Professional Documents
Culture Documents
1.1 Pendahuluan
1. Monopoly
2. Oligopoly
3. Monopolistic Competition
4. Perfect Competition
(Sanusi, 2007)
Struktur pasar tersebut diatas, memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda
satu sama lain. Karakteristik dan ciri dari setiap pasar umumnya terlihat pada
persoalan harga, jenis produk, dan jumlah produk yang ditawarkan. Harga, jenis
produk dan jumlah produk yang ditawarkan perusahaan dalam berbagai struktur
pasar tersebut akan berdampak pada keuntungan perusahaan. Harga misalnya
pada pasar monopoly ditentukan oleh perusahaan dan konsumen hanya menerima
harga yang telah ditetapkan. Hal ini berbeda dengan pasar yang lainnya dimana
harga ditentukan oleh pasar dan produsen dan konsumen tidak dapat
mempengaruhi harga.
2
D1
D D1
Q1 Q
4
Gambar 1
Hal lain yang merupakan ciri dari pasar monopolistik adalah barangnya
bersifat berbeda corak. Hal ini pulalah yang membedakan dengan pasar
persaingan sempurna yang memiliki barang yang relative sama di pasar. Sukarnya
membedakan barang mana yang diproduksi suatu perusahaan dengan perusahaan
lainnya pada pasar persaingan sempurna, maka pada pasar monopolistik berbeda
coraknya. Perbedaan corak (differentiated product) inilah yang secara fisik mudah
dibedakan diantara produksi suatu perusahaan dengan produksi lainnya. Di
samping itu terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya, bentuk
jasa perusahaan setelah penjualan, dan perbedaan dalam cara membayar barang
dibeli oleh konsumen (cash and credit). Perbedaan-perbedaan ini dalam pasar
monopolistik, barang yang diproduksikan oleh perusahaan bukanlah bersifat
pengganti sempurna (perfect substitute) terhadap barang yang diproduksi oleh
perusahaan lain. Ini hanya merupakan pengganti yang dekat atau close substitute.
Perbedaan dalam hal sifat barang yang dihasilkan inilah yang menjadi sumber
kekuasaan monopoli, walaupun terbatas, yang dimiliki perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistik.
Salah satu ciri yang menonjol dalam pasar persaingan monopolistik adalah
differentiated product. Keragaman produk ini mengandung konsekuensi logis
terhadap kurva permintaan yang dihadapi perusahaan miring ke kanan dan control
perusahaan terhadap harga produk adalah kecil.
0 Q1 Q2
Q
8
MR
Gambar 2
Kurva Permintaan
Pada tingkat harga P1, setiap perusahaan akan menjual barangnya sebesar
0Q1, sesuai dengan asumsi Chamberlin bahwa perusahaan akan berprilaku sama
jika semua perusahaan tetap mempertahankan tingkat harga P1. Kurva permintaan
df lebih elastis pada tingkat harga P1 daripada kurva permintaan proporsional
9
karena perusahaan secara individu tidak berpikir bahwa perusahaan lain akan
bereaksi mengubah tingkat harganya. Dengan demikian perusahaan secara
individu menurunkan tingkat harganya ia akan mendapatkan tambahan pangsa
pasar karena pesainnya tetap mempertahankan harganya yang lebih tinggi. Pada
pasar persaingan sempurna df berbentuk horizontal pada tingkat harga P1, pada
pasar persaingan tidak sempurna, df mempunyai slope turun kekiri (downward)
sehingga df mempunyai kurva MR.
P1 bukan tingkat harga yang akan diterima oleh perusahaan. Pada tingkat
harga ini perusahaan akan menaikakn output sehingga MR dengan MC (terjadi
pada Q2). Di sini perusahaan dapat menjual output sebeser Q2 pada tingkat harga
P2. Pada tingkat ini semua perusahaan yang bertindak untuk menaikkan outputnya
tidak dapat bergerak disepanjang kurva permintaan kurva permintaan individual
df. Oleh karena itu merekan harus bergerak di sepanjang dp. Tingkat harga P2 dan
output Q2 bukan kombinasi keseimbangan karena kurva yang relevan adalah dp.
Titik optimum masing-masing perusahaan terjadi pada kurva permintaan
imajinernya df, dimana MR sama dengan MC.
3. Selera, pendapatan, harga atau strategi penjualan produk dari industry lain
berubah.
d
SMC
P0
P1
d’
D’
MR
0 Q0 Q2 Q1 Q
11
Gambar 3
Pe LAC
M
E
MRf
0 Qe Q
12
Gambar 4
2. Kurva permintaan DD’ memotong kurva permintaan dd’ dan LAC dititik
singgung LAC dan kurva permintaan dd’ (di E)
P
M LAC
SMC1 LMC
SAC1
SAC
Excess Capacity
0 Q1 Q2 Q
Gambar 5
14
Excess Capacity
DAFTAR PUSTAKA