You are on page 1of 2

 Tugas ! Nama : Ulfah.

N
Carilah makna dari istilah-istilah berikut ! Kelas : XII Sosial 2
No. Absen : 34

1. Nikah : Nikah sebagai kata serapan dari bahasa Arab bila ditinjau dari sisi bahasa
maknanya menghimpun atau mengumpulkan. Kata ini bisa dimutlakkan pada dua
perkara yaitu akad dan jima’ (“hubungan” suami istri). Adapun pengertian nikah secara
syar’i adalah seorang pria mengadakan akad dengan seorang wanita dengan tujuan agar
ia dapat istimta’ (bernikmat-nikmat) dengan si wanita, dapat beroleh keturunan, dan
tujuan lain yang merupakan maslahat nikah.

2. Mahar : Adalah tanda kesungguhan seorang laki-laki untuk menikahi seorang wanita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman, “Berikanlah mahar (maskawin) kepada
wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang wajib. Kemudian jika mereka
menyerahkan kepada kamu sebagian dari mahar itu dengan senang hati, Maka
makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik
akibatnya.” (Qs. An-Nisa’ : 4). Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan memberikan
mahar kepada wanita yang hendak dinikahi, maka hal tersebut menunjukkan bahwa
mahar merupakan syarat sah pernikahan. 

3. Talak : Talak berasal dari Bahasa Arab, yaitu al-thalâq. Kata al-thalaq merupakan
bentuk mashdar dari kata thalaqa (fi'il mâdhiy)-yathluqu (fi'il mudhâri'). Secara
etimologi kataal-thalâq berarti: lâ qayda 'alaiha wa kadzalika al-khaliyyaħ (tidak ada
ikatan atasnya dan juga berarti meninggalkan). Berdasarkan definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa talak adalah melepaskan ikatan pernikahan, baik dalam bentuk raj'iy
maupun ba'in, dengan lafal-lafal yang ditentukan, baik dalam bentuk sharih maupun
kinayah sehingga antara kedua orang tersebut tidak dihalalkan lagi untuk "bersenang-
senang".

4. Mut’ah : Mut’ah berasal dari kata tamattu’ yang berarti bersenang-senang atau


menikmati. Adapun secara istilah mut’ah berarti seorang laki-laki menikahi seorang
wanita dengan memberikan sejumlah harta tertentu dalam waktu tertentu, pernikahan ini
akan berakhir sesuai dengan batas waktu yang telah di tentukan tanpa talak serta tanpa
kewajiban memberi nafkah atau tempat tinggal dan tanpa adanya saling mewariri antara
keduanya meninggal sebelum berakhirnya masa nikah mu’ah itu.

5. Iddah : Adalah periode tertentu yang wajib dijalani dan ditunggu oleh wanita yang
dicerai suaminya atau yang ditinggal mati suaminya dengan berpantang melakukan
perkawinan baru. Lamanya masa tunggu itu bervariasi, tergantung dalam kondisi
bagaimana seorang wanita itu berpisah dengan suaminya. Seorang wanita yang ditinggal
mati berbeda iddahnya dengan wanita yang dicerai. Begitu pula seorang wanita yang
dicerai dalam keadaan hamil berbeda dengan wanita yang dicerai tidak dalam keadaan
hamil. Semua ini ada ketentuannya dalam Quran.
6. Ruju’ : Ruju‘ dari segi bahasa bererti kembali. Ruju‘ adalah hak yang diberikan oleh
Islam kepada bekas suami untuk melanjutkan ikatan perkahwinannya dengan bekas isteri
yang diceraikannya sebelum habis waktu ‘iddah isteri. Manakala dari segi syarat‘ pula
ialah mengembalikan isteri kepada nikah dalam waktu ‘iddah yang bukan talaq ba’in.

7. Khulu’ : Khulu' adalah "penghapusan ikatan pernikahan" dengan adanya


pengganti dari pihak istri. Yang dimaksud dengan pengganti (badal, 'iwadh) adalah harta,
baik berupa uang atau benda-benda berharga. Harta itu dimaksudkan sebagai ganti rugi,
karena nikah semacam akad jual-beli: suami Anda "membeli" Anda dengan mahar, maka
ketika Anda minta khulu' Anda wajib memberikan ganti rugi, sesuai kesepakatan kedua
belah pihak.

8. Li’an : Kata li’an menurut bahasa berarti alla’nu bainatsnaini fa sha’idan (saling
melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih). Sedang, menurut istilah syar’i,
li’an ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah
berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya, dan
kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada
dirinya itu bohong.

9. Nusyuz : Secara bahasa, nusyuz berarti penentangan. Sedangkan, dalam istilah fikih
praktis, sebagaimana yang dijelaskan Imam Khameini dalam kitabnya: “Istri nusyuz,
adalah istri yang telah keluar dari ketaatan kepada suaminya dan tidak menjalankan
segala kewajiban yang telah diperintahkan kepadanya, seperti: tidak memenuhi
kebutuhan biologis suami, tidak menjauhkan dirinya dari hal-hal yang tidak disukai dan
menyebabkan suami tidak bergairah kepadanya, tidak berhias dan membersihkan dirinya
padahal suami menginginkannya dan keluar rumah tanpa izin suaminya

10. Zihar : Adalah bermaksud menyamakan isteri dengan seorang ibu. Perbuatan ini
adalah satu perbuatan mungkar, salah dan berdosa. Seperti yang dimaksud firman Allah
s.w.t dalam surah Al Mujadalah menerangkan "Orang-orang yang menzihar isterinya
di antara kamu (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri
mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan
mereka. Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan satu perkataan
yang mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf Lagi Maha
Pengampun." -Al Mujadalah:2.

11. Walimah : Walimah adalah berkumpul. Dengan maksud menyebarkan berita tentang
telah terjadinya sesuatu agar diketahui umum.

You might also like