Professional Documents
Culture Documents
POWERED BY:
“Aku tidak main-main! Kalau kalian tidak bisa, biar aku saja yang
melakukannya. Kalau agu gagal, silakan ambil kepalaku. Tetapi kalau
aku bisa kalian harus bayar taruhannya,” tantang Andragi.
Tersengar dengungan yang semakin ramai dari suara orang-orang
yang makin banyak mengerumuni tempat itu. Bahkan tak lama kemudian
seluruh permainan disana berhenti dan para penjudi yang lain bertanya-
tanya, kemudian saling membicarakan taruhan istimewa itu.
Pada saat itu, di dalam bangunan khususnya, Tamakir sedang
menjamu seorang tamu istimewa, namanya Sukadu, yang tiada lain
petinggi Pamong Negeri (polisi, pada jaman sekarang) wilayah
kawedanan Buntung. Tamakir sedang menjamu tamunya bermain judi
dengan cara khasnya itu. Dia sudah ‘kalah’ dan sedang mempersilakan
tamunya untuk bermain di arena umum jika Sukadu masih ingin
bermain, ketika didengarnya dengungan suara orang ramai
membicarakan tantangan Andragi itu. Dengungan itu terdengar lebih
keras. Ini tidak sebagaimana biasanya.
“Ada apa ini!?” tanyanya
Seorang tukang pukulnya segera menghampiri dan memberitahu. Di
hadapan tamu yang terhormat itu Tamakir terpaksa bersikap ramah,
meski hatinya geram bukan main. Ia mengira ada orang iseng yang coba-
coba memancing keonaran.
“Tantangan yang aneh! Mana mungkin ada orang bisa membakar
air,” katanya kepada Sukadu, komandan Pamong Negeri itu.
Pejabat yang sedang gembira karena di kantonya telah terselip
sejumlah uang itu, tersenyum seraya mengangguk-angguk.
“Panggil orang muda itu kemari!” perintah Tamakir.
Mereka, para centeng rumah judi itu, pun segera membawa Andragi
menghadap Tamakir.
“Benarkah saudara akan membakar air, dan apa taruhannya?” tanya
Lurah Tamakir, berusaha menekan rasa jengkelnya.
“Benar, pak Lurah. Saya akan mencoba membakar air. Kalau tidak
berhasil silakan ambil kepala saya. Tetapi kalau berhasil, saya minta
bayaran yang setimpal,” jawab Andragi mantap.
Publisher may contact andraldri@reborn.com to publish this ALDNP
great story.
ALDNP / Anak Langit di Negeri Pelangi 21
“Anak muda, apakah kau sudah gila atau sedang putus asa?” tanya
Sukadu.
Sebagai pejabat Pamong Negeri, Sukadu juga harus bersopan-sopan
di hadapan orang banyak.
“Ya, dua-duanya, pak! Apa pak Lurah yang kaya raya ini takut
menerima tantangan saya?” tantangnya lagi.
Wajah Tamakir sedikit memerah karena marah, tetapi segera
dikendalikannya. Dia memang sangat pelit dan tidak pernah rela
kehilangan hartanya sedikitpun. Tetapi tantangan anak muda yang kurang
ajar ini di depan umum dan di hadapan pejabat Pamong Negeri sudah
terbilang kelewat batas. Dalam perhitungannya, dia tidak melihat adanya
kemungkinan untuk kalah. Karena itu dia tidak akan kehilangan hartanya
secuilpun dalam taruhan itu. Ini sisi yang bagus!
Dilain pihak, apabila ia menolak, jelas dia akan kehilangan harga
dirinya dihadapan orang banyak dan juga pejabat Pamong Negeri. Harga
diri? Bagi Tamakir, ini tidak punya arti apa-apa dibandingkan kehilangan
harta! Apa gunanya punya harga diri tetapi tidak memiliki harta alias
miskin? Bukankah harga diri bisa dibeli dengan harta yang dimilikinya.
Buktinya semua orang menghormatinya karena kekayaannya? Dan
bukankah orang-orang miskin itu tidak punya diri yang dibanggakan
karena kemiskinannya? Jadi, kehilangan harga diri bukanlah sesuatu
yang berharga, yang penting tidak kehilangan harta!
Dengan perhitungan itu, Tamakir berkeputusan tidak ada sisi yang
merugikan bai dirinya untukmenerima tantangan anak muda gila ini.
“Baik anak muda, aku terima tantanganmu. Aku tidak takut,
seberapapun besar uang yang kau inginkan! Sebagai warga yang
terhormat aku akan minta juru tulis untuk menuliskan perjanjian taruhan
ini supaya tidak ada yang mengingkarinya nanti!” katanya dengan yakin
seakan sebagai warga yang terhormat dan taat hukum.
melakukan hal yang sama. Melihat itu, Sonto dan Loyo yang sengaja
berdiri di barisan depan penonton sisi kiri dan kanan panggung secara
nyata tetapi tidak terlalu mencolok berbuat hal yang sama. Orang di
sebelah kiri, kanan dan belakangnya melihat itu dan segera pula
menirunya. Demikian seterusnya hingga semua orang disisi kiri kanan
panggung tunduk menghormat. Mereka yang berada di depan panggung,
termasuk Tamakir dan Sukadu, demi melihat penonton sisi kiri dan kanan
memberi hormat secara serentak melakukannya juga.
Kesempatan itu digunakan Andragi untuk membuka risleting tas
pinggang di balik baju kutungnya dan mengambil botol kapsul yang
sebelumnya telah diisi bensin penuh kembali. Digenggamnya botol itu
dengan tangan kiri, menutup kembali tas pinggangnya lalu menyudahi
acara penghormatan itu. Sonto dan Loyo pun mengikutinya dan semua
penonton berbuat serupa.
Perlahan-lahan ia melangkah maju mendekati gentong air. Sementara
tangan kirinya tetap berada pada posisi sedekap seperti semula, tangan
kanannya diulurkannya keatas sambil menggerak-gerakkan jari-jarinya
terbuka dan tertutup berkali-kali diikuti dengan pandangan mata
mendongak keatas seakan sedang menatap sesuatu. Dan... Tiba-tiba
ditariknya tangan kanannya itu sambil jari-jarinya menutup seperti
tampaknya menangkap sesuatu. Lalu digoyang-goyangkan tangan
kanannya itu dengan gerakan menggetar yang cepat seakan sesuatu yang
telah ditangkapnya memberontak mau melepaskan diri. Terlihat ia
berusaha menarik tangannya sekuat tenaga mengarahkan ke mulutnya.
Setelah dekat, dibukanya mulutnya lebar-lebar dan dengan cepat
dimasukkan sesuatu itu kedalam mulutnya kemudian ‘menelannya’.
Suasana semakin hening. Semua orang menunggu dengan berdebar-
debar. Mereka menduga suatu makhluk halus telah berhasil ditangkap
oleh Andragi dan menelannya untuk mendapatkan kesaktian membakar
air.
Setelah ‘berhasil’ menangkap sesuatu itu Andragi bersedekap lagi
sementara mulutnya berkomat-kamit seperti sedang melafalkan mantera
agar benda di dalam tubuhnya itu mau mengikuti kehendaknya.
“Ooong wale-wale nori wale....Weleh weleh weleh..!”
(…….BERSAMBUNG……)
______________________________________
…..ANDA MENYUSUL?
Anda ingin didaftar sebagai SUPPORTED BY? Tempat terbatas untuk
20 saja!
Klik saja ini: - Gemahira atau Paradigma atau abjoi
Selain terpampang disini, anda juga terpampang pada MyTopSpots di
masing-masing situs/link diatas.
___________________________________________
VIDEO INSPIRASIONAL
Sambil menanti lanjutan kisah ALDNP silakan cari inspirasi disini. Duduk
santai, dan biarkan hati dan pikiran anda mengembara melintas batas
yang selama ini mengungkung cakrawala anda.
Selamat Menikmati!
_________________________________________
T H I S W O R K I S L I C E N S E D U N D E R A C R E AT I V E C O M M O N S AT T R I B U T I O N -
N O N C O M M E R C I A L - N O D E R I VAT I V E W O R K S 3 . 0 U N P O R T E D L I C E N S E