You are on page 1of 3

Children Learning In Science (CLIS) adalah suatu model pembelajaran yang

melibatkan siswa dalam kegiatan praktikum, eksperimen, menyajikan,


menginterpretasi, memprediksi dan menyimpulkan dengan menggunakan Lembar
Kerja Siswa (LKS). Penelitian mengenai penerapan model pembelajaran CLIS ini
telah dilakukan oleh Salwin MD (1997) dari hasil penelitiannya diperoleh
kesimpulan bahwa ternyata siswa kelompok eksperimen lebih berhasil mencapai
pemahaman konsep fisika yang dipelajari yang merupakan pengaruh dari model
pembelajaran CLIS. Peneliti mencoba mengembangkan model pembelajaran CLIS
ini, dimana tujuannya adalah ingin mengetahui sejauhmana model pembelajaran
CLIS yang dikembangkan ini dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.
Metode yang digunakan berupa Quasi Experiment. Instrumen yang digunakan
adalah tes pilihan ganda disertai alasan. Penelitian ini dilakukan di kelas VII-C
SMPN 12 Bandung semester genap tahun ajaran 2004/2005.

Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa pengetahuan awal siswa sebelum


mengikuti pembelajaran masih rendah, hal ini dilihat dari perhitungan IPK dari
pretest ketiga seri yang masih dalam interpretasi rendah. Sedangkan setelah
pembelajaran, pemahaman konsep siswa terhadap materi fisika yang diberikan
semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari perolehan gain skor pretest-posttest
yang ternormalisir dari tiap seri, pada pertemuan pertama dipakai model
pembelajaran CLIS pada pengembangan awal sehingga pada seri-I diperoleh =0,60
dnegan kriteria pemahaman konsep sedang, maka diadakan pengembangan lebih
lanjut pada seri-II dan diperoleh =0,72 dengan kriteria pemahaman konsep tinggi,
dan pada tahap selanjutnya dikembangkan lagi pada seri-III diperoleh =0,81
dengan kriteria pemahaman konsep tinggi.

Dari perolehan gain skor tak ternormalisir untuk menguji hipotesis diperoleh suatu
data yang berdistribusi normal dan homogen. Sehingga didapatkan bahwa hipotesis
nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima dan dapat disimpulkan bahwa pada
taraf signifikansi 95% terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan
pemahaman konsep siswa dengan menggunakan model pembelajaran CLIS yang
dikembangkan dari seri-I ke seri-II dan terdapat perbedaan yang signifikan pada
peningkatan pemahaman konsep siswa dengan menggunakan model pembelajaran
CLIS yang dikembangkan dari seri-II ke seri-III.

http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0224106-132639/

II Model CLIS( Children Learning In Science )

1. Pengertian
Model CLIS ( Children Learning In Science) merupakan model
pembelajaran yang berusaha mengembangkan ide atau gagasan siswa
tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta merekonstruksi
ide atau gagasan berdasarkan hasil pengamatan atau percobaan.

2. Tujuan

Dalam model pembelajaran ini, siswa diberi kesempatan untuk


mengungkapkan berbagai gagasan tentang topik yang dibahas dalam
pembelajaran, mengungkapkan gagasan serta membandingkan gagasan
dengan gagasan siswa lainnya dan mendiskusikannya untuk menyamakan
persepsi. Selanjutnya siswa diberi kesempatan merekontruksi gagasan
setelah membandingkan gagasan tersebut dengan hasil percobaan,
observasi atau hasil mencermati buku teks. Di samping itu, siswa juga
mengaplikasikan hasil rekontruksi gagasan dalam situasi baru.

3. Tahap

Model ini terdiri atas 5 tahap, yaitu:

2. Tahap orientasi ( orientation )

Tahap orientasi merupakan tahapan yang dilakukan guru dengan


tujuan untuk memusatkan perhatian siswa. Orientasi dapat dilakukan
dengan cara menunjukkan berbagai fenomena yang terjadi di alam,
kejadian yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari atau
demonstrasi. Selanjutnya menghubungkannya dengan topik yang akan
dibahas.

3. Tahap pemunculan gagasan ( elicitation of ideas)

Kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk


memunculkan gagasan siswa tentang topik yang dibahas dalam
pembelajaran. Cara yang dilakukan bisa dengan meminta siswa untuk
menuliskan apa saja yang mereka ketahui tentang topik yang dibahas
atau bisa dengan cara menjawab pertanyaan uraian terbuka yang
diajukan oleh guru. Bagi guru tahapan ini merupakan upaya eksplorasi
pengetahuan awal siswa. Oleh karena itu, tahapan ini dapat juga
dilakukan melalui wawancara internal.

4. Tahap penyusunan ulang gagasan ( restructuring of ideas)


Tahap ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu: pengungkapan dan
pertukaran gagasan ( clarification and exchange), pembukaan pada
situasi konflik ( eksposure to conflict situation), serta konstruksi
gagasan baru dan evaluasi ( construction of new ideas and evaluation).

Pengungkapan dan pertukaran gagasan merupakan upaya untuk


memperjelas atau mengungkapkan gagasan awal siswa tentang suatu
topik secara umum, misalnya dengan cara mendiskusikan jawaban
siswa pada langkah kedua dalam kelompok kecil, kemudian salah satu
anggota kelompok melaporkan hasil diskusi ke seluruh kelas. Dalam
kegiatan ini guru tidak membenarkan atau menyalahkan gagasan
siswa.

Pada tahap pembukaan ke situasi konflik, siswa diberi kesempatan


untuk mencari pengertian ilmiah yang sedang dipelajari di dalam buku
teks. Selanjutnya siswa mencari beberapa perbedaan antara konsep
awal mereka dengan konsep ilmiah yang ada dalam buku teks.

Tahap kontruksi gagasan baru dan evaluasi dilakukan dengan tujuan


untuk mencocokkan gagasan yang sesuai dengan fenomena yang
dipelajari guna mengkontruksi gagasan baru. Siswa diberi kesempatan
untuk melakukan percobaan atau observasi, kemudian
mendiskusikannya dalam kelompok untuk menyusun gagasan baru.

5. Tahap penerapan gagasan (application of ideas)

Pada tahap ini siswa dibimbing untuk menerapkan gagasan baru yang
dikembangkan melalui percobaan atau observasi ke dalam situasi
baru. Gagasan baru yang sudah direkonstruksi dalam aplikasinya
dapat digunakan untuk menganalisis isu-isu dan memecahkan masalah
yang ada di lingkungan.

6. Tahap pemantapan gagasan(reviuw change in ideas)

Konsepsi yang telah diperoleh siswa perlu diberi umpan balik oleh
guru untuk memperkuat konsep ilmiah tersebut. Dengan demikian,
siswa yang konsepsi awalnya tidak konsisten dengan konsep ilmiah
akan dengan sadar mengubahnya menjadi konsep ilmiah.

http://marselinaportofolio.blogspot.com/2008/12/model-model-pembelajaran-
inovatif.html

You might also like