You are on page 1of 26

SEJARAH SINGKAT

PT BPR Nusamba Ngunut didirikan dengan Akta Notaris No. 113 yang dibuat
dihadapan Notaris Abdul Latief SH notaries di-Jakarta pada tanggal 29
September 1989. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan nomor C2-
10259.HT.01.01.TH’89 tertanggal 8 Nopember 1989 dan Surat izin usaha dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor Kep.025/KM.13/1990 tertanggal 18
Januari 1990.

PT BPR Nusamba Ngunut mulai peroperasi sejak 02 Pebruari 1990,


sedangkan Ulang Tahun PT BPR Nusamba Ngunut secara Nasional diperingati
setiap tanggal 17 Pebruari. Pada awal operasi Modal Dasar sebesar Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan Modal disetor sebesar Rp. 50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah) dengan Jumlah Karyawan sebanyak 10 (sepuluh) orang.
Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, baik perubahan Pengurus
Perseroan, Kepemilikan, Perubahan Modal Dasar dan Perubahan Modal Disetor.

Perseroan terakhir melakukan perubahan kepemilikan pada tanggal 28 Mei 2008


dengan Akta No. 56 yang dibuat dihadapan Notaris Ny Djumini Setyoadi, SH,
MKn notaris di-Jakarta Pusat, dan perubahan Modal Disetor pada tanggal 24
September 2008 dengan Akta No. 48 dibuat dihadapan Notaris Ny Djumini
Setyoadi, SH, MKn notaris di-Jakarta Pusat, sehingga Modal Dasar PT BPR
Nusamba Ngunut sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) dan
Modal Disetor menajdi sebesar Rp. 1.660.000.000,- (satu milyar enam ratus
enam puluh juta rupiah) dan telah telah mendapat persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 25 Juni 2008 Nomor :
AHU-35796.AH.01.02.Tahun 2008.

PT BPR Nusamba Ngunut berkedudukan di-Jl. Raya Pulosari No. 18 Kec.


Ngunut Kab. Tulungagung – Jawa Timur, adapun Pemegang Saham dan
Pengurus  PT BPR Nusamba Ngunut adalah sebagai berikut :

         

          Kepemilikan Saham                        : PT Fajar Mas Murni

                                                                  : PT Sentra Modal Harmoni

          Komisaris Utama                            : Supriyanto, SE

          Komisaris                                        : Tommy Nurcahyo, SE


          Direktur Utama                               : Bambang Edi Yuwono, SE

          Direktur                                           : Hidayatur Rofik, SE

Sampai dengan Desember 2009 PT BPR Nusamba Ngunut memiliki 1 (satu)


Kantor Cabang :

1.     Kantor Cabang Ngadiluwih          : Berkedudukan di-Jl. Raya Ngadiluwih


No. 30 Kec. Ngadiluwih Kab. Kediri Telp. (0354) 476900 – Fax. (0354)
476911

dan 6 (enam) Kantor Kas :

1.     Kantor Kas Bandung         : Berkedudukan di-Jl. Raya Suruhan Kidul Kec.
Bandung Tulungagung Telp. (0355) 533500 – Fax. (0355) 533600.

2.     Kantor Kas Rejotangan      : Berkedudukan di-Jl. Raya Blitar Kec.
Rejotangan Tulungagung Telp. (0355) 398600 – Fax. (0355) 399455.

3.     Kantor Kas Ngantru : Berkedudukan di-Jl. Raya Ngantru No. 63  Kec.
Ngantru Tulungagung Telp. (0355) 333001 – Fax. (0355) 333002.

4.     Kantor Kas Ngemplak        : Berkedudukan di-Jl. KH. Abdul Fatah No. 77
Kec. Kedungwaru Tulungagung Telp. (0355) 337300 – Fax. (0355) 327300.

5.     Kantor Kas Beji                 : Berkedudukan di-Jl. Ki Mangun Sarkoro No. 11


Kec. Boyolangu Tulungagung Telp. (0355) 329500 – Fax. (0355) 324800.

6.     Kantor Kas Kalidawir         : Berkedudukan di-Jl. Raya Karangtalun Kec.


Kalidawir Tulungagung Telp. (0355) 591100 – Fax. (0355) 591400.

Saat ini PT BPR Nusamba Ngunut sedang mengembangkan usaha dengan


membuka Kantor Kas yang berlokasi di Kec. Gondang Kab. Tulungagung dan di
Kab. Kediri akan membuka Kantor Kas di Kec. Gurah dan Kec. Sambi yang
direncanakan akan beroperasi pada semester pertama tahun 2010. Kedepannya
PT BPR Nusamba Ngunut akan terus mengembangkan jaringan usahanya
dengan membuka Kantor Kas maupun Kantor Cabang

Visi
dan
Misi
Friday, 23 April 2010
Visi    :
Menjadi Perusahaan Jasa Perbankan yang Terdepan dan Terpercaya

Misi   :
1.   Memberikan pelayanan yang unggul dalam pembiayaan usaha
Mikro, Kecil dan Menengah, serta menyediakan produk jasa
perbankan lainnya.
2.   Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui kreatifitas dan
inovasi yang berkelanjutan sejalan dengan kebutuhan nasabah.
3.   Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan
professional.
4.   Memberdayakan ekonomi masyarakat golongan ekonomi Mikro,
Kecil dan Menengah melalui usaha produktif dan bantuan Modal
Kerja.
 
Motto          :
Menjadi BPR yang Mandiri dan Jadi Nomor Satu.

KARYAWAN

Salah satu kelengkapan agar perusahaan dapat berjalan, tumbuh dan


berkembang dengan baik adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber daya
manusia yang profesional dan memiliki loyalitas yang tinggi sesuai dengan
standar kebutuhan dunia perbankan sangat diperlukan agar perusahaan dapat
tumbuh dan berkembang.

Begitu halnya dengan PT BPR Nusamba Ngunut, kebutuhan akan karyawan


yang profesional dan memiliki loyalitas yang tinggi merupakan kebutuhan yang
penting ditengah persaingan dengan perbankan khususnya dan usaha sejenis
lainnya yang semakin ketat. Sampai dengan Desember 2009   Karyawan PT
BPR Nusamba Ngunut berjumlah 70  orang dengan jenjang pendidikan sbb :

KOMPOSISI KARYAWAN

MENURUT JENJANG PENDIDIKAN


TAHUN 2008

   

PENDIDIKAN JUMLAH
Sarjana (S1) 54 orang
Sarjana Muda (D3) 8 orang
SMU Sederajat 7 orang
SLTP 1 orang

Visi
Misi
Friday, 23 April 2010
Menjadi Perusahaan Jasa Perbankan yang Terdepan dan Terpercaya
 
Tabungan
Harmoni
Plus
Friday, 23 April 2010
Tabungan dengan seoran awal dan saldo minimal sebesar Rp. 100.000,-, setaip saldo Rp.
100.000,- dan kelipatannya berhak atas 1 (satu) Nomor Undian. Undian dilaksanakan setahun
sekali dengan hadiah berupa mobil Avanza, Yamaha Mio, Lemari Es dan Televisi.

 
 
Kredit
MITRA
Monday, 09 August 2004
Kredit umum, diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat dan segala sector usaha, baik untuk
Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi (KI) maupun Kredit Konsumsi, dengan plafond kredit
sampai dengan BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit).
Last Updated ( Friday, 23 April 2010 )
 
Kredit
Pundi
Monday, 09 August 2004
Kredit umum, diperuntukkan bagi seluruh masyarakat (diutamakan kaum perempuan) yang
menekuni usaha yang produktif (Perdagangan, Industri, Pertanian dll), untuk Kredit Modal Kerja
(KMK) dan Kredit Investasi (KI), dengan plafond kredit maksimal Rp. 50 juta.
Last Updated ( Friday, 23 April 2010 )
 
Tabungan
Simpati
Monday, 09 August 2004
Tabungan dengan setoran awal dan saldo minimal sebesar Rp. 20.000,-, dengan bunga harian.
Last Updated ( Friday, 23 April 2010 )
 
Prospek
Usaha
Perusahaan
Wednesday, 07 July 2004
PROSPEK USAHA PERUSAHAAN 

Melihat kinerja keuangan yang cenderung meningkat dari tahun ke-tahun,


diharapkan kepercayaan masyarakat  terhadap PT BPR Nusamba Ngunut akan
terus meningkat. Dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap PT
BPR Nusamba Ngunut menjadikan PT BPR Nusamba Ngunut dapat
mempercepat pertumbuhan serta meningkatkan kinerjanya.

BAB I
PENDAHULUAN
 

LATAR BELAKANG 
Dewasa ini perkembangan teknologi semakin maju dan berkembang. Kemajuan
teknologi bukan hanya perkembangan mesin-mesin produksi dan transportasi, melainkan
teknologi informasi.

Sekarang ini banyak sekali orang memakai teknologi, bahkan teknologi merupakan
bagian dari hidupnya. Tanpa teknologi, orang seperti ini akan merasa hampa di dalam
hidupnya. Teknologi ini contohnya seperti teknologi informasi dan multimedia.
Masyarakat memakai handphone untuk berkomunikasi. Mereka memakai laptop yang
dipasang GPS (Global Positioning System) lewat satelit untuk memandu mereka untuk
menunjukan arah dan tempat. Website-website yang marak beredar di dalam dunia
internet sebagai sarana bisnis ataupun hiburan. Masyarakat yang pekerjaan sehari-harinya
menjadi wartawan atau fotografer sangat erat dengan kamera.
Bayangkan, apabila masyarakat saat memakai teknologi tersebut mengalami suatu
gangguan. Desain grafis saat membuat website, ternyata komputernya hang. Wartawan
dan fotografer memakai kamera ternyata kamera tersebut dapat melukai penggunannya.
Para pembisnis saat mengadakan rapat lewat handphone (multi converence) ternyata
baterai handphone tersebut rusak. Bayangkan apabila para pendaki gunung memakai
laptop dan modem internet tersebut rusak sehingga tidak ada koneksi GPS ke satelit. Dan
bayangkan apabila anda mengerjakan suatu proyek, makalah/skripsi melalui komputer
yang ternyata komputer tersebut terinfeksi virus. Bayangkan, dan apa yang terjadi?
Desain grafis akan kesulitan untuk membuat website dari pesanan pelanggan. Wartawan
dan fotografer tidak bisa mengambil object untuk diliput. Pembisnis akan membatalkan
rapat dan akhirnya perjanjian diantara mereka batal. Para pendaki gunung pasti akan
tersesat. Dan pastinya kita akan stress ketika proyek, makalah/skripsi yang kita buat,
dimakan oleh virus.

Kita tidak bisa menjamin bahwa barang yang diproduksi memakai mesin-mesin
canggih, apalagi produk teknologi, maka mutunya juga canggih pula. Nah, di sini kami
akan mencari tahu sebab-sebab terjadinya kerusakan produk tersebut.

NOKIA & SONY merupakan perusahaan ternama terkenal di dunia. Kami tertarik
untuk membahas perusahaan tersebut, karena perusahaan besar juga bisa berpotensi
membuat kesalahan yang fatal. NOKIA yang mempunyai kesalahan dalam memproduksi
baterai yang diproduksi oleh Matsushita baterai industrial Co. Ltd. Dan SONY
mempunyai kesalahan dalam perencanaan pembuatan kamera, sehingga kamera tersebut
dapat melukai jari penggunannya. Yang membuat kami lebih tertarik ialah, kedua
perusahaan tersebut sangat profesionalisme dalam mempertanggungjawabkan kerusakan
produk mereka. Mereka mengganti semua komponen yang rusak secara cuma-cuma atas
kesalahan mereka, dan kami juga tertarik atas penggantian secara cuma-cuma tersebut,
karena penggantian secara cuma-cuma memakan biaya yang sangat banyak.

 
BATASAN PERMASALAHAN
Karena banyaknya permasalahan dalam topik yang kami ambil, maka penulis (kami)
membatasi permasalahan khusus pada kualitas produk dan tersebarnya produk gagal di
pasaraan, tetapi kami juga akan membahas sedikit mengenai Total Quality Mutu dan
Standarisasi Produk, hal ini kami berikan karena Total Quality Mutu dan Standarisasi
Produk tidak dapat dipisahkan dengan Kualitas Managemen.

RUMUSAN MASALAH  
 
1. Apa itu kualitas? Dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas?

2. Apa yang terjadi pada produk ini?

3. Mengapa produk ini bisa lolos sampai ke pasaran?

4. Bagaimana cara perusahaan membuat suatu standar?

5. Apa saja dampak secara macro pada perusahaan tersebut dan konsumen?

6. Bagaimana cara untuk meng-cover (menutupi) kerugian tersebut?

7. Apabila menimbulkan kerugian jiwa konsumen, apa yang akan dilakukan oleh
perusahaan tersebut?

8. Untuk mencegah kerugian yang semakin besar, apa yang harus dilakukan oleh pihak
perusahaan?

TUJUAN 
Tujuan kami membuat makalah ini adalah;

1. Untuk mendeskripsikan apa itu kualitas


2. Untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas.
3. Untuk mencari tahu masalah yang terjadi pada perusahaan tersebut.
4. Untuk mencari faktor-faktor yang menyebabkan produk rusak beredar di masyarakat.
5. Untuk mencari tahu cara-cara yang dipakai perusahaan untuk menentukan standar
produknya.
6. Untuk mencari tau tindakan-tindakan perusahaan dalam mengatasi masalah kerugian
bagi jiwa konsumen dan kerugian yang terus membesar.
7. Untuk mengetahui dampak-dampak secara makro bagi perusahaan & konsumen.
8. Untuk mencari tahu cara-cara meng-cover kerugian tersebut.

BAB II
LANDASAN TEORI
 

KUALITAS
1. Pengertian

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mendengar orang membicarakan


masalah kualitas, misalnya mengenai kualitas sebagian besar produk buatan luar negri
yang lebih baik daripada produk dalam negri. Jadi apa sesungguhnya kualitas itu?

Menurut kami, tak ada definisi yang pas mengenai kualitas yang diterima secara
universal, dari definisi-definisi yang ada terdapat beberapa persamaan, yaitu dalam
elemen-elemen sebagai berikut;

 Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.


 Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
 Kualtas merupakan kondisi yang selalu berubah, misalnya apa yang dianggap
merupakan berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa
mendatang.

Dengan berdasarkan elemen-elemen tersebut, kami membuat definisi mengenai


kualitas yang lebih luas cakupannya. Definisi tersebut adalah:
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan.

2. Sumber Kualitas

Paling tidak ada lima sumber kualitas yang biasa dijumpai, yaitu;

 Program, kebijakan, dan sikap yang melibatkan komitmen dari management puncak.
 System informasi yang menekankan ketetapan, baik pada waktu maupun detail.
 Desain produk yang menekankan keandalan dan perjanjian extensi (perpanjangan)
produk sebelum dilepas ke pasar.
 Kebijakan produksi dan tenaga kerja yang menekankan peralatan yang terpelihara
baik, pekerja yang terlatih baik, dan penemuan penyimpangan secara tepat.
 Management vendor (penjaga) yang menekankan kualitas sebagai sasaran utama.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas

 Fungsi suatu barang menurut kami, suatu barang yang dihasilkan hendaknya
memperhatikan fungsi untuk apa barang tersebut dimaksudkan, sedangkan barang-
barang yang dihasilkan harus benar-benar memenuhi fungsi tersebut. Oleh karena itu
pemenuhan fungsi tersebut mempengaruhi kepuasan para konsumen.

Mutu yang hendak dicapai sesuai dengan fungsi untuk apa barang tersebut digunakan atau
dibutuhkan. Fungsi ini tercemin pada spesifikasi dari barang tersebut, seperti kecepatan,
tahan lamanya, kegunaannya, berat, bunyi, mudah atau sulitnya layanan servis, dan
kepercayaannya.

 Wujud luar menurut kami, wujud luar ialah salah satu faktor yang penting dan sering
dipergunakan oleh konsumen dalam melihat suatu barang pertama kalinya. Mereka
menganggap bahwa untuk menentukan mutu suatu barang ialah dari wujud luarnya.

Kadang-kadang walaupun barang yang dihasilkan secara teknis atau mekanis telah maju,
tetapi bila wujud luarnya tidak menarik, maka hal ini dapat menyebabkan barang tersebut
kurang disenangi oleh pembeli. Faktor-faktor yang mempengaruhi wujud luar seperti bentuk,
warna, tata letak penyusunan (lay out), dan hal-hal lainnya.
 Biaya barang, menurut kami umumnya biaya atau harga suatu barang akan dapat
menentukan mutu barang tersebut. Hal ini terlihat dari suatu barang yang harganya
mahal, maka mutunya dipercaya sangat baik, tetapi jika suatu barang yang harganya
murah, maka mutunya dipercaya kurang baik (buruk), dan sebaliknya jika harganya
murah, konsumen akan beranggapan bahwa barang tersebut tidak layak untuk
dikonsumsi.

Menurut kami, pernyataan kami diatas merupakan tradisi konsumen yang tradisional. Apabila
suatu barang dikatakan murah, belum tentu mereka memproduksi dengan mutu rendah,
melainkan mereka bisa saja melakukan efisiensi dan/atau mengurangi laba yang didapat.

PENGAWASAN MUTU
1. Maksud & Pengertian

Maksud pengawasan mutu adalah kegiatan untuk memastikan apakah kebijaksanaan dalam
hal mutu dapat tercemin dalam hasil akhir. Dengan kata lain pengawasan mutu merupakan
usaha untuk mempertahankan mutu/kualitas dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan
spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pimpinan perusahaan.

2. Tujuan

Menurut kami tujuan dari pengawasan mutu ada dua, yaitu agar produk yang dihasilkan
sesuai dengan apa yang direncanakan oleh pimpinan dan agar selama proses produksi dan
non produksi tidak terjadi pemborosan atau mubazir.

Kami menjabarkan tujuan pengawasan mutu menjadi empat poin, yaitu;

 Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar mutu yang telah ditetapkan.
 Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.
 Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan menggunakan mutu
produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin.
 Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin

3. Ruang Lingkup

Kegiatan pengawasan mutu sangatlah luas. Kami berhasil menyimpulkan secara garis besar,
bahwa pengawasan mutu terdiri dari dua tingkatan, yaitu;
 Pengawasan selama pengelolahan, yaitu pengawasan yang dilakukan hanya terdapat
sebagian dari proses, yang memungkinkan tidak ada artinya bila tidak diikuti dengan
pengawasan pada bagian lain. Pengawasan terhadap proses ini termasuk pengawasan
untuk bahan-bahan mentah.

 Pengawasan atas barang yang telah dihasilkan, yaitu pengawasan untuk menjaga
barang-barang hasil yang cukup baik dan menjaga agar barang yang paling sedikit
rusaknya agar tidak lolos dari pabrik untuk sampai ke konsumen. 

TOTAL QUALITY MANAGEMENT


Seperti halnya dengan kualitas, definisi TQM juga ada bermacam-macam. Untuk
memudahkan pemahamannya, pengertian TQM dapat dibedakan dalam dua aspek.

1. Pengertian

Aspek pertama menguraikan apa itu TQM. Menurut kami, TQM ialah;

Suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk


memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-
menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.

2. Karakteristik TQM

Aspek kedua membahas bagaimana mencapainnya. Menurut kami, TQM dapat


dicapai dengan meperhatikan karakteristik TQM berikut ini:

 Focus pada pelanggan terutama pelanggan external maupun internal.

Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun external merupakan driver.


Pelanggan external menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan
kepada mereka, sedangkan pelanggan internal menentukan kualitas manusia,
proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan produk atau jasa.

 Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas.

Dalam organisasi yang menerapkan TQM, pelanggan internal dan external


menentukan kualitas. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, organisasi harus
terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan tersebut. Hal ini
berati bahwa, semua karyawan pada setiap level berusaha melaksanakan setiap
aspek pekerjaannya berdasarkan perspektif “bagaimana kita dapat melakukannya
dengan lebih baik? Bila suatu organisasi terobsesi dengan kualitas, maka berlaku
prinsip ‘good enough is never good enough’”.

 Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan


masalah.

Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama untuk


mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan
demikian data diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun patok duga
(benchmark) , memantau prestasi, dan melaksanakan perbaikan.
2

 Memiliki komitmen jangka panjang.

TQM merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untuk itu
dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu, komitmen jangka
panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan
TQM dapat berjalan dengan sukses.

 Membutuhkan kerjasama tim.

Dalam organisasi yang dikelola secara tradisional, sering kali diciptakan


persaingan antar departemen yang ada dalam organisasi tersebut agar daya
saingnya terdongkrak. Akan tetapi persaingan internal tersebut cenderung hanya
menggunakan dan menghabiskan energy yang seharusnya dipusatkan pada upaya
perbaikan kualitas, yang pada gilirannya untuk meningkatkan daya saing external.

Sementara itu dalam organisasi yang menerapkan TQM, kerjasama tim, kemitraan
dan hubungan dijalin dan dibina, baik antar karyawan perusahaan maupun dengan
pemasok, lembaga-lembaga pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.

 Memperbaiki proses secara terus-menerus.

Setiap produk dan / atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses


tertentu didalam suatu system/lingkungan. Oleh karena itu system yang ada perlu
diperbaiki secara terus-menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat
meningkat.

 Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.

Saat ini masih terdapat perusahaan yang menutup mata terhadap pentingnya
pendidikan dan pelatihan. Mereka beranggapan bahwa perusahaan bukanlah
sekolah, yang diperlukan adalah tenaga terampil siap pakai. Jadi, perusahaan-
perusahaan seperti itu hanya akan memberikan pelatihan sekedarnya kepada
karyawannya. Kondisi seperti itu menyebabkan perusahaan yang bersangkutan
tidak berkembang dan sulit bersaing dengan perusahaan lainnya, apalagi dalam
era persaingan global.

Sedangkan dalam organisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan


merupakan factor yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk
terus belajar. Dalam hal ini berlaku prinsip bahwa belajar merupakan proses yang
tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia. Dengan belajar, setiap orang
dalam perusahaan dapat meningkatkan ketrampilan teknis dan keahlian
profesionalnya.

 Memberikan kebebasan yang terkendali.

Dalam TQM keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam pengambilan


keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini
dikarenakan unsur tersebut dapat menyebabkan “rasa memiliki” dan tanggung
jawab karyawan terhadap keputusan yang telah dibuat. Selain itu unsur ini juga
dapat memperkaya wawasan dan pendangan dalam suatu keputusan yang diambil,
karena pihak yang terlibat lebih banyak.

Meskipun demikian, kebebasan yang timbul karena keterlibatan dan


pemberdayaan tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan
terlaksana dengan baik. Pengendalian itu sendiri dilakukan terhadap metode-
metode pelaksanaan setiap proses tertentu. Dalam hal ini karyawan yang
melakukan standarisasi proses dan mereka pula yang berusaha mencari cara untuk
meyakinkan setiap orang agar bersedia mengikuti prosedur standar tersebut.
 Memiliki kesatuan tujuan.

Supaya TQM dapat diterapkan dengan baik maka perusahaan harus memiliki
kesatuan tujuan. Dengan demikian setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang
sama. Akan tetapi kesatuan tujuan ini tidak berati bahwa harus selalu ada
persetujuan/kesepakatan antara pihak management dan karyawan mengenai upah
dan kondisi kerja.

 Dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.

Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting dalam


menerapkan TQM. Usaha untuk melibatkan karyawan membawa dua manfaat
utama.

Pertama, hal ini akan meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan yang


baik, rencana yang lebih baik, atau perbaikan yang lebih efektif karena juga
mencakup pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak yang langsung behubungan
dengan situasi kerja.

Kedua, keterlibatan karyawan juga meningkatkan “rasa memiliki” dan tanggung


jawab atas keputusan dan melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya.

pemberdayaan bukan berati sekedar melibatkan karyawan tetapi juga melibatkan


mereka dengan memberikan pengaruh yang sungguh-sungguh berati. Salah satu
cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyusun pekerjaan yang
memungkinkan para karyawan untuk mengambil keputusan mengenai perbaikan
proses pekerjaannya dalam parameter yang ditetapkan dengan jelas.

  

STANDARISASI MUTU
1. Pengertian

Ialah pedoman yang akan dapat dergunakan untuk melaksanakan proses produksi, seperti
standarisasi upah dan gaji, standarisasi penggunaan bahan, jam kerja, dll.

2. Sumber Standarisasi Produk


Menurut kami, sebenarnya sumber standar produksi berasal dari beberapa sumber,
namun secara umum standar berasal dari empat sumber, yaitu;

 Aktivitas Perusahaan

 Asosiasi Perusahaan & Masyarakat

 Standar Nasional ditujukan untuk pengamanan dan pengawasan; penggunaan standar


nasional; dan menjaga keterpaduan, kelangsungan pertumbuhan, dan perkembangan
perusahaan yang bersangkutan.

 Standar Internasional berlaku secara Internasional. Perusahaan di suatu negara yang


mengikuti standar Internasional, maka mesin dan peralatan produksi yang akan
digunakan dalam perusahaan merupakan mesin yang sama pula yang digunakan oleh
perusahaan lain di negara lain. Oleh karena itu produk yang dihasilkan dari
perusahaan yang bersangkutan merupakan produk yang memenuhi standar
Internasional.

3. Macam-macam Standarisasi

 Standar Jumlah adalah standar yang menetapkan jumlah (unit, volume, dan berat).
Standar ini ditetapkan untuk menetapkan jumlah tertentu suatu barang dalam suatu
pembungkusan. Standarisasi ini biasanya secara konsensus diakui perusahaan
bersama-sama.

 Standar Ukuran adalah penetapan ukuran tertentu untuk barang-barang tertentu.


Standar ukuran dapat ditetapkan oleh pemerintah, badan-badan khusus atas
persetujuan. Untuk standar ini sebenarnya tidak ada sanksi untuk tidak mengikutinya,
tetapi akibatnya bagi perusahaan adalah kemungkinan barangnya tidak laku terjual

 Standar Kualitas adalah penetapan kualitas tertentu untuk barang-barang tertentu.


Penetapan standar kualitas pun ditetapkan oleh Pemerintah, Dirjen POM, atau badan-
badan khusus atas persetujuan lembaga konsumen. Tujuan dari standar kualitas ini
adalah untuk melindungi konsumen agar tidak dirugikan.

4. Jenis Standar

 Standar Teknis adalah standar yang meliputi proses produksi dan hasil produksi.
Contohnya; standar bahan baku, standar proses, standar pemakaian bahan baku,
standar bentuk dan ukuran, dan standar kualitas produk

 Standar Managerial adalah standar yang meliputi bidang-bidang adminitrasi


perusahaan.

Contohnya; standar harga, standar gaji & upah, standar pembukuan, standar
penilaian, standar jejang kepangkatan & jabatan. 

BAB III
KEGAGALAN SONY CYBER-SHOT &
NOKIA 
  

MASALAH PERUSAHAAN
Perusahaan SONY dan NOKIA merupakan perusahaan ternama, tetapi dalam kasus ini pihak
SONY dan NOKIA mengalami beberapa masalah, di antaranya;

1. Produk SONY memiliki masalah pada mental bagian bawah bodi kamera bisa
bengkok ke bawah karena ada cacat produksi. Pinggir yang tajam ini bisa melukai jari
penggunanya. SONY harus melakukan perbaikan sekitar 461.000 kamera. Mereka
akan mengganti plat body bawah ini secara gratis. Kamera yang terkena memiliki
nomor seri mulai 4500001 sampai 4569350.

2. Produk NOKIA menarik sekitar 46 juta baterai mereka. Saat diisi ulang, baterai seri
BL-5C yang diproduksi oleh Matsushita baterai industrial Co. Ltd mulai periode
desember 2005 sampai november 2006 beresiko mengalami hubungan pendek.

 
LOLOSNYA PRODUK
Lolosnya produk ini dikarenakan; 
 Kuranganya pengawasan di pabrik pendukung/pembuat.
 Kurangnya perhitungan dalam membuat produk.
 Minimnya pengujian terhadap produk tersebut.
 Terlalu cepat memasarkan produk ke pelanggan tanpa rencana yang matang.
 Terlewatinya suatu sub sistem dalam pemroduksian barang.
 Penggunaan mesin yang tidak sesuai prosedur-prosedur perusahaan.

 
DAMPAK SECARA MAKRO
1. Perusahaan

 Merusak nama perusahaan.


 Perusahaan mengalami kerugian yang cukup banyak.
 Akibat dari kejadian ini, perusahaan akan belajar dari pengalamannya untuk terus
mengawasi dan menginovasi terus produknya.
 Perusahaan harus membuat strategi baru yang sekreatif mungkin untuk menarik para
pelanggannya kembali.

2. Konsumen

 Berkurangnya kepercayaan konsumen terhadap produk ini (kecewa).


 Konsumen akan belajar untuk memilih produk yang mana kualitasnya baik.
 Konsumen harus meluangkan lebih banyak waktu dan biaya lain-lain untuk
penggantian produk tersebut, sehingga konsumen jelas lebih dirugikan.

PENETAPAN STANDAR PERUSAHAAN


Dalam hal ini perusahaan seperti SONY dan NOKIA dapat melakukan penetapan
standarisasi produknya, seperti;

1. Bagi SONY, SONY dapat melakukan perkumpulan dengan perusahaan sejenis


(kamera), misalnya penetapan format gambar dalam kamera. Penetapan format ini
seperti JPEG. SONY harus bekerjasama dengan Joint Photographic Expert Group.
Hal ini dilakukan agar konsumen lebih mudah memakai kamera SONY, karena
format gambar yang digunakan, dipakai oleh semua perusahaan di dunia.

2. Bagi SONY dan NOKIA, mereka dapat memilih memory apa yang mereka pakai
sebagai media penyimpanan, seperti MMC, SD, Micro SD, dll. Mereka memilih ini
juga harus memperhatikan banyaknya konsumen yang memakai media penyimpanan
tersebut.

3. Bagi SONY dan NOKIA, mereka harus menjaga mesin-mesin produksi dengan baik
dan dalam pembuatan produk baru, mereka harus memperhitungkan matang-matang
agar produk yang dihasilkan tidak terjadi efek yang merugikan untuk jangka panjang.

4. Bagi NOKIA, mereka harus mengikuti standar Operating System di dalam


handphone. Operating System ini ialah Symbian. Semua orang memakai Operating
system ini di dalam Handphone mereka. Baru-baru ini telah keluar Operating System
baru yaitu Mini Windows dari Microsoft Co. Apabila NOKIA memakai Operating
System baru ini, banyak konsumen akan meninggalkan produk ini, karena kesulitan
dengan menggunakan Operating System yang baru. 

 
MENG – COVER KERUGIAN
Menurut kami, upaya agar perusahaan untuk menutupi (cover) biaya tambahan yaitu:

1. Sumber berasal dari Cadangan Garansi

 Perusahan harus membuat account cadangan garansi (allowance for guarantee


expenses) di dalam pembukuan perusahaan itu. Maksud kami, yaitu dimana sebuah
penggantian suatu produk atas kelalaian perusahaan dimasukan ke dalam garansi
perusahaan. Dalam kasus ini bagaimana jika masa kadarluasa garansi suatu produk
telah berakhir? Dalam kasus ini perusahaan akan memberikan penggantian secara
cuma-cuma kepada produk yang telah melewati masa garansi (kadarluasa).
 Setelah membuat account cadangan untuk biaya garansi, perusahaan mengkira-kira
berapa banyaknya nominal yang harus ditetapkan dalam allowance for guarantee
expenses. Perkiraan (estimasi) ini bisa berdasarkan banyaknya guarantee expenses
pada masa lampau atau coba-coba.
 Dengan demikian perusahaan mengcover kerugian atas rusaknya barang dari
cadangan biaya garansi (guarantee expenses). Sebagai contoh;

Perusahaan SONY memiliki jumlah kas sebesar 300 milyar rupiah. mereka
memutuskan untuk mencadangkan uangnya ke dalam cadangan biaya garansi
sebesar 1 milyar rupiah. Maka kas akan berkurang 1 milyar untuk ditambahkan
ke dalam cadangan untuk biaya garansi, sehingga kas yang baru menjadi 299
milyar rupiah.

Cadangan untuk biaya garansi                                1 milyar

Kas                                                                                          1 milyar

Setelah itu, perusahaan SONY mendapat musibah bahwa produknya rusak dan
tidak diterima oleh konsumen. Maka sebagai permintaan maaf, SONY
memberikan ganti rugi untuk perbaikan bodi secara gratis kepada produk kamera
yang terkena memiliki nomor seri mulai 4500001 sampai 4569350. Setelah
dihitung-hitung, pemberian perbaikan bodi secara cuma-cuma ini memakan biaya
sebesar 800 juta rupiah, maka SONY mengambil uang untuk menutupi kerugian
atas produk itu dari cadangan untuk biaya garansi sebesar 800 juta rupiah.

Biaya garansi                                                       800 juta

Cadangan untuk biaya garansi                                                     800 juta 2.


Menggunakan Asuransi

Jadi kas yang semula sebesar 299 milyar tidak akan berkurang akibat musibah
yang menimpa produk SONY, melainkan cadangan untuk biaya garansi yang
berkurang untuk menutupi kerugian yang ditimbulkan dari kasus ini.

Metode semacam ini dapat dipergunakan untuk produk NOKIA atas musibah
yang terjadi pada baterai BL-5C yang diproduksi oleh Matsushita baterai
industrial Co. Ltd.
2. Menggunakan Asuransi

Perusahaan pastinya mengasuransikan seluruh bagian perusahaannya, mulai dari


bangunan fisik, produk, sampai karyawan-karyawan diasuransikan. Kita harus
membayar premi asuransinya setiap periode (perbulan, persemester, atau pertahun),
walaupun kita membayar premi asuransi setiap periodenya, namun kita mendapatkan
perlindungan atas asuransi ini.

Dalam kasus ini, perusahaan NOKIA mendapatkan suatu musibah bahwa setelah
diteliti oleh peneliti, bahwa baterai NOKIA tipe BL-5C memungkinkan terjadinya
hubungan singkat yang dapat merusak kinerja handphone. Dari pihak NOKIA
sendiri, mereka belum mengetahui efek samping dari produk tersebut untuk jangka
panjang.

Setelah pihak asuransi mendapatkan claim dari NOKIA, mereka (pihak asuransi)
akan memberikan penggantian uang atas total penggantian produk baterai BL-5C ini.
Dengan demikian perusahaan NOKIA terbebas dari kerugian yang menimpa dirinya.

 
TINDAKAN PERUSAHAAN
1. Memberikan garansi kepada produk tersebut.

2. Mengadakan evaluasi dan perbaikan terus menerus, seperti;

 Mulai dengan suatu proyek contoh.

Maksudnya kita membuat suatu proyek dimana proyek ini tujuannya untuk meneliti kualitas
barang tersebut. Setelah kita membuat proyek, kita mengambil sample sebagai sample untuk
proyek kita.

 Analisis variasi dari semua proses.

Setelah sample/contoh didapat, kita analisis mulai dari gugus kendali mutunya. Gugus
kendali mutu ialah peningkatan mutu pada setiap elemen sehingga mutu secara totalitas baik.

 Memperhatikan proses tidak hanya hasil.


Setelah setiap elemen dianalisis, pertama-tama kita melihat bagaimana proses produksi itu
dilakukan. Hal ini dilakukan agar dalam pemrosesan barang, sistem yang dilakukan sesuai
dengan prosedur-prosedur perusahaan. Hasil merupakan nomor dua.

 Membuat proses menjadi lebih sederhana, dan lebih sederhana lagi.

Setelah kita menganalisis proses, maka kita dapat mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan effisiensi dan meningkatkan efektivitas dari proses tersebut.

 Mengusahakan secara konstan untuk melakukan investasi dalam teknologi baru.

Kita dapat melakukan lebih banyak effisiensi dan efektivitas dengan cara kita investasi untuk
membeli teknologi yang paling canggih, walaupun kita mengeluarkan lebih banyak dana
untuk investasi ini, tetapi hasil untuk penghematan dan hasil yang optimal untuk kurun waktu
kedepan lebih baik dari pada tanpa investasi.

 Memandang masalah dan kegagalan sebagai kesempatan untuk perbaikan.

Jika kita mendapat masalah dalam kegagalan produk kita, maka kita jangan berkecil hati atau
putus asa, tetapi dengan kondisi seperti ini kita diarahkan untuk menghasilkan suatu produk
yang baru. Kita terus-menerus tanpa lelah untuk memodifikasi produk kita agar konsumen
merasa puas dengan produk kita. Inilah tantangan kita!

 Melakukan reorganisasi termasuk realokasi sumber daya untuk memudahkan


perbaikan terus menerus.

Reorganisasi disini maksudnya kita sebagai pimpinan harus memperbaiki sistem dalam
organisasi. Mulai dari bagian administrasi, penjualan, bagian SDM (non produksi) sampai
bagian produksinya. Hal ini ditujukan agar kinerja karyawan setiap bagian meningkat.
Kinerja disini mempengaruhi kualitas mutu setiap barang yangakan diproduksi.

Realokasi disini maksudnya kita sebagai pemimpin perusahaan mencari suatu sumber daya
yang baru, entah sumber daya itu jauh maupun dekat dari tempat kita berproduksi. Hal ini
dilakukan karena jika kita memproduksi kamera dan sumber dayanya berupa kromium untuk
body kamera tersebut. Maka hal pertama yang harus kita lakukan ialah mencari sumber daya
(kromium) yang lain yang mutunya lebih baik, walaupun sumber tersebut jauh, tetapi efek
untuk ke depannya sesuai dengan harapan perusahaan. Toh kromium merupakan bahan
mentah yang tidak mudah rusak.

3. Menjaga relasi antara pemasok dan pelanggan, seperti;

 Menghubungkan visi organisasi ke kepuasan pelanggan.

Dengan memberikan visi yang jelas, hal ini dapat memupuk suggesti pelanggan untuk
membeli produk tersebut.

 Memberikan penghargaan ke pemasok.

Jelas, dengan memberikan penghargaan ke pemasok, maka kita membuat pemasok sangat
penting, sehingga kerjasama antara pemasok dan perusahaan dapat berjalan dengan baik.

 Indentifikasi pelanggan external dan internal.

Sebagai pemimpin, kita harus melihat yang mana pelanggan external dan pelanggan internal.
Kita harus mengindentifikasi mereka, karena perlakuan kita terhadap pelanggan external dan
internal berbeda.

4. Perusahaan harus mengerti apa yang diinginkan konsumen.

BAB IV
KESIMPULAN
 

Dari hasil makalah yang kami bahas ini, kami menyimpulkan bahwa perusahaan jasa dapat
menggunakan metode ini. Dalam hal kualitas perusahaan jasa dapat meningkatkan mutu
dengan cara menata kembali tata layoutnya, seperti desain ruangan, desain gedung,
menambah fasilitas, membuat suasana perusahaan yang nyaman, sehingga para karyawan
dapat bekerja lebih produktif dan konsumen akan menilai bahwa perusahaan tersebut telah
mempunyai kualitas yang lebih baik.

Dalam perusahaan manufaktur maupun jasa, mereka harus memakai pengawas mutu, agar
mutu yang ditetapkan sesuai dengan standar perusahaan. Dengan adanya pengawas mutu ini
diharapkan perusahaan dapat meminimalisasi kerusakan-kerusakan atas kelalaian karyawan
ataupun mesin.

Agar kepercayaan masyarakat ke produk perusahaan tersebut, sebaiknya perusahaan terus


mencari informasi terus-menerus untuk dapat menganalisa kekurangan-kekurangan dalam
produk tersebut, mengembangkan kualitas produknya, memperbaiki kerusakan-kerusakan
dalam versi sebelumnya, menambah fitur-fitur baru yang diinginkan oleh konsumen, serta
menjaga relasi yang baik dengan pemasok maupun pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA
 

Sumarno & Indarti, 2008, Managemen Operational, Malangkucecwara, Malang

Tjiptono, Fandy & Anastasia Diana, 1995, Total Quality Management, Andi Offset,
Yogyakarta

Render, Barry & Jay Heizer, 2001, Prinsip-prinsip Management Operasi, Salemba Empat,
Jakarta

Gaspersz, Vincent. 1997. Management Kualitas – Penerapan Konsep-Konsep Kualitas, Elex


Media Komputindo, Jakarta

Sumber dari majalah CHIP edisi 10 Oktober 2008, Grasindo, Jakarta

Situs pribadi; www.stevan777.wordpress.com 

KASUS
 

SONY CYBER-SHOT

Digicam Lukai Pengguna


Produk Sony mendapat musibah lagi. Beberapa waktu lalu, baterai notebook sony meledak
sehingga harus ditarik dari peredaran. Kini, digicam melukai penggunanya.

Cyber-Shot DSC-T5 bisa melukai jari penggunanya. Mental bagian bawah bodi kamera bisa
bengkok ke bawah karena ada cacat produksi. Pinggir yang tajam ini bisa melukai jari
penggunanya. Sony harus melakukan perbaikan sekitar 461.000 kamera. Mereka akan
mengganti plat body bawah ini secara gratis. Kamera yang terkena memiliki nomor seri mulai
4500001 sampai 4569350.

NOKIA

Jutaan Baterai Berbahaya

Nokia, produsen ponsel terbesar di dunia, menarik sekitar 46 juta baterai mereka. Saat diisi
ulang, baterai seri BL-5C yang diproduksi oleh Matsushita baterai industrial Co. Ltd mulai
periode desember 2005 sampai november 2006 beresiko mengalami hubungan pendek.

Baterai ini banyak model mulai kelas hemat Nokia 1100 sampai model kelas atas N70 atau
N91. Selama ini, sudah 100 baterai yang bermasalah. Namun belum menimbulkan kerugian
material atau pun jiwa.

Untuk memeriksanya, baterai harus dilepas dari ponsel. Jika di bagian terdapat tulisan Nokia
dan BL-5C, periksakan no ID 26 digit bagian belakang melalui website Nokia,
www.Nokia.com. Apabila baterai tersebut termasuk di dalamnya, Nokia akan memberikan
baterai pengganti secara cuma-Cuma.

 Perkiraan Standar Gaji Menurut Level


dan Posisi Kerja
 Diposkan oleh SOME on Senin, 01 Juni 2009
 Memberi nafkah pada anak dan keluarga secara layak saya kira merupakan salah
satu ikhtiar penting yang mesti kita lakoni dengan sepenuh hati. Bekerja dengan
ikhlas dan penuh dedikasi demi mendapat penghasilan atau income yang
memadai tentu juga merupakan sebuah rangkaian ibadah yang mesti kita rawat
dengan penuh keteguhan.
Penghasilan yang layak dan nafkah yang memadai tentu saja tidak lepas dari
standard gaji atau penghasilan yang Anda terima setiap bulannya. Lalu berapa
standard gaji untuk setiap level yang berlaku di dunia kerja Indonesia? Berikut
adalah daftar standard gaji yang kira-kira menggambarkan besaran pendapatan
yang diterima oleh para pekerja dan manajer di tanah air setiap bulannya.

Fresh Graduates/Entry Level. Kisaran Standard Gaji Rp 2 – 3 juta/bulan


Dalam sepuluh tahun terakhir, besaran gaji para fresh graduates (lulusan S-1)
tampaknya tidak bergerak naik secara signifikan. Penyebabnya sederhana :
supply cenderung jauh lebih tinggi dibanding demand; sehingga buyer
(perusahaan) memiliki keleluasaan untuk memberikan gaji yang relatif rendah.
Meski demikian sejumlah perusahaan multi nasional kini memberikan gaji bagi
para fresh graduate-nya pada angka Rp 4 juta/bulan; sementara Bank Indonesia
sejauh yang saya tahu, telah memberikan gaji Rp 5 juta/bulan untuk para lulusan
sarjana baru yang bekerja untuk mereka. Namun demikian, masih banyak juga
lulusan sarjana S-1 baru yang mendapat gaji sebanding dengan UMR alias sekitar
Rp 1 jutaan saja per bulan.

Asisten Manajer. Kisaran Standard Gaji Rp 5 – 8 juta/bulan


Jika Anda sudah bekerja di kantor Anda selama 3 – 5 tahun, selayaknya Anda
sudah menduduki posisi ini. Dan itu artinya Anda bisa mendapatkan income
sekitar Rp 5 – 8 jutaan per bulannya. Kalau sudah bertahun-tahun Anda tetap
saja menjadi staf biasa dan tak pernah kunjung naik posisinya ke level ini, ya
Anda bisa mulai melakukan sejumlah manuver untuk membuat perjalanan karir
tidak menjadi stagnan selamanya. Sebab kalau ndak pernah naik posisinya, gaji
Anda ya juga ndak akan naik-naik (sementara harga semangkuk lontong sayur
rasanya terus bergerak naik).

Manajer/Kepala Bagian. Kisaran Standard Gaji Rp 10 – 15 juta/bulan


Dalam kurun waktu 7 – 10 tahun bekerja, selayaknya Anda sudah bisa berada
pada posisi ini. Kisaran gaji untuk posisi ini adalah Rp 10 – 15 juta, meski ada
sejumlah perusahaan yang memberikan gaji hingga Rp 20 juta/bulan untuk para
manajernya. Namun sejumlah bank nasional, seperti Bank BNI misalnya,
memberikan gaji sekitar Rp 12 – 14 jutaan/bulan kepada para manajernya.

Selain gaji yang cukup tinggi, karyawan pada posisi ini biasanya akan
mendapatkan car ownership program (program kepemilikan mobil). Dulu,
perusahaan tempat saya bekerja memberikan bantuan gratis sebesar 70% dari
harga mobil; dan sang manajer hanya memberikan alokasi dana 30 % saja,
untuk bisa mendapatkan sebuah mobil sekelas Kijang Innova atau Honda City.

Manajer Senior/General Manajer/VP. Kisaran Standard Gaji Rp 20 – 30


juta/bulan
Minggu lalu disela-sela memberikan workshop kepada sebuah perusahaan
perkebunan besar di Medan, saya berbincang-bincang dengan salah satu
pesertanya yang kebetulan berposisi sebagai Manajer Senior. Ia bilang kalau ia
memperoleh gaji sebesar Rp 25 juta/bulan. Dan ajaibnya, karena limpahan harga
komoditi yang melonjak di tahun lalu, ia bilang tahun ini perusahaannya akan
memberikan bonus 8 kali gaji (!) kepada seluruh karyawannya. “Alhamdulilah pak
Yodhia….”, ujarnya dengan wajah sumringah. Halah, bagaimana ndak sumringah,
wong sebentar lagi mau mendapat rezeki sebesar Rp 200 juta kontan.
Division Head/Executive VP/Direktur/Direktur Utama. Kisaran Standard
Gaji Rp 50 juta – 100 juta/bulan
Dengan kisaran gaji seperti itu, pendapatan para direktur/division head/EVP
berarti hampir sama dengan gaji seorang pilot senior Boeing 747 Jumbo di
maskapai Garuda Indonesia (sebab gaji pilot senior untuk rute internasional di
Garuda adalah Rp 90 juta/bulan).

Business Owner. Kisaran Standard Gaji : Unlimited


Nah, kalau Anda merasa ndak mampu menjadi manajer atau senior manajer, dan
karirnya begitu-begitu saja; mengapa tidak memutuskan memulai usaha sendiri
dan menjadi seorang business owner? Sebab dengan posisi itu, potensi gaji atau
pendapatan Anda bersifat unlimited (tidak terbatas). Sebab Anda sendiri yang
dengan bebas bisa menentukan berapa besar pendapatan yang layak Anda
terima.

You might also like