Professional Documents
Culture Documents
Aris Sutiana
41187003080018
Aris Sutiana 41187003080018
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kita panjatkan kepada Alloh Ta’ala atas limpahan rahmat, dan
hidayahnya, serta inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita masih diberikan kesempatan
untuk berkarya dan mamberikan manfaat kepada sesama. Karena atas berkat karunia-Nya lah
makalah ini dapat tersusun dan diselesaikan.
Semoga Makalah Analisis dan Desain Sistem ini dapat bermanfaat bagi semua orang,
terutama bagi saya sebagai penyusun. Ucapan terima kasih saya kepada teman-teman sejawat
dan rekanr-rekan moderator forum elektronika yang telah banyak membantu, sehingga
makalah in dapat tersusun.
Di dunia ini tidak ada gading yang tak retak maka kritik, saran, dan masukan yang
membangun terhadap isi maupun kata-kata yang terdapat dalam makalah ini. Akhir kata saya
ucapkan terima kasih
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi
sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi,
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang
pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan
baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi
yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar
informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang
efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan
informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
1.2. Tujuan
Tujuan suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau mencapai suatu
sasaran (objectives). Goal meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan objectives
meliputi ruang lingkup yang sempit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. ANALYSIS
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
a. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak
berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki sistem
b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
c. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
d. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
2. Initial investigation
a. Tujuan: Memerikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerah-
daerah yang menimbulkan permasalahan.
b. Hasil : Penjelasan sistem saat ini.
2.2. DESIGN
Dalam tahap perancangan (desgin) memiliki tujuan, yaitu untuk :
Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :
6. Output design
a. Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).
7. Input design
a. Tujuan: Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke sistem
informasi.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).
8. File design
a. Tujuan: Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam sistem
informasi.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi file.
2.3. IMPLEMENTATION
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
a. Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang
sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.
10.Training
a. Tujuan: Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem, persiapan
lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang berhubungan denganp pelatihan (buku-
buku panduan sistem).
b. Hasil : Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan sebagainya.
Supaya dapat memahami atau dapat mendefinisikan sebuah sistem terdapat dua
pendekatan yang dapat digunakan untuk menerangkannya,yaitu dengan pendekatan:
a. Prosedur
Yaitu "suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu".
"sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia
dengan mesin".
(Contoh : Sistem Informasi).
c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi
diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat
diramalkan (Contoh : Sistem Komputer melalui program). Sistem tak tentu adalah
"sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
unsur probabilitas".
d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sistem tertutup
adalah "sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan
luarnya". Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari
pihak diluarnya (kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup), yang ada
hanyalah relatively closed system.
Sistem terbuka adalah "sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya". Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem
pengendalian yang baik.
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang
menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu
kelangsungan hidup sistem.
d. Penghubung (interface)
Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output)
dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui
penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-
subsistem menjadi satu kesatuan.
e. Masukan (input)
Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan
perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi,
sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan
keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance
input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input
untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (output)
Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk
subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan
adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan,
sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan
baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi
akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan- laporan keuangan dan laporan-
laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
BAB III
PEMBAHASAN
Sistem analis :
a. Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer saja,
tetapi pada sistem secara keseluruhan.
b. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi
juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
c. Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan
masalah secara garis besar.
d. Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada
sesama analis sistem,programer tetapi juga pemakai sistem dan manajer.
Programmer :
a. Tanggungjawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.
b. Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem komputer,
utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.
c. Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-
instruksi program.
f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal perundingan-
perundingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada manajemen dan pemakai
sistem.
g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report).
h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.
2. Ketua analis sistem (lead systems analyst)
Ketua analis sistem biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analis sistem.
Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analis sistem dan mewakilinya bila
manajer analis sistem berhalangan.
3. Analis sistem senior
Analis sistem senior (senior systems analyst) merupakan analis sistem yang sudah
berpengalaman.
4. Analis sistem junior (junior systems analyst)
Analisis sistem junior merupakan analis sistem yang belum berpengalaman dan
masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih senior.
Analis sistem junior ini sering juga disebut dengan analis sistem yang masih dilatih
(systems analyst trainee).
5. Programer aplikasi senior (senior applications programmer)
Programer apliakasi senior merupakan pemrogram komputer yang sudah
berpengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi dan
mengkoordinasi kerja dari pemrogram lainnya. Pemrogram aplikasi senior kadang-
kadang juga disebut dengan pemrogram/analis.
6. Programmer aplikasi (application programmer)
Programer aplikasi merupakan programer komputer yang cukup berpengalaman dan
dapat melakukan tugasnys tanpa harus dibimbing secara langsung lagi.
7. Programer aplikasi yunior (junior applications programmer)
Programer aplikasi yunior merupakan pemrogram komputer yang belum
berpengalaman dan masih dibawah bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih
senior. Programer aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada pembuatan modul-
modul program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan bentuk-bentuk I/O.
Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut dengan pemrogram aplikasi yang
masih dilatih (applications programmer trainee).
2. Diagram Chart
2.1 Activity Chart
a. Systems Flowchart
b. Program Flowchart (Program Logic Flowchart, Detailed Computer
Program Flowchart)
c. Paperwork Flowchart / Form Flowchart
d. Database Relationship Flowchart
e. Process Flowchart
f. Gantt Chart
2.2 Layout Charting
2.3 Personal Relationship Charting
a. Working Distribution Chart
b. Organization Chart
3. Technique Public
3.1 Teknik Manajemen Proyek (Penjadualan Proyek)
a. CPM (Critical Path Method)
b. PERT (Program Evalution and Review Technique)
3.2 Fact Finding Technique (Mengumpulkan data dan menemukan fakta)
a. Interview, Observation, Questionaires, Sampling
3.3 Cost Effectiveness Analysis / Cost Benefit Analysis
3.4 Inspection and Walkthrough
Analisis dan Desain Sistem 17
Aris Sutiana 41187003080018
3.5 Meeting
|
| +---------------+\
| /: : \
| / : : \
| / : : \
| / : : \
| / : : \
| / : :
| /--------+/ : :
| / I : II : III : IV
|/ : : :
+---------------------------------------------------------------
Development Growth Maturity Deterioration
Tahap requirement analysis adalah tahap interaksi intensif antara analis sistem
dengan komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem
menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai,
sehingga mendapat partisipasi yang baik.Merupakan pekerjaan sulit untuk mendapatkan
kesepakatan (skeptical) pemakai tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi,
karena mungkin pemakai mengalami kegagalan sistem informasi sebelumnya.
Keinginan pemakai
Tahap awal dalam requirement system adalah melakukan survey terhadap
keinginan pemakai dan menjelaskan sistem informasi yang ideal. Ideal disini merupakan
konsep daripada kenyataan, artinya bahwa tidak ada sistem yang ideal (tidak ada sistem
informasi yang sempurna) tetapi bersifat subyektif saja. Kalau hal ini tidak dijelaskan
secara mendalam dapat menimbulkan perbedaan pandangan atau akan mengecewakan
end-user.
Beberapa faktor penting dalam interview yang baik, yaitu objektives, audience, format,
weighting dan combining responses, and docummentation.
Kuesioner (Questionnaires)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
Mendisain dengan menggunakan standar kuesioner.
Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end-users.
Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi.
2. Target dari metode.
Semua end-user dengan wawasannya akan dilibatkan dalam proses solusi
pemecahan sistem.
End-user dihubungkan dengan proses pemakaian simbol-simbol dalam DFD.
3. Keuntungan metode.
Murah dan cepat dari pada interviews.
Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya satu ahli yang dibutuhkan
untuk mendesain kuesioner untuk end-user yang terpilih.
Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan kuesioner.
Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua end-user.
4. Kerugian metode.
Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi end-user.
Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat menampakkan pribadi end-user.
Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan yang kuat untuk
mengembalikan kuesioner.
Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end-user secara spesifik.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
Pertanyaannya sederhana, dan tidak memiliki arti mendua.
Membutuhkan wawasan yang luas dari end-user.
Bila memiliki sedikit waktu dan biaya.
Observasi (Observation)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi pengamatan.
Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volumen dan
pengolahan lembar kerja.
Sampling
Sampling dapat membantu mengurangi waktu dan biaya. Perlu kecermatan untuk
memilih sample dari populasi, sehingga membutuhkan keahlian statistik supaya
tidak mengalami kegagalan atau ancaman.
c. Keahlian.
Staff sistem informasi mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang
cukup seperti masalah telekomunikasi, integrasi database, dan interactive setting.
Perusahaan dapat mengkontrak konsultan untuk menambah kemampuan mendesain.
Hal ini nantinya akan diperhadapkan pada kendala biaya yang dikeluarkan untuk tenaga
konsultan.
d. Teknologi.
Kebutuhan teknologi mungkin akan menjadi masalah utama dalam mendukung kerja
sistem, sehingga perlu memperhatikan perkembangan teknologi terus- menerus, yang
konsekuensinya terjadi pengeluaran biaya yang besar dan jangan sampai teknologi yang
dipakai ketinggalan dari para pesaingnya.
e. Faktor ekternal.
Banyak kendala yang datang dari luar setting design, seperti pencegahan
menggunakan teknologi eksotik (exotic of technologies), mencegah memelihara data
lokal dalam sebuah sistem database pusat, dan sebagainya.
Sistem dibandingkan berdasarkan biaya dan keuntungan secara relatif. Biaya adalah
kebutuhan pembayaran untuk perancang dan pengoperasi sistem informasi.Keuntungan
adalah nilai atau kondisi tambahan sebagai hasil implementasi sistem informasi. Hal-
hal tersebut termasuk mengurangi tingkat kesalahaan (error rates), meningkatkan
penjualan (increased customer sales), dan mempercepat waktu respon. Keuntungan
merupakan sesuatu yang sulit diukur karena bersifat kualitatif (bukan berupa angka
hanya deskriptif saja). Meningkatkan kepuasan konsumen dan mengurangi perlawanan
pemakai (end-user resistance) adalah keuntungan kualitatif. Keuntungan adalah
kesempatan untuk meningkatkan (memperbaiki) keuntungan perusahaan.
Ada tiga cara satu sistem (A) dapat lebih unggul dibanding sistem lainnya (B).
1. Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan kedua sistem mempunyai
keuntungan sama.
2. Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan A juga mempunyai keuntungan
yang lebih banyak dibanding B.
3. A dan B mempunyai biaya yang sama, tetapi A mempunyai keuntungan yang lebih
banyak.
Sebuah contoh pertanyaan sulit dijawab, jika sistem A biayanya rendah, tetapi sistem B
mempunyai keuntungan yang lebih banyak, mana sistem yang baik ?
Ada banyak contoh perusahaan menyesuaikan sistem informasi baru dengan
memperhatikan kenaikan keuntungan dibanding penurunan biaya. Pertama, penggunaan
kartu ATM dibenarkan untuk meningkatkan jumlah nasabah bank sehingga menambah
pelayanan (added service). Kedua penggunaan laser scanning untuk supermarket adalah
untuk mengurangi antrian pembayaran (checkuot lines), yang akan diterjemahka
sebagai projected meningkatkan layanan (market share) konsumen. Penekanan
pemakaian automation sebagai peningkatan penjualan dan keuntungan dibanding
mengurangi biaya. Menjual (selling) sistem informasi ke manajemen sebagai projected
benefits mempunyai dua masalah, yaitu :
a. Sulit menaksir keuntungan secara kuantitatif (to quantify benefits).
Berapa banyak nasabah bank menarik uangnya melalui mesin ATM ?. Berapa besar
tingkat pinjaman baru pribadi (the average new customer's loan), checking dan savings
balance ?. Banyak yang telah mencoba memecahkan pertanyaan-pertanyaan tersebut
melalui probabilitas (use of future probabilities). Masing-masing pendekatan
menambahkan masalah estimasi probabilitas mendatang dan masalah estimasi
pendatang mendatang (estimating future revenues).
b. Kalaupun keuntungan dapat ditaksir secara kuantitatif, jarang dalam bentuk nilai
uang. Bagaimana waktu tunggu yang pendek dari nasabah terhadap tingkat keuntungan
uang yang diperoleh. Bagaimana dapat menterjemahkan mengurangi tingkat kesalahan
dengan mengurangi biaya atau menaikkan pendapatan ?. Memang dapat dikerjakan,
tetapi sulit, merupakan tugas yang samar-samar (imprecise task).
Mengapa penting untuk diterjemahkan (to translate) menjadi keuntungan yang dapat
diukur dalam uang (to measurable dollars) ?. Ada tiga alasan, yaitu :
a. Perusahaan membuat catatan (keep track) uang dengan sistem akuntansi tradisional.
b. Alternatif sistem informasi bersaing dengan alternatif yang berasal dari area lain
dalam perusahaan.
Akan digunakan aturan (rule) atau taktik (tactic), sistem analis harus
berhati-hati dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Hanya seorang sistem analis dengan kemampuan komunikasi yang tinggi (superior
communication skills) dan pertimbangan pengaruh (considerable influence) dapat
menjual (sell) ke manajemen sebuah sistem dengan pengukuran biaya yang tinggi
tetapi keuntungan yang tidak terukur adalah lebih baik. Hal ini merupakan kesedihan,
tetapi masih benar.
b. Angka uang (dollar figures) menyatakan secara tidak langsung (imply) lebih akurat
daripada kelayakan. Sebuah perusahaan dapat memprediksi market share-nya dua
puluh tahun dari sekarang. Angka peramalan (forecast figure) berisi 3 desimal point
yang kelihatan lebih akurat. Kebenaran akurasi adalah jawaban yang lebih baik.
Keuntungan mencakup dalam model analisis yang hanya dapat diekpresikan dalam
nilai uang, dimana jarang terjadi. Ketika dapat diekspresikan dalam nilai uang,
ditunjukkan dalam biaya negatif.
Kategori biaya
Nature of costs
Biaya sistem informasi dapat terjadi sekali atau berkesinambungan. On-time costs,
development costs adalah berhubungan dengan pengembangan sistem, dan recurring
costs, operational costs adalah berhubungan dengan operasi sistem informasi setiap
hari. Perbedaan antara one-time (development) dan recurring (operational costs)
seringkali dari pilihan materi (matter). Misalnya, pembelian sebuah komputer adalah
one-time development system, sedangkan menyewa komputer yang sama adalah
recurring operational cost. Gunakan daftat berikut untuk menetapkan biaya :
Ada 4 metode yang biasa digunakan untuk membandingkan dua atau lebih
sistem informasi, yaitu :
a. Break-even analysis (BEP)
b. Payback period
c. Discounted payback period
d. Internal rate of return (IRR).
Faktor kualitatif
Hanya seorang analis sistem yang berkharismatik saja yang dapat menjual sistem
informasi ke top management tanpa menunjukkan peningkatan keuntungan. Mungkin
sistem baru mempunyai biaya yang rendah atau penjualan yang tinggi daripada sistem
yang lama. Mungkin laporannya dalam meningkatkan keakuratan atau kepuasan
konsumen. Walaupun demikian, faktor-faktor tersebut tidak menyangkut besarnya
penghematan uang atau besarnya uang yang dikeluarkan.Suatu saat anda dapat posisi
mengirikan dapat menjual sebuah sistem informasi baru ke manajemen dengan
menggunakan antisipasi keuntungan daripada penghematan uang. Selamat !. Anda
harus berusaha membantu manajer tingkat atas yang terkait agar dapat ditingkatkan.
Mungkin anda akan menjual kemampuan saat ini yang tidak ada. Dalam setiap sebuah
kasus, ada sistem informasi saat ini tidak dibandingkan dengan biaya usulan sistem
baru. Membuat rencana menjual sistem informasi baru berdasarkan keuntungan
kualitatif daripada biaya kuantitatif adalah hal yang tidak biasa. Seringkali anda
menunjukkan beberapa perbedaan biaya sebelum top management mempertimbangkan
rekomendasi anda untuk mendesain sebuah sistem informasi baru.Memang terdapat
kaitan antara sistem yang diperbandingkan melalui biaya, tidak dapat diukur dan faktor-
faktor perbandingan non-biaya. Faktor kualitatif seperti kinerja sistem informasi dan
keuntungan strategi kompetetif menjadi relevan.
Beberapa faktor kualitatif yang mengarah kinerja sistem informasi yang baik :
a. Mengurangi tingkat kesalahan (increased accuracy).
b. Mengurangi waktu untuk memperbaiki kesalahan.
c. Mengurangi waktu tanggap dari workstation interaktif.
d. Mempercepat waktu penyediaan laporan (informasi).
e. Meningkatkan keamanan sistem.
f. Memperbanyak update sumber record aktif.
g. Meningkatkan kepuasaan pemakai.
Beberapa faktor tersebut dapat diukur, tetapi tidak dalam uang.
STUDI SISTEM
Problem statement
1. Nature of the problem detected (for example, increasing data entry
backlogs).
2. How problem was detected (for example, customer complaints or
performance measurement system).
3. Impact of problem on organizational goals (for example, delays
processing of customer orders or reduces cash flow).
4. Departments and functions involved (for example, marketing department
and order processing section of production department).
o People (for example, an average 20 percent vacancy rate among data entry
operators).
o Hardware.
o Software.
o Development funds.
7. Organization of involved departments and function (for example, an organizational
chart).
Recommended solution
1. Overall system description for recommended alternative.
2. New system functions and relationships (for example, logical data
flow diagram).
3. Expected new system results.
o Costs.
o Benefits.
4. Proposed development schedule.
5. Development resource needs.
Docummentation
1. Physical and logical data flow diagrams.
2. Processing flow statistics (volume, timing, and so on).
3. Organizational charts.
Here are some guidelines for presenting the system study successfully :
1. Melakukan presentasi secara singkat untuk menghindari melampaui waktu yang
diberikan.
2. Mengurangi penjelasan teknik secara detail seminimal mungkin. Lebih baik
menjelaskan teknik secara detail dalam menjawab pertanyaan spesifik daripada tidak
diminta.
3. Presentasikan secara jelas, supaya tidak berantarkan gunakan peralatan visual.
4. Jika menggunakan model (prototyping), bawalah bring workstation portable
(laptop). Demonstrasi secara langsung adalah lebih informatif dan menarik daripada
inactive visual aids.
5. Tekankan keuntungan-keuntungan usulan sistem informasi dengan beberapa
alternatif sesuai dengan kondisi yang dialami perusahaan. Jangan membatasi
membandingkan sistem informasi lainnya. Gunakan komparasi nilai-nilai keuangan
seperti ROI (return of investment).
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan
konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk analisis sistem dan pada dasarnya
semunya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem yang rumit kemudian
melakukan modifikasi dengan beberapa cara.
Hasil modifikasi dapat berupa subsistem baru, komponen baruatau serangkaian
transformasi baru dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi
di dalam sistem agar lebih efisien, untuk mengubah sasaran sistem, untuk mengganti
output, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau
untuk melakukan beberapa perbaikan serupa.
Tahapan dalam menganalisis sistem :
1. Definisikan masalahnya.
Bagian sistem yang mana yang tidak memuaskan ?. Apakah input telah mengalami
perubahan bentuk, harga atau ketersediannya ?. Apakah output kurang memuaskan ?.
Apa tujuan usaha analisis sistem ?.
2. Pahami sistem tersebut dan buat definisinya.
Karena sistem mempunyai hirarki (terdapat subsistem di dalam sistem yang lebih
besar) dan saling berhubungan dengan lingkungannya, maka akan sulit untuk dapat
merumuskan secara tepat apa saja komponen sistem yang sedang dipelajari. Tindakan
ini selanjutnya dapat diperinci lebih lanjut dengan mengajukan beberapa pertanyaan
berikut untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem.
a. Apa yang menjadi variabel-variabel (komponen sistem) ?
b. Bagaimana tiap variabel tersebut saling berhubungan dan juga dengan
lingkungan?
c. Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu dimana sistem akan berakhir
serta apa rumusan pengembangannya ?
3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan
modifikasi sistem tersebut ?. Pilihan apa saja yang tersedia untuk memperbaiki
sistem, berapa biayanya serta apakah hal tersebut dapat diterapkan ?.
4. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.
5. Terapkan alternatif tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Davis, William S., Systems Analysis And Design : A Structured Approach, Addison-
3. Lucas JR, Henry C., Analisis, Desain, Dan Implementasi Sistem Informasi, Penerbit
4. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Macmillan