You are on page 1of 19

DASAR – DASAR KEPEMIMPINAN

OLEH:
DR. SUPRAJITNO, MSI
KEPALA SUB DINAS PENGEMBANGAN POTENSI DAN PROFESI
DINAS SOSIAL PROPINSI JAWA TIMUR
HAKEKAT KEPEMIMPINAN

Pertanyaan – pertanyaan mengenai kepemimpinan telah


menjadi subjek penelitian terutama setelah abad ke dua
puluh. Fokus dari banyak penelitian adalah mengenai
determinan – determinan dari efektifitas kepemimpinan.
Para ilmuwan perilaku ( behavioral scientist ) telah
menemukan ciri – ciri, kemampuan – kemampuan,
perilaku – perilaku, sumber – sumber kekuasaan atau
aspek – aspek saja dari situasi yang menentukan sejauh
mana seorang pemimpin mampu mempengaruhi para
pengikutnya dan mencapai sasaran – sasaran kelompok.
Alasan mengapa orang – orang tertentu timbul sebagai
pemimpin dan determinan dari cara seseorang bertindak,
namun perhatian yang paling dominan adalah mengenai
efektivitas kepemimpinan
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

1. DANIEL W. GEEDING ( MANAGEMENT PRINCIPLES


AND PRACTICES )
KEPEMIMPINAN : sebagai cara membangkitkan
semangat dan mendorong bawahan untuk
menyelesaikan tugas – tugas yang diserahkan

2. ROBERT PRESTUS ( PUBLIC ADMINISTRATION )


KEPEMIMPINAN : seni mengkoordinasi dan
memotivasi individu – individu serta kelompok –
kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan
LANJUTAN …

3. RAUCH & BEHLING 1984

KEPEMIMPINAN adalah proses mempengaruhi aktivitas


– aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah
pencapaian tujuan.

4. HOSKING, 1988.

KEPEMIMPINAN adalah mereka yang secara konsisten


memberi kontribusi yang efektif terhadap orde sosial,
dan yang diharapkan dan dipersepsikan melakukan
BEKAL POKOK PEMIMPIN :
1. INTELEGENCE : KECERDASAN
2. INISIATIVE : INISIATIF
3. IMAGINATION : DAYA KHAYAL
4. ENTHUASIASIN : BERSEMANGAT
5. OPTIMISM : HARAPAN BAIK
6. INDIVIALISM : TERSENDIRI
7. COURAGE : KEBERANIAN
8. ORIGINALITY : KEASLIAN
9. RECEPTIVENESS : KESEDIAAN MENERIMA
10. COMMONICATIVE : KEMAMPUAN KOMUNIKASI
11. ASENSE OF FAIR PLAY : RASA PERLAKUAN YANG WAJAR
TERHADAP SEMUA ORANG
12. PERSONALITY : KEPRIBADIAN
13. TENACITY : KEULETAN
14. HUMAN UNDERSTANDING : MANUSIAWI
15. SUPERVISUNY ABILITY : KEMAMPUAN MENGAWASI
16. SELF – ASSURANCE : KETENANGAN DIRI
CARA PEMIMPIN MEMPENGARUHI BAWAHAN

1. MEMBERI GAMBARAN MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK


2. MEMBERIKAN PERINTAH
3. MEMBERIKAN IMBALAN
4. MELIMPAHKAN WEWENANG
5. MEMPERCAYAI BAWAHAN
6. MEMBERIKAN PENGHARGAAN
7. MEMBERIKAN KEDUDUKAN
8. MEMBERI TUGAS
9. MEMBERI TANGGUNG JAWAB
10. MEMBERI KESEMPATAN
11. MENGAJAK
12. MEMBUJUK
13. MEMINTA SARAN / PENDAPAT / PERTIMBANGAN
14. MEMBERI KESEMPATAN BERPERAN
15. MEMBELA
16. MENDIDIK / MEMBIMBING / MEMBERI PETUNJUK
17. MENCIPTAKAN PERUBAHAN
18. MENDORONG KEMAJUAN, DLL.
PRINSIP MEMIMPIN DENGAN KEARIFAN
Bangun hubungan 1. Tanpa pamrih
pemasaran dan 2. Ikhlas
pribadi ( komunikasi 3. Profesional PEMERINTAH :
yang intensif ) -Pelayanan prima
-Mutu SDM
Menyelesaikan 1. Optimis -Aparatur
masalah kehidupan 2. Logis
( pola sikap dan 3. Konsekwen
pola tindak ) 4. Fleksibilitas
5. Antisipasi
MEMIMPIN 1. Konsentrasi
DENGAN Kembangkan 2. Mampu menyesuaikan diri
hubungan diri 3. Dinamis
KEARIFAN 4. Tidak munafik
( Temu kenali diri ) SWASTA :
5. Mandiri
6. Terencana -Kinerja busines
7. Tepat janji -Efisiensi
8. Perpektif -Customer services
9. Realistis
10. Toleransi

Kembangkan 1. Hormat
2. Pendengar baik
Hubungan dengan 3. Tangguh
Orang lain 4. Tidak intimidatif
( Integritas yang 5. Motivatif
6. Intrisepksi dan korektif
sinergi ) 7. Kreatif
8. Sabar
9. Simpatik
KEPEMIMPINAN DALAM PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT

KEPEMIMPINAN SEMAKIN MENJADI KEPEDULIAN


BANYAK PIHAK DAN SEMAKIN MENJADI ISSUE
PENTING, TERUTAMA KETIKA SEMAKIN DISADARI
BAHWA DINAMIKA DAN TANTANGAN ORGANISASI
TIDAK DAPAT LAGI DISELESAIKAN DENGAN
MENGANDALKAN KEHEBATAN MANAJEMEN
GAYA LAMA PERUBAHAN YANG SERBA CEPAT
DAN SERING TIDAK MENENTU YANG MELANDA
BERBAGAI DIMENSI DI SEKITAR LINGKUNGAN
MAUPUN DALAM ORGANISASI, MENUNTUT
ADANYA KELINCAHAN GERAK DAN KEMAMPUAN
ADAPTASI YANG SEMAKIN TINGGI DAN CEPAT
KOMITMEN YANG DIHARAPKAN ADA PADA SETIAP DIRI
PEMIMPIN ADALAH “ SEPULUH KOMITMEN KEPEMIMPINAN
“ SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM URAIAN SEBAGAI
BERIKUT :

1. MENCARI PELUANG – PELUANG YANG


MENANTANG
Mencari peluang – peluang yang menantang
sebagai salah satu komitmen utama
kepemimpinan mempunyai arti bahwa seorang
pemimpin diharapkan senantiasa berusaha agar
kondisi “ status quo “ atau kemapanan yang
statis tidak perlu dipertahankan, bahwa
sebaliknya harus segera dirubah guna
penyesuaian dengan gelombang perubahan yang
terjadi.
2. BERANI MENCOBA DAN BERSEDIA
TANGGUNG RESIKO
Berani mencoba dan bersedia “ tanggung resiko “
mempunyai makna yang sama dengan memiliki
tekad yang kuat dan kerelaan yang dalam untuk
berusaha belajar dari keberhasilan dan kegagalan,
meskipun terpaksa harus membayar harga
pengalaman dengan mahal dan konsekuensi yang
besar. Tidak mungkin para pemimpin dapat
memiliki pengalaman belajar yang bermakna bagi
pertumbuhan dan perkembangan pribadi bila
mereka tidak pernah berani mencoba dan “
tanggung resiko “
3. MEMIMPIN MASA DEPAN

Memimpikan masa depan memiliki


makna bahwa setiap pemimpin
harus menampilkan pribadi yang
memancarkan suatu visi atau
pandangan tentang gambaran
wujud masa depan dengan kuat
4. MEMBINA KESAMAAN VISI

Membina kesamaan visi atau menarik dan membawa orang lain


ke dalam orientasi dunia yang menjadi visinya adalah merupakan
kewajiban seorang pemimpin. Mengkomunikasikan visinya
kepada semua pihak yang terkait dengan upaya mewujudkan
visinya adalah usaha wajib yang harus dilakukan setiap
pemimpin. Namun tetap harus dihargai sebagai manusia yang
juga mempunyai ide, pemikiran maupun pandangan yang wajib
mendapatkan kedudukan yang sederajat dalam interaksi
penyamaan visi.
5. MENGGALANG KERJA SAMA

Menggalang kerja sama atau mengupayakan agar


orang – orang bersedia untuk bekerja dalam satu
hati dan semangat kebersamaan adalah tugas dari
seorang pemimpin. Pemimpin tidak mungkin dapat
mewujudkan mimpi atau wujud nyata dari visinya
tanpa memperoleh dukungan dari mitra kerja yang
dipimpinnya, yang bersatu dalam satu ikatan
kesamaan visi, nilai – nilai dan harapan masa depan
6. MEMPERKUAT MITRA KERJA

Memperkuat mitra kerja mempunyai arti bahwa pemimpin


berkewajiban untuk membagi atau memberikan kekuasaan
dan informasin yang dimilikinya agar semua pihak yang
terlibat dalam proses pembaharuan mempunyai kekuatan
atau sember daya gerak pembaharuan yang lain. Dengan
demikian setiap mitra kerja mampu melakukan tindakan dan
membuat keputusan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
yang dihadapinya tanpa merugikan dan mengurangi peran
pemimpin.
7. MENUNJUKKAN KETAULADANAN

Menunjukkan ketauladanan berarti


bahwa setiap orang pemimpin
mempunyai kewajiban untuk membuat
orang lain dapat berbuat dengan
memberikan contoh atau jalan awal
bagi pertumbuhan selanjutnya
8. MERENCANAKAN KEBERHASILAN BERTAHAP

Meskipun pemimpin mempunyai rencana besar


dalam mewujudkan visinya namun hampir dapat
dikatakan mustahil apabila rencana besar
tersebut harus dilakukan dalam sekali langkah.
Untuk itu kewajiban pemimpin untuk membuat
rencana secara bertahap sesuai dengan peluang
dan kemampuan yang mungkin dilakukan dalam
setiap laju perkembangan
9. MENGHARGAI SETIAP PERAN
INDIVIDU
Pemimpin harus mampu menghargai
setiap peran yang telah dimainkan oleh
semua pihak yang ikut andil dalam
menciptakan keberhasilan. Meskipun
diketahui bahwa derajat peran dapat
berbeda, namun hak untuk
memperoleh penghargaan adalah
sama
10. MENSYUKURI SETIAP KEBERHASILAN

Mensyukuri setiap keberhasilan adalah


kewajiban para pemimpin. Angka setiap
keberhasilan sebagai nilai keberhasilan
bersama, bahkan upayakan agar
keberhasilan juga dapat dijadikan
kesempatan emas untuk mendidik dan
mengajarkan suatu nilai – nilai baru kepada
banyak pihak.

You might also like