You are on page 1of 75

Ê  

 
Ê  

1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 1


1.2 ALASAN PEMILLIHAN OBYEK KULIAH KERJA PRAKTEK ....................................... 3
1.3 TUJUAN KKP .................................................................................................................... 3

      

2.1. PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA........................................... 5


2.2. UNSUR MSDM ADALAH MANUSIA. ............................................................................ 5
2.3. TUJUAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA .................................................... 5
2.4. TUJUAN-TUJUAN MSDM ............................................................................................... 6
2.5. PERAN, FUNGSI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEPARTEMEN ........................ 7

2.5.1. MELAKUKAN PERSIAPAN DAN SELEKSI TENAGA KERJA .............................. 7


2.5.2. REKRUTMEN & SELEKSI........................................................................................ 7
2.5.3. PELATIHAN, PENGEMBANGAN & PENILAIAN PRESTASI ................................ 8
2.5.4. PROMOSI, PEMINDAHAN DAN PEMISAHAN ...................................................... 8

 
Ê

  

3.1 TEMPAT DAN WAKTU .................................................................................................. 10


3.2 METODE PELAKSANAAN ............................................................................................ 10

Ê     

c
 


Ê  



Guna menghadapi era globalisasi yang memerlukan lulusan perguruan tinggi dengan
kemampuan softskill dan hardskill yang mumpuni diperlukan kegiatan penunjang di luar kegiatan
kuliah yang kiranya bisa menambah pengalaman kerja dan mengembangkan kemampuan
mahasiswa. Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa banyak sekali lulusan perguruan tinggi yang
akhirnya menjadi pengangguran karena kurangnya softskill yang dimiliki sehingga kurang siap
pakai dalam dunia kerja. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut untuk melakukan pengembangan
ilmu dan teori yang diberikan di bangku perkuliahan dengan terjun langsung pada dunia kerja agar
mendaptkan pengalaman bekerja.
Dalam menanggapi kondisi di atas, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya Malang mengadakan program Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang
merupakan salah satu kegiatan akademik yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana. Pada pelaksanaan
KKP ini mahasiswa dituntut untuk membuat perencanaan dan melaksanakan kegiatan pertanian di
lapangan secara mandiri, atau magang kerja di suatu perusahann (instansi, lembaga
pemerintah/swasta). Tujuan akhir dari kegiatan KKP ini adalah untuk membentuk sumber daya
manusia khususnya lulusan Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas
Brawijaya Malang. menjadi lulusan yang siap kerja dengan kemampuan 0  dan  
yang mumpuni.
Beberapa perusahaan khusunya perusahaan besar sangat memperhatikan kualitas
sumberdaya manusianya dikarenakan sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor produksi
yang terpenting dalam suatu perusahaan, tanpa mereka betapa sulitnya perusahaan dalam
mencapai tujuan, merekalah yang menentukan maju mundurnya suatu perusahaan, dengan
memiliki tenaga-tenaga kerja yang terampil dengan motivasi tinggi perusahaan telah mempunyai
asset yang sangat mahal, yang sulit dinilai dengan uang. Setiap perusahaan tentu selalu memiliki
tujuan yang ingin dicapainya, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai setiap perusahaan sebenarnya
sama yaitu mereka ingin mencapai laba yang optimal dalam jangka panjang sehingga

kelangsungan hidup dari perusahaan tersebut dapat terjamin dan untuk itu diperlukan SDM yang
berkualitas.
Dibandingkan dengan faktor produksi lainnya, faktor tenaga kerja adalah yang paling unik
dan spesifik sekali karena manusia memiliki prilaku dan perasaan, memiliki akal budi dan
mempunyai tujuan-tujuan pribadi, bila manajemen perusahaan mampu mengelola dengan baik,
mendaya gunakan secara optimal, tenaga kerja yang termotivasi akan memiliki semangat kerja
tinggi sehingga produktivitasnya juga menjadi lebih baik yang pada akhirnya akan mencapai
sasaran seperti yang diharapkan manajemen perusahaan. Oleh karena itu sumber daya manusia
memegang peranan yang sentral didalam pencapaian tujuan perusahaan, sehingga harus dilakukan
usaha-usaha yang terencana untuk pengembangannya. Pengembangan karyawan ini mencakup
mempertahankan dan meningkatkan motivasi didalam menjalankan semua aktivitas dari suatu
perusahaan sesuai dengan yang direncanakan.
Tidak terkecuali yang dilakukan PG. Kebon Agung, Malang. Perusahaan yang bergerak
dalam bidang Pertanian, khususnya di bidang produksi gula ini tentunya berupaya memberikan
perhatian kepada karyawannya dengan berbagai upaya melalui Manajemen Sumberdaya Manusia,
semua ini diharapkan dapat menjadi pemicu dalam meningkatkan produktivitas kerja mereka
dalam menghadapi kondisi persaingan yang semakin ketat, PG. Kebon Agung berharap dapat
memaksimalkan sumber daya manusia yang dimiliki dengan kompotensi tinggi, ketrampilan yang
profesional dibidangnya.
Dalam kegiatan KKP ini di samping dapat belajar memahami berbagai aspek Manajemen
Sumber Daya Manusia dari perusahaan, mahasiswa juga diharapkan dapat lebih menguasai dan
memahami praktek dan aplikasi di tempat dilaksanakannya KKP. Hal ini menuntut kamampuan
mahasiswa untuk lebih beradaptasi dengan lingkungan dunia usaha dan mampu survive yang
akhirnya nanti akan tercipta tenaga kerja yang handal, terampil dan profesional.

ñ
   !""#$%&"#' 

Sektor pertanian terutama agribisnis perkebunan tebu di Jawa Timur mempunyai


kontribusi yang tinggi terhadap perekonomian daerah serta mempunyai peranan penting terhadap
penyerapan tenaga kerja. Provinsi Jawa Timur mempunyai sejumlah perkebunan yang paling
kompleks diantara seluruh perkebunan di Indonesia.
Pabrik Gula Kebon Agung merupakan Perusahaan Swasta Nasional yang bergerak di
bidang industri gula dan perdagangan umum, secara langsung maupun tidak langsung turut
berperan aktif dalam pembangunan Nasional dengan berperanserta dalam produksi gula,
memberikan pendapatan kepada Negara, dan menciptakan lapangan kerja.
Sebagai organisasi usaha profesional, PT Kebon Agung senantiasa berusaha untuk maju
dan mengembangkan usaha-usaha baik yang berbasis tebu maupun usaha lainnya sehingga
Perusahaan mampu bersaing dalam era pasar bebas, dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh
Stake Holder.

(&'& 

Semoga Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
kami sebagai mahasiswa yang melaksanakan KKP, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian maupun
perusahaan selaku obyek pelaksanaan dan pendukung kegiatan ini. Adapun tujuan-tujuan yang
ingin dicapai adalah :
Tujuan umum :
1.‘ Mampu mempraktekkan dan mengaplikasikan teori yang di dapat pada perkuliahan
dengan realita yang terjadi pada dunia kerja.
2.‘ Meningkatkan kemampuan softskill dan hardskill mahasiswa dalam menghadapi dunia
kerja.
3.‘ Memberikan pengalaman kerja yang terkait pada kegiatan Pertanian.

Tujuan Khusus :
1.‘ Mengetahui bentuk Manajemen Sumber Daya Manusia yang diaplikasikan pada
perusahaan.

d
2.‘ Mengetahui peran, fungsi, tugas dan tanggung jawab masing - masing departemen pada
perusahaan.

’
 
     

 "'! &!$)%!& "

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur
hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan
efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep
bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya
bisnis.

  &Ê)#!& "

Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem
perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi
kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber
daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara
langsung sumber daya manusianya.

(&'&'!&!$Ê%& "

Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber


daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja
yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan
bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi,
dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau
dalam bahasa inggris disebut HRD atau a 
     
. Menurut A.F. Stoner
{
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk
memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan
pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

*&'&+&'&Ê

terdiri dari empat tujuan, yaitu :


‘ &'&"  ",
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM)
dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal
suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun
demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber
daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan
sumber daya manusia.
$&'&& ",
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya
manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
-&'&, "
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap
organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan
masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
)&'&  ,
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan
yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan
harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi.
Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan
karyawan dapat meninggalkan organisasi.

À
 .& ".& )&/$Ê0!&!$Ê%& "

&0 "0)  "'1 0",) -",2

Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia
dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Kegiatan yang dapat dilakukan
adalah dengan melakukan perkiraan/   akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan
lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor
internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan
lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasar tenaga kerja, dan lain
sebagainya.

&!3 "

‘ &!'4-&"!
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai,
karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm
oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk
membuat deskripsi pekerjaan/job description dan juga spesifikasi pekerjaan/job
specification.
$‘  "'4-",
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari
sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah
menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup/cv/curriculum vittae milik
pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan
dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah
memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja/interview
dan proses seleksi lainnya.


( "#. !$3 ""   "

‘ !$)5& "%/1Ê5,0!)5&",2


Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu
pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya
masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses
pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada
tingkat rendah maupun yang tinggi.
$‘ !$",!0  ")0, "0)0/"16,!0 ",)0,-",2
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari
organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan
kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak
sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di
kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan.
Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya
dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari
waktu ke waktu.

* ,!, ". !")#) !" #

a.‘ Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai
pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan
tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut
transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan
kesempatan.
b.‘Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah
perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya
adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan
perusahaan semakin serius.
c.‘ Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena
melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup.
3
d.‘Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi
atau kemauan pegawai sendiri.
e.‘ Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja
maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun

*
 

Ê

  

(!0)7&

Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini dilaksanakan di PG Kebun Agung Kecamatan
Pakisaji, Kabupaten Malang. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive).
Kuliah Kerja Profesi (KKP) di PG Kebun Agung, Kecamatan Paks aji, Kabupaten Malang ini
dilaksanakan pada hari kerja mulai tanggal 5 Juli sampai 28 Agustus dengan perhitungan waktu
kerja selama 6 jam/hari

(,)  

('
Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini dalam bentuk magang kerja yaitu praktek kerja
langsung sesuai dengan aktivitas yang ada di perusahaan. Dimana kami mengaplikasikan ilmu
yang selama ini kami pelajari dalam perkuliahan yang meliputi aspek : budidaya, usahatani,
manajemen, dan pemasaran.
(Ê" & ")//-) 80& #
Dalam praktek KKP ini kami melakukan diskusi dengan staf perusahaan untuk
memperdalam pengetahuan kami serta mengetahui mengalaman-pengalaman kerja yang telah
dimiliki oleh staf perusahaan. Selain itu wawancar juga kami lakukan untuk menghimpun data
yang kami perlukan dalam menyusun laporan akhir
(( &!0&) &)
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai referensi, laporan, literatur baik data
ataupun ringkasan yang diperoleh dari pihak-pihak yang terkait, hasil penelitian terdahulu, bukti-
bukti relevan serta instansi terkait yang digunakan untuk menunjang data primer dan melengkapi
penulisan laporan. Pengambilan data sekunder yang digunakan untuk mengambil data adalah
dengan cara dokumentasi, yaitu pengambilan data dan informasi dari instansi temapat kami
melakukan kegiatan KKP dan pustaka-pustaka ilmiah yaitu buku penunjang lain yang
berhubungan dengan penelitian dan berguna untuk melengkapi data primer.

c
d d  


  

 

       


   

     

 


 
  


     
 

  

       
  

    
   

    
      

     
  

      

 
  
    
   

  
  
    
  


  
       

     

  
   ! "#$


   
   "%$

& !


 9
Ê 
  


*  "

* ,8" & #

Pabrik Gula Kebon Agung mulai didirikan pada tahun 1905 di Malang oleh seorang
pengusaha bernama Tan Tjwan Bie. Kapasitas giling pada waktu itu 500 ton per tahun. Sekitar
tahun 1917 pengelolaan PG Kebon Agung diserahkan kepada NV. Handel & Landbouws
Maatschapij Tideman van Kerchem sebagai Direksinya, kemudian dibentuk Perusahaan dengan
nama NV. Suiker Fabriek Kebon Agoeng yang disebut PT PG Kebon Agung dan disahkan dengan
akte Notaris Hendrik Willem Hazenberg pada tanggal 20 Maret 1918 dengan No. 155, dan
disahkan dengan Surat Keputusan Sekretaris Gubernur Hindia Belanda tanggal 30 Mei 1918 No.
42, didaftar dalam register Kantor Pengadilan Negeri, Surabaya dengan No. 143.

Pada tahun 1932 seluruh saham PT. PG. Kebon Agung tergadaikan kepada    0

 Malang dan pada tahun 1936 PT. PG. Kebon Agung dimiliki oleh    0 
. Dalam
RUPS Perseroan tahun 1954 ditetapkan bahwa Pemegang Saham PT. PG. Kebon Agung adalah
 
    

 Bank Indonesia (yang kemudian bernama Yayasan Dana
Tabungan Pegawai Bank Indonesia) dan Bank Indonesia (atas nama Yayasan Dana Pensiun dan
Tunjangan Hari Tua Bank Indonesia).
Pada tahun 1957 PT PG Kebon Agung dikelola oleh Badan Pimpinan Umum Perusahaan
Perkebunan Gula atau BPU-PPN Gula dan tahun 1962 perseroan ini membeli seluruh saham 
    0  Trangkil di Pati yang didirikan tahun 1835 (semula dimiliki oleh Ny. A de
Donariere EMSDA Janiers van Hamrut) dengan kapasitas giling 300 ton tebu per hari. Pada saat
itu pula Pemegang Saham bergabung menjadi satu badan hukum sendiri bernama Yayasan Dana
Pensiun dan Tunjangan Hari Tua Bank Indonesia (YDP THT BI) sebagai Pemegang Saham
tunggal.

d
Setelah BPU-PPN Gula dilikuidasi pada tahun 1967, PT PG Kebon Agung dikembalikan
kepada YDP THT BI, dan pada tanggal 17 Juli 1968 Direksi Bank Indonesia Unit I (sekarang
bernama Bank Indonesia) yang merupakan Pemegang Saham tunggal PT PG Kebon Agung
menunjuk PT Biro Usaha Manajemen Tri Gunabina atau PT Tri Gunabina sebagi pengelola PG
Kebon Agung di Malang dan PG Trangkil di Pati.
Masa pengoperasian PT PG Kebon Agung yang berakhir pada tanggal 20 Maret 1993,
diperpanjang hingga 75 tahun mendatang dengan Akte Notaris Achmad Bajumi, S.H. dengan No.
120 tanggal 27 Februari 1993, disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman RI tanggal 18
Maret 1993 No. C2-1717 HT.01.04.Th.93, didaftar dalam register Kantor Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat No. 1099/1993 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 2607 tanggal 8
Juni 1993, Tambahan Berita Negara RI No.46 tanggal 8 Juni 1993.
Dengan didirikannya Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKK-BI) oleh
Direksi Bank Indonesia pada tanggal 25 Februari 1992 yang diresmikan dengan akte Notaris
Abdul Latif dengan No. 29 tanggal 23 Februari 1992 dan adanya kebijakan dari Departemen
Kehakiman yang mengatur bahwa Direksi suatu Perseroan tidak boleh berupa badan hukum tetapi
harus orang perseorangan, maka dalam RUPS-LB tanggal 22 Maret 1993 diputuskan bahwa
YKK-BI menjadi Pemegang Saham tunggal PT Kebon Agung. Dan pada tanggal 1 April 1993
bertempat di Kantor Bank Indonesia Cabang Surabaya dilakukan serah terima pengurusan dan
pengelolaan PT Kebon Agung dari Direksi PT Tri Gunabina kepada Saudara Sukanto (alm.)
selaku Direktur PT Kebon Agung.
Perubahan Anggaran Dasar terakhir dibuat berdasarkan akte Notaris Hartati Marsono, SH
No. 58 tanggal 22 Juli 1996 Jo akte No. 32 tanggal 31 Januari 1997 dan akte No. 8 tanggal 15 Juli
1997, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No.C2.11161 MT
01.04.Th.97 tanggal 28 Oktober 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI No.
743/1998 tanggal 3 Februari 1998, Tambahan Berita Negara RI No. 10 Tanggal 3 Februari 1998.
Berdasarkan Undang-Undang No.1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, maka dalam
RUPS-LB tanggal 26 Juli 1996 diputuskan bahwa Pemegang Saham PT Kebon Agung terdiri dari
YKK-BI dengan pemilikian saham sebanyak 2.490 lembar atau sebesar 99,6 % dan Koperasi
Karyawan PT Kebon Agung ³Rosan Agung´ dengan pemilikan saham sebanyak 10 lembar atau
sebesar 0,4 %.

a.‘ Alamat Pabrik :
Desa : Kebonagung
Kecamatan : Pakisaji
Kabupaten : Malang
Propinsi : Jawa Timur
Kode Pos : 65102
Terletak : 110 km dari Ibukota Propinsi, 5 km dari Ibukota Kabupaten.

b. Batas Wilayah:
Sebelah Utara : Kecamatan Kebonsari, Kecamatan Sukun Kota Malang.
Sebelah Selatan : Desa Genengan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang.
Sebelah Timur : Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Sebelah Barat : Desa Sitirejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.

c. Topografi
Tinggi di atas permukaan laut : 500 ± 700 m diatas permukaan laut.
Jenis tanah : Aluvial, Litosol, Andosol, Mediteran.

d. Prasarana Pendukung
Sumber air (pabrik) : Air sungai
Sumber bahan baku pendukung : Belerang, kapur, pupuk Sp-36
Kelas jalan : Jalan Propinsi
Fasilitas sosial : Poliklinik, Masjid, Lapangan olah raga.

e.‘ Kondisi Pabrik


Tahun pembuatan : 1905
Kepemilikan : Swasta
Jenis prosessing : Sulfitasi
Jenis gula yang dihasilkan : Kualitas GKP-I

{
f. Kondisi Pabrik
Jenis prosessing Asal Negara Rehab terakhir tahun
1. Stasiun Ketelan Jepang 2005
2. Stasiun Gilingan USA 1977
3. Pemurnian Nira Indonesia 2003
4. Stasiun Penguapan Indonesia 2003
5. St. masakan/Puteran USA 2005

g. Lahan
Hak Guna Usaha : 11,5 Ha
Hak Guna Bangunan : 46,423 Ha, termasuk hak pakai 9,600 Ha

*&&"  " :$, &


Berdasarkan hasil RUPS-LB tanggal 5 April 2007, ditetapkan bahwa :
à  
Komisaris Utama : Mansjurdin Nurdin
Komisaris : M. Rasyid Izada
Penasihat : Marathon Wirija Mihardja
 Ñ
Direktur Utama : Ir. Rudi Ch. Basarah
Direktur KU. : Djatiwalujo, SE, MA
Direktur PP. : Ir. Sudibyo


Personalia (1)
V
 
     Asmen SDM
dan Umum (1)
Rumah Tangga
 V
  dan Umum (1)

Manajer TUK
Akuntansi (1)
(1)

EDP (1)
Asmen
Keuangan (1)
Logistik (1)

Gudang (1)

Pemurnian dan
Penguapan (1)

Masakan dan
Manajer Asmen Pendinginan
Pabrikasi (1) Pabrikasi (2) (1)

Pemimpin Puteran dan


Pabrik (1) Timbangan (1)

Gilingan (1)

Ketel (1)
Manajer Asmen Teknik
Teknik (1) (2)
Listrik (1)

Instrumen (1)

Asmen TR
Malang Utara Kasubsi (5)
(1)
Asmen TR
Manajer Malang Kasubsi (5)
Tanaman (1) Selatan (1)
Kasubsi
Asmen Tebang Tebang
Angkut (1) Angkut (1)
Ka. Biro Kasubsi
Administrasi Litbang dan
Tanaman (1) binasarana (2) 
 
*(9" ")" " :$, &
Visi PG. Kebon Agung sebagai Perusahaan Swasta Nasional yang bergerak di bidang
industri gula dan perdagangan umum, secara langsung maupun tidak langsung turut berperan aktif
dalam pembangunan Nasional dengan berperanserta dalam produksi gula, memberikan
pendapatan kepada Negara, dan menciptakan lapangan kerja.
Sebagai organisasi usaha profesional, PG. Kebon Agung senantiasa berusaha untuk maju
dan mengembangkan usaha-usaha baik yang berbasis tebu maupun usaha lainnya sehingga
Perusahaan mampu bersaing dalam era pasar bebas, dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh
Stake Holder.
Untuk mewujudkan visi Perusahaan tersebut di atas, misi PG. Kebon Agung dalam periode
tahun 2005±2011, memantapkan industri gula dengan mengelola secara profesional guna
menjamin kelangsungan hidup perusahaan sehingga dapat memberikan manfaat dan
meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh stake holder.
Dalam periode tahun 2011±2016, bahwa PG. Kebon Agung bekerjasama dengan Lembaga
Penelitian dan atau fihak lain untuk mengkaji peluang-peluang mengembangkan usaha
diversivikasi dengan berbasis tebu, dengan mengelola setiap produk bukan gula menjadi produk
yang memiliki nilai ekonomi sehingga dapat menekan harga pokok produksi utama.

&'&' )
Tujuan jangka pendek merupakan tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan untuk
kepentingan tertentu dalam jangka waktu yang relatif pendek yaitu untuk jangka waktu satu tahun.
Tujuan jangka pendek adalah dasar dan penunjang bagi tujuan jangka panjang perusahaan.
Adapun tujuan jangka pendek perusahaan adalah sebagai berikut:

1)‘ Mencapai target perusahaan pada tingkat yang diharapkan dari segi kualitas maupun
kuantitas. Untuk mencapai target produksi ini terlebih dahulu harus menciptakan kelancaran
proses produksi, baik yang menyangkut bahan baku, mesin ± mesin maupun tenaga kerja.
2)‘ Menjaga kelancaran proses produksi.
Kelancaran proses produksi pada perusahaan mendapat perhatian yang cukup besar, pihak
perusahaan harus senantiasa menjaga kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi

3
guna menghindari hambatan ± hambatan yang tidak diingginkan seperti kemancetan bahan
baku, kerusakan mesin dan lain ± lain.
3)‘ Meningkatkan produksi kerja karyawan.
Peningkatan produktifitas karyawan sangat berkaitan erat dengan besar kecilnya keuangan
yang akan di peroleh oleh perusahaan dengan produktifitas yang tinggi maka akan dapat
menimngkatkan hasil produksi dan tentunya akan dapat mencapai target yang diharapkan
sesuai dengan kualitas dan kuantitasnya.

$&'& '
Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang akan dicapai untuk masa mendatang dengan rentang
waktu lebih dari satu tahun. Tujuan jangka panjang ini juga merupakan ketentuan dari tujuan
jangka pendek. Tujuan jangka panjang ini sangat bergantung dari keberhasilan tujuan jangka
pendek. Adapun tujuan jangka panjang pada perusahaan ini adalah sebagai berikkut :

1)‘ Memperoleh laba yang optimal


Dalam aktivitas sehari - hari setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk mencapai suatu
keuntungan yang sebesar ± besarnya. Hal ini dapat di wujudkan bila tingkat laba
perusahaan dari tahun ke tahun dicapai dengan menekan biaya operasional perusahaan
seminimal mungkin.

2) Menjaga kelancaran aktivitas perusahaan


Setiap perusahaan pada dasarnya akan senantiasa menjaga kelancaran aktivitas serta
menjaga kelangsungan hidupnya. Di samping menjaga kelancaran aktivitas produksinya,
perusahaan harus juga benar ± benar memperhatikan unsur manusia sebagai tenaga kerja
agar dapat berproduksi dengan lebih efektif dan efisien.
3) Mengadakan perluasan usaha (ekspansi)
Dengan semakin meningkatnya jumlah permintaan akan produk yang dihasilkan maka
kegiatan ± kegiatan produksi akan semakin bertambah. Hal ini tentunya akan
membutuhkan tambahan tenaga kerja dan lain sebagainya.

*
**0 " :"" $":&$& &
Kebun Agung merupakan pabrik gula yang ada di Malang selain Pabrik Gula Kerebet.
Kebun Agung memiliki kapasitas giling 80 ribu ton per hari dengan masa giling 210 hari. Dengan
kapasitas tersebut Kebun Agung merupakan pabrik gula berkapasitas terbesar ke- 3 yang mampu
memasok permintaan gula di Indonesia. Pabrik gula dengan kapasitas terbesar di Indonesia
dipegang oleh Pabrik Gula Gunung Madu di Lampung dengan kapasitas giling130 ribu kuintal
tebu per hari. Selanjutnya peringkat ke-2 dipegang oleh Pabrik GulaPutih Mataram dengan
kapasitas giling 90 ribu kuintal. Meskipun di banyak pabrik gula yang beroperasi di Indonesia,
masih belum bisa memenuhi permintaan gula di Indonesia. Permintaan gula di dalam negri sangat
tinggi sehingga untuk memenuhi permintaan tersebut tidak cukup hanya dipenuhi oleh produksi
gula dalam negeri tetapi harus ditambah dengan mengimpor gula dari luar negri. Produksi dalam
negri relatif rendah dibanding dengan total konsumsi, sehingga diperlukan impor gula pasir yang
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berikut adalah data mengenai perkembangan produksi,
konsumsi, dan impor gula Indonesisa pada tahun 1984-2004:

Gambar 1. Perkembangan Produksi, konsumsi, dan Impor Gula Indonesisa, 1984-2004




ñc
Pada tahun 2010 PG Kebun Agung memiliki target giling sebesar 14,6 juta kuintal tebu
per satu kali masa giling. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 13 juta kuintal tebu.
Target giling tersebut disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku dan kapasitas giling mesin
pabrik. Semakin besar jumlah tebu yang digiling maka biaya produksi yang ditanggung semakain
kecil. Untuk PG yang berkapasitas giling besar seperti PG Gunung Madu Lampung memiliki
biaya produksi dibawah Rp 2000,00 per kilogram. Sedangakan untuk pabrik gula kecil yang
kapasitas gilingnya sekitar 30 ribu kuintal per hari memiliki biaya produksi yang lebih mahal
yaitu Rp 5000,00 per kilogram. Sedangkan untuk PG Kebun Agung sendiri dengan kapasitas
giling sebesar 80 ribu kuintal tebu per hari memiliki biaya produksi sebesar Rp 3000,00 per
kilogramnya.
Lahan kerja yang dimiliki PG Kebun Agung jumlahnya sekitar 17 ribu hektar. Sekitar 99%
dari lahan tersebut merupakan lahan pertanian rakyat sedangkan sekitar 1 % merupakan lahan
milik PG Kebun Agung yang didapatkan melalui sistem sewa. Jadi lahan sewa yang dimiliki ada
sekitar 170 hektar. Lahan sewa ini berada tersebar diberbagai wilayah kerja. Pada tahun 2010 ini
awal giling ditentukan pada tanggal 5 Mei. Penentuan awal giling tersebut di dasarkan pada
perkiraan jumlah bahan baku tebu yang akan digiling. Pada PG Kebun Agung perkiraan bahan
baku ini di bagi menjadi 2 tahap yaitu taksasi Desember dan taksasi Maret. Taksasi Desember
merupakan perkiraan luas lahan yang akan di tanami tebu, sedangkan taksasi maret merupakan
perkiraan jumlah tebu yang akan masuk ke penggilingan. Taksasi ini menentukan tebu mana yang
siap ditebang dan akan diangkut ke PG. Untuk lebih jelasnya nanti akan di bahas pada bab
selanjutnya.
Tebu yang diolah menjadi gula akan mengalami mengalami penyusutan bobot. Presentase
jumlah gula yang dihasilkan tiap kuintal tebu di sebut rendemen gula. Untuk menghitung
rendemen gula konsepnya sama dengan konsep evisiensi yaitu output/input. Dimana jumlah gula
yang dihasilkan dibagi dengan tebu yang digiling. Berikut merupakan data rendemen gula yang
ada di PG Kebun Agung selama kurun waktu 2005-2009 :

ñ
Tahun Rendemen
2005 7.08%
2006 7.40%
2007 6.95%
2008 7.91%
2009 7.40%

Tabel 1. Tabel rendemen total PG Kebun agung tahun 2005-2009


Di sini PG Kebun Agung tidak membeli tebu kepada petani tetapi menerapkan sistem bagi
hasil kepeda petani tebu yaitu 66% gula untuk petani dan 34% gula untuk PG. Jadi PG hanya
menyediakan jasa penggilingan tebu kepada petani dengan upah 34% gula yang dihasilkan. Gula
yang dihasilkan akan dijual dengan sistem lelang. Lelang gula ini dilakukan tiap minggu sekali.
PG Kebun Agung memeberikan kebebasan kepada petani untuk mengambil 66% gulanya atau
menitipkannya kepada PG untuk dilelang. Apabila petani menitipkan gulanya untuk dilelang
maka PG Kebun Agung akan melelangkan 90% gulanya sedangkan 10% nya akan diberikan
kepada petani dalam bentuk gula.
Dalam sistem pelelangannya PG Kebun Agung tidak menerapakan dana talangan ke petani
seperti kebanyakan pabrik gula yang lain. Dana talangan yaitu harga yang diberikan kepada petani
dimuka sebelum pelelangan dimulai. Dana talangan ini bisa dikatakan seperti sistem ijon. Petani
yang akan melelangkan gulanya sudah dipatok harga terlebih dahulu dan mereka tidak
mendapatkan harga yang terbentuk pada saat lelang gula. Besarnya dana talangan yang diterima
petani tebu sebesar Rp 6330 per kuintal. Apabila harga yang terjadi pada saat lelang berada di atas
dana talangan maka petani tidak akan dapat menikmati selisih harga yang terjadi. Untuk PG
Kebun Agung petani tidak mendapatkan dana talangan tetapi mereka akan mendapatkan harga
yang terjadi pada saat lelang. Ini berarti untung maupun rugi akan ditanggung bersama-sama
antara petani dengan PG. Untuk data harga lelang gula pada Bulan Mei sampai Agustus 2010
dapat dilihat pada table 2.

ññ
7& :& 0
Minggu ke-2 Mei 2010 8410
Minggu ke-3 Mei 2011 8185
Minggu ke-4 Mei 2012 8050
Minggu ke-1 Juni 2010 7800
Minggu ke-2 Juni 2011 7355
Minggu ke-3 Juni 2012 7450
Minggu ke-4 Juni 2013 7720
Minggu ke-1 Juli 2010 9100
Minggu ke-2 Juli 2010 9138
Minggu ke-3 Juli 2010 8925
Minggu ke-4 Juli 2010 8775
Minggu ke-1 Agustus 2010 8625
Tabel 2. Data Pelelangan Gula di PG Kebun Agung
Minggu ke-2 Mei sampai Minggu ke-1 Agustus

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa harga yang terbentuk pada saat lelang selalu berada
di atas dana talangan. Ini berarti petani mendapatkan harga yang lebih tinggi dari pada mereka
menggilingkan tebu mereka kepada pabrik gula lain. Sistem ini yang menyebabkan PG Kebun
Agung lebih diminati oleh petani tabu, bahkan petani tebu diluar Malang tertarik untuk
menggilingkan gulanya di PG Kebun Agung.

ñd
*& )7/
Berdasarkan struktur organisasi yang ada pada PT. PG. Kebon Agung Malang, berikut
adalah tugas dan wewenang dari masing ± masing bagian :

 "!0"
Pimpinan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh empat kepala bagian, yaitu :
1)‘ Bagian Tanaman.
2)‘ Bagian Pabrikasi.
3)‘ Bagian Teknik.
4)‘ Bagian Tata Usaha dan Keuangan.
Pimpinan di bawah pengawasan langsung dan dengan persetujuan direksi melakukan
manajemen PG. Kebon Agung meliputi :
1)‘ Melaksanakan tata cara kerja dan prosedur yang disetujui direksi.
2)‘ Membuat dan melaksanakan rencana kegiatan yang terperinci dengan bekerja sama
dengan para kepala bagian.
3)‘ Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan dari berbagai bagiann dalam pabrik.
4)‘ Memelihara dan memperhatikan mutu dan pelaksanaan tiap pekerjaan.
5)‘ Meninjau secara teratur pelaksanaan pekerjaan di tiap bagian dan memberikan bimbingan
serta petunjuk di dalam pelaksanaan pekerjaan.

$‘" #Ê&
Di dalam menjalankan tugasnya manger bagian tata usaha dan keuangan dibantu oleh seksi
seksi, adapun tugas dari Manager bagian tata usaha dan keuangan berikut :
1)‘ Dibawah bimbingan dan pengawasan dengan pesetujuan pimpinan dapat melaksanakan
perencanaan, pengadaan dan penggunaan sisa modal, bahan dari barang serta
melampirkan dan melaksanakan administrasi di PG. Kebon Agung secara cepat dan tepat.
2)‘ Merencanakan dan mengkoordinasi anggaran belanja baik
3)‘ Memeriksa kebutuhan modal kerja dan rencan bulanan.
4)‘ Membuat laporan yang akurat mengenai penggunaan persediaan modal kerja, gula,
bahan, alat yang berada di bagian TUK dan seluruh bagian.
5)‘ Mengawasi verifikasi bon utang dari seluruh bagian
ñ’
6)‘ Mengawasi dan mengatur pengadaan dari penggunaan alat alat kerja untuk bagian TUK
dan bagian lainnya.
7)‘ Merencanakan rotasi dan mutasi bawahan
8)‘ Memberi instruksi kerja dan wajib mengawasi tata tertib karyawan di bagian TUK.
9)‘ Menerima, memeriksas dan menandatangani surat yang masuk.
10)‘ Bimbingn pegawai dalammelaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.
11)‘ Menjaga suasana dan kekompakan kerja yang menyenangkan di bagian TUK.

Dalam menjalankan tugasnya Manager Bagian TUK dibantu oleh 2 Asisten Manager,
antara lain :

1.‘ Asisten Manager SDM dan Umum

Asisten Manager SDM dan Umum dibantu oleh 2 kasubsie, yaitu :

a)‘ Kasubsi Personalia


Bertugas menyelesaikan teknis kerja yang menyangkut ketenagakerjaan, dan keamanan.
Bertanggung jawab kepada manager bagian tata usaha dan keuangan.

b)‘ Kasubsi Rumah Tangga dan Umum


Bertugas menyelesaikan teknis kerja yang menyangkut rumah tangga dan umum,
mengkoordinasi kerja bagian administrasi kepegawaian, dan perhitungan upah.
Bertanggung jawab kepada manager bagian tata usaha dan keuangan.

2.‘ Asisten Manager Keuangan


Asisten Manager Keuangan dibantu oleh 4 kasubsie, yaitu :
a)‘ Kasubsi Akuntansi
Bertugas menyelenggarakan pengawasan terhadap keluar masuknya keuangan,
penyelesaian persoalan pabrik atau perusahaan secara keseluruhan. Bertanggung jawab
kepada manager bagian tata usaha dan keuangan.

ñ{
b)‘ Kasubsi EDP (Electronic Data Processing)
Bertugas menyelenggarakan penyediaan data secara rinci yang berhubungan dengan
kerja produksi maupun kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Bertanggung jawab
kepada manager bagian tata usaha dan keuangan.

c)‘ Kasubsi Logistik


Bertugas terhadap pengadaan barang/bahan yang berkaitan dengan pabrik secara
keseluruhan dan distribusi gula. Bertanggung jawab kepada manager bagian tata usaha
dan keuangan.

d)‘ Kasubsi Gudang


Bertugas menyelesaikan teknis kerja yang menyangkut ketenagakerjaan dan umum,
mengkoordinasi kerja bagian administrasi kepegawaian, perhitungan upah dan
keamanan. Bertanggung jawab kepada manager bagian tata usaha dan keuangan.

-‘ "!
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1)‘ Membuat penanaman tebu dengan teknik yang baik guna menjamin hasil produksi
yang maksimal dengan biaya yang ekonomis.
2)‘ Merumuskan rencana dan strategi peningkatan mutu dan jumlah rakyat untuk
kepentingan petani tebu dan perusahaan.
3)‘ Mengusahakan penebangan dan pengangkutan tebu dengan biaya yang ekonomis
dengan hasil yang maksimal.
4)‘ Mengelola administrasi tanaman mulai dari penggarapan sampaipemeliharaan
tanaman.
5)‘ Bertanggungjawab terhadap pimpinan pabrik.

Dalam pelaksanaan kegiatan, Manager bagian Tanaman dibantu oleh 3 Asisten Manajer dan
2 Kasubsi, yaitu :

ñÀ
1)‘ Asisten Manajer Tebu Rakyat Malang Utara
Bertugas merencanakan dan menyelesaikan masalah penenman tebu, yaitu mulai dari
tanaman, pemeliharaan sampai dengann panen di wilayah Utara. Bertanggungjawab
kepada manager bagian tanaman.

2)‘ Asisten Manajer Tebu Rakyat Malang Selatan.


Bertugas merencanakan dan menyelesaikan masalah penenman tebu, yaitu mulai dari
tanaman, pemeliharaan sampai dengann panen di wilayah Tengah. Bertanggungjawab
kepada manager bagian tanaman.

3)‘ Asisten Manajer Tebang dan Angkutan.


Bertugas merencanakan waktu tebang dan pengangkutan tebu ke pabrik.
Bertanggungjawab kepada manager bagian tanaman.

4)‘ Kasubsie Litbang dan Bina Sarana.


Bertugas merencanakan sarana angkutan sehubungan dengan waktu panen untuk
mengangkut tebu. Bertanggung jawab kepada manager bagian tanaman.

5)‘ Kasubsie Biro Administrasi Tanaman


Bertugas menyelenggarakan administrasi berkaitan dengan tanaman tebu terkait taksasi
(peramalan panen) hingga pada pendataan proses tebang angkut.

)‘ "

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1)‘ Menjalankan semua rencana reparasi dan pemeliharaaan yang telah disetujui dengan
atasan dengan biaya yang ekonomis.
2)‘ Mengusahakan bekerjanya bengkel besi dan kayu yang baik.
3)‘ Mengusahakan terpeliharanya jembatan dan jalan untuk kelancaran pengangkutan tebu.
4)‘ Membantu rencana reparasi dan memelihara semua mesin dan peralatan pabrik.

ñ
5)‘ Mengusakan bekerjanya ketel, pembangkit tenaga listrik, instalasi air minum untuk
menjamin kontinuitas pengadaan uap, listrik dan air yang baik.
6)‘ Membantu pemeliharaan kendaraan bermotor serta menjalankan kebijaksanaan yang
telah ditetapkan.
7)‘ Betanggungjawab kepada pimpinan pabrik.

Dalam kinerjanya, Manager Teknik dibantu oleh Asisten Manager teknik yang mempunyai 4
koordinator, antara lain :

1.‘ Koordinator Gilingan.


Bertugas mengadakan reparasi dan pemeliharaan terhadap mesin ± mesin yang berada
pada stasiun giling dan stasiun persiapan tebu. Bertanggung jawab kepada manager bagian
teknik.
2.‘ Koordinator Instrumen
Bertugas menyelenggarakan reparasi dan pemeliharaan terhadap mesin ± mesin yang
berada pada stasiun pemurnian, penguapan, pemasukan, pendinginan dan pengaturan.
Bertanggungjawab kepada manager bagian teknik.
3.‘ Koordinator Ketel.
Bertugas menyelenggarakan persiapan peralatan pada stasiun ketel apabila saatnya
digunakan. Bertanggung jawab terhadap bekerjanya ketel, Bertanggungjawab kepada
manajer bagian teknik.
4.‘ Koordinator Listrik.
Bertugas menyelenggarakan pembangkit tenaga listrik dan instalasi listrik. Bertanggung
jawab manger bagian teknik.

‘ $"0$" "


Adapun tugas dan tanggung jawab Manager bagian pabrikasisebagai berikut :
1)‘Membuat rencana kegiatan produksi.
2)‘Melaksanakan rencana produksi yang telah disetujui.
3)‘Mengawasi pengolahan tebu untuk memperoleh gula yang maksimal dan pembungkusan
gula yang ekonomis.

ñ3
4)‘Menetapkan kecepatan gilingan dan menjamin pengerahan tebu yang optimal.
5)‘Mengawasi penimbangan tebu dan pemeriksaan hasil tebangan serta supplay tebu
gilingan.
6)‘Melakukan analisis untuk pengawasan mutu dan menjamin mutu produksi yang
dihaasilkan.
7)‘Mengusahakan administrasi untuk pealporan bagian produksi.
8)‘Bertanggungjawab kepada pimpinan pabrik

Manajer bagian pabrikasi dibantu oleh asisten manajer pabrikasi yang memiliki 3 Kasubsi,
antara lain :

a.‘ Kasubsie Puteran dan Timbangan.


Bertugas menyelenggarakan pengawasan terhadap peralatan timbangan harian lepas dan
timbangan tetap portable. Bertanggung jawab manger bagian pabrikasi.
b.‘ Kasubsie masakan dan pendinginan
Bertugas menyelenggarakan pengadaan alat produksi, bahan kimia, serta pengoperasian
yang berkaitan dengan proses masakan dan pendinginan. Bertanggung jawab kepada
manager bagian pabrikasi.
c.‘ Kasubsie pemurnian dan penguapan
Bertugas menyelenggarakan pengadaan alat produksi, bahan kimia, laboraturium serta
pengoperasian yang berkaitan dengan proses pemurnian dan penguapan. Bertanggung
jawab kepada manager bagian pabrikasi.

ñ*
*; ,)& ")  " ,)& "
a. Pemakaian Bahan
1) Bahan baku
Kuatitas bahan baku sangat menentukan mutu produk yang dihasilkan. Oleh
karenanya bahan baku adalah : tebu segar, tebu manis dan tebu tua yang sesuai standar
waktu penentuan.

2) Bahan pembantu
Bahan pembantu yang dibutuhkan yaitu air, susu kapur, belerang (sulfur), asam fospat,
caustic soda, Pb Asetat, Pb Oksida, kapur oxida dan flocculant.

b. Pemakaaian peralatan dan mesin


Peralatan yang digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi bahan jadi yaitu :

1)‘ Mesin krepyek/carrier : mesin yang berfungsi untuk membawa tebu ke mesin pemotong
tebu (cane cutter)
2)‘ Mesin turbin berfungsi untuk menggerakkkan mesin pemotong
3)‘ Ketel uap untuk menguapkan air sebagai pengerak turbin
4)‘ Heater yaitu mesin pemanas nira untuk mencapai suhu tertentu.
5)‘ Devektor berfungsi uuntuk meningkatkan kadar keasaman pencampuran bahan pembantu
yaitu berupa susu kapur.

c. Keuangan Perusahaan

1)‘ Sumber Dana.


Sumber dana Pabrik Gula Kebon Agung Malang ditentukan dan berasal dari
Direksi.Sedangkan pencairan keuangan diaksanakan oleh Bank Bumi Daya (BBD) setempat
yang telah nendapat persetujuan dari Direksi.

2)‘ Penggunaan Dana


dc
Dana digunakan untuk aktivitas perusahaan yang di dalamnya termasuk proses produksi
yaitu mulai dari penyediaan bahan baku sampai penjualan barang jadi dan juga digunakan
untuk membayaar gaji karyawan serta untuk keperluan yang lain. Penggunaan dana pada
pabrik Gula Kebon Agung Malang berpedoman pada RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan) yang dilakukan setiap tahun.

*  ,"
a. Jumlah Karyawan
Adapun jumlah seluruh tenaga kerja PG. Kebon Agung Malang dari tiap ± tiap bagian
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. Macam dan Jumlah Karyawan dari tiap ± tiap bagian tahun 2008.
Karyawan non staf
bagian Karyawan staf jumlah
tetap kampaye
Pimpinan 1 - - 1
TUK 8 65 200 273
Tanaman 6 140 248 394
Teknik 9 35 98 142
Pabrikasi 13 30 175 218
Garase 5 30 17 52
Keamanan 6 25 30 61
Transportasi 12 14 80 106
Tebangan - - 386 386
60 339 1.234 1.633
Sumber data : Pabrik Gula Kebon Agung Malang, 2009.
b. Jam Kerja
Adapun pembagian jam kerja secara garis besar adalah sebagai berikut :

1)‘ Hari Senin sampai dengan Kamis


Jam kerja : 07.00 - 16.00
Jam istirahat : 11.30 ± 12.30

d
2)‘ Hari Jum¶at
Jam kerja : 07.00 - 16.00
Jam istirahat : 11.00 ± 12.30
3)‘ Hari Sabtu
Jam kerja : 07.00 - 13.00

c. Upah dan Sistem Penggajian


Adapun upah dan sistem penggajian yang diberlakukan pada PG. Kebon Agung diuraikan
sebagai berikut :

1)‘ Upah Bulanan


Untuk karyawan yang berstatus sebagai tenaga kerja bulanan, gaji yang diberikan
berdasarkan golongan masing ± masing pekerja. Adapun golongan yang dimaksud antara
lain seperti
2)‘ Sistem Upah Harian
Untuk tenaga kerja harian, upah yangg diberikan berdasarkan kehadiran karyawan.

d. Kualitas karyawan dilihat dari pendidikan.


Mengenai kualitas karyawan dilihat dari pendidikan pada PG. Kebon Agung Malang dapat dilihat
pada tabel seperti di bawah ini :


Tabel 3
Tingkat Pendidikan Karyawan
PT. PG. Kebon Agung Malang
Tahun 2008

NO Jabatan Jumlah Karyawan Pendidikan

1. Pimpinan 1 Sarjana
2. Manajer Tanaman 1 Sarjana
3. Manajer TUK 1 Sarjana
4. Manajer Teknik 1 Sarjana
5. Bagian Tanaman 404 SMA dan SMP
6. Bagian TUK 159 SMA dan SMP
7. Bagian Teknik 145 SMA dan SMP
8. Bagian Pabrikasi 127 SMA dan SMP
9. Keamanan 48 SMP dan SD
10. Garase 23 SMP dan SD
11. Tebangan 280 SMP dan SD
12. Transportasi 52 SMP dan SD
13. Kampanye 390 SMP dan SD
Jumlah

Sumber Data : Pabrik Gula Kebon Agung, 2009


e. Kesejahteraan karyawan.
Kesejahteraan Yang diberikan kepada karyawan PG Kebon Agung Malang adalah.
1) Tunjangan Hari Raya.
2) Tunjangan Kesehatan
3) Tunjangan Jaminan Kecelakaan Kerja
4) Tunjangan Natura
5) Asuransi

dd
* !$# 

*&)")%$&
1. Persiapan Lahan

Penyiapan lahan merupakan kegiatan pengolahan tanah untuk mempersiapkan lahan guna
ditanami tanaman tertetentu. Terdapat dua sistem pengolahan lahan yang digunakan oleh PG.
Kebon Agung, yaitu Sistem Budidaya Tebu Rasional (SBTR) dan Sistem Mekanisasi. Sistem
Budidaya Tebu Rasional (SBTR) diterapkan pada lahan sawah yang berpengairan dan pengolahan
lahannya terbatas pada juringan. Sedangkan Sistem Mekanisasi biasa diterapkan pada lahan
kering atau tegalan dan cara pengolahannya dengan cara membajak semua lahannya.

Saat ini sistem yang digunakan oleh PG. Kebon Agung adalah Sistem Mekanisasi atau pada lahan
kering, dimana alat yang diguankan adalah alat bajak piring ( I dan II ) dan kair (  ) yang
ditarik menggunakan traktor. Bajak piring I digunakan untuk membongkar tanah serta
membalikkannya dan menghancurkannya. Dan bajak II digunakan untuk menghaluskan,
meratakan tanah dan membalikkan tanah ke arah berlawanan dengan bajak I.

:!$' ""


2. Penanaman

Penanaman dilakukan setelah penyiapan lahan selesai. Bibit yang hendak ditanam di lahan
berupa bibit pucuk, bibit batang muda, bibit rayungan, dan bibit siwilan. Bibit pucuk diambil dari
bagian pucuk tebu yang akan digiling berumur 12 bulan. Jumlah ruas yang diambil 2-3 sepanjang
20 cm. Bibit batang muda atau bibit mentah berasal dari tanaman yang berumur 5-7 bulan.
Seluruh batang tebu dapat diambil dan dijadikan tiga stek. Bibit rayungan diambil dari tanaman
tebu khusus untuk pembibitan berupa stek yang tumbuh tunasnya tetapi akarnya belum keluar,
sedangkan bibit siwilan diambil dari tunas-tunas baru dari tanaman yang pucuknya sudah mati.
Bibit unggul yang digunakan PG Kebon Agung antara lain PS-85, PS-86, PS-92, dan BL-86.

Sebelum bibit ditanam perlu dilakukan kegiatan      0   



 !
Kegiatan kletek merupakan menghilangkan pelepah daun agar mata tunas dapat tumbuh dengan
baik. Kethok bibit merup[akan memotong-motong lonjoran bibit yang telah dikletek menjadi
beberapa bagian dengan jumlah mata bibit 2-3 buah. Ngecer merupakan membawa bibit dari
tempat kethok bibit ke tempat yang akan ditanam. Kegiatan ini biasanya tidak jauh dari lahan
yang akan ditanami. Jumlah bibit yang dibutuhkan untuk satu hektar lahan adalah 6-8 ton. Massa
tanam yang optimal untuk tanaman tebu dalah bulan April Juli karena tersedia air untuk
pertumbuhan tunas.hal ini bertujuan agar tebu ayng dihasilkan memiliki rendemen yang tinggi.

Cara penanaman tebu yaitu dengan cara menidurkannya pada juringan dimana mata tunas
terletak disamping kanan dan kiri agar mata tunas mudah berkecambah dan dapat tumbuh ke atas.
Bibit kemudian ditutup tanah dengan ketebalan 4 cm untuk menghindari kekeringan yang
diakibatkan oleh sinar matahari. Penanaman harus searah (Utara ±Selatan) hal ini bertujuan agar
bibit yang ditanam pada juringan mendapatkan matahari pagi secara penuh tanpa terhalang oleh
rerumputan yang terdapat pada juringan. Beberapa bibit bagal (batang tebu), top stek, bibit
rajungan, dan bud chip (diambil mata tebunya kemudian disemai.

d{
3. Perawatan

! "
#  

Penyulaman bertujuan untuk menggantikan bibit tebu yang rusak atau mati. Pada prinsipnya
kegiatan ini dilakukan sedini mungkin agar didapatkan tanaman yang seragam. Bibit yang
digunakan dapat berupa bibit yang sudah dipersiapkan untuk penyulaman ataupun bibit
rayungan yang memiliki varietas dan umur yang sama.

! "   

Merupakan kegiatan penambahanbahan organik dalam tanah, memperbaiki tekstur tanah,


meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan serta mendorong pertumbuhan vegetatif
dan generatif. Pemupukan di lahan PG. Kebon Agung dilakukan dalam dua tahap, yaitu sehari
sebelum penanaman dan 35 hari setelah tanam atau bulan ke-9 saat musim hujan tiba.
Pemupukan tahap I menggunakan pupuk biokompos yang berasal dari blotong dan abu ketel
yang dihasilkan pada proses pengolahan gula dengan dosis 3 ton0ha dan ZA 3-4 kw/ha.
Pemupukan tahap II menggunakan pupuk ZA dengan dosis 5 kw/ha.

! "  

Kegiatan ini dilakukan untuk memutuskan akar yang sudah tua, sehingga akar-akar yang baru
mudah tumbuh dan menggemburkan tanah. Tujuan dilakukannya pembumbunan adalah untuk
memperkuat dan memperkokoh tanaman, serta menutup pupuk I dan pupuk II. Pada lahan yang
digunakan oleh PG. Kebon Agung pembumbunan dilakukan sebanyak 4 tahap.

! "
#

Penyiangan merupakan usaha untuk menghilangkan gulma disekitar tanaman yang dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman. Kegiatan ini dilakukan sebelum penanaman, ketika akan
memupuk, ataupun menurut keadaan agar terlihat lebih bersih. Pengendalian gulma dapat
dilakukan dengan cara manual, mekanis maupun kimia.

!   Ã 


Merupakan kegiatan menghilangkan daun yang sudah kering maupun yang belum kering yang
bertujuan untuk memperlancar pertumbuhan batang, menghindari tebu roboh, menghindari
kebakaran, serta memperlancar sirkulasi udara di dlam kebun. Di lahan PG. Kebon Agung,
kletek dilakukan 3 kali. Kletek pertama dilakukan pada umur 3 bulan, kletek ke-2 dilakukan
saat sebelum pembumbunan akhir, dan kletek ke-3 dilakukan pada saat menjelang panen.

4. Pamanenan

Merupakan kegiatan terakhir dari proses budidaya tebu sebelum dilakukannya pemanenan.
Tebu yang mau dipanen diambil terlebih dahulu daimbil beberapa batang untuk dijadikan sampel
yang nantinya kan dibawa ke laboratorium penggilingan contoh untuk diperiksa % Brik dan % Pol
tebu tersebut. Dari hasil penghitungan % Brik dan % Pol tersebut kemudian akan dicari Faktor
Kemasakan (FK) tebu. Tebu yang memiliki nilai FK mendekati 25%, berarti tebu tersebut sudah
dapat dilakukan penebangan.

Batang tebu yang dipotong untuk tebu giling harus dipotong dibagian bawah batang dekat
dengan permukaan tanah. Hal ini dilakukan karena kandungan sukrosa tebu paling banyak
terdapat di batang bagian bawah yang dekat dengan daerah perakaran. Batang tebu yang telah
ditebang kemudian dibersihkan dari daun kering, akar dan daun pucuk.

:!$$) &

d
* ,   !$&:&  "
.  "& "!

Stasiun penerimaan merupakan tempat dimana truk yang mengangkut tebu ke PG. Kebon
Agung pertama kali masuk sebelum ke dalam pabrik. Tebu yang masuk dan akan digunakan untuk
diproduksi menjadi gula harus memenuhi kualitas MBS, yaitu Manis, Bersih, Segar. Ketiga
kriteria ini sangat berpengaruh dalam rendemen gula, dalam arti tebu yang manis akan
menghasilkan rendemen tinggi, tebu yang bersih menguntungkan pabrik karena tidak ada kotoran
yang tercampur, dan tebu yang segar dengan waktu tunggu yang singkat dari tebang hingga giling
menyebabkan rendemen tinggi.

Kadar manis dari tebu ditunjukkan oleh besarnya nilai brix. Batas terkecil nilai brix yang
diterima adalah 15 %. Jika kursng dari nilai tersebut, tebu ditolak karena rendemen kecil sehingga
produksi kurang optimal. Hal ini bisa terjadi pada tebu yang masih muda. Nilai brix maksimal
yang dapat dicapai PG. Kebon Agung adalah 19%. Kadar brix yang berbeda tersebut dikarenakan
tebu yang masuk PG. Kebon Agung memiliki varietas yang berbeda-beda sehingga derajat
kemanisan yang diperoleh juga berbeda-beda.

Dan untuk menjaga kelangsungan ketersediaan tebu, PG Kebon Agung melakukan


langkah-langkah dengan memberlakukan Surat Perintah Tebang Angkut (SPTA). Tujuan
pemberlakuan SPTA ini adalah untuk menghindari kesalahan dalam teransportasi tebu yang akan
masuk ke pabrik dan untuk mencegah terjadinya kelebihan bahan baku (   tebu).
Pengadaan bahan baku dibagi menjadi dua yaitu lahan yang berasal dari pembudidayaan tebu
kebun sendiri (TS) dan pembudidayaan oleh tebu rakyat (TR).

Bagian penerimaan tebu dibagi menjadi dua yaitu bagian barat dan abgian timur. Kedua
bagian ini memiliki total jalur sebanyak 25 jalur yaitu jalur A-Y dangan A-V untuk bagian barat
dan W, X, Y untuk bagian timur. Kapasitas rata-rata masing-masing jalur adalah 36 truk, sehingga
dari 26 jalur yang tersedia, terdpat 900 truk per hari. Berat rata-rata masing-masing truk adalah 80
kuintal untuk truk engkel kecil, 120 kuintal untuk truk engkel besar, dan 240 kuintal untuk truk
gandeng. Nomor urut untuk masing-masing truk juga diberi warna yang berbeda, yaitu warna biru
untuk engkel kecil, warna kuning untuk truk besar, dan warna merah untuk truk gandeng.

d3
Mutu produk yang dihasilkan oleh PG Kebon Agung ini harus terus dikontrol agar
menghasilkan rendemen yang tinggi. Untuk meningkatkan mutu produk ini ditetapkan suatu
peraturan yang mengontrol kondisi tebu yang masuk sebelum proses giling. Jika tebu yang dibawa
oleh petani tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan maka akan terkena istilah refraksi. Umumnya
refraksi diberlakukan karena kondisi tebu yang terkontaminasi benda yag mengganggu proses
pemurnian kristal misalnya daun dan tanah serta kecurangam dalam berat tebu yang disetorkan.
Macam-macam rafraksi ini sendiri beragam, yaitu:

1.‘ Tali pucuk (tebu diikat dengan pucuk daun tebu) dikenakan potongan 2%
2.‘ Daduk (daun tebu yag kering) dikenakan potongan 5%
3.‘ Akar ( tebu yang akarnya belum dipotong) dikenakan potongan 5 %
4.‘ Sogolan ( tunas tebu yang panjangnya < 1.5 m) dikenakan potongan 10 %
5.‘ Pucuk ( pucuk daun tebu yang balum dipotong ) dikenakan potongan 15 %
6.‘ Gabungam antara pucuk dan sogolan dikenakan potongan 20 %
7.‘ Akar tanah dikenakan potongan 15 %
8.‘ Kocoran air ( air yang disemprotkan pada tebu sehingga menimbulkan endapan pada tebu)
dikenakan potongan 30 %
9.‘ Kombinasi antara tanah, akar, pucuk, dan sogolan dikenakan potongan 20 %

:!$  "& "!

$ "& "!$

d*
Stasiun penimbangan merupakan tempat setelah truk tebu mendapat panggilan petugas pos
penerimaan yang selanjutnya truk tersebut di arahkan menuju stasiun timbangan. Stasiun
penimbangan di PG Kebon Agung dibagi tiga, yaitu:
1)‘ Timbangan I ( timbangan depan )
Timbangan ini berfungsi untuk mengukur berat tebu yang akan masuk ke stasiun penggilingan.
Timbangan ini berupa lantai timbang yang di hubungkan ke prosesor sehingga pada layar
monitor akan terbaca berat, bruto, tara dan nettonya.
2)‘ Timbangan II ( timbangan belakang )
Timbangan dua berfungsi sebagai timbangan non tebu. Bahan-bahan yang ditimbang pada
timbangan ini adalah tetes, bibit,/kompos, gamping/belerang,residu,bahan kimia,
solar/premium, besi tua, ampas, tebu crane.
3)‘ Timbangan III ( timbanagn crane )
Timbangan ini digantung pada sling crane dikendalikan oleh operator menggunakan alat
pengendali.

:!$"!$)0   :!$"!$-

- "& ""

’c
Stasiun penggilingan merupakan proses pada awal produksi gula. Tujuan dari stasiun gilingan ini
adalah untuk memisahkan ampas tebu dan nira dari batang tebu sehingga menghasilkan sakarosa
sebanyak-banyaknya.Proses ini diawali dengan pembongkaran tebu dari truk pengangkut ke meja
tebu. Terdapat empat unit meja tebu yang dilengkapi dengan crane tebu dan kicker. Crane tebu
berfungsi untuk memindahkan tebu dari truk pengangkut ke meja tebu. Kicker berfungsi
meratakan tebu pada meja tebu.

Y 
      

    
 
 
   
 

  
 
 

 
 
   
 

 
 



:!$ "& ""

Tebu dipindahkan dari meja tebu ke 


  melalui 
  . Pada 
   terdapat

    yang berfungsi untuk meratakan tebu pada 
   agar tidak terjadi
penumpukan tebu yang berlebihan. Care carrier terjadi dari tiga jenis yaitu :
1)‘   # 
carrier berfungsi membawa tebu dari cane table menuju cane cutter dan
unigrator.
2)‘  

   berfungsi membawa tebu yang sudah dicacah di unigrator ke gilingannya.
3)‘ 
  
   berfungsi membawa tebu dari gilingan satu ke gilingan yang lain.

Tebu selanjutnya dipindahkan ke 


  untuk dipotong menjadi serpihan ± serpihan
kecil sehingga memudahkan proses penggilingan. 
  merupakan suatu peralatan yang
terdiri dari poros yang memiliki bilah yang tajam serta berputar kencang dan pada ujungnya

’
dipasang mata pisau. Fungsi dari 
  adalah memotong-motong tebu menjadi serpihan ±
serpihan kecil sehingga memudahkan kerja pada stasiun gilingan. Dari 
  , tebu dibawa
ke
  ! Seperti halnya 
 ,
   juga berbentuk bilah yang terletak dan
berputar dalam posisi melintang dengan ujung menyerupai palu. Hasil dari
   berupa
serpihan tebu yang berbentuk menyerupai sabut atau serat.

PG Kebon Agung, Malang memiliki lima unit gilingan tebu yang sudah dicacah oleh 

  

  . Tebu tersebut merupakan umpan yang dibawa oleh  

   ke
gilingan I, Masing-masing gilingan terdiri dari empat roll yang dikelompokkan dalam roll pasif
dan roll aktif. Roll pasif berfungsi membantu memasukkan umpan ke dalam bukaan depan agar
tidak terjadi slip. Roll aktif terdiri dari tiga jenis, yaitu roll atas(top roll), roll depan(voor roll), dan
roll belakang(acther roll). Roll atas merupakan penggerak utama karena poros roll atas
berhubungan langsung dengan mesin penggerak.

Selain ke empat roll tersebut terdapat dua jenis alat pendukung, Yaitu satu   
dan dua     .    berfungsi untuk menahan ampas yang keluar dari top roll
dan voor roll sehingga ampas dengan mudah masuk ke bukaan belakang.   juga
berfungsi sebagai membersihkan ampas yang menempel pada roll gilingan, menghantarkan ampas
dan menguraikan ampas yang diproses lagi.     berfungsi sebagai mengantisipasi agar
ampas tidak lengket pada roll gilingan.

Cacahan tebu dari


   diumpankan oleh main 
   ke gilingan I. Umpan
giling pada celah antara roll depan dan roll atas kemudian ampas terdorong ke celah antara roll
atas roll belakang malalui    ! Nira hasil perahan pada gilingan pertama ini disebut 
"  0
"   $""%. Nira ini dialirkan ketalang bak nira. Sedangkan amaps tebu yang masih
mengandung gula akan keluar dan masuk gilingan II sebagai umpan untuk kembali diproses.
Proses ini terus berlangsung hingga gilingan V. Hasil ampas tebu dari gilingan IV yang akan
menuju ke gilingan V di tambahkan air imbibisi.

Air imbibisi adalah kondensat yang berasal dari stasiun penguapan dan air sungai. Suhu air
imbibisi yang optimul adalah 70°C dengan persentase pemberian sebesar 25-28%. Suhu pada
pemberian air imbibisi yang optimal dapat membantu pemuaian ampas akhir sehingga

’ñ
memudahkan perasan terakhir. Pembentukan air imbibisi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
:

1)‘ Imbisi tunggal


Pemberian air imbisi dilakukan hanya pada ampas yang masuk ke gilingan V.
2)‘ Imbisi berganda
Pemberian air imbisi dilakukan pada ampas yang masuk ke gilingan IV dan V.
Selain air imbisi, terdapat
  yang membantu proses pemerasan ampas tebu. Nira
imbibisi awalnya dihasilkan oleh hasil perasan ampas tebu pada gilingan V yang digunakan
sebagai nira imbisisi pada gilingan IV. Perasan pada gilingan IV digunakan sebagai nira imbisisi
gilingan III, dan perasan gilingan III sebagai nira imbisisi gilingan II. Ampas dari gilingan V
dipindahkan dengan cross carrier menuju ketel uap yang selanjutnya digunakan sebagai
pembangkit tenaga uap.
Nira pada bak penampung nira dipompa menuju saringan  untuk memisahkan  0 (ampas)
dan nira. Ukuran lubang saringan antara 0,5-1 mm. Saringan DSM dibagi menjadi dua, yaitu 
   $ 
% dan  # 
. Namun, DSM  # 
tidak dipakai lagi karena
kapasitas yang tidak memadai dan perawatan yang mahal.
) "& !&"
Stasiun pemurnian bertujuan untuk menghilangkan kotoran (bukan gula) yang terkandung dalam
nira mentah dari stasiun penggilingan dengan penambahan zat kimia melalui proses pemansan dan
pengendapan sehingga diperoleh nira encer. Selain itu juga bertujuan untuk mencegah terjadinya

  pada gula (terurainya sakarosa menjadi fluktosa dan glukosa). Secara garis besar proses
pemurnian di PG. Kebon Agung dilakukan dengan proses sulfitasi adalah sebagai berikut:
1). Penyaringan Nira Mentah
Proses pemurnian ini diawali dengan penyaringan nira mentah oleh  
untuk
memisahkan kotoran yang terdapat dalam nira mentah, kemudian dialirikan menuju tangki
nira mentah.
2). Pemanasn Pendahuluan
Aliran nira mentah yang berasal dari tangki nira mentah kemudian dipompakan ke 0   (PP
I) dengan suhu 75°C, yang dikontrol oleh  
. Tujuan pemanasan ini adalah

’d
mencegah terjadinya inversi, membunuh mikroorganisme, memudahkan proses pemurnian
selanjutnya, dan mengendapkan zat bukan gula.
3). Defekasi
Pada proses ini bertujuan untuk menaikkan pH nira sehingga tidak merusak sukrosa dalam
nira, karena sifat dari nira tidak tahan terhadap suasana asam. Dari heater i, nira dialirkan ke
 

  dengan penambahan CaOH yang bertujuan untuk menaikkan pH menjadi
7,5-8, melalui proses pengadukan. Nira mentah kemudian dialirkan menuju  
0

, disini nira mentah direaksikan dengan CaOH lagi sehingga pH 8,5-9. Proses ini dinamakan
   .
4). Sulfitasi
Nira mentah dari  
0
  dialirkan menuju SO2 tower dan bercampur dengan gas
belerang (SO2). Belerang mentah sebagai bahan SO2 disimpan pada silo kemudian dialirkan
melalui screw menuju  #  0   
 (RSB) untuk mengalami proses pembakaran
pada suhu 300-4000C. Selanjutnya belerang didinginkan di sublimator sampai suhu yang
sesuai dengan nira pada SO2 tower. Tujuan dari pembakaran gas SO2 ini adalah untuk
memutihkan atau mengurangi intensitas warna gula.
5). Netralisir
Nira dari proses sulfitasi kemudian dibawa ke angki reaksi untuk netralisasi pH menjadi 7-7,2
dengan menambahkan sejumlah CaOH. Dengan pH 7,2 ini diharapkan dapat meminimalkan
kehilangan sakarosa yang serendah mungkin dalam proses pemurnian. Tujuan dari netralisasi
adalah untuk menjaga kandungan sakarosa dari kerusakan.
6). Pemanfaatan pendahuluan II (heater)
Nira yang keluar dari bak nertralisai dialirkan dan dipompa ke heater II (PP II) dengan suhu
105-1100C. Tujuan dari pemanasan ini adalah menghasilkan gumpalan yang mudah
diendapkan, membunuh bakteri, serta mendorong gas dan udara dalam nira.
7). Pengendapan
Nira hasil pemanasan II dipompakan ke dalam "    untuk menghilanngkan
gelembung gas di nira dan mencampur flokulan dengan nira. Flokulan berfungsi untuk
mempercepat pengendapan dan menjaring kotoran. Nira selanjutnya dialirkan ke 
  #

’’
   (tangki pengendapan) dengan waktu maksimum 30 menit yang menghasilkan nira
kotor dan nira jernih.
Nira jernih dialirkan melalui saringan 160 mesh menuju ke peti nira jernih, kemudian masuk
ke pemanas III dengan cara dipompa pada suhu 1200C. Selanjutnya nira jernih dialirkan ke
evaporator untuk diuapkan sehingga menghasilkan nira nira kental. Dan nira kotor dialirkan
ke tangki nira kotor, kemudian ke mixer nira kotor dan ditambahkan   (ampas halus).
Tujuan penambahan bagssilo ini adalah untuk mempertebal kualitas blotong dan menekan
kandungan gula pada blotong. Hasil dari mixer nira kotor dimasukkan ke dlam  #
   yang didalamnya terdapat bak vakum. Rotary vakum dibagi menjadi tiga, yaitu:
ё Vakum tinggi (40-50 cmHg)
Pada waktu ini ditambahkan air siraman dengan tujuan untuk menekan kandungan gula di
blotong.
ё Vakum rendah (20 cmHg)
ё Vakum netral (0 cmHg)
Pada vakum ini diperoleh hasil akhir berupa blotong. Hasil akhir dari Rotarfy vakum ini
adalah nira tapis / nira perasan dan limbah (blotong). Nira tapis dikembalikan ketangki nira
mentah $  
0
% untuk diproses kembali. Sedangkan blotong diolah menjadi pupuk
biokompos dengan penambahan abu ketel, dan stater.

:!$ )0

 "& &01
50, "2
’{
Stasiun penguapan berfungsi untuk menguapkan nira encer hasil proses pemurnian yang masih
mengandung air sehingga diperoleh nira kental. Sebelum diuapkan dalam evaporator, nira encer
dipanaskan dalam heater III kemudian dialirkan ke bejana pre evaporator yang selanjutnya ke
evaporator I sampai ke evaporator V. Proses penguapan dilakukan pada kondisi vakum. Hal ini
dilakukan agar sakarosa yang terkandung dalam nira tidak mengalami kerusakan.Tujuan
penggunaan pre evaporator adalah mempermudah penguapan pada evaporator berikutnya. Nira
dialirkan melalui pipa kebagian bawah pre evaporator. Pada proses penguapan ini, digunakan
pemanas dengan suhu 110-1150C. Media yang digunakan uap yang dihasilkan dari ketel uap
dengan tekanan 0,4-0,5 cmHg. Dengan penambahan uap baru ini maka panas yang timbul dapat
mengakibatkan penguapan air dalam nira.
Nira encer dari pre evaporator selanjutnya diumpankan ke evaporator I, nira masuk melalui pipa
nira bagian bawah evaporator. Uap masuk ke badan evaporator yang didalamnya terdapat pipa-
pipa sehingga terjadi transfer panas dan pendidihan nira sampai akhir. Uap yang digunakan adalah
uap bekas yang berasal dari turbin gilingan. Nira hasil penguapan selanjutnya masuk ke
evaporator II dengan suhu 2000C. Nira ini keluar melalui pipa bagian bawah evaporator dan
selanjutnya masuk ke evaporator berikutnya. Proses ini terus berlangsung dengan suhu 900C untuk
evaporator III, 800C untuk evaporator IV dan 600C untuk evaporator V.

:!$ "& &0




’À
Uap yang dihasilkan oleh evaporator V dikondensasikan peda kondensor. Uap dalam kondensor
ini diembunkan menjadi air kondensat dan didinginkan di 

! Sedangkan nira yang
dihasilkan dipompa dan ditampung menuju ke bejana sulfitasi nira kental untuk proses 

 
  
. Proses pemberian gas SO2 ini bertujuan untuk mereduksi zat-zat pembentuk warna
dengan mengubah ikatan   menjadi   sehingga pH nira menjadi 5,5.
Nira dapat mengalir dari evaporator satu ke evaporator yang lain dengan tekanan yang semakin
menurun. Oleh karena itu evaporator ini mudah terkena penyumbatan akibat menempelnya residu
nira maupun akibat korosi. Evaporator yang terdapat pada PG. Kebon Agung berjumlah sembilan,
namun hanya enam evaporator yang digunakan dalam proses penguapan. Tiga evaporator yang
lain dijadikan cadangan jika ada evaporator yang sedang dibersihkan karena evaporator harus
tetap dijaga kebersihannya.
8 "& ! 
Stasiun pemasakan berfungsiuntuk memasak nira kental dengan cara mengurangi pelarut yang
berupa air sampai membentuk kristal gula sebanyak-banyaknya dengan ukuran tertentu. Pada
stasiun pemasakan terjadi proses pengubahan sakarosa dalam larutan menjadi kristal yang
nantinya dapat dengan mudah dipisahkan dari larutan induknya dan kotoran-kotoran bukan gula
dalam stasiun pemutaran. Ukuran kristal yang diharapkan adalah 0,9-1,2 ,,. Jumlah pan maskan
yang digunakan dalam proses pemasakan gula adalah 10 pan masakan dengan penggunaan
sebagai berikut.
ё Pada nomor 1,2,3,8,9,10 untuk masakan A
ё Pada nomor 4 untuk masakan A atau C
ё Pada nomor 5,6,7 untuk masakan D

’
Gambar stasiun pemasakan
Urutan pada proses pemasakan adalah pemasakan D dilanjutkan dengan C danterakhir masakan A
yang akan menghasilkan gula produk. Proses yang terjadi pada masing-masing tingkat masakan
adalah sebagai berikut ini.
1). Masakan D
Masakn D dibagi menjadi dua yaitu D dan D2. Bahan dasar untuk D2 adalah stroop A, klare D
dan nira kental. Volume total dari ketiga bahan tersebut adalah 200 HL dengan jumlah nira
kental 1/4 volume total. Ketiga bahan tersebut ditambahkan fondan sebagai bibit Kristal
sejumlah 200 CC. Fondan terlebih dahulu ditambahkan spiritus sebagai pembawa fondan agar
spiritus lebih mudah mengalir.

2). Masakan C

Bahan yang digunakan untuk masakan C adalah nira kental, klare D, stroop A dan Einwurf D
secukupnya. Tarik bahan sebanyak 200 HL ( nira kental dan klare D ). Larutan ini
dikentalkan sampai membentuk benangan kurang lebih 2.5 cm kemudian tambahkan einwurf
D sesuai kebutuhan dan dipekatkan.Untuk memperbesar ukuran Kristal dilakukan penarikan
nira kental sacara bertahap. Setelah agak tua diambil sejumlah contoh untuk dilihat nilai
HKnya. Kemudian ditambahkan lagi nira kental sampai volume 400 HL. Kemudian dituakan

’3
lagi dan setelah turun ke palung pendingin dengan HK 70 dan ukuran Kristal 0.5-0.6 mm
dengan kerapatan Kristal yang sudah memenuhi. Hasil dari masakan C adalah stroop C, gula
C, dan einwurf C (babonan C) 

3). Masakan A

Masakan A dibedakan menjadi dua, yaitu A dan A². Bahan pada masakan A² adalah nira kental
dan einwurf C. Proses ini diawali dengan penarikan nira kental sejumlah 200 HL kemudian
bahan diuapkan sampai pada tahap pembesaran Kristal dan kepekatannya dapat dilihat
dengan benangan kurang lebih 2.5 - 3 cm. Tarik einwurf C secukupnya. Selanjutnya dituakan
hingga ukuran Kristal besar dan merata dengan menambahkan nira kental hingga mencapai
400HL. Ukuran Kristal hasil masakan A adalah 0.9 ± 1.2 mm dengan HK 75-78. Hasil dari
masakan A adalah klare SHS ( gula produk )

 "& &

Fungsi utama stasiun putaran adalah memisahkan Kristal gula dari larutan induknya
(stroop). Campuran ini dipisahkan dengan pemanfaatan gaya sentrifugal. Pada stasiun putaran ini
terdapat lima putaran untuk putaran A, dan ada 13 putaran untuk putaran C dan D. Pembagian
ketiga belas (13) putaran tersebut adalah putaran 1-4 untuk putaran C, 5-9 untuk putaran D2, dan
10-13 untuk putaran D. Pada proses putaran ini, digunakan dua jenis alat putaran yaitu :

1). Putaran kontinyu

Prinsip putaran kontinyu adalah alat berputar secara terus menerus tanpa berhenti untuk
memasukkan stroop atau mengeluarkan kristal gula. Merupakan alatpemisah antara stroop
dengan kristal gula pada masakan C dan D. Hasil yang diperoleh adalah kristal gula C dan D
yang kemudian dijadikan babonan untuk diproses pada stasiun masakn.

2). Putaran diskontinyu

Prinsippada putaran secara diskontinyu adalah alat tidak berputar secara terus meneus, artinya
ada waktu untuk memasukkan stroop ke putaran atau mengeluarkan kristal gula dari putaran.
’*
Merupakan latpemisah antara stroop dengan kristal gula pada masakan A hasil yang diperoleh
adalah gula produk (gula kristal putih) dengan hasil samping stroop A dan klare SHS.

Proses putaran

1)‘ Putaran D
Putaran d dibagi menjadi dua, yaitu putaran D dan D2. putaran gula D diawali dengan
memasukkan hasil masakn D dari palung pendingin. Jenis putaran yang digunakan adalah tipe
BMA dengan putaran yang kontinyu dan kecepatan maksimum 1000 rpm. Putaran ini
menghasilkan magma D dan tetes. Tetes akan dialirkan ke timbangan tetes dan ditampung di
bak tetes. Magma D yang dihasilkan digunakan untuk bahan dasar putarand2 yang
dimasukkan dengan bantuan pompa. Putaran d2 akan menghasilkan gula D dan klare D. Gula
D digunakan untuk babonan D pada masakn C, sedangkan klare D digunakan pada masakan
C.

2)‘ Putaran C
Hasil dari masakan C pada palung pendingin dimasukkan ke distributor mixer kemudian
diumpankan ke alat pemutar secara kontinyu. Alat pemutar yang digunakan adalah tipe BMA
dengan kecepatan maksimum 1000rpm. Dalam proses ini dilakukan pemisahan antara stroop
C dan gula C. Gula C digunakan sebagai bibit pada masakan A sedangakn stroop C dialirkan
sebagai umpan pada masakan D.

3)‘ Putaran A
Hasil masakan A diumpankan pada putaran diskontinyu yang terdiri dari dua tipe alat yaitu :

ё Putaran WS (Amerika)
Putaran ini berjumlah empat buah dengan cara kerja yang otomatis. Kecepatan putaran
maksimum oada putaran jenis ini adalah 1000 rpm. Proses yang terjadi pertama adalah
penyiraman air untukmembersihkan sisa stroop yang elah turun sebelumnya. Air yang
digunakan untuk membersihkan adalah air kondensat yang berasalari stasiun penguapan.
Setelah itu alat berputar dan dilanjutkan dengan pengisian hasil masakn A dari distributor
ke dalam putaran. Selanjutnya terjadi pemutarn dan penyiraman air.

{c
Kapasitas bahan yang diumpankan adalah 1200 kg/putaran dengan hasil akhir berupa gula
SHS adalah sebesar 600 kg/putaran. Bagan proses produksi gula kristal putih (GKP) di PG
kebon Agung dapat dilihat pada lampiran 9.

ё Putaran broadbent (Inggris)


Putaran ini berjumlah satu buah dengan kecepatan kerja maksimum 1200 rpm. Prinsip
kerja pada putaran tipe ini sama dengan putaran tipe pertama. Bedanya pada putaran jenis
ini ditambahkan uap untuk mempercepat proses pengeringan. Hasil yang didapat juga
sama dengan putaran jenis pertama. Kapasitas bahan yang diumpamakan lebih besar, yaitu
1800 kg/putaran dengan hasil berupa gula SHS sebesar 900 kg/ putaran.

# "& ! 

Gula produk disimpan di silo gula berkpasitas 9000 kuintal dengan suhu 40°C sebelum
dibungkus pada packer. Fungsi dari packer adalah membagi gula produk dari silo untuk
dibungkus karung. Alat ini dipasang pada ujung bawah silo gula. Cara kerja alat ini adalah karung
yang dilapisi plastik dijepit oleh alat dan secar otomatis alat akan mengeluarkan gula sebanyak 50
kg ke dalam karung tersebut. Suhu gula dalam karung adalah 30-35°C. Plastik kedap udara yang
dilapisi di dalam karung berfungsi untuk menghindari uap air yang masuk karung yang
menyebabkan kadar gula naik dan gula akan menjadi lumer sehingga organisme akan tumbuh.

Gula yang telah dibungkus kemudian ditimbang pada timbangan digital untuk memreiksa
apakah berat gula sudah sesuai yaitu berat bruto 50.2 kg, berat tara 0.2 kg, dan berat netto 50 kg.
Gula dari timbangan menuju ke mesin jahit untuk dilakukan penjahitan karung. Selanjutnya gula
dibawa oleh belt conveyor menuju gudang gula. Gula diproduksi adalah 300-500 kuintal per jam.
Spesifikasi alat dan mesin pengolahan gula pada PG Kebon Agung dilihat pada lampiran 10.

 
  $ %

Stasiun ketel merupakan salah satu utilitas di PG. Kebon Agung. Pada stasiun ini
dihasilkan uap yang berasal dari proses pembakaran ampas didalamn boiler. Ampas yang
digunakan merupakan hasil samping dari stasiun gilingan yang dibawa oleh konveyor menuju
dapur melalui corong yang berjumlah enam. Amapas yang digunakan harus benar-benar kering

{
agar mendapatkan nilai kalor yang besar. Nilai kalor rata-rata ampas adalah 1400 kkal/g jika
nilai kalor ampas kurang memenuhi maka ditambahkan residu ini membutuhakan biaya yang
besar dan mengakibatkan asap hasil pembakaran berwarna hitam

Jenis ketel yang digunakan adalah ketel piapa air, yaitu air berada dalam pipa sedangkan
diluar pipa adala api (panas). Air yang digunakan adalah air kondensat yang berasal dari stasiun
penguapan. Air kondensat ini terlebih dahulu ditampung di dalam tangki 1000 9tangki yang
bervolume 1000 m3). Kapasitas air yang dibutuhkan untuk ketel adalah 180 ton/ jam. Jika air
kondensat tidak mencukupi maka ditambahkan air sungai yang telah dimurnikan terlebih dahulu.
Di pabrik gula kebon agung digunakan dua jenis ketel, yaitu Stork (I dan II) dan Yoshimine (I dan
II). Stork I dan II berkapaitas 3o ton/jam sedangakan Yoshimine berkapsitas 80 ton/jam yosimine
II berkapsitas 120 ton/jam.

Gula yang telah jadi dan telah berwujud dalam bentuk butiran kemudian dikeringkan di talang
goyang dan juga diberikan hembusan uap kering. Produk gula setelah mengalami proses
pengeringan dalam talang goyang, ditampung terlebih dahulu ke dalam sugar bin, selanjutnya
dilakukan pengemasan atau pengepakan. Berat gula dalam pengemasan di PG. Kebon Agung per
sak plastiknya 50 kg. Setelah itu gula yang berada di sak plastik tidak boleh langsung dijahit,
harus dibuka dulu supaya temperatur gula dalam sak plastik mengalami penurunan
suhu/temperatur. Suhu gula dalam karung tidak boleh lebih dari 30 oC/suhu kamar, setelah gula
dalam plastik dinyatakan dingin maka boleh dijahit. Jika gula dalam sak plastik dalam keadaan
panas dijahit maka berakibat penurunan kualitas gula.


:!$ ! 

* 1 ! 2

Tebu yang sudah digiling di PG Kebon Agung akan menghasilkan gula kristal. Gula ini
akan dibawa ke gudang untuk disimpan sebelum diikutkan pada pelelangan gula. Kantor direksi
menyediakan tempat untuk pelelangan gula serta mengundang para investor yang ingin membeli
gula. Lelang gula ini dilakukan tiap minggu sekali. PG Kebon Agung memeberikan kebebasan
kepada petani untuk mengambil 66% gulanya atau menitipkannya kepada PG untuk dilelang.
Apabila petani menitipkan gulanya untuk dilelang maka PG Kebon Agung akan melelangkan 90%
gulanya sedangkan 10% nya akan diberikan kepada petani dalam bentuk gula.

Dalam sistem pelelangannya PG Kebon Agung tidak menerapakan dana talangan ke petani
seperti kebanyakan pabrik gula yang lain. Dana talangan yaitu harga yang diberikan kepada petani
dimuka sebelum pelelangan dimulai. Dana talangan ini bisa dikatakan seperti sistem ijon. Petani
yang akan melelangkan gulanya sudah dipatok harga terlebih dahulu dan mereka tidak
mendapatkan harga yang terbentuk pada saat lelang gula. Besarnya dana talangan yang diterima
petani tebu sebesar Rp 6330 per kuintal. Apabila harga yang terjadi pada saat lelang berada di atas
dana talangan maka petani tidak akan dapat menikmati selisih harga yang terjadi. Untuk PG
Kebon Agung petani tidak mendapatkan dana talangan tetapi mereka akan mendapatkan harga
yang terjadi pada saat lelang. Ini berarti untung maupun rugi akan ditanggung bersama-sama
antara petani dengan PG. 

{d
Lelang pertama pada musim giling 2010 dilakukan pada tanggal 5 Mei 2010 dihadiri oleh
beberapa investor, perwakilan perusahan, perwakilan petani dan beberapa petani yang ingin
mengetahui harga jual gula. Untuk mendapatkan undangan sebagai investor, diharuskan
menyetorkan uang sebesar Rp. 100 juta pada rekening direksi sebagai deposit. Uang tersebut akan
dikembalikan, apabila investor tersebut tidak menjadi penawar tertinggi dalam suatu pelelangan
gula. Frekuensi pelelangan gula sangat bergantung dari stok gula yang ada di gudang PG. Kebon
Agung. Awal sebelum lelang dimulai, perwakilan dari masing-masing APTR (Asosiasi Petani
Tebu Rakyat) melakukan pertemuan untuk menentukan Harga Penawaran Sementara (HPS). HPS
ini digunakan untuk pembukaan harga gula awal saat proses lelang terhadap investor. Dalam satu
hari lelang terdiri dari dua tahap, yaitu tahap awal digunakan untuk mencari tiga investor yang
memberikan penawaran tertinggi kemudian dilakukan proses lelang dilakukan kembali untuk
mendapatkan satu investor dengan penawaran tertinggi. Lelang yang telah dilaksanakan dapat
batal, apabila di awal pembukaan lelang gula tidak ada investor yang menawar lebih tinggi dari
HPS yang telah ditentukan oleh APTR. Harga gula dengan penawaran tertinggi tahun 2010 pada
tanggal ««««.? sebesar Rp «./kg.?

Setelah harga lelang tercapai, investor dengan penawaran tertinggi mentransfer sejumlah
uang tersebut pada rekening PG. Kebon Agung. PG akan membayarkan kepada petani sesuai
dengan harga jual pada saat pelelangan. Pembayaran hasil lelang gula (Pembayaran DO) ini hanya
diberikan kepada para petani yang mengikutkan gulanya pada pelelangan di PG. Kebon Agung.

Petani akan mendapatkan pendapatan bersih setelah pembayaran DO tersebut dipotong


pinjaman (permodalan, pembajakan, pembibitan, pemupukan) yang dilakukan petani di awal
musim tanam. Berikut data hasil pelelangan PG. Kebon Agung selama bulan Mei sampai awal
bulan Agustus.


7& :& 4

Minggu ke-2 Mei 2010 8410

Minggu ke-3 Mei 2011 8185

Minggu ke-4 Mei 2012 8050

Minggu ke-1 Juni 2010 7800

Minggu ke-2 Juni 2011 7355

Minggu ke-3 Juni 2012 7450

Minggu ke-4 Juni 2010 7720

Minggu ke-1 Juli 2010 9100

Minggu ke-2 Juli 2010 9138

Minggu ke-3 Juli 2010 8925

Minggu ke-4 Juli 2010 8775

Minggu ke-1 Agustus 2010 8625

$<Ê :&)" :$, &


* "8" "'
Pada perusahaan PT. PG Kebonagung ini pekerja di bagi menjadi beberapa kelompok
kerja. Pengklasifikasian inn dimaksudkan untuk mempermudah dan memperjelas tugas yang
harus dilakukan oleh masing ± masing tenaga kerja agar sesuai dengan    
(uraian
kerja) yang berada pada perusahaan. Berikut ini klasifikasi tenaga kerja di PG. KebonAgung :

a.‘ Tenaga Kerja Tetap


{{
Pekerja tetap merupakan pekerja yang sifat hubungan kerjanya dengan perusahaan
memiliki batas waktu yang telah ditentukan yaitu bekerja sampai usia 55 tahun. Tenaga
kerja tetap ini wajib hadir setiap hari kerja dan melaksanakan tugas dan wewenangnya
baik pada masa giling maupun pada waktu luar masa giling, kecuali bila berhalangan
dengan alasan yang sah sesuai ketentuan yang berlaku.
b.‘ Tenaga Kerja Tidak Tetap
Tenaga kerja tidak tetap adalah pekerja yang sifat hubungan kerjanya untuk jangka waktu
tertentu dan dibayar secara harian, bulanan, atau borongan sesuai dengan kesepakatan.

Tenaga kerja tidak tetap di PG. Kebon Agung dibagi menjadi 3, yaitu:

1)‘ Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman, terdiri atas 3 bagian, yaitu :
a)‘ Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman (Borongan) Tanaman
Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman (Borongan) Tanaman adalah pekerja yang melakukan
pekerjaan ± pekerjaan untuk permulaan pembukaan tanah, persiapan tanam dan
pemeliharaan tebu sampai siap tebang dengan mendapat upah secara bulanan, harian
ataupun borongan.
b)‘ Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman (Borongan) Tebangan
Yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman (Borongan) Tebangan adalah
pekerja yang melaksanakan pekerjaan untuk persiapan tebang sampai tebu diangkat diatas
alat pengangkut dengan upah secara bulanan, harian ataupun borongan.
c)‘ Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman Lain ± Lain
Yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman Lain ± Lain adalah pekerja
yang bekerja di sekitar emplasemen yang tidak mempunyai hubungan lansung dengan
penggilingan tebu yang meliputi pembersih rapak atau tebu antara timbangan dengan
gilingan, penjaga emplasemen, tenaga administrasi untuk kepentingan TRI, yaitu
pekerjaan dalam pabrik yang meliputi borongan angkut gula, sortir karung, mengebal
ampas dan pekerjaan mengangkut bahan bakar dengan upah secara bulanan, harian
ataupun borongan.

2)‘ Tenaga Kerja Kampanye


Yang dimaksud tenaga kerja kampanye adalah pekerja yang melakukan pekerjaan ± pekerjaan
dari permulaaan tebu diangkut melaui timbangan sampai ke gilingan, pekerja ± pekerja
disekitar emplasemen dan dalam pekerjaan ini ada hubungannya secara langsung dengan
pabrik dan upah secara bulanan, harian ataupun borongan. Jumlah tenaga kerja kampanye
sampai bulan Agustus 2010 ini berjumlah««.

3)‘ Tenaga Kerja Borongan Lain ± lain.


Yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Borongan Lain ± lain. Adalah pekerja yang melakukan
pekerjaan yang bersifat borongan denngan dasar upah borongan lain ± lain untuk prestasi
normal dalam 7 jam sehari dan terdaftar di perusahaan.

*7&')" ,   ,)& "


Perencanaan tenaga kerja juga menyangkut kegiatan perencanaan waktu kerja yang
dilakukan tenaga kerja itu sendiri. Kegiatan penggerakan tenaga kerja yang dilakukan perusahaan
dapat berjalan baik, dimana penetapan jam kerja bagi karyawan menjadi efektif untuk memotivasi
karyaawan agar bekerja secar disiplin.
Kegiatan pada masa giling 2010 dimulai pada bulan Juni sampai akhir bulan desember,
dimana perusahaan bekerja secara kontinyu atau selama 24jam/haari sampai tidak terdapat lagi
tebu yang digiling. Pelaksanaan jam kerja diatur dengan membagi tenaga kerja menjadi tiga
kelompok/ shift, yaitu kelompok A, B dan C. Masing- masing shiftf bekerja bergantuiann selama
7 hari, baik pagi, siang maupun malam, yaitu :
Shift pagi : 05.00 ± 13.00
Shift siang : 13.00-21.00
Shift malam : 21.00-05.00
Kegiatan luar masa giling berlangsung antara bulan januari sampai bulan Mei di mana
kegiatan produksi tidak berlangsung. Pada masa kegiatan ini perusahaan hanya berpusat, idak ada
pembagian kerja, sehingga seluruh pekerja bekerja pada:
Hari senin-kamis : 07.00-14.30 WIB (jam Istirahat 11.30 ± 12.30 WIB)
Hari jum¶at : 07.00-11.00 WIB (jam Istirahat 12.30 ± 13.00 WIB)
{
Hari sabtu : 07.30 -12.30
Pekerjaan yang dilakukan diluaar kerja dan di haari libur dinyatakan sebagai jam kerja lembur
untuk semua karyawan. Kerja lembur tersebut dilaksanakan berdasarkan surat perintah kerja
elembur yang dibuat oleh pihak yang berwenang.

*( ""Ê !$"'

Pabrik Gula Kebonagung memiliki prinsip bahwa setiap tenaga kerja berhak diberi
kesempatan yang sama unutk mendapatkan pembinaan keahlian dan keterampilan untuk
memajukkan keahlian tenaga kerja secara rutin melakukan pembinaan tenaga kerja dengan
melakukan pelatihan ± pelatihan, dimana dalam hal inin perusahaan melakukan kerjasama dengan
balai penelitian gula (BPG).
Untuk meningkatkan motivasi dari tenaga kerja maka PG. Kebonagung melakukan
penilaian terhadap tenaga kerja dengan kompensasi promosi jabatan bagio tenaga kerja berprestasi.
Faktor ± faaktor yang meliputi kriteria dalam mempertimbangkan kenaikkan jabatan dalah sebagai
berikut :
1)‘ Prestasi, yaitu hasil kerja selama masa penilaian serta pada saat diusulkan tenaga kerja
tersebut berprestasi baik.
2)‘ Potensi yaitu kemungkinan untuk diberi tugas dan tanggungjawab yang lebih besar.
3)‘ Kompetensi, yaitu mencakup pengetahuan, keterampilan serta sikap dan perilaku yang
dipersyaratkan dalam jabatan.
4)‘ Tersedia formasi dalam jabatan/pangkat yang lebih tinggi.

** !&&  &$&'


Pabrik Gula Kebonagung dapat melakukan pemutusan hubungan kerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Pemutusan hubungan kerja dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

1)‘ Meninggal dunia


2)‘ Berakhirnya masa kerja sesuai dalam perjanjian kerja.
3)‘ Sakit yang berkepanjangan lebih dari 12 bulan.
{3
4)‘ Tenaga kerja tidak mempunyai kemampuan yang cukup untuk bekerja (medically Unfit)
yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.

Sampai saat ini, jika tenaga kerja yang bekerja di PG. Kebonagung masih layak
dipekerjakkan maka akan terus dipekerjakan sampai menjelang masa pensiun.

* #Ê !'


Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan kepentingan bersama. Oleh karema itu,
karyawan dan pimpinan wajib mentaati petunjuk keselamatan kerja serta menjaga kebersihan
lingkungan tempat kerja untuk mencegah timbulnya kecelakaan kerja. Pihak PG. Kebon Agung
menjamin kesehatan pekerja dengan memberikan susu pada saat dinas dan memberikann fasilitas ±
fasilitas antara lain :

a.‘ Perlindungan Keselamatan Kerja


1.‘ Penerapan lampu yang cukup dan memasang penangkal petir pada bagian bangunan
yang tinggi.
2.‘ Menyediakan perlengkapan kerja dan alat pelinduung diri seperti masker, sarung
tangan, sepatu karet, helm pengaman, kacamata las.
3.‘ Letak peralatan kerja diatur sedemikian rupa sehingga pekerja merasa aman dan
nyaman dalam melakukan pekerjaannya.
b.‘ Kesejahteraan Karyawan
1.‘ Mendirikan poliklinik, sarana olahraga dan kesenian.
2.‘ Pemberian tunjangan dan santunan sosial.

*;,!0  "
Kompensasi karyawan adalah setiap bentuk pembayaran atau immbalan yang diberikan
kepada karyawan dan timbul daari yang dikerjakan karyawan itu. Adanya kompensasi ini sebagai
wujud penghargaan perusahaan atas kinerja karyawan. Pemberian kompensasi yang adil dan benar
akan memberikan motivasi serta kepuasan bagi para karyawan . bila kepuasan karyawan inii

{*
terwujud maka timbul sikap ± sikap positif dari karyawan yang dapat diindikasi dari naiknya
produktifitas aatau prestasi kerja karyawan.
Pabrik gula kebon agung malang adalah perusahaan yang peduli terhadap karyawannya.
Hali ini disebabkan karena pihak manjemen pabrik gula keboon agung beranggapan bahwa
kompensasi menjadi salah satu motivator karyawan agar mampu bekerja dengan baik.
Kompensasi yang diberikan oleh PG. Kebon Agung sebagai wujud kepedulian dan kewajiban
perusahaan berupa kompensasi finansial dan kompensasi non finansial.

1.‘ Kompensasi Finansial


a.‘ Dasar Pemberian Upah Tenaga Kerja
Pemberian upah kepada tenega kerja di PG. Kebon Agung diberikan berdasarkan
beberapa dasar pertimbangan, yaitu :
ё Upah dapat memenuhi kebutuhan hidup pekerja untuk dapat hidup secara layak .
ё Adanya premi yang diberikan kepada pekerja dapat memberikan motivasi kerja.
ё Penghargaan atau kenaikan upah bagi tenaga kerja yang berprestasi dalam kerja.
ё Kemampuan perusahaan untuk membayar tenaga kerja.
ё Tingkat upah yang berlaku dalam hal ini disesuaikan dengan nilai Upah Minimum
Regional yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
b.‘ Sistem Upah
Di PG. Kebon Agung Malang ini menganut sistem upah premi, yaitu sistem upah
gabungan dari sistem upah berdasarkan waktu dan berdasarkan borongan. Hal ini
dikarenakan kecepata kerja ditentukan oleh mesin sehingga standar pelaksanaan pekerjaan
sulit ditentukan. Selain upaha dasar, pekerja juga mendapat premi khusus jika bekerja pada
saat ± saat tertentu, misalnya saat lembur.
Sistem pengupahan keryawan yang diberikan oleh PG. Kebon Agung Malang
didasarkan atas Surat Keputusan Menteri Pertanian dan Surat Keputusan Bersama (SKB)
antara Menteri Pertanian dengan Menteri Tenaga Kerja beserta peraturan ± peraturan
penyempurnaannya. Ketentuan mengenai besaarnya upah sesuai dengan kesepakatan
bersama antara Direksi PT. Kebon Agung dengan Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja

Àc
Pertanian dan Perkebunan-Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia PG. Kebon Agung
(PUK SPPP-FSPSI PG KBA)
Sistem upah yang ada di PG. Kebon Agung bersifat transparan, di mana dapat
terlihat adanya skala upah berdasarkan golongan. Oleh karena bersifat transparan maka
antara pihak pimpinan dengan tenaga kerja tidak ada perasaan curiga bahwa mereka akan
dicurangi.

c.‘ Perincian Upah Tenaga Kerja


Perusahaan memberikan kompensasi/imbalan jasa atas hasil kerja pekerjaan
denagn maksud untuk meningkatkan motivasi, prestasi, dan kepuasan kerja para
pekerjanya sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja. PG. Kebon Agung
memberikan upah tenaga kerja berdasarkan pada skala upah sesuai dengan golongannya,
yaitu golongan I sampai VIII. Menurut Ruky (2001), skala upah adalah rangkaian hirarki
angka ± angka patokan upah yang berurutan untuk setiap jabatan atau pekerjaan yang
berurutan dari yang terendah sampai yang tertinggi.
Bagi Pabrik Gula Kebon Agung, penentuan skala upah ini berdasarkan pada faktor
yang dianggap vital yaitu berdasarkan pada harga gula saat itu. Apabila harga gula naik
maka besaarnyanilai upah pokok pada skala upah akan naik. Akan tetapi apabila harga
gula turun maka besarnya nilai upah pokok pada skala upah tetap atau tidak mengalami
penurunan.

Adapun komponen upah yang diterima oleh tenaga kerja tetap adalah :
a.‘ Pendapatan
Pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja tetap PG Kebon Agung ditetapkan
berdasarkan golongan dalam skala upah yang ada di perusahaan. Semakin tinggi golongan
maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh.
b.‘ Tunjangn Jabatan

À
Tunjangan yang diberikan pada semua tenaga kerja sebesar 20% dari upah per bulan. Hal
ini tentu saja memberi keuntungan bagi sebagian besar pekerja.
c.‘ Premi Kerja Berat
Nilai premi yang diberikan kepada tenaga kerja sebesar 7,5% dari upah per bulan dan
diberikan kepada semua tenaga kerja tetap yang tersebar di semua bagian. Perusahaan
memiliki maksud dan tujuan untuk meningkatkan produktifitas kerjanya. Namun
pemberian ini akan lebih efisien jika diberikan kepada tenaga kerja yang memang
pekerjaannya mengandung resiko yang cukup tinggi dan rawan kecelakaan.

d.‘ Uang Cuti


Nilai uang cuti ini diberikan kepada semua tenaga kerja sebesar 40% dari upah per bulan
dan diberikan pada akhir masa giling, bukan pada setiap bulan, dengan total uang cuti
yang diperoleh sebesar lamanya masa giling berjalan.
e.‘ Upah Kerja Lembur
Upah ini diberikan pada tenaga kerja tetap yang bekerja di luar jam kerja dan pada hari
libur berdasarkan surat perintah lembur yang dibuat oleh atasan yang berwenang.

Jika suatu pekerjaan tidak selesai sesuia waktu yang dijadwal maka perusahaan
mempunyai kebijakan untuk melakukan kerja lembur pada tenaga kerja yang bersangkutan dan
mereka akan mendapat upah yang dibayar bersamaan dengan upah yang diterima tiap bulannya.
Biasanya kerja lembur ini terjadi di bagian produksi. Perhitungan upah lembur tenaga kerja tetap
adalah sebagai berikut :
Rumus : l 
 



Secara terperinci, pelaksanaan lembur dan perhitungan jam lembur dijelaskan sebagai berikut :

ё Pelaksanaan Lembur
1.‘ Lembur teratur, yaitu lembura yang diadakan karena sifat pekerjaanya
membutuhkan lebih dari jam kerja yang berlaku dan bersifat tetap dengan dilakukan
secara beregu/shift 8 jam per hari.
Àñ
2.‘ Lembur Insidentik, yaitu lembur yang diadakan karena pekerjaannya perlu segera
diselesaikan dalam waktu tertentu, tetapi jam kerja yang berlaku tidak mencukupi.
ё Perhitungan jam Lembur beregu/shift
1.‘ Regu pagi : lebih daari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu
2.‘ Regu Siang : lebih dari 6,5 jam sehari dan 37,5 jam seminggu
3.‘ Regu Malam : lebih 6 jam sehari dan 35 jam seminggu

Kegiatan kerja lembur ini biasanya terjadi pada stasiun giling, stasiun putaran dan stasiun
ketel. Dengan adanya kegiatan ini, meskipun terjadi overlap dengan penambahan 1 jam kerja yang
telah disepakati bersama , maka yang pada awalnya tidak dapat selesai ternyata dapat
diselesaikan tepat waktu sehingga kemunduran jadwal tidak akan terjadi dan kegiatan perusahaan
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2‘  "8'0
Menurut Hariandja (2002) insentif diberikan sebagai bentuk pembayaran langsung
yang didasarkan atau dikaitkan langsung dengan kinerja dan 
0 
dan diartikan
sebagai pembagian keuntungan bagi pegawai akibat peningkatan produktifitas atau
penghematan biaya.
Ada 2 tipe insentif yang diberlakukan di Pabrik guls Kebon Agung yaitu Insentif Material
dan Insentif Non Material.
1.‘ Insentif Material
Insentif ini dapat dikategorikan sebagai :
a.‘ Insentif Dalam Bentuk Uang
Insentif dalam bentuk uang merupakan unsur ± unsur balas jasa dimana nilai
rupiah langsung bagi karyawan individual dapat dengan mudah diketahui.

Bentuk tunjanggan yang diberikan PG. Kebon Agung adalah :

ё Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR)


Kebutuhan hidup menjelang hari raya cenderung meningkat dan tunjangan
ini dimaksudkan sebagai hiburan bagi tenaga kerja dalam menikmati hari
raya keagamaan. Di PG. Kebon Agung ini pemberian THR didasarkan pada
Àd
Peraturan Menteri Tenaga Kerjayaitu sebesar satu bulann upah. Menurut
Ruky (2001), tunjangan ini diberikan berdasarkan kebiasaan dan bersifat
normatif,yang arrtinya bahwadalammemberikan tunjangan ini perusahaan
tidak boleh mengaitkan dengan prestasi individu ataupun produktifitas dan
kinerja perusahaan.
ё Tunjangan Sewa Rumah sertaTunjangan Listrik, air dan bahan bakar.
Tenaga kerja yang tidak menempati rumah dinas diberikan tunjangan sewa
rumah serta tunjangan listrik, air dan bahan bakar. Besarnya tunjangan ini
ditetapkan berdasarkan Surat Menteri Pertanian No. KU
440/367/Mentan/X1995 tanggal 9 Oktober 1995beserta ketentuan
penyempurnaannya seperti pada tabel 6.

Nilai tunjangan di atas bisa dikatakan maasih sangat terlalu kecil karena
biaya«..
Tunjangan Kematian
Setiap tenaga kerja mendapatsantunan kematian ddengan ketentuan sebagai berikut :
ё Tenaga kerja tetap yang meninggal dunia diberikan bantuan biaya pemakaman sebesar
satu bulan upah atau minimalRp. 1.000.000,- uang duka sebesar tiga bulan upah, upah
pada bulan yang sedang berjalan, sokongan sebesar tiga bulan upah dan uang jasa yang
besaarnya menurut masa aktif kerja serta gula 30 kg.
ё Keluarga tertanggung yang meninggal dunia, bantuan biaya pemakaman sebesar Rp.
1.000.000,-.
ё Jika tenaga kerja yang meninggal dunia karena menjalankan tugasnya maka kepada ahli
warisnya diberikan dua kali bantuan biaya pemakaman, dua kali uang duka dan dua kali
uang jasa.

b.‘ Uang JAsa Akhir Masa Jabatan


Tenaga kerja tetap yang berhenti dengan hormat dari perusahaan dengan masa
kerja sekurang kurangnya 15 tahun, meninggal dunia, cacat atau gugur dalam menjalankan

À’
tugas perusahaan akan mendapatkan Uang Jasa Akhir Masa Jabatan atau yang sering dikenal
dengan sebutan UAng Pensiun.
Besarnya UJAM ditentukan dengan rumus :
UJAM = FJ x U x 120%
= 2,5% x Masa Kerja x Upah
Keterangan : UJAM = Uang Jasa Akhir Masa Jabatan
FJ = Faktor Jasa masa kerja x 2,5%
U = Upah yang terdiri dari upah pokok + Tunjangan

UJAM diberikan ssebagai tanda penghormatan atas jerih payah yang telah
dilakukan oleh tenaga kerja. Setiap tenaga kerja mempunyai nilai UJAM yang berbeda sesuai
dengan lama kerjanya dan banyaknya upah yang diterima saat tenaga kerja tersebut aktif
bekerja.
ё Insentif Dalam bentuk Jaminan
Insentif ini diberikan secara kolektif tanpa unsur kompetitif dan seluruh karyawan
mendaptkannya secara otomatis dan merata.

Bentuk insentif jaminan yang diberikan PG. Kebon Agung adalah sebagai berikut :

a.‘ Pembebasan dari Kewajiban Bekerja


-‘ Tenaga kerja yang telah bekerja selama satu minggu berhak atas istirahat minnguan
selama satu haari yang biasanya dilaksanakan pada hari minggu.
-‘ Setiap tenaga kerja berhak atas libur resmi yang ditetapkan oleh pemerintah
-‘ Tenaga kerja yang telah bekerja terus menerus selama satu tahun berhak atas cuti
tahunan selama 12 hari kerja yang harus dijalani secara fisik karena tidak dapat
diuangkan.
-‘ Tenaga kerja wanita berhak cuti selama satu bulan sebelum melahirkan dan dua bulan
setelah melahirkan. Selain itu, tenaga kerja wanita yang mengalami keguguran bukan
karena disengaja maka diberikan cuti sesuai denga keterangan dokter serta juga wajib
tidak bekerja pada hari pertama dan kedua sewaktu haid dengan menyampaikan surat
keterangan dari poloklinik.
À{
-‘ Teanaga kerja diberikan ijin untuk tidak masuk bekerja dengan tetap menerima upah
untuk keperluan perkawinan, melahirkan, menyunatkan, meninggalnya kerabat,
wisuda dan kepentingan lain yang dapat diterima oleh perusahaan.
b.‘ Santunan Sosial
-‘ Tenaga kerja tetap diberikan pakaian kerja berupa pakaian jadi sebanyak dua stel
setiap tahun.
-‘ Tenaga kerja tetap mendapatkan gula icip ± icip setiap musim giling sebanyak 8 kg
untuk setiap bulan giling atau berdasarkan jasa produksinya.
-‘ Bagi tenaga kerja yang dipindah tugaskan ke tempat lain maka juga diberi bantuan
biaya pindah yang meliputi transportasi dan angkutan barang.
c.‘ Perawatan Kesehatan dan pengobatan
-‘ Kepada tenaga kerja tetap dan keluarga yang sakit, melairkan atau keguguran
diberikan perawatan dan pengobatan oloeh dokter perusahaan.
-‘ Jika tenaga kerja tetap dan keluarga membutuhkan perawatan atau pengobatan di
rumah sakit maka perawatan dan pengobatan tersebut dilakukan di Rumah Sakit
Umum (RSU) di kelas II dan biayanya ditanggung perusahaan.
-‘ Biaya bersalin tenaga kerja wanita dan istri para tenaga kerja menjadi beban
perusahaan.
-‘ Jika tenaga kerja tetap memerlukan perawatan gigi menurut pertimbangan dokter
perusahaan maka biaya tersebut ditanggung oleh perusahaan.
-‘ Pemeriksaan dan Perawatan mata dilakukan di RSU pemerintah serta kacamata untuk
tenaga kerja tetap diberikan berdasarkan pendapat dokter perusahaan.
d.‘ Jaminan Sosial
Setiap teanaga kerja tetap diikutssertakan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(JAMSOSTEK) yang meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian
(JK) dan Jaminan Hari Tua (JHT). Sudah seharusnya tenaga kerja diikutsertakan dalam
program JAMSOSTEK karena jenis pekerjaan pada pabrik gula banyak yang
mengandun g resiko terjadi kecelakaan sehingga tenaga kerja akan merasa lebih
dilindungi saat melakukan pekerjaannya.
2.‘ Insentif Non Material
ÀÀ
Insentif Non Material ini diberikan dalam bentuk :

ё Pemberian Promosi Jabatan


Pemberian Promosi jabatan di PG. Kebon Agung dilakukan dengan dasar keuletan,
ketekunan dan keterampilan atas pekerjaan yang sedang dia jalani serta dedikasinya
terhadap perusahaan yang ikut turut serta dalam memajukkan perusahan dan juga
berdasar lam masa kerja keaktifan dalam bekerja.

ё Pengadaan Fasilitas Olahraga, Seni dan Pengadaa Koperasi Karyawan


Kegiatan seni, koperasi dan olahraga memang perlu dilakukan sebagai sarana hiburan
setelah lelah dengan pekerjaan yang dilakukan tiap harinya. Selain itu diharapkan
pula akan terjalin keakraban antar tenaga kerja dengan adanya kegiatan ini.
ё Pengadaan Sarana Angkutan untuk Anak Sekolah
PG. Kebon Agung menyediakan fasilitas saran angkutan anak sekolah di tempat ±
tempat dan waktu tertentu yang digunakan bersama pada waktu pagi dan pulang
sekolah. Dengan adanya fasilitas ini , para tenaga kerja dapat menghemat uang saku
anaknya karena tenaga kerja tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk transportasi.
Fasilitas ini juga digunakan untuk mengantar dan menjemput para tenaga kerja yang
rumahnya berda jauh dari lokasi pabrik.
3.‘ Upah tenaga kerja tidak tetap
a.‘ Upah tenaga kerja Kampanye dan musiman
Upah tenaga kerja tidak tetap juga didasarkan atas nilai Upah Minimum Regional
untuk daerah Kabupaten Malang yaitu sebesar Rp. 875.675 . Pada tenaga kerja tidak
tetap jenis kampanya dan musiman juga terdapat penggolongan kerja sesuai dengan
skala upah yang ada. penerapan seorang tenaga kerja pada suatu golongan ditetapkan
berdasarkan pendidikan, pengalaman, kemampuan dan keahlian.
Pada tenaga kerja ini juga terdapat tenaga kerja lembur yang ketentuannya sama
dengan kerja lembur pada tenaga kerja tetap. Rumus perhitungan upah lembur perjam
adalah
Rumus =



À
b.‘ Upah Tenaga Kerja Borongan dan Honorer
Sistem pengupahan tenaga kerja borongan dan honorer didasarkan atas
kesempatan kerja yang diklakukan sesuai dengan satuan hasil pekerjaan yang
disepakati dan dapat berpedoman pada UMR yang berlaku yaitu Rp. 576.675,-. Nilai
inilah yang biasanya dijadikan patokan dalm menetapkan upah tenaga kerja borongan
dan honorer. Hal ini dimaksudkan untuk menekan biaya tenaga kerja dan tidak
merepotkan pimpinan dalam menetapkan upah baru bagi tenaga kerja ini.
Berdasarkan kesepakatan bersama maka telah ditetapkan upah tenaga kerja harian
yang diterrima oleh tenaga kerja ini yaitu sebesar Rp. 26.675,- untuk tahun 2007 per
harinya. Tenaga kerja ini diupah menurut absensi mereka dan bukan berdasrkan atas
golongan serta tidak melakukan kerja lembur. Dengan menetapkan upah pada batas
UMR maka pihak perusahaan akan bebas dari tuduhan bahwa perusahaan hanya
memperbudak tenaga kerja dan tidak memperdulikan kesejahteraannya.
4.‘ Insentif tenaga kerja Tidak tetap
a.‘ Tenaga kerja kampanye
Insentif material dapat dikategorikan sebagai berikut :
L‘ Insentif dalam bentuk uang
Tenaga kerja berhak memperoleh tunjangan kematian, dengan ketentuan :
-‘ Apabila tenaga kerja yang meninggal dunia dan masih dalam
ikatan kerja diberi bantuan pemakaman sebesar Rp. 1.000.000,-
uang duka sebesar tiga bulan upah dan upah pada bulan tersebut
dibayarkan serta mendapat gula 30 kg.
-‘ Keluarga tenaga kerja yang meninggal dunia saat sumbangan
kematian sebesar Rp. 1.000.000,-.
-‘ Tenaga kerja yang meninggal dunia saat menjalan tugasnya
diberikan bantuan yaitu dua kali biaya pemakaman dan dua kali
uang duka.
L‘ Insentif dalam bentuk Jaminan

À3
-‘ Pembebasan dari kewajiban bekerja dengan keterangan yang sah
seperti meninggalnya keluarga dekat, hari pernikahan tenaga kerja,
menyunatkan atau membaptiskan anak dan wisuda anak.
-‘ Pekerja diikutsertakan dalam JAMSOSTEK yang meliputi
program: Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), jaminan Kematian
(JK) dan Jaminan Hari Tua (JHT)
-‘ Setiap tahun giling, tenaga kerja diberi pakaian dinas sebanyak
satu stel.
-‘ Tenaga kerja berhak mendapat gula icip ± icip sebanyak 8 kg
untuk tiap bulan giling yang berdasarkan jaasa produksi.
-‘ Tenaga kerja dan keluarga berhak mendapat perawatan kesehatan
di poliklinik perusahaan.
Insentif ini diberikan kepada tenaga kerja kampanye karena
pekerja ini ditempatkan pada bagian proses produksi yang
memiliki resiko pekerjaan cukup tinggi dan rawan terjadi
kecelakaan.
$‘ '& "!.,,) ,,"
Insentif Material dapat dikategorikan sebagai berikut :
L‘ Insentif dalam bentuk Uang
Tunjangan kematian yang hanya diberikan kepada tenaga kerja yang
meninggal dunia dan masih dalam ikatan kerja yaitu sumbangan pemakaman
sebesar Rp 1.000.000,- dan uang duka sebesar dua bulan upah.

L‘ Insentif dalam bentuk jaminan


Tenaga kerja berhak mendapat perawatan kesehatan untuk diri sendiri di
poliklinik perusahaan selama dalam ikatan kerja.
Bentuk insentif yang diterima oleh tenaga kerja ini memang lebih sedikit daripada
tenaga kerja yang lain karena tenaga kerja ini sifatnya sementara dalam bekerja
dan pekerjaannya tidak mengandung resiko yang cukup tinggi.

À*
c.‘ "! )" :$, &

Pelaksanaan kegiatan KKP dapat dilaksanakan sesuai dengan buku pedoman serta
peraturan yang telah ditetapkan oleh panitia KKP Jurusan Sosial Ekonomi yaitu pada tanggal 5
juli sampai 28 agustus. Karena KKP yang dilakukan cenderung membutuhkan kreatifitas kerja
serta tergantung oleh situasi yang terjadi saat pelaksanaan, maka kegiatan kerja dilakukan secara
tidak terjadwal. Kegiatan kerja dilakukan sesuai dengan kesanggupan petani menyediakan waktu
untuk bekerja sama, namun demikian dalam 1 hari rata-rata team KKP PG Kebon Agung bekerja
dalam 6 jam kerja.

Untuk tempat pelaksanaan kegiatan KKP, sesuai dengan yang telah di tetapkan
sebelumnya yaitu di Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang sebagai wilayah kerjanya. Karena
kegiatan berupa pencarian data serta kegiatan-kegiatan yang bertempat di lapang terbuka dan
bersifat  maka kegiatan ini dapat dikatakan tidak memiliki pusat daerah kegiatan walaupun
untuk mengkoordinasikan segala macam proses kegiatan dilakukan di kantor kecamatan atau
kantor desa. Lokasi kegiatan pencarian data ditentukan dengan keberadaan petani atau kelompok
tani yang telah dikenalkan atau di persiapkan sebelumnya dengan/oleh pembimbing lapang. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh kecamatan di Pakisaji menjadi lokasi sasaran
kegiatan KKP ini.

Pelaksanaan kegiatan proses pencarian data atau pembelajaran dan pemberdayaan yang
diakukan dalam KKP, dapat dilaksanakan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Baik target
dari Universitas Brawijaya yang telah dijadwalkan sebelumnya maupun target sesuai judul
laporan peserta KKP yang secara individu telah di tetapkan. Kegiatan pelaksanaan dan pencapaian
target keseluruhan kegiatan KKP ini dirasa cukup mudah untuk dipahami karena objek dari target
mudah ditemui serta proses pembelajaran yang mudah untuk dipahami. Materi demi materi
didapat berjalan sejalan dengan kegiatan-kegiatan yang ada di Kecamatan tersebut, sehingga dapat
secara mudah menangkap maksud, tujuan serta hasil yang diperoleh dari setiap kegiatan untuk
kemudian disesuaikan dengan materi yang pernah didapatkan sebelumnya.

Dari berbagai kegiatan yang dilakukan selama KKP, hasil yang dicapai dalam pemenuhan
kebutuhan pencarian data telah tercapai dengan baik dan memuaskan. Materi-materi yang

c
disampaikan saat kegiatan pembelajaran pun telah terpahami dengan baik. Selain itu kontribusi
yang diberikan juga dirasa telah cukup seimbang dengan apa yang di peroleh selama kegiatan
KKP.

Y 
      

    
 
 
   
 

  
 
 

 
   
 

 
 





Rangkaian kegiatan selama pelaksanaan KKP dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.‘ "
#  0

Sebagai petugas penyuluh, para penyuluh lapang Kecamatan Pakisaji melakukan kegiatan
menyebarkan informasi kepada para petani dengan standar operasional prosedur(SOP) dalam hal
ini penyuluh disebut sebagai PPL. PPL dalam memberikan materi penyuluhan kepada
petani,selalu disesuaikan dengan kebutuhan para petani. Dari permintaan para petani tersebut,
PPL kemudian merancang program yang sesuai untuk segera dilakukan penyuluhan. Petani pun
menyambut pelatihan yang diadakan PPL dengan sangat antusias.
2.‘   0 & 

Gerakan pemberdayaan masyarakat dan penguatan usaha ekonomi rakyat diseluruh tanah
air menghadapi tantangan dan kendala sangat serius akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan.
Oleh karena itu diperlukan terobosan kegiatan dan program khusus untuk menghadapi dampak-
dampak yang diakibatkan oleh adanya krisis ekonomi tersebut.
Salah satu program khusus untuk mensukseskan gerakan nasional tersebut dapat dituangkan
dalam program sekolah lapang Agribisnis-Agroindustri komoditas unggulan. Program ini
dikonsepkan bukan merupakan program yang berdiri sendiri tanpa memerlukan dukungan
program lain, namun justru melalui program inilah diharapkan dapat di padukan berbagai program
unggulan sektoral maupun regional yang diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat.dengan
demikian dampak positif program ini akan semakin besar dan pada akhirnya akan berdampak
pada penguatan ekonomi rakyat dapat di tanggulangi.


3.‘ "
 
 $  %
Kegiatan ini dilakukan sejak awal kegiatan KKP dimulai sampai pertengahan kegiatan.
Dalam pelaksanaannya pencarian data dilakukan secara bertahap setiap hari. Kegiatan dilakukan
dengan menggunakan metode wawancara dibantu.Pada dasarnya kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengetahui potensi dari setiap desa akan komoditas tebu. Dari hasil observasi yang telah
dilakukan dengan dapat diketahui bahwa setiap desa memiliki potensi yang berbeda dalam
produksi tebu.
4.‘ "   #
 #  
Kebijakan pemerintah tentang pemberdayaan masyarakat secara tegas tertuang dalam
GBHN Tahun 1999, serta UU.Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah. Di dalam
GBHN Tahun 1999 khususnya di dalam ³Arah Kebijakan Pembangunan Daerah´ antara lain
dinyatakan ³mengembangkan otonomi daerah secara luas,nyata dan bertanggung jawab dalam
rangka pemberdayaan masyarakat, lembaga ekonomi, lembaga keagamaan, lembaga hukum,
lembaga politik, lembaga swadaya masyarakat serta seluruh potensi masyarakat dalam wadah
NKRI.

*=)+))!!'! &!$)%!& "

d
Dapat dilihat dalam pengklasifikasian tenaga kerja di PT. PG. Kebonagung sudah cukup baik dan
efektif karena adanya job description dari tiap pekerja yang sudah jelas tidask ada pekerjaan yang
tumpang tindih. Oleh karena itu setiap pekerja mempunyai tugas dan tanggungjawab sendiri
sendiri dan tidak boleh mencamouri tugas dan tanggungjawab dari pekerja lain karena akan
menimbulkan kekacauan dan ketidak seimbangan dalamm pekerjaan.

Ê     


Handoko, T.H.(1987). 
 
" 
 '     # 
 . Edisi ke-2.
Yogyakarta:PBFE Universitas Gadjah Mada.
Siagian, Sondang P. (2006), 
 
    # 
 , Cetakan ketiga belas, Bumi
Aksara, Jakarta.
Saydam, Gouzali, (2000), 
 
    # 
 : Suatu pendekatan Mikro (Dalam
Tanya Jawab), Cetakan kedua, Djambatan, Jakarta
Hariandja, Marihot Tua Efendi, (2005), 
 
    # 
 ( "


"


 "

 
 
"


"    "   Cetakan ketiga, PT
Grasindo, Jakarta.

You might also like