You are on page 1of 5

10/1/2010 Istighfar « Latarghria Jofania

Lompat ke isi

Berbagi Ilmu, Menjalin Silaturahmi


Beranda
Profil

Istighfar
13 Januari 2010
tags: ampunan, fadhilah, keutamaan Istighfar, lafaz istighfar, Sayyidul Istighfar, taubat
oleh DioN

Kita telah banyak sekali diberikan kenikmatan-kenikmatan oleh Allah SWT, dan kita telah
dimanjakan oleh Allah SWT dengan berbagai anugerah yang telah kita terima selama ini.
Sadarkah kita selama ini ?
Bahkan di saat-saat kita sedang mengalami goncangan jiwa maupun penderitaan karena sakit, kita telah lupa
akan sebuah obat penawar yg sangat mujarab.
Apakah itu sebuah kalimat yang bisa membuat kita semakin dekat kepada-NYA?
Memohon pertolongan lewat ampunan-ampunan bermunajat kepada Allah SWT karena banyaknya
gumpalan-gumpalan dosa yang telah sekian lama mengendap dalam diri kita..
Itulah kalimat ISTIGHFAR, kalimat yang mengandung kekuatan penawar yang sangat mujarab untuk
membersihkan rohani kita dari gumpalan-gumpalan dosa.

Bahkan beberapa ulama salaf menambahkan bahwa dengan berinstighfar, selain dapat menghapus dosa-dosa,
juga dapat menutupi aib-aib, memperlancar rizki (baik rizki ruhani maupun ragawi), mengalirkan keselamatan
pada diri dan harta, mempermudah dalam mencapai cita-cita, menyuburkan berkah pada harta, dan
mendekatkan diri pada-Nya.
Dari sebuah hadis yg diriwayatkan oleh Imam Ahmad Abu Dawud an-Nasa’i Ibnu Majah dan al-Hakim dari
Abdullah bin Abbas ia berkata Rasulullah bersabda “Barangsiapa memperbanyak istighfar niscaya Allah
menjadikan untuk tiap kesedihannya jalan keluar dan untuk tiap kesempitannya kelapangan dan Allah akan
memberinya rezeki dari arah yg tiada disangka-sangka.”
jofania.wordpress.com/…/istighfar/ 1/13
10/1/2010 Istighfar « Latarghria Jofania

Dalam hadis tersebut Nabi yg jujur dan terpercaya yg berbicara berdasarkan wahyu
mengabarkan tentang tiga hasil yg dapat dipetik oleh orang yg memperbanyak istighfar. Salah satunya yaitu
bahwa Allah Yang Maha Memberi rezeki yg Memiliki kekuatan akan memberikan rezeki dari arah yg tidak
disangka-sangka dan tidak diharapkan serta tidak pernah terdetik dalam hatinya. Karena itu kepada orang yg
mengharapkan rezeki hendaklah ia bersegera utk memperbanyak istighfar baik dgn ucapan maupun
perbuatan. Dan hendaknya tiap muslim waspada sekali lagi hendaknya waspada dari melakukan istighfar
hanya sebatas dgn lisan tanpa perbuatan. Sebab itu adl pekerjaan para pendusta

Imam Al-Qurthubi menyebutkan dari Ibnu Shabih, bahwasanya ia berkata :”Ada seorang laki-laki mengadu
kepada Al-Hasan Al-Bashri tentang kegersangan (bumi) maka beliau berkata kepadanya, ‘Ber-istighfar-lah
kepada Allah!. Yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya, ‘Ber-
istighfar-lah kepada Allah!. Yang lain lagi berkata kepadanya, ‘Do’akanlah (aku) kepada Allah, agar Ia
memberiku anak!, maka beliau mengatakan kepadanya, ‘Ber-istighfar-lah kepada Allah!. Dan yang lain lagi
mengadu kepadanya tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan (pula) kepadanya, ‘Ber-istighfar-
lah kepada Allah!”.

Dan kami menganjurkan demikian kepada orang yang mengalami hal yang sama. Dalam
riwayat lain disebutkan :”Maka Ar-Rabi’ bin Shabih berkata kepadanya, ‘Banyak orang yang mengadukan
macam-macam (perkara) dan Anda memerintahkan mereka semua untuk ber-istighfar. Maka Al-Hasan Al-
Bashri menjawab, ‘Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Tetapi sungguh Allah telah berfirman
dalam surat Nuh.

“Artinya : Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan
untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai- sungai”. [Nuh : 10-12] .

Subhanallah. Betapa agung, besar dan banyak manfaat dari istighfar ! Ya Allah, jadikanlah kami termasuk
hamba-hamba-Mu yang pandai ber-istighfar. Dan karuniakanlah kepada kami buahnya, di dunia maupun di
jofania.wordpress.com/…/istighfar/ 2/13
10/1/2010 Istighfar « Latarghria Jofania
akhirat. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan. Amin, wahai Yang Maha hidup
dan terus menerus mengurus mahluk-Nya.

Ayat Lain Adalah Firman Allah Yang Menceritakan Tentang Seruan Hud Alaihis Shalatu Was Sallam
Kepada Kaumnya Agar Ber-istighfar.

“Artinya : Dan (Hud berkata), Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-
Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat lebat atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada
kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa”. [Hud : 52]

Lafaz / Bacaan Istighfar

Ada beberapa lafaz istighfar yang terdapat dalam hadis-hadis sahih dan disabdakan secara langsung oleh
Nabi. Seorang Muslim hendaknya membaca lafaz-lafaz itu sebanyak-banyaknya dengan niat mengikuti
Sunnah Nabi.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, “Inilah kekhususan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang seorang pun tidak ada yang menyamainya. Tidak ada dalam satu hadits shohih pun yang
menceritakan tentang balasan amalan kepada selain beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyatakan
bahwa dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni. Inilah yang menunjukkan kemuliaan beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam segala perkara ketaatan, kebaikan dan keistiqomahan yang tidak didapati
oleh manusia selain beliau, baik dari orang yang terdahulu maupun orang yang belakangan. Beliaulah manusia
yang paling sempurna secara mutlak dan beliaulah pemimpin (sayid) seluruh manusia di dunia dan akhirat.”
Walaupun dosa-dosa beliau telah diampuni, namun beliau shallalahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang
paling banyak beristigfar di setiap waktu. Para sahabat telah menghitung dalam setiap majelisnya, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam terlihat paling banyak beristigfar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”Barang siapa beristighfar kepada Allah seusai menjalankan
salat sebanyak tiga kali, kemudian ia mengatakan: “Astaghfirul Lah- al-’adzîm al-ladzî lâ ilâha illâ
huwa al-hayya- l-qayyûm wa atûbu ilaih”, maka dosanya akan diampuni, walau dosa itu adalah lari dari
peperangan. (HR. Abu Ya’la dan Ibn Sunni)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Barang siapa ketika menaiki ranjang hendak tidur,
mengucapkan:

jofania.wordpress.com/…/istighfar/ 3/13
10/1/2010 Istighfar « Latarghria Jofania

“Astaghfirul Lah- al-’adzîm al-ladzî lâ ilâha illâ huwa al-hayya- l-qayyûm wa atûbu ilaih” sebanyak tiga kali,
maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya walau sebanyak busa deburan ombak, walau sebanyak daun
pepohonan, walau sebanyak hitungannya pasir bumi, dan walau sebanyak hitungan hari-hari dunia. (HR.
Ahmad dan Turmudzi)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.”
(HR. Bukhari)
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya
dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)
Dari Ibnu Umar, beliau mengatakan bahwa jika kami menghitung dzikir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam satu majelis, beliau mengucapkan,

‘Robbigfirliy wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohim’

[Ya Allah ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang] sebanyak 100 kali. (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash
Shohihah no. 556)

Dan bacaan istighfar yang paling sempurna adalah penghulu istighfar (sayyidul istighfar) sebagaimana yang
terdapat dalam shohih Al Bukhari dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda, “Penghulu istighfar adalah apabila engkau mengucapkan,

“Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa
wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa
abuu-u bi dzanbi, faghfirliy fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.

jofania.wordpress.com/…/istighfar/ 4/13
10/1/2010 Istighfar « Latarghria Jofania
[Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang
menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku
berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku
mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali
Engkau].” (HR. Bukhari no. 6306)
Faedah dari bacaan ini adalah sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan dari lanjutan
hadits di atas,
“Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu
sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan
meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga.”

Hadits sayyidul istigfar ini meliputi makna taubat dan terdapat pula hak-hak keimanan. Di dalam hadits ini juga
terkandung kemurnian ibadah dan kesempurnaan ketundukan serta perasaan sangat butuh kepada Allah.
Sehingga bacaan dzikir ini melebihi bacaan istigfar lainnya karena keutamaan yang dimilikinya. –Semoga kita
termasuk orang yang selalu merutinkannya di setiap pagi dan sore-

Jadi lihatlah kehidupan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang setiap waktunya selalu diisi dengan istighfar
bahkan sampai akhir hayat hidupnya pun beliau tidak lepas dari amalan tersebut. Sebagaimana beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mengakhiri amalan-amalan sholihnya seperti shalat, haji, shalat malam
dengan istigfar, beliau juga mengakhiri hidupnya dengan istigfar.

Bacaan Istighfar lainnya :

“Astaghfirullah”

(saya memohon ampun kepada Allah)

Saudaraku… Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saja yang sudah dijamin dosanya yang telah lalu dan akan
datang akan diampuni, bagaimana lagi dengan kita yang tidak dijamin seperti itu[?] Sungguh, kita sebenarnya
yang lebih pantas untuk bertaubat dan beristighfar setiap saat karena dosa kita yang begitu banyak dan tidak
pernah bosan-bosannya kita lakukan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni
dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian.” (HR. Muslim no.
6737)

Semoga Allah mengaruniakan kita untuk selalu mengikuti jejak beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga
Allah memberikan kepada kita akhir hidup yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan
Mengabulkan do’a.

jofania.wordpress.com/…/istighfar/ 5/13

You might also like