You are on page 1of 15

International Center for Coastal and Small Island Environment Studies

Scientific Lecture Series on Mining and The Environment


“Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan”
Manado, 23 Januari 2006

Kajian Dampak dan Resiko Kesehatan


Lingkungan di Industri Pertambangan

Haryoto Kusnoputranto

Center for Environmental and Industrial Health


Faculty of Public Health University of Indonesia
Kampus UI – Depok, 16424 Jawa Barat
Telepon/Fax : 62 21-786 3479/786 3489
E-mail : haryoto_k@yahoo.com 1
Pokok Bahasan
• General Process by Which Environmental
Problems Create Adverse Human Health Effect
• Kendala korelasi pencemaran lingkungan dan
kesehatan
• The ‘Causal’ variable
• Environmental Health Risk Assessment
• Rekomendasi

2
PROSES KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN TERHADAP
GANGGUAN KESEHATAN MANUSIA

3. Konsentrasi 5. Efek
4. Dosis Zat
Ambien Zat Kesehatan
1. Sumber 2. Emisi/ Pencemar yang
Pencemar di Manusia yang
Penghasil Zat Buangan Zat Masuk Tubuh
udara, air, Tidak
Pencemar Pencemar Manusia
makanan, dll Diinginkan

Dampak Akhir
atau Resiko

Pengendalian Dinamika dan Pola Pajanan Hubungan


Teknologi Mekanisme Manusia Dosis-Respons
Transport

3
4
Gambar : Main Targets of Major Environmental Pollutants
‘Biomarker’
Biological Exposure Indices
• Penilaian keseluruhan pemajanan (overall
exposure) terhadap zat kimia di lingkungan
melalui pengukuran dari faktor-faktor penentu
(determinants) yang sesuai, dalam spesimen
biologi pada waktu tertentu.

• Faktor-faktor penentu dapat berupa zat kimia itu


sendiri atau metabolitnya.

• Spesimen biologi dapat berupa darah, air seni,


rambut, atau spesimen biologi lainnya.
5
Mengkorelasikan antara Pencemaran Lingkungan
dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Tidak
Mudah karena :
1. Jumlah dan keanekaragaman zat pencemar.
2. Kesulitan dalam mendeteksi zat pencemar yang
membahayakan pada konsentrasi rendah.
3. Interaksi sinergistik antara zat-zat pencemar.
4. Kesulitan dalam mengisolasi faktor-faktor tunggal,
bilamana masyarakat terpajan terhadap sejumlah
besar zat/senyawa kimia selama bertahun-tahun.
5. Penyebab jamak dan panjangnya masa inkubasi dari
penyakit-penyakit.

6
The ‘Causal’ Variable
Guidelines for the assessment of causation
Bila ditemukan peningkatan yang tidak diharapkan dari kejadian penyakit, dan
telah diidentifikasi faktor lingkungan yang dicurigai, apakah dapat dipastikan
bahwa kedua fenomena tersebut mempunyai hubungan kausal?

Jawabannya adalah TIDAK.


Namun ada ‘guidelines’ yang dapat digunakan untuk membuat keputusan
mengenai kasualitas :

1. Temporality : Apakah faktor penyebab mendahului efek yang timbul?


(essential)

2. Plausibility : Apakah kejadian tersebut didukung oleh argumentasi ilmiah


yang dapat dipercaya?

3. Consistency : Apakah kejadian serupa dihasilkan pula oleh studi-studi di


tempat lain?

4. Strength of association : Sejauh mana kuatnya kemaknaan dari asosiasi


antara sebab dan akibat?

5. Specificity : Apakah faktor lingkungan dan efek kesehatan yang diketahui 7


terisolasi dengan jelas?
The ‘Causal’ Variable
Guidelines for the assessment of causation
6.Dose-response relationship : Apakah peningkatan pajanan dari
kemungkinan penyebab berhubungan dengan
peningkatan penyakit?

7. Reversibility : Apakah peniadaan kemungkinan penyebab diikuti penurunan


resiko penyakit?

8. Study design : Apakah peristiwa yang terjadi dilandasi dengan desain studi
epidemiologi yang kuat?

9. Experimental evidence : Apakah kaitan toksikologi dapat dibuktikan pada


kondisi laboratorium?

Kriteria tersebut di atas merupakan pedoman terbaik yang ada dalam


menjelaskan fenomena penyakit-penyakit yang disebabkan oleh faktor
lingkungan (environmental causes of disease).
(Adapted from WHO-CEMP, 1992 and Beaglehole et. al, 1993)

8
Environmental Health Risk Assessment

• “Karakterisasi dari dampak buruk kesehatan


manusia yang mungkin timbul oleh pajanan dari
bahaya lingkungan”

• “The scientific process of assessing the


probability of an adverse health effect caused by
exposure to a hazardous substance” (WHO-
CEMP, 1992)

9
RISK
ASSESSMENT
Hazard Identification

Exposure Dose-Response
Assessment Assessment

Risk Characterization

Risk Management

Risk Communication
10
Health Risk Assessment
1. Hazard Identication
• Menentukan keberadaan bahaya lingkungan pada suatu lokasi.
• Identikasi zat-zat toksik atau kondisi-kondisi spesifik yang berpotensi menimbulkan
gangguan kesehatan.

2. Exposure assessment
• Memprakirakan besar pajanan setiap zat toksik terhadap manusia.
• Menentukan ‘critical pathways’
- media lingkungan apa yang menjadi wahana zat toksik
- Jalur pajanan dominan masuk ke dalam tubuh

3. Dose-Response Assessment
• Identifikasi jenis efek yang merugikan kesehatan
• Hubungan besar pajanan dengan efek kesehatan yang ditimbulkan

11
Health Risk Assessment
4. Risk Characterization
• Diskripsi sumber dan besarnya resiko pada manusia
• Prakiraan pajanan, sifat dan luasnya, serta ‘population at risk’
• Ketidakpastian dan keterbatasan dalam analisis

5. Risk Management
Proses pengambilan keputusan yang menggabungkan hasil kajian resiko dengan
aspek sosek, teknis, politik, dll untuk menyimpulkan bagaimana mengendalikan dan
mengelola pajanan tehadap berbagai bahaya yang mungkin timbul

6. Risk Communication
Komunikasi kepada khalayak sehingga masyarakat mengetahui apa yang terjadi
(community right to know), resiko apa yang mungkin timbul, namun tidak panik dan
menimbulkan gejolak atau kerusuhan

12
Rekomendasi Penanganan Potensi Dampak dan
Resiko Kesehatan di Industri Pertambangan
• Community health assessment
- Baseline health data and disease profile
- Socio-Demographic and Anthropometric
- Food and nutrition data
- Biomarkers data

• Periodical environmental health epidemiological


surveillance (survailans epidemiologi kesehatan
lingkungan berkala)

• Environmental health impact and risk assessment

13
Pustaka Acuan
• Beaglehole R, Bonita R, Kjellstrom T (1993). Basic Epidemiology. World
Health Organization: Geneva.

• Commonwealth of Australia (2002). Environmental Health Risk Assessment:


Guidelines for Assessing Human Health Risks from Environmental Hazards.

• ICRC (2001). Health Emergency in Large Population (HELP)-Public Health


Course in the Management of Humanitarian Aid.

• Louvar FL and Louvar BD (1998). Health and Environmental Risk Analysis:


Fundamental with Application, Vol. 2.

• WHO-CEMP (1992). Environmental and Health Impact Assessment of


Development Project.

• WHO (1996). Biological Monitoring of Chemical Exposure in the Workplace,


vol. 2.
14
THANK YOU

15

You might also like