You are on page 1of 10

 Proton

Dalam fisika, proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar


1.6 × 10-19 coulomb dan massa 938 MeV (1.6726231 × 10-27 kg, atau sekitar
1800 kali massa sebuah elektron).
Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan netron yang berada di
bagian inti (tengah) atom, dan sejumlah elektron yang mengelilingi inti tersebut.
Dalam atom bermuatan netral, banyaknya proton akan sama dengan jumlah
elektronnya. Banyaknya proton di bagian inti biasanya akan menentukan sifat
kimia suatu atom. Inti atom sering dikenal juga dengan istilah nuklei, nukleus,
atau nukleon (bhs Inggris: nucleon), dan reaksi yang terjadi atau berkaitan
dengan inti atom ini disebbut reaksi nuklir.
 Elektron

Elektron adalah partikel subatomik yang bermuatan negatif dan umumnya


ditulis sebaga e-. Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur
apapun yang diketahui, sehingga ia dipercayai sebagai partikel elementer.
[2]
 Elektron memiliki massasekitar 1/1836 massa proton.[3] Mometum
sudut (spin) instrinsik elektron adalah setengah nilai integer dalam satuan ħ,
yang berarti bahwa ia termasuk fermion. Antipartikel elektron disebut
sebagai positron, yang identik dengan elektron, kecuali bahwa ia bermuatan
positif. Ketika sebuah elektron bertumbukan dengan positron, keduanya
kemungkinan dapat saling berhambur ataupun musnahtotal, menghasilan
sepasang (atau lebih) foton sinar gama. Elektron, yang termasuk ke
dalam generasi keluarga partikel leptonpertama,[4] berpartisipasi dalam
interaksi gravitasional, teraksi elektromagnetik dan interaksi lemah.[5] Sama
seperti semua materi, elektron memiliki sifat bak partikel maupun bak
gelombang (dualitas gelombang-partikel), sehingga ia dapat bertumbukkan
dengan partikel lain dan berdifraksi seperti cahaya. Oleh karena elektron
termasuk fermion, tiada dua elektron yang dapat menduduki keadaan kuantum
yang sama sesuai dengan asas pengecualian Pauli.[4]
Konsep muatan listrik yang tidak dapat dibagi-bagi lagi diteorikan untuk
menjelaskan sifat-sifat kimiawi atom oleh filsuf alam Richard Laming pada
awal tahun 1838;[6] nama electron diperkenalkan untuk menamakan muatan ini
pada tahun 1894 oleh fisikawan IrlandiaGeorge Johnstone Stoney. Elektron
berhasil diidentifikasikan sebagai partikel pada tahun 1897 oleh J. J. Thomson.
[1][7]
Dalam banyak fenomena fisika, seperti listrik, magnetisme dan konduktivitas
termal, elektron memainkan peran yang sangat penting. Suatu elektron yang
bergerak relatif terhadap pengamat akan menghasilkan medan magnetik dan
lintasan elektron tersebut juga akan dilengkungkan oleh medan magnetik
eksternal. Ketika sebuah elektron dipercepat, ia dapat menyerap ataupun
memancarkan energi dalam bentuk foton. Elektron bersama-sama dengan inti
atom yang terdiri dari proton dan neutron, membentuk atom. Namun, elektron
hanya menduduki 0,06% massa total atom. Gaya tarik Coulomb antara elektron
dengan proton menyebabkan elektron terikat dalam atom. Pertukaran ataupun
perkongsian elektron antara dua atau lebih atom merupakan sebab utama
terjadinya ikatan kimia.[8]
Menurut teorinya, kebanyakan elektron dalam alam semesta diciptakan pada
persitiwa Big Bang, namun ia juga dapat diciptakan melalui peluruhan
beta isotop radioaktif maupun dalam tumbukan berenergi tinggi, misalnya pada
saat sinar kosmis memasuki atmosfer. Elektron dapat dihancurkan melalui
pemusnahan dengan positron, maupun dapat diserap semasa nukleosintesis
bintang. Peralatan-peralatan laboratorium modern dapat digunakan untuk
memuat ataupun memantau elektron individual. Elektron memiliki banyak
aplikasinya dalam teknologi modern, misalnya dalam mikroskop elektron, terapi
radiasi, dan pemercepat partikel.
 Neutron
Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral)
dan memiliki massa 940 MeV/c² (1.6749 × 10-27 kg, sedikit lebih berat
dari proton. Putarannya adalah ½.
Inti atom dari kebanyakan atom (semua kecuali isotop Hidrogen yang paling
umum, yang terdiri dari sebuah proton) terdiri dari proton dan neutron.
Di luar inti atom, neutron tidak stabil dan memiliki half-life sekitar 10 menit,
meluluh dengan memancarkan elektron dan antineutrino untuk menjadi proton.
Metode peluruhan yang sama (peluruhan beta) terjadi di beberapa inti atom.
Partikel-partikel dalam inti atom biasanya adalah neutron dan proton, yang
berubah menjadi satu dan lainnya dengan pemancaran dan penyerapan pion.
Sebuah neutron diklasifikasikan sebagai baryon dan terdiri dari
dua quark bawah dan satu quark atas. Persamaan
Neutron antibendanya adalah antineutron.
Perbedaan utama dari neutron dengan partikel subatomik lainnya adalah mereka
tidak bermuatan. Sifat netron ini membuat penemuannya lebih terbelakang, dan
sangat menembus, membuatnya sulit diamati secara langsung dan membuatnya
sangat pentin sebagai agen dalam perubahan nuklir.

 konfigurasi elektron 
Dalam fisika atom dan kimia kuantum, konfigurasi elektron adalah
susunan elektron-elektron pada sebuah atom,molekul, atau struktur fisik
lainnya.[1] Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada
hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun
bak-gelombang. Secara formal, keadaan kuantum elektron tertentu ditentukan
oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang bernilai
kompleks. Menurutinterpretasi mekanika kuantum Copenhagen, posisi sebuah
elektron tidak bisa ditentukan kecuali setelah adanya aksi pengukuran yang
menyebabkannya untuk bisa dideteksi. Probabilitas aksi pengukuran akan
mendeteksi sebuah elektron pada titik tertentu pada ruang adalah proporsional
terhadap kuadrat nilai absolut fungsi gelombang pada titik tersebut.
Elektron-elektron dapat berpindah dari satu aras energi ke aras energi yang
lainnya dengan emisi atau absorpsikuantum energi dalam bentuk foton. Oleh
karena asas larangan Pauli, tidak boleh ada lebih dari dua elektron yang dapat
menempati sebuah orbital atom, sehingga elektron hanya akan meloncat dari
satu orbital ke orbital yang lainnya hanya jika terdapat kekosongan di dalamnya.
Pengetahuan atas konfigurasi elektron atom-atom sangat berguna dalam
membantu pemahaman struktur tabel periodikunsur-unsur. Konsep ini juga
berguna dalam menjelaskan ikatan kimia yang menjaga atom-atom tetap
bersama.

 Periode

o Adalah lajur-lajur horizontal pada tabel periodik.


o SPU Modern terdiri atas 7 periode. Tiap-tiap periode menyatakan jumlah /
banyaknya kulit atom unsur-unsur yang menempati periode-periode tersebut.
Jadi :
Nomor Periode = Jumlah Kulit Atom
o Jumlah unsur pada setiap periode :
Periode Jumlah Unsur Nomor Atom ( Z )

1 2 1–2
2 8 3 – 10
3 8 11 – 18
4 18 19 – 36
5 18 37 – 54
6 32 55 – 86
7 32 87 – 118

Catatan :

a) Periode 1, 2 dan 3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur
b) Periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang
c) Periode 7 disebut periode belum lengkap karena belum sampai ke golongan
VIII A.
d) Untuk mengetahui nomor periode suatu unsur berdasarkan nomor atomnya,
Anda hanya perlu mengetahui nomor atom unsur yang memulai setiap periode
o Unsur-unsur yang memiliki 1 kulit (kulit K saja) terletak pada periode 1
(baris 1), unsur-unsur yang memiliki 2 kulit (kulit K dan L) terletak pada
periode ke-2 dst.
Contoh :

9 F = 2,7 periode ke-2

12 Mg = 2,8,2 periode ke-3

Ga = 2 , 8 , 18 , 3
31 periode ke-4

 Golongan

 Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal yang disebut golongan


 Ada 2 cara penamaan golongan :

a) Sistem 8 golongan
Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yaitu
golongan utama (golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B).

b) Sistem 18 golongan
Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 18 golongan yaitu
golongan 1 sampai 18, dimulai dari kolom paling kiri.

 Unsur-unsur yang mempunyai elektron valensi sama ditempatkan pada


golongan yang sama.
 Untuk unsur-unsur golongan A sesuai dengan letaknya dalam sistem
periodik :

Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi

 Unsur-unsur golongan A mempunyai nama lain yaitu :


a. Golongan IA = golongan Alkali
b. Golongan IIA = golongan Alkali Tanah
c. Golongan IIIA = golongan Boron
d. Golongan IVA = golongan Karbon
e. Golongan VA = golongan Nitrogen
f. Golongan VIA = golongan Oksigen
g. Golongan VIIA = golongan Halida / Halogen
h. Golongan VIIIA = golongan Gas Mulia

 Valensi
Valensi suatu atom atau unsur adalah sifat yang diukur dengan jumlah atom H
yang dapat dipegang oleh satu atom dari unsur itu bila bermuatan negatif atau
dapat digantikan oleh satu unsur itu bila bermuatan positif. Dalam istilah
sederhana, valensi adalah suatu ukuran dari kemampuan mengkombinasi dari
suatu atom. Atom dengan kemampuan mengkombinasi paling kecil dianggap
memiliki valensi 1. Valensi merupakan jumlah keseluruhan dan berkaitan
dengan jumlah electron valensi dari atom yang membawanya. Elektron valensi
adalah elektron yang ditambat, hilang atau dipegang bersama dalam suatu reaksi
kimia.

 MASSA ATOM/MOLEKUL RELATIF

1.      Massa Atom Relatif (Ar)

Massa Atom relatif adalah perbandingan relatif massa atom unsur tertentu
terhadap massa atom unsur lainnya. Satuan Massa Atom disingkat sma.

1 sma =  x massa atom C-12

Jika massa atom Karbon (C) adalah 12,01115 » 12 maka perhitungan massa
atom relatif dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Karena massa atom C-12 sama dengan 1 sma, maka

 Yang berarti :

Ar X = massa rata-rata 1 atom unsur X » Ar X = pembulatan massa rata-


rata 1 atom unsur X

Contoh :

Diketahui massa atom unsur Al adalah 26,98115 tentukan massa atom relatif
(Ar) unsur tersebut :

Jawab :

 » 26,98115 dibulatkan menjadi 27

2.      Massa Molekul Relatif (Mr)

Massa Molekul Relatif adalah perbandingan massa 1 molekul unsur atau


senyawa terhadap massa atom C-12 dan dirumuskan sebagai berikut :

  atau

Mr = jumlah total Ar unsur-unsur penyusun senyawa

Atau

  Mr = S Jumlah Atom. Arb 

Jumlah Atom adalah hasil perkalian antara indeks dan koefisien. Indeks
menyatakan jumlah atom masing-masing unsur yang ada didepannya. Jika
terdapat indeks ganda (indeks didalam kurung dan indeks diluar kurung), maka
terlebih dahulu dilakukan perkalian antar indeks untuk mendapatkan indeks
yang akan dikalikan dengan koefisien nantinya.

Koefisien menyatakan jumlah keseluruhan atom unsur yang ada


dibelakangnnya. Jika indeks dan koefisien tidak tertulis maka indeks dan
koefisiennya adalah 1. 

aXb
Penulisan indeks dan koefisien dilambangkan sebagai berikut

dimana,       a     =     koefisien

            b     =     indeks

            X    =     lambang unsur

 Contoh :

Diketahui Ar H=1, Ar C=12, Ar N=14, Ar O=16. Tentukan Mr dari senyawa


(NH4)2.CO3

Jawab :

Mr (NH4)2.CO3   =   {(Jlh.Atom N.Ar N) + (Jlh.Atom H.Ar H) + (Jlh.Atom C.Ar


C) + (Jlh.Atom O. Ar O)}

                            =   {(indeks N.indeks NH4).Koef.(NH4)2.CO3 x Ar N) +


(indeks H.indeks NH4).Koef.(NH4)2.CO3 x Ar H) + (indeks C.Koef.(NH4)2.CO3
x Ar C) + (indeks O.Koef.(NH4)2.CO3 x Ar O)}

                            =   {(1.2 x 1 x Ar N) + (4.2.1 x 1 x Ar H) + (1.1 x             Ar


C) + (3.1 x Ar O)}

                            =   {(2.Ar N) + (8.Ar H) + (1.Ar C) + (3.Ar O)}

                            =   {(2.14) + (8.1) + (1.12) + (3.16)}

                            =   {(28 + 8 +12 +48)}

                            =   96
Tugas
Ipa Kimia
Sturuktur Atom
Nama : La Ode Ilham Dani
Kelas : X6

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas


2010

You might also like