You are on page 1of 13

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROPERTI

RESIDENSIAL DI KOTA BEKASI

Muhammad Affid Diena


NPM 093030005086
Absen 23 Kelas 1B PBB
Mahasiswa Diploma III Pajak Bumi dan Bangunan
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
aviddien@yahoo.com

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya
sehinga penulis dapat menyelesaikan paper ini.
Tujuan pembuatan paper ini ialah untuk menunaikan tugas Mata Kuliah Teknologi
Bangunan yang diberikan oleh Bapak Harnoto selaku dosen yang bersangkutan sekaligus
permohonan maaf kepada beliau sekiranya penulis banyak melakukan kesalahan dan
kelalalian selama proses belajar mengajar di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.
Ucapan terima kasih diucapkan kepada berbagai pihak yang telah mendukung
pembuatan paper ini khususnya kepada Dosen Mata Kuliah Teknologi Bangunan Bapak
Harnoto yang telah memberikan banyak ilmunya kepada penulis, kedua orangtua penulis
yang selalu menyokong, serta rekan sekelas penulis di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
yang banyak memberikan suntikan moral kepada penulis sehinga dapat menyelesaikan tugas
ini.
Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini. Begitupula dengan penulis dan makalah
ini pasti memiliki banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mohon maaf atasnya
baik yang sengaja maupun tidak disengaja. Kritik yang membangun selalu dinanti agar
nantinya penulis dapat lebih bik lagi dalam berkarya.

ABSTRAK
Kota Bekasi adalah salah satu elemen dari JABODETABEK yang memiliki peran
sebagai kota satelit bagi Jakarta. Penduduk yang semakin padat dan terbatasnya lahan di

1
Jakarta membuat kawasan properti khususnya sektor residensial mengarah ke kota-kota
satelit di sekitar Jakarta termasuk Kota Bekasi. Oleh karenanya, perkembangan properti di
Kota Bekasi sangat pesat di sektor residensial terutama pada beberapa tahun terakhir.
Kata kunci : kota bekasi, properti residensial, developer

I. PENDAHULUAN
Kota Bekasi kini menjadi batu berlian bagi sektor properti. Maraknya sektor properti
tahun 2010 di Kota Bekasi sudah mulai tampak sejak seperempat awal tahun pertama.
Disebabkan krisis pada tahun 2008, usaha properti pernah mengalami perubahan.
Bukan karena pembangunan yang tertunda, beberapa pengembang mengaku penjualan
mereka sempat menurun karena kondisi tersebut. Yang lebih miris lagi, pengembang harus
menjadwal ulang pembangunan propertinya dengan terpaksa. Barulah setelah krisis global
berlalu, tahun 2010, bisnis properti kembali berkembang. Pengembang menatap usaha
properti semakin optimis.
Bekasi sebagai contoh, di daerah ini yang disebut penyangga Kota Jakarta ini terdapat
beberapa pengembang untuk pembukaan lahan baru. Mereka menyediakan berbagai properti
untuk tempat tinggal lengkap dengan area komersialnnya. Peluang bisnis di sektor properti
pada tahun 2010 sangat terbuka lebar. Hal ini dikarenakan oleh sokongan pemerintah melalui
kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dengan kaitannya pada bisnis properti. Sebagai contoh,
suku bunga pinjaman diturunkan dan aturan memiliki properti semakin mudah. Kebijakan
tersebut semakin menambah kepercayaan pangsa pasar.
Semakin bersemangatnya sektor properti di tahun 2010 sudah dirasakan pada kwartal
pertama. Contohnya Kota Hrapan Indah yang merasakan gurihnya pasar properti tahun 2010.
Karena itu pengembang KHI menaikkan target penjualan. Pada tahun lalu target dipatok Rp
750 milyar. Pada tahun ini meningkat menjadi Rp 900 milyar hingga Rp 1 trilyun. Budiman,
Manager Marketing Hasana Damai Putra mengakui kenaikan penjualan tak lepas dari
kebijakan pemerintah menurunkan suku bunga.
Di sektor properti, Bekasi memang bagaikan intan berlian. Sedikitnya lahan di Kota
Jakarta, sebagai akibat dampak pembangunan kota menjadikan Bekasi sebagai daerah pilihan
tinggal. Di samping lahan yang tersedia di Jakarta terbatas, harga tanah juga terhitung mahal.
Hasilnya tinggal di kota-kota penyangga seperti Bekasi, jauh lebih beralasan dibanding
memaksakan diri bertempat tinggal di Kota Jakarta.

2
Perkembangan pembangunan properti di Bekasi inilah yang akan dikaji untuk
memperoleh informasi seberapa pesat pembangunan di kota satelit, penyokong Kota Jakarta
ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA


1. PROFIL KOTA BEKASI
Kota Bekasi adalah kota yang terletak persis di sebelah timur Kota Jakarta, sehingga
perannya cukup vital dalam mendukung kegiatan di Kota Jakarta khususnya di bidang
kependudukan. Beberapa rincian mengenai Kota Bekasi adalah sebagai berikut.
A. Sejarah
Pada zaman kolonial Belanda, Bekasi disebut Bekassie dan sudah merupakan wilayah
kabupaten yang berkedudukan di Jatinegara. Setelah kemerdekaan status ini dikukuhkan
dengan UU Nomor 14 Tahun 1950 mengenai pembentukan Kabupaten Bekasi, dengan
wilayah yang terdiri dari empat kewedanaan, 13 kecamatan dan 95 desa. Pada tahun 1960
kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke kota Bekasi (Jl. Ir. H Juanda), yang
kemudian pada tahun 1982 gedung perkantoran Pemda Kabupaten Bekasi kembali
dipindahkan ke Jl. Ahmad Yani, Bekasi.
Pesatnya perkembangan kecamatan Bekasi menuntut dimekarkannya kecamatan Bekasi
menjadi Kota Administratif Bekasi pada tahun 1982 yang terdiri atas empat kecamatan yaitu
kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, dan Bekasi Utara, yang seluruhnya
meliputi 18 Kelurahan dan 8 desa. Pada perkembangannya Kota Administratif Bekasi terus
bergerak dengan cepat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi
dan roda perekonomian yang semakin bergairah. Sehingga status Kota Administratif Bekasi
pun kembali ditingkatkan menjadi Kotamadya (sekarang "kota") pada tahun 1996.
B. Orientasi Wilayah
Secara geografis wilayah Kota Bekasi berada antara 106º55’ BT dan 6º7’-6º15’ LS
dengan luas wilayah 210,49 Km² dengan batas-batas sebagai berikut :
Batas Utara : Kabupaten Bekasi
Batas Selatan : Kabupaten Bogor dan Kota Depok
Batas Timur : Kabupaten Bekasi
Batas Barat : Provinsi DKI Jakarta
Kota Bekasi terletak pada ketinggian 19 m diatas permukaan laut.
C. Ekonomi

3
Dilihat dari kontribusi terhadap pendapatan daerah, industri pengolahan merupakan
yang paling banyak, diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Meskipun sedikit, lahan
pertanian juga ikut menyumbang terhadap APBD Kota Bekasi. Para petani terutama tersebar
di bagian utara Kota Bekasi, yang relatif tertinggal dengan daerah di sekitar pusat kota.
Kegiatan perekonomian di Kota Bekasi cukup menggeliat, hal ini terlihat dari banyaknya
mal, pertokoan, bank, serta restoran yang berdiri disini.
Perumahan mewah dengan fasilitas kota mandiri juga banyak berkembang disini,
seperti Kemang Pratama dan Harapan Indah. Pengembang Summarecon Agung juga
berencana membangun kota mandiri Summarecon Bekasi seluas 300 ha di Bekasi Utara.
D. Transportasi
Di kota Bekasi banyak digunakan angkutan kota berupa minibus, yang berpenumpang
maksimal 14 orang, yang biasa disebut KOASI (Koperasi Angkutan Bekasi). KOASI
melayani warga kota dari terminal Bekasi menuju perumahan di wilayah kota Bekasi. Becak-
pun masih banyak ditemui di kota ini sebagai sarana angkutan dalam perumahan.
Kota Bekasi dilalui oleh Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan empat gerbang tol akses
ke kota Bekasi yaitu Pondok Gede Barat, Pondok Gede Timur, Bekasi Barat, dan Bekasi
Timur. Serta jalan tol Lingkar Luar Jakarta dengan empat gerbang tol akses yaitu Jati Warna,
Jati Asih, Kalimalang, dan Bintara. Saat ini sedang dibangun Jalan Tol Becakayu dari Bekasi
Utara-Cawang-Kampung Melayu, sebagai alternatif Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
2. TREN PROPERTI DI KOTA BEKASI
Perkembangan kawasan Bekasi pada awalnya lebih terkonsentrasi di Barat.
Perkembangan Bekasi tidak bisa dipisahkan dari pertumbuhan kawasan perumahan di sebelah
Timur Jakarta, terutama sepanjang koridor Kalimalang-Bekasi sejak tahun 1978. Awalnya,
bermunculan perumahan sederhana seperti Jatibening 1 dan 2, serta perumahan menengah
seperti Pondok Kelapa, Taman Galaxi, Bumi Satria Kencana, Graha Pekayon, dsb.
Pembangunan perumahan itu mendorong tumbuhnya area komersial di sepanjang jalur
Kalimalang-Bekasi.
Kehadiran jalan tol Jakarta-Cikampek benar-benar membuka wajah Bekasi. Ini pula
memicu percepatan pembangunan permukiman di sepanjang koridor Kalimalang-Bekasi dan
selanjutnya membentuk dua pusat pertumbuhan di Bekasi yaitu Bekasi Barat dan Bekasi
Timur. Bekasi Barat memang selangkah lebih di depan. Di wilayah ini derap pembangunan
perumahan dan pusat-pusat properti komersial, lebih cepat dibandingkan di Bekasi Timur.
Pasalnya, pusat pemerintahan Bekasi ketika itu memang berada di Bekasi Barat sehingga
wajar pula bila pusat perdagangan mengikuti lokasi dimana aktivitas pemerintahan berpusat.

4
Citra Bekasi Timur selama ini identik dengan perumahan kelas menengah bawah.
Perumahan yang ada disana seperti Taman Raya Bekasi, Villa Asri dan Bekasi Griya Asri,
Permata Metropolitan (di Tambun), dan beragam perumahan sederhana lainnya. Belakangan,
proyek Kota Legenda seluas 2.000 hektare coba digulirkan di era tahun 1990-an. Tujuannya
tidak lain untuk mengangkat citra Bekasi Timur sebagai kawasan hunian dan komersial kelas
menengah atas.
Namun perkembangannya tidak sesukses Bumi Serpong Damai (BSD City) di Serpong,
Tangerang atau Perumahan Bintaro. Krisis ekonomi menghentikan pembangunan properti di
kawasan ini. Alhasil, Bekasi Timur semakin tertinggal dalam pembangunan properti.
Padahal, dilihat dari aksesibilitasnya, kedua kawasan ini tidak memiliki perbedaan yang
signifikan dan sama-sama bisa diakses dari lebih dari satu pintu tol.
Pertanyaannya, apakah Bekasi Timur bisa mengejar ketertinggalannya dibandingkan
Bekasi Barat? Inilah yang menarik untuk disimak. Karena hal itu sangat tergantung dari
keberhasilan pembangunan Kota Legenda dan megaproyek Blue Oasis City. Kedua proyek
inilah yang menjadi pertaruhan upaya menaikkan citra Bekasi Timur sekaligus memicu
pertumbuhan properti lainnya di kawasan ini.
Banyak pihak yang optimis, Bekasi Timur akan berkembang pesat seperti halnya
Bekasi Barat. Di wilayah ini bakal banyak hadir mal, trade center, kompleks pertokoan, hotel
berbintang, serta sarana rekreasi lainnya. Maka tak berlebihan bila dikatakan, masa depan
Bekasi berada di Bekasi Timur.
Kawasan Tambun misalnya, selama ini dikenal sebagai “lumbung“ perumahan
sederhana di Jabotabek. Dibandingkan seluruh kawasan di Bekasi dan Jabotabek, hampir
tidak ada perumahan sederhana sebanyak yang ada di Tambun, Bekasi Timur.
Kawasan ini pun tak luput dari lirikan pengembang (developer). Sebut saja PT Adhi
Realty yang membangun Graha Kalimas dan Kalimas Residence. Begitupun dengan
Perumahan Kota Legenda atau Legenda Park yang dibangun oleh kelompok Duta Pertiwi.
PT Metropolitan Permata Development, anak perusahaan dari PT Metropolitan Land
yang membangun Metropolitan Mal di Bekasi Barat, juga tak mau ketinggalan merambah
Bekasi Timur. Perumahan Permata Metropolitan, didesain sebagai perumahan untuk kelas
menengah dengan konsep perumahan modern. Selain dibangun dengan sistem cluster, di
areal perumahan seluas 60 hektare ini dibangun Plaza Metropolitan dan ruko-ruko (rumah
toko).
Kemudian terobosan yang diambil oleh PT Rekapastika yang membangun superblok
Blue Oasis City di mulut tol Bekasi Timur. Menggandeng hypermarket Carrefour sebagai

5
anchor tenant, developer ini akan menghadirkan pusat perbelanjaan seluas 85.000 meter
persegi, serviced apartment sebanyak 200 unit, dan hotel berbintang Holiday Inn berkapasitas
150 kamar. Itu belum termasuk kawasan rekreasi air dan rumah sakit bertaraf internasional
yang akan dibangun kemudian. Tak ayal, gebrakan ini diyakini akan menaikkan citra
kawasan Bekasi Timur menjadi sentra ekonomi dan pusat pertumbuhan properti di Bekasi.
Prospek kawasan Tambun dan Bekasi Timur umumnya akan semakin strategis jika
pemerintah jadi membangun tol Karang Tanjung yang membentang dari Cikarang hingga
Tanjung Priok. Wilayah ini akan semakin berkilau bila ekonomi Indonesia pulih dan kawasan
industri di sekitar Cibitung bangkit kembali.
Jadi, tren pembangunan properti di Bekasi yang pada awalnya terpusat di wilayah
Bekasi Barat sekarang ini telah meluas ke daerah Bekasi Timur juga. Ini menandakan
perkembangan pembangunan properti di Kota Bekasi telah tersebar merata dan masih akan
terus berlanjut.
3. DEVELOPER TERNAMA KEMBANGKAN SAYAP DI KOTA BEKASI
PT Summarecon Agung Tbk. akan membangun kota Mandiri Bekasi di atas lahan
sekitar 250 ha sampai 300 ha yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti sekolah, taman,
pertokoan, Mal, pusat perbelanjaan, pasar dan kawasan bisnis. Pembangunan Kota Mandiri
Bekasi ini akan dibangun secara bertahap selama 10 tahun dengan menelan biaya total
investasi sekitar Rp5 triliun.
Perizinan pembangunan Kota Mandiri Bekasi itu kini dalam proses dan sambil
menunggu izin, Summarecon akan mulai membangun infrastruktur dan sarana penunjang.
Di lahan Kota Bekasi Mandiri tersebut akan dibangun komplek perumahan sebanyak 250.000
unit dari berbagai tipe dengan konsep seperti pembangunan perumahan di Kelapa Gading dan
kawasan Summarecon Serpong, Tangerang.
Komplek perumahan tersebut akan dilengkapi dengan pusat perbelanjaan, Mal,
perbankan, pasar, tempat rekreasi dan pendidikan.
Biaya untuk pembelian lahan sebagian diperoleh dari peluncuran Sukuk Ijarah I dan
obligasi II Summarecon Agung dengan nilai keseluruhan Rp300 miliar yang terdiri dari
Sukuk Ijarah I sebesar Rp200 miliar dan Obligasi II Summarecon Agung Rp100 miliar.
Pembangunan infrastruktur dan sarana penunjang seperti jalan dan saluran air diperkirakan
akan mencapai Rp75 miliar sampai Rp100 miliar.
Kinerja Summarecon Agung setiap tahun mengalami pertumbuhan yang pendapatannya
terus meningkat. Pada tahun 2007, perseroan berhasil mencatat total pendapatan Rp1,027
triliun dengan mengalami peningkatan sebesar Rp61,9 miliar dari tahun sebelumnya.

6
Keberhasilan penjualan unit perumahan pada 2007 mengakibatkan Summarecon Serpong
menjadi salah satu pengembang yang banyak diminati konsumen.
Kenaikan angka penjualan unit rumah, meningkat 100% lebih pada 2007 dibanding
tahun sebelumnya dan untuk penjualan kuartal pertama 2008 Summarecon Serpong sudah
mencapai 50%.

III. ANALISIS DAN HASIL EKSPERIMEN


PENDUDUK KOTA BEKASI
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Sejak awal tahun 2000-an pertumbuhan penduduk Kota Bekasi mengalami sedikit
penurunan dibandingkan periode tahun 1990-an. Pada awal tahun 1990-an laju pertumbuhan
penduduk Kota Bekasi masih sekitar 6,29% sedangkan pada awal tahun 2000 menjadi 5,19%
dan pada tahun 2003 sebesar 4,79%, namun demikian persebaran penduduk di Kota Bekasi
masih belum merata.

Dengan jumlah penduduk Kota Bekasi pada tahun 2003 mencapai 1.845.005 jiwa yang
terdiri dari 930.143 jiwa penduduk laki-laki dan 914.862 jiwa penduduk perempuan, sebagian
besar adalah penduduk di kecamatan Bekasi Utara. Padahal kecamatan yang terluas
wilayahnya adalah kecamatan Bantargebang. Jumlah penduduk di kecamatan Bekasi Utara
sebesar 236.303 jiwa kemudian kecamatan Pondok Gede sebesar 232.110 jiwa. Sementara
Kecamatan Jatisampurna memiliki jumlah penduduk paling sedikit yaitu 103.952 jiwa.
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2003
No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah

7
1 Pondok Gede 117.016 115.094 232.110
2 Jati Sampurna 52.406 51.546 103.952
3 Jati Asih 90.260 88.778 179.038
4 Bantar Gebang 80.850 79.521 160.371
5 Bekasi Timur 103.426 101.724 205.150
6 Rawa Lumbu 87.049 85.619 172.668
7 Bekasi Selatan 95.666 94.095 189.761
8 Bekasi Barat 112.023 110.183 222.206
9 Medan Satria 72.317 71.129 143.446
10 Bekasi Utara 119.130 117.173 236.303
TOTAL 930.143 914.862 1.845.005
Sumber: BPS Kota Bekasi 2003
Sebaran dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kota Bekasi adalah 1.845.005 jiwa, menempati area seluas 210,49
km2. Jadi, kepadatan penduduk rata-rata Kota Bekasi adalah 7.780 jiwa per km2. Jika
ditinjau per kecamatan, kepadatan tertinggi di Kecamatan Bekasi Timur, yaitu 15.707 jiwa
per km2, dan terendah di Kecamatan Jatisampurna yaitu 3178 jiwa per km2. Berikut ini
adalah tabel kepadatan penduduk pada setiap kecamatan di Kota Bekasi.
LUAS WILAYAH, JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK
KOTA BEKASI TAHUN 2002
No Kecamatan Luas (Km²) Jumlah Penduduk Kepadatan

1 Bekasi Timur 13,49 211.893 15.707


2 Bekasi Barat 18,89 219.548 11.622
3 Bekasi Selatan 14,96 158.571 10.599
4 Bekasi Utara 19,65 209.029 10.637
5 Rawalumbu 15,67 141.058 9.002
6 Pondok Gede 24,37 238.246 9.776
7 Jatiasih 24,49 134.540 5.493
8 Jatisampurna 22,48 71.440 3.178
9 Bantar Gebang 41,78 134.540 3.220
10 Bekasi Satria 14,71 122.545 8.331
TOTAL 210,49 1.637.610 7.780
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bekasi, 2002
Dari data-data di atas dapat dilihat bahwa penduduk Kota Bekasi cukup padat mencapai
1,8 juta jiwa di tahun 2002 dan naik menjadi 1,845 juta jiwa di tahun 2003. Dari rata-rata
kenaikan yang mencapai 5% setahun, maka di tahun 2010 diperkirakan jumlah penduduk
Kota Bekasi mencapai 2 – 2,5 juta jiwa. Dari jumlah tersebut rata-rata penduduk terpusat di
kawasan Bekasi Timur dan Bekasi Barata. Hal ini tentu saja memicu kenaikan perkembangan
pembangunan properti residensial di Kota Bekasi khususnya wilayah Bekasi Timur dan

8
Bekasi Barat. Ini dapat dilihat dari banyaknya developer yang membangun kawasan properti
residensial di wilayah tersebut.
BANGUNAN DI KOTA BEKASI
Searah dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin padat, maka pembangunan di
Bekasi banyak berorientasi pada bangunan residensial (perumahan). Hal ini dapat dicermati
dari tabel berikut.
TABEL BANYAKNYA IMB YANG DIKELUARKAN PER BULAN MENURUT JENIS
BANGUNAN

Jenis Bangunan Jumlah


Bulan Tempa
Rumah Ruko/Toko/Swalayan/Pasa Lainny
Sekolah t
Tinggal r a
Ibadah
Januari 40 4 - - 1 45
Februari 46 11 - - 2 59
Maret 39 3 1 - 1 44
April 33 1 - - - 34
Mei 41 3 - - - 44
Juni 87 4 - - 2 93
Juli 39 1 - - 1 41
Agustus 54 1 - - 3 58
September 58 8 - - - 66
Oktober 19 2 - - 2 23
November 29 - - - - 29
Desember 49 - - - 1 50
TOTAL 534 38 1 - 13 586
Sumber : Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Kota Bekasi
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa peruntukan IMB yang paling dominan ialah untuk
kawasan pemukiman. Hampir 90% peruntukan IMB pada tahun 2006 digunakan untuk
perumahan. Ini semakin menguatkan fakta bahwa pembangunan properti di Kota Bekasi
selalu meningkat dari tahun ke tahun
DEVELOPER DI KOTA BEKASI
Gairah pertumbuhan properti di Kota Bekasi tentu saja membuat developer berlomba-
lomba menjejakkan namanya di kota ini karena keuntungan yang diraih sangat menggiurkan.
Beberapa developer yang membangun properti di Kota Bekasi sebagai berikut.
TABEL DAFTAR DEVELOPER PROPERTI RESIDENSIAL KOTA BEKASI
NO NAMA PERUSAHAAN NAMA PERUMAHAN

1 ABADI MUKTI, PT, PT TAMAN RAYA BEKASI

2 ALINDATAMA SAKTI BROTHER, MEGA REGENCY

9
PT

3 AGRA DIYA RIYA, PT PURI HARAPAN

4 BUKIT MURIA JAYA ESTATE, PT KARAWANG RESINDA

5 BINA NUSANTARA RAYA, PT BUMI ALAM HIJAU

6 BUKAKA REALTY, PT TAMAN RAHAYU REGENSI

7 BUMI SARANA SEMESTA, PT PRIMA HARAPAN REGENSI

8 BINTANG NUSA KEMILAU, PT GRIYA INDAH

9 BUMIBANGUN DELTA MEGAH, PT KARABA INDAH

10 BAGASASI KONTRUKSINDO, PT TELAGA PASIR RAYA

11 CITRA DAMAI PUTRA, PT BOULEVARD HIJAU

12 CITRA ABADI, PT TAMAN KOTA

13 CENAS RAYALAND, PT TAMAN SENTOSA

14 CIPTOJAYA KONTRINDOREKSA, CITRA KEBUN MAS KARAWANG


PT

15 CARAKA CITRA REALINDO, PT TELAGA MURNI

16 CAKRAWALA NUSA DIMENSI, PT BEKASI TIMUR REGENSI

17 CENTRAL GRAHA SEJAHTERA, PT TAMAN ASTER

18 CARAKA CITRA ESTATE, PT SUKARAYA INDAH

19 DASA PUTRA USAHAJAYA, PT. GRIYA HARAPAN PERMAI

20 DELTA KIRANA UTAMA, PT TAMAN GALAXI

21 EKA SURYA MUTIARA, PT OMA INDAH JATIMULYA


OMA INDAH CIMANGGIS
OMA REGENCY JATIWARNA
OMA REGENCY MAMPANG

22 GRAHA BUANA CIKARANG, PT CIKARANG BARU K.H.

23 SINAR BAHANA MULYA, PT CITRA GRAND

24 PANCA MEDIA RUMAH UTAMA, MUTIARA BEKASI JAYA


PT

25 WAHANA INDRA GRIYA, PT WAHANA PONDOK GEDE

26 HASANA DAMAI PUTRA, PT HARAPAN INDAH


DUTA BUMI

27 NADYAVILLA, PT VILLA MUTIARA GADING


VILLA MUTIARA CIKARANG

28 KENTANIX SUPRA INT', PT VILA NUSA INDAH

10
BUMI MUTIARA

29 METROPOLITAN PERMATA, PT PERMATA METROPOLITAN

30 KEMANG PRATAMA, PT KEMANG PRATAMA 1 & 3

31 INTI CEMERLANG AGUNG, PT KEMANG PRATAMA 2

32 HATMOHADJI & KAWAN, PT JATIWARNA INDAH


BUMI ASIH INDAH

33 RISTIA BINTANG MAHKOTA, PT BINTANG METROPOL BEKASI

34 LIPPO CIKARANG, PT LIPPO CIKARANG

35 KARYA MAKMUR, PT TAMAN JATISARI PERMAI


GRIYA CITAYAM PERMAI

36 SANGGRAHA PELITA SENTOSA, GRAHA TAMAN KEBAYORAN


PT

37 WIRABUMI IMPIAN PERMAI, PT BEKASI GRIYA ASRI

38 PILAR MAS SEJATI, PT PESONA ANGGREK HARAPAN

39 PANCA MUARA JAYA, PT PERMATA REGENSI BEKASI


BEKASI REGENSI I
BEKASI REGENSI II

40 LAGUNA ALAM ABADI, PT PESONA BUMYGARA

41 GALUH CITARUM, PT GALUH MAS

42 YANADITO SANTOSA, PT VILLA INDAH PERMAI

43 PESONA JATIASIH PERMAI PESONA JATIASIH PERMAI

44 INDONESIA MOBILINDO, PT MEDITERRANIA REGENCY

45 REALIMAS, PT VILLA PEKALON

46 PRISMA AGUNG REALTY, PT LIMUS PRATAMA REGENCY

47 NUSUNO KARYA, PT PURI BINTARA

48 PRIBADI KAMPUNG DUA INDAH

49 PRIBADI CLUSTER HAKIKI

50 PERUMNAS REGIONAL III RUKO KARAWACI


EMPU KANWA
RAWA LUMBU III
MUTIARA SANGRAHA
BULOG JATI MELATI
GRIYA KENCANA DEPOK

51 PERUMNAS REGIONAL IV PERMATA TELUK JAMBE


BUMI TELUK JAMBE
BUMI ARUM SARI
BUMI PARAHYANGAN KENCANA

11
BUMI CIBEBER

52 CISKADA PERKASA, PT TAMAN CIKAS

53 ADHI REALTY, PT RUKO NIAGA KALIMAS 1


RUKO NIAGA KALIMAS 2
GRAHA KALIMAS
KALIMAS RESIDENCE

54 ABADI GUNA PAPAN, PT GRIYA PADMA

55 YES LESTARI, PT BUNGA RAYA

Sumber : lowongankerjas.com/wp-content/.../bank-niaga-daftar-developer.doc
Tabel di atas hanya menggambarkan sedikit dari sekian banyak developer yang
membangun properti khususnya residensial di Kota Bekasi. Sampai saat ini Kota Bekasi
masih terus membangun dan mungkin jumlah developer yang ada sudah mencapai ratusan.

IV. BAHAN DISKUSI


Pekembangan properti residensial yang sangat pesat di Kota Bekasi pastinya membuat
developer tergiur unutk terus mengembangkan sayaonya di Kota ini. Bahkan developer kini
banyak yang mengincar menyerbu lahan pertanian di kawasan utara Kota/Kabupaten untuk
dikonversi menjadi proyek pembangunan rumah hunian, sentra bisnis, bahkan bangunan
lainnya.
Besarnya minat tersebut ditengarai dengan menjamurnya proyek-proyek real-estate dari
belahan utara Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi sampai ke Kecamatan Pebayuran
Kabupaten Bekasi. Kecenderungan pengembang yang sedemikian itu berisiko memerosotkan
hasil bumi Kota maupun Kabupaten Bekasi karena bagaimanapun tren bisnis itu diiringi
dengan konversi-konversi peruntukan ratusan hektar pekarangan dan sawah menjadi areal
pemukiman, pusat perbelanjaan, maupun bangun-bangunan fasilitas umum, dan fasilitas
sosial lainnya.
Dengan adanya hal tersebut, maka pemerintah hendaknya menjaga agar dengan
pengembangan wilayah perumahan di sebelah utara Bekasi tidak menggangu hasil pertanian
di daerah itu.
Kabupaten Bekasi kini masih menjadi lumbung padi untuk wilayah Jawa Barat, karena
itu diperlukan tata ruang seimbang antara pengembangan wilayah untuk perumahan dan hasil
produksi pertanian.

V. KESIMPULAN

12
Kota Bekasi yang terletak di sebelah barat Kota Jakarta merupakan lokasi yang tepat
untuk mengembangkan properti khususnya sektor residensial karena lahan di Jakarta sangat
padat dan mahal harganya. Hal ini memicu developer yang berbondong-bondong
membangun properti residensial. Bahkan developer ternama seperti Summarecon juga tergiur
menanamkan investasi properti di kota ini.
Perkembangan pembangunan properti ini pastinya akan terus berlanjut seiring dengan
semakin padatnya kawasan pemukiman di Jakarta dan perekonomian daerah yang terus
tumbuh. Namun diharapkan dalam pengembangan properti ini, developer memperhatikan
berbagai sektor lain di Kota Bekasi, seperti Industri, Pertanian, Penghijauan agar tidak terjadi
permasalahan nantinya.

VI. REFERENSI

 http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/properti/2004/0903/prop1.html

 http://kotabekasihotnews.blogspot.com/2010/04/peluang-bisnis-properti-di-kota-
bekasi.html

 http://www.vibiznews.com/news/property_others/2010/08/02/pengembang-incar-
bekasi-kawasan-utara

 http://yuhana.wordpress.com/2008/01/23/cara-membuat-paper/

 http://kotabekasi.go.id/files/fck/file/Kota%20Bekasi%20Dalam%20Angka
%202006.pdf

 www.wikipedia.org

 http://berita.kapanlagi.com/ekonomi/nasional/summarecon-investasi-rp5-triliun-
bangun-kota-mandiri-bekasi-ybfa7s5.html

 www.scribd.com

13

You might also like