Professional Documents
Culture Documents
Sejak abad ke-18 Sastra Rusia telah mengkorfir-masikan bahwa memang ada
hubungan yang erat antara karya Sastra dengan situasi sosial, politik, dan ekonomi
masyarakat. Sehingga sejak masa initidaklah iaku pandangan seni untuk seni. Hal ini juga
rupanya memberi pengaruh pada usaha-usaha pembabakan Sastra Rusia. Aliran-aliran
kesusastraan seperti klasikisme, sentimental isme, romantisme dan realisme merupakan
refleksi dari pergeseran- pergeseran budaya di masyarakat. Mainstream yang dominan mem-
pengaruhi perkembangan Sastra Rusia itu adalah persentuhan-persentuhan budaya Rusia den-
gan Barat terutama pengaruh revolusi Perancis dan Enlightenment-nya (Pencerahan). Tulisan
ini hendak membahas sejauh mana Enlightenment ini merasuki Sastra Rusia melalui penyair-
penyairnya maupun terhadap realitas sejarah rakyat pada masa akhir abad ke-18 hingga
pertengahan abad ke 19. Kecenderun-gan-kecenderungan apa yang tampak dari karya-karya
Sastra periode ini dan mengapa Rusia dapat mencapai puncak kejayaannya di bidang Sastra
sehingga melahirkan orang-orang besar seperti Pushkin, Karamzin, Zhukovsky lalu pada era
selanjutnya Lermontov, Gogol, Ivan Turgenev, Lev Tolstoi atau Dostoyevsky. Latar belakang
lahirnya karya-karya besar Sastra Rusia itu menarik dipelajari apalagi karena telah
mendudukkan sastra Rusia di puncak Sastra dunia.
Pada masa pemerintahan Katerina Yang Agung (1729-1796) sastra Rusia mengalami
kemajuan terutama kerena kecenderungannya yang idealistik dan bertumpu pada pemikiran
dan rasionalisme yang diimpor dari Barat.
Katerina sendiri merasa bangga terhadap karangan dan drama yang ditulisnya. Ia
termasuk seorang Tsar yang menyukai sastra dan pemikiran-pemikiran kon-temporer.
Karenanya pada masa itu ia berkorespon-den secara rutin dengan Voltaire di Perancis dan
kalau Peter Yang Agung dikenal sebagai orang pertama yang memperkenalkanperadaban
Barat ke Rusia maka Katerina dianggap orang pertama yang memperkenalkan ide-ide dan
pemikiran Barat ke Rusia. Pada masa pemerintahan Katerina, penyair Derzhawin (1743-1816)
dengan ode dan liriknya juga Fonvizin (1744-1792) melalui naskah komedinya "Brigadir"
menandai kemajuan semangat Rusia dalam sastra dan bahasanya. Pada periode ini Ivanovich
Novikov (1744-1816) membuat jurnal-jurnal yang menyindir (satire) dan memperkenalkan
deisme, kepercayaan akan seorang Tuhan yang transendental dan berpribadi. Oleh Novikov
deisme merupakan sim-bol kegagalan Skeptisisme Voltaire. Jurnal- jurnal satire yang
digunakan Novikov semula hanya kritik-kritik dengan gaya lama yang dibungkus dalam cerita-
Writer and Political Activist
Copyright © 2009 All Rights Reserved
contact@fadlizon.com
cerita lucu. Kemudian ia menjadikan satire itu sebagai senjata melawan kepincangan sosial
seperti masalah perbudakan. Ia berpolemik dengan Katerina dan tidak setuju dengan
pendapat Katerina yang menganggap satire hanyalah alat untuk membuat kita tersentuh akan
kekurangan dan kelemahan dan bukan senjata untuk menghukum kejelekan. Sejak itu banyak
jurnal-jurnal satire ditutup. Lalu ia menjadi seorang Freemason dan dihormati dalam sekte itu.
Pernah ia dipenjarakan oleh Katerina tapi kemudian dibebaskan oleh Paul I. Sejak itu ia tidak
kembali ke dalam kehidupan yang aktif seperti sebelumnya, ia mengasingkan diri ke pedesaan
namun jurnal-iurnal satire yang dirintisnya hanya mati beberapa saat sampai munculnya
Krylov yang kemudian menjadi fabelis ternama.
Tidak jauh dari masa Novikov dengan satirenya, terdapat pula tokoh penulis liberal,
Aleksander Nikolayevich Radishchev (1749- 1802). Pada tahun 1766 Radishev dikirim belajar
ke Universitas Leipzig di Perancis. Di sini ia terpengaruh filosof-filosof revolusioner Perancis
terutama Rousseau, Helvetius dan Abbe Raynal juga Leibniz. Tahun 1771 ia kembali ke Rusia
dan bekerja sebagai pekerja sosial lalu tahun 1790 ia mendirikan sebuah pers swasta dan
menerbit-kan karyanya "Putyesheshyestie iz Petersburga we Maskwu" atau "Perjalanan dari
Petersburg ke Mos-kow". Karyanya ini merupakan suatu serangan langsung terhadap otokrasi
Rusia dan perbudakan yang ada. Walaupun karyanya lolos dari sensor yang ketat pada masa
itu namun Katerina memerintahkan untuk menangkap Radishev dan memusnahkan seluruh
salinan karyanya. Ia dijatuhi hukuman mati, tetapi kemudian diringankan menjadi hukuman
pen-gasingan selama sepuluh tahun di Siberia. Seperti juga Novikov, ketika Tsar Paul I naik
tahta pada tahun 1976, Radishev pun dibebaskan. Tahu." 1801, Tsar Alexander I
mengangkatnya menjadi anggota komisi legislatif. Tidak lama setelah itu Radishev bunuh diri.
Walaupun bukunya mewakili perasaan yang sebenarnya namun jika dilihat dari
perspektif Sastra dalam ukuran konvensional, karya Radishev ini tidak-lah demikian hebat
seperti tema di dalamnya. Karya ini lebih rendah mutunya dibanding puisi-puisinya dalam
Writer and Political Activist
Copyright © 2009 All Rights Reserved
contact@fadlizon.com
bentuk puisi lirik, elegi, fabel, dan puisi naratif. Sajak lirisnya berjudul "Swaboja", ditulis
sekitar tahun 1783, bahkan lebih revolusioner dari "Putyeshyestie".
Mendekati akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 mulailah kecenderungan perubahan
selera dalam bidang sastra. Para penulis meniru novel sentimental Inggris dan pada masa
akhir kekuasaan Katerina ini perkembangan sastra di Rusia sejalan dengan muncul-nya Nikolai
Mikhailovich Karamzin (1766-1826).
Sementara bukunya "Sejarah Negara Rusia" atau "Sejarah Kerajaan Rusia" yang
selintas memang seperti karya sejarah tapi di sisi lain menampilkan hasil karya sastra yang
mempesona. Buku tersebut ditulis dalam bentuk prosa dan merupakan karya tulis Rusia
pertama yang bersifat massal terjual dan dibaca oleh banyak orang. Padahal secara ideologis
karya ini sangat prootokrasi dan menonjolkan peran penguasa Rusia daripada peran
masyarakat, namun Karamzin menulisnya dengan dramatis, fasih dan gayanya ber-martabat.
Pada perkembangan berikutnya setelah perang-perang dengan Napoleon, buku karya Karam-
zin ini menjadi penggerak rasa nasionalisme Rusia di kalangan masyarakat.
Aspek penting dari peran Karamzin terhadap kesusatraan Rusia abad 19 awal adalah
kontribusinya pada pengembangan bahasa. Karamzin berusaha menjadikan Sastra Rusia
menghindari pemakaian bahasa-bahasa gerejawi kuno model bahasa Latin atau Slavia, dan ia
menganjurkan bahasa Perancis, bahasa baru bagi masyarakat yang santun dan beorientasi
Writer and Political Activist
Copyright © 2009 All Rights Reserved
contact@fadlizon.com
sekuler. Ia menukar sintaksis ala bahasa Jerman Latin yang diperkenalkan Lomonosov dengan
gaya Perancis yang luwes. Sementara ia men-ghilangkan ratusan kata-kata Slavia, Karamzin
memperkenalkan beberapa Gallikisme, yaitu translasi-translasi dari ekspresi dan kata- kata
Perancis yang menun- jukkan ide-ide dihubungkan dengan perasaan baru atau pengeta- huan
tingkat tinggi.
Reformasinya berhasil dan dalam waktu singkat disetujui oleh mayoritas penulis, tetapi
hal itu hanya mengganti sebuah model asing strata bahasa ke model asing lainnya. Hal ini
menyebabkan terjadinya kesenjangan antara bahasa lisan dan tulisan dimana sebelumnya
Lomonosov pernah menjembataninya dengan dimun-culkannya bahasa gaya "pertengahan"
(middle language style). Dengan cara demikian sebenarnya Karamzin memperlebar jurang
antara kalangan ber-pendidikan dan masyarakat pada umumnya juga antara Rusia Baru
dengan Rusia Kuno. Reformasi itu dinilai anti demokrasi. Namun karenanya juga bangkit
jaman keemasan puisi klasik menandai abad ke-19 dan pembelaan terhadap bahasa Karamzin
adalah dipakainya bahasa ini oleh Pushkin kemudian. Bentuk modifikasi bahasa ala Karamzin
menjadi standar dari bahasa sastra abad ke-19, seperti juga menjadi standar bagi bahasa lisan
kaum intelektual.
Puisi Karamzin adalah tiruan tapi menjadi penting karena menandai indikasi periode
baru. Dia adalah penyiar Rusia pertama yang menulis puisi dengan ekspresi kehidupan
"dalam"nya. Ia juga meninggalkan jejak kelas pada pembuatan syair Rusia, sebagai sarin-gan
dari bentuk syair tradisional Perancis dan bentuk baru asli Jerman. Dengan pertimbangan ini,
Karamzin bahkan dianggap sebagai "Bapak Puisi Modern Rusia" di samping Zhukovsky.
Pada periode yang sama, seorang fabelis ternama Ivan Andreyevich Krylov (1786-
1844) ikut menyemarakkan dunia sastra bersama Karamzin, Radishchev dan Iain-Iain.
Sebagian besar ahli sastra mengklasifikasikan Krylov ke aliran realisms meskipun hidupnya
lebih banyak di jaman sentimentalisme dan romantisme. Pasca periode romantisme, peran
Krylov semakin penting karena fabel ikut mengembangkan realisme. Sebelum terlalu jauh
membicarakan Krylov pada puncak karirnya sebagai seorang fabelis, dapat pula dilihat
perannya pada akhir abad ke-18 ketika ia ikut menyemarakkan jurnal-jurnal satire seperti
Writer and Political Activist
Copyright © 2009 All Rights Reserved
contact@fadlizon.com
Novikov. Dalam jurnal yang dieditnya "Spectator" (1792) dan "St. Petersburg Mercury" (1793),
Krylov melancarkan kritik-kritik terhadap tuan paratanah. Jurnal ini hanya sebentar lalu Krylov
menghilang dari dunia sastra. Baru mulai tahun 1805 Krylov kembali ke sastra dengan
menerjemahkan karya La Fontaine" dan pada permulaan perang dengan Napoleon ia membuat
drama komedi satire yang menyindir banyaknya gaya Perancis dalam diri wanita Rusia.
Namun dari semua karyanya, fabel adalah yang paling dominan dan berhasil. Ia
menulis sekitar dua ratus fabel dengan gaya dan nafas Rusia selain ia menter-jemahkan
karya-karya La Fontaine dan Aesop. Fabel-fabelhya mengetengahkan rasionalisme sebagai
pilihan sementara sindirannya sangat tajam melihat penyelewengan-penyele- wengan sosial
seperti korup-si, perbudakan, dan tindakan lain- nya. Meskipun sin-diran-sindiran itu tajam
tapi pandangannya tetap bernafas konservatif. Berbeda dengan Karamzin yang serius
mengenai bahasa barunya yang puitik, maka Krylov lebih banyak menggunakan bahasa
sehari-hari sehingga kalimat-kalimatnya lebih mudah dimengerti maupun dikutip banyak
orang.
Melihat gejala-gejala yang muncul di akhir abad ke-18 dapatlah kita ambil suatu
kesimpulan bahwa proses lahirnya kesusastraan abad 19 bukan terjadi begitu saja.
Kesusastraan Rusia abad 19 Bagian Pertama lahir dari sebuah "cultural movement" yang
semula adalah legitimasi kekuasaan dari sistem yang dikembangkan Katerina Yang Agung.
Adanya jurnal-jurnal satire baik dari Novikov, Radishchev, Krylov dan momentum Karamzin
adalah stimulator bangkitnya kehidupan sastra Rusia. Para pengarang, penyair, sastrawan
ataupun pemikir Rusia bergerak bersama-sama dalam irama yang hampir sama, memberi
kejutan- kejutan pada sastra Rusia yang pada masa ini tidak lain sebuah refleksi
masyarakatnya yang sangat "France oriented". Meskipun Rusia secara umum tidak pernah
mengalami Renaisance yang hebat seperti Barat, namun ide-ide revolusionerdari Revolusi
Perancis dan Enlightenment menjadi penggerak tumbuhnya rasionalisme ala Rusia yang
bercampur dengan gaya dan karakter Rusia.
Sastra Rusia Abad 19 Bagian Pertama muncul dari gejala- gejala persentuhan Rusia
dengan Barat yang dimulai pada masa Peter Yang Agung dan semakin memuncak di masa
Katerina. Sastrawan Rusia pada masa ini umumnya produk dari liberalisme yang mem-berikan
kesadaran-kesadaran kritikisme pada akhir-nya. Mereka umumnya tidak teralienasi dari
lingkungan masyarakat sosialnya karena mereka ikut memotret bahkan terlibat secara
langsung. Karamzin meski pada masa tuanya menjadi konservatif namun perannya di usia
mudanya yang liberal juga fenomena dari kesadaran akan kritikisme. Sehingga dapatlah
dikatakan bahwa para sastrawan Rusia di masa ini tidak sekedar sastrawan dalam pengertian
awam, mereka adalah pemikir, pengamat, politikus dan pemimpin-pemimpin Rusia, tidak "an
sich" menulis karya-karya seni untuk seni yang mengutamakan kein-dahan belaka.
Writer and Political Activist
Copyright © 2009 All Rights Reserved
contact@fadlizon.com
Gelombang pengaruh dari Byron dan Shakespeare yang melanda Rusia sekitar awal 1820-an
merupakan momentum berakhirnya preromantisme dan sentimentalisme di Rusia dan
mulainya era romantisme. Pada masa ini di Rusia mengalami masa kejayaannya dan dikenal
sebagai 'The Golden Age of Poetry" dimana puisi masa ini sebenarnya merupakan kelanjutan
dari gerakan Karamzin. Walaupun puisi-puisi semakin bebas men-gekspresikan lirik pribadi,
tapi ia tetap dominan dalam bentuk klasik daripada bebas dan tidak kaku secara romantik.
Sehingga terdapat ambiguitas dalam melihat kecenderungan puisi era ini, secara isi mungkin
puisi mewakili ide-ide romantik tapi dalam bentuk ia lebih merupakan penyempurna dan
penerus tradisi puisi klasik Rusia dan Perancis abad ke-18. Yang jelas pada tahun 1820-an
puisi memonopoli bentuk-bentuk Sastra. Sebelumnya sekitar tahun 1815 dan 1818 Zhukovsky
dan Pushkin mendirikan kelompok "Arzamas", sebuah kelompok penerus Karamzin dalam
menyerang teori-teori linguistik Shiskov. Shiskov menolak gallikisme-nya Karamzin dan
menganggap reformasi bahasa yang dilakukan Karamzin tidak mewakili kaum mayoritas Rusia.
Lyceum didirikan pada tahun 1811, letaknya tidak jauh dari istana, di sinilah Karamzin
dan Zhukovsky bekerja dan memberikan latihan-latihan sastra bagi para siswa dan membantu
mereka mengatasi masalah jika terbentur pada kepentlngan penguasa. Di sinilah Pushkin dan
Delvig belajar.
Dalam puisinya "Ruslan i Lyudmila", sebuah cerita romantik murni tentang magic dan
cinta, melalui puisi Byronic, Pushkin mengembangkan sebuah versi baru puisi yang dilengkapi
irama yang mendekati kesem-purnaan sebuah puisi.
Karyanya Evgeny Onegyn" merupakan karya monumental, yaitu sebuah karya puisi
dimulai dengan model Don Juan, bercerita tentang masyarakat Rusia. Tatiana Larina adalah
contoh pertama wanita Rusia dalam Sastra Rusia karya Pushkin itu. Di sini Pushkin mencoba
menggabungkan unsur-unsur positif dari abad ke-18 dengan kecenderungan universal roman-
tisme pada jamannya. Pada perkembangan berikut-nya, Pushkin menggeluti prosa seperti
pada "Kapitanskaya Dacka (Puteri Kapten)", sebuah cerita perlawanan Pugachev di abad ke-
18. Karya Pushkin lainnya adalah "Baris Godunov".
Dengan berbagai karyanya ini Pushkin memberi kontribusi yang tidak sedikit terhadap
perkembangan Sastra Rusia abad 19 Bagian Pertama terutama pada era romantisme. Pushkin
menjadi penyairyang paling berhak menjadi simbol dari jaman keemasan puisi Rusia. Di
sekeliling dia terdapat beberapa temannya dan gurunya yang umumnya terlibat di Lyceum
yaitu Delvig, Baratinsky (1800-1844), Yazikov (1803-1846), Karamzin, Zhukovsky, dan Iain-
Iain.
Sejak kegagalan kaum Desembris, bangsawan tidak iagi aktif berpartisipasi dalam
pergerakan-pergerakan progresif, kalau mereka tidak pensiun dari pergerakan progresif maka
mereka harus menyetujui ide-ide dari birokrasi. Sejak ini tidak ada Iagi generasi muda
penerus keiompok penyair-penyair lama seperti Pushkin, dan mereka hilang dari layar sejarah
yang diisi oleh orang-orang dengan semangat yang berbeda. Pushkin sendiri mulai dikenal
sebagai pemimpin "sastra aristokat". Ia disanjung- sanjung oleh generasi lebih muda lebih
sebagai barang peninggalan daripada sebuah potensi kekuatan yang hidup di dalam dirinya.
Karya-karya yang ditulisnya pasca 1830 tidak pernah menjadi masterpiece atau suk-ses.
Semua karya Pushkin yang sukses umumnya ditulis di bawah tahun 1830 seperti "Evgeny
Onyegin", "Ruslan i Lyudmila", "Kapitanskaya Dacka" dan "Baris Godunov" meskipun
yangterakhir dilarang terbit pada tahun 1826.
Era romantisme di Rusia dapat dibagi dalam dua arus besar masing-masing romantisme
regresif dan progresif. Romantisme regresif lebih mengutamakan nilai-nilai asli Rusia dan
cenderung tidak melakukan pembaharuan-pembaharuan sastra karena diasum-sikan budaya
Rusia sudah tinggi. Golongan regresif ini didukung oleh kalangan yang disebut "Slavophile"
atau "Slavlanofil" yang menganggap kebudayaan Barat penuh dengan kekerasan,
materialisme, in-dividualisme dan rasionalisme yang destruktif. Semen-tara aliran romantisme
progresif didukung keiompok pembaharu golongan cendekiawan. Mereka belajar sejarah,
mengevaluasi sejarah, melihat ke depan dan berpendapat bahwa Barat tidak selalu jelek dan
Rusia perlu belajar dari Barat, tanpa hal itu mereka akan lamban bergerak. Dalam romantisme
Writer and Political Activist
Copyright © 2009 All Rights Reserved
contact@fadlizon.com
progresif juga muncul pemikiran revolusioner seperti pemaduan budaya asli Rusia dengan
budaya asing seperti yang dilakukan Pushkin dengan puisinya. Tokoh utama dari romantisme
progresif tidak lain adalah Pushkin yang lebih jauh mendorong lahirnya aliran realisme.
Pengaruh budaya asing terhadap munculnya sastra Rusia Abad 19/1 ialah faktor
eksternal yang dominan sehingga melahirkan trend-trend karya sastra dalam bentuk cerita
perjalanan atau bentuk lainnya. Dengan pencerahan dari revolusi Perancis, mereka makin
menyadari kekurangan di dalam negeri, karena itulah timbul suatu tema-tema satire dalam
jurnalisme yang umumnya bertemakan sama seperti perbudakan, yang dipelopori oleh
Novikov, Radishchev, Krylov. Sensor yang ketat dari Katerina juga ikut mempercepat lahirnya
pemikiran-pemikiran revolusioner di Rusia. Pemidran ini dipadukan dengan karya-karya
cemer-lang dari Perancis dan Inggris seperti karya-karya dari Richardson, Shakespeare,
Marlow, Byron, Goldsmith, yang secara intens merasuk ke sastrawan Rusia.
Peran Karamzin dalam modifikasi bahasanya sehingga meJahirkan penyair-penyair besar
seperti Pushkin juga memberi kontribusi besar. Adanya sekotah studi sastra Rusia ikut
Writer and Political Activist
Copyright © 2009 All Rights Reserved
contact@fadlizon.com
menyumbang perkembangan Sastra dimana di pusat studi itu bertemu penyair-penyair besar,
Karamzin, Zhukovsky, Pushkin. Sehinggi proses lahirnya sastra Rusia Abad 19 Bagai I
butavasn semata-mata rekayasa seorang penyair atau berlandaskan satu peristiwa sosial
tertentu melainkan proses gerakan bersama para penyair pada kurun waktu yang sama
berkiprah menyulam sejarah yang memuncak pada kebesaran sastra Rusia di masa Pushkin.
Tentu saja faktor di luar dunia sastra ikut memberi pengaruh yang besar terhadap perkemban-
gan sastra sendiri. Kekalahan generasi Desembris mengakibatkan sastra Rusia mengalami
kemunduran baik dari segi kuantitas penyair maupun kualitas tulisan.
Faktor internal yang mempercepat kelahiran sastra Rusia Abad ini adalah teknik-teknik
penulisan puisi ataupun pemakaian bahasa yang selalu dimodifikasi baik pada jaman
Karamzin, Zhukovsky atau Pushkin sendiri. Tema-tema yang dibawakan dalam karya-karya
abad ini umumnya merefleksikan kondisi sosial Rusia sehingga membuat sastrawan Rusia
tidak teralienasi dari negerinya sendiri, sekalipun gaya penyajiannya mungkin dekat dengan
gaya Perancis atau Inggris. Ketika terjadi usaha pemaduan dua pemikiran antara Rusia dengan
Perancis atau dengan Inggris maka yang muncul dominan adalah bentuk, sifat dan karakter
kerusiaannya. Kenyataan ini tidak lain adalah pilihan-pilihan sejarah sastrawan Rusia yang
dengan Rusia sentrisnya terus berusaha menggugah dirinya sendiri dengan sebuah per-
tanyaan: Apa yang telah disumbangkan Rusia terhadap dunia? (Jika Rusia ingin benar-benar
memimpin dunia).