Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya
sehinga penulis dapat menyelesaikan paper ini.
Tujuan pembuatan paper ini ialah untuk menunaikan tugas Mata Kuliah Teknologi
Bangunan yang diberikan oleh Bapak Harnoto selaku dosen yang bersangkutan sekaligus
permohonan maaf kepada beliau sekiranya penulis banyak melakukan kesalahan dan
kelalalian selama proses belajar mengajar di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.
Ucapan terima kasih diucapkan kepada berbagai pihak yang telah mendukung
pembuatan paper ini khususnya kepada Dosen Mata Kuliah Teknologi Bangunan Bapak
Harnoto yang telah memberikan banyak ilmunya kepada penulis, kedua orangtua penulis
yang selalu menyokong, serta rekan sekelas penulis di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
yang banyak memberikan suntikan moral kepada penulis sehinga dapat menyelesaikan tugas
ini.
Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini. Begitupula dengan penulis dan makalah
ini pasti memiliki banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mohon maaf atasnya
baik yang sengaja maupun tidak disengaja. Kritik yang membangun selalu dinanti agar
nantinya penulis dapat lebih bik lagi dalam berkarya.
ABSTRAK
Kota Bekasi adalah salah satu elemen dari JABODETABEK yang memiliki peran
sebagai kota satelit bagi Jakarta. Penduduk yang semakin padat dan terbatasnya lahan di
1
Jakarta membuat kawasan properti khususnya sektor residensial mengarah ke kota-kota
satelit di sekitar Jakarta termasuk Kota Bekasi. Oleh karenanya, perkembangan properti di
Kota Bekasi sangat pesat di sektor residensial terutama pada beberapa tahun terakhir.
Kata kunci : kota bekasi, properti residensial, developer
I. PENDAHULUAN
Kota Bekasi kini menjadi batu berlian bagi sektor properti. Maraknya sektor properti
tahun 2010 di Kota Bekasi sudah mulai tampak sejak seperempat awal tahun pertama.
Disebabkan krisis pada tahun 2008, usaha properti pernah mengalami perubahan.
Bukan karena pembangunan yang tertunda, beberapa pengembang mengaku penjualan
mereka sempat menurun karena kondisi tersebut. Yang lebih miris lagi, pengembang harus
menjadwal ulang pembangunan propertinya dengan terpaksa. Barulah setelah krisis global
berlalu, tahun 2010, bisnis properti kembali berkembang. Pengembang menatap usaha
properti semakin optimis.
Bekasi sebagai contoh, di daerah ini yang disebut penyangga Kota Jakarta ini terdapat
beberapa pengembang untuk pembukaan lahan baru. Mereka menyediakan berbagai properti
untuk tempat tinggal lengkap dengan area komersialnnya. Peluang bisnis di sektor properti
pada tahun 2010 sangat terbuka lebar. Hal ini dikarenakan oleh sokongan pemerintah melalui
kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dengan kaitannya pada bisnis properti. Sebagai contoh,
suku bunga pinjaman diturunkan dan aturan memiliki properti semakin mudah. Kebijakan
tersebut semakin menambah kepercayaan pangsa pasar.
Semakin bersemangatnya sektor properti di tahun 2010 sudah dirasakan pada kwartal
pertama. Contohnya Kota Hrapan Indah yang merasakan gurihnya pasar properti tahun 2010.
Karena itu pengembang KHI menaikkan target penjualan. Pada tahun lalu target dipatok Rp
750 milyar. Pada tahun ini meningkat menjadi Rp 900 milyar hingga Rp 1 trilyun. Budiman,
Manager Marketing Hasana Damai Putra mengakui kenaikan penjualan tak lepas dari
kebijakan pemerintah menurunkan suku bunga.
Di sektor properti, Bekasi memang bagaikan intan berlian. Sedikitnya lahan di Kota
Jakarta, sebagai akibat dampak pembangunan kota menjadikan Bekasi sebagai daerah pilihan
tinggal. Di samping lahan yang tersedia di Jakarta terbatas, harga tanah juga terhitung mahal.
Hasilnya tinggal di kota-kota penyangga seperti Bekasi, jauh lebih beralasan dibanding
memaksakan diri bertempat tinggal di Kota Jakarta.
2
Perkembangan pembangunan properti di Bekasi inilah yang akan dikaji untuk
memperoleh informasi seberapa pesat pembangunan di kota satelit, penyokong Kota Jakarta
ini.
3
Dilihat dari kontribusi terhadap pendapatan daerah, industri pengolahan merupakan
yang paling banyak, diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Meskipun sedikit, lahan
pertanian juga ikut menyumbang terhadap APBD Kota Bekasi. Para petani terutama tersebar
di bagian utara Kota Bekasi, yang relatif tertinggal dengan daerah di sekitar pusat kota.
Kegiatan perekonomian di Kota Bekasi cukup menggeliat, hal ini terlihat dari banyaknya
mal, pertokoan, bank, serta restoran yang berdiri disini.
Perumahan mewah dengan fasilitas kota mandiri juga banyak berkembang disini,
seperti Kemang Pratama dan Harapan Indah. Pengembang Summarecon Agung juga
berencana membangun kota mandiri Summarecon Bekasi seluas 300 ha di Bekasi Utara.
D. Transportasi
Di kota Bekasi banyak digunakan angkutan kota berupa minibus, yang berpenumpang
maksimal 14 orang, yang biasa disebut KOASI (Koperasi Angkutan Bekasi). KOASI
melayani warga kota dari terminal Bekasi menuju perumahan di wilayah kota Bekasi. Becak-
pun masih banyak ditemui di kota ini sebagai sarana angkutan dalam perumahan.
Kota Bekasi dilalui oleh Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan empat gerbang tol akses
ke kota Bekasi yaitu Pondok Gede Barat, Pondok Gede Timur, Bekasi Barat, dan Bekasi
Timur. Serta jalan tol Lingkar Luar Jakarta dengan empat gerbang tol akses yaitu Jati Warna,
Jati Asih, Kalimalang, dan Bintara. Saat ini sedang dibangun Jalan Tol Becakayu dari Bekasi
Utara-Cawang-Kampung Melayu, sebagai alternatif Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
2. TREN PROPERTI DI KOTA BEKASI
Perkembangan kawasan Bekasi pada awalnya lebih terkonsentrasi di Barat.
Perkembangan Bekasi tidak bisa dipisahkan dari pertumbuhan kawasan perumahan di sebelah
Timur Jakarta, terutama sepanjang koridor Kalimalang-Bekasi sejak tahun 1978. Awalnya,
bermunculan perumahan sederhana seperti Jatibening 1 dan 2, serta perumahan menengah
seperti Pondok Kelapa, Taman Galaxi, Bumi Satria Kencana, Graha Pekayon, dsb.
Pembangunan perumahan itu mendorong tumbuhnya area komersial di sepanjang jalur
Kalimalang-Bekasi.
Kehadiran jalan tol Jakarta-Cikampek benar-benar membuka wajah Bekasi. Ini pula
memicu percepatan pembangunan permukiman di sepanjang koridor Kalimalang-Bekasi dan
selanjutnya membentuk dua pusat pertumbuhan di Bekasi yaitu Bekasi Barat dan Bekasi
Timur. Bekasi Barat memang selangkah lebih di depan. Di wilayah ini derap pembangunan
perumahan dan pusat-pusat properti komersial, lebih cepat dibandingkan di Bekasi Timur.
Pasalnya, pusat pemerintahan Bekasi ketika itu memang berada di Bekasi Barat sehingga
wajar pula bila pusat perdagangan mengikuti lokasi dimana aktivitas pemerintahan berpusat.
4
Citra Bekasi Timur selama ini identik dengan perumahan kelas menengah bawah.
Perumahan yang ada disana seperti Taman Raya Bekasi, Villa Asri dan Bekasi Griya Asri,
Permata Metropolitan (di Tambun), dan beragam perumahan sederhana lainnya. Belakangan,
proyek Kota Legenda seluas 2.000 hektare coba digulirkan di era tahun 1990-an. Tujuannya
tidak lain untuk mengangkat citra Bekasi Timur sebagai kawasan hunian dan komersial kelas
menengah atas.
Namun perkembangannya tidak sesukses Bumi Serpong Damai (BSD City) di Serpong,
Tangerang atau Perumahan Bintaro. Krisis ekonomi menghentikan pembangunan properti di
kawasan ini. Alhasil, Bekasi Timur semakin tertinggal dalam pembangunan properti.
Padahal, dilihat dari aksesibilitasnya, kedua kawasan ini tidak memiliki perbedaan yang
signifikan dan sama-sama bisa diakses dari lebih dari satu pintu tol.
Pertanyaannya, apakah Bekasi Timur bisa mengejar ketertinggalannya dibandingkan
Bekasi Barat? Inilah yang menarik untuk disimak. Karena hal itu sangat tergantung dari
keberhasilan pembangunan Kota Legenda dan megaproyek Blue Oasis City. Kedua proyek
inilah yang menjadi pertaruhan upaya menaikkan citra Bekasi Timur sekaligus memicu
pertumbuhan properti lainnya di kawasan ini.
Banyak pihak yang optimis, Bekasi Timur akan berkembang pesat seperti halnya
Bekasi Barat. Di wilayah ini bakal banyak hadir mal, trade center, kompleks pertokoan, hotel
berbintang, serta sarana rekreasi lainnya. Maka tak berlebihan bila dikatakan, masa depan
Bekasi berada di Bekasi Timur.
Kawasan Tambun misalnya, selama ini dikenal sebagai “lumbung“ perumahan
sederhana di Jabotabek. Dibandingkan seluruh kawasan di Bekasi dan Jabotabek, hampir
tidak ada perumahan sederhana sebanyak yang ada di Tambun, Bekasi Timur.
Kawasan ini pun tak luput dari lirikan pengembang (developer). Sebut saja PT Adhi
Realty yang membangun Graha Kalimas dan Kalimas Residence. Begitupun dengan
Perumahan Kota Legenda atau Legenda Park yang dibangun oleh kelompok Duta Pertiwi.
PT Metropolitan Permata Development, anak perusahaan dari PT Metropolitan Land
yang membangun Metropolitan Mal di Bekasi Barat, juga tak mau ketinggalan merambah
Bekasi Timur. Perumahan Permata Metropolitan, didesain sebagai perumahan untuk kelas
menengah dengan konsep perumahan modern. Selain dibangun dengan sistem cluster, di
areal perumahan seluas 60 hektare ini dibangun Plaza Metropolitan dan ruko-ruko (rumah
toko).
Kemudian terobosan yang diambil oleh PT Rekapastika yang membangun superblok
Blue Oasis City di mulut tol Bekasi Timur. Menggandeng hypermarket Carrefour sebagai
5
anchor tenant, developer ini akan menghadirkan pusat perbelanjaan seluas 85.000 meter
persegi, serviced apartment sebanyak 200 unit, dan hotel berbintang Holiday Inn berkapasitas
150 kamar. Itu belum termasuk kawasan rekreasi air dan rumah sakit bertaraf internasional
yang akan dibangun kemudian. Tak ayal, gebrakan ini diyakini akan menaikkan citra
kawasan Bekasi Timur menjadi sentra ekonomi dan pusat pertumbuhan properti di Bekasi.
Prospek kawasan Tambun dan Bekasi Timur umumnya akan semakin strategis jika
pemerintah jadi membangun tol Karang Tanjung yang membentang dari Cikarang hingga
Tanjung Priok. Wilayah ini akan semakin berkilau bila ekonomi Indonesia pulih dan kawasan
industri di sekitar Cibitung bangkit kembali.
Jadi, tren pembangunan properti di Bekasi yang pada awalnya terpusat di wilayah
Bekasi Barat sekarang ini telah meluas ke daerah Bekasi Timur juga. Ini menandakan
perkembangan pembangunan properti di Kota Bekasi telah tersebar merata dan masih akan
terus berlanjut.
3. DEVELOPER TERNAMA KEMBANGKAN SAYAP DI KOTA BEKASI
PT Summarecon Agung Tbk. akan membangun kota Mandiri Bekasi di atas lahan
sekitar 250 ha sampai 300 ha yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti sekolah, taman,
pertokoan, Mal, pusat perbelanjaan, pasar dan kawasan bisnis. Pembangunan Kota Mandiri
Bekasi ini akan dibangun secara bertahap selama 10 tahun dengan menelan biaya total
investasi sekitar Rp5 triliun.
Perizinan pembangunan Kota Mandiri Bekasi itu kini dalam proses dan sambil
menunggu izin, Summarecon akan mulai membangun infrastruktur dan sarana penunjang.
Di lahan Kota Bekasi Mandiri tersebut akan dibangun komplek perumahan sebanyak 250.000
unit dari berbagai tipe dengan konsep seperti pembangunan perumahan di Kelapa Gading dan
kawasan Summarecon Serpong, Tangerang.
Komplek perumahan tersebut akan dilengkapi dengan pusat perbelanjaan, Mal,
perbankan, pasar, tempat rekreasi dan pendidikan.
Biaya untuk pembelian lahan sebagian diperoleh dari peluncuran Sukuk Ijarah I dan
obligasi II Summarecon Agung dengan nilai keseluruhan Rp300 miliar yang terdiri dari
Sukuk Ijarah I sebesar Rp200 miliar dan Obligasi II Summarecon Agung Rp100 miliar.
Pembangunan infrastruktur dan sarana penunjang seperti jalan dan saluran air diperkirakan
akan mencapai Rp75 miliar sampai Rp100 miliar.
Kinerja Summarecon Agung setiap tahun mengalami pertumbuhan yang pendapatannya
terus meningkat. Pada tahun 2007, perseroan berhasil mencatat total pendapatan Rp1,027
triliun dengan mengalami peningkatan sebesar Rp61,9 miliar dari tahun sebelumnya.
6
Keberhasilan penjualan unit perumahan pada 2007 mengakibatkan Summarecon Serpong
menjadi salah satu pengembang yang banyak diminati konsumen.
Kenaikan angka penjualan unit rumah, meningkat 100% lebih pada 2007 dibanding
tahun sebelumnya dan untuk penjualan kuartal pertama 2008 Summarecon Serpong sudah
mencapai 50%.
Dengan jumlah penduduk Kota Bekasi pada tahun 2003 mencapai 1.845.005 jiwa yang
terdiri dari 930.143 jiwa penduduk laki-laki dan 914.862 jiwa penduduk perempuan, sebagian
besar adalah penduduk di kecamatan Bekasi Utara. Padahal kecamatan yang terluas
wilayahnya adalah kecamatan Bantargebang. Jumlah penduduk di kecamatan Bekasi Utara
sebesar 236.303 jiwa kemudian kecamatan Pondok Gede sebesar 232.110 jiwa. Sementara
Kecamatan Jatisampurna memiliki jumlah penduduk paling sedikit yaitu 103.952 jiwa.
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2003
No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah
7
1 Pondok Gede 117.016 115.094 232.110
2 Jati Sampurna 52.406 51.546 103.952
3 Jati Asih 90.260 88.778 179.038
4 Bantar Gebang 80.850 79.521 160.371
5 Bekasi Timur 103.426 101.724 205.150
6 Rawa Lumbu 87.049 85.619 172.668
7 Bekasi Selatan 95.666 94.095 189.761
8 Bekasi Barat 112.023 110.183 222.206
9 Medan Satria 72.317 71.129 143.446
10 Bekasi Utara 119.130 117.173 236.303
TOTAL 930.143 914.862 1.845.005
Sumber: BPS Kota Bekasi 2003
Sebaran dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kota Bekasi adalah 1.845.005 jiwa, menempati area seluas 210,49
km2. Jadi, kepadatan penduduk rata-rata Kota Bekasi adalah 7.780 jiwa per km2. Jika
ditinjau per kecamatan, kepadatan tertinggi di Kecamatan Bekasi Timur, yaitu 15.707 jiwa
per km2, dan terendah di Kecamatan Jatisampurna yaitu 3178 jiwa per km2. Berikut ini
adalah tabel kepadatan penduduk pada setiap kecamatan di Kota Bekasi.
LUAS WILAYAH, JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK
KOTA BEKASI TAHUN 2002
No Kecamatan Luas (Km²) Jumlah Penduduk Kepadatan
8
Bekasi Barat. Ini dapat dilihat dari banyaknya developer yang membangun kawasan properti
residensial di wilayah tersebut.
BANGUNAN DI KOTA BEKASI
Searah dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin padat, maka pembangunan di
Bekasi banyak berorientasi pada bangunan residensial (perumahan). Hal ini dapat dicermati
dari tabel berikut.
TABEL BANYAKNYA IMB YANG DIKELUARKAN PER BULAN MENURUT JENIS
BANGUNAN
9
PT
10
BUMI MUTIARA
11
BUMI CIBEBER
Sumber : lowongankerjas.com/wp-content/.../bank-niaga-daftar-developer.doc
Tabel di atas hanya menggambarkan sedikit dari sekian banyak developer yang
membangun properti khususnya residensial di Kota Bekasi. Sampai saat ini Kota Bekasi
masih terus membangun dan mungkin jumlah developer yang ada sudah mencapai ratusan.
V. KESIMPULAN
12
Kota Bekasi yang terletak di sebelah barat Kota Jakarta merupakan lokasi yang tepat
untuk mengembangkan properti khususnya sektor residensial karena lahan di Jakarta sangat
padat dan mahal harganya. Hal ini memicu developer yang berbondong-bondong
membangun properti residensial. Bahkan developer ternama seperti Summarecon juga tergiur
menanamkan investasi properti di kota ini.
Perkembangan pembangunan properti ini pastinya akan terus berlanjut seiring dengan
semakin padatnya kawasan pemukiman di Jakarta dan perekonomian daerah yang terus
tumbuh. Namun diharapkan dalam pengembangan properti ini, developer memperhatikan
berbagai sektor lain di Kota Bekasi, seperti Industri, Pertanian, Penghijauan agar tidak terjadi
permasalahan nantinya.
VI. REFERENSI
http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/properti/2004/0903/prop1.html
http://kotabekasihotnews.blogspot.com/2010/04/peluang-bisnis-properti-di-kota-
bekasi.html
http://www.vibiznews.com/news/property_others/2010/08/02/pengembang-incar-
bekasi-kawasan-utara
http://yuhana.wordpress.com/2008/01/23/cara-membuat-paper/
http://kotabekasi.go.id/files/fck/file/Kota%20Bekasi%20Dalam%20Angka
%202006.pdf
www.wikipedia.org
http://berita.kapanlagi.com/ekonomi/nasional/summarecon-investasi-rp5-triliun-
bangun-kota-mandiri-bekasi-ybfa7s5.html
www.scribd.com
13