You are on page 1of 36

6

BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Pengertian Sistem

“Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang berintegrasi dengan

maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang berinteraksi membentuk

suatu kesatuan, sedangkan komponen-komponen tersebut bisa berupa sub sistem

atau bagian dari sistem.

Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran-sasaran dari sistem tersebut

sangat menentukan masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan

dihasilkan sistem. Sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuan.

Ada beberapa definisi mengenai sistem tapi sebelumnya sistem itu sendiri

dibagi menjadi dua kelompok yang pertama lebih menekankan pada elemen-

elemen dalam sistem. Elemen-elemen atau komponen-komponen dari suatu

sistem dapat berupa sub sistem. Dan yang kedua lebih menekankan pada prosedur

pendefinisian sistem.

Menurut Richard F.Neuchel dalam bukunya Management By Sistems,

mendefinisikan suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan dikembangkan sesuai dengan skema yang terintegrasi

untuk melaksanakan suatu kegiatan utama dalam bisnis.

Sedangkan menurut Jerry Fitz Gerald, Ardra F.Fitz Gerald dan Warren

D.Stallings,Jr : suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur


7

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Kedua kelompok

definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara

pendekatannya. Mempelajari sistem akan lebih mengena bila mengetahui terlebih

dahulu apakah suatu sistem itu.

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih

menekankan urutan-urutan operasi didalam sistem. Prosedur (procedure)

didefinisikan oleh Ricardh F. Neuschell sebagai berikut: Suatu prosedur adalah

suatu urut-urutan operasi werikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa

orang didalam satu atau lebih beberapa departemen, yang diterapkan untuk

menjamin penangan yang seragam dari transakasi-transaksi bisnis yang terjadi.

Lebih lanjut Jerry Fitz Gerald, Ardra F.FitzGerald dan Warren

D.Stallings,Jr, mendefinisikan sebagai berikut : Suatu prosedur adalah urut-urutan

yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus

dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana

mengerjakannya.

Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemn-elemen atau

komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih

luas, karena kenyataanya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau

sistem-sistem bagian.

Suatu sistem yang mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan

maksud suatu sistem adalah untuk mencapai tujuan (goal) dan ada yang

menyebutkan mencapai suatu sasaran (objectivitas). Dua-duanya memiliki ruang


8

lingkup yang berbeda, goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang

lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya

sebagai berikut.

1. Sistem Abstrak (Abstract Sistem) dan Sistem Phisik (Physical Sistem)

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara phisik. Sistem phisik merupakan sistem yang ada secara

phisik

2. Sistem Alamiah (Natural Sistem) dan sistem Buatan Manusia (Human Made

Sistem).

Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat manusia.

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem Tertentu (Deterministic Sistem) Sistem Tak Tertentu (Probalistic

Sistem )

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi sedangkan sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksikan mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (Closed Sistem) dan Sistem Terbuka (Open Sistem).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan

lingkungan luarnya, dimana sistem itu bekerja secara otomatis tanpa adanya
9

turut campur tangan dari pihak luarnya. Dalam teoritiesnya, sistem ini tertutup

tetapi pada kenyatanya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup hanyalah

Relatively Closed Sistem (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup),

sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh

dengan lingkuangan luarnya.

2.1.3. Karakteristik Sistem

1. Komponen (Components)

Suatu sistem yang saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem ini dapat berupa suatu subsistem. Sedangkan

subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi

tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungan

luarnya. Dimana dapat memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu

kesatuan.

3. Lingkungan luar sistem (Environments)

Apapun yang diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan merugikan, yang

menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan

dipelihara. Sedangkan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan.


10

4. Penghubung (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem

yang lainnya. Dimana keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk

subsistem yang lainnya melalui penghubung.

5. Masukan (Input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan ini dapat berupa

masukan perawatan dan masukan sinyal.

6. Keluaran (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah (Proses)

Mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi

keluaran.

8. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Sistem dikatakan berhasil apabila mempunyai sasaran dan tujuan yang

pasti, apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran dan tujuan maka operasi

sistem tidak akan ada gunanya.

Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah sekumpulan data yang diproses untuk memberikan

tambahan pengetahuan untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Menurut

Barry E.Cushing informasi didefinisikan sebagai berikut: “Informasi


11

menunjukkan hasil dari pengolahan data berguna kepada orang yang

menerimanya”.

2.2.1. Kualitas Informasi

Kualitas dari informasi ini terdiri dari tiga hal, yaitu :

1. Akurat

Yaitu informasi ini harus bebas dari kesalahan-kesalahan, dimana

informasinya harus jelas maksudnya ketika disampaikan kepada penerimanya.

2. Tepat pada waktunya

Yaitu informasi yang disampaikan kepada penerimanya tidak boleh

terlambat karena informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai lebih

lagi.

3. Relevan

Yaitu informasi yang disampaikan tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya.

4. Jelas

Berarti informasi yang disajikan tidak membingungkan atau menyesatkan,

bisa dibaca dan dipahami dengan baik.

5. Lengkap

Berarti informasi yang disajikan pada pemakai tersedia dengan baik dari

segala bentuk permintaan.


12

2.2.2. Nilai Informasi

Nilai dari informasi tersebut ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan

biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan baik apabila memiliki nilai

manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi

informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan

untuk beberapa kegunaan.

Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu

bagian informasi suatu masalah dengan biaya yang diperolehnya, karena sebagian

besar informasi ini digunakan lebih dari satu pemakai.

Konsep Dasar Sistem informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam

pengambilan keputusan informasi dapat diperoleh dari sistem informasi

(Information Sistem) atau disebut juga dengan Processing Sistem atau

Information Processing Sistem. Menurut Robert A. Leitch dan K. Roescoe Davis:

“Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengelolahan transaksi harian, mendukung operasi

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem Informasi

didalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan semua

tingkat. Definisi sistem informasi manajemen menurut Gordon B. Davis adalah

Sistem Informasi Manajemen adalah sistem manusia atau mesin yang


13

menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan pengambilan

keputusan dari suatu organisasi. John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan

bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan

blok bangunan, yaitu:

1. Blok Masukan

Masukan disini termasuk metode –metode dan media untuk menangkap

data yang akan dimasukan, yang berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok disini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik

yang akan memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan dibasis data

dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang

diinginkan.

3. Blok Keluaran

Menghasilkan keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan

dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua

pemakai dari sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran,

dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Yang terdiri dari

tiga bagian utama, yaitu: teknisi, perangkat lunak, dan perangkat keras.
14

5. Blok Basis Data

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang

lainnya, yang tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat

lunak untuk memanipulasi datanya. Basis data diakses dan dimanipulasi

dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan Database

Management Sistem.

6. Blok Kendali

Blok kendali ini merupakan suatu bentuk pengendalian yang perlu

dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat

merusak sistem dapat dicegah.

Konsep Perancangan Sistem Informasi

Perancangan merupakan suatu tahapan setelah mengadakan analisis terhadap

sistem yang sudah atau sedang berjalan dan dapat diperbaharui atau di

sempurnakan guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan fungsional.

Menurut John Burch dan Gery Grudnitsky dalam buku karangan jogiyanto

H.M yang berjudul Analisis dan Desain Sistem informasi: “Desain Sistem

(perancangan sistem)dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan

dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah

kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”. (Jogiyanto,H M, 1993:20).

Perancangan sistem adalah suatu tahap dimana dilakukan perincian

spesifikasi sistem yang akan dihasilkan oleh fungsi-fungsi yang diidentifikasikan,

selama analisis sistem spesifikasi ini mencakup semua komponen-komponen


15

managerial, organisasi dan teknologi dari solusi sistem. Desain dari sistem

informasi dapat dibagi dua spesifikasi yaitu Logical Design dan Physical Design.

1. Logical Design menggambarkan komponen-komponen dari sistem dan

hubungan antara komponen sebagaimana tampak kepada user. Logical Design

menjelaskan komponen-komponen input, output, fungsi proses yang akan

dilakukan dan prosedur bisnis.

2. Physical Design menggambarkan proses mentranslasikan atau abstraksi model

logical design menjadi desain teknis atau sistem baru. Physical Design

menghasilkan spesifikasi actual untuk perangkat keras, piranti lunak, media

masukan atau keluaran dan prosedur manual.

2.1.2. Bagan Alir Dokumen (Flowmap)

Bagan alir dokumen (flowMap) merupakan bagan alir yang menunjukan

arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

Bagan alir dokuimen digambarkan dengan simbol-simbol sebagai berikut :

a. Simbol Dokumen

Menunjukkan sebagai input dan output baik untuk proses manual, mekanik

dan komputer

Gambar 2.1

b. Simbol Proses Manual

Menunjukan proses yang dilakukan secara manual


16

Gambar 2.2

c. Simbol Proses Komputer

Menunjukan proses yang dilakukan secara komputer pada sistem berbasis

komputer

Gambar 2.3

d. Simbol Harddisk

Menunjukan media penyimpanan data atau informasi file pada proses

berbasis komputer, file dapat disimpan pada harddisk atau disket.

Gambar 2.4

e. Simbol Arah Aliran Dokumen

Menunjukan arah aliran dokumen antar bagian yang terkait pada sistem,

dari sistem keluar, dari luar ke sistem, dan antar bagian diluar sistem.

Gambar 2.5
17

2.1.3. Diagram Alur (Flowchart)

Perancangan flowchart dilakukan sebelum pembuatan suatu program,

untuk memudahkan pembuatan program dan mengurangi kesalahan yang akan

timbul. Flowcahart adalah susunan alur-alur dari sebuah kegiatan.

Flowchart menggunakan notasi dan simbol-simbol, misalnya segi empat,

belah ketupat, dan ouval, untuk menyatakan berbagai operasi. Garis dan ujung

panah menghubungkan lambang-lambang tersebut untuk menunjukan arus data

dari satu titik ke titik lain. Sebagai Diagram grafis yang menunjukan bagaimana

bekerjanya program yang di usulkan dan sebagai sarana pembantu untuk

memahami operasi-operasi sebuah program yang ada.

Adapun simbol-simbol tersebut digambarkan sebagai berikut :

Bentuk Simbol Keterangan


Pengolahan data yang meliputi penugasan,
perhitungan atau proses

Operasi I/O sebagai membaca dan menulis data

Simbol Terminal yang


Menunjukan awal dan akhir proses

Saluran komunikasi ( Arus Data / Aliran data )


Simbol Keputusan (Decision Symbol) Menentukan
suatu hasil keputusan YA atau TIDAK ( simbol
keputusan )

Gambar 2.6
18

2.1.4. Perancangan DAD (Diagram Alir Data)

Diagram alir data atau lebih dikenal dengan DFD (Data Flow Diagram)

adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan

arus data, sistem DFD dapat digunakan untuk mempresentasikan suatu sistem

yang otomatis maupun manual dengan gambar-gambar yang berbentuk jaringan

atau grafis.

DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat

menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas, lebih

lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.

Tingkatan diagram pada DFD adalah sebagai berikut :

1. Diagram Konteks ( Contex Diagram )

Merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input

atau output dari sistem yang memberikan gambaran ke seluruh sistem,

didalamnya hanya ada satu proses dan tidak boleh ada data store.

2. Diagram Level Nol

Memperhatikan data store yang digunakan untuk proses yang tidak dirinci

lagi pada proses selanjutnya (fungsional primitif) tambahkan tanda *** pada

akhir nomor proses, keseimbangan antara input dan output (Balance) antara

diagram nol dengan diagram hubungan harus tetap terpelihara.

3. Diagram Rinci

Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram diatasnya.

Komponen komponen DFD terdiri dari :

a. Kesatuan Luar (Eksternal Entity)


19

Adalah entitas yang berada diluar sistem yang diberikan data kepada

sistem (source) atau menerima informasi bab sistem (sink). Dalam hal ini

external entity tidak memasuki bagian dari sistem. Satu kesatuan luar

dapat disimbolkan dengan notasi kotak atau persegi panjang.

Gambar 2.7

b. Proses (Process)

Menggambarkan apa yang dilakukan oleh sistem, berfungsi

menginformasikan data masukan menjadi data keluaran sesuai dengan

spesifikasi yang diinginkan. Proses dapat disebut juga dengan bubble

(gelembung).

Gambar 2.8

c. Aliran Data

Menggambarkan aliran data dari suatu entitas ke entitas lainnya.

Aliran data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data

store) dan kesatuan luar (eksternal entity).

Gambar 2.9
20

d. Simpanan Data Store

Merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem, proses

dapat mengambil data dari atau memberikan data ke data store.

Gambar 2.10

2.1.5. Diagram E-R

Perancangan basis data sering kali di asosiasikan dengan pembuatan

Model Entity Relationship (Model E–R) dimana kelompok-kelompok data dan

relasi antar kelompok data tersebut diwujudkan dalam bentuk program.

Diagram E-R dibuat secara bertahap, ada dua kelompok tahapan yang bisa

di tempuh didalam pembuatan E-R, yaitu :

a. Pembuatan E-R awal (Preliminary Design)

b. Tahap optimasi diagram E-R (Final Design)

Tujuan pembuatan E-R awal adalah untuk mendapatkan sebuah

perancangan basis data minimal yang dapat mengakomodasi kebutuhan

penyimpanan data terhadap sistem yang sedang kita tinjau, sedangkan tahap

optimasi dilakukan untuk mengoreksi hasil dari tahap pembuatan E-R awal,

karena pada tahap E-R mengabaikan sejumlah pengecualian.

Langkah-langkah teknis yang dapat kita lakukan untuk menghasilkan

diagram E-R awal adalah:

1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang terlibat.

2. Menentukan atribut-atribut kunci dari masing-masing himpunan entitas.


21

3. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan

entitas yang ada beserta Foreign Key-nya.

4. Menentukan derajat array karninalitas relasi untuk setiap himpunan relasi.

5. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut

deskriptif (non-key).

Notasi-notasi simbolik didalam ERD yang dapat digunakan antara lain

sebagai berikut:

a. Entity, berbentuk persegi panjang, menyatakan himpunan

entitas yang dapat di definisikan dalam lingkungan pemakai.

Gambar 2.11

b. Atribut, berbentuk oval, merupakan elemen dari suatu

entity.

Gambar 2.12

c. Relasi, berbentuk belah ketupat, menyatakan himpunan

yang menghubungkan antara atribut dengan entity yang dinamakan dengan

relationship.

Gambar 2.13
22

d. Garis (link), sebagai penghubung antara himpunan relasi

dengan himpunan entitas, dan himpunan entitas dengan atributnya.

Gambar 2.14

2.1.6. Kamus Data

Kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antar analisis sistem

dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem yaitu tentang data

yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai

sistem. Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data

yang di catatnya, untuk itu kamus data harus memuat hal-hal sebagai berikut :

1. Nama Arus Data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di diagram

alir data, maka nama arus data ini perlu dicatat di kamus data sehingga mereka

membaca diagram alir data dapat langsung mencarinya dengan mudah.

2. Alias

Alias atau nama lain dari data yang harus dituliskan bila nama lain tidak

ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda

untuk orang atau departemen yang satu dengan yang lainnya.

3. Tipe Data

Arus data dapat mengalir dari hasil suatu proses yang lainnya. Data yang

mengalir ini biasanya dalam bentuk suatu laporan serta dokumen hasil cetakan

komputer. Dengan demikian bentuk dari data mengalir dapat berupa dokumen
23

dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer. Dengan demikian

bentuk dari data mengalir dapat berupa dokumen dasar atau formulir,

dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan layar monitor,

variabel parameter dan field-field.

4. Arus Data

Arus data menunjukan dari mana data mengalir dan kemana data menuju.

Keterangan arus data seperti ini perlu dicatat di kamus data supaya

memudahkan mencari arus data didalam diagram arus data.

5. Penjelasan

Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang di catat di

kamus data, maka bagian penjelasan dapat di isi dengan keterangan tentang

arus data tersebut.

6. Periode

Periode menunjukan waktu terjadinya sebuah arus data. Periode perlu

dicatat di kamus data karena dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi

kapan input data yang harus dimasukan kedalam sistem serta kapan proses

program harus dilakukan dan laporan-laporan harus dihasilkan

7. Volume

Volume yang perlu dicatat di kamus data adalah tentang rata-rata volume

dan volume dari puncak arus data. Volume ini digunakan untuk

mengidentifikasi besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan

jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.

8. Struktur data
24

Menunjukkan arus data yang dicata di KD, terdiri dari item-item data apa

saja.

2.1.7. Normalisasi Data

Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam mebangun desain

logic basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model

data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk

menghasilkan struktur table yang normal. Dengan kata lain normalisasi

merupakan sebuah upaya untuk memperoleh sebuah basis data dengan struktur

yang baik ( yang ruang penyimpanannya efisien ) dengan cara menerapkan

sejumlah aturan (bentuk normal) pada setiap tabel yang menjadi anggota basis

data tersebut.

Dalam uraian tentang normalisasi basis data, banyak digunakan istilah-

istilah baru. Adapun istilah-istilah tersebut yaitu :

a. Attribut

Attribut yang sebenarnya identik dengan pemakaian istilah kolom data.

Istilah kolom ini lebih umum digunakan dalam perancangan basis data, karena

istilah tersebut lebih impresif dalam menunjukan fungsinya sebagai

pembentuk karakteristik (sifat-sifat) yang melekat pada sebuah tabel. Apalagi,

penerapan aturan-aturan normalisasi terhadap atribut-atribut pada sebuah tabel

bisa berdampak pada penghilangan kolom tertentu, penambahan kolom baru,

atau bahkan penambahan tebel baru.

Disamping penamaan yang unik berdasarkan fungsinya di setiap tabel,

atribut-atribut itu dapat dibedakan berdasarkan sejumlah pengelompokkan.


25

b. Key

Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat

membedakan semua baris data (row) dalam tabel secara unik. Artinya, jika

suatu attribut dijadikan sebagai key, maka tidak boleh ada dua atau lebih baris

data dengan nilai yang sama untuk atribut tersebut.

Ada 3 macam key yang dapat diterapkan pada suatu tabel, yaitu: Superkey,

Candidate-key dan Primary Key.

c. Domain

Secara umum, istilah Domain memiliki banyak kesamaan pengertian

dengan fungsi tipe data, akan tetapi tipe data lebih menujuk kepada

kemampuan penyimpanan data yang mungkin bagi suatu attribut secara fisik,

tanpa melihat layak atau tidaknya data-data tersebut bisa dilihat dari kenyataan

pemakaiannya. Sementara Domain nilai lebih ditekankan pada batas-batas

nilai yang diperbolehkan bagi suatu attribut, dilihat dari kenyataan yang ada.

Konsep Dasar Pengolahan Data

Data adalah bahan yang diolah dapat berupa angka-angka, huruf, kata-kata,

simbol-simbol yang menunjukkan suatu situasi dan lain-lain yang berdiri sendiri.

Pengolahan data adalah segala macam operasi yang dilakukan terhadap data

sehingga data tersebut menjadi berguna dan sesuai dengan yang diinginkan yaitu

yang berupa informasi.


26

Pengolahan data disini tidak hanya berupa perhitungan numeris tetapi juga

informasi-informasi seperti klasifikasi data dan perpindahan data dari satu tempat

ke tempat lain. Pengolahan data terdiri dari tiga langkah utama, yaitu antara lain

input, pengolahan, dan output.

Tiga langkah ini yang tampak seperti pada gambar 2.15. yang merupakan

siklus pengolahan data.

input proses output

Gambar 2.15 Siklus Pengolahan Data Dasar

Keterangan:

Input : didalam langkah ini data awal atau data input disiapkan dalam

beberapa bentuk yang sesuai untuk keperluan pengolahan data.

Proses : pada langkah ini data input diubah, dan biasanya dikombinasi

dengan informasi yang lain untuk menghasilkan data dalam bentuk

yang lebih dapat digunakan.

Output : pada langkah ini hasil-hasil pengolahan data sebelumnya

dikumpulkan, bentuk data output tergantung pada penggunaan data

tersebut.

Teori Sistem Basis Data

1. Data menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana

data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang

berguna dalam suatu sistem. Atau kenyataan yang menggambarkan suatu


27

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi

pada saat tertentu.

2. Basis Data adalah suatu kumpulan data terhubung (interrelated

data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap

satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (controlled

redundancy) dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau

ditampilkan kembali; dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi

secara optimal; data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program

yang akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga

penampilan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah

dan terkontrol.

Model dasar yang paling umum dari model basis data adalah :

1. Model hirarki, model ini disebut sebagai model pohon, karena

bentuknya yang menyerupai pohon. Model ini menggunakan pola orang tua –

anak. Setiap simpul menyatakan sekumpulan medan.

2. Model jaringan, model ini disebut juga model DBGT (Data Base Task

Group) atau model CODASYL (Conference on Data Sistem Languages),

karena DBGT merupakan bagian dari CODASYL. Model ini hampir sama

dengan model hirarki hanya saja disini suatu simpul anak bisa memiliki lebih

dari satu orang tua.

3. Model Relasional, model ini merupakan model paling sederhana

sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna serta merupakan


28

yang paling populer. Menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua dengan

masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut.

Sistem basis data merupakan kumpulan file/tabel yang saling

berhubungan dan seperangkat program yang memungkinkan beberapa

pemakai dan atau program lain mengakses dan memanipulasi file-file tersebut.

Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data merupakan suatu langkah yang selalu dilakukan

oleh seorang programmer untuk mengimplementasikan suatu data pada suatu

program sehingga program tersebut dapat digunakan dengan lebih praktis. Dari

suatu masalah yang ditangani proses perancangan ini dibagi dalam 3 tahap, yaitu:

1. Perancangan Basis Data secara konseptual

Perancangan pada tahap ini merupakan upaya untuk membuat model yang

masih bersifat konsep, dimana data-data mentah diformulasikan kedalam

suatu rumusan tertentu untuk diproses secara lebih lanjut.

2. Perancangan Basis Data secara logis

Pada tahap ini akan memetakan model konseptual ke model Basis Data yang

akan dipakai baik model relasional, hirarkis ataupun jaringan. Namun

sebagaimana halnya perancangan Basis Data secara konseptual, perancangan

ini tidak tergantung pada DBMS yang akan dipakai. Itulah sebabnya

perancangan ini terkadang disebut pemetaan model data

3. Perancangan Basis Data secara fisis


29

Perancangan Basis Data secara fisis merupakan tahapan untuk menuangkan

perancangan Basis Data yang bersifat logis menjadi Data fisis yang tersimpan

pada media penyimpanan eksternal (yang spesifik terhadap DBMS yang

dipakai).

Untuk memahami tahapan tersebut perlu kiranya kita mengenal daur hidup

pengembangan sistem secara utuh. Hal ini disebabkan perancangan Basis Data

merupakan bagian dari tahapan perancangan sistem itu sendiri merupakan

salah satu dari sejumlah tahapan pada daur hidup pengembangan sistem.

Perancangan database merupakan suatu hal yang penting, kesulitan utama

dalam merancang database adalah bagaimana merancang sehingga database

tersebut bisa dipergunakan untuk masa jangka panjang, bukan hanya pada saat

sekarang ini.

Penyusun merancang database untuk menyimpan data informasi mengenai

data buku, data petugas, data anggota, detail buku, denda, peminjaman buku

dan pengembalian buku.

Adapun database yang penyusun pergunakan adalah database MYSQL

xampp-win32-1.6.6a, karena database ini bekerja dengan baik apabila

digunakan dengan bahasa pemograman JSP serta mudah digunakan.

Normalisasi

2.1.8. Pengertian Normalisasi

Istilah normalisasi berasal dari E.F. Codd, salah seorang perintis teknologi

basis data. Selain dipakai sebagai metodologi untuk menciptakan struktur tabel
30

(relasi) dalam basis data dengan tujuan untuk mengurangi kemubaziran data

.normalisasi terkadang hanya dipakai sebagai perangkat verifikasi terhadap tabel-

tabel yang dihasilkan oleh metodologi lain.Normalisasi memberikan panduan

yang sangat membantu bagi pengembang untuk mencegah penciptaan struktur

tabel yang kurang fleksibel atau mengurangi ketidakefisienan.

Kroenke mendefinisikan normalisasi sebagai proses untuk mengubah

suatu relasi yang memiliki masalah tertentu kedalam dua buah relasi atau lebih

yang tak memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud oleh kroenke ini

sering disebut dengan istilah anomali. Anomaly adalah proses pada basis data

yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan (misalnya menyebabkan

ketidakkonsintenan data atau membuat sesuatu data menjadi hilang ketika data

lain dihapus).

2.1.9. Teknik Normalisasi

1. Field atau atribut kunci

Atribut kunci merupakan field atau set field yang dapat mewakili suatu

record dalam suatu file.

a. Kunci primer ( Primary Key)

Kunci yang tidak hanya mengindentifikasikan secara unik suatu

kejadian spesifik tapi juga dapat mewakili suatu kejadian dari entitas.

b. Kunci kandidat (Candidat Key)

Menyatakan kunci alternatif terhadap kunci primer. Sebuah tabel boleh

memiliki kunci kandidat lebih dari satu.


31

c. Kunci alternatif (Alternate Key)

Kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai kunci primer. Seringkali

kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam laporan.

d. Kunci asing (Foreign Key)

Atribut yang melengkapi hubungan yang menunjukkan ke induknya.

Hubungan antara entitas induk dengan entitas anak adalah hubungan satu

lawan banyak (one to many relationship).

2. Bentuk-bentuk normalisasi

a. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada

keharusan mengikuti suatu format tertentu. Dapat saja data tidak lengkap

atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan

kedatangannya.

b. Bentuk normal kesatu (1NF/ First Normal

Form)

Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam

flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record

dan nilai dari field-field berupa ”atomic value”, tidak ada set atribut yang

berulang ulang atau atribute bernilai ganda. Tiap field hanya satu

pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti

mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga

artinya lain.
32

c. Bentuk normal kedua (2NF/ Second Normal

Form)

Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika:

a). Berada pada bentuk normal kesatu.

b). Atribute bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci

utama/primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah

sudah ditentukan kunci fieldnya. Dan kunci fieldnya harus unik dan

dapat mewakili atribute lain yang menjadi anggotanya.

d. Bentuk normal ketiga (3NF/ Third Normal

Form)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika :

a). Berada dalam bentuk normal kedua

b). Semua atribute bukan primer tidak tergantung secara fungsional kepada

atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut.

e. Bentuk normal Boyce-Codd [BCNF]

Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan hanya

jika semua penentu (determinan) adalah kunci kandidat (atribut yang sifatnya

unik).

2.1.10. Teknik Entity Relationship

Relasi antara dua file atau dua tabel dapat dikategorikan menjadi 3

macam:

1. One to one relationship (1:1)


33

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu.

Model ini disimbolkan dengan anak panah sebagai berikut :

2. One to many relationship (1:M)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding

banyak.

3. Many to many relationship (M:M)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding

banyak. Relasi many to many memerlukan dibuatnya file konektor sehingga

relasi langsung many to many berubah menjadi relasi tidak langsung one to

many melalui file konektor.

Flowchart

2.1.11. Bagan alir sistem

Bagan alir sistem (sistem flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan

dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan

apa yang dikerjakanSimbol


di sistem. Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan
Keterangan

simbol-simbol yang tampak berikut Menunjukkan dokumen


ini:
input/output baik untuk proses
manual, mekanik atau komputer.
Dokumen

Menunjukkan pekerjaan
manual.

Kegiatan manual
Menunjukkan kegiatan
proses dari operasi
komputer

Proses
Menunjukkan input/output
menggunakan diskette.

Diskette
Menunjukkan arus dari
proses
Garis alir
34

Gambar 2.16 Simbol-simbol Flowchart sistem

2.1.12. Bagan alir program

Merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari

proses program, symbol-simbol yang sering digunakan pada flowchart program.


SimbolKeterangan

SimbolTitik terminalSimbol titik terminal (terminator)


menunjukkan awal dan akhir proses.

Simbol persiapanSimbol persiapan (preparation)


menunjukkan nilai awal suatu besaran.

Simbol input/outputSimbol input/output (data)


mewakili data input dan output.

Simbol keputusan(decesion)Simbol punched chard


mewakili suatu proses dari
operasi komputer

Garis alirMenunjukkan arus dari proses

Gambar 2.17 Simbol-simbol flowchart program


35

Diagram Alir Data /DAD (Data Flow Diagram/DFD)

Diagram alir data merupakan model logis yang menjelaskan sistem sebagai

jaringan kerja (sistem) dari proses yang dihubungkan satu dengan lainnya dan atau

dihubungkan dengan tempat penyimpanan data serta dihubungkan pula dengan

sumber dan tujuan. Atau dengan kata lain DAD/grafik lingkaran (buble chart)

menunjukkan subsistem, simpanan data, serta unsur luar sistem. Akan tetapi DAD

tidak menunjukkan susunan data, syarat akses data, keputusan dan loop proses

sistem, kalkulasi dan kuantitas. DAD sering digunakan untuk menggambarkan

suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara

logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir

atau lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan.

DFD (Data Flow Diagram) sering di terjemahkan menjadi diagram aliran

data. DAD merupakan alat yang biasa dipakai untuk mendokumentasikan proses

dalam sistem. DAD menekankan pada fungsi-fungsi di dalam sistem, cara

menggunakan informasi yang tersimpan dan pemindahan informasi antar fungsi di

dalam sistem.

DAD konteks adalah DAD yang memperlihatkan sistem sebagai sebuah

proses. Tujuannya adalah memberikan pandangan umum sistem.

DAD konteks memperlihatkan sebuah proses yang berinteraksi dengan

lingkungannya. Ada pihak luar atau lingkungan yang memberi masukan dan ada

pihak yang menerima keluaran sistem. Dalam hal ini pihak luar (sering di sebut

terminator) dapat berupa sistem lain, suatu perangkat keras, orang, atau

organisasi.
36

Simbol-simbol yang sering digunakan dalam DAD:


Simbol Keterangan

Merupakan lingkungan yang


akan menerima output dan akan
Boundary / external memberikan input
enttity / pihak luar
penjelasan yang lengkap
Setiap proses harus diberi
meliputi identifikasi proses
nama proses
Proses
Dapat berupa suatu file atau
database di sistem computer
Data store/ tempat suatu arsip atau catatan manual
penyimpanan data dan lain-lain
Menunjukkan aliran data
diantara proses, simpanan
Arah/arus data data, kesatuan luar

Gambar 2.18 Simbol-simbol dalam DAD

Tinjauan Perangkat Lunak

2.1.13. Pemilihan MYSQL Sebagai Basis Data

MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Srtuctured

Query Language (SQL). MySQL pun menangani data yang cukup besar.

2.1.14. Bahasa SQL yang diterapkan dalam MySQL

Structured Query Language (SQL) adalah bahasa pemrograman standar

untuk mengakses dan memanipulasi informasi dari sebuah basis data relasional.

SQL merupakan standar ANSI dan ISO, dan didukung oleh semua basis data

relasional.
37

Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa statement SQL seperti :

1. CREATE

Ini digunakan untuk membuat (create) sebuah basis data atau tabel

didalam basis data yang telah ada. Sintaks untuk membuat setiap tipe data

pada tiap-tiap kolomnya. Untuk membuat database, sintaks yang dipakai

cukup sederhana yaitu :

CREATE DATABASE Nama_databases

2. INSERT

Untuk memasukan data pada suatu tabel yang telah dibuat, maka kita

harus memakai perintah Insert. Sintaks penulisannya adalah sebagai berikut :

INSERT [LOW PRIORITY] [DELAY] [IGNORE] [INTO] nama_tabel

[(nm_kolom,…)] VALUES (EXPRESSION,…), (…..),….

3. UPDATE

Untuk merubah data yang telah ada di tabel, kita bisa menggunakan

statement update ini. Sintaksnya :

UPDATE [LOW PRIORITY] nama_tabel SET col_name1 = exprl,

col_name2 = expr2,..

[WHERE Where_definition] [LIMIT #]

4. DELETE

Statement ini akan menghapus satu atau lebih data/record yang memenuhi

kondisi yang ditentukan. Jika WHERE, tidak disertakan maka akan

menghapus seluruh data dari tabel, tetapi tentu saja tabelnya tidak ikut
38

terhapus, jadi penggunaan statement ini haruslah dilakukan dengan hati-hati.

Sintaksnya adalah :

DELETE [LOW PRIORITY] FROM nama_tabel

[WHERE where_condition] [LIMIT rows]

2.1.15. JSP (Java Server Pages)

JSP adalah suatu teknologi web berbasis bahasa pemrograman Java dan

berjalan di Platform Java, serta merupakan bagian teknologi J2EE (Java 2

Enterprise Edition). JSP sangat sesuai dan tangguh untuk menangani presentasi di

web. Sedangkan J2EE merupakan platform Java untuk pengembangan sistem

aplikasi enterprise dengan dukungan API (Application Programming Inteface)

yang lengkap dan portabilitas serta memberikan sarana untuk membuat suatu

aplikasi yang memisahkan antara business logic (sistem), presentasi dan data.

JSP merupakan bagian dari J2EE dan khususnya merupakan komponen

web dari aplikasi J2EE secara keseluruhan. JSP juga memerlukan JVM (Java

Virtual Machine) supaya dapat berjalan, yang berarti juga mengisyaratkan

keharusan menginstal Java Virtual Machine di server, dimana JSP akan

dijalankan. Selain JVM, JSP juga memerlukan server yang disebut dengan Web

Container.

Teknologi JSP menyediakan cara yang lebih mudah dan cepat untuk

membuat halaman-halaman web yang menampilkan isi secara dinamik. Teknologi


39

JSP didesain untuk membuat lebih mudah dan cepat dalam membuat aplikasi

berbasis web yang bekerja dengan berbagai macam web server, application server,

browser dan development tool.

Java Server Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web programming

yang bersifat server side seperti halnya PHP dan ASP. JSP dapat berupa gabungan

antara baris HTML dan fungsi-fungsi dari JSP itu sendiri. Berbeda dengan Servlet

yang harus dikompilasi oleh USER menjadi class sebelum dijalankan, JSP tidak

perlu dikompilasi oleh USER tapi SERVER yang akan melakukan tugas tersebut.

Makanya pada saat user membuat pertama kali atau melakukan modifikasi

halaman dan mengeksekusinya pada web browser akan memakan sedikit waktu

sebelum ditampilkan.

2.1.16. Daur Hidup JSP

Sebagai gambaran bagaimana JSP melalui masa hidupnya bisa dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 2.19

Seperti tipe aplikasi java lainnya (Servlet, Applet, Midlet dll), JSP juga

bertipe strong Type artinya penggunaan variable pada halaman tersebut harus

dideklarasikan terlebih dahulu. Misalnya pada sintaks pengulangan berikut:

for (int i=1; i<13; i++) {


40

// statement }

Seperti halnya skrip-skrip server side yang lain, JSP pun memerlukan Web

server. Skrip ASP memerlukan IIS sebagai web server, PHP memerlukan IIS atau

Apache, sedangkan JSP bisa menggunakan Apache Tomcat sebagai salah satu

web server yang mendukungnya.

Agar bisa menjalankan file-file JSP yang berbasis Java, diperlukan web

server yang mampu memproses Java, atau minimal JSP engine yang dapat

terintegrasi dengan web server.

Desain Input Dan Desain Output

2.12.1. Desain Input

Yang perlu didesain secara rinci untuk input adalah bentuk dari dokumen

dasar yang digunakan untuk menangkap data, kode-kode input yang digunakan

dan bentuk dari tampilan input di alat input. Untuk tahap desain input secara

umum, yang perlu dilakukan oleh analisis adalah mengidentifikasi terlebih dahulu

input-input yang akan didesain secara rinci tersebut. Langkah-langkah desain

input secara umum adalah:

1. Menentukan kebutuhan input dari sistem baru.

Input yang akan didesain dapat ditentukan dari DAD sistem baru yang

telah dibuat. Input DAD ditunjukkan oleh arus data dari suatu kesatuan luar ke

suatu proses dan bentuk tampilan input di alat input yang ditunjukkan oleh

suatu proses memasukkan data.


41

2. Menentukan parameter dari input\setelah input yang akan

didesain telah ditentukan, maka parameter dari input selanjutnya juga dapat

ditentukan. Parameter ini meliputi: bentuk dari input, dokumen dasar atau

bentuk isian dialat input, sumber input, jumlah tembusan untuk input berupa

dokumen dasar dan distribusinya, alat input yang digunakan, volume input dan

periode output.

2.12.2. Desain Output

Bentuk atau format dari output dapat berupa keterangan-keterangan, tabel

atau grafik. Desain output secara umum ini dapat dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Menentukan kebutuhan output dari sistem baru.

Output yang akan didesain dapat ditentukan dari DAD sistem baru yang

telah dibuat. Output di DAD ditunjukkan oleh arus data dari suatu proses ke

kesatuan luar atau dari suatu proses ke proses yang lainnya.

2. Menentukan parameter dari output

Setelah output yanag akan didesain telah dapat ditentukan, maka

parameter dari output selanjutnya juga dapat ditentukan. Parameter ini

meliputi tipe dari output, formatnya, media yang digunakan, alat output yang

digunakan, jumlah tembusannya, distribusinya dan periode output.

You might also like