mendukung pembangunan kesehatan. Puskesmas aktif memantau dan

melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program

kesehatan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan,

upaya yang dilakukan Puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan

kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan

penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat pemberdayaan masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan memiliki kesadaran,

kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk

hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan

termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan,


8

menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

Pemberdayaan ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan

situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama, meliputi :

a. Pelayanan kesehatan perorangan (private goods)

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi

dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan

perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan

penyakit.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat (public goods)

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik

dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan

pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain

adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan

lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga

berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan

masyarakat lainnya.
9

1.7 Kaitan antara Fungsi Puskesmas dengan Pencapaian Derajat Kesehatan

dan Determinan Kesehatan

Hendrik L. Blum (1974) menyatakan bahwa paradigma hidup sehat

menjelaskan 4 faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan individu atau

masyarakat. Keempat faktor tersebut merupakan faktor determinan timbulnya

gangguan kesehatan pada seorang individu atau kelompok masyarakat. Keempat

faktor tersebut terdiri dari7 :

(1) Faktor keturunan;

(2) Faktor lingkungan;

(3) Faktor perilaku kesehatan;

(4) Faktor pelayanan kesehatan.

Dari keempat perspektif determinan kesehatan, dapat dilihat bahwa

determinan dan derajat kesehatan manusia berkaitan dengan fungsi Puskesmas

sebagai suatu pusat pelayanan kesehatan. Di lain sisi, puskemas juga berfungsi

sebagai suatu pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan dan pusat

pemberdayaan masyarakat. Puskesmas mengoptimalkan berbagai upaya untuk

merubah determinan kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan setinggi-

tingginya.

Upaya-upaya kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas dalam rangka

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat dibedakan atas dua macam,

yaitu upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.3

Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya
10

ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Jenis upaya

kesehatan wajib meliputi promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu

dan anak termasuk keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan

dan pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan.3 Upaya kesehatan wajib

ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia.

Dari upaya-upaya kesehatan wajib yang dilakukan di Puskesmas

diharapkan dapat merubah determinan kesehatan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat. Sebagai contoh, upaya kesehatan lingkungan ditujukan

untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat. Upaya keluarga berencana

ditujukan untuk mewujudkan keluarga sehat, kecil, bahagia dan sejahtera yang

berpengaruh pada jumlah kependudukan. Upaya promosi kesehatan ditujukan

untuk membentuk perilaku masyarakat sesuai pola hidup besih dan sehat.

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta

disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya pengembangan kesehatan

dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada yakni

kesehatan sekolah, kesehatan olah raga, perawatan kesehatan masyarakat,

kesehatan kerja, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan jiwa, kesehatan mata,

kesehatan usia lanjut, pembinaan pengobatan tradisional.3

Dalam melaksanakan fungsinya ditempuh langkah-langkah

mengumpulkan informasi keadaan lingkungan geografi, demografi, morbiditas,

sosio-budaya dan sosio-ekonomi penduduk serta keadaan infrastruktur untuk

melakukan analisis situasi dan menetapkan diagnosis masalah masyarakat di


11

wilayah kerjanya. Sesuai dengan hasil diagnosis masalah masyarakat wilayah

kerjanya ditetapkan urutan prioritas pemecahan masalah masyarakat setempat dan

menentukan kegiatan pelayanan kesehatan yang perlu dilakukan disesuaikan

dengan keadaan sumber daya yang tersedia.2


12

DAFTAR PUSTAKA

1. International Conference on Primary Health Care, Alma-Ata, USSR, 6-12

September, 1978. [cited 2010 1 Oktober]; dapat diakses di

http://www.who.int/hpr/nph/docs/declaration_almaata.pdf

2. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Kerja Puskesmas. Jilid I. Bandung :

Departemen Kesehatan RI. 1999.

3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/2004 tentang

Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Departemen

Kesehatan Republik Indonesia. 2004.

4. Azwar A. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ketiga. Binarupa

Aksara. 1996.

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1202/Menkes/SK/VIII/2003 tentang

Indikator Indonesia Sehat 2010 Dan Pedoman Penetapan Indikator

Provinsi Sehat Dan Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta: Departemen

Kesehatan R.I.; 2003

6. Raksanagara AS, Gondodiputro S, Sunjaya DK, Wiwaha G, Mutyara K.

Buku Bahan Ajar Program Pendidikan Profesi Dokter Ilmu Kesehatan

Masyarakat (P3D-IKM). Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas

Padjadjaran; 2010.

7. Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat: Ilmu & Seni. Jakarta: PT Rieneka

Cipta; 2007.

You might also like