You are on page 1of 6

http://elearning.gunadarma.ac.

id/docmodul/dinamika_teknik/bab14_menentukan_momen_in
ersia_massa.pdf 6 0ktober 2010 9.18

http://lfd.fmipa.itb.ac.id/artikel.php 6 oktober 2010 10.44

http://lfd.fmipa.itb.ac.id/artikel/Modul_Praktikum_Fidas_I.pdf 6 oktober 2010 10.51

http://www.scribd.com/doc/16603794/M9-Momen-Inersia 6 oktober 2010 10.00

(12,75)²
a = 0,006 m/detik²
Momen inersia roda kecil adalah : I = m R² (g/a - 1)
= 0,1 . 0,026² (9,8/0,006 - 1)
= 0,000068 . 1632,33
= 0,11 kgm²
2.
Massa beban
= 100 gram = 0,1 kg.
Ketinggian
= 70 cm = 0,7 m.
Waktu rata – rata = 14,63 detik
Percepatan benda diperoleh dengan menggunakan rumus :
a = 2h

a = 2 . 0,7
(14,63)²
a = 0,0065 m/detik²
Momen inersia roda kecil adalah : I = m R² (g/a - 1)
= 0,1 . 0,026² (9,8/0,0065 - 1)
= 0,000068 . 1506,6923
= 0,10 kgm²
3.
Massa beban
= 50 gram = 0,5 kg.
Ketinggian
= 50 cm = 0,5 m.
Waktu rata – rata = 15,82 detik
Percepatan benda diperoleh dengan menggunakan rumus :
a = 2h

a = 2 . 0,5
(15,82)²
a = 0,004 m/detik²
Momen inersia roda kecil adalah : I = m R² (g/a - 1)
= 0,5 . 0,026² (9,8/0,004 - 1)
= 0,0003 . 2449
= 0,73 kgm²
4.
Massa beban
= 50 gram = 0,5 kg.
Ketinggian
= 70 cm = 0,7 m.
Waktu rata – rata = 18,95 detik
Percepatan benda diperoleh dengan menggunakan rumus :
a = 2h

a = 2 . 0,7
(18,95)²
a = 0,0039 m/detik²
Momen inersia roda kecil adalah : I = m R² (g/a - 1)
= 0,5 . 0,026² (9,8/0,0039 - 1)
= 0,00003 . 2511,8205
= 0,08 kgm²

Cara III : menggunakan dua beban dan roda besar dengan jari – jari =
26 cm =
0,26 m.
1.
Massa beban I = 100 gram = 0,1 kg.
Masssa beban II = 50 gram = 0,05 kg.
Ketinggian
= 50 cm = 0,5 m.
12

Waktu rata – rata = 1,322 detik


Percepatan benda diperoleh dengan menggunakan rumus :
a = 2h

a = 2 . 0,5
(1,322)²
a = 0,57 m/detik²

Momen inersia roda besar adalah : I = R²[g/a(m1 – m2)-(m1 + m2)]


= 0,26²[9,8/0,57(0,1 – 0,05) – (0,1 + 0,05)]
= 0,07 (0,86 – 0,15)

= 0,05 kgm²
Dari perhitungan diatas tampaklah bahwa antara cara 1, cara 2, dan cara 3 terdapat perbedaan
tentang besarnya momen inersia roda sepeda hal ini disebabkan wujud benda yang digunakan
berbeda serta jarak massa antara cara 1 dan cara 2 berbeda meskipun letak poros atau sumbu
putar sejajar antara roda besar dengan roda kecil sehingga sesuai dengan teori yang tersebut
diatas yang menyatakan bahwa momen inersia suatu benda meskipun wujud fisik hampir mirip
namun memiliki momen inersia yang berbeda-beda. Maka jelaslah bahwa momen inersia sangat
tergantung pada jarak partikel massa (dalam percobaan ini digunakan beban) terhadap sumbu
putar yang dapat dirumuskan I =∫ r² dm (apabila massa berupa elemen yang sangat kecil). Namun
pada cara 3 agak berbeda dengan cara 1 sebab disini digunakan dua beban yang memiliki berat
yang berbeda yang digantung bersebelahan sehingga momen inersia yang timbul sangat
tergantung pada perbedaan berat kedua benda / beban tersebut sehingga hasil yang didapat
berbeda dengan yang didapat dengan menggunakan cara 1 dan pada cara 3 hanya diterapkan
untuk roda sepeda besar dan tidak digunakan untuk roda kecil.

Apabila diinterprestasikan data-data diatas dalam grafik maka didapat dua macam grafik yaitu
grafik I terhadap m
dan I terhadap a, berikut ini merupkan wujud dari grafik tersebut :

Grafik I terhadap m :
Sumbu x = m
Sumbu y = I
Sumbu x = m
0,1 kg
0,005 kg
Sumbu y = I
0,28 kgm²
0,058 kgm²
Grafik 4.1

Grafik I terhadap a :
Sumbu x = a
Sumbu y = I
Sumbu x = a
0,96 kg
0,568 kg
Sumbu y = I
0,28 kgm²
0,058 kgm²
Grafik 4.2
Bab V
Kesimpulan
Berdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :

Cara I : roda besar dengan jari – jari = 26 cm = 0,26 m.
1.
Massa beban
= 100 gram = 0,1 kg.
Ketinggian
= 50 cm = 0,5 m.
Waktu rata – rata = 1,02 detik.
Percepatan
= 0,98 m/detik².
Momen inersia
= 0,28 kgm².
2.
Massa beban
= 100 gram = 0,1 kg.
Ketinggian
= 50 cm = 0,5 m.
Waktu rata – rata = 1,25 detik.
Percepatan
= 0,9 m/detik².
Momen inersia
= 0,3 kgm².
3.
Massa beban
= 50 gram = 0,1 kg.
Ketinggian
= 50 cm = 0,5 m.
Waktu rata – rata = 1,36 detik.
13
Percepatan
= 0,54 m/detik².
Momen inersia
= 0,058 kgm².
4.
Massa beban
= 50 gram = 0,1 kg.
Ketinggian
= 50 cm = 0,5 m.
Waktu rata – rata = 1,57 detik.
Percepatan
= 0,568 m/detik².
Momen inersia
= 0,049 kgm².

Cara II : roda kecil dengan jari – jari = 2,6 cm = 0,026 m.
1.
Massa beban
= 100 gram = 0,1 kg.
Ketinggian
= 50 cm = 0,5 m.
Waktu rata – rata = 12,75 detik
Percepatan
=
0,006 m/detik².
Momen inersia
=
0,11 kgm².
2.
Massa beban
= 100 gram = 0,1 kg.
Ketinggian
= 70 cm = 0,7 m.
Waktu rata – rata = 14,63 detik
Percepatan
=
0,0065 m/detik².
Momen inersia
=
0,10 kgm².
3.
Massa beban
= 50 gram = 0,5 kg.
Ketinggian
= 50 cm = 0,5 m.
Waktu rata – rata = 15,82 detik
Percepatan
=
0,004 m/detik².
Momen inersia
=
0,73 kgm².
4.
Massa beban
= 50 gram = 0,1 kg.
Ketinggian
= 70 cm = 0,7 m.
Waktu rata – rata = 18,95 detik
Percepatan
=
0,0039 m/detik².
Momen inersia
=
0,08 kgm².

Cara III : menggunakan dua beban dan roda besar dengan jari – jari =
26 cm = 0,26 m.
1.
Massa beban I = 100 gram = 0,1 kg.
Masssa beban II = 50 gram = 0,05 kg.
Ketinggian
= 50 cm = 0,5 m.
Waktu rata – rata = 1,322 detik
Percepatan
=
0,57 m/detik²
Momen inersia
=
0,05 kgm²
Apabila diinterprestasikan dalam bentuk grafik maka didapat grafik fungsi linear antara I
terhadap m dan grafik
fungsi parabola antara grafik I terhadap a.

http://www.fi.itb.ac.id/~dede/Seminar%20HFI%202010/CD%20Proceedings/Proceedings/FP%2
026.pdf 6 oktober 2010, 10.26

You might also like