Professional Documents
Culture Documents
Universitas Bengkulu
Oleh :
Joni Irawan
G1D006007
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2010
58
BAB V
Sistem Pengoperasian Panel Kontrol Motor Induced Fan GBM 304 dengan
Sistem Elektromagnet di PUSRI-IB
5.1 Umum
Sebagian besar industri banyak menggunakan motor sebagai mesin
produksi maupun mesin pendukung produksi. Untuk itu diperlukan proses
pengoperasian mesin. Mesin yang banyak digunakan adalah motor induksi 3 fasa.
Motor ini dikontrol oleh panel kontrol motor. Di dalam proses pengoperasian
terdapat sistem pengendalian dan sistem pengaturan. Pengendalian ada yang
bersifat manual, semi-otomatis dan otomatis. Pengendalian tersebut menggunakan
sistem elektromagnetik. Salah satu contoh adalah proses pengoperasian panel
kontrol motor Induced Fan GBM 304 dengan kendali Elektromagnet di PUSRI-
IB.
PUSRI-IB memiliki tiga pembagian area kerja beban yaitu area Urea,
Amoniak, dan Utility. PUSRI-IB memiliki 2 ruangan panel listrik utama. Satu
ruangan gabungan antara panel beban amoniak dan utility sedangkan yang
satunya lagi gabungan antara panel beban Urea dan Utility. Pada ruangan panel
listrik terdapat DS (Disconnected Switch), MPR (Motor Protection Relay), MCC
(Motor Control Center) dan panel kontrol motor. MCC merupakan pusat kontrol
motor dimana satu MCC terdapat beberapa unit beban. Untuk area Urea terdapat
MCC 58, MCC 511, MCC 514, area Amoniak terdiri dari MCC 51, MCC 52,
MCC 513, MCC 51 A sedangkan area Utility terdiri dari MCC 510, MCC 512,
MCC 515, MCC 59, MCC 53, MCC 54. Beban Motor GBM 304 merupakan salah
satu beban MCC 511 yang memilki kapasitas besar di urea. Motor ini terdapat
sebanyak 6 unit terletak di Prilling Tower lantai paling atas. Di ruangan panel
listrik terdapat 6 Panel kontrol motor GBM 304 dengan kode A s.d. F. Motor ini
digunakan sebagai Induced Fan atau yang biasa dikenal sebagai Blower . Blower
ini bekerja menghisap udara panas dari bawah dan dibuang ke atas sistem axial.
59
5.2 Asumsi-Asumsi Data
Dalam melakukan perhitungan rating kontaktor dan arus maksimum yang
mengalir pada rangkaian panel motor maka diperlukan asumsi data sebagai
berikut :
5.2.1 Data Tegangan Saluran Beban, Daya Aktif Beban dan Cos Phi Beban
Tegangan Vrms = 440 Volt
Daya Aktif (P) = 45 KW
Cos phi = 0.679
No. 66
Nomor Alat GBM 304 B
Nama Alat INDUCED FAN FOR PRILL-TOWER
Merk Toshiba (Japan)
Serial Number 1020117565
Daya Aktif (P) 45
Tegangan (V) 440
Arus (A) 90
Frekuensi (Hz) 50
Putaran (rpm) 725
Kutub 8
Fasa 3
IP 55
Kelas Isolasi F
Type TIKK
Rating Cont
Rotor Cage
60
Amb Temp 40
Temp Rise 80
Bearing DE NU 318
Bearing NDE 6320
Sumber : PT PUSRI
(a) (b)
Gambar 5.1 a)Motor GBM 304 tampak depan b) Motor GBM 304 tampak atas
61
Gambar 5.2 Isi panel motor GBM 304 bagian kontrol
62
Gambar 5.4 Local Control Switch yang terdapat di pintu panel kontrol motor.
63
Untuk memutuskan dan menghubungkan daya motor.
6. Kabel Penghantar
Kabel yang digunakan pada motor ini adalah jenis NYFGBY 3Cx50
mm2 .
7. Terminal
Sebagai tempat menyambungkan titik saluran.
64
110 V AC kontak bantu
Kontak Utama : 1 3 5 Kontak daya
2 4 6 Kontak Beban
Kontak bantu : 2 NO yaitu 13 14 dan 43 44
2 NC yaitu 21 22 dan 31 32
Rating Arus : 170 A
2. Termal Over Load Relay (TOLR)
Thermal Over Load Relay (TOLR) adalah suatu pengaman beban
lebih menurut PUIL 2000 bagian 5.5.4.1 yaitu proteksi beban lebih (arus
lebih) dimaksudkan untuk melindungi motor dan perlengkapan kendali
motor, terhadap pemanasan berlebihan sebagai akibat beban lebih atau
sebagai akibat motor tak dapat diasut. Untuk panel motor ini TOLR tidak
terhubung dengan CT proteksi.
Pemilihan termorelai, yang harus diperhatikan:
a) Kemampuan hantar arus (KHA)
b) Tegangan kerja nominal
c) Nilai nominal arus beban lebih (seting arus beban lebih).
Pada panel kontrol motor ini menggunakan TOLR
Merk : siemens
Seri : 3ua62
Kontak Utama : 1 3 5 Kontak daya
2 4 6 Kontak Beban
Kontak Bantu : 1 NC yaitu 95 96
1 NO yaitu 97 98
Setting Range arus : 63 - 90 A
Tegangan Kerja : 400 Volt AC kontak utama
110 Volt AC kontak bantu
3. Pilot Lamp (Lampu Indikator)
Digunakan sebagai tanda untuk keadaan run, stop dan fault. Untuk
keadaan run menggunakan lampu merah, stop menggunakan lampu hijau dan
gangguan menggunakan lampu orange. Letak lampu indikator di pintu panel.
65
Tegangan kerja pilot lamp adalah 110 V dan memiliki daya aktif sebesar 3
watt.
4. Push Button
Push button adalah saklar tekan yang digunakan sebagai switch motor.
Push button terdapat di pintu panel. Untuk tombol start menggunakan
Normally Open (NO) warna merah dan tombol stop menggunakan Normally
Close (NC) warna hijau. Tegangan Kerja Push Button 110 V.
5. Amper Meter
Digunakan untuk membaca arus beban motor GBM 304 memiliki
kalibrasi 100/5 A.
7 Rotary Switch
Digunakan untuk mengetahui arus fasa dan arus antar saluran.
66
Jadi Rating MCCB adalah
I = 250 % x In = 250 % x 89,9 = 224,75 A
5.4.5 Arus Maksimal yang Mengalir pada Rangkaian Kontrol Panel Motor
GBM 304
Diketahui :
Kapasitas Trafo Step Down 1 fasa adalah 200 VA.
Tegangan Sekunder Trafo 110 Volt
Perhitungan :
Arus maksimum yang mengalir pada rangkaian kontrol adalah
200 VA / 110 V = 1,82 A
67
5.5 Sistem Pengoperasian Panel Kontrol Motor Induced Fan GBM 304
68
- F (fuse)
5.5.1 Umum
Sebelum masuk ke proses pengoperasian dijelaskan sedikit bahwasanya
untuk pengasutan motor GBM 304 menggunakan pengasutan hubungan langsung
dikenal dengan istilah Direct ON Line (DOL), pengasutan dilakukan untuk motor
induksi dengan kapasitas kecil, ataupun dengan pertimbangan besar arus asut yang
tinggi dan kejutan mekanisnya tidak akan mengganggu terhadap jaringan listrik
dan mesin itu sendiri. Sistem Direct ON Line bisa di lihat pada gambar 5.5.
Sedangkan sistem pengendaliannya dengan menggunakan kontaktor dengan
sistem elektromagnet yang digandeng oleh Termal Over Load Relay (TOLR)
sebagai pengaman beban lebih dengan sistem bimetal.
69
(tertutup) yang akhirnya akan menghidupkan lampu indikator merah (RL). Untuk
push button test hampir sama dengan prinsip start terhubung dengan kontak bantu
Nomarlly Open 43 44, disini tidak ada proses penguncian karena tidak
berhubungan dengan tombol stop (bukan rangkaian loop), pada saat ditekan koil
kontaktor energized dan menjadikan kantak bantu Normally Open menjadi close
(tertutup) sehingga motor running dan pada saat dilepas motor berhenti. Bila
terjadi gangguan yang disebabkan beban lebih sehingga Termal Over Load
(TOLR) merasakan gangguan dikarenakan melebihi setting Full Load Ampere
(FLA) 90 A maka TOLR yang semula kontak 95 96 Normally Close (NC) akan
menjadi Open (Terbuka) dan kontak 97 98 yang semula Normally Open (NO)
akan menjadi Close (Tertutup) berdasarkan prinsip bimetal. Akibat kontak bantu
97 98 Normally Open (NO) menjadi close ( tertutup) maka lampu indikator
orange (OL) akan menyala terhubung netral. Arus tidak mengalir pada koil A1 A2
kontaktor sehingga kontak bantu Normally Open (NO) kembali terbuka dan
mengakibatkan kontak utama akan terbuka. Tambahan ampermeter yang ada di
diagram connection berfungsi sebagai alat ukur arus nominal motor yang
menggunakan bantuan rotary switch untuk mengetahui arus fasa maupun arus line
yang terhubung dengan CT pengukuran. Ratio CT 100/5 A amper maka amper
meter dikalibrasikan juga 100/5 A sehingga arus yang terbaca adalah 89,9 A.
Dari gambar 4.5 tombol start Normally Open (NO) terhubung dengan
kontak bantu Normally Open (NO), tombol stop Normally close (NC) terhubung
dengan kontak bantu Normally Close (NC) begitu juga dengan tombol test yang
terhubung dengan kontak bantu Normally Open (NO). Kontak Utama
berhubungan langsung dengan kontak bantu Normally Open (NO) berdasarkan
gambar 3.19 jika menjadi close maka kontak utamapun close akibat energized.
70
listrik kemudian kembali lagi menjadi Normally Open (NO) maka kontak utama
pun akan open (terbuka).
Di bawah ini gambar 5.6 jalur hubungan tombol tekan start,stop dan test.
Gambar 5.6 Hubungan tombol tekan pada diagram connection motor GBM 304
Penjelasan gambar 5.6 tombol tekan start berhubungan dengan tombol
tekan stop terhubung paralel sedangkan tombol tekan test tidak ada hubungan
dengan tombol start maupun stop.
Bila tombol start sudah ditekan namun motor tidak beroperasi maka terjadi
kerusakan pada kontaktor magnet. Akibat tidak bertemunya kontak yang bergerak
dengan kontak yang tetap pada saat kumparan dialiri arus listrik (energized).
Tindakan – tindakan dalam memperbaiki kontaktor magnet adalah
1. Bagian permukaan dari kontak daya diratakan menggunakan gerinda, kikir
dan ampelas, sedangkan sebagai pembersih akhir digunakan alkohol 70%.
Untuk bagian kontak magnetnya menggunakan ampelas dan dibersihkn
menggunakan alkohol 70%.
2. Setiap melakukan perbaikan kontaktor magnet harus dilakukan
penggantian pada pegas inti untuk menjaga elastisitas pegas.
3. Melakukan pemeriksaan kumparan magnet dengan menggunakan
ohmmeter untuk menentukan apakah berfungsi tidaknya kumparan
tersebut.
71