You are on page 1of 6

HISTOLOGI

A. Penjelasan dan Integrasi

 Penjelasan

Istilah histologi berasal dari bahasa yunani, yaitu histos yang berarti “jaringan” dan logia
yang berarti “ilmu yang mempelajari”. Jadi histologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
struktur jaringan hewan (juga manusia) dengan bantuan instrument mikroskop. Jadi histologi
bukan hanya mencakup pengetahuan menganai jaringan, tetapi juga berbagai sel dan sistem
organ. Histologi dapat juga disebut sebagai ilmu anatomi mikroskopis. Bidang biologi ini
amat berguna dalam keakuratan diagnosis tumor dan berbagai penyakit lain yang sampelnya
memerlukan pemeriksaan histologist.

Pengetahuan mengenai setiap hal yang normal merupakan prasyarat penting untuk
mempelajari setiap hal yang abnormal (patologi). Dalam mempelajari histologi kita akan
diperkenalkan dengan hasil-hasil yang diperoleh dari berbagai bentuk mikroskop dan tekhnik
histologi. (Tambajong Jan, 1995)

Dalam pelajaran histologi, ada dau hal yang penting yang menyangkut:
1. Jenis mikroskopik yang dipakai
2. Pembuatan sajian jaringan atau organ dengan cara yang sesuai untuk
dilihat dengan mikroskop.
Pada umumnya perkembangan teknik histologi tertinggal dari kemajuan-kemajuan
teknik yang menyangkut berbagai jenis mikroskop. Mungkin contoh terbaik dalam hal ini
adalah mikroskop elektron. Walaupun mikroskop electron dikembangkan pada awal tahun
1930-an, alat ini belum dimanfaatkan dalam penelitian biologis sampai akhir tahun 1940-an
dan awal tahun 1950-an, yaitu ketika ditemukannya metode pemotongan tipis.
 Integrasi dalam blok sistem saraf

Struktur histologi sistem syaraf pusat

Sistem saraf pusat adalah sistem saraf yang mengandung pusat pengelola rangsang saraf,
rangsang ini setelah ditafsirkan dapat disimpan atau diteruskan ke sistem saraf tepi untuk
menimbulkan tanggapan.

Sistem saraf pusat dibedakan tiga pusat : Cerebrum, Cerebellum dan Medulla spinalis.

A. Cerebrum

Korteks cerebri mempunyai ketebalan satu koma lima sampai empat mm, secara
makroskopik dataran luar menunjukkan bangunan yang disebut : Sulkus (lekukan) dan girus (
peninggian).

Korteks disusun oleh 6 lapisan, berturut-turut dari luar ke dalam :

1. Lamina molekularis (pleksiformis) : sel penyusunnya kecil dan relatip sedikit,


sedangkan unsur serabut lebih menyolok membentuk anyaman (pleksus)

2. Lamina granularis externa : ukuran sel saraf kecil dan banyak

3. Lamina piramidalis externa : jumlah sel jarang, berbentuk piramid kecil

4. Lamina granularis interna : sel saraf kecil banyak

5. Lamina piramidalis interna : sel saraf berbentuk piramid lebih besar. Di daerah
korteks yang disebut area motorika sel saraf khusus berbentuk piramid besar,
dikenal sebagai sel Betz.

6. Lamina multiformis : Sel saraf berbentuk aneka ragam. Disela antara neuronum
terisi oleh neuroglia.

B. Cerebellum

Korteks cereblli terdiri atas tiga lapisan, dari luar ke dalam dijumpai :
1. Stratum molekulare (plexiformis) :

Ø sel saraf sedikit dan kecil

Ø serabut saraf : neurofibra non-myelinata banyak, beranyaman.

2. Stratum neuronarum piriformium : Sel saraf berbentuk serupa botol atau buah
kambu air, berderet, dikenal sebagai sel Purkinje .

3. Stratum granulosum : Sel saraf banyak, kecil dan padat

C. Medulla Spinalis

Kalau pada cerebrum dan cerebellum substantia grisea menempati bagian permukaan dan
substantia alba bagian pusat, maka dalam medula sipnalis keadaan sebaliknya :

1.Substantia grisea : berwarna keabu-abuan, sebab penuh berisi neurosit yang


berkelompok dan membentuk nukleus. Pada lapisan melintang melalui medulla
spinalis, bagian ini menunjukkan gambaran seperti kupu-kupu atau huruf H,
sehingga ada 3 gambaran tanduk :

a. Kornu dorsale : pada medulla spinalis utuh disebut kolumna dorsalis

b.Kornu laterale : pada pada medulla spinalis utuh disebut kolumna lateralis

b.Kornu ventrale : pada medulla spinalis utuh disebut kolumna ventralis

c. Substantia grisea mengandung neurositus : banyak neuroglia, terutama


astrositus neurofibra non-myelinata.

2. Substantia alba : keputih-putihan, menempati bagian luar medulla spinalis. Bagian


ini : Tidak mengandung neurositus, penuh neurofibra myelinata, yang
menyebabkan warna keputih-putihan, neuroglia; oligodendrositus terbanyak,
membuat stratum myelini untuk neurofibra, astrositus sedikit.

3. Kanalis centralis yang berada di pusat medulla spinalis dan berisi liquor
cerebrospinalis mempunyai dinding, dinamakan ependima, tersusun oleh
ependimositus, teratur sebagai epitel.
B. Sejarah dan Perkembangan Histologi

jaringan adalah kumpulan dari banyak sel. maka Untuk mengetahui sejarah dan
perkembangan histologi kita perlu mengetahui bagaimana sel itu sendiri diketemukan, karena
histologi adalah ilmu yang mempelajari struktur jaringan dengan bantuan instrument
mikroskop. Dan bagaimana pula mikroskop itu ditemukan.

 Sejarah penemuan sel

Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber
menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruang-ruang kosong
yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan
istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sil-sel gabus yang
telah matu. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk mengetahui lebih
banyak tentang sel.

Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723)


merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk
mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air.
Yang kemukian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang
menemukan sel hidup.

Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi tentang sel yang
melahirkan teori-teori sel. Beberapa teori sel yang penting sebagai berikut.

a. Sel merupakan kesatuan/unit struktural makhluk hidup


Teori ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (1804-1881) dan Theodor Schwan (1810-1882).
b. Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup
Max Schultze (1825-1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar hidup
kehidupan.
c. Sel sebagai unit pertumbuhan makhluk hidup
Rudolph Virchow (1821-1902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua sel
berasal dari sel sebelumnya).
d. Sel sebagai unit hereditas makhluk hidup
Penemuan-penemuan yang mendukung perkembangan teori sel sebagai berikut.
a. Robert Brown(1812)
b. Felix Durjadin (1835)
c. Johanes Purkinye (1787-1869)

 Sejarah dan perkembangan mikroskop

Garis masa

mikroskop merupakan sejenis alat yang digunakan untuk melihat objek-objek mikro yang
tidak dapat dilihat oleh mata kasar. Berikut adalah garis masa penciptaan mikroskop seawal
penemuannya pada tahun 1590 hinggalah penciptaan mikroskop elektron

garis masa penciptaan mikroskop

tahun penerangan

pembuat cermin mata Belanda , Zaccharias Janssen and Hans Janssen membuat eksperimen
1590 ke atas kanta pembesar yang diletakkan di dalam tiub. Janssen telah menemui objek yang
dilihat melaui tiub tersebut menjadi besar.

ahli fizik berbangsa Inggeris, Robert Hooke telah menggunakan mikroskopnya untuk meneliti
sel gabus. Pada tahun itu, buat pertama kali beliau menggunakan perkataan ‘cell’ umtuk
menunjukkan unit-unit kecil di dalam sel gabus itu.

1665

sel gabus

Anton van Leeuwenhock telah menbina mikroskop ringkas dengan menggunakan kanta
untuk memeriksa darah, ragi (yeast) dan serangga. Leeuwenhock merupakan manusia
1674
pertama yang mencipta kaedah baru mengasah dan mengilap kanta mikroskop untuk
menghasilkan lengkungan bagi pembesaran sehingga 270 diameter.

abad penciptaan kanta melalui penggabungan dua jenis kaca untuk mengurangkan kesan kromatik
ke-18 hasil daripada perbezaan pembiasan cahaya.

1830 Joseph Jackson Lister telah mengurangkan kesan kromatik melalui penggunaan kanta-kanta
pembesar pada jarak tertentu dapat memberikan pembesaran imej objek tanpa
mengaburkannya.

Ernst Abbe telah menulis formula matematik yang diberi nama ‘Abbe Sine Conditon’ yang
1872
telah memberikan resolusi maksimum dalam mikroskop.

Richard Zsigmondy telah mencipta mikroskop ultra yang membolehkan penelitian ke atas
1903
objek kecil di bawah jarak gelombang cahaya.

Ernst Ruska telah mencipta mikroskop elektron. Mikroskop ini bergantung kepada elektron
1931
berbanding cahaya untuk melihat objek.

You might also like