Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
RUANG LINGKUP
I lmu hiperkes dalam arti kata yang luas meliputi banyak
bidang llmu lain, termasuk :
(a) Ilmu kedokteran kerja (Occupational medicine).
(b) Ilmu higene perusahaan (Industrial hygiene).
(c) Ilmu keracunan perusahaan (Industrial toxicology).
(d) Ilmu faal kerja dan lingkungan (Work and environmental
physiology).
(e) llmu jiwa perusahaan (Industrial psychology).
(f) Ilmu perawatan perusahaan (Industrial nursing).
(g) Ilmu keselamatan kerja (Occupational safety).
· Kimia,
misalnya :
1. debu
dipertambangan, misalnya : Si (= Silika bebas)
yang mengakibatkan silikosis,
2. gas, misalnya CO (=karbonmonoksida) yang terbentuk
akibat pembakaran tidak sempurna zat organik, di antaranya minyak solar,
bensin dan sebagainya,
3. larutan
yang dapat mengakibatkan radang kulit (= dermatitis).
· Hayati,
misalnya :
1. getah tumbuh-tumbuhan di hutan, perkebunan dan per-
tanian yang dapat mengakibatkan radang kulit pula,
2. sengatan serangga, gigitan ular dan sebagainya,
3. hama penyakit yang berasal dari binatang- yang dapat
menularkan penyakit kepada manusia (zoonosis),
misalnya anthrax, psittacosis, penyakit kuku dan mulut.
· Faal kerja,
misalnya kesalahan konstruksi mesin, sikap badan kurang tepat, ukuran alat
pekerjaan tidak sesuai dengan ukuran badan sipemakai, semuanya dapat
menimbulkan kelelahan dan mengakibatkan gangguan kesehatan.
· Jiwa,
misalnya :
1. pekerjaan yang tidak cocok dengan kemampuan dan
keinginannya,
2. pekerjaan pimpinan
yang terlalu banyak dan berat tanggung jawabnya sehingga melampaui
batas kemampuan ( "managerial illness"),
3. tidak dapat bekerja sama dengan teman sekerjanya,
4. pekerjaan yang membosankan, karena monoton.
KESIMPULAN
1. Sejak 1969 hiperkes di Indonesia telah mencapai kemajuan
pesat dan berperanan penting dalam perkembangan pem-
bangunan industri di Indonesia.
2. Sejak 1978 telah dimulai pendidikan pasca sarjana dokter
hiperkes untuk mencapai gelar Magister Sains atau dokter
spesialis.
3. Hiperkes adalah ilmu kesehatan yang maksud tujuannya
mengandung nilai ekonomis, yakni menaikkan produktivi-
tas dan efisiensi kerja para pekerja.
KEPUSTAKAAN
1. Felton IS. Organization and Operation of an Occupational Health
Program, University of California, Los Angeles, USA, 1964.
2.ILO. Encyclopedia of Occupational Health and Safety. International
Labour Organisation. 1972.
3. PusaT Bina Hiperkes dan Kesehatan Kerja. Kesimpulan Konvensi
Nasional Pertama Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 1980.
4.Sumamur PK.
Ilmu Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.
Cetakan ke - 2. 1976.
5 . US Public Health Service. Occupational Diseases. 1977.
Cermin Dunia Kedokteran No, 22, 198135