You are on page 1of 3

1.

“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu
menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat,
anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada
manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji
itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.” (Al-Baqarah:
83)
2. “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-
malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya
apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam
peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-
orang yang bertakwa.” (Al-Baqarah: 177)
3. “Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja
harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.”
Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha
Mengetahuinya.” (Al-Baqarah: 215)
4. “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu
sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri.” (An-Nisa’: 36)
5. “Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan
orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-
orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka
memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia. Dan orang-orang yang beriman
sesudah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk
golonganmu (juga). Orang-orang yang mempunyai hubungan itu sebagiannya lebih
berhak terhadap sesamanya (daripada yang kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al-Anfal: 74-75)
6. “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
(An-Nahl: 90)
7. “Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara
kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat
(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan
hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa
Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (An-
Nur: 22)
8. “Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula)
kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi
orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka itulah orang-orang beruntung.”
(Rum: 38)
9. “Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri
dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai
hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris mewarisi) di dalam Kitab Allah
daripada orang-orang mukmin dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu mau
berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah
tertulis di dalam Kitab (Allah).” (Al-Ahzab: 6)
10. “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya
Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu.” (An-Nisa’: 1)
11. “Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal
saja yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan
tidak merusak perjanjian, dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah
perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut
kepada hisab yang buruk.” (Ar-Ra’du: 19-21)
12. “âbâihim wa azwâjihim wa dzurriyyâtihim”
Generasi terdahulu, generasi yang sezaman, dan generasi kemudian. Ar-Ra’du: 23

13. “Salâmun ’alaikum bimâ shabartum fani’ma ‘uqbad dâr. Selamatlah bagi kalian
semua lantaran kalian bersabar dahulu. Inilah tempat kembali yang paling indah bagi
kalian.” (QS. Ar-Ra’du 24).

14. “Walladzîna yashilûna mâ amarallâhu bihî ayyûshala. Dan orang-orang yang


menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan.” (QS. Ar-Ra’du
21).

15. “Innamal mu’minûna ikhwatun, fa ashlihû baina akhwaikum wat taqullâh.


Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah pertentangan di antara
kamu dan bertaqwalah kepada Allah.” (QS. Al-Hujurat 10).

16. Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 43 disebutkan, “Aqîmush shalâta wa âtuz
zakâta warka’û ma’ar râki’în. Hendak-nya kamu mendirikan shalat, mengeluarkan zakat,
dan ruku bersama orang-orang yang ruku.” Menurut Muqâtil dalam tafsir Ad-Dûrul
Mantsûr, yang dimaksud dengan warka’u ma’arrâki’în itu bukan hanya berarti ‘hendak-
nya kamu shalat berjamaah’, tetapi juga berarti ‘hendaknya kamu bergabung dengan
orang-orang yang ruku. Hubungkan ruh kamu bersama orang-orang yang ruku, baik yang
masih hidup maupun yang sudah mati.’
17. Dalam Surat At-Taubah ayat 119 Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepada Allah dan gabungkanlah diri kamu beserta orang-orang yang benar.”

18. Surat An-Nisâ ayat 69, “Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasulnya, mereka
itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugrahi nikmat oleh Allah, yaitu
nabi-nabi, para shidiqîn, para syuhada, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman
yang sebaik-baiknya.“ Ini semua merupakan rombongan yang taat kepada Allah dan
Rasul-Nya. Mereka berada pada suatu alam yang disebut Alam Barzakh.

19. Pada Hari Akhirat nanti, rombongan yang kita pilih itu juga yang akan dihimpunkan
dalam satu golongan bersama kita. “Pada hari itu, manusia keluar dari kuburannya dalam
keadaan bergolongan-golongan. Supaya diper-lihatkan kepada mereka balasan pekerjaan
mereka.” (QS. Al-Zalzalah ayat 6).

You might also like