You are on page 1of 16

LAPORAN RESMI

PRATIKUM MIKROBIOLOGI LAUT

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

Oleh:
Agus Nurul K
K2D 008 005

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2009
BAB I

METODOLOGI

Pada praktikum Miokrobiologi laut (pengenalan alat-alat labolatorium mikrobiologi)


metode yang digunakan adalah :

1. Mengamati peralatan yang ada di laboratorium


2. Menggambar dan menyebutkan peralatan yang ada di labolatorium
3. Menyebutkan fungsi dari tiap tiap peralatan yang ada di labolatorium.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Hasil

I Alat-alat gelas 1.

1. Tabung reaksi
2. Tabung
durham
3. Gelas piala
4. Enlenmeyer
5. Cawan petri 2.
6. Pipet tetes
7. Batang 3.
pengaduk
8. Corong

4.

5.

6.
7.

8.
II Alat-Alat ukur

1. Gelas ukur
2. Buret
3. Pipet mohr
4. Pipet
volumetric 1.
5. Labu ukur

2.

3.

4.
III. Alal-alat Sterilisasi 1) Otoklaf

1. Oktaf
2. Binsen
3. Filter
membrane
2) Bunsen

3) Filter membrane
IV. Mikroskop

1. Mikroskop
cahaya
2. Gelas Benda
3. Gelas penutup

V. Alat-alat Inkulasi

1. Jarum ose
2. Jarum preparat
VI. Alat-alat lain
1. Laminar Air Flow
1. Laminar air
flow
2. Sentrifugo
3. Inkobato
4. Water bath
5. Hot plat
6. Sheker
7. Colony counter
8. Tip
9. Pipet mikro 2. Santrifuge
10. Timbang
analitik
11. Kapas
12. Lap
13. Spider
14. Jangka sorong
15. Blidder
16. Oven
17. Pisau

3. Inkubator
4. Water Bath

5. Hot Plate

6. Shacker

7. Colony Counter

8. Hand Counter
9. Mikropipet

10. Tip

11. Jangka Sorong

12. Timbangan Analitik


2.2. Pembahasan

 Tabung Reaksi :
Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan
menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair.
Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau
aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur
menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar)
dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan
tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak
terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat
dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alas an
efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung.
 Tabung Durham:
Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya
lebih kecil dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat
metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung
reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa
udara).
 Tabung Erlenmeyer:
Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu
Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan
komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll.
Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya
yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.
 Cawan Petri:
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.
Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai
penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan
yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml,
sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.
 Pipet Tetes:
Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak
diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH
saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll. Tidak ada
skala ukuran volumenya.
 Batang Pengaduk:
Untuk mengaduk larutan campuran atau larutan murni. Cara kerjanya yaitu
dengan mengadukan larutan dengan alat ini hingga terlarut semua.
 Corong:
Terbuat dari plastic, untuk membantu memasukan larutan ke dalam tabung
reaksi,dsb. Ada yang berukuran besar dan ada yang berukuran kecil. Cara
kerjanya yaitu dengan meletakan corong ini diatas tabung reaksi kemudian
tuangkan pelan-pelan larutan ke dalam tabung reaksi.

2.2.2 Alat-Alat Ukur

 Gelas Ukur:
Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer,
gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat
mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan
meniskus cekung larutan.
 Buret:
Buret dipakai sebagai tempat titran, biasanya yang dipakai adalah buret
dengan volume 50 mL. Skala 0 ada dibagian atas dan 50 ada di bawah. Statis
dipakai untuk menahan buret (meletakkan buret) pada waktu titrasi.
 Pipet Mohr:
Untuk memindahkan atau mengambil larutan dengan ukuran yang
ditentukan( biassanya 20ml). Memiliki ujung yang disertai dengan karet
penghisap,agar memudahkan dalam mengambil larutan. Karet ini disebut
Gondok yang memiliki 3 tombol yang fungsinya sebagai membuang udara, dan
mengeluarkan udara dari pipet.
 Pipet Volumetri:
Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang
diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya
pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot
dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diingini.
Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala yang tersedia (dilihat
bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara
menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.
 Labu Ukur:
Alat ini dipakai untuk membuat larutan standar dengan volume tertentu
misalnya 10, 25, 50 mL. Jangan gunakan beaker glass untuk membuat larutan
standar sebab labu ukur lebih presisi. Terdapat penutupnya yang terbuat dari
karet atau kapas.

2.2.3 Alat-Alat Sterilisasi

 Oktoklaf:
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan
yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan
suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda
adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi
yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC.
Cara Penggunaan :
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika
air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas
tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan
karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka
tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada
uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih
dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu
121oC.
5. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen
autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman
ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’
dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen
turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure
gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan
keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
 Bunsen:
Pemanas yang fungsinya untuk menciptakan suasana steril, bahan bakarnya
macam-macam. Ada yang dari alcohol, spiritus, dan minyak gas. Bentuknya
seperti tabung yang berisi bahan bakar dan memiliki sumbu yang dapat
menghasilkan api.
 Filter Membran:
Seperti kertas yang memiliki ukuran pori-pori yang bermacam-macam yang
fungsinya untuk menyaring larutan atau menyaring cahaya yang akan masuk.
Cara kerjanya kertas tersebut dilipat kemudian ditaruh diatas tabung reaksi dan
cairan yang akan disaring,di tuangkan di atasnya.

2.2.4 Mikroskop

 Mikroskop Cahaya:
Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya.
Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda
dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan uraian tentang cara
penggunaan bagian-bagiandan spesifikasi mikroskop cahaya merk Olympus
CX21 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi.
Prosedur Operasi:
1. Menyalakan lampu
a. tekan tombol on
b. atur kekuatan lampu
2. Menempatkan spesimen pada meja benda
a. Letakan objek glas diatas meja benda kemudian jepit dengan. Jika meja benda
belum turun, diturunkan dengan sekrup kasar .
b.Cari bagian dari objek glas yang terdapat preparat ulas (dicari dan diperkirakan
memiliki gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal dan horizontal.
 Preparat/Gelas Benda:
Terbuat dari kaca, fungsinya sebagai media alas mikroorganisme yang akan
diamati dengan mikroskop. Cara kerjanya mikroorganisme ditaruh di atas
preparat kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop.

2.2.5 Alat-Alat Inokulasi

 Jarum Ose(Jarum Inokulum):


Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk
ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari
kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk
ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating
loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer
needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar,
sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan
pada agar tegak (stab inoculating). Jarum inokulum ini akan sangat bermanfaat
saat membelah agar untuk preprasi Heinrich’s Slide Culture.

2.1.6 Alat-Alat Lain

 Laminar Air Flow:


Ini adalah tempat untuk penanaman media yang menciptakan kondisi steril pada
saat penanaman mikrobia karena bentuk dari tempat ini adalah tertutup rapat
namun disertai 2 lubang sebagai tempat masuknya tangan dan penanaman
dilakukan di dalam alat ini. Alat ini juga bisa dipakai untuk inkubasi.
 Sentrifuge:
Alat yang fungsinya untuk memisahkan natan dengan supernatan
berdasarkan berat jenisnya. Dalam penggunaan alat ini haruslah seimbang
antara berat yang ditimbang dengan berat yang ada didepanya. Alat ini memutar
dengan sangat cepat sekali sehingga memisahkan natan dengan supernatant
berdasarkan berat jenisnya.
 Inkubator
adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang
terkontrol, dan juga untuk mensterilisasi pada suhu yang tinggi namun kering.
Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu
untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC. Untuk
mengubah suhu, panel suhu digital pada mesin harus dilihat dulu. Apabila sudah
berkedip, maka baru bisa dirubah suhunya.
 Water bath:
Adalah alat untuk menginkubasi bakteri karena ada pengatur waktunya dan
kecepatan tertentu untuk menghomogenkan media, agar rata dan tumbuhnya
bakteri dapat terkontrol dan bagus.
 Hot Plate:
ot plate stirrer berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan
pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan
sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan
bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS®
misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat
lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.
 Shacker:
Untuk mencampurkan media dengan bakteri agar pertumbuhanya dapat
maksimal serta bertujuan untuk meratakan media.
 Colony Counter:
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh
setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat
tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk
pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri
dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.
 Hand Counter:
Alat penghitung koloni manual, bentuknya seperti stopwatch dan fungsinya
untuk memudahkan dalam penghitungan koloni agar tidak lupa pada saat
menghitung.

 Mikropipet:
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup
kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,
misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable
volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur
volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya
mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.
Cara menggunakan:
1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk
memastikan lancarnya mikropipet.
2. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke
dalam lagi.
4. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob
maka cairan akan masuk ke tip.
6. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan
semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
8. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip
akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang
berfungsi mendorong tip keluar.
 Tiip:
Jarum bantu yang memiliki ukuran berbeda-beda dan fungsinya untuk untuk
membantu mikropipet mengambil larutan.
 Jangka Sorong:
Alat untuk mengukur zona hambat.
 Timbangan Analitik:
Timbangan digital yang fungsinya untuk menimbang berat sampel dan berat
media. Timbangan ini bisa direset agar kembali ke 0 lagi.
 Kapas:
Bahan untuk menutup agar tetap stabil dan agar tidak terkontaminasi, cara
pakainya adalah kapas dilipat seperti tabung, kemidian ditutupkan di tabung
reaksi.
 Spreader:
Alat untuk meratakan bakteri di atas media agar merata. Cara pakainya yaitu
dengan cara begaruk-garukan di atas media sambil diputar media tersebut.
Namun tetap didekatkan dengan api agar tetap steril.
 Breader:
Alat pemutar untuk membantu meratakan bakteri pada media. Alat ini adalah
pasangan dari Spreader.
 Oven:
Alat untuk sterilisasi kering dan menghilangkan uap air. Cara kerjanya, media
dan bakteri dimasukan kedalam alat ini kemudian ditutup dan diatur suhu dan
waktunya.
 Pisau:
Untuk memotong.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan:

1. Alat-alat gelas, yang terdiri dari: tabung treaksi, tabung durham, gelas piala,
labu Erlenmeyer,cawan petri, pipet tetes, batang pengaduk, dan corong.
2. Alat-alat ukur, yang terdiri dari: gelas ukur, buret, pipet mohr, pipet volumetric,
dan labu ukur.
3. Alat-alat sterilisasi, yang terdiri dari: Otoklaf, Bunsen, dan filter membrane.
4. Mikroskop, yang terdiri dari: Mikroskop cahaya dan preparat.
5. Alat-alat Inokulasi, yang terdiri dari: Jarum ose dan Jarum preparat.
6. Alat-alat lain, yang terdiri dari: Laminar air flow, sentrifuge, incubator, water
bath, hot plane, shacker, colony counter, hand counter, mikropipet, tip, jangka
sorong, timbangan analitik, kapas, spreader, breader, Oven, dan pisau.

You might also like