You are on page 1of 165

TANFIDZ MUKTAMAR

IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH XVII

Yogyakarta, 2-8 Juli 2010

“Gerak Melintas Setengah Abad


Pelajar Muhammadiyah, Penguatan
Komunitas untuk Gerakan Pelajar
Kreatif”

Pimpinan Pusat
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Periode 2010-2012
Editor
Dzulfikar Ahmad Tawalla
M. Arif Hidayatulloh
Marjuansyah
Indra Jaya Sikumbang

Desain Cover
Surya Sarana Grafika

Lay Out & Cetak


Surya Sarana Grafika

Penerbit
Pimpinan Pusat
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Jl. KHA. Dahlan No. 103 Yogyakarta
Telp./Fax. 0274-411293
Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta
Telp./Fax. 021-3103940
email. sekretariat@ipm.or.id
web. www.ipm.or.id
PENGANTAR
KETUA UMUM PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
2010-2012

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Tak ada kalimat yang lebih
bermakna dan penuh syukur
selain alhamdulillahirabbil ‘alamin.
Nikmat yang luar biasa karena
akhirnya Muktamar IPM XVII dapat
berlangsung dengan lancar. Proses
panjang yang cukup menyita energi
dan pikiran demi langkah gerakan IPM selama dua
tahun kedepan 2010-2012.
Muktamar IPM XVII merupakan Muktamar
pertama setelah perubahan nomenklatur Ikatan
Remaja Muhammadiyah menjadi Ikatan Pelajar
Muhammadiyah. Muktamar IPM XVII menjadi
momentum sejarah baru bagi IPM ditengah pusaran
Muhammadiyah dalam abad kedua. Muktamar
yang berbarengan dengan Muktamar Satu Abad
Muhammadiyah adalah spirit sejarah dan teologis
gerakan yang menjadi tumbuh kembangkan harapan
gerakan yang lebih progressif dan kreatif.
Basis-basis gerakan IPM yang ada diranting harus
bisa massif sebagai sumber motor penggerak ikatan
dan inspirasi kreatifitas yang tak kenal henti. IPM tidak
akan mudah menjadi garda terdepan gerakan jika

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
iii
hasil dari Muktamar XVII yang ditetapkan tidak dapat
diaplikasikan dilapangan.
Kita semua berharap semua keputusan Muktamar
dapat ditaati dan dilaksanakan disemua jenjang
struktur pimpinan Ikatan Pelajar Muhammadiyah
(Ranting, Cabang, Daerah, Wilayah maupun Pusat).
Memasuki usia emas ke-50 IPM memiliki beban berat
sebagai central ideology dan perkaderan di Persyarikatan
Muhammadiyah, maka kebijakan yang ditelurkan
haruslah menjadi pijakan dalam melakukan berbagi
agenda gerakan.
Semoga dengan terbitnya Tanfidz Muktamar IPM
XVII menjadi pijakan gerakan yang matang untuk
melakukan terobosan tafsir gerakan disemua ranah
strutural dalam rangka menjawab tantangan zaman.
Nuun Wal Qalami Wamaa Yasthuruun.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Jakarta, 18 Agustus 2010


Slamet Nur Achmad Effendy

TANFIDZ MUKTAMAR
iv Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
DAFTAR ISI

Pengantar Ketua Umum PP IPM............................... iii


Daftar Isi ....................................................................... v

Surat Keputusan Tentang Pengesahan Tanfidz...... 1


Surat Instruksi Tentang Pelaksanaan Tanfidz......... 2
Keputusan Induk Muktamar XVII IPM.................... 3
Surat Keputusan Pengesahan Susunan PP IPM...... 8

Tanfidz Muktamar XVII IPM..................................... 9


Muqoddimah....................................................... 11
Anggaran Dasar IPM.......................................... 11
Kepribadian IPM................................................. 23
Janji Pelajar Muhammadiyah............................ 36
Gerakan Pelajar Kreatif....................................... 37
Arah Strategi Gerakan Pelajar Kreatif ............. 41
Agenda Aksi IPM................................................ 46

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah


Tangga IPM................................................................... 61
Anggaran Dasar IPM.......................................... 63
Anggaran Rumah Tangga IPM......................... 81
Struktur Pimpinan IPM...................................... 125
Kebijakan dan Program-Program
Bidang IPM........................................................... 132
Rekomendasi Muktamar XVII IPM.................. 141

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
v
TANFIDZ MUKTAMAR
vi Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
1
TANFIDZ MUKTAMAR
2 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
KEPUTUSAN INDUK MUKTAMAR XVII
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
TAHUN 2010

Nomor: VI-SK-Muktamar XVII/A.2/PP. IPM-006/2010


Tentang Keputusan Muktamar XVII IPM

Muktamar XVII Ikatan Pelajar Muhammadiyah setelah:


Menimbang :
Tema “Melintasi Setengah Abad Pelajar
Muhammadiyah : Penguatan Komunitas untuk
Gerakan Pelajar Kreatif
Memperhatikan :
1. Pidato Sambutan Ketua Umum PP
Muhammadiyah periode 2005-2010 Prof. Dr.
H. Din Syamsudin
2. Pidato Sambutan Ketua Umum PP IPM
Periode 2008-2010 Ipmawan Deni Wahyudi
Kurniawan
3. Usul dan saran dari Peserta Muktamar
Mengingat :
1. Anggaran Dasar IPM Pasal 29
2. Anggaran Rumah Tangga IPM Pasal 33

MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama :
Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Pusat
Ikatan Pelajar Muhammadiyah periode Muktamar

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
3
XVI (2008-2010)
Kedua :
Progress Report dan Pandangan Umum Pimpinan
Wilayah Ikatan Pelajar Muhamamdiyah se-
Indonesia
Ketiga :
Mengesahkan Anggota Sidang Komisi A, B, C
Muktamar XVII Ikatan Pelajar Muhamamdiyah
Keempat :
Mengesahkan Hasil Pembahasan Sidang Komisi
Muktamar XVII Ikatan Pelajar Muhamamdiyah,
yaitu
Komisi A : Muqoddimah, Kepribadian, dan Janji
Pelajar
Komisi B : AD, ART, dan Rekomendasi
Komisi C : Gerakan Pelajar Kreatif, Arah Strategis,
Agenda Aksi
Kelima :
Mengesahkan Hasil Pemilihan Ketua Umum
dan Formatur Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar
Muhamamdiyah periode 2010-2012, yaitu:
Ketua Umum : Slamet Nur Achmad Effendy
Formatur :
Infa Wilindiya
Zulfikar Ahmad Tawalla
Nasrullah
Putra Batu bara
Sedek Bahta
Dede Kurniasih
Danik Eka
Agus Suroyo

TANFIDZ MUKTAMAR
4 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Keenam :
Keputusan ini berlaku sejak ditetapkannya

Ditetapkan di :
Gedung Dakwah Muhammadiyah Bantul
Pada : 8 Juli 2010
Pukul : 00.30

Ketua, Sekretaris, Anggota


dto dto dto
Latif Ajron Galih Ayu Kinanti Dedi Setiawan

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
5
TANFIDZ MUKTAMAR
6 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
7
TANFIDZ MUKTAMAR
8 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
TANFIDZ MUKTAMAR XVII
IKATAN PELAJAR MUHAMAMDIYAH
TANFIDZ MUKTAMAR
10 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
MUQODDIMAH
ANGGARAN DASAR IKATAN PELAJAR
MUHAMMADIYAH

“Dengan nama Allah yang maha pemurah dan maha


penyayang. Segala puji bagi Allah yang menguasai alam
semesta. Yang maha pemurah dan maha penyayang. Yang
menguasai pada hari pembalasan. Hanya kepada Engkau,
hamba menyembah dan hanya kepada Engkau, hamba
memohon pertolongan. tunjukilah kami jalan yang lurus
hamba akan jalan yang lurus. Jalan orang-orang yang telah
Engkau beri kenikmatan yang tidak dimurkai dan tidak
tersesat.” (QS. Al-Fatihah ayat 1-7).

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
11
ُ ْ ُ َ ً َّ َ ُ‫َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َّ ُ َ َ ْ َ ُ َ َّ ح‬
‫هلل‬
ِ ‫أشهد أن ال إِهل إِال اهلل و أشهد أن ممدا رسول ا‬
ً ْ ُ َ َّ ًّ َّ َّ َ ُ َ ً ْ َ ْ َ ًّ َ ُ ْ َ
‫اإلسالمِ ِدينا وبِمحم ٍد ن ِبيا ورسوال‬ ِ ِ‫هلل ربا وب‬
ِ ‫ر ِضيت بِا‬
“Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan saya
bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah. Saya rela Allah
Tuhan saya, Islam adalah agama saya, dan Muhammad
adalah nabi dan rasul saya.”

Ikatan Pelajar Muhammadiyah berkeyakinan


bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa yang harus
disembah dan dimintai pertolongan. Tiada Tuhan selain
Dia. IPM meyakini sejak awal kehidupan, manusia
sudah bersaksi atas ketuhanan Allah swt, sebagaimana
disebutkan dalam firmannya:

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan


anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
“Bukankah aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab:
“Betul (Engkau Tuhan kami), Kami menjadi saksi”. (kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: “Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,
(Q.S. Al A’raaf : 172)

TANFIDZ MUKTAMAR
12 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa
sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW dan
diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk
mendapatkan hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Karena itu, Muhammad sebagai nabi dan rasul
terakhir sekaligus sebagai penyempurna agama-agama
sebelumnya. Dengan beliaulah kita harus mencontoh
perilakunya.
Dengan semangat itulah IPM berkeyakinan mampu
menjadi sebuah organisasi yang selalu melakukan
amar makruf nahi munkar. Sebuah amaliyah yang
selalu dilakukan oleh Muhammadiyah sebagai induk
IPM. Amar makruf nahi mungkar tersebut didorong
oleh firman Allah dalam Al-Qur’an

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat yang


menyeru kepada yang ma’ruf (Kebajikan) dan mencegah dari
yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Ali Imran ayat 104).

Kelahiran IPM yang jatuh pada tanggal 18 Juli 1961


tentu tidak lahir pada ruang yang hampa. Dia lahir atas
kesadaran kolektif di internal Muhammadiyah, bahwa
sekolah-sekolah Muhammadiyah yang pada saat itu
sudah berkembang perlu dibentengi ideologi Islam
agar akidah mereka kuat atas berkembangnya ideologi
komunis pada saat itu.
Namun dalam perjalanannya, IPM tidak hanya
menjadi organisasi elitis yang tidak menyentuh basis

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
13
perjuangannya, yaitu pelajar. Karena itu, tuntutan
terhadap IPM untuk benar-benar berjuang dan
berpihak pada pelajar pun memiliki landasan utama
sebagaimana yang termaktub dalam ayat suci Al-
Qur’an:

“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,


menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran ayat
110).

Karena itu, jika IPM ingin dikatakan sebagai


organisasi unggulan, maka dia harus terlibat aktif pada
persoalan-persoalan riil di tingkatan pelajar. Tentunya,
IPM tidak boleh terlena oleh kejayaan-kejayaan masa
lalu dan menjadi diam di masa sekarang. Justru masa
lalu itu dijadikan spirit bagi IPM untuk menjadi
pelopor, pelangsung, dan penyempurna gerakan
Muhammadiyah di masa yang akan datang. Di sinilah
kaderisasi di IPM diharapkan mampu menjadi anak
panah Muhammadiyah. Landasan untuk melihat
masa depan itu tertuang dalam ayat Al-Qur’an yang
berbunyi:

TANFIDZ MUKTAMAR
14 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
“dan hendaklah takut kepada Alloh orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak
yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada
Alloh dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar” (QS An-Nisa : 9)

Apa yang telah dilakukan hari ini dan masa lalu


harus menjadi cermin untuk berbuat di masa yang
akan datang dan tidak meninggalkan generasi yang
lemah, sehingga dalam gerakannya IPM mampu
meninggalkan generasi-generasi yang kuat dalan
berilmu, karena ilmu adalah harta paling barharga bagi
seorang pelajar. Karena memang segala sesuatu harus
berlandaskan ilmu yang bisa diterima oleh akal. Dan
dengan iman dan ilmu derajat manusia diangkat. Hal
ini diilhami oleh salah satu ayat Al-Qur’an:

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan


kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
15
untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Mujadilah : 11)

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak


mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isra’ ayat 36).

“…Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang


mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran”. (Q.S. Az-Zumar : 9)

Karena berdasarkan ilmu pengetahuan itulah,


IPM harus berani bertindak untuk cita-cita perubahan
ke arah yang lebih baik. Entitas hidup tidak selamanya
diam (given). Karena itu, setiap waktu harus mengalami
perubahan. IPM dalam bertindak harus mampu
mewujudkan cita-cita perubahan itu di kalangan
pelajar. Allah SWT telah menjelaskan dalam Al-Qur’an
tentang perubahan tersebut.

TANFIDZ MUKTAMAR
16 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu
kaum sehingga kaum itu sendirilah yang akan merubah
keadaan yang ada pada diri mereka”. (QS. Ar-Ra’d ayat 11).
Melakukan suatu perubahan diharuskan adanya
kebersamaan dalam ikatan tanpa memandang salah
satu pihak. Sehingga semua elemen ikatan mempunyai
kesempatan yang sama untuk menjadi aktor dan
melakukan perubahan. Hal itu sesuai dengan Al
Qur’an :

“Hai orang – orang yang beriman, hendaklah kamu jadi


orang – orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena
Allah, mejadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali – kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu
lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
(Q.S. Al-maidah Ayat 8).

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
17
“Sesungguhnya Allah menyruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kabajikan, memberi kepada kaum kerabat dan
allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia member pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran”. (Q.S. An – Nahl ayat 90)

Atas dasar pijakan di atas IPM, sebagai salah


satu organisasi berbasis pelajar dan juga sebagai
salah satu ortom Muhammadiyah didirikan sebagai
bentuk respon terhadap penjagaan ideologi pelajar
dari ideologi komunis yang berkembang pada saat itu
berdiri. Selain itu, IPM berdiri karena sebuah keharusan
bagi Muhammadiyah untuk menanamkan nilai-nilai
ideologi perjuangan Muhammadiyah kepada kader-
kader yang kebetulan saat itu Muhammadiyah telah
memiliki lembaga-lembaga pendidikan (sekolah).
Karena itu perlu organisasi Muhammadiyah sayap
pelajar yang nantinya konsen pada persoalan-persoalan
pelajar dan dunianya.
Di samping itu pula, Kelahiran IPM memiliki
dua nilai strategis. Pertama, IPM sebagai aksentuator
gerakan dakwah amar makruf nahi munkar
Muhammadiyah di kalangan pelajar (bermuatan pada
membangun kekuatan pelajar menghadapi tantangan
eksternal). Kedua, IPM sebagai lembaga kaderisasi
Muhammadiyah yang dapat membawakan misi
Muhammadiyah di masa yang akan datang.

TANFIDZ MUKTAMAR
18 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Dalam perjalanannya IPM berubah menjadi IRM
(Ikatan Remaja Muhammadiyah). IRM adalah nama
lain dari IPM yang memiliki filosofi gerakan yang
tidak berbeda dengan IPM. Hanya saja IRM memiliki
jangkauan yang lebih luas yakni remaja. IRM dengan
garapan yang luas tersebut mempunyai tantangan
yang berat karena tanggung jawab moral yang semakin
besar. Gerakan IRM senantiasa dituntut untuk dapat
menjawab persoalan-persoalan keremajaan yang
semakin kompleks di tengah dinamika masyarakat
yang selalu mengalami perubahan.
Dinamika gerakan terus terjadi membuat Ikatan
Remaja Muhammadiyah mengubah diri kembali
menjadi Ikatan Pelajar Muhamamdiyah (IPM).
Perubahan ini tidak hanya perubaan huruf “P”
menjadi “R”. Dalam perubahan ini ada semangat
untuk membebaskan pelajar dari berbagai tekanan dan
penindasan dari berbagai kalangan.
Hal ini karena karena IRM (pada waktu itu)
masih melihat fenomena pelajar yang terus dijadikan
obyek kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak adil,
banyaknya penindasan-penindasan terhadap pejar itu
sendiri, dan masih banyak pelajar yang sampai sekarang
terpasung hak-haknya untuk mengembangan bakat,
ketrampilan serta keilmuan. Selain itu orang masih
meragukan bahwa sebenarnya pelajar mampu menjadi
subyek dalam setiap perubahan positif. Dalam hal
inilah urgensi untuk kembali kepada pelajar, sehingga
gerakan IPM bisa fokus dari, oleh, dan untuk pelajar.
Atas dasar di atas, dirumuskanlah nilai-nilai dasar
Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai berikut:

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
19
1. Nilai Ketauhidan
Tauhid dimaknai sebagai sebuah keyakinan
bahwa hanya Allah swt. yang berhak disembah,
dimintai pertolongan, dan manjadi tujuan umat
Islam. Apa yang dilakukan oleh manusia baik
secara individu maupun kolektif (organisasi) tiada
lain adalah upaya untuk mendekatkan kepada-
Nya dan hanya untuk mendapat ridho-Nya.
Agama Islam yang menjadi agama yang
diterima di sisi Allah. Islam yang dimaksud adalah
Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin yang
membawa kebenaran, keadilan, kesejahteraan,
dan ketentraman bagi seluruh umat manusia
yang bersumber dari Al-Qur’an dan as-Sunnah.
Artinya, Islam yang dihadirkan oleh IPM adalah
Islam yang sesuai dengan konteks zaman yang
selalu berubah-ubah dari satu masa ke masa
selanjutnya.

2. Nilai Keilmuan
Nilai ini menunjukkan bahwa IPM memiliki
perhatian serius terhadap ilmu secara luas, artinya
dalam setiap gerakan IPM selalu mempunyai
landasan keilmuan yang jelas, tidak mengkhayal
atau sekedar asumsi kosong tanpa data sedikitpun.
Lebih khusus lagi dalam Ilmu pengetahuan,
dengan ilmu pengetahuan kita akan mengetahui
dunia secara luas, tidak hanya sebagian saja.
Karena dari waktu ke waktu, ilmu pengetahuan
akan terus berkembang dan berubah. IPM
berkeyakinan, ilmu pengetahuan adalah jendela
dunia.

TANFIDZ MUKTAMAR
20 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
3. Nilai Kekaderan
Sebagai organisasi kader Muhammadiyah, nilai ini
menjadi konsekuensi tersendiri bahwa IPM harus
berjuang untuk mewujudkan kader anak Panah
Muhammadiyah di lingkungan pelajar. Kader-
kader yang militan dalam berjuang juga memiliki
daya kritis dalam menghadapi realita sosial.

4. Nilai Kemandirian
Nilai ini ingin mewujudkan kader-kader IPM yang
memiliki jiwa yang independen dan memiliki
ketrampilan pada bidang tertentu (skill) sebagai
bentuk kemandirian personal dan gerakan tanpa
tergantung pada pihak lain.

Nilai Keadilan
5.
Sebagai organisasi yang berbasis pelajar, maka IPM
berkewajiban melakukan pembelaan terhadap
hak-hak pelajar. Dalam menjalankan kewajibannya
IPM kemudian harus mempunyai nilai keadilan,
nilai keadilan adalah suatu perwujudan kondisi
kebenaran ideal secara  moral  mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda atau orang.
Selain itu IPM tidak bisa lepas dari masyarakat
sekitarnya, IPM harus peduli dan berinteraksi
dengan masyarakat. Hal ini penting karena tidak
ada transformasi dalam proses advokasi tanpa
adanya keikutsertaan serta kepedulian terhadap
masyarakat yang ada.

Nilai-nilai itulah yang menjadi semangat gerak


IPM dalam setiap langkah geraknya. Sebagai aturan
dan panduan dalam operasionalisasi langkah gerak

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
21
IPM maka disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Aturan
dan panduan ini merupakan aturan yang harus
dilaksanakan selama tidak bertentangan dengan dasar
hukum yang lebih kuat yaitu Al-qur’an dan As-Sunnah,
sebagaimana firman Allah swt

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah


Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu
berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
(Q.S. An-Nisa:59)

TANFIDZ MUKTAMAR
22 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
KEPRIBADIAN
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

PENGERTIAN DAN FUNGSI KEPRIBADIAN IPM


Kepribadian IPM adalah rumusan yang
menggambarkan hakikat IPM, serta apa yang menjadi
dasar dan pedoman amal perjuangan IPM, serta
karakter gerakan yang dimilikinya. Kepribadian IPM
ini berfungsi sebagai pedoman dan pegangan bagi
gerak IPM menuju cita-cita terwujudnya pelajar yang
ilmu, berakhlak mulia, dan terampil.

MUATAN KEPRIBADIAN IPM


1. Definisi Ikatan Pelajar Muhammadiyah
IPM adalah gerakan Islam amar makruf nahi
munkar di kalangan pelajar yang ditujukan
kepada dua bidang, pertama perorangan dan
kedua masyarakat. Dakwah pada bidang pertama
terbagi kepada dua golongan:
a. Kepada yang telah Islam bersifat
pembaharuan (tajdid) berdasarkan pada
nilai-nilai ajaran Islam.
b. Kepada yang belum Islam, bersifat seruan
dan ajakan untuk mengikuti nilai-nilai ajaran
Islam.
Adapun dakwah amar makruf nahi munkar kedua
ialah kepada masyarakat, bersifat perbaikan,
bimbingan, dan peringatan. Kesemuanya itu
dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
23
atas dasar takwa dan mengharap keridhaan Allah
semata. Dengan ini diharapkan dapat membentuk
pelajar muslim yang berkahlak mulia, berilmu,
dan terampil sehingga terwujud masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya di kalangan pelajar.

2. Sejarah Ikatan Pelajar Muhammadiyah


Ikatan Pelajar Muhammadiyah lahir pada
tanggal 05 Shafar 1381 H bertepatan dengan
tanggal 18 Juli 1961. Dalam perjalannya, IPM
mengalami tantangan baik di internal maupun
di eksternal. Tantangan paling berat adalah
berhadapan dengan rezim yang berkuasa
pada saat itu, Orde Baru, yang meminta IPM
harus berasaskan pancasila dalam setiap gerak
perjuangannya. Perjalan itu akhirnya berujung
pada tahun 1992, pemerintah “mendesak” IPM
harus berganti nama. Kebijakan pemerintah
yang hanya mengijinkan OSIS sebagai satu-
satunya organisasi kepelajaran di tingkat nasional
membuat IPM yang notabene adalah organisasi
pelajar berusaha keras untuk mempertahankan
eksistensinya. Maka diadakanlah Tim Eksistensi
IPM untuk melakukan kajian yang mendalam
tentang permasalahan tersebut. Tim Eksistensi
melihat persoalan dari dua segi. Pertama, masalah
itu adalah tekanan luar biasa dari pemerintah
untuk mengganti kata “pelajar” sehingga
hal ini menyangkut hidup dan matinya IPM.
Kedua, dikaitkan dengan perkembangan IPM
baik secara vertikal maupun horizontal. adalah
realitas empirik yang mendorong keinginan
untuk memperluas obyek garapan dakwah IPM.

TANFIDZ MUKTAMAR
24 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Akhirnya diputuskanlah perubahan nama lkatan
Pelajar Muhammadiyah menjadi lkatan Remaja
Muhammadiyah. Keputusan nama oleh PP IRM
ini tertuang dalam SK PP IPM yang selanjutnya
disahkan oleh PP Muhammadiyah tanggal 18
November 1992 M.
Perubahan IPM berubah nama menjadi
IRM yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
Pimpinan Pusat Ikatan Remaja Muhammadiyah
No. VI/PP.IRM/1992 tertanggal 24 Rabiul
Akhir 1413 H, bertepatan dengan tanggal 22
Oktober 1992 dan disahkan oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah melalui Surat Keputusan No. 53/
SK/IV.13/1.b/1992 tertanggal 22 Jumadil awal
1413 H bertepatan dengan tanggal 18 Nopember
1992.
Pada perkembangan selanjutnya, setelah
runtuhnya rezim Orde Baru dengan mundurnya
Soeharto sebagai presiden RI kedua, gejolak untuk
mengembalikan nama dari IRM menjadi IPM
kembali hidup pada Muktamar XII di Jakarta tahun
2000. Pada setiap permusyawaratan muktamar
sekanjutnya pun, dialektika pengembalian nama
terus bergulir seperti ”bola liar” tanpa titik terang.
Barulah titik terang itu sedikit demi sedikit
muncul pada Muktamar XV IRM di Medan tahun
2006. Pada Muktamar kali ini dibentuk ”Tim
Eksistensi IRM” guna mengkaji basis massa IRM
yang nantinya akan berakibat pada kemungkinan
perubahan nama.
Di tengah-tengah periode ini pula, PP
Muhammadiyah mendukung adanya keputusan
perubahan nama itu dengan mengeluarkan SK

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
25
nomenklatur tentang perubahan nama dari Ikatan
Remaja Muhammadiyah menjadi Ikatan Pelajar
Muhammadiyah.
Keputusan perubahan nama tertuang dalam
Surat Keputusan PP Muhammadiyah No. 60/
KEP/I.0/B/2007 tanggal 07 Jumadal Awwal
1428 H bertepatan dengan tertanggal 24 Mei 2007
M. SK ini merupakan dasar hukum perubahan
nama IRM menjadi IPM. Walaupun demikian
masih banyak perdebatan tentang perubahan ini
di struktur IRM sampai tingkat bawah. Akhirnya
untuk menengahi hal tersebut secara de facto IRM
berubah menjadi IPM pada tanggal 28 Oktober
2008 M pada saat Muktamar XVI IRM di Solo.

3. Dasar dan Amal Perjuangan IPM


Dalam perjuangan melaksanakan usahanya
menuju terwujudnya pelajar muslim yang
berkahlak mulia, berilmu, dan terampil sesuai
dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka
IPM mendasarkan segala aspek dan amal
perjuangannya atas prinsip-prinsip berikut ini:
a. IPM adalah gerakan Islam, dakwah amar
makruf nahi munkar di kalangan pelajar.
b. IPM berperan aktif sebagai kader
persyarikatan, umat, dan bangsa dalam
menunjang pembangunan manusia
seutuhnya menuju terwujudnya masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.
c. IPM sebagai gerakan pelajar yang
membangun nalar keilmuan dan respon
terhadap perkembangan zaman
d. IPM merupakan organisasi otonom

TANFIDZ MUKTAMAR
26 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Muhammadiyah yaitu sebuah organisasi
yang diberi keleluasaan dalam mengelola
rumah tangganya sendiri tanpa campur
tangan dan intervensi.
e. IPM adalah organisasi independen yaitu
organisasi mandiri yang berada dalam
bingkai kebebasan dan kemerdekaan untuk
menentukan sikap dalam berpihak hanya
kepada kebenaran.
f. IPM sebagai gerakan advokasi pelajar.

4. Penjabaran Dasar dan Amal Perjuangan IPM


a. IPM Sebagai Gerakan Dakwah di Kalangan
Pelajar
IPM memandang bahwa Islam adalah
satu-satunya jalan yang menyelamatkan
kehidupan manusia di dunia dan di akhirat.
Ajaran Islam bersifat universal dan jika
dihayati, dan diaktualisasikan dengan tepat,
ajaran itu membawa daya ubah yang luar
biasa dalam sejarah peradaban manusia.
Akan tetapi untuk menuju ke arah itu
banyak instumentasi yang harus dipenuhi
dan diadakan, diantaranya adalah media
dakwah. Dakwah Islam berfungsi sebagai
mediator antara nilai-nilai ajaran Islam
dengan realitas kehidupan umat Islam yang
dalam banyak kesempatan terlalu jauh
kesenjangannya, artinya umat Islam banyak
yang belum tersentuh atau terpanggil oleh
nilai luhur ajaran agamanya. Pada konteks
ini dakwah sangat penting dan menentukan
dalam kehidupan beragama, dengan kata

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
27
lain tanpa dakwah, Islam tidak akan berarti
dan bermakna dalam realitas kehidupan.
IPM menegaskan dirinya sebagai
gerakan dakwah Islam untuk ambil bagian
dalam proses reformasi atau pembaharuan
umat. Dakwah Islam IPM adalah dakwah
amar makruf nahi munkar yang dipahami
sebagai proses; Pertama, pembebasan
manusia (liberasi) dari perilaku negatif
dan kebiasaan buruk. dan kedua, pelibatan
manusia (emansipasi dan transformasi)
secara aktif dalam pembangunan kehidupan
yang positif pada segala aspek.
Secara institusional, IPM adalah media
para kadernya untuk berdakwah. Sehingga
dakwah IPM adalah dakwah yang memiliki;
Pertama, subyek yaitu kader-kader organisasi
yang terdiri dari para pelajar muslim yang
concern dan memiliki komitmen perjuangan.
Dan kedua, yaitu obyek, yakni sasaran
dakwah IPM yang terdiri atas komunitas
pelajar dengan pribadi-pribadi pelajar
sebagai sasaran pokok.
Dalam dakwah IPM, landasan utamanya
adalah semangat tauhid. Semangat tauhid
artinya bahwa misi perjuangan dakwah IPM
adalah menegakkan nilai-nilai Islam seperti
yang telah difirmankan oleh Allah SWT.

b. IPM Sebagai Gerakan Kader di Kalangan


Pelajar
IPM adalah lembaga kaderisasi yang salah
satu fungsinya adalah melakukan proses

TANFIDZ MUKTAMAR
28 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
penyiapan kader-kader untuk terlibat dalam
aktifitas kemanusiaan dan kemasyarakatan
yang lebih luas dari lingkup IPM. Dan satu
pertimbangan yang tidak bisa dipungkiri
bahwa IPM merupakan organisasi otonom
Muhammadiyah dan berfungsi menjaga
proses kaderisasi di Muhammadiyah. ltu
artinya IPM sebagai lembaga kaderisasi
Muhammadiyah. Fungsi pertama dan fungsi
kedua IPM sebagai gerakan kader yang
tersebut tadi secara sistematik dapat diurai
sebagai berikut:
1. Fungsi Kader Persyarikatan
IPM merupakan organisasi kader
bagi Muhammadiyah maka IPM
berfungsi sebagai lembaga kaderisasi
yang out-putnya adalah kader-kader
persyarikatan baik sebagai pimpinan
maupun pemegang amal usaha di
masa yang akan datang. Untuk itu
dalam melakukan fungsi tersebut
yang perlu diperhatikan dalam proses
kaderisasinya adalah:
a. Corak pengkaderan IPM adalah
“Paradigma Kritis Transformatif”,
yaitu kaderisasi yang menekankan
pada aspek penanaman ideologi
yang berbasis pada ilmu dan
akhlak.
b. Pengembangan Paradigma kritis
tersebut bermuara kepada lahirnya
trilogi pembaharuan IPM (jihad,
ijtihad, dan mujahadah) yaitu etos

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
29
kerja, etos intelektual dan etos
spiritual.
2. Fungsi Kader Umat dan Bangsa
Komitmen IPM terhadap proses
transformasi masyarakat, bangsa dan
negara terwujud dari sumbangan
IPM berupa kader-kader yang siap
melakukan artikulasi konstruktif dalam
rangka pembaharuan dan pembangunan
masyarakat, bangsa dan negara. Untuk
itu maka:
a. Corak rekruitmen kader IPM harus
terbuka (inklusif) terhadap berbagai
latar belakang dan potensi pelajar.
b. Dikembangkan pengkaderan-
pengkaderan altenatif untuk
mengakomodir pluralitas kader
dan mengalokasikan kader tersebut
pada posisi-posisi yang meluas.

c. IPM Sebagai Gerakan Keilmuan di Kalangan


Pelajar
Salah satu karakter pokok IPM untuk
menegaskan eksistensinya adalah karakter
keilmuan. Corak keilmuan IPM tidak lepas dari
kristalisasi prinsip kritis transformatif yang
menjadi patron bagi pelajar muhammadiyah
dalam menaggapi realitas secara ilmiah.
Karakter keilmuan tersebut memiliki ciri
pemikiran secara dialektis, yakni, ilmu-
iman-amal, iman-amal ilmu, amal-ilmu-iman
yang dipahami sebagai kesatuan integral
yang tidak dapat dipisahkan dan harus

TANFIDZ MUKTAMAR
30 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
dimiliki oleh setiap kader. Sehingga, gerakan
keilmuan IPM tidak terjebak pada diskursus
keilmuan yang dibangun atas dasar nalar
instrumental, serba-bebas, serba-boleh
(anarkisme), maupun perspektif keilmuan
yang terpisah jauh dari nilai-nilai ilahiyah/
ketuhanan.
Poinnya, karakter keilmuan IPM
mengharuskan kadernya untuk memiliki
sifat-sifat ilmu, yaitu: kritis (Q.S. Al Isra: 36),
terbuka menerima kebenaran dari manapun
datangnya (Q.S. Az-Zumar: 18), serta
senantiasa menggunakan daya nalar (Q.S.
Yunus: 10). Sifat kritis dan penggunaan daya
nalar tersebut pada akhirnya akan melahirkan
kreatifitas pada diri seorang kader.
Pokok pikiran tersebut sekaligus
sebagai dasar keilmuan IPM yang mencakup
rumusan berikut:
1. Pandangan keilmuan IPM memandang
pengetahuan sebagai kesatuan hidup
yang hanya dapat tercapai dengan sikap
krtis dan terbuka dengan menggunakan
akal sehat.
2. Pandangan keilmuan IPM mendasarkan
akal sebagai kebutuhan dasar hidup
manusia.
3. Pandangan keilmuan IPM memandang
logika sebagai pendidikan tertinggi bagi
akal manusia yang hanya akan dicapai
jika manusia menyerah kepada petunjuk
Allah.

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
31
d.
IPM Sebagai Organisasi Otonom
Muhammadiyah di Kalangan Pelajar
Eksistensi IPM sebagai gerakan dakwah dan
kader adalah untuk mendukung gerakan
dakwah Muhammadiyah. Dengan kata
lain IPM menjadi bagian dalam dakwah
Muhammadiyah dengan ruang lingkup
yang lebih terbatas, dalam hal ini IPM
concern pada pelajar. Sebagai perpanjangan
tangan Muhammadiyah dilingkungan
pelajar, prinsip-prinsip gerakan IPM harus
sama dengan prinsip-prinsip gerakan
Muhammadiyah, yaitu menegakkan dan
menjunjung tinggi agama lslam demi
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya.
Pada sisi yang lain IPM adalah
sebuah organisasi yang otonom artinya
terpisah secara kelembagaan dengan
Muhammadiyah. Sebagai organisasi otonom,
IPM memiliki hak dan kewajiban untuk
mengelola rumah tangganya sendiri dalam
binaan Muhammadiyah.
Untuk memadukan antara realitas
primordial IPM yaitu sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari dakwah
Muhammadiyah dan IPM sebagai organisasi
otonom Muhammadiyah, maka dapat
rumuskan pemahaman sebagai berikut:
1. IPM selama menjadi organisasi
otonom Muhammadiyah berkewajiban
untuk menjalankan misi dakwah
Muhammadiyah dikalangan pelajar

TANFIDZ MUKTAMAR
32 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
dan. remaja
2. Sifat otonom IPM atas Muhammadiyah
dapat dipahami sebagai sifat
kemandirian dalam bersikap, bertindak,
dan mengambil kebijakan selama hal-
hal tersebut tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip dasar ikatan dan
persyarikatan.

e.
IPM Sebagai Organisasi Independen di
Kalangan Pelajar
Manusia dilahirkan di muka bumi ini
dengan membawa sifat dasar merdeka/
bebas. Kemerdekaan atau kebebasan
manusia tersebut merupakan modal
untuk mencapai kemuliaan dan derajat
tertinggi sebagai manusia. Kemerdekaan/
kebebasan berarti manusia terbebas dari
faktor-faktor dan pengaruh-pengaruh di
luar dirinya yang menyebabkan dia tidak
leluasa untuk menentukan keberpihakannya
kepada sesuatu yang diyakininya sebagai
kebenaran. Sehingga dapat dinyatakan
bahwa sifat kemandirian IPM berada dalam
frame kebebasan dan kemerdekaan untuk
menentukan sikap dalam berpihak hanya
kepada kebenaran.
Kemandirian IPM secara organisatoris
berimplikasi kepada sikap percaya diri untuk
bebas melakukan kebijakan dan aktifitas apa saja
yang dapat menghantarkan kepada cita-cita dan
tujuan perjuangan. Dengan mempertimbangkan
pandangan tersebut maka:

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
33
1. IPM bukan organisasi yang menjadi
bawahan organisasi manapun
2. IPM bebas melakukan interaksi dan
kerja sama dengan organisasi, lembaga,
instansi dan institusi manapun dengan
sebuah komitmen yaitu kerjasama dan
interaksi yang saling membangun dan
menguntungkan. Dan IPM menolak
tegas komitmen yang bertujuan
merusak prinsip-prinsip dasar Ikatan
dan membawa IPM kepada aliansi yang
bersifat organisatoris yang permanen
sehingga dapat mengikat gerakan
IPM secara kelembagaan.
3. Interaksi dan kerjasama organisatoris
yang di bangun IPM dengan organisasi,
lembaga, institusi dan instasi manapun
tidak mengurangi kritisisme IPM,
karena watak perjuangan IPM berkaitan
dengan pola-pola hubungan eksternal
adalah kritis, konstruktif, dan korektif.

f. IPM Sebagai Gerakan Advokasi Pelajar.


IPM sebagai salahsatu gerakan pelajar juga
ikut memperjuangkan nilai – nilai keadilan
termasuk juga didalamnya adalah hak dan
kewajiban pelajar dilingkungannya. Pelajar
selama ini masih selalu saja dianggap
sebagai objek dari lingkungannya. IPM akan
memperjuangkan dan membela gerakan
equal access (kesamaan/ keadilan akses)
baik secara vertikal (sesama pelajar) atau
horizontal (pelajar dengan pihak – pihak

TANFIDZ MUKTAMAR
34 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
lainnnya). Dengan demikian maka IPM
memiliki tugas sebagai berikut :
1. Menghilangkan hegemoni pemerintah
terhadap pelajar
2. Mendorong otonomi pelajar untuk
demokrasi
3. Pelajar dapat berperan dalam kegiatan
sosial di lingkungannya
4. Kader IPM dapat posisi strategis di Muh
dan Pemerintah
5. Menjadikan kader IPM peduli lingkungan,
menjaga dan melindungi alam
6. Menguasai media yang ada untuk
berpihak kepada pelajar

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
35
JANJI PELAJAR MUHAMMADIYAH

ُ‫َ ْ َ ُ َ َّ حُ َ َّ ً َ ُ ْ لا‬ َّ َ َْ ُ َ َْ
ِ ‫أشهد أن ال ِإ َهل ِإال اهلل َوأشهد أن ممدا رسو‬
‫هلل‬
ً ًّ َّ َ ُ َ ً ْ َ ْ َ ًّ َ ُ ْ َ
‫ح َّم ٍد ن ِبيا َّو َر ُس ْوال‬‫اإلسالمِ ِدينا وبِم‬
ِ ِ‫هلل ربا وب‬
ِ ‫ر ِضيت بِا‬

Kami pelajar Muhammadiyah berjanji:


1. Berjuang menegakkan ajaran Islam
2. Hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru
3. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu
4. Bekerja keras, mandiri, dan berprestasi
5. Rela berkorban dan menolong sesama
6. Siap menjadi kader Muhammadiyah dan bangsa

TANFIDZ MUKTAMAR
36 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
GERAKAN PELAJAR KREATIF

Dalam perjalanan sejarah gerakan dakwah IPM,


sejak berdirinya pada tanggal 18 Juli 1961 kemudian
mengalami perubahan menjadi IRM pada tanggal 18
November 1992, dan kembali berubah nama menjadi
IPM pada Muktamar XVI di Solo hingga saat ini
(Muktamar XVII di Yogyakarta), IPM telah menjalani
perjalanan dakwah yang cukup panjang dengan segala
bentuk strategi gerakan yang dimilikinya.
Sesuai dengan arti maupun makna sebuah
strategi, tentunya IPM dalam menentukan strategi
gerakan tidaklah luput dari segala bentuk analisisnya
terhadap perkembangan zaman yang ada, terutama
dengan melihat persoalan pelajar dan pendidikan
pada zamannya hingga saat ini. Jika pada Muktamar
XIV di Bandar Lampung pada tahun 2004, IPM
mendeklarasikan diri sebagai Gerakan Kritis-
Transformatif yang memiliki ciri: sadar, peka, dan peduli
terhadap persoalan sosial dalam rangka melakukan
sebuah perubahan yang lebih baik. Tentunya IPM
sadar betul terhadap realitas sosial saat itu, sehingga
dengan Gerakan Kritis-Transformatif diharapkan
dapat menjawab persoalan sosial (pelajar-pendidikan)
kala itu. Terlepas dari adanya pro maupun kontra
terhadap sebuah gerakan yang telah di deklarasikan,
maupun implementasi sebuah gerakan yang mungkin
dirasakan belum berjalan secara maksimal. IPM melalui
Gerakan Kritis Transformatif telah berusaha dengan

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
37
sungguh-sungguh untuk melakukan perubahan yang
lebih baik tersebut.
Demikian juga pada Muktamar XVII di Yogyakarta,
IPM selalu melakukan analisis dengan segala persoalan
yang ada, guna menjawab sebuah persoalan tersebut.
Bukan berarti Gerakan Kritis Transformatif yang
telah di deklarasikan sebelumnya sudah tidak relevan
lagi dalam menjawab persoalan saat ini, akan tetapi
bagaimana Gerakan Kritis Transformatif dapat di
implementasikan lebih riil di lapangan, tidak terkesan
kaku dan kuno sehingga mudah diterima dikalangan
basis massa IPM, yaitu pelajar saat ini. Dimana para
pelajar saat ini hidup di tengah gencarnya arus
globalisasi dengan segala bentuk kemajuan zaman
yang ada, persaingan yang kompetitif dan pemanfaatan
teknologi maupun informasi yang serba canggih,
menuntut mereka untuk dapat bersaing di zamannya
dan selektif dalam melakukan sebuah pilihan hidup
mereka sebagai seorang pelajar. Oleh karena itu, pada
Muktamar XVII di Yogyakarta kali ini, IPM kembali
mendeklarasikan diri sebagai Gerakan Pelajar Kreatif
(GPK) sebagai jawaban terhadap persoalan yang
dihadapi saat ini.
Melalui Gerakan Pelajar Kreatif inilah, IPM
kembali menguatkan diri dan mensinergikan ketiga
dimensi Iman, Ilmu, dan Amal dalam menjalankan
gerakan dakwahnya di kalangan pelajar. Bagaimana
IPM dapat melakukan Penyadaran, Pemberdayaan dan
Pembelaan sebagai trilogi gerakan IRM yang pernah di
deklarasikan kala itu, kemudian menciptakan sebuah
karakter pelajar yang tidak hanya memiliki keshalehan
ritual semata tanpa memiliki ilmu dan pengamalannya
dalam kehidupan sehari-hari, atau seorang pelajar yang

TANFIDZ MUKTAMAR
38 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
shaleh dan berilmu, akan tetapi tidak mengamalkannya
dengan melakukan sebuah perubahan. Melainkan
bagaimana IPM dapat melahirkan para pelajar yang
shaleh secara ritual dengan keimanannya yang kuat,
memiliki ilmu dalam menjalankan rasa keimanannya
tersebut, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan
sosial kemasyarakatan sebagai wujud penyempurnaan
nilai keimanan dan pemahamannya terhadap ilmu
untuk melakukan sebuah perubahan. Sehingga spirit
Gerakan Kritis Transformatif yang sebelumnya pernah
dideklarasikan oleh IRM/IPM, insya Allah dapat di
implementasikan dengan baik dengan terciptanya
para agen-agen perubahan (agent of change) di kalangan
pelajar dan tercipta pula para pelopor gerakan kritis
transformatif itu sendiri di kalangan pelajar.

Metode
Metode yang dipakai dalam Gerakan Pelajar
Kreatif IPM ini adalah Metode Perencanaan strategis
(Strategic Planning). Perencanaan strategis adalah proses
yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan
sebuah metode, cara atau arahan, serta mengambil
keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya
(termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk
mencapai sebuah tujuan. Berbagai teknik analisis dapat
digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST
(Political, Economic, Social, Technological), STEER (Socio-
cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory)
atau SMART (Specific, Measurable, Actual, Realistic, Time
Bound).

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
39
Tujuan
Gerakan Pelajar Kreatif memiliki tujuan, agar:
A. IPM menjadikan pelajar generasi Qur’ani
Maksudnya adalah IPM mampu menjadi wadah
bagi pimpinan dan anggota untuk belajar
membaca, mengkaji, dan mengamalkan Al Qur’an
secara berjamaah, lalu mengkampanyekan budaya
cinta Qur’an ke seluruh pelajar di Indonesia.
B. IPM menjadi gerakan populis
maksudnya adalah agar IPM mampu diterima
oleh semua kalangan, khususnya Pelajar di
seluruh Indonesia.
C. IPM mampu memfasilitasi minat dan bakat pelajar
Maksudnya adalah IPM mampu mefasilitasi
kebutuhan minat dan bakat pelajar dalam bentuk
kominitas-komunitas.
D. IPM sebagai wadah pembela pelajar
Maksudnya adalah agar IPM dapat mejadi referensi
bagi semua pihak tentang masalah pendidikan
dan memperjuangkan hak-hak pelajar.
E. IPM sebagai penggerak pengarus utamaan gender
dikalangan pelajar
Maksudnya adalah agar IPM mampu menjadi
garda terdepan dalam memperjuangkan
persamaan akses pelajar putri dan difabel di
sekolah dan masyarakat.

TANFIDZ MUKTAMAR
40 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
ARAH STRATEGI GERAKAN PELAJAR KREATIF

A. IPM menjadikan pelajar Generasi Qur’ani


IPM adalah pelopor, pelangsung, penyempurna
amanah yang dipercaya oleh Muhammadiyah
dalam menyempurnakan akhlaq mulia di kalangan
pelajar. Sebagai pelopor, pelangsung, dan
penyempurna amanah tentu tidak lepas dari identitas
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dakwah amar
makruf nahi munkar yang berdasarkan Al Qur’an
dan As Sunnah. Dengan demikian IPM sebagai pusat
pembibitan kader di ranah pelajar harus bisa menjadi
cikal bakal penguatan ke-Islam-an, terutama dalam
pengkajian Al Qur’an. Disamping itu IPM juga harus
mampu menjawab problematika rohaniah pelajar
dan mampu menjadi filter dari pemikiran-pemikiran
yang menyimpang dari maksud dan tujuan IPM yang
berlandaskan Al Qur’an dan As-Sunnah.
Dari uraian diatas ada beberapa point yang harus
IPM lakukan, diantaranya :
1. Secara intensif mewajibkan membaca, mengkaji,
dan mengamalkan Al Qur’an bagi pimpinan dan
anggota IPM di semua struktur.
2. Mengkampanyekan cinta Al Qur’an kepada
seluruh pelajar di Indonesia.
3. Melakukan pendampingan kepada pelajar agar
tertib ibadah, belajar, dan berorganisasi.

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
41
4. Membangun kesadaran pentingnya meningkatkan
Iman dan Islam sebagai upaya penguatan rohaniah
dan membentengi dari kekufuran.
5. Membentuk pusat kajian ke-Islam-an di berbagai
struktur IPM

B. Menjadikan IPM sebagai gerakan pelajar paling populer


Menjadikan IPM sebagai gerakan populer (dikenal
banyak kalangan), maka sudah selayaknya jika IPM
mampu menunjukkan eksistensinya (keberadaannya)
di tengah masyarakat. Kendala yang ada selama ini,
masih berkutat pada persoalan yang klise (usang) di
tengah kepungan persoalan yang tidak sederhana.
Pandangan negatif orang tua, jarak geografis yang
cukup jauh dan akses transportasi yang masih kurang
seringkali menjadi kendala yang menghambat kader
maupun pimpinan yang sedang menjalankan amanah.
Belum lagi persoalan konsep & program kerja dari
pusat yang sering tidak tersampaikan di tingkatan
basis karena masalah komunikasi & pimpinan yang
tidak mampu menyampaikan pesan lewat produk
(seperti :buku panduan,SPI,modul,tanfidz,dll). Bahkan
pada saat IPM mempunyai produk (seperti :buku
panduan,SPI,modul,tanfidz,dll) yang menarikpun, kita
masih terhalang oleh kurang berpihaknya media kepada
IPM. Sehingga IPM seakan berjalan ditempat,seakan
tidak memberi manfaat terhadap pelajar,dan semakin
kehilangan gaungnya.

Karena alasan itulah, maka IPM harus :


1. Menjadi gerakan pelajar yang populis (diterima
oleh semua kalangan)

TANFIDZ MUKTAMAR
42 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
2. Meningkatkan kapasitas pimpinan
3. IPM harus berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat
4. Memperluas jaringan dan mitra kerja
5. Meningkatkan kesadaran pimpinan terhadap
media

C. IPM mampu memfasilitasi basis terutama bakat minat


dalam waktu 3 tahun
Dalam beberapa tahun belakangan ini, pendidikan
merupakan isu nasional yang menjadi perbincangan
di kalangan masyarakat. Pelajar selalu berperan
sebagai objek dalam dunia pendidikan. Kekerasan,
perlakuan yang tidak sepantasnya diterima siswa di
sekolah, kecurangan dalam ujian, pergaulan bebas
dan lain sebagainya adalah beberapa kasus yang
muncul karena pelajar selalu terkurung dalam sistem
pendidikan yang membuat pelajar jenuh. Belum
selesai dengan satu masalah, muncullah masalah baru.
Seperti permasalahan Ujian Nasional yang belum
selesai, muncul masalah makelar pendidikan dalam
menunjang kecurangan dalam penyelenggaraannya.
Bila mendengar kata sekolah, pedidikan, identiknya
dengan belajar secara konservatif. Berbeda dengan
tujuan utama pendidikan yaitu membebaskan. Selain
itu, kurikulum yang tidak sesuai dan berubah-ubah itu
pun memberikan dampak negatif bagi pendidikan. Oleh
karena itu IPM diharapkan mampu untuk membuat
konsep sekolah alternatif yang membebaskan.

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
43
D. Rumah advokasi pelajar Indonesia
IPM sebagai pelopor gerakan advokasi pelajar.
Adalah jargon yang sudah tak asing lagi bagi seluruh
kader IPM. Tak ayal lagi, IPM yang berlokus gerakan
pelajar harus mempunyai jargon ini karena tuntunan
jaman yang ada sekarang. Tuntutan keadaan yang ada,
karena peraturan yang dibuat oleh pemerintah tidak
lagi berpihak kepada pelajar sebagai harapan bangsa.
Birokrasi pemerintah di bidang pendidikan yang
berbelit dan tidak efisien, reformasi birokrasi yang tak
kunjung ada hasil, sehingga semakin membuat pelajar
terpuruk dan terjebak dengan sikap individualis
dan cenderung buta terhadap keadaan sosial
disekelilingnya. Maka, jargon IPM sebagai gerakan
advokasi pelajar inilah yang kemudian menjadi sebuah
pintu baru dan memberikan pencerahan terhadap
dunia pendidikan. Sejalan dengan hal itu, maka IPM
harus :
1. mendorong kebijakan yang pro pelajar
2. mengembangkan budaya kritis di tengah-tengah
pelajar

E. Pengarusutamaan Gender di Kalangan Pelajar


Kondisi pelajar yang sudah ada dalam zaman
modern dan penuh dengan kemajuan teknologi
sekarang ini ternyata masih bias akan pendidikan
gender. Ini dapat dibuktikan dengan tidak adanya
pelajaran yang memang menjurus langsung pada
gender itu tersebut. Dalam pemahaman masyarakatpun
istilah gender adalah sesuatu yang tabu, serta budaya
patriarki masyarakat yang cenderung antipati terhadap
istilah gender. Selain itu konsumsi masyarakat terutama

TANFIDZ MUKTAMAR
44 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
pelajar akan media baik itu cetak (beberapa koran,
tabloid & majalah) atau elektronik (tontonan sinetron)
di negara ini cenderung menambah bias pemahaman
masyarakat akan gender. Pemahaman dalam agama
Islam berserta beberapa stakeholder terkait dalam
kaitan ini yang masih bersifat tradisionalpun memiliki
andil dalam penambah bias-an pemahaman tentang
gender.
Pembahasan Gender disini lebih cenderung
kepada penambahan pengetahuan masyarakat kepada
persamaan akses untuk semua kalangan. Untuk itu
IPM diharapkan mampu :
1. membangun penyadaran paradigma
pengarusutamaan gender kepada pelajar
2. mengubah perilaku masyarakat untuk memilih
tontonan yang baik, serta mendapatkan akses
(kesempatan) yang sama (equal access)

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
45
AGENDA AKSI
Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Agenda aksi merupakan bentuk kegiatan konkrit


(nyata) dan secara bersama – sama dapat dikerjakan
secara nasional dari Pimpinan Ranting hingga Pimpinan
Pusat. Agenda aksi dapat dipahami sebagai produk
nyata dari IPM untuk menjawab kebutuhan pelajar.
Agenda aksi ini berlaku secara nasional (komunitas,
lembaga, PR – hingga PP IPM), tanpa menunggu
instruksi dari pimpinan diatasnya. Pimpinan Pusat
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) memberikan
waktu untuk mengevaluasi gerakan bersama ini selama
3 tahun pertama (jangka pendek) dan 3 tahun kedua
(jangka panjang) pada forum Konferensi Pimpinan
Wilayah (konpiwil. Berdasarkan strategi gerakan yang
telah dijelaskan sebelumnya, maka agenda aksi IPM
adalah sebagai berikut :

A. Gerakan Cinta Al-Qur’an


1. Pengertian :
Gerakan cinta Al-Qur’an adalah sebuah gerakan
pembudayaan tradisi membaca dan mengkaji
Al Qur’an di kalangan pelajar. Juga merupakan
gerakan penyadaran tentang pentingnya Al
Qur’an sebagai petunjuk utama dalam kehidupan.
2. Tujuan :
a. Mewujudkan tradisi membaca, mengkaji dan
mengamalkan Al Qur’an di kalangan pelajar.

TANFIDZ MUKTAMAR
46 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
b. Mewujudkan pelajar yang mahir dalam
membaca Al Qur’an.
c. Menghidupkan nuansa Qur’ani di kalangan
pelajar.
3. Target :
a. Terwujudnya tradisi membaca dan mengkaji
AlQur’an
b. Terwujudnya pelajar yang mahir dalam
membaca Al Qur’an
c. Terwujudnya perilaku yang berdasarkan
ajaran Al Qur’an
4. Bentuk Aksi :
a. Membudayakan membaca dan mengkaji Al
Qur’an di kalangan pelajar.
b. Membudayakan membaca Al Qur’an
sebelum proses KBM dimulai.
c. Komunitas kajian Al Qur’an
d. Aksi riil makna Al Qur’an, contoh : Bakti Sosial
Al Maa’uun, Mengkampanyekan Kebiasaan
Membaca Qur’an, pakaian syar’i, dll.
5. Waktu:
Waktu untuk mengevaluasi gerakan ini adalah
setelah 4 semester
6. Sasaran Peserta :
Seluruh pimpinan dan anggota dalam semua
struktur di IPM dan seluruh pelajar muslim.
7. Penyelenggara :
Pimpinan IPM/Komunitas pelajar setempat
8. Motode dan Teknik Pengelolaan :
a. Semua aksi yang dilakukan haruslah
berdasarkan metode partisipatoris, artinya
semua pihak adalah sama dan belajar
bersama untuk memperoleh tujuan bersama

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
47
yang sudah ditentukan.
b. Input : Materi, Fasilitator, Sumber Daya
manusia
c. Output : SDM dalam membaca dan mengkaji
Al Qur’an, Fasilitator.
d. Indikator Keberhasilan
Kuantitas : Pelajar Muhammadiyah di
level pimpinan mampu membaca Al Qur’an
dengan baik. Seluruh pelajar memahami isi
kandungan Al Qur’an
Kualitas : dapat membaca dengan lancar
sesuai tajwid dan makhroj, memahami
kandungan dan mengamalkan Al Qur’an
e. Alat verifikasi : materi, peserta
9. Penutup
Gerakan cinta Al Qur’an ini merupakan wadah
bagi kader di dalam mempelajari bacaan dan
kandungan Al Qur’an. Sehingga diharapkan
dengan gerakan ini seluruh kader dan pelajar
Muhammadiyah menjadikan Al Qur’an sebagai
bacaan sehari-hari dan mengkajinya secara
menyeluruh dan berjamaah.

B. Gerakan Iqra dan Sadar Media


1. Pengertian :
Gerakan Iqro’ dan sadar Media adalah sebuah
gerakan pembudayaan tradisi membaca dan
menulis di kalangan pelajar. Juga merupakan
gerakan penyadaran tentang pentingnya kesadaran
terhadap media yang akan memunculkan sifat
kritis terdahap media, dan membuat media
alternatif sebagai media yang baik untuk pelajar.

TANFIDZ MUKTAMAR
48 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
2. Tujuan :
a. Mewujudkan tradisi membaca dan menulis
di kalangan pelajar
b. Mewujudkan pelajar yang kritis terhadap
media, sehingga dapat memilih media massa
yang baik
c. Mewujudkan pelajar yang dapat membuat
media-media alternatif sebagai tuntunan
pelajar.
3. Target :
a. Terwujudnya tradisi membaca dan menulis
sebagai ciri khas pelajar
b. Terwujudnya pelajar yang kritis terhadap
media
c. Terwujudnya media-media alternatif
4. Bentuk Aksi :
Bentuk aksi dapat disesuaikan dengan budaya dan
lingkungan di tingkat pimpinan IPM setempat.
Misalnya:
a. Pelatihan yang merangsang pelajar untuk
membaca dan menulis seperti pelatihan
Jurnalistik, pelatihan membaca cepat,
pelatihan debat, TOT, dll
b. Review buku
c. Workshop dan pembuatan film dokumenter
d. Interkoneksi network
e. bentuk aksi lain.
5. Waktu:
Waktu untuk mengevaluasi gerakan ini adalah
selama 4 semester
6. Sasaran Peserta :
Seluruh anggota dan pimpinan IPM di semua
struktur di IPM

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
49
7. Penyelenggara :
Pimpinan IPM/Komunitas IPM setempat
8. Motode dan Teknik Pengelolaan :
a. Semua aksi yang dilakukan haruslah
berdasarkan metode partisipatoris, artinya
semua pihak adalah sama dan belajar
bersama untuk memperoleh tujuan bersama
yang sudah ditentukan.
b. Input : Tim Materi, Fasilitator, Sumber Daya
manusia
c. Output : Fasilitator, Layanan TOT, Majalah,
Mading, Website, blog, iklan layanan
masyarakat, release dan Capacity building
d. Indikator Keberhasilan
Kuantitas : Produk (ex. film) terdistribusi
hingga 100 sekolah Muhammadiyah
Kualitas : Produk (ex. film) mampu
menyampaikan pesan dan nilai-nilai
perjuangan IPM
e. Alat verifikasi : Fisik secara produk (ex. Ada
VCD/DVD Filmnya, dan bedah Filmnya)
9. Penutup
Gerakan iqra’ dan kesadaran media ini merupakan
awal untuk mencapai Gerakan Pelajar Kreatif
sebagaimana yang dijadikan jargon IPM. Logika
sederhanya, bagaimana pelajar bisa kreatif,
sedangkan input pengetahuan yang dia miliki tidak
ada. Selain itu, IPM yang mempunyai semangat
qolam (pena) yang tercipta dalam lambang dan
slogannya tentu harus bisa membudayakan
tradisi baca dan tulis, karena jika tidak slogan dan
lambang diatas hanyalah hiasan dinding semata,
tanpa ada pengamalannya.

TANFIDZ MUKTAMAR
50 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
C. Gerakan Sekolah Kreatif (GSK)
1. Pengertian :
Sekolah Kreatif merupakan suatu proses
pendidikan yang disusun secara terpadu meliputi
penyadaran, pemberdayaan, dan pembelaan
terhadap kader IPM. Walaupun demikian sekolah
Kreatif tidak seperti sekolah pada umumnya,
dalam sekolah Kreatif dikembangkan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sekolah
Kreatif adalah sekolah tanpa tekanan seperti Ujian
Nasional (UN), tetapi menumbuhkan kreatifitas.
2. Tujuan :
a. IPM dapat memfasilitasi potensi-potensi
pelajar tidak hanya dalam hal akademik akan
tetapi kreatifitas dan lainnya
b. Terwujudnya pendidikan yang humanis dan
berkeadilan.
3. Target :
a. Adanya kelompok-kelompok kreatif yang
dapat menampung potensi-potensi pelajar
b. Adanya sebuah proses pendidikan yang
humanis dan berkeadilan
4. Bentuk Aksi :
a. Kunjungan ke tempat-tempat yang sudah
membuat sekolah alternatif
b. Workshop atau Diskusi tentang sekolah
alternatif
c. Membuat Sekolah Alternatif seperti
1) Komunitas kreatif,
2) Community base on hobby, minat dan
bakat.
3) Community Organizer

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
51
4) Pendampingan ekstra kulikuler
5) dan jika memungkinkan membuat
lembaga paket yang setingkat sekolah.
d. Pembuatan modul sekolah alternatif
5. Waktu :
Agenda ini dievaluasi setelah 4 semester berjalan
6. Sasaran Peserta :
Peserta adalah Pimpinan tingkat daerah sampai
ranting, anggota IPM dan seluruh pelajar.
7. Penyelenggara :
Pimpinan IPM di semua struktur terutama PW
dan PD
8. Materi-Materi :
Materi-materi sesuai dengan modul yang dibuat
9. Metode dan Teknik Pengelolaan :
a. Input : Pimpinan, fasilitator, anggota, data
tentang pendidikan, pembicara
b. Output : modul, komunitas, pendampingan
c. Indikator Keberhasilan :
Kuantitas
Setiap pimpinan daerah memiliki 1 sekolah
alternatif
Modul terdistribusi
Kualitas
Modul sesuai dengan kebutuhan pelajar
Prestasi dari sekolah alternatif yang ada
d. Alat Verifikasi :
Materi, sertifikat perlombaan, modul,
kurikulum.
10. Penutup :
Gerakan Sekolah kreatif merupakan sekolah
alternatif, sehingga asas belajar sambil bermain,
dan belajar dengan mengerjakan merupakan asas

TANFIDZ MUKTAMAR
52 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
penting bagi sekolah Kreatif. Dengan sekolah
Kreatif diharapkan muncul kader-kader yang
tidak hanya unggul dalam kognitif, tapi semua
aspek terpenuhi.

D. Gerakan Advokasi Pelajar


1. Pengertian :
Pelajar sebagai bagian dari warga Negara dalam
kehidupan masyarakat dan bernegara relative
termarginalkan (dilupakan, disingkirkan) dan
menjadi objek kebijakan kekuasaan yang tidak
pro pelajar. Jika diruntut seluruh persoalan
pendidikan di Indonesia, maka akan terlihat
begitu banyak dan kompleksnya permasalahan
tersebut. Meskipun hak-hak pelajar sebagai
warga negara sudah dijamin oleh undang-
undang, namun dalam prakteknya, pelajar masih
ditempatkan sebagai objek pendidikan. Sehingga
tak jarang kita melihat pelajar selalu ditindas
dengan berbagai tugas, beban biaya yang tinggi
dan model komunikasi yang tidak humanis.
Dari berbagai fenomena yang muncul seperti
tersebut diatas, maka IPM perlu memberikan
sumbangsih terhadap persoalan pendidikan
terutama persoalan ke-pelajaran dalam bentuk
pengakomodirian aspirasi dan pembelaan hak-
hak pelajar (advokasi pelajar).
Gerakan advokasi pelajar adalah gerakan
pelajar untuk menjaring aspirasi dan pembelaan
hak-hak pelajar menuju pelajar yang berdaulat.
2. Tujuan :
a. Mendorong kebijakan-kebijakan yang pro –
pelajar

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
53
b. Memperjuangkan aspirasi dan hak-hak
pelajar
c. Menumbuhkan Budaya Kritik dikalangan
pelajar
3. Target :
a. Lahirnya kebijakan-kebijakan yang pro akan
pelajar
b. Tumbuhnya budaya kritik di kalangan
pelajar
4. Bentuk Aksi :
a. Pembentukan komunitas advokasi
b. Diskusi isu-isu berkenaan dengan pelajar
maupun diskusi umum.
c. Kajian undang-undang yang menyangkut
pelajar
d. Seminar, Public Hearing, Audiensi
e. Pelatihan Advokasi
f. Pembuatan media-media advokasi (baik
cetak maupun elektronik)
g. Konferensi Pers
h. Posko pengaduan pelajar
5. Waktu :
Gerakan ini dievaluasi setelah 4 (empat) semester
6. Sasaran Peserta :
Sasaran gerakan ini adalah anggota dan pimpinan
IPM di semua struktur
7. Penyelenggara :
Pimpinan IPM di semua struktur
8. Metode dan Teknik Pengelolaan :
a. Input : Ahli kebijakan pelajar, fasilitator,
pimpinan, Data Base, Kebijakan Pemerintah
b. Output : Fasilitator, Layanan TOT, website,
blog, iklan layanan masyarakat, Jurnal

TANFIDZ MUKTAMAR
54 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Advokasi, Kartun/komik advokasi, Posko
pengaduan pelajar
c. Indikator Keberhasilan :
Kuantitas:
1) Peserta pelatihan atau diskusi minimal
20
2) Minimal ada 2 media advokasi yang
terbit
3) Media terdistribusi minimal 25% dari
sekolah yang ada
Kualitas:
1) Terbentuk komunitas advokasi
2) Media yang diterbitkan menjadi rujukan
dalam advokasi
3) Tersusunnya database
4) Adanya posko pengaduan
d. Alat Verifikasi :
1) Daftar peserta
2) Media yang dibuat
3) Daftar komunitas
9. Penutup :
Gerakan Adokasi Pelajar bukanlah tujuan, namun
sebagai salah satu upaya (instrumen) IPM untuk
mengajak pelajar di seluruh Idonesia menuntut
(sadar) hak-haknya. Harapan dengan adanya
GAP ini, dapat memudahkan pelajar dalam
mengaspirasikan suara serta memudahkan
jalan menuntut hak-haknya. Selanjutnya
dengan gerakan pelajar ini diharapkan dapat
memantapkan peran pelajar sebagai salah satu
elemen untuk mengawal kebijakan baik dari
pemerintah, maupun sekolah. Pelajar tidak lagi
sebagai objek kebijakan, sehingga cita-cita menjadi

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
55
pelajar Indonesia yang mandiri dan berdaulat
dapat terwujud di seluruh Nusantara.

E. Gerakan equal access (GEA)


1. Pengertian :
Gerakan equal access adalah gerakan untuk
memberikan peluang dan akses yang sama bagi
semua anggota ikatan dan pelajar umumnya
dalam melakukan aktifitas perjuangan dan
kesehariannya.
2. Tujuan :
a. Menyadarkan anggota ikatan tentang
keadilan dalam kehidupan sosial.
b. Mewujudkan tatanan kehidupan yang tidak
diskrimantif (membeda-bedakan) antara laki-
laki, perempuan, dan different ability (pelajar
yang memiliki kemampuan yang berbeda,
dan berkebutuhan khusus)
3. Target :
a. Terwujudnya kesadaran akan kesamaan
peluang dan akses dalam kehidupan sosial
b. Terciptanya tatanan kehidupan yang adil dan
tidak membeda-bedakan antara satu dengan
lainnya
4. Bentuk Aksi :
a. Pembuatan Modul
b. Diskusi dan Seminar
c. Pelatihan fasilitator
d. Pelatihan Community Organizer(CO)
e. Melakukan audiensi dengan berbagai
lembaga yang memiliki kesamaan konsentrasi

TANFIDZ MUKTAMAR
56 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
5. Waktu :
Gerakan ini dapat dievaluasi setelah 2 (dua) semester
dengansemester evaluasi berkiala setiap 2
6. Sasaran Peserta :
Peserta adalah anggota dan Pimpinan Ikatan
Pelajar Muhamamdiyah di semua struktur
7. Penyelenggara :
Penyelenggara adalah pimpinan IPM, atau
lembaga IPM, atau komunitas IPM
8. Materi-Materi :
Materi-materi menyesuaikan modul yang sudah
dibuat
9. Metode dan Teknik Pengelolaan :
a. Input : Fasilitator, peserta, pemateri, media.
b. Output : kampanye, terbangunnya kemitraan
dengan lembaga terkait, modul, fasilitator,
lembaga yang menangani equal acces
c. Indikator Keberhasilan :
Kuantitas
1. Peserta mencapai 20 orang
2. Modul terdistribusi sampai tingkatan
paling bawah
Kualitas
1) Peserta memiliki kemampuan memfasilitasi
2) Modul dapat diterapkan
3) Bekerjasama dengan lembaga diluar
IPM
d. Alat Verifikasi :
1) Daftar peserta pelatihan
2) Modul
3) MoU dengan lembaga
10. Penutup :
Dalam melakukan aktifitas gerakan maupun

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
57
sosial selayaknya semua pihak saling bekerjasama
tanpa perlu dibeda-bedakan antara satu dengan
lainnya.

F. Gerakan Wirausaha
1. Pengertian :
Gerakan wirausaha merupakan gerakan yang
dicetuskan untuk mengasah kemandirian pelajar
dan organisasi terutama dalam hal financial.
Enterpreneurship merupakan asas gerakan ini,
sehingga organisasi tidak hanya berhenti pada
donatur dan dana pemerintah.
2. Tujuan :
a. Memberikan modal keilmuan mengenai
enterpreneurship
b. Pengembangan kegiatan inovatif yang
berorientasi pada kemandirian wirausaha
pelajar
3. Target :
Menumbuhkembangkan mental kemandirian
berwirausaha serta memfasilitasi pelajar untuk
berkreatif dalam rangka pengembangan unit
usaha pelajar
4. Bentuk Aksi :
a. Mengadakan pelatihan-pelatihan
enterprenership
b. Membentuk unit-unit usaha mandiri yang
bisa membantu keuangan pimpinan pada
setiap levelnya, seperti: koperasi pelajar,
bimbel (bimbingan belajar)
c. Terciptanya kelompok-kelompok usaha
perorangan yang dikelola secara mandiri dan
dimonitoring oleh lembaga usaha pelajar

TANFIDZ MUKTAMAR
58 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
d. Membangun jejaring IPM dengan lembaga-
lembaga lain yang tidak mengikat
5. Sasaran :
PR IPM sampai PP IPM.
6. Penyelenggara:
PR IPM sampai PP IPM.
7. Metode dan Teknik Pengelolaan :
a. Input : Pimpinan, materi, narasumber, buku,
anggota
b. Output : Unit usaha, MOU dengan lembaga
lain, kemandirian
c. Indikator Keberhasilan :
Kuantitas
1) Setiap struktur memiliki 1 unit usaha
2) Setiap struktur memiliki jaringan usaha
3) Setiap struktur melakukan minimal
MoU dengan 1 lembaga lain
Kualitas
1) Unit usaha selalu laba
2) Jaringan usaha terus bergerak
d. Alat Verifikasi :
1) Makalah diskusi, SK unit usaha, daftar
pengurus unit usaha, MoU,
8. Penutup :
Kemandirian sangat terkait dengan independensi,
semakin mandiri sesorang dan organisasi
akan berimplikasi pada kemerdekaan dalam
memutuskan sesuatu, tanpa harus terintervensi
oleh pihak luar.

TANFIDZ MUKTAMAR
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
59
TANFIDZ MUKTAMAR
60 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN
RUMAH TANGGA
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
TANFIDZ MUKTAMAR
62 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
ANGGARAN DASAR
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama dan Tempat Kedudukan
1. Organisasi ini bernama Ikatan Pelajar
Muhammadiyah disingkat IPM, yang didirikan
di Surakarta pada tanggal 5 Shafar 1381 Hijriyah
bertepatan dengan tanggal 18 Juli 1961 Miladiyah.
2. Ikatan Pelajar Muhammadiyah berkedudukan di
Pimpinan Pusat.

BAB II
ASAS, IDENTITAS, LAMBANG, DAN SEMBOYAN

Pasal 2
Asas
Ikatan Pelajar Muhammadiyah berasaskan Islam

Pasal 3
Identitas
Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah Organisasi
Otonom Muhammadiyah, merupakan gerakan Islam,
dakwah amar makruf nahi munkar di kalangan pelajar,
berakidah Islam dan bersumber pada Al-Qur‘an dan
As-Sunnah.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
63
Pasal 4
Lambang
Lambang Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah
segi lima berbentuk perisai runcing di bawah yang
merupakan deformasi bentuk pena dengan jalur besar
tengah runcing di bawah berwarna kuning, diapit oleh
dua jalur berwarna merah dan dua jalur berwarna
hijau dengan matahari bersinar sebagai keluarga
Muhammadiyah di mana tengah bulatan matahari
terdapat gambar buku dan tulisan Al-Qur’an surat Al-
Qolam ayat 1 dan tulisan IPM di bawah matahari.

Pasal 5
Semboyan
IPM bersemboyan
َ َ َْ
‫ َوالقل ِم َو َماي َ ْس ُط ُر ْون‬,‫ن‬
Nuun Walqolami Wamaa Yasthuruun
yang berarti : Nuun, demi pena dan apa yang
dituliskannya.

BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA USAHA

Pasal 6
Maksud dan Tujuan
Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak
mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan
menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

TANFIDZ MUKTAMAR
64 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pasal 7
Usaha
1. Menanamkan kesadaran beragama Islam,
memperteguh iman, menertibkan peribadatan
dan mempertinggi akhlak karimah.
2. Mempergiat dan memperdalam pemahaman
agama Islam untuk mendapatkan kemurnian dan
kebenaran-Nya.
3. Memperdalam, memajukan, dan meningkatkan
ilmu pengetahuan,teknologi, sosial dan budaya.
4. Membimbing, membina, dan menggerakkan
anggota guna meningkatkan fungsi dan peran
IPM sebagai kader persyarikatan, umat, dan
bangsa dalam menunjang pembanguan manusia
seutuhnya menuju masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
5. Segala usaha yang tidak menyalahi ajaran Islam
dengan mengindahkan hukum dan falsafah yang
berlaku.

BAB IV
BASIS MASSA

Pasal 8
Basis Massa
Basis massa Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah
pelajar.

Pasal 9
Pengertian Pelajar
Pelajar adalah kelas sosial yang menuntut ilmu secara
terus menerus serta memiliki hak dan kewajiban dalam
bidang pendidikan.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
65
BAB V
KEANGGOTAAN, KADER, DAN SIMPATISAN

Pasal 10
Anggota
Anggota IPM adalah:
1. Pelajar muslim yang belajar di sekolah
Muhammadiyah maupun non muhammadiyah
setingkat SMP dan atau SMA.
2. Pelajar muslim yang berusia 12 tahun sampai 21
tahun yang mendaftar sebagai anggota Ikatan
Pelajar Muhammadiyah.
3. Mereka yang pernah menjadi anggota sebagaimana
ketentuan ayat 1 dan 2, yang diperlukan oleh
organisasi dengan usia maksimal 24 tahun.
4. Anggota sebagaimana tersebut dalam ayat 3
di atas yang karena terpilih menjadi pimpinan
bisa melanjutkan keanggotaannya sampai masa
jabatannya selesai.

Pasal 11
Kader
Kader IPM adalah anggota yang telah mengikuti
perkaderan serta mampu dan pernah menjadi
penggerak inti ikatan.

Pasal 12
Simpatisan
Simpatisan adalah mereka yang menyetujui maksud
dan tujuan IPM tetapi tidak memenuhi syarat sebagai
anggota.

TANFIDZ MUKTAMAR
66 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
BAB VI
SUSUNAN, PEMBENTUKAN, PENETAPAN,
PELEBURAN, DAN PEMEKARAN, ORGANISASI

Pasal 13
Susunan Organisasi
1. Ranting adalah kesatuan anggota-anggota
dalam satu sekolah atau madrasah atau pondok
pesantren atau desa/kelurahan atau panti asuhan
yang sesuai dengan pasal 10.
2. Cabang adalah kesatuan ranting-ranting di tingkat
Kecamatan.
3. Daerah adalah kesatuan cabang-cabang di tingkat
Kabupaten/Kota.
4. Wilayah adalah kesatuan daerah-daerah di tingkat
Provinsi.
5. Pusat adalah kesatuan wilayah-wilayah dalam
negara.

Pasal 14
Penetapan Organisasi
1. Penetapan Wilayah dan Daerah dengan ketentuan
luas lingkungannya ditetapkan oleh Pimpinan
Pusat.
2. Penetapan Cabang dengan ketentuan luas
lingkungannya ditetapkan oleh Pimpinan
Wilayah.
3. Penetapan Ranting dengan ketentuan luas
lingkungannya ditetapkan oleh Pimpinan Daerah.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
67
Pasal 15
Pembentukan, Peleburan, dan Pemekaran
Pembentukan, peleburan, dan pemekaran organisasi
diatur oleh Pimpinan Pusat dan ditetapkan dalam
Konpiwil.

BAB VII
PIMPINAN

Pasal 16
Pimpinan Pusat
1. Pimpinan Pusat adalah pimpinan tertinggi yang
memimpin IPM secara keseluruhan.
2. Pimpinan Pusat dipilih dan ditetapkan dalam
Muktamar dengan surat keputusan Pimpinan
Pusat IPM.
3. Perubahan dan penambahan personil (Reshuffle)
Pimpinan Pusat menjadi wewenang Pimpinan
Pusat dilaksanakan dalam pleno pimpinan
yang menjamin adanya peningkatan efisiensi
dan penyegaran jalannya kepemimpinan dan
ditetapkan dengan surat keputusan.

Pasal 17
Pimpinan Wilayah
1. Pimpinan Wilayah adalah pimpinan dalam
wilayah dan melaksanakan kepemimpinan di
wilayahnya.
2. Pimpinan Wilayah dipilih dan ditetapkan dalam
Musyawarah Wilayah dengan surat keputusan
Pimpinan Pusat.
3. Pimpinan Wilayah adalah wakil Pimpinan Pusat
di wilayahnya.

TANFIDZ MUKTAMAR
68 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
4. Perubahan dan penambahan personal (Reshuffle)
Pimpinan Wilayah menjadi wewenang Pimpinan
Wilayah dilaksanakan dalam pleno pimpinan
yang menjamin adanya peningkatan efisiensi
dan penyegaran jalannya kepemimpinan dan
ditetapkan dengan surat keputusan Pimpinan
Pusat.

Pasal 18
Pimpinan Daerah
1. Pimpinan Daerah adalah pimpinan dalam daerah
dan melaksanakan kepemimpinan di daerahnya.
2. Pimpinan Daerah dipilih dan ditetapkan dalam
Musyawarah Daerah dengan surat keputusan
Pimpinan Wilayah.
3. Pimpinan Daerah karena jabatannya adalah
menjadi wakil Pimpinan Wilayah di daerahnya.
4. Perubahan dan penambahan personal (Reshuffle)
Pimpinan Daerah menjadi wewenang Pimpinan
Daerah dilaksanakan dalam pleno pimpinan
yang menjamin adanya peningkatan efisiensi
dan penyegaran jalannya kepemimpinan dan
ditetapkan dengan surat keputusan Pimpinan
Wilayah.

Pasal 19
Pimpinan Cabang
1. Pimpinan Cabang adalah pimpinan dalam cabang
dan melaksanakan kepemimpinan di Cabangnya.
2. Pimpinan Cabang dipilih dan ditetapkan dalam
Musyawarah Cabang dengan surat keputusan
Pimpinan Daerah.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
69
3. Pimpinan Cabang karena jabatannya adalah
menjadi wakil Pimpinan Daerah di cabangnya.
4. Perubahan dan penambahan personal (Reshuffle)
Pimpinan Cabang menjadi wewenang Pimpinan
Cabang dilaksanakan dalam pleno pimpinan
yang menjamin adanya peningkatan efisiensi
dan penyegaran jalannya kepemimpinan dan
ditetapkan dengan surat keputusan Pimpinan
Daerah.

Pasal 20
Pimpinan Ranting
1. Pimpinan Ranting adalah pimpinan dalam ranting
dan melaksanakan kepemimpinan di rantingnya.
2. Pimpinan Ranting dipilih dan ditetapkan dalam
Musyawarah Ranting dengan surat keputusan
pimpinan di atasnya.
3. Pimpinan Ranting karena jabatannya adalah
menjadi wakil Pimpinan Cabang di rantingnya.
4. Penambahan dan perubahan personal (Reshuffle)
Pimpinan Ranting menjadi wewenang Pimpinan
Ranting dilaksanakan dalam pleno pimpinan
yang menjamin adanya peningkatan efisiensi
dan penyegaran jalannya kepemimpinan dan
ditetapkan dengan surat keputusan pimpinan di
atasnya.

Pasal 21
Pemilihan Pimpinan
1. Pemilihan Pimpinan dilakukan secara langsung
dan memilih formatur atas dasar keputusan
musyawarah masing-masing.

TANFIDZ MUKTAMAR
70 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
2. Syarat anggota pimpinan dan cara pemilihan
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 22
Pergantian Pimpinan
1. Pimpinan IPM yang telah habis masa jabatannya,
tidak lagi menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Serah terima jabatan dilakukan pada saat
pergantian Ketua Umum yang baru.
3. Setiap pergantian Pimpinan IPM harus menjamin
adanya peningkatan efisiensi dan penyegaran
jalannya kepemimpinan dengan memasukkan
tenaga kader.

Pasal 23
Masa Jabatan Pimpinan
1. Masa jabatan Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah,
Pimpinan Daerah, dan Pimpinan Cabang selama
2 tahun. Sedangkan Pimpinan Ranting selama 1
tahun.
2. Masa jabatan terhitung mulai dari terpilihnya
Ketua Umum yang dilakukan pada saat
permusyawaratan tertinggi di masing-masing
struktur.
3. Jabatan Ketua Umum di setiap level struktur
dijabat maksimal satu kali masa jabatan.
4. Jabatan anggota pimpinan di setiap level struktur
maksimal selama dua kali periode secara berturut-
turut.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
71
Pasal 24
Perangkapan Jabatan
1. Rangkap jabatan disetiap tingkatan struktur IPM
adalah dilarang.
2. Rangkap jabatan dalam Organisasi Otonom
Muhammadiyah, dan kepemudaan lainnya hanya
dapat dibenarkan setelah mendapat izin dari
pimpinan yang bersangkutan.
3. Rangkap jabatan dengan organisasi politik dan/
atau organisasi massa yang berafiliasi dengan
organisasi politik adalah dilarang.
4. Rangkap jabatan dengan organisasi kepelajaran
lainnya adalah dilarang.

Pasal 25
Ketentuan Luar Biasa
Dalam hal luar biasa yang terjadi berkenaan dengan
ketentuan pada pasal 16 sampai dengan pasal 24 di
atas, Pimpinan Pusat dapat mengambil keputusan lain.

BAB VIII
LEMBAGA IPM

Pasal 26
Lembaga IPM
1. Pimpinan IPM dapat membentuk lembaga IPM.
2. Lembaga IPM adalah badan pembantu pimpinan
yang melaksanakan hal-hal yang tidak dapat
ditangani langsung oleh pimpinan dalam hal
pelaksanaan dan pengembangan operasional
program.
3. Hal-hal lain mengenai lembaga IPM diatur dalam
aturan Pimpinan IPM.

TANFIDZ MUKTAMAR
72 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
BAB IX
PERMUSYAWARATAN

Pasal 27
Muktamar
1. Muktamar adalah permusyawaratan tertinggi
dalam ikatan yang diselenggarakan oleh dan atas
tanggung jawab Pimpinan Pusat.
2. Muktamar diselenggarakan setiap 2 (dua) tahun
sekali.

Pasal 28
Muktamar Luar Biasa
(MLB)
1. Muktamar Luar Biasa adalah Muktamar yang
diselenggarakan apabila keberadaan ikatan dalam
bahaya dan atau terancam dibubarkan, yang
Konpiwil tidak berwenang untuk memutuskan
dan tidak dapat ditangguhkan sampai Muktamar
berikutnya.
2. Muktamar Luar Biasa diadakan oleh Pimpinan
Pusat atas Keputusan Konpiwil.

Pasal 29
Konferensi Pimpinan Wilayah
(Konpiwil)
1. Konferensi Pimpinan Wilayah adalah
permusyaratan tertinggi ikatan setelah Muktamar
yang diselenggarakan oleh dan atas tanggung
jawab Pimpinan Pusat.
2. Konferensi Pimpinan Wilayah diselenggarakan
sekurang-kurangnya sekali dalam satu periode.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
73
Pasal 30
Musyawarah Wilayah
(Muswil)
1. Musyawarah Wilayah adalah permusyawaratan
tertinggi di tingkat wilayah yang diselenggarakan
oleh dan atas tangung jawab Pimpinan Wilayah.
2. Musyawarah Wilayah diselenggarakan setiap 2
(dua) tahun sekali.

Pasal 31
Konferensi Pimpinan Daerah
(Konpida)
1. Konferensi Pimpinan Daerah adalah
permusyawaratan tertinggi tingkat wilayah setelah
Musyawarah Wilayah yang diselenggarakan oleh
dan atas tanggungjawab Pimpinan Wilayah.
2. Konferensi Pimpinan daerah diselenggarakan
sekurang-kurangnya sekali dalam satu priode.

Pasal 32
Musyawarah Daerah
(Musda)
1. Musyawarah Daerah adalah permusyaratan
tertinggi di tingkat daerah yang diselenggarakan
oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Daerah.
2. Musyawarah daerah diselenggarakan setiap 2
(dua) tahun sekali.

Pasal 33
Konferensi Pimpinan Cabang
(Konpicab)
1. Konferensi Pimpinan Cabang adalah
permusyawaratan tertinggi di tingkat daerah

TANFIDZ MUKTAMAR
74 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
setelah Musda, yang diselenggarakan oleh dan
atas tanggung jawab Pimpinan Daerah.
2. Konferensi Pimpinan Cabang diselenggarakan
sekurang-kurangnya sekali dalam satu periode.

Pasal 34
Musyawarah Cabang
(Muscab)
1. Musyawarah Cabang adalah permusyawaratan
tertinggi di tingkat Cabang yang diselenggarakan
oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Cabang.
2. Musyawarah Cabang diselenggarkan setiap 2
(dua) tahun sekali.

Pasal 35
Konferensi Pimpinan Ranting
(Konpiran)
1. Konferensi Pimpinan Ranting adalah
permusyawarata tertinggi ditingkat ranting
setelah Musran, yang diselenggarakan oleh dan
atas tanggung jawab Pimpinan Cabang.
2. Konferensi Pimpinan Ranting diselenggarakan
sekurang-kurangnya sekali dalam satu periode.

Pasal 36
Musyawarah Ranting
(Musran)
1. Musyawarah Ranting adalah permusyawaratan
tertinggi di tingkat ranting yang diselenggarakan
oleh dan atas tanggungjawab Pimpinan Ranting.
2. Musyawarah Ranting di selenggarakan setiap 1
(satu) tahun sekali.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
75
Pasal 37
Keabsahan dan Keputusan Permusyawaratan
1. Permusyawaratan dapat berlangsung tanpa
memandang jumlah yang hadir, asal yang
bersangkutan telah diundang secara sah.
2. Keputusan permusyawaratan diusahakan diambil
berdasarkan musyawarah mufakat dan apabila
tidak tercapai diambil dengan pemungutan suara
maka putusan dengan suara terbanyak.
3. Keputusan Muktamar berlaku setelah
diberitahukan kepada Pimpinan Pusat
Muhammadiyah dan ditanfidzkan oleh Pimpinan
Pusat IPM.
4. Keputusan Muswil, Musda, dan Muscab
berlaku setelah diberitahukan kepada Pimpinan
Muhammadiyah setingkat dan disahkan oleh
pimpinan di atasnya.
5. Keputusan Musran berlaku setelah diberitahukan
kepada pimpinan sekolah atau Pimpinan Ranting
Muhammadiyah setempat dan disahkan oleh
pimpinan di atasnya.
6. Keputusan Konpiwil, Konpida, Konpicab dan
Konpiran berlaku setelah ditanfidzkan oleh
Pimpinan yang bersangkutan dan diberitahukan
kepada Pimpinan Muhammadiyah setingkat.

Pasal 38
Tanfidz
1. Tanfidz adalah pernyataan berlakunya keputusan
setiap permusyawratan (Muktamar, Konpiwil,
Muswil, Konpida, Musda, Konpicab, Muscab,
Konpiran, dan Musran) dan rapat pleno yang ada
di IPM.

TANFIDZ MUKTAMAR
76 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
2. Keputusan Muktamar dan Konferensi Pimpinan
Wilayah dan rapat berlaku sejak ditanfidzkan
oleh Pimpinan Pusat dan diberitahukan kepada
Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
3. Keputusan Muswil, Konpida, Musda, Konpicab,
Muscab, Konpiran, dan Musran, serta rapat
berlaku setelah ditanfidzkan oleh pimpinan
masing-masing tingkatan setelah mendapat
pengesahan dari pimpinan di atasnya dan
diberitahukan kepada pimpinan Muhammadiyah
di masing-masing tingkatan.
4. Tanfidz bersifat redaksional, mempertimbangkan
kemaslahatan dan tidak bertentangan dengan
Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga
IPM.

BAB X
RAPAT

Pasal 39
Rapat dibedakan menjadi dua jenis: Rapat Pimpinan
dan Rapat Kerja.

BAB XI
KEUANGAN DAN KEKAYAAN

Pasal 40
Pengertian
Keuangan dan Kekayaan IPM adalah semua harta
benda yang diperoleh dari sumber yang sah dan halal
serta digunakan untuk kepentingan pelaksanaan
organisasi.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
77
Pasal 41
Sumber
Keuangan IPM diperoleh dari:
1. Iuran Anggota
2. Uang Pangkal
3. Bantuan rutin dari Pimpinan Muhammadiyah
setingkat.
4. Sumber lain yang halal dan tidak mengikat.

Pasal 42
Pengolalan dan Pengawasan
Ketentuan mengenai pengelolaan dan pengawasan
keuangan dan kekayaan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.

BAB XII
LAPORAN

Pasal 43
Laporan
Pimpinan IPM semua tingkatan wajib membuat
laporan perkembangan organisasi, laporan
pertanggungjawaban, laporan kebijakan dan keuangan
disampaikan kepada permusyawaratan masing-
masing tingkatan.

BAB XIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 44
Anggaran Rumah Tangga
1. Anggaran Rumah Tangga menjelaskan Anggaran
Dasar dan mengatur segala sesuatu yang belum

TANFIDZ MUKTAMAR
78 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
diatur dalam Anggaran Dasar ini.
2. Anggaran Rumah Tangga disahkan oleh
Muktamar.

BAB XIV
PEMBUBARAN
Pasal 45
Pembubaran
1. Pembubaran dan atau perubahan konstitusi Ikatan
Pelajar Muhammadiyah menjadi wewenang
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muktamar IPM,
dan Muktamar Luar Biasa IPM.
2. Pembubaran IPM ditetapkan oleh Tanwir atau
Muktamar Muhammadiyah atas usulan PP
Muhammadiyah.
3. Sesudah Ikatan Pelajar Muhammadiyah
bubar, segala hak miliknya menjadi hak milik
Muhammadiyah.

BAB XV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 46
Perubahan Anggaran Dasar
1. Anggaran Dasar hanya dapat diubah di forum
Muktamar dan Muktamar Luar Biasa
2. Perubahan Anggaran Dasar dinyatakan sah
apabila diputuskan oleh sekurang-kurangnya atas
persetujuan 2/3 jumlah peserta penuh Muktamar
yang hadir.
3. Rencana perubahan Anggaran Dasar diusulkan
oleh Konpiwil dan harus sudah tercantum dalam
acara Muktamar.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
79
BAB XVI
PENUTUP

Pasal 47
Penutup
1. Anggaran Dasar ini disusun sebagai
penyempurnaan dan pengganti Anggaran Dasar
sebelumnya, disahkan pada tanggal 07 Juli 2010
dalam Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah
XVII di D.I. Yogyakarta dan dinyatakan berlaku
sejak ditanfidzkan.
2. Setelah Anggaran Dasar ini ditetapkan, maka
Anggaran Dasar sebelumnya dinyatakan tidak
berlaku lagi.

TANFIDZ MUKTAMAR
80 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Pasal 1
Keberadaan Organisasi
Ikatan Pelajar Muhammadiyah berdiri pada tanggal
5 Shafar 1381 Hijriyah, bertepatan dengan tanggal
18 Juli 1961 Miladiyah dalam Konferensi Pemuda
Muhammadiyah di Surakarta. Pernah mengalami
perubahan menjadi IRM pada tanggal 22 Jumadilula
1413 Hijriyah yang bertepatan pada tanggal 18
November 1992 Miladiyah dan kini kembali lagi
menjadi IPM pada tanggal 28 Syawal 1429 Hijriyah
yang bertepatan pada tanggal 28 Oktober 2008 pada
Muktamar di Surakarta.

Pasal 2
Kedudukan Pimpinan Pusat
Pimpinan Pusat IPM berkedudukan di Yogyakarta.
Sedangkan penyelenggaraan aktivitasnya berada di
dua kantor yaitu di Yogyakarta dan Jakarta.

Pasal 3
Lambang
1. Lambang Ikatan Pelajar Muhamadiyah
sebagaimana tersebut dalam Anggaran Dasar
adalah sebagai berikut :

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
81
2. Makna Lambang IPM adalah:
a. Bentuk segi lima perisai, runcing dibawah
merupakan deformasi bentuk pena.
b. Warna kuning berarti keagungan dan
ketuhanan; putih berarti kesucian; merah
berarti keberanian, Warna hijau menunjukan
agar ilmu yang didapatkan dapat
mempertebal iman.
c. Gambar matahari yang berwarna kuning
yang menunjukan bahwa IPM adalah
keluarga besar Muhammadiyah.
d. Di tengah bulatan matahari terdapat gambar
buku berarti pengetahuan. Atau bisa juga
berarti Al-Qur’an yang suci (putih).
e. Di bawah bulatan matahari terdapat
tulisan ayat Al-quran, surat Al Qalam ayat
1 yang berbunyi “Nuun Walqolami Wamaa
Yasthuruun” (dalam tulisan arab). Artinya:
Nuun, Demi pena dan apa yang dituliskannya.
f. Tulisan Al-Quran tersebut ditulis dengan
menggunakan huruf Arab, warna hitam
dan merupakan semboyan IPM. Huruf IPM
berwarna merah dengan kontur hitam. Merah
berarti berani serta aktif menyampaikan

TANFIDZ MUKTAMAR
82 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
dakwah Islam karena IPM mengemban
tugas sebagai pelopor, pelangsung dan
penyempurna amal usaha Muhammadiyah.

Pasal 4
Bendera
1. Bendera Ikatan Pelajar Muhamadiyah berbentuk
persegi panjang berukuran panjang berbanding
lebarnya dua berbanding tiga berwarna dasar
kuning, di bagian tengah bergambar lambang
Ikatan Pelajar Muhammadiyah dengan tulisan
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH font
Arial berwarna merah di bawahnya, seperti
berikut :

2. Warna kuning dalam dasar bendera berarti


keagungan dan ketuhanan yang menggambarkan
kejayaan dan keluhuran budi
3. Ketentuan lain tentang lambang dan bendera
ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.

Pasal 5
Pengajuan Menjadi Anggota
1. Pengajuan menjadi anggota diajukan secara
tertulis kepada Pimpinan Ranting atau cabang
atau Daerah.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
83
2. Pimpinan Daerah selambat-lambatnya 6 (enam)
bulan sekali melaporkan tentang keanggotaan di
daerah Kepada Pimpinan Wilayah dan Pimpinan
Pusat.
3. Bagi mereka yang telah memenuhi persyaratan
menjadi anggota, berhak mendapatkan kartu
anggota.
4. Ketentuan pelaksanaan dan pembuatan KTA
diatur oleh Pimpinan Pusat.

Pasal 6
Kewajiban dan Hak Anggota
1. Setiap anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah
wajib untuk:
a. Setia pada perjuangan IPM.
b. Taat pada keputusan dan peraturan IPM.
c. Menjaga nama baik IPM, dan menjadi teladan
utama sebagai pelajar muslim.
d. Turut mendukung kebijakan dan amal
perjuangan IPM.
e. Membayar Uang Pangkal dan Iuran Anggota
yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat IPM.
2. Hak Anggota:
a. Memiliki kartu tanda anggota IPM.
b. Memberikan saran dan menyatakan pendapat
demi kebaikan organisasi.
c. Mendapatkan pengkaderan dari IPM.
d. Berhak memilih dan dipilih dalam
permusyawaratan pada level pimpinannya

TANFIDZ MUKTAMAR
84 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pasal 7
Kewajiban dan Hak Kader
1. Kewajiban Kader:
a. Setia pada perjuangan IPM.
b. Taat pada keputusan dan peraturan IPM.
c. Menegakkan dan menjunjung nama baik
IPM dan Muhammadiyah.
d. Menjadi teladan yang utama sebagai pelajar
muslim.
e. Turut mendukung dan melaksanakan
kebijakan dan amal perjuangan IPM.
f. Menjadi penggerak dalam melaksanakan
kebijakan dan amal perjuangan IPM.
2. Hak Kader:
a. Menyatakan pendapat didalam dan di luar
permusyawaratan.
b. Memilih dan dipilih didalam permusyawaratan
pada level kepemimpinannya
c. Mendapatkan pembinaan secara terus
menerus dari IPM.

Pasal 8
Pemberhentian Anggota
1. Anggota berhenti karena:
a. Meninggal Dunia.
b. Meminta berhenti atas kehendak sendiri.
c. Diberhentikan atas persetujuan Pimpinan di
atasnya
d. Menurut pasal 10 ayat 2 AD, yang sudah
habis masa keanggotaannya.
2. Bagi anggota yang usianya lebih dari 24 tahun
tetapi masih aktif menjabat sebagai pimpinan IPM
dapat melangsungkan kepemimpinannya hingga

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
85
akhir masa jabatannya.
3. Anggota diberhentikan oleh Pimpinan karena:
a. Melakukan tindakan yang bertentangan
dengan prinsip-prinsip dasar perjuangan
IPM.
b. Melakukan tindakan yang merugikan dan
merusak nama baik organisasi.
c. Melakukan tindak pidana dan terbukti
kesalahannya di depan pengadilan.
4. Anggota yang diberhentikan berhak mengajukan
keberatan kepada struktur yang memberhentikan.
Apabila struktur yang bersangkutan menolak
maka anggota yang diberhentikan berhak naik
banding kepada struktur di atasnya.
5. Putusan pemberhentian anggota harus
diumumkan.

Pasal 9
Susunan Organisasi
Susunan Organisasi terdiri dari:
1. Ranting
2. Cabang
3. Daerah
4. Wilayah
5. Pusat

Pasal 10
Ranting
1. Ranting adalah kesatuan anggota di sekolah atau
madrasah atau pondok pesantren atau masjid/
mushalla atau panti asuhan atau desa atau
kelurahan yang berfungsi melakukan pembinaan
dan pemberdayaan anggota.

TANFIDZ MUKTAMAR
86 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
2. Syarat pendirian Ranting sekurang-kurangnya
mempunyai:
a. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-
kurangnya dua dalam sebulan
b. Pengajian umum secara rutin sekurang-
kurangnya dua dalam sebulan
c. Memiliki sekolah atau masjid/mushalla
sebagai pusat kegiatan
d. Pimpnan ranting terdiri atas sekurang-
kurangnya 10 orang
3. Pengesahan pendirian Ranting dan ketentuan luas
lingkungannya ditetapkan oleh Pimpinan Daerah
dengan surat keputusan.
4. Pembina IPM di sekolah Muhammadiyah tingkat
SMP/sederajat dan atau SMU/sederajat adalah
Kepala Sekolah atau orang yang ditunjuk oleh
Kepala Sekolah.
5. Pembina IPM di ranting non sekolah adalah
Pimpinan Ranting Muhammadiyah/Ketua Panti
Asuhan.
6. Syarat Pembina IPM Ranting adalah alumni IPM
dan atau Angkatan Muda Muhammadiyah.

Pasal 11
Cabang
1. Cabang didirikan atas rekomendasi Pimpinan
Cabang Muhammadiyah dan atau Musyawarah
Cabang IPM kemudian disahkan oleh Pimpinan
Wilayah IPM dengan Surat Keputusan.
2. Surat Keputusan sebagaimana yang dimaksud
dalam ayat 1 di atas ditembuskan kepada PD, dan
PP IPM serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah
setempat.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
87
3. Cabang adalah kesatuan ranting atas sekurang-
kurangnya 2 (dua) ranting yang berfungsi:
a. Melakukan pembinaan, pemberdayaan, dan
koordinasi ranting
b. Penyelenggaraan, pembinaan, dan
pengawasan sekolah Muhammadiyah
c. Perencanaan program dan kegiatan
4. Syarat pendirian Cabang sekurang-kurangnya
mempunyai:
a. 2 (dua ) Pimpinan Ranting
b. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-
kurangnya dua kali dalam sebulan
c. Pengajian umum secara rutin tingkat Cabang
sekurang-kurangnya dua dalam sebulan
d. Pembahasan masalah agama dan
pengembangan pemikiran Islam
e. Pelatihan kader Pimpinan tingkat Cabang
5. Cabang membawahi Ranting.

Pasal 12
Daerah
1. Daerah didirikan atas rekomendasi Pimpinan
Daerah Muhammadiyah dan atau Musyawarah
Daerah IPM kemudian disahkan oleh Pimpinan
Pusat IPM dengan Surat Keputusan.
2. Surat Keputusan sebagaimana yang dimaksud
dalam ayat 1 di atas ditembuskan kepada PW
IPM, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM),
dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM)
setempat.
3. Daerah adalah kesatuan Cabang di tingkat
Kabupaten/Kota yang berfungsi:
a. Melakukan pembinaan, pemberdayaan, dan

TANFIDZ MUKTAMAR
88 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
koordinasi Cabang dan atau ranting
b. Perencanaan program dan kegiatan
4. Syarat pendirian Daerah sekurang-kurangnya
mempunyai:
a. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-
kurangnya dua kali dalam sebulan
b. Pengajian umum secara rutin tingkat Daerah
sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan
c. Pembahasan masalah agama dan
pengembangan pemikiran Islam
d. Pelatihan kader Pimpinan tingkat Daerah
5. Daerah membawahi Cabang dan Ranting.

Pasal 13
Wilayah
1. Wilayah didirikan atas rekomendasi Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah dan atau Musyawarah
Wilayah IPM kemudian disahkan oleh Pimpinan
Pusat IPM dengan Surat Keputusan.
2. Surat Keputusan sebagaimana yang dimaksud
dalam ayat 1 diterbitkan oleh PP IPM, dan
ditembuskan kepada Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah (PWM) setempat, dan Pimpinan
Pusat Muhammadiyah.
3. Wilayah adalah kesatuan daerah di tingkat
provinsi yang terdiri atas sekurang-kurangnya 3
(tiga) Daerah yang berfungsi
a. Membina dan berkoordinasi dengan Daerah
b. Marencanakan program dan kegiatan
4. Syarat pendirian Wilayah sekurang-kurangnya
mempunyai:
a. 3 (tiga) Pimpinan Daerah
b. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
89
kurangnya dua kali dalam sebulan
c. Pengajian umum secara rutin tingkat Daerah
sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan
d. Pembahasan masalah agama dan
pengembangan pemikiran Islam
e. Pelatihan kader pimpinan tingkat Wilayah
5. Wilayah membawahi Daerah, Cabang, dan Ranting.

Pasal 14
Pusat
1. Pusat ditetapkan berdasarkan Keputusan
Muktamar.
2. Pusat membawahi Wilayah, Daerah, Cabang, dan
Ranting.

Pasal 15
Sifat Kepemimpinan
Kepemimpinan IPM bersifat kolektif-kolegial. Artinya,
dalam melaksanakan dan memutuskan segala sesuatu
dilakukan secara bersama-sama dengan penuh
pertimbangan.

Pasal 16
Susunan Pimpinan
Susunan Pimpinan terdiri dari :
1. Pimpinan Pusat
2. Pimpinan Wilayah
3. Pimpinan Daerah
4. Pimpinan Cabang
5. Pimpinan Ranting

TANFIDZ MUKTAMAR
90 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pasal 17
Pimpinan Pusat
1. Pimpinan Pusat menentukan kebijakan IPM
berdasarkan keputusan Muktamar dan Konferensi
Pimpinan Wilayah serta pedoman atau petunjuk
Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
2. Pimpinan pusat mentanfidzkan permusyawaratan
tingkat pusat, memimpin dan mengawasi
pelaksanaan kebijakan IPM.
3. Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
Pimpinan Pusat membuat pedoman kerja dan
pembagian tugas serta wewenang antar anggota
Pimpinan Pusat.
4. Dalam melaksanakan kebijakan ekstern yang
menyangkut masalah penting, Pimpinan Pusat
berkewajiban konsultasi dengan Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.
5. Pimpinan Pusat dapat membentuk perwakilan yang
wewenang dan kedudukannya ditentukan dalam
rapat pleno PP atas dasar ketentuan Muktamar.
6. Personal pimpinan Pusat harus berdomisili di
Yogyakarta dan atau Jakarta

Pasal 18
Pimpinan Wilayah
1. Pimpinan Wilayah menentukan kebijakan
IPM dalam wilayahnya berdasarkan garis
kebijakan pimpinan di atasnya dan keputusan
permusyawaratan wilayah.
2. Pimpinan Wilayah mentanfidzkan keputusan-
keputusan permusyawaratan wilayah, memimpin
dan mengawasi pelaksanaan kebijakannya.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
91
3. Pimpinan Wilayah memimpin dan mengawasi
pelaksanaan kebijakan atau instruksi Pimpinan
Pusat di wilayahnya.
4. Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
Pimpinan Wilayah membuat pedoman kerja dan
pembagian tugas serta wewenang antar personil
Pimpinan Wilayah atas dasar pedoman kerja yang
dibuat oleh PP IPM.
5. Pimpinan Wilayah membimbing dan
meningkatkan kegiatan daerah dalam wilayahnya.
6. Dalam melaksanakan kebijaksanaan ekstern yang
menyangkut masalah penting, Pimpinan Wilayah
berkewajiban berkonsultasi dengan Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah.
7. Pimpinan Wilayah dapat membentuk Perwakilan
Pimpinan Wilayah sesuai dengan keputusan
Musyawarah Wilayah.
8. Personal Pimpinan Wilayah berdomisili di tempat
kedudukan Pimpinan Wilayah, dan apabila tidak
demikian maka harus mendapatkan persetujuan
dalam permusyawaratan tingkat Wilayah.

Pasal 19
Pimpinan Daerah
1. Pimpinan Daerah menentukan kebijakan
IPM dalam daerahnya berdasarkan garis
kebijakan pimpinan di atasnya dan keputusan
permusyawaratan daerah.
2. Pimpinan Daerah mentanfidzkan keputusan-
keputusan permusyawaratan daerah, memimpin,
dan mengawasi pelaksanaan kebijakannya.
3. Pimpinan Daerah memimpin dan mengawasi
pelaksanaan kebijakan atau instruksi Pimpinan

TANFIDZ MUKTAMAR
92 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pusat dan Pimpinan Wilayah.
4. Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
Pimpinan Daerah membuat pedoman kerja dan
pembagian tugas serta wewenang antar personal
Pimpinan Daerah atas dasar pedoman kerja yang
dibuat oleh PP IPM.
5. Pimpinan Daerah membimbing dan meningkatkan
amal usaha atau kegiatan cabang dan atau ranting
dalam daerahnya.
6. Dalam melaksanakan kebijaksanaan ekstern yang
menyangkut masalah penting, Pimpinan Daerah
berkewajiban berkonsultasi dengan Pimpinan
Daerah Muhammadiyah.
7. Personal Pimpinan Daerah berdomisili di tempat
kedudukan Pimpinan Daerah, dan apabila tidak
demikian maka harus mendapatkan persetujuan
dalam permusyawaratan tingkat Daerah.

Pasal 20
Pimpinan Cabang
1. Pimpinan Cabang menentukan kebijakan
IPM dalam cabangnya berdasarkan garis
kebijakan pimpinan di atasnya dan keputusan
permusyawaratan cabang.
2. Pimpinan Cabang mentanfidzkan keputusan-
keputusan permusyawaratan cabang, memimpin
dan mengawasi pelaksanaan kebijakannya.
3. Pimpinan Cabang memimpin dan mengawasi
pelaksanaan kebijakan/instruksi Pimpinan Pusat,
Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah.
4. Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
Pimpinan Cabang membuat pedoman kerja
dan pembagian tugas wewenang antar personal

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
93
Pimpinan Cabang atas dasar pedoman kerja yang
dibuat oleh PP IPM.
5. Pimpinan Cabang membimbing dan meningkatkan
amal usaha/kegiatan ranting-ranting dalam
cabangnya.
6. Dalam melaksanakan kebijakan ekstern yang
menyangkut masalah penting, Pimpinan Cabang
berkewajiban berkonsultasi dengan Pimpinan
Cabang Muhammadiyah.
7. Personal Pimpinan Cabang berdomisili di tempat
kedudukan Pimpinan Cabang, dan apabila
tidak demikian maka harus dapat mendapatkan
persetujuan dalam permusyawaratan tingkat
cabang.

Pasal 21
Pimpinan Ranting
1. Pimpinan Ranting menentukan kebijakan IPM
dalam rantingnya berdasarkan garis kebijakan
pimpinan di atasnya dan keputusan musyawarah
ranting.
2. Pimpinan Ranting mentanfidzkan keputusan-
keputusan permusyawaratan ranting, memimpin
dan mengawasi pelaksanaan kebijakannya.
3. Pimpinan Ranting memimpin dan mengawasi
pelaksanaan kebijakan/instruksi Pimpinan
Pusat, Pimpinan wilayah, Pimpinan Daerah, dan
Pimpinan Cabang.
4. Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
Pimpinan Ranting membuat pedoman kerja
dan pembagian tugas wewenang antar personal
Pimpinan Ranting atas dasar pedoman kerja yang
dibuat oleh PP IPM.

TANFIDZ MUKTAMAR
94 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
5. Pimpinan Ranting membimbing anggota dalam
amalan kemasyarakatan dan hidup beragama,
meningkatkan kesadaran berorganisasi dan
beragama serta menyalurkan aktivitas dalam
amal usaha IPM sesuai bakat, minat, dan
kemampuannya.
6. Dalam melaksanakan kebijakan ekstern yang
menyangkut masalah penting, Pimpinan Ranting
berkewajiban berkonsultasi dengan kepala
sekolah/Pimpinan Ranting Muhammadiyah/
Pengelola Panti Asuhan.
7. Pimpinan Ranting di perguruan Muhammadiyah
tingkat SMP/sederajat dan atau SMA/sederajat
dibina oleh kepala sekolah dan atau yang dimandati
oleh kepala sekolah untuk membantunya dalam
upaya menggerakan IPM ranting di sekolah yang
bersangkutan.
8. Pimpinan Ranting yang berkedudukan di luar
sekolah Muhammadiyah, pembinaan dilakukan
oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah/
Pengelola Panti Asuhan.

Pasal 22
Pemilihan Pimpinan
1. Pemilihan Pimpinan dilakukan dengan memilih
Ketua Umum dan Formatur.
2. Pemilihan Ketua Umum dan formatur dilakukan
secara langsung.
3. Pedoman tata tertib pemilihan Pimpinan dibuat
oleh Pimpinan setingkatnya, sesuai dengan hasil
keputusan musyawarah.
4. Untuk pemilihan pimpinan dibentuk panitia
pemilihan:

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
95
a. Untuk Pimpinan Pusat ditetapkan oleh
Konferensi Pimpinan Wilayah atas usul
Peserta konpiwil
b. Untuk Pimpinan Wilayah, Daerah, dan
Cabang ditetapkan oleh musyawarah
masing-masing atas usul Pimpinan IPM yang
bersangkutan.
c. Untuk Pimpinan Ranting ditetapkan dalam
rapat pleno Pimpinan.
5. Syarat untuk dapat dicalonkan sebagai anggota
Pimpinan IPM
a. Telah menjadi kader IPM dan mengamalkan
ajaran Islam sesuai Al-quran dan Assunnah
b. Setia pada maksud dan tujuan serta
perjuangan IPM.
c. Taat pada garis perjuangan IPM.
d. Cakap dan berkemauan menjalankan
tugasnya.
e. Tidak merangkap keanggotaan/jabatan,
sebagaimana diatur dalam AD.
f. Memenuhi syarat-syarat Administrasi.
g. Syarat mutlak hafal akan janji pelajar
muhammadiyah.

Pasal 23
Pergantian Pimpinan
1. Pergantian Pimpinan Pusat, Wilayah, Daerah,
Cabang, dan Ranting disesuaikan dengan
pergantian pimpinan seperti yang dimaksud
dalam pasal 22 Anggaran Dasar.
2. Pimpinan IPM yang telah habis masa jabatannya,
tidak dapat menjalankan tugas dan fungsinya

TANFIDZ MUKTAMAR
96 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
3. Setiap pergantian pimpinan IPM harus menjamin
adanya peningkatan kualitas kepemimpinan.

Pasal 24
Batas Umur Pimpinan
Batas maksimal umur :
1. Pimpinan Pusat IPM adalah 24 tahun berjalan
pada saat Muktamar.
2. Pimpinan Wilayah IPM adalah maksimal 24 tahun
berjalan pada saat Muswil.
3. Pimpinan Daerah IPM adalah 22 tahun berjalan
pada saat Musyda.
4. Pimpinan Cabang IPM adalah 20 tahun berjalan
pada saat Muscab.
5. Pimpinan Ranting IPM adalah 18 tahun berjalan
pada saat Musran.

Pasal 25
Pemberhentian Personal Pimpinan
1. Personal Pimpinan dinyatakan berhenti karena:
a. Meninggal dunia.
b. Meminta berhenti atas kehendak sendiri.
c. Diberhentikan.
2. Personal pimpinan diberhentikan oleh pimpinan
bersangkutan.
3. Peronal pimpinan diberhentikan karena:
a. Melakukan tindakan yang bertentangan
dengan prinsip-prinsip dasar perjuangan IPM.
b. Melakukan tindakan yang merugikan dan
merusak nama baik organisasi.
c. Melakukan tindak pidana dan terbukti
kesalahannya di depan pengadilan.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
97
4. Personal pimpinan yang diberhentikan dapat
mengajukan banding pada pimpinan diatasnya.
5. Keputusan pemberhentian pimpinan harus
diumumkan.
6. Personal Pimpinan Pusat diberhentikan melalui
rapat pleno dan mendapat persetujuan dalam
permusyawaratan tingkat Pusat.

Pasal 26
Pedoman Kerja
Untuk ketertiban jalannya pimpinan, maka Pimpinan
Pusat IPM membuat pedoman umum kerja.

Pasal 27
Susunan Jabatan
1. Susunan jabatan Pimpinan IPM disusun oleh
Ketua Umum dan formatur IPM yang terpilih
dalam tiap tingkat permusyawaratan IPM.
2. Susunan jabatan pimpinan IPM terdiri dari Ketua
Umum, Ketua bidang, Sekretaris Umum, Sekretaris
Bidang, Bendahara Umum, dan Anggota Bidang.

Pasal 28
Bidang–Bidang
Bidang wajib di Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah
Bidang Perkaderan, Bidang Kajian dan Dakwah Islam
(KDI), dan Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP).

Pasal 29
Lembaga IPM
1. Pimpinan IPM dapat membentuk lembaga IPM.
2. Lembaga IPM adalah badan pembantu pimpinan
yang melaksanakan hal-hal yang tidak dapat

TANFIDZ MUKTAMAR
98 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
ditangani langsung oleh pimpinan dalam hal
pelaksanaan dan pengembangan operasional
program.
3. Batas wewenang dan kedudukan lembaga IPM
seperti yang dimaksud ayat 1 di atas ditentukan
dalam surat keputusan pimpinan yang bersangkutan.
4. Lembaga IPM bertanggung jawab kepada
Pimpinan IPM yang bersangkutan.
5. Personal lembaga IPM direkrut dari anggota IPM,
simpatisan atau pelajar muslim lain yang dianggap
dapat mengemban amanah lembaga dan diberi
tanggung jawab oleh masing-masing pimpinan.
6. Pimpinan IPM dapat membubarkan lembaga IPM
atau merubah susunan anggota pengurusnya.
7. Pimpinan IPM membuat kaidah umum lembaga
IPM yang disyahkan dalam permusyawaratan di
tingkatannya.
8. Pimpinan IPM berhak dan berkewajiban
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
lembaga khusus di tingkatan yang bersangkutan.

Pasal 30
Muktamar
1. Muktamar diselenggarakan atas undangan
Pimpinan Pusat.
2. Undangan, acara dan materi muktamar minimal
telah sampai kepada yang bersangkutan dua (2)
bulan sebelumnya.
3. Muktamar dinyatakan sah apabila dihadiri peserta
muktamar dengan tidak memandang jumlah
yang hadir, asalkan undangan secara sah sudah
disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Peserta Muktamar terdiri dari :

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
99
a. Peserta Penuh:
1) Ketua Umum Pimpinan Pusat dan
anggota pimpinan pusat yang terpilih
sebagai formatur pada Muktamar
sebelumnya.
2) Ketua Umum Pimpinan Wilayah atau
yang mewakilinya dan 4 orang utusan
Pimpinan Wilayah.
3) Ketua Umum Pimpinan Daerah atau
yang mewakilinya dan 3 orang utusan
Pimpinan Daerah.
b. Peserta Peninjau:
1) Personil Pimpinan Pusat yang tidak
menjadi peserta Muktamar.
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Pusat secara sah.
5. Setiap Peserta Penuh Muktamar berhak satu
suara.
6. Isi dan susunan acara Muktamar ditetapkan
oleh Pimpinan Pusat IPM dengan berdasarkan
keputusan Konpiwil pertama
7. Acara pokok dalam Muktamar:
a. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Pusat:
1) Kebijakan Pimpinan Pusat.
2) Organisasi dan administrasi.
3) Pelaksanaan keputusan Muktamar dan
Konpiwil sebelumnya
4) Keuangan
b. Pandangan umum Pimpinan Wilayah.
c. Penyusunan program periode berikut.
d. Pemilihan Pimpinan Pusat.
e. Masalah-masalah IPM yang bersifat urgen /
penting

TANFIDZ MUKTAMAR
100 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
f. Rekomendasi.
8. Ketentuan tata tertib Muktamar diatur oleh
Pimpinan Pusat dan disahkan dalam Konpiwil.
9. Keputusan Muktamar mulai berlaku setelah
ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat sampai diubah
atau dicabut kembali oleh Muktamar berikutnya.
10. Selambat-lambatnya sebulan setelah Muktamar
Pimpinan Pusat harus mentanfidzkan hasil
keputusan Muktamar dan menyampaikannya
pada pimpinan pusat Muhammadiyah, Pimpinan
Wilayah IPM, dan Pimpinan Daerah IPM se-
Indonesia
11. Pada waktu berlangsungnya Muktamar dapat
diselenggarakan acara atau kegiatan pendukung
yang tidak mengganggu jalannya Muktamar.
12. Pimpinan Pusat bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Muktamar.

Pasal 31
Muktamar Luar Biasa
(MLB)
1. Muktamar Luar Biasa diselenggarakan atas
undangan Pimpinan Pusat berdasarkan desakan
50% + 1 dari jumlah Pimpinan Wilayah.
2. Muktamar Luar Biasa dinyatakan sah apabila
dihadiri Peserta Muktamar Luar Biasa dengan
tidak memandang jumlah yang hadir asalkan
undangan secara sah telah disampaikan kepada
yang bersangkutan.
3. Peserta Muktamar Luar Biasa terdiri dari:
a. Peserta Penuh:
1) Ketua Umum Pimpinan Pusat dan
anggota pimpinan pusat yang terpilih

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
101
sebagai formatur pada Muktamar
sebelumnya.
2) Ketua Umum Pimpinan Wilayah atau
yang mewakilinya dan 4 orang utusan
Pimpinan Wilayah.
3) Ketua Umum Pimpinan Daerah atau
yang mewakilinya dan 3 orang utusan
Pimpinan Daerah.
b. Peserta Peninjau:
1) Personil Pimpinan Pusat yang tidak
menjadi peserta Muktamar.
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Pusat.
4. Setiap peserta penuh Muktamar berhak atas satu
suara.
5. Isi dan susunan acara Muktamar Luar biasa
disesuaikan dengan alasan penyelenggaraan
Muktamar Luar Biasa.
6. Keputusan Muktamar Luar Biasa mulai berlaku
setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat sampai
diubah atau dicabut oleh Muktamar berikutnya.
7. Selambat-lambatnya dua minggu setelah
Muktamar Luar Biasa, Pimpinan Pusat harus
menyampaikan hasil keputusan Muktamar Luar
Biasa kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah
sebagai pemberitahuan.
8. Pimpinan Pusat bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa.

TANFIDZ MUKTAMAR
102 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pasal 32
Konferensi Pimpinan Wilayah
(Konpiwil)
1. Konferensi Pimpinan Wilayah diselenggarakan
atas undangan Pimpinan Pusat.
2. Undangan, acara, dan materi Konferensi
Pimpinan Wilayah minimal sampai kepada
yang bersangkutan 1 (satu) bulan sebelum acara
konpiwil diselenggarakan.
3. Konferensi Pimpinan Wilayah dinyatakan sah
apabila dihadiri peserta Konferensi Pimpinan
Wilayah dengan tanpa memandang jumlah
yang hadir, asalkan undangan secara sah sudah
disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Peserta Konferensi Pimpinan Wilayah terdiri dari:
a. Peserta Penuh:
1) Ketua Umum Pimpinan Pusat dan
anggota Pimpinan Pusat yang terpilih
sebagai formatur pada Muktamar
sebelumnya.
2) Ketua Umum Pimpinan Wilayah atau
yang mewakilinya dan utusan Pimpinan
Wilayah masing-masing 4 orang.
b. Peserta Peninjau:
1) Personil Pimpinan Pusat yang tidak
menjadi peserta Konpiwil.
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Pusat secara sah.
5. Setiap peserta penuh Konferensi Pimpinan
Wilayah berhak atas satu suara
6. Isi dan susunan acara Konferensi Pimpinan
Wilayah ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
7. Acara pokok dalam Konferensi Pimpinan Wilayah.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
103
a. Laporan kebijakan Pimpinan Pusat.
b. Evaluasi dan menyusun kembali gerakan
IPM secara Nasional
c. Masalah penting yang tidak dapat
ditangguhkan sampai Muktamar.
d. Masalah yang oleh Muktamar diserahkan
kepada Konferensi Pimpinan Wilayah.
e. Mempersiapkan acara-acara Muktamar yang
akan datang.
8. Sebelum Muktamar dapat diselenggarakan
Konpiwil dengan agenda khusus Persiapan
Muktamar dan masalah penting.
9. Ketentuan tata tertib Konferensi Pimpinan
Wilayah ditentukan oleh Pimpinan Pusat
dan disahkan dalam sidang pleno Konferensi
Pimpinan Wilayah.
10. Keputusan Konferensi Pimpinan Wilayah mulai
berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat.
11. Selambat-lambatnya sebulan setelah
Konferensi Pimpinan Wilayah, keputusan
harus sudah ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat
menyampaikannya pada pimpinan pusat
Muhammadiyah, Pimpinan wilayah IPM, dan
Pimpinan Daerah IPM se-Indonesia.
12. Pada waktu berlangsungnya Konferensi Pimpinan
Wilayah dapat diselenggrakan acara atau kegiatan
pendukung yang tidak mengganggu jalannya
Konferensi Pimpinan Wilayah.
13. Agenda Pokok Konpiwil Pra Muktamar:
a. Pembacaan dan penetapan tata tertib
Konpiwil dan Muktamar
b. Pembacaan hasil kerja Konpiwil sebelumnya

TANFIDZ MUKTAMAR
104 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
(pertama), seperti Panitia pemilihan, Tata
Tertib, Panitia Muktamar, dll.
14. Pimpinan Pusat bertanggung jawab atas
penyelenggraan Konferensi Pimpinan Wilayah.

Pasal 33
Musyawarah Wilayah
(Muswil)
1. Musyawarah wilayah diselenggarakan atas
undangan Pimpinan Wilayah.
2. Muswil diselenggarakan sekurang-kurangnya 4
bulan setelah akhir periode kepemimpinan PP IPM
dan dikeluarkannya keputusan induk muktamar
3. Undangan, acara dan materi musyawarah wilayah
minimal sampai kepada yang bersangkutan
sebulan sebelumnya.
4. Musyawarah Wilayah dinyatakan sah apabila
dihadiri oleh Peserta Musyawarah Wilayah
dengan tidak memandang jumlah yang hadir,
asalkan undangan secara sah sudah disampaikan
kepada yang bersangkutan.
5. Peserta Muswil terdiri dari:
a. Peserta Penuh :
1. Ketua Umum Pimpinan Wilayah dan
anggota Pimpinan Wilayah yang terpilih
sebagai formatur pada Musyawarah
Wilayah sebelumnya.
2. Ketua Umum Pimpinan Daerah atau
yang mewakili dan 4 orang utusan
Pimpinan Daerah.
3. Utusan Pimpinan Cabang masing-
masing 3 orang.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
105
b. Peserta Peninjau :
1. Pimpinan Wilayah yang tidak menjadi
peserta musyawarah wilayah.
2. Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Wilayah.
6. Setiap peserta penuh Musyawarah Wilayah
berhak atas satu suara.
7. Isi dan susunan acara Musyawarah Wilayah
ditetapkan oleh Pimpinan Wilayah dengan
berdasarkan keputusan Konferensi Pimpinan
Daerah sebelumnya.
8. Acara pokok dalam Musyawarah Wilayah:
a. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan
Wilayah:
1) Kebijakan Pimpinan Wilayah.
2) Organisasi dan administrasi.
3) Pelaksanaan Keputusan Musyawarah
Wilayah dan Konpida serta instruksi
Pimpinan Pusat.
4) Keuangan.
b. Penyusunan Program IPM berikutnya.
c. Pemilihan Pimpinan Wilayah.
d. Masalah urgen dalam Wilayah.
e. Rekomendasi.
9. Ketentuan Tata Tertib Musyawarah Wilayah
diatur oleh Pimpinan Wilayah dan disahkan
dalam Konferensi Pimpinan Daerah.
10. Keputusan Musyawarah Wilayah mulai berlaku
setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Wilayah
sampai diubah atau dicabut oleh Musyawarah
Wilayah berikutnya.
11. Selambat-lambatnya sebulan setelah Muswil,
Pimpinan Wilayah harus menyampaikan hasil

TANFIDZ MUKTAMAR
106 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
keputusan Musyawarah Wilayah kepada
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah setempat
sebagai pemberitahuan dan kepada Pimpinan
Pusat untuk mendapat pengesahan.
12. Apabila sampai dua minggu sesudah penyerahan
hasil Musyawarah Wilayah tersebut belum ada
jawaban dari Pimpinan Pusat, maka keputusan
tersebut dianggap sah.
13. Pada waktu berlangsungnya Musyawarah
Wilayah dapat diselenggarakan acara atau
kegiatan pendukung yang tidak mengganggu
jalannya Musyawarah Wilayah.
14. Pimpinan Wilayah bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Musyawarah Wilayah.

Pasal 34
Konferensi Pimpinan Daerah
(Konpida)
1. Konferensi Pimpinan Daerah diselenggarakan
atas undangan Pimpinan Wilayah.
2. Undangan, acara dan materi Konferensi
Pimpinan Daerah minimal sampai kepada yang
bersangkutan sebulan sebelumnya.
3. Konferensi Pimpinan Daerah dinyatakan sah
apabila dihadiri peserta Konferensi Pimpinan
Daerah dengan tidak memandang jumlah yang
hadir, asalkan undangan secara sah sudah
disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Peserta Konferensi Pimpinan Daerah terdiri dari:
a. Peserta Penuh :
1) Ketua Umum Pimpinan Wilayah
dan anggota Pimpinan Wilayah yang
terpilih sebagai untuk formatur pada

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
107
Musyawarah Wilayah sebelumnya.
2) Ketua Umum Pimpinan Daerah atau
yang mewakili dan 3 orang utusan
Pimpinan Daerah.
b. Peseta Peninjau:
1) Pimpinan Wilayah yang tidak menjadi
peserta Konpida.
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Wilayah.
5. Setiap peserta penuh Konferensi Pimpinan Daerah
berhak atas satu suara.
6. Isi dan susunan acara Konferensi Pimpinan daerah
ditetapkan oleh Pimpinan Wilayah
7. Acara Pokok dalam Konferensi Pimpinan Daerah :
a. Laporan Kebijakan Pimpinan Wilayah.
b. Masalah Urgen yang tidak dapat
ditangguhkan sampai Musyawarah Wilayah
c. Masalah yang oleh Muswil diserahkan
kepada Konferensi Pimpinan Daerah.
d. Evaluasi gerak organisasi dan pelaksanaan
program.
e. Mempersiapkan acara-acara Muswil
berikutnya.
8. Sebelum Muswil dapat diselenggarakan Konpida
dengan agenda khusus Persiapan Muswil dan
masalah urgen
9. Ketentuan tata tertib Konferensi Pimpinan Daerah
ditentukan oleh Pimpinan Wilayah dan disahkan
dalam sidang pleno Konferensi Pimpinan Daerah.
10. Keputusan Konferensi Pimpinan Daerah mulai
berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Wilayah.
11. Selambat-lambatnya sebulan setelah Konferensi
Pimpinan Daerah, Pimpinan Wilayah harus

TANFIDZ MUKTAMAR
108 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
menyampaikan hasil keputusan Konferensi
Pimpinan Daerah kepada Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah setempat sebagai pemberitahuan
dan kepada Pimpinan Pusat IPM untuk mendapat
pengesahan.
12. Apabila sampai dua minggu sesudah penyerahan
hasil keputusan Konferensi Pimpinan Daerah
tersebut belum ada jawaban dari Pimpinan Pusat,
maka keputusan tersebut dianggap sah.
13. Pada waktu berlangsungnya Konferensi Pimpinan
Daerah dapat diselenggakan acara atau kegiatan
pendukung yang tidak mengganggu jalannya
Konferensi Pimpinan Daerah.
15. Agenda Pokok Konpida Pra Muswil:
a. Pembacaan dan penetapan tertib Konpida
dan Muswil
b. Pembacaan hasil kerja Konpida sebelumnya
(pertama), seperti Panitia pemilihan, Tata
Tertib, Panitia Muswil, dll.
14. Pimpinan Wilayah bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Konferensi Pimpinan Daerah.

Pasal 35
Musyawarah Daerah
(Musda)
1. Musyawarah Daerah diselenggarakan atas
undangan Pimpinan Daerah.
2. Musda diselenggarakan sekurang-kurangnya 4
bulan setelah akhir periode kepemimpinan PW IPM
dan dikeluarkannya keputusan induk muswil.
3. Undangan, acara, dan materi Musyawarah Daerah
minimal sampai kepada yang bersangkutan
sebulan sebelumnya.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
109
4. Musyawarah dinyatakan sah apabila dihadiri
oleh Peserta Musyawarah Daerah dengan
tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan
undangan secara sah sudah sampaikan kepada
yang bersangkutan.
5. Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari:
a. Peserta Penuh :
1) Ketua Umum Pimpinan Daerah dan
anggota Pimpinan Daerah yang terpilih
sebagai formatur dalam Musyawarah
Daerah sebelumnya.
2) Ketua Umum Pimpinan Cabang atau
yang mewakili dan 3 orang utusan
Pimpinan Cabang.
3) Utusan Pimpinan Ranting masing-
masing 3 orang.
b. Peserta Peninjau :
1) Pimpinan Daerah yang tidak menjadi
peserta Musyawarah Daerah.
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Daerah.
6. Setiap peserta penuh Musyawarah daerah berhak
atas satu suara.
7. Isi dan susunan acara Musyawarah Daerah
ditetapkan oleh Pimpinan Daerah dengan
berdasarkan keputusan Konpicab sebelumnya.
8. Acara pokok Musyawarah Daerah:
a. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan
Daerah.
1) Kebijakan Pimpinan Daerah.
2) Organisasi dan administrasi.
3) Pelaksanaan keputusan Musyawarah
Daerah dan Konpicab sebelumnya serta

TANFIDZ MUKTAMAR
110 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
instruksi Pimpinan di tingkat atasnya.
4) Keuangan.
b. Penyusunan Program Kerja IPM periode
berikutnya.
c. Pemilihan Pimpinan Daerah.
d. Masalah IPM yang urgen dalam Daerahnya.
e. Rekomendasi.
9. Ketentuan tata tertib Musyawarah Daerah diatur
oleh Pimpinan Daerah.
10. Keputusan Musyawarah Daerah mulai berlaku
setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Daerah sampai
diubah atau dicabut kembali oleh Musyawarah
Daerah berikutnya.
11. Selambat-lambatnya sebulan setelah Musda
Pimpinan Daerah harus menyampaikan hasil
keputusan Musda kepada Pimpinan Daerah
Muhammadiyah setempat sebagai pemberitahuan
dan kepada pimpinan wilayah IPM untuk
mendapatkan pengesahan dengan tembusan
kepada Pimpinan Pusat.
12. Apabila sampai sebulan sesudah penyerahan hasil
Musyawarah Daerah tersebut belum ada jawaban
dari Pimpinan Wilayah, maka keputusan tersebut
dianggap sah.
13. Pada waktu berlangsungnya Musyawarah Daerah
dapat diselenggarakan acara atau kegiatan
pendukung yang tidak mengganggu jalannya
Musyawarah Daerah.
14. Pimpinan Daerah bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Musyawarah Daerah.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
111
Pasal 36
Konferensi Pimpinan Cabang
(Konpicab)
1. Konferensi Pimpinan Cabang diselenggakan atas
undangan Pimpinan Daerah.
2. Undangan, acara, dan materi Konferensi
Pimpinan Cabang minimal sampai kepada yang
bersangkutan sebulan sebelumnya.
3. Konferensi Pimpinan Cabang dinyatakan sah
apabila dihadiri oleh Peserta Konferensi Pimpinan
Cabang dengan tidak memandang jumlah yang
hadir, asalkan undangan secara sah sudah
disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Peserta Konferensi Pimpinan Cabang terdiri dari:
a. Peserta Penuh :
1) Ketua Umum Pimpinan Daerah dan
anggota Pimpinan Daerah yang terpilih
sebagai formatur dalam Musyawarah
Daerah sebelumnya.
2) Ketua Umum Pimpinan Cabang atau
yang mewakili dan 4 orang utusan
Pimpinan Cabang.
b. Peserta Peninjau :
1) Pimpinan Daerah yang tidak menjadi
peserta Konferensi Pimpinan Cabang.
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Daerah.
5. Setiap peserta penuh Konferensi Pimpinan Cabang
berhak atas satu suara.
6. Isi dan susunan acara Konferensi Pimpinan
Cabang ditetapkan oleh Pimpinan Daerah.
7. Acara Pokok Konferensi Pimpinan Cabang:
a. Laporan Kebjijakan Pimpinan Daerah

TANFIDZ MUKTAMAR
112 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
b. Masalah urgen yang tidak dapat
ditangguhkan sampai Musda.
c. Masalah yang oleh Musda diserahkan kepada
Konferensi Pimpinan Cabang.
d. Evaluasi gerak organisasi dan pelaksanaan
program
e. Mempersiapkan acara-acara Musda
berikutnya.
8. Ketentuan tata tertib Konferensi Pimpinan Cabang
ditentukan oleh Pimpinan Daerah dan disahkan
dalam rapat pleno Konferensi Pimpinan Cabang.
9. Keputusan Konferensi Pimpinan Cabang mulai
berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan
Daerah.
10. Selambat–lambatnya sebulan setelah Konferensi
Pimpinan Cabang, Pimpinan Daerah harus
menyampaikan hasil keputusan Konferensi
Pimpinan Cabang kepada Pimpinan Daerah
Muhammadiyah setempat sebagai pemberitahuan
dan kepada Pimpinan Wilayah IPM untuk
mendapatkan pengesahan dengan tembusan
kepada Pimpinan Pusat.
11. Apabila sampai sebulan sesudah penyerahan hasil
keputusan Konferensi Pimpinan Cabang tersebut
belum ada jawaban dari Pimpinan Wilayah, maka
keputusan tersebut dianggap sah.
12. Pada waktu berlangsungnya Konferensi Pimpinan
Cabang dapat diselenggarakan acara pendukung
atau kegiatan pendukung yang tidak mengganggu
jalannya Konferensi Pimpinan Cabang.
13. Agenda Pokok Konpicab Pra Musda:
a. Pembacaan dan penetapan tata tertib
Konpicab dan Musda

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
113
b. Pembacaan hasil kerja Konpicab sebelumnya
(pertama), seperti Panitia pemilihan, Tata
Tertib, Panitia Musda, dll.
14. Pimpinan Daerah bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Konferensi Pimpinan Cabang.

Pasal 37
Musyawarah Cabang
(Muscab)
1. Musyawarah Cabang diselenggarakan atas
undangan Pimpinan Cabang.
2. Muscab diselenggarakan sekurang-kurangnya 4
bulan setelah akhir periode kepemimpinan PD
IPM dan dikeluarkannya keputusan induk Musda.
3. Undangan, acara dan materi Musyawarah Cabang
minimal sampai kepada yang bersangkutan dua
minggu sebelumnya.
4. Musyawarah Cabang dinyatakan sah apabila
dihadiri oleh peserta Musyawarah Cabang dengan
tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan
undangan sudah disampaikan secara sah kepada
yang bersangkutan.
5. Musyawarah Cabang dihadiri oleh :
a. Peserta Penuh :
1. Personal Pimpinan Cabang
2. Ketua Umum Pimpinan Ranting atau
yang mewakili
3. Utusan Pimpinan Ranting yang
jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan
b. Peserta Peninjau:
Peninjau adalah mereka yang diundang oleh
Pimpinan Cabang

TANFIDZ MUKTAMAR
114 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
6. Setiap Peserta Penuh Musyawarah Cabang berhak
satu suara.
7. Isi dan Susunan Musyawarah Cabang ditetapkan
oleh Pimpinan Cabang dan disahkan dalam pleno
Musyawarah Cabang.
8. Acara Pokok dalam Musyawarah Cabang :
a. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan
Cabang :
1) Kebijakan Pimpinan Cabang.
2) Organisasi dan Administrasi.
3) Pelaksanaan keputusan Musyawarah
Cabang dan instruksi Pimpinan di
atasnya.
4) Keuangan.
b. Penyusunan program IPM periode berikutnya.
c. Pemilihan Pimpinan Cabang.
d. Masalah IPM yang urgen di cabangnya.
e. Rekomendasi.
9. Ketentuan tata tertib Musyawarah Cabang diatur
oleh Pimpinan Cabang dan disahkan dalam
sidang pleno Musyawarah Cabang.
10. Keputusan Musyawarah Cabang mulai berlaku
setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Cabang
sampai diubah atau dicabut oleh Musyawarah
Cabang berikutnya.
11. Selambat–lambatnya sebulan setelah Musyawarah
Cabang, Pimpinan Cabang harus menyampaikan
hasil keputusan Musyawarah Cabang kepada
Pimpinan Cabang Muhammadiyah setempat
sebagai pemberitahuan dan kepada pimpinan
Daerah IPM untuk mendapatkan pengesahan
dengan tembusan kepada Pimpinan Wilayah.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
115
12. Apabila sampai sebulan sesudah penyerahan hasil
Musyawarah Cabang tersebut belum ada jawaban
dari Pimpinan Daerah, maka keputusan tersebut
dianggap sah.
13. Pada waktu berlangsungnya Musyawarah Cabang
dapat diselenggarakan acara atau kegiatan
pendukung yang tidak mengganggu jalannya
Musyawarah Cabang.
14. Pimpinan Cabang bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Musyawarah Cabang.

Pasal 38
Konpiran
1. Konferensi Pimpinan Ranting diselenggakan atas
undangan Pimpinan Cabang.
2. Undangan, acara, dan materi Konferensi
Pimpinan Ranting minimal sampai kepada yang
bersangkutan sebulan sebelumnya.
3. Konferensi Pimpinan Ranting dinyatakan sah
apabila dihadiri oleh Peserta Konferensi Pimpinan
Ranting dengan tidak memandang jumlah
yang hadir, asalkan undangan secara sah sudah
disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Peserta Konferensi Pimpinan Ranting terdiri dari:
a. Peserta Penuh :
1) Ketua Umum Pimpinan Cabang dan
anggota Pimpinan Cabang yang terpilih
sebagai formatur dalam Musyawarah
Cabang sebelumnya.
2) Ketua Umum Pimpinan Ranting atau
yang mewakili dan 4 orang utusan
Pimpinan Ranting.

TANFIDZ MUKTAMAR
116 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
b. Peserta Peninjau :
1) Pimpinan Cabang yang tidak menjadi
peserta Konferensi Pimpinan Ranting.
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Cabang.
5. Setiap peserta penuh Konferensi Pimpinan
Ranting berhak atas satu suara.
6. Isi dan susunan acara Konferensi Pimpinan
Ranting ditetapkan oleh Pimpinan Cabang.
7. Acara Pokok Konferensi Pimpinan Ranting:
a. Laporan Kebjijakan Pimpinan Cabang
b. Masalah urgen yang tidak dapat
ditangguhkan sampai Muscab.
c. Masalah yang oleh Muscab diserahkan
kepada Konferensi Pimpinan Ranting.
d. Evaluasi gerak organisasi dan pelaksanaan
program
e. Mempersiapkan acara-acara Muscab
berikutnya.
8. Ketentuan tata tertib Konferensi Pimpinan Ranting
ditentukan oleh Pimpinan Cabang dan disahkan
dalam rapat pleno Konferensi Pimpinan Ranting.
9. Keputusan Konferensi Pimpinan Ranting mulai
berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan
Cabang.
10. Selambat–lambatnya sebulan setelah Konferensi
Pimpinan Ranting, Pimpinan Cabang harus
menyampaikan hasil keputusan Konferensi
Pimpinan Ranting kepada Pimpinan Cabang
Muhammadiyah setempat sebagai pemberitahuan
dan kepada Pimpinan Daerah IPM untuk
mendapatkan pengesahan dengan tembusan
kepada Pimpinan Pusat.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
117
11. Apabila sampai sebulan sesudah penyerahan hasil
keputusan Konferensi Pimpinan Ranting tersebut
belum ada jawaban dari Pimpinan Daerah, maka
keputusan tersebut dianggap sah.
12. Pada waktu berlangsungnya Konferensi Pimpinan
Ranting dapat diselenggarakan acara pendukung
atau kegiatan pendukung yang tidak mengganggu
jalannya Konferensi Pimpinan Ranting.
13. Agenda Pokok Konpicab Pra Musda:
a. Pembacaan dan Penetapan tata tertib
Konpiran dan Musda
b. Pembacaan hasil kerja Konpicab sebelumnya
(pertama), seperti Panitia pemilihan, Tata
Tertib, Panitia Musda, dll.
14. Pimpinan Cabang bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Konferensi Pimpinan Ranting.

Pasal 39
(Musran)
1. Musyawarah Ranting diselenggarakan atas
undangan Pimpinan Ranting.
2. Undangan, acara, dan materi Musyawarah Ranting
minimal sampai kepada yang bersangkutan
seminggu sebelumnya.
3. Musyawarah Ranting dinyatakan sah apabila
dihadiri oleh Peserta Musyawarah Ranting
dengan tidak memandang jumlah yang hadir,
asalkan undangan secara sah disampaikan kepada
yang bersangkutan.
4. Peserta Musyawarah Ranting terdiri dari:
a. Peserta Penuh :
1. Personal Pimpinan Ranting.

TANFIDZ MUKTAMAR
118 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
2. Seluruh anggota Ranting atau wakil–
wakil anggota sesuai kebijakan
Pimpinan Ranting.
b. Peserta Peninjau :
Mereka yang diundang oleh Pimpinan Ranting.
5. Setiap peserta Penuh Musyawarah Ranting berhak
atas satu suara.
6. Isi dan susunan acara Musyawarah Ranting
ditetapkan oleh Pimpinan Ranting.
7. Acara Pokok dalam Musyawarah Ranting :
a. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan
Ranting.
1) Kebijakan Pimpinan Ranting.
2) Organisasi dan administrasi.
3) Pelaksanaan keputusan Muktamar,
keputusan Musyawarah dan kebijakan
pimpinan di atasnya serta keputusan
Musyawarah Ranting sebelumnya.
4) Keuangan
b. Penyusunan Program Kerja IPM periode
berikutnya.
c. Pemilihan Pimpinan Ranting.
d. Masalah IPM yang urgen di Wilayah
Rantingnya.
e. Rekomendasi.
8. Ketentuan tata tertib Musyawarah Ranting diatur
oleh Pimpinan Ranting dan disahkan dalam
sidang pleno Musyawarah Ranting.
9. Keputusan Musyawarah Ranting mulai berlaku
setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Ranting
sampai diubah atau dicabut oleh Musyawarah
Ranting berikutnya.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
119
10. Selambat-lambatnya sebulan setelah Musyawarah
Ranting, Pimpinan Ranting harus menyampaikan
hasil keputusan Musyawarah Ranting kepada
Pimpinan sekolah/ Pimpinan Ranting
Muhammadiyah setempat sebagai pemberitahuan
dan kepada Pimpinan Cabang atau Daerah
IPM untuk mendapatkan pengesahan dengan
tembusan kepada Pimpinan Daerah.
11. Apabila sampai sebulan sesudah penyerahan
hasil Musyawarah Ranting tersebut belum ada
jawaban dari Pimpinan Cabang atau Daerah,
maka keputusan tersebut dianggap sah.
12. Pada waktu berlangsungnya Musyawarah
Ranting dapat diselenggarakan acara atau
kegiatan pendukung yang tidak mengganggu
jalannya Musyawarah Ranting.
13. Pimpinan Ranting bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Musyawarah Ranting.

Pasal 40
Keputusan Musyawarah
1. Keputusan Musyawarah diusahakan dengan
mufakat.
2. Apabila keputusan dilakukan dengan pemungutan
suara, maka keputusan diambil dengan suara
terbanyak.
3. Pemungutan suara atas seseorang atau masalah
yang penting dapat dilakukan secara tertulis atau
secara langsung.
4. Apabila dalam pemungutan suara terdapat suara
yang sama banyak, maka pemungutan suara
dapat diulangi dengan terlebih dahulu memberi
kesempatan kepada masing–masing pihak untuk

TANFIDZ MUKTAMAR
120 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
menambah penjelasan, apabila setelah tiga kali
hasil pemungutannya masih tetap sama, atau
tidak memenuhi syarat untuk pengambilan
keputusan, maka persoalannya dibekukan atau
diserahkan kepada Pimpinan di atasnya atau
Pimpinan Muhammadiyah yang setingkat atau
kepada Kepala Sekolah.

Pasal 41
Rapat Pimpinan
1. Rapat pimpinan adalah rapat dalam IPM di
tingkat Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang, dan
Ranting yang diselenggarakan oleh dan atas
tanggungjawab Pimpinan bersangkutan.
2. Rapat pimpinan membicarakan masalah
kebijakan, program, dan lainnya.
3. Rapat pleno diperluas adalah bagian dari Rapat
Pimpinan.
4. Rapat pleno diperluas adalah rapat pimpinan IPM
ditambah dengan pimpinan di tingkat bawahnya
untuk membahas masalah-masalah mendesak.
5. Ketentuan lain mengenai rapat pimpinan diatur
dalam pedoman umum.

Pasal 42
Rapat Kerja
1. Rapat kerja adalah rapat yang diadakan
untuk membicarakan pelaksanaan keputusan
Musyawarah pimpinan yang bersangkutan yang
menyangkut program dan kegiatan organisasi
atau amal usaha.
2. Ketentuan mengenai rapat kerja ini diatur dalam
pedoman umum.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
121
Pasal 43
Laporan
Setiap Pimpinan berkewajiban untuk membuat laporan
tentang keadaan IPM meliputi bidang organisasi,
amal usaha, administrasi, inventarisasi organisasi dan
kegiatan-kegiatan termasuk laporan bidang/ lembaga
khusus, problematika, usul dan saran dari tingkat
Pimpinan IPM masing-masing disampaikan kepada
Pimpinan di atasnya, dengan ketentuan bagi Pimpinan
Wilayah, Daerah setiap tiga bulan dan Pimpinan
Ranting setiap dua bulan.

Pasal 44
Keuangan
1. Uang pangkal dan Iuran Anggota besarnya
ditetapkan oleh Pimpinan Daerah.
2. Pengelolaan/penarikan keuangan akan diatur
dalam peraturan khusus yang dibuat oleh
Pimpinan Daerah masing-masing.
3. Distribusi Uang Pangkal dan Iuran Anggota
adalah sebagai berikut:
a. 40 % untuk Pimpinan Ranting
b. 30 % untuk Pimpinan Cabang
c. 20 % untuk Pimpinan Daerah
d. 10 % untuk Pimpinan Wilayah
4. Setiap tahun Pimpinan IPM masing-masing
tingkat mengadakan perhitungan, pemeriksaan
kas dan hak milik serta melaporkannya kepada
permusyawaratan yang bersangkutan.
5. Musyawarah memeriksa pertanggungjawaban
keuangan IPM dengan membentuk tim verifikasi/
pemeriksaan keuangan.

TANFIDZ MUKTAMAR
122 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
6. Perorangan, badan-badan, lembaga-lembaga,
organisasi-organisasi dan sebagainya dapat
menjadi donatur IPM dengan tidak mengikat.
7. Laporan keuangan IPM harus didasari pada
prinsip transparansi dan akuntabilitas.
8. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan
keuangan akan diatur dalam pedoman
Administrasi Keuangan dan ditanfidzkan oleh
Pimpinan Pusat IPM.

Pasal 45
Perubahan Anggaran Rumah Tangga
Anggaran Rumah Tangga ini dapat diubah oleh
Muktamar, Muktamar Luar Biasa dan/ atau Konferensi
Pimpinan Wilayah atas persetujuan 2/3 (dua pertiga)
peserta penuh yang hadir.

Pasal 46
Aturan Tambahan
1. IPM Menggunakan tahun Hijriah dimulai 1
Muharram dan berakhir 30 Dzulhijjah sesuai
dengan penanggalan yang dikelauarkan oleh PP
Muhammadiyah.
2. Pedoman Adminsitrasi IPM diatur oleh Pimpinan
Pusat.
3. Hal-hal dalam peraturan Anggaran Rumah Tangga
ini yang memerlukan peraturan pelaksanaan,
diatur lebih lanjut dengan peraturan yang dibuat
oleh Pimpinan Pusat.
4. Segala ketentuan yang bertentangan dengan
Anggaran Rumah Tangga ini dinyatakan tidak
berlaku lagi.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
123
Pasal 47
Penutup
Anggaran Rumah Tangga ini telah disahkan dalam
Muktamar XVII Ikatan Pelajar Muhammadiyah pada
tanggal 7 Juli 2010 di Daerah Istimewa Yogyakarta
dan dinyatakan berlaku mulai tanggal tersebut sebagai
pengganti Anggaran Rumah Tangga terdahulu
(Konpiwil IPM tahun 2009 di Mataram, Nusa Tenggara
Barat).

TANFIDZ MUKTAMAR
124 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
STRUKTUR PIMPINAN
Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Struktur Ikatan Pelajar Muhammadiyah besifat


desentralisasi dan kolektif-kolegial. Artinya bahwa
posisi ketua dan sekretaris tidak hanya dimiliki oleh
satu orang, tetapi masing-masing bidang juga berhak
memiliki posisi tersebut. Berikut ini adalah strukturnya:

STRUKTUR
PIMPINAN PUSAT IPM
Ketua Umum
Ketua Organisasi
Ketua Perkaderan
Ketua Kajian dan Dakwah Islam (KDI)
Ketua Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Ketua Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)
Ketua Advokasi
Ketua Ipmawati
Ketua Hubungan Luar Negeri dan Antar Lembaga
(HUBLA)

Sekretaris Jenderal
Sekretaris Organisasi
Sekretaris Perkaderan
Sekretaris Kajian dan Dakwah Islam (KDI)
Sekretaris Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Sekretaris Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga
(ASBO)

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
125
Sekretaris Advokasi
Sekretaris Ipmawati
Sekretaris Hubungan Luar Negeri dan Antar Lembaga
(HUBLA)

Bendahara Umum
Bendahara
Bendahara

Anggota
Anggota Organisasi
Anggota Perkaderan
Anggota Kajian dan Dakwah Islam (KDI)
Anggota Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Anggota Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)
Anggota Advokasi
Anggota Ipmawati
Anggota Hubungan Luar Negeri dan Antar Lembaga
(HUBLA)

STRUKTUR
PIMPINAN WILAYAH IPM
Ketua Umum
Ketua Organisasi
Ketua Perkaderan
Ketua Kajian dan Dakwah Islam (KDI)
Ketua Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Ketua Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)
Ketua Advokasi
Ketua Ipmawati

TANFIDZ MUKTAMAR
126 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Sekretaris Umum
Sekretaris Organisasi
Sekretaris Perkaderan
Sekretaris Kajian dan Dakwah Islam (KDI)
Sekretaris Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Sekretaris Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga
(ASBO)
Sekretaris Advokasi
Sekretaris Ipmawati

Bendahara Umum
Bendahara
Bendahara

Anggota
Anggota Organisasi
Anggota Perkaderan
Anggota Kajian dan Dakwah Islam (KDI)
Anggota Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Anggota Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)
Anggota Advokasi
Anggota Ipmawati

STRUKTUR
PIMPINAN DAERAH IPM
Ketua Umum
Ketua Organisasi
Ketua Perkaderan
Ketua Kajian dan Dakwah Islam (KDI)
Ketua Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Ketua Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)
Ketua Advokasi
Ketua Ipmawati

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
127
Sekretaris Umum
Sekretaris Organisasi
Sekretaris Perkaderan
Sekretaris Kajian dan Dakwah Islam (KDI)
Sekretaris Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Sekretaris Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga
(ASBO)
Sekretaris Advokasi
Sekretaris Ipmawati

Bendahara Umum
Bendahara
Bendahara

Anggota
Anggota Organisasi
Anggota Perkaderan
Anggota Kajian dan Dakwah Islam (KDI)
Anggota Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Anggota Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)
Anggota Advokasi
Anggota Ipmawati

STRUKTUR
PIMPINAN CABANG IPM
Ketua Umum
Ketua Perkaderan
Ketua Kajian dan Dakwah Islam (KDI)
Ketua Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Ketua Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)
Ketua Advokasi
Ketua Ipmawati

TANFIDZ MUKTAMAR
128 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Sekretaris Umum
Sekretaris Perkaderan
Sekretaris Kajian dan Dakwah Islam (KDI)
Sekretaris Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Sekretaris Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga
(ASBO)
Sekretaris Advokasi
Sekretaris Ipmawati

Bendahara Umum
Bendahara
Bendahara

Anggota
Anggota Perkaderan
Anggota Kajian dan Dakwah Islam (KDI)
Anggota Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Anggota Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)
Anggota Advokasi
Anggota Ipmawati

STRUKTUR
PIMPINAN RANTING IPM

Ketua Umum
Ketua Perkaderan
Ketua Kajian dan Dakwah Islam (KDI)
Ketua Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Ketua Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)
Ketua Advokasi
Ketua Kewirausahaan
Ketua Ipmawati

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
129
Sekretaris Umum
Sekretaris Perkaderan
Sekretaris Kajian dan Dakwah Islam (KDI)
Sekretaris Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Sekretaris Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga
(ASBO)
Sekretaris Advokasi
Sekretaris Kewirausahaan
Sekretaris Ipmawati

Bendahara Umum
Bendahara
Bendahara

Anggota
Anggota Perkaderan
Anggota Kajian dan Dakwah Islam (KDI)
Anggota Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
Anggota Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)
Anggota Advokasi
Anggota Kewirausahaan
Anggota Ipmawati

KETERANGAN :
1. Struktur IPM bersifat desentralisasi. Artinya,
setelah posisi Ketua Umum dan Sekretaris Umum
tidak ada wakil Ketua dan Wakil Sekretaris,
tetapi langsung Ketua dan Sekretaris Bidang yang
bekerja sesuai dengan job bidangnya masing-
masing.
2. Jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) khusus untuk
Pimpinan Pusat IPM.

TANFIDZ MUKTAMAR
130 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
3. Untuk Bidang Organisasi hanya ada pada struktur
PP, PW, dan PD IPM. Sedangkan di tingkat PR
dan PC IPM tidak ada.
4. Bidang Kewirausahaan hanya ada di struktur
Ranting (PR IPM). Sedangkan untuk struktur
diatasnya bisa dilakukan atas koordinasi tim
bendahara dengan cara membentuk Lembaga
Kewirausahaan/ekonomi yang langsung dibawah
koordinasi tim bendahara. Untuk koordinasi
Bidang Kewirausahaan Ranting dengan struktur
diatasnya langsung ke bidang keuangan (tim
bendahara)
5. Sesuai dengan ART IPM, bidang wajib yang ada
di struktur Ranting adalah Perkaderan, KDI, dan
PIP

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
131
KEBIJAKAN DAN PROGRAM-PROGRAM BIDANG
Ikatan Pelajar Muhamamdiyah

A. SASARAN KEBIJAKAN IPM


Sasaran kebijakan IPM diarahkan pada dua, sasaran
personal dan sasaran institusional. Berikut ini
penjelasannya.
1. Sasaran Personal. Diarahkan pada terwujudnya
tradisi kesadaran kritis dalam berfikir dan
bertindak sesuai dengan maksud dan tujuan IPM.
2. Sasaran Institusional. Diarahkan pada terciptanya
struktur kelembagaan yang kuat dan fungsional
melalui pengembangan ranting serta mekanisme
kepemimpinan yang mantap dalam mendukung
gerakan Ikatan menuju gerakan kritis yang
berparadigma transformatif.

B. HIRARKI KEBIJAKAN
1. PP IPM
a. Penentu kebijakan organisasi secara nasional
b. Melakukan koordinasi dengan PW IPM se-
Indonesia
c. Melakukan kerja-kerja dalam lingkup
menggagas nilai-nilai baru dan penguatan
kapasitas kader IPM secara nasional

2. PW IPM
a. Menerjemahkan kebijakan-kebijkan
Muktamar atau kebijakan yang telah

TANFIDZ MUKTAMAR
132 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
diputuskan oleh PP IPM di tingkat
wilayahnya
b. Mensosialisasikan keputusan-keputusan
PP IPM atau keputusan bersama di tingkat
nasional
c. Mengatur kebijakan-kebijakan strategis
dalam lingkup kewilayahannya
d. Melakukan koordinasi dengan PP IPM dan
konsolidasi dengan PD IPM-nya
e. Melakukan kerja-kerja konkrit di tingkat
wilayahnya sebagai upaya pengembangan
jaringan dan penguatan kapasiats organisasi
maupun para kadernya.

3. PD IPM
a. Motor penggerak IPM secara daerah
b. Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi
keputusan Muktamar dan keputusan
musyawarah di atasnya
c. Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan
konsolidasi dengan PC IPM atau PR IPM di
tingkat daerahnya

4. PC IPM
a. Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi
keputusan Muktamar dan keputusan
musyawarah di atasnya
b. Melaksanakan kegiatan – kegiatan yang
langsung tertuju dan bermanfaat pada
sekolah dan kalangan pelajar
c. Selalu berkoordinasi dengan PD IPM dan
konsolidasi dengan PR IPM di tingkat
daerahnya

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
133
5. PR IPM
a. Melaksanakan kebijakan-kebijakan yang
telah menjadi keputusan Muktamar dan
keputusan musyawarah diatasnya
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan konkrit
baik di tingkat ranting maupun ditingkat
daerah
c. Selalu berkoordinasi dengan PD IPM atau PC
IPM-nya

C. INDEKS PROGRESIVITAS GERAKAN IPM


Indeks Progresivitas Gerakan (IGP) IPM
merupakan satu metode yang digunakan oleh IPM
untuk mengukur keberhasilan sebuah organisasi dalam
satu periode tertentu. Disini, IPM telah merumuskan
empat ranah yang menjadi tolak ukur keberhasilan
gerakan IPM dalam setiap satu periodenya di
berbagai jenjang struktur, baik Ranting hingga Pusat.
Keempat ranah itu adalah ranah kepemimpinan, ranah
kaderisasi, ranah program, dan ranah produk.
Masing-masing ranah memiliki indikator yang
menjadi tolak ukur keberhasilan dari masing-masing
ranah tersebut. Berikut ini penjelasannya:

NO RANAH INDIKATOR
1 Kepemimpinan 1. Visi tentang IPM yang
ideal
2. Mampu membangun
kesadaran kolektif
3. Memproduksi wacana-
wacana gerakan

TANFIDZ MUKTAMAR
134 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
4. Mampu menggerakkan
aktor dan struktur
5. Mampu
mengartikulasikan
kepentingan basis
gerakan
6. Mampu membangun
jaringan eksternal
2 Kaderisasi 1. Ada Taruna Melati atau
kegiatan kaderisasi
pendukung yang sesuai
SPI
2. Ada kegiatan follow up
Kaderisasi
3. Pendampingan yang
berkelanjutan
4. Munculnya komunitas-
komunitas hasil
perkaderan sebagai basis
gerakan
3 Program kerja 1. Adanya program-
program di setiap bidang
sebagai penerjemahan gkt
dan gpk
2. Adanya follow up dari
program
3. Adanya komunitas-
komunitas pasca
pelaksanaan program
4. Ada kegiatan rutin di
masing-masing bidang

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
135
4 Produk 1. Setiap bidang melahirkan
produk dalam bentuk
artefak-artefak, seperti:
buku, majalah, buletin,
website, kaos, sticker, dll
2. Distribusi artefak baik
internal IPM maupun ke
eksternal

D. KEBIJAKAN BIDANG-BIDANG
1. Bidang Kepemimpinan
Bidang ini diarahkan berupa terciptanya
kepemimpinan (Leadership) yang kuat dan
progresif menuju gerakan IPM yang transformatif.
Hal tersebut meliputi pengelolaan kepemimpinan
dan manajemen serta penataan mekanisme dan
sistem kepemimpinan dan manajemen.
a. Mengawal orientasi ikatan
b. Optimalisasi kinerja dan partisipasi ikatan
c. Optimalisasi peran lembaga kepemimpinan
d. Penguatan komunikasi eksternal

2. Bidang Administrasi Umum


Bidang ini diarahkan kepada terciptanya
administrasi organisasi yang tertib, rapi, dan
memudahkan proses organisasi. Karena itu,
bidang ini memiliki program:
a. Optimalisasi sosialisasi sistem administrasi
IPM
b. Optimalisasi pelaksanaan sistem administrasi
IPM
c. Optimalisasi pelayanan dan pemenuhan
kebutuhan administrasi organisasi

TANFIDZ MUKTAMAR
136 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
3. Bidang Keuangan
Bidang ini memiliki program:
a. Penataan administrasi keuangan IPM
b. Optimalisasi penggalian, pengelolaan, dan
pemanfaatan dana organisasi
c. Pengembangan spirit kekayaan dan
kewirausahaan dengan inovasi lembaga
usaha penopang dana organisasi

4. Bidang Organisasi
Bidang ini diarahkan pada penguatan organisasi
(struktur, suprastruktur, dan infastruktur) guna
mewujudkan gerakan transformatif. Karena itu,
bidang ini memiliki program:
a. Penelitian dan potensi organisasi
b. Konsolidasi dan penataan tata kelola organisasi
c. Pengembangan dan penguatan fungsi
struktur organisasi

5. Bidang Perkaderan
Bidang ini diarahkan pada penguatan karakter kader
inti ikatan dalam rangka menumbuhkembangkan
semangat yang terorganisir serta jiwa militansi
pada setiap kader. Karena itu, bidang ini memiliki
program:
a. Massifikasi rekruitmen kader
b. Mentoring dan pendampingan sebagai
upaya penjagaan nilai-nilai kaderisasi pada
kader inti gerakan (mentoring/pengawasan and
penjagaan kader)
c. Peningkatan kapasitas pada setiap kader inti
ikatan

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
137
d. Transformasi kader inti ikatan dalam berbagai
ranah kehidupan masyarakat berbangsa dan
bernegara (transformasi kader di berbagai sektor
publijk)

6. Bidang Kajian dan Dakwah Islam (KDI)


Bidang ini diarahkan pada penanaman nilai-
nilai ajaran Islam secara kritis, sehingga dapat
membangun identitas pelajar muslim yang
memiliki akhlak karimah. Karena itu, bidang ini
memiliki program:
a. Mengintensifkan kajian dan pendampingan
keislaman
b. Penyempurnaan dan sosialisasi konsep
dakwah IPM
c. Pengembangan kegiatan yang berorientasi
pada dakwah dikalangan pelajar

7. Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)


Bidang ini diarahkan pada terciptanya tradisi
berpikir kritis, penguasaan ilmu pengetahuan
teknologi di kalangan pelajar dalam bingkai nilai-
nilai kemanusiaan. Karena itu bidang ini memiliki
program:
a. Menciptakan tradisi berpikir kritis di
kalangan pelajar melalui pembudayaan
tradisi baca dan tulis
b. Peningkatan kualitas ilmu pengetahuan
melalui adanya komunitas-komunitas kreatif
dan ilmiah di kalangan pelajar
c. Penyadaran akan pentingnya menguasai
teknologi

TANFIDZ MUKTAMAR
138 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
8. Bidang Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga
(ASBO)
Bidang ini diarahkan pada pengembangan minat
dan bakat serta apresiasi terhadap seni untuk
terbentuknya pelajar kreatif. Karena itu, bidang
ini memiliki program:
a. Pengembangan kajian budaya
b. Melestarikan seni dan budaya lokal
c. Menguatkan gerakan “Sastra Masuk Sekolah”
d. Membudayakan oleh raga di kalangan pelajar

9. Bidang Advokasi
Bidang ini diarahkan pada penyadaran,
pendampingan, dan pembelaan terhadap hak-hak
pelajar. Karena itu, bidang ini memiliki program:
a. Identifikasi persoalan-persoalan dan
kebijakan-kebijakan publik yang tidak
berpihak pada hak-hak pelajar.
b. Melakukan kerja-kerja
penyadaran,pemberdayaan dan pembelaan

10. Bidang Kewirausahaan


Bidang ini diarahkan pada pengembangan
motivasi kewirausahaan sebagai bentuk
kemandirian pribadi seorang pelajar. Karena itu,
bidang ini memiliki program:
a. Menumbuhkan semangat kewirausahaan
sejak di bangku sekolah.
b. Mengadakan dan menumbuhkembangkan
unit-unit usaha pelajar
c. Mengadakan kerjasama dengan lembaga
usaha luar.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
139
11. Bidang Hubungan Luar Negeri dan Antar
Lembaga
Bidang ini di arahkan pada peningkatan wawasan
global dan komunikasi aktif untuk pengembangan
jaringan Nasional maupun Internasional. Karena
itu bidang ini memiliki program:
a. Pengembangan kegiatan inovatif yang
berorientasi pada penguatan tradisi berfikir
berwawasan global.
b. Penguatan Jaringan di beberapa lembaga
Nasional maupun Inteernasional yang
menghasilkan kemitraan strategis bagi
pengembangan IPM.

12. Bidang Ipmawati


Bidang ini diarahkan pada pemberdayaan
dan optimalisasi peran kader putri IPM dalam
beraktualisasi di ikatan dengan mengembangkan
isu-isu tentang keperempuanan. Karena itu,
bidang ini memiliki program:
a. Pengkajian dan pengembangan isu-isu
tentang keperempuanan
b. Meningkatkan kepedulian dan respon
terhadap permasalahn pelajar putri serta
permasalahan perempuan pada umumnya
c. Optimalisasi potensi kader putri IPM dan
proses kaderisasi

TANFIDZ MUKTAMAR
140 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
REKOMENDASI MUKTAMAR XVII
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

A. KEPADA PIMPINAN PUSAT IPM


1. Segera menata ulang waktu permusyawaratan IPM
(Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan
Daerah) agar kebijakan yang sudah diputuskan
di Muktamar IPM dapat terdistribusikan sampai
ke tingkat Pimpinan Ranting IPM dalam waktu 2
tahun (1 Periode).
2. Mendistribusikan Sistem Perkaderan IPM (SPI)
sampai ke tingkat Pimpinan Daerah IPM dalam
waktu 2 tahun (1 periode)
3. Menata ulang model penyusunan program
dengan metode strategic planning agar program
IPM dapat diukur secara jelas keberhasilannya
dan mensosialisasikannya sampai tingkat PD IPM
dalam waktu 2 tahun (1 periode)
4. Mengadakan pendampingan dan pengaktifan
bagi Pimpinan Wilayah IPM yang kurang aktif
atau mati dalam waktu 4 tahun (2 periode)
5. Mendistribusikan Panduan Administrasi dan
keuangan sampai ke Pimpinan Daerah IPM dalam
waktu 1 tahun.
6. Menata ulang model pendataan anggota IPM
(KTA IPM) menjadi terpusat dari PR-IPM sampai
PP IPM.
7. Menata ulang manajemen media milik PP IPM
agar lebih professional, seperti Majalah Kuntum

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
141
dan Website IPM agar dapat diakses dan
dimanfaatkan seluas – luasnya untuk kepentingan
IPM.
8. Respon terhadap isu equal access seperti gender
dan difabel (different ability)
9. Membangun mitra dan jaringan ke semua pihak
untuk eksistensi IPM secara nasional
10. Respon terhadap isu pendidikan, globalisasi,
kapitalisme, dan neo liberalisme
11. Mendorong Kebijakan – kebijakan Pemerintah
dan Muhammadiyah yang membela kepentingan
pelajar
12. Menentukan tuan Rumah Konpiwil IPM tahun
2011 dan Muktamar IPM ke 18 pada Muktamar
IPM ke – 17.
13. Mengawal secara serius rekomendasi Muktamar
IPM ke-17 dan menyampaikannya kepada pihak-
pihak yang berkepentingan dalam waktu 2 tahun.
14. Ber- Akhlaq mulia sebagai contoh central bagi
kader IPM dibawahnya
15. Ikut mensosialisasikan Keputusan dari Pimpinan
Pusat Muhammadiyah.
16. Ikut berpartisipasi dalam mengadvokasi anggaran
IPM Ranting di Sekolah – sekolah Muhammadiyah
melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah.
17. Respon terhadap isu gerakan trans-
nasional (gerakan agama internasional yang
mengedepankan jalur kekerasan dalam mencapai
tujuannya) yang menggunakan pelajar sebagai
objek untuk melakukan kekerasan atas nama
agama Islam.
18. Sosialisasi janji kader di seluruh level IPM
19. Mempertegas kembali fungsi kantor PP IPM di

TANFIDZ MUKTAMAR
142 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Yogyakarta dan Jakarta.
20. Mendesak PP IPM khususnya bidang KDI untuk
menyelesaikan buku al-islam.
21. Mentanfidzkan hasil muktamar selambat-
lambatnya 1 bulan setelah muktamar.

B. KEPADA PP MUHAMMADIYAH
1. Pogram beasiswa bagi kader IPM yang aktif dan
berprestasi
2. Menentukan Pembina IPM di Ranting Sekolah
Muhammadiyah yang berasal dari alumni IPM
atau kader Angkatan Muda Mushammadiyah
3. Mengetatkan kembali proses pembuatan KTAM
di tubuh persyarikatan
4. Menjaga jarak terhadap semua partai politik dan
ormas yang berafiliasi kepada partai politik.
5. Mengawal bersama PP IPM tentang kebijakan
Iuran Anggota dan Uang Pangkal di Sekolah
Muhammadiyah sampai PD IPM se-Indonesia
6. Memberikan akses seluas-luasnya kepada
Angkatan Muda Muhammadiyah untuk masuk
dalam kepemimpinan Muhammadiyah dan Amal
Usaha .
7. Mendesak kepada Muhammadiyah khususnya
majelis dikdasmen agar kepala sekolah
Muhammadiyah dan amal usaha Muhammadiyah
adalah orang muhammadiyah dan peduli
terhadap IPM
8. Mendesak pada pengurus muhammadiyah dari
tingkat PP sampai PR untuk mengarahkan putra-
putrinya ke dalam IPM

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
143
C. KEPADA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
1. Menghapus Ujian Nasional (UN) serta
memperjuangkan persamaan kesempatan dalam
dunia pendidikan (Equal Access, Difabel).
2. Menghimbau kepada pemerintah untuk menindak
aparat-apartanya dari praktek Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme (KKN).
3. Menghimbau Pemerintah khususnya Menkonimfo
dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk
memberikan regulasi yang tegas tentang media di
Indonesia.
4. Menghimbau kepada Pemerintah untuk berperan
aktif dalam isu global warming.
5. Mendesak pemerintah untuk meningkatkan mutu,
kualitas, serta sarana dan prasarana pendidikan di
Indonesia.
6. Meratifikasi Konvensi International tentang
pengendalian tembakau.
7. Mendorong kepada pemerintah untuk segera
meratifikasi Konvenan Internasional tentang
Buruh Migran dan Difabel yaitu :
a. Internasional convention on the protection
of the rights of all migrant workers and
members of their families(artinya)
b. Convention on the right of person with
disabilities (artinya)
8. Berperan lebih aktif lagi dalam melakukan
pencegahan bencana alam

D. KEPADA DUNIA INTERNASIONAL


1. Mendorong penghentian ketegangan dan
kekerasan antar etnis di Uighur, Cina.

TANFIDZ MUKTAMAR
144 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
2. Mendorong penghentian kekerasan pada TKI
Indonesia yang ada di Malaysia, Saudi Arabia dan
Negara – Negara tujuan TKI
3. Mendorong kebijakan internasional tentang
Penyelamatan Lingkungan (Global Warming)
4. Mendorong kebijakan yang berpihak kepada
buruh migrant yang terdapat di perusahaan
multi- internasional dan Negara – Negara maju
seperti Amerika Serikat, Finlandia, dan lain – lain
5. Mendorong kebijakan bersama untuk lebih
memperhatikan kasus - kasus Trafficking dan
kesepakatan mengenai MDG’s (Millennium
Development Goals)1
6. Mendorong kebijakan bersama demi terjadinya
perdamaian di negara Palestina, dan negara lain
yang rentan terhadap konflik antar etnis dan
kelompok tertentu.
1 Sasaran Pembangunan Millennium (bahasa Inggris  : Millennium
Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs)
adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun
2015 merupakan tantangan tantangan utama dalam pembangunan
diseluruh dunia. Tantangan-tantangan ini sendiri diambil dari se-
luruh tindakan dan target yang dijabarkan dalam Deklarasi Milen-
ium yang diadopsi oleh 189 negara dan ditandatangani oleh 147 ke-
pala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000
Pada September 2000, Pemerintah Indonesia, bersama-sama
dengan 189 negara lain, berkumpul untuk menghadiri Pertemuan
Puncak Milenium di New York dan menandatangani Deklarasi Mile-
nium. Deklarasi berisi sebagai komitmen negara masing-masing dan
komunitas internasional untuk mencapai 8 buah sasaran pembangu-
nan dalam Milenium ini (MDG), sebagai satu paket tujuan terukur
untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Penandatanga-
nan deklarasi ini merupakan komitmen dari pemimpin-pemimpin
dunia untuk mengurangi lebih dari separuh orang-orang yang
menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak untuk meny-
elesaikan pendidikan dasarnya, mengentaskan kesenjangan jender
pada semua tingkat pendidikan, mengurangi kematian anak balita
hingga 2/3 , dan mengurangi hingga separuh jumlah orang yang
tidak memiliki akses air bersih pada tahun 2015.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
145
LAGU-LAGU IPM

IPM Berjaya (Mars IPM)


Cipt. M. Izzul Muslimin

Bersatu, Berpadu, Menjalin Ukhuwah


Di dalam, Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Terampil, Berilmu, Berakhlak Mulia
Pelopor dan Pelangsung Penyempurna Amanah

Berjuang Dengan Sekuat Tenaga


Tegakkan Islam Yang Utama
Menjadi Kader Yang Siap Sedia
Untuk Umat dan Bangsa

Berdiri, Tegaklah, Tampillah Dimuka


Ikrarkan Bersama IPM Berjaya 2x.

Senandung Perjuangan
Cipt. Baskoro Tri Caroko

Bangunlah hai kamu para kader semua


Dari lelapmu tentang mimpi-mimpi
Lihatlah sang fajar telah menyinsing

Singsingkan lengan, satukan langkah


Teguhkan Jihad Fisabilillah
Bersama kita tegakkan
Keadilan…… Kebenaran

TANFIDZ MUKTAMAR
146 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Tuhan beri petunjuk-Mu
Jalan kemenagan ummat Islam
Berilah kami kekuatan
Amalkan Al Qur’an dalam kehidupan.

Aku Cinta IPM


Cipt. Baskoro Tri Caroko

Demi pena dan sgala dituliskan


Qur’an surat Al Qalam ayat Satu
Itulah semboyan kita semua
Dalam Jihad tegakkan kalimat Nya

IPM aku suka kamu


IPM aku senang kamu
IPM aku saying kamu
Pokoknya ku cinta padamu

Senandung Ukhuwah

Berjumpa kita seminggu yang lalu


Dan kini kita kan berpisah lagi
Setelah bersama kita jalani
Ditempa dalam Taruna Melati

Bersama kita satukan langkak


Berpegang teguh amanah ummat
Berjuang kita dijalan Allah
Berkarya dan beramal nyata

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
147
Ikatkan kuat tali ukhuwah
Berpegang tewguh Qur’an dan sunnah
Menjadi pedoman jihat kita
Wujudkan masyarakat utama

Walau lahir kita tak bertemu


Namun hati kita tetap Satu
Bertekat kita berjuang bersama
Semoga Allah meridho’inya.

Renungan Kader
Cipt. Ahmad Aris Muryasani

Seusai tahajjud kumerenung lagi


Siapa dimana diri hina ini
Lama ku tertidur dalam duniaku
Nanarku memandang alan disekelilingku

Beribu Mujahid berguguran sudah


Beribupun Nampak semakin merenta
Namun kebathilan tiada kunjung sirna
Bahkan semakin menyesakkan Dunia

Kini tiba waktu tuk tampilkan diri


Gelisah Ummatku tak sabar menanti

Dalam Ikatanku tlah bersemi janji


Hidup di jalan Nya atau mati Syahid

TANFIDZ MUKTAMAR
148 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Janji Kader
Cipt. M. Izzul Muslimin

Di kala akhir Taruna Melati


Ada tanya yang menyentuh dalam hati
Sudah siapkah aku kini
Menjadi kader yang sejati

Telah banyak yang aku dapatkan


Tentang arti hidup dan perjuangan
Fisabilillah ditegakkan
Lewat hati, kata, dan perbuatan

Kumohon kekuatan ya Allah


Agar dapat ku jalankan
Amanah ummat dan ikatan
Demi agama Islam

Kini tiba saat diwujudkan apa yang telah diberikan


Semoga Allah meridho’i niat hati yang tulus ini.

Mari Mengaji
Cipt. Juniardi Firdaus/Hepia Restu

Bocah-bocah kecil berjalan


Kitab Suci di dadanya
Dengan senyum yang tulis oh boca kecil
Kini mereka gembira
Dan bernyayi riang ria
Memuji pada Nya
Dengan hati yang damai

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
149
Mari kita mengaji
Tuntut ilmu Islami
Mengapai cita-cita
Untuk bekal nanti
Mari kita mengaji
Tuntut ilmu Silami
Agar kita bahagia
Selama-lamanya

Sujud
Lirik: Thoif
Art: Juniardi Firdaus & Fadilah a.z

Di keheningan malam
Kubersujud dihadapanmu oh Tuhan
Ku memohon petunjukMu
Dalam hidupku yang fana ini
Dunia yang penuh liku
Banyak menggoda ke jalan kealfaan
Ku alfa padaMu
Khilafkan dosaku ikuti kemana angin pergi
kepadaMu kuserahkan diri
kepangkuanMu ku berharap ampunan
semoga doaku sampai padaMu
hingga segala dosaku kan hilang

TANFIDZ MUKTAMAR
150 Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Sang Surya
Cipt. H. Djarnawi Hadikusumo

Sang Surya telah bersinar


Syahadat dua melingkar
Warna yang hijau berseri
Membuatku rela hati
Ya Allah Tuhan Rabbiku
Muhammad junjunganku
Al Islam agamaku
Muhammadiyah gerakkanku

Di timur fajar cerah gemerlapan


Mengusik kabut hitam
Menggugah kaum Muslimin
Tinggalkan peraduan

Lihatlah Matahari telah tinggi


Di ufuk timur sana
Seruan Illahi Robbi
Sami’na wa Atha’na

Ya Allah Tuhan Robbiki


Muhammad junjunganku
Al Islam Agamaku
Muhammadiyah Gerakkanku.

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
151
KONTAK PERSON

152
PIMPINAN PUSAT IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
PERIODE 2010-2012

No. Jabatan Nama Lengkap e-mail address Contact Person Kantor


1. Ketua Umum Slamet Nur Achmad Effendi fendy@ipm.or.id 0852 7956 0131 Jakarta
2. Ketua Organisasi Infa Wilindaya infawili@yahoo.co.id 0813 7178 8222 Jakarta
3. Ketua Perkaderan Danik Eka Rahmaningtyas dhans.tsaqof@gmail.com 0852 3618 0265 Jakarta
4. Ketua KDI Agus Suroyo suroyo.agus@yaho.com 0818 0260 8965 Jogja
5. Ketua PIP Faliq Mubarok faliq.mubarak@gmail.com 0813 2288 7769 Jakarta
6. Ketua Advokasi Nasrullah daeng_ullah@yahoo.co.id 0852 3409 0092 Jakarta
7. Ketua ASBO Adul Rahman Syah Putra Batubara batubara@ipm.or.id 0815 7853 9029 Jakarta

Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII


TANFIDZ MUKTAMAR
sedekrahmanbahta@ymail.
8. Ketua Hubla Sedek Rahman Bahta 0813 4310 7191 Jakarta
com
9. Ketua Ipmawati Dede Dwi Kurniasih djawa_dede@yahoo.co.id 0818 0474 0040 Jogja
10. Sekretaris Jendral Zulfikar Ahmad Tawalla sangkhalil@gmail.com 0812 4480 0944 Jakarta
11. Sekretaris Organisasi Raspa Laa carita_koe@yahoo.com 0857 2239 9844 Jakarta
12. Sekretaris Perkaderan Moh. Arif Hidayatullah arif.easy@gmail.com 0852 9202 4982 Jogja
13. Sekretaris KDI Indra Jaya Sikumbang sikumbang89@gmail.com 0857 4735 4223 Jogja
ic_onesuccess@yahoo.
14. Sekretaris PIP Marjuansyah 0813 2888 4540 Jogja
com
15. Sekretaris Advokasi Afif Rosadiansyah rosadiansyah@yahoo.com 0819 3107 8865 Jakarta
souwakillumoy@yahoo.
16. Sekretaris ASBO Abdi Robo Souwakil 0812 4728 8800 Jakarta
co.id
dien_fakhrudin@yahoo.
17. Sekretaris Hubla Moh. Dwi Fachruddin 0852 2682 5181 Jogja
co.id
18. Sekretaris Ipmawati Ahmad Fanani mataharipagiii@gmail.com 0857 2647 5661 Jogja
19. Bendahara Umum Arum Dwi Hastutiningsih adhinnina_ipm@yahoo.com 0857 2870 3865 Jogja
kurniati_pamungkas@
20. Bendahara Kurniasih Pamungkas 0274 8389 998 Jogja
yahoo.co.id
novi.rizal.umam@gmail.
21. Bendahara Novi Rizal Umam 0813 2234 6337 Jakarta
com
22. Anggota Organisasi Muh. Fendi Novianto fendinovianto@gmail.com 0878 3913 8539 Jogja
23. Anggota Organisasi Amiq Fikriyati amiq-imut@yahoo.co.id 0821 1509 2545 Jakarta
24. Anggota Perkaderan Wengky Putra Chaniago wengki_chan@yahoo.co.id 0813 7423 8147 Jakarta
25. Anggota Perkaderan Moh. Ihwan bocah_wawan@gmail.com 0813 9396 5880 Jakarta

Ikatan Pelajar Muhammadiyah


ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
26. Anggota Perkaderan Daniati Rahma daniati.rahma@gmail.com 0852 2175 4384 Jogja
27. Anggota KDI Dafri Harweli doveryps@yahoo.com 0813 7459 1736 Jogja
28. Anggota KDI Tri Rahmayanti mayhijau@gmail.com 0818 0421 5694 Jogja

153
latif_ajronmoeslem@yahoo.

154
29. Anggota PIP Latif Ajron 0857 2907 3123 Jogja
com
30. Anggota PIP Asep Purwo Yudi Utomo inspirate_pyu@yahoo.com 0856 4766 6088 Jogja
31. Anggota Advokasi Haris Firman Maulana Sangadji haris_adjib@ymail.com 021 9168 8993 Jakarta
32. Anggota Advokasi Ari Nurrohman kang_ary89@yahoo.com 0857 6940 0003 Jakarta
33. Anggota ASBO Minten Ayu Larasati hijaudewi@yahoo.com 0856 4210 5120 Jogja
ahmadfatoni45@yahoo.
34. Anggota Hubla Ahmat Fathoni 0856 5893 0881 Jakarta
co.id
dzar_albanna945@yahoo.
35. Anggota Hubla Dzar Al-Banna 0853 3702 2225 Jogja
co.id
36. Anggota Hubla Asep Luqman loekman.asep@yahoo.com 0856 9501 8532 Jakarta
37. Anggota Ipmawati Yanu Milanti yanumilanti@gmail.com 0818 0406 2575 Jogja
rahmad_adamipm@yahoo.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII


TANFIDZ MUKTAMAR
38. Anggota Ipmawati Rahmad Adam Latuconsina 0813 4346 5257 Jakarta
com
widia_imuteindia@yahoo.
39. SE Jogja Tri Widiastuti 0856 2872 449 Jogja
com
40. SE Jakarta Agus Maulana goes@ipm.or.id 0897 8289 558 Jakarta
DAFTAR ALAMAT DAN KONTAK PERSON
PIMPINAN WILAYAH IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
PERIODE 2010-2012

Contact Person Jumlah


No. Nama Wilayah Alamat e-mail
Nama Ketua Telp/Hp Daerah
Jl. KHA. Dahlan, No.7, Banda Aceh
1. PW IPM NAD Hendrik 0852 7775 8553 10
23242
Jl. Sisingamangaraja, No.136, Medan
2. PW IPM Sumatera Utara Faizal Azmi 0813 7623 2142 20
20217
sumbar2008@
Jl. Bundo Kanduang, No.1, Padang yahoo.com
3. PW IPM Sumatera Barat Dafri Harweli 0813 7459 1736 15
25118, Fax: 0751 33083 rafiquipm2008@
yahoo.co.id
Jl. KHA. Dahlan, No.88, Pekan Baru
4. PW IPM Riau Andi 0813 6522 3774 11
28124
Jl. Prof. Dr. Hamka, No.03, Tembesi,
5. PW IPM Kepulauan Riau Budi 0898 4000 410 6
Batu Aji, Batam

Ikatan Pelajar Muhammadiyah


ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
denirahmat6867@
6. PW IPM Jambi Jl. KHA. Dahlan, No.10, Jambi 36112 Deni Rahmat 0813 6633 9335 6
yahoo.com
Jl. Jend. A.Yani, No.13 Ulu Palembang
PW IPM Sumatera sang_fajar.civil@
7. 30263, Fajar Kurniawan 0852 7333 5052 14
Selatan yahoo.co.id
Fax: 0711 514240

155
Jl. Letjend. Soeprapto No. 64 Lt. III yudhi_irmmania@
8. PW IPM Bengkulu R. Yudhi Tofani 081271910874 9

156
Bengkulu 38222 yahoo.co.id
Jl. Mentok SMPN. 5 No. 110 RT. 05/03
9. PW IPM Bangka Belitung Kel. Keramat Pangkal Pinang Bangka Situn 0812 7397 163 1
331334
Jl. Kapten Tendean No. 7 Durian Payung
ahmadfatoni45@
10. PW IPM Lampung Bandar Lampung 35116 Fax. 0721 Ahmad Fathoni 0856 5893 0881 14
yahoo.co.id
242117
Jl. Kramat Raya No. 49 Jakarta Pusat Vedro
11. PW IPM DKI Jakarta 0856 1350 751 7
10450 Fernandes
Jl. Ibnu Kholdun III/59, Pisangan,
12. PW IPM Banten Rifky 0856 9148 1793 2
Ciputat, Tangerang 15419
faliq.mubarak@
Kompleks Masjid Nujahidin, Jl. Sancang gmail.com
13. PW IPM Jawa Barat Faliq Mubarok 0813 2288 7769 22
No.6 Bandung 40262 pwipmjabar@

Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII


TANFIDZ MUKTAMAR
yahoo.com
dien_fakhrudin@
14. PW IPM Jawa Tengah Jl. Singosari No. 33 Semarang 50242 M.D Fachruddin 0852 2682 518 35
yahoo.co.id
Jl. Gedongkuning 130 B Yogyakarta arif.easy@gmail.
15. PW IPM DIY M. Arief H 0852 9202 4982 5
55171 com
Jl. Kertomenanggal VI/2 Surabaya
16. PW IPM Jawa Timur Afif Alfian 0856 4905 5766 37
60234
Jl. Imam Bonjol No. 45 Denpasar dzar_albanna945@
17. PW IPM Bali Dzar Al Banna 0853 3702 2225 12
80119 yahoo.co.id
jackycute@gmail.
18. PW IPM NTB Jl. Anyelir No. 2-4 Mataram 83126 Marzuki 0818 0370 2676 7
com
19. PW IPM NTT Jl. Perintis Kemerdekaan Kupang Sahar Hamzah 0812 1300 3375 12
Kompleks Perguruan Muhammadiyah,
20. PW IPM Kalimantan Barat Jl. Ahmad Yani Sepakat No. 3 Pontianak Adi 0852 484 0022 7
78121
ipmkalteng@yahoo.
Masjid Nujahiddin, Jl. Rasak No.19 A
PW IPM Kalimantan co.id
21. Panarung Palangkaraya 73111, Fax. Nur Annisa 0852 4595 5502 6
Tengah pw_kalteng@ipm.
0536-3236083
or.id
PW IPM Kalimantan Jl. Simpang Ulin I RT. 5 No. 51 Sungai
22. Maria 0878 1447 6669 10
Selatan Baru Banjarmasin 70233
Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jl.
PW IPM Kalimantan
23. Gatot Soebroto 2 No.72 Gang Serindit 1 Gun Haryono 0813 4710 0479 7
Timur
samarinda 75117
Jl. Arie Lasut Kel. Ternate Tj. Ling II
No.104 Manado 95232/ Perguruan
24. PW IPM Sulawesi Utara Muhammadiyah Kota Bitung Jl. R.E. Widjan Ngadi 0852 0779 040 7
Martadinata No. 14 Bitung Sulut 9551,
Fax. 04013193641
Jl. Jenderal Sudirman No.166

Ikatan Pelajar Muhammadiyah


ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
25. PW IPM Sulawesi Barat Wonomulyo Polewali Mandar 91352, Muh. Yakub 0852 3428 2662 1
Fax: 042852101
Jl. Kh. Ahmad Dahlan No.12 Palu
26. PW IPM Sulawesi Tengah Risma 081245290904 5
94111

157
sulsel@yahoo.com
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 No. 38

158
27. PW IPM Sulawesi Selatan A. Yani 0852 5552 5770 25 sangkhalil@gmail.
Makasar 90425, Fax: 0411586018
com
PW IPM Sulawesi Jl. KH. Ahmad Dahlan No.10 Kel. Bende
28. Basyir 0813 4164 1541 4
Tenggara Kendari, Sulawese Tenggara 93231
Jl. Sultan Baabulah No. 9 Lt. 2 (Depan
29. PW IPM Maluku Muhajir Bahta 0852 4329 6095 5
Masjid Raya Al Fatah)Ambon 97126
Lt. II Pusdam Kampung Makassar barat
30. PW IPM Maluku Utara Sahril H. Gani 0852 4006 5560 5
Maluku Utara
Jl. Gelatik 1 No.71 Heledulaa Utara Kota dsegeli@yahoo.
31. PW IPM Gorontalo Poppy H 0852 4088 7510 1
Gorontalo com
Jl. Gerilyawan No.49 Abepura Jayapura
32. PW IPM Papua Yoilos Rafly R 0852 5413 7326 10
99351

Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII


TANFIDZ MUKTAMAR
BLANGKO PERMOHONAN
KARTU TANDA ANGGOTA
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Alamat: Jl. KHA. Dahlan, No.103, Lt.II, Telp/Facs. +62-74-411293 Yogyakarta 55262
Jl. Menteng Raya, No.62, Lt. IV, Telp/Facs. +61-21-3103940 Jakarta 10340

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:


Nama Lengkap : _____________________________________________________________
Tempat Tanggal Lahir: _____________________________________________________________
No. Banku Anggota : ________________________ (untuk yang baru di isi oleh petugas)_______
Daerah & Wilayah : ________________________ dan _________________________________
Jabatan di IPM : _____________________________________________________________
Perkaderan Terakhir : _____________________________________________________________
Pendidikan : _____________________________________________________________
Alamat Lengkap : _____________________________________________________________
_____________________________________________________________
________________________ (kode pos) ___________________________
Telepon/Hp : ________________________ Hp: _________________________________
e-mail address : _____________________________________________________________

dengan ini mengajukan permohonan Kartu Tanda Anggota (KTA) Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Bersama ini kami sertakan/kirimkan uang sebagai kelengkapan administrasi sebesar Rp. 10.000,-
dan ongkos kirim (bagi yang dikirim).

____________, __, ________ 20__

Pas foto Pimpinan IPM setempat, Pemohon,


ukuran 3 x 4
berwarna

( ________________ ) ( ________________ )

Pas foto
ukuran 3 x 4
berwarna
Informasi: Widya (085 6287 2449)
Widia_imuteindia@yahoo.com/widia_89@ipm.or.id

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA


Ikatan Pelajar Muhammadiyah
159

You might also like