You are on page 1of 6

Data penderita DB Petugas dinkes memasukan

tiap bulan dari data-data penderita DB


seluruh puskesmas di dalam Excel
kodya jogja

Laporan berupa jumlah


penderita DB di tiap Pengolahan data
kelurahan di kodya
Jogja

Penanganan wabah DB

“Bagaimana mengetahui pengelompokan daerah yang memiliki tingkat


kepadatan wabah tinggi dan kemana arah penyebaran wabah tersebut?”

1
Tool yang digunakan masih
sederhana, Excel
p g
pengelompokan
p daerah wabah dan • Mengelompokan atau mengclusterkan sekian banyak data
penyebaran wabah sulit dilihat karena sehingga diperoleh cluster-cluster yang memiliki tingkat
laporan hanya berupa data teks, keakuratan yang baik dengan menggunakan metode DBSCAN
belum ada visualisasi (Density Based Spatial Clustering of Applications with Noise).
Laporan masih sederhana, • Menyajikan informasi hasil clusterisasi secara visual sehingga
berupa nama kelurahan dan diketahui pola penyebaran wabah demam berdarah
jumlah penderita DB di kelurahan
tersebut tiap bulannya
Penanganan untuk
P t k mencarii lokasi
l k i
vektor nyamuk membutuhkan waktu
cukup lama
Suatu metode yang dapat digunakan untuk mengelompokan data sehingga
daerah dengan kepadatan wabah tinggi dapat diketahui
Visualisasi pola penyebaran wabah sehingga dapat diketahui kira-kira ke
arah mana wabah menyebar dan sumber penyebaran untuk mengetahui
lokasi vektor nyamuk

2
1. Menu File

2. Menu Proses

3. Menu Peta
Analisis Pola Penyebaran
4. Menu About

• Penyebaran
e yeba a
Kumpulan garis yang menunjukan pola penyebaran wabah,
digambar dari sebuah titik acuan yang menyebar ke seluruh titik
yang lain dalam sebuah cluster. Titik acuan merupakan lokasi
penderita DB yang pertama kali sakit dalam cluster tersebut.
• Pergerakan
Pergerakan merupakan kumpulan garis yang menunjukan
perkiraan bagaimana suatu wabah bergerak. Sehingga dapat
di
diasumsikan
ik bahwa
b h lokasi
l k i vektor
kt nyamukk mungkinki tterdapat
d t di suatu
t
titik yang banyak menjadi sumber dari pergerakan titik yang lain.
Garis akan digambar dengan menghitung titik terdekat yang
memungkinkan terjadi pergerakan.

3
2.1 Sub Menu Clustering 2.1 Sub Menu Clustering

Daftar kelurahan yyang


g Nilai maks Min Pts
D ft kelurahan
Daftar k l h
akan digunakan adalah 300
dalam clustering
Nilai maks Eps
adalah 10000 meter

Nilai maks K adalah


sejumlah data yang
terseleksi

Lanjut ke tahap
clustering berikutnya

Lanjut ke tahap
clustering berikutnya

Rentang waktu yang digunakan dalam clustering

4
D merupakan form yang
2.1 Sub Menu Clustering menampilkan informasi tiap 3.1 Sub Menu Koneksi ke Arc View
cluster dan visualnya dalam Theme di dalam view
bentuk grafik

Print out
daerah wabah
DB
Diurutkan berdasar daerah
yang memiliki cluster
terbanyak dan jumlah
penderita terbanyak.
Dengan asumsi bahwa
suatu daerah dengan
g
cluster lebih banyak
memiliki kemungkinan
penyebaran wabah
epidemik lebih tinggi.

Tabel berisi informasi file hasil cluster

5
3.1 Sub Menu Koneksi ke Arc View
1. DBSCAN mampu mengenali daerah yang memiliki tingkat
Pilih theme yang aktif di dalam view
kepadatan epidemik tinggi dan daerah yang memiliki tingkat
kepadatan epidemik rendah
2. Visualisasi hasil cluster dengan menggunakan Metode
DBSCAN tidak dapat digunakan untuk mengenali pola
penyebaran wabah demam berdarah secara tepat 100 %.

Penyebab:
1. Arah pergerakan nyamuk tidak memiliki pola
2. Orang yang menjadi pembawa virus dengue dapat bergerak
sampai puluhan kilometer dan sering tidak menyadari dari
mana dan kapan dia mulai terkena demam berdarah.

Garis penyebaran digambar dari sebuah titik acuan yaitu titik dimana terdapat penderita wabah
pertama kali di setiap cluster

You might also like