You are on page 1of 1

Pemakaian antibiotika topikal pada otitis media supuratif kronik jinak aktif

dimaksudkan agar masuk sampai ke telinga tengah, maka tidak dianjurkan menggunakan
antibiotika yang ototoksik dan lamanya tidak lebih dari satu minggu. Cara pemilihan
antibiotika yang paling baik ialah berdasarkan kultur kuman penyebab dan uji resistensi.
Obat-obatan yang bersifat ototoksik. Diantaranya :
a. Analgetik, seperti aspirin dan AINS lainnya
b. Antibiotik, seperti golongan aminoglikosid (mycin), kloramfenikol, tetrasiklin,
minosiklin.
c. Obat-obatan kemoterapi, seperti Belomisisn, Cisplatin, Mechlorethamine,
methotrexate, vinkristin
d. Diuretik, seperti Bumatenide, Ethacrynic acid, Furosemide
e. lain-lain, seperti Kloroquin, quinine, Merkuri, Timah
Obat Topikal yang non ototoksik, golongan flourokuinolon dan Ofloxacin.
Kloramfenikol bersifat ototoksik bila merembes ke telinga dalam melalui fenestra
rotundum atau fenestra ovale (suatu membran yang dikenal sebagai tingkap oval yang
menghubungkan rongga timpani dengan Vestibulum).
Kloramfenikol sodium suksinat dalam konsentrasi 5% atau lebih dalam larutan
Ringer juga dapat menyebabkan tuli ireversibel.

Daftar pustaka
1. www.kalbe.co.id/.../simposium-penatalaksanaan-omsk-dan-demo-operasi-
mastoidektomi-dan-timpanoplasti.html - 2002

2. Ototoxicity tetes telinga kloramfenikol dengan propilen glikol sebagai pelarut.


Morizono T , BM Johnstone . www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1207541

3. Ramsi Lutan, Farid Wajd . Pemakaian Antibiotika Topikal Pada Otitis Media
Supuratif Kronik Jinak Aktif . Rumah Sakit H. Adam Malik, Medan, Sumatera
Utara, Indonesia. 2001

You might also like