Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
C. Pembatasan Masalah
Agar pembatasan masalah ini telah terarah, maka penulis merasa perlu mempatasi
masalah yang penulis bahas. Adapun masalah yang akan penulis bahas yaitu seputar
Objek Wisata di Pulau Bali dan sekitarnya saja. Hal ini tidak melenceng dari judul karya
tulis.
D. Metode Penulisan
Dalam pengumpulan data dan bahan, penulis menggunakan beberapa metode
pengumpulan data antara lain :
1. Metode Observasi yaitu penulis mengadakan pengamatan secara langsung pada objek
2. Metode Wawancara yaitu penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan
dengan penulisan karya tulis.
3. Metode Study Kepustakaan ( Litur Bitur ) yaitu penulis membaca bukti-bukti di
perpustakaan yang berhubungan dengan kepariwisataan di Bali.
E. Sistematika
Dalam karya tulis ini penulis akan menyebutkan terlebih dahulu garis besar sistematika
karya tulis, agar pembaca mengetahui isi karya tulis ini secara jelas. Adapun
sistematikanya adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN, meliputi :
A. Alasan Pemiliahn Judul
B. Tujuan Penulisan Kaerya Tulis
C. Pembatasan Masalah
D. Sistematika
BAB II
KEADAAN UMUM PULAU BALI
Umat Hindu memiliki 5 upacara adapt yang di sebut Panca Yatnya yanga rtinya 5
pengorbanan, yaitu :
• Dewa Yatnya, yaitu pengorbanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
• Putra Yatnya, yaitu pengorbanan terhadap roh atau leluhur yang telah meninggal
• Resi Yatnya, yaitu pengorbanan terhadap para pendeta
• Manusia yatnya, yaitu pengorbanan yang dilakukan manusia agar hidupnya aman dan
sejahtera
• Brita Yatnya, yaitu upacara yang dilakukan untuk makhluk hidup dunia.
Upacara adat di bali biasanya bersifat ritual. Disamping upacara yang di sebut di atas, ada
juga upacara lain yang wajib yaitu :
1. Mapendes, yaitu upacara potong gigi yang di lakukan setiap remaja di Balai Adat
2. Meraja Swala, yaitu upacara yang dilakukan oleh para gadis yang sedangt mendapat
menstruasi.
3. Ngaben, yaitu upacara pembakaran jenazah. Tujuan dari upacara tesebut yaitu untuk
memulangkan kembali roh sarta jasad manusia keasalnya. Roh kembali kepada Tuhan,
sedangkan jasad kembali kepada lima unsur alam yaitu tanah, air, angina, api dan
angkasa.
C. Hari-hari Besar Agama Hindu
1. Hari Raya Nyepi
Hari raya ini dirayakan untuk menyambut Tahun Baru Saka. Pada hari ini masyarakat
tidak melakukan aktivitas mulai dari memasak, bekerja, keluar rumah bahkan
menyalakan lampu. Suasana pada Hari raya Nyepi itu benar-benar sepi dan hening, sebab
masyarakat Bali berdo’a dan beribadah setiap hari. Tetapi bagi yang memiliki anak kecil,
boleh menyalakan lampu tapi harus minta ijin dulu kepada ketua atau harus diketahui
oleh para tetangga.
D. Macam-macam Pura
Pura dapat di bedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. Klasifikasi Pura menurut pemakaiannya :
a. Pura keluarga digunakan untuk 1 keluarga
b. Pura Besakih digunakan untuk semua penduduk yang berdomisili di Pulau Bali.
A. Pantai Sanur
Hotel Bali Beach lokasinya di Pantai Sanur Kotamadya Denpasar kurang lebih 5 km dari
kota Denpasar menuju Pantai Sanur. Ada keanehan di Pantai Sanur yang pasirnya hitam
dan putih. Di Pantai Sanur juga terkenal sebagai tempat melabuh mayat dan juga terkenal
sebagai tempat matahari terbit. Pantai Sanur terletak di Kabupaten Bandung 6 Km dari
Dempasar ke arah Timur. Sanur dikenal dengan Sunrisenya karena kita dapat melihat
terbiynya sinar matahari. Pada tahun 1960-an hotel yang ada di Sanur terjadi kejadian
yang sangat ngejutkan masyarakat Pulau Bali. Pada tanggal 30 Januari 1933 Hotel bali
Beach terbakar dengan hebatnya. 500 kamar hangus namun ada keanehan yang terjadi
pada nomer 327. di kamar tersebut tidak terbakar sedikitpun tapi masih utuh. Karena di
kamar tersebut dihuni oleh roh halus. Orang yang tidur atau menempati kamar nomer 327
tidak ada yang betah karena terjadi keanehan-keanehan yang menakutkan misalnya air
tidak lancer, suara-suara yang masih terdengar di kamar.
B. Tari Barong
Sejak tahun 1960-an Tari Barong mulai dipertunjukkan kepada wisatawan khususnya di
Batubulan, Tegal Tama dan Singa Padu. Ketiga daerah tersebut berada di Kabupate
Giayan. Sejak itu pagelaran tari Barong tidak hanya menjadi monopoli daerah Giayan
saja tetapi juga menyebar ke berbagai daerah lainnya. Yang menarik dalam pagelaran
Tari Barong ini adalah kesakralannya. Tari Barong menggambarkan pertarungan antara
kebajikan melawan kebathilan. Barong adalah seekor binatang purbakala yang
melukiskan kebajikan dan Rangda adalah binatang yang maha dahsyat dan
menggambarkan kebathilan. Dalam kisah ini di ceritakan sang Rangda berubah menjadi
setan dan memasukkan roh jahad kepada pengukut Dewi Kunthi sehingga menyebabkan
mereka menjadi marah. Keduanya menemui patih dan bersama-sama menghadap Dewi
Kunthi. Sebenarnay sebagai seorang ibu, dewi Kunthi tidak sampai hati. Tetapi setan
telah merasuki raga Dewi Kunthi sehingag dia marah dan mengorbankan anaknya.
Kemudian turunlah Dewa Syiwa dan memberikan keabadian hidup kepada Sadewa serta
kejadian itu tidak diketahui oleh Rangda. Rangda mohon mapun dan dia diselamatkan
agar masuk surga oleh Sadewa. Akan tetapi ketika salah satu pengikut Rangda yang
bernama Kanglika mohon untuk diselamatkan, ditolak oleh Sadewa. Maka terjadilah
perkelahian. Dalam perkelahian itu Kalika berubah menjadi Tagda yang dahsyat dan
pertempuran it uterus berlanjut tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah.
Sehingga sampai sekarang kebajiakan dan kebathilan tetap merebutkan hati. Sebelumnya
tari Barong ini adalah sangat menarik apabila dilihat dari nilai seni dan makna tariannya.
Tema dari Tari Barong ini diambil dari cerita pewayangan.
C. Puri Galuh
Puri Galuh terletak kurang lebih 6 Km dari kota Denpasar. Puri Galuh adalah toko
kesenian batik yang disitu menyediakan jenis pakaian atau kerajinan Bali diantaranya :
• Batik
• Kaos
• Kemeja
• Pakaian
Wisatawan yang masih sekolah diberi harga discount 20-50 % dengan dibatasi waktu
selama 40-45 menit untuk memilih barang yang akan dibeli sebagai cindera mata.
D. Pasar Seni Sukowati
Pasar Seni Sukowati terletak di kota Sukowati. Pasar Sukowati ini seperti layaknya pasar
lainnya, yang menjual berbagai macam barang untuk keperluan wisata-wisata dalam
negeri maupun luar negri sebagai cindera mata daerah Bali. Orang-orang yneg
berkunjung di Bali tentunya mereka singgah di pasar tersebut. Barang-barang yang dijual
merupakan hasil seni orang Bali tetapi sebagian besar barang-barang tersebut bisa
digunakan sebagai souvenir atau kenang-kenangan untuk teman maupun kerabat.
E. Pantai Kuta
Pantai Kuta terletak di Kecamatan Kuta., Kabupaten Bandung. Dari Kotamadya
Denpasar, 4 Km dari Bandara Ngurah Rai. Pantai ini terkenal dengan pantai putihnya dan
panoramanya yang sangat indah terutama pada saat matahari tenggelam sehingga banyak
wisatawan domestic maupun mancanegara datang untuk menyaksikan panorama tersebut.
F. Tanjung Benoa
Di Tanjung Benoa perjalanannya cukup jauh dari Denpasar jalan menuju Tanjung Benoa
begitu rumit dan rawan karena jalannya berkelok-kelok. Keadaan di Tanjung benoa ini
sangat panas dan sepi untuk di kunjungi oleh orang-orang asing, jadi semuanya di sana
hanya untuk istirahat sementara. Di sana juga ada semacam gantole yang sekali putar
kurang lebih 75.000.
G. Cah Ayu
Cah Ayu merupakan tempat yang berisi oleh-oleh khas Bali. Makanan khasnya adalah
kacang-kacangan, jajan, brem dan lain-lain. Di sana menjual berbagai jenis oleh-oleh
khas Bali, tetapi yang paling banyak di jual dari Cah Ayu adalah makanan-makanan.
Pemilik usahanya adalah Bapak Robani yang berasala dari Jawa.
I. Bedugul
Danau Bedugul adalah danau yangs sangat indah dengan keberadaan pura di tengah-
tengah danau. Danau ini berada di tengah pegunungan dengan ketinggian 1.404 m diatas
permukaan laut. Untuk menuju Danau Bedugul dipelukan waktu satu setengah jam dari
pasar Sukowati dengan jarak 50 km dari Denpasar. Perjalanan menuju danau itu pun
dijamin tidak akan membosankan. Karena di sepanjang perjalanan kita dapat melihat
pemandangan yang indah. Dari daerah danaupun kita juga dapat melihat sebagian daerah
Bali Selatan. Setelah menaiki jalan yang berlekok-kelok, maka setelah samapai di Danau
Bedugul kita dapat mengirup segarnya udara pegunungan.
Bedugul berasal dari kata “Bedug” dan “Pukul”. Maka bias juga dikatakan bahwa Danau
tersebut merupkan perpaduan atau toleransi antar umat agama Islam yang dilambangkan
dengan Bedug dan Hindu yang dilambangkan dengan pukulan pada batok kepala. Maka
di Danau ini pun terdapat sebuah masjid sebagai fasilitas dan pura yang menarik dari para
wisatawan. Ada pula yang berpendapat nama itu berasal dari nama Pura Subuk yang
disebut Digul alias Bedugul. Dapat pula diartikan bahwa Bedugul berarti tanah yang
menjorok keatas. Mungkin karena keberadaannya di daerah pegungungan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penulisan ini penulis dapat menarik kesimpulan. Ternyata objek-objek
wisata di Pulau Bali selalu padat dikunjungi oleh pengunjung baik dari domestic maupun
pengunjung dari mancanegara.
Dari penyusunan karya tulis ini penulis bias menarik kesimpulan :
1. Mayoritas penduduk Bali memeluk agama Hindu. Hal ini terkain dengan banyaknya
pura yang dibangun di setiap banjar atau desa maupun di setiap rumah.
2. Denagn kemajuan zaman yang makin modern. Ojek wisata Tanah Lot masih banyak
menyimpan misteri yang sifatnya misitis dan sampai sekarang masih dipercaya. Dan ini
merupakan salah satu daya tarik Tanah Lot disamping keindahan panoramanya.
3. Dengan kebudayaan sendiri yang asli dan panorama alam yang alami, maka Pulau Bali
berhasil menjadi objek wisata yang terkenal di seluruh dunia.
B. Saran
Dari hasil penyususnan karya tulis ini maka penulis bias memberikan saran-saran sebagai
berikut:
1. Kebudayaan merupakan warisan nenek moyang dan warisan kita bersama maka dari
itu harus kita jaga dan lestarikan bersama.
2. Mengembangkan dan meningkatkan usaha pemerintah dalam melestarikan serta
menjaga kebudayaan Indonesia.
3. Segala fasilitas, sarana dan prasarana serta pelayanan terhadap pengunjung di Tanah
Lot agar lebih bias ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Djeren, Dkk. 1980. Geografi Indonesia I dan II, kinta Jakarta, Jakarta
Koentjoroningrat. 1976. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta. Jembatan.
Jakarta.
Kuswanto, Dkk. 1973. Geografi Kependudukan. Solo: Tri Ratna.