Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya yang dapat digunakan diantaranya adalah : Data, File, Printer,
Koneksi, dan lain sebagainya.
Dalam sebuah Jaringan Komputer, ada komputer yang berfungsi sebagai Server dan ada
pula komputer yang berfungsi sebagai Client / Workstation.
Komputer Server adalah sebuah komputer yang berfungsi sebagai komputer pusat yang
mengatur lalulintas komunikasi data dari masing-masing komputer Client / Workstation,
sehingga jika seluruh komputer Client akan melakukan hubungan komunikasi, akan melalui
komputer Server ini.
Komputer Client adalah kumpulan komputer yang berada pada suatu Jaringan Komputer,
yang masing-masing terhubung ke komputer Server dengan menggunakan media
komunikasi, seperti kabel, fiber optic, dan gelombang radio.
Pada awal mulanya proyek tersebut adalah hanya ingin memanfaatkan sebuah
komputer yang dapat dipakai bersama untuk mengerjakan beberapa proses tanpa
harus banyak membuang waktu. Untuk itulah dibuat suatu Proses Beruntun (Batch
Tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar maka sebuah komputer harus
melayani beberapa terminal, dapat dilihat pada Gambar 1. Sejak itu ditemukan sebuah
konsep Distribusi Proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time
Sharing System). Mulai dari sinilah untuk pertama kalinya bentuk Jaringan
Komputer (Network) diaplikasikan.
Dalam proses TSS ini terlihat perpaduan antara Teknologi Komputer dengan Teknologi
Telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak, dan harga komputer
semakin mahal, maka dimulailah konsep “Proses Terdistribusi “ (Distributed Process).
Seperti terlihat pada Gambar di bawah ini
Error! Not a valid link.
Gambar 2. Konsep Distributed Process
Dalam Proses Terdistribusi ini sudah mutlak diperlukan suatu perpaduan yang
mendalam antara teknologi Komputer dengan teknologi Telekomunikasi, karena
selain proses yang harus didistribusikan, semua Host Komputer wajib melayani
terminal-terminalnya
Selanjutnya ketika harga komputer sudah semakin murah dan konsep Proses
Terdistribusi sudah semakin matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya
Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang disebut dengan LAN
(Local Area Network). Demikian pula ketika internet mulai diperkenalkan, maka
sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai saling berhubungan, dan terbentuklah
apa yang dinamakan WAN (Wide Area Network).
BAB II
JARINGAN KOMPUTER
Peer To Peer
Dalam jaringan Peer To Peer ini, komputer dihubungkan langsung dengan komputer
lainnya tanpa melalui sebuah komputer yang berfungsi sebagai Server (pengontrol
jaringan).
Keunggulan :
1. Biaya operasional relatif lebih murah, karena tidak memerlukan
Server untuk mengorganisasikan jaringan.
2. Kelangsungan kerja jaringan tidak bergantung pada satu Server,
sehingga bila ada salah satu komputer rusak, tidak akan
menyebabkan kerusakan pada seluruh jaringan.
Kelemahan :
1. Unjuk kerja lebih rendah karena setiap komputer harus mengelola
pemakaian aplikasi jaringan dan aplikasi di tempat sendiri
2. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user
dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki
Ir. Endang Sunandar
Jaringan Komputer Edisi - 1
3. Proses Back up data harus dilakukan oleh masing-masing komputer
Client Server
Dalam jaringan Client Server ini, terdapat suatu ketetapan yaitu ada komputer yang
berfungsi sebagai Server dan ada yang berfungsi sebagai Client / Workstation.
Sehingga Server pada tipe jaringan ini disebut dengan Dedicated Server.
Pada tipe jaringan ini, Server berfungsi untuk melayani dan menyediakan fasilitas
bagi komputer-komputer lain yang ada dalam suatu jaringan. Dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Kelemahan :
1. Biaya operasional relatif lebih mahal.
3. Diperlukan adanya suatu komputer khusus yang memiliki
kemampuan lebih.
4. Kelangsungan jaringan sangat tergantung Server, sehingga jika
Server rusak maka seluruh jaringan akan rusak pula.
Keunggulan :
1. Tidak terjadi Collision atau tabrakan data pada saat pengiriman,
karena hanya satu Node saja yang dapat mengirimkan pada suatu
saat.
Kelemahan :
Keunggulan :
1. Unjuk kerja jaringan lebih tinggi, karena setiap Workstation
dihubungkan ke Server dengan jalur tersendiri, sehinggal bandwidth
atau lebar jalur dapat optimal.
2. Jika terdapat gangguan pada satu jalur komunikasi tidak akan
menyebabkan gangguan pada jalur komunikasi lainnya, hanya pada
jalur yang bersangkutan saja.
Kelemahan :
1. Biaya relatif lebih tinggi
2. Kebutuhan jalur komunikasi menjadi lebih banyak, karena setiap
Workstation harus dihubungkan ke Server
Perangkat Komputer
Dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu yang berfungsi sebagai Server dan yang
berfungsi sebagai Workstation.
Ir. Endang Sunandar
Jaringan Komputer Edisi - 1
2. Non-Dedicated Server
Server yang berfungsi selain sebagai Server, juga bisa
digunakan untuk tempat bekerja (Client / Workstation).
Kartu Jaringan
Kartu Jaringan adalah sebuah kartu / Card yang dipasang / ditancapkan
pada motherboard. Kartu Jaringan inilah yang menghubungkan komputer
dengan sistem jaringan.
Orang biasa menyebut kartu jaringan ini dengan istilah LAN Card (Local
Area Network) ataupun NIC (Network Interface Card).
Concentrator
Berfungsi sebagai pusat pengaturan hubungan dalam sistem jaringan.
Diantara peralatan yang digunakan adalah Switch, Hub.
Ir. Endang Sunandar
Jaringan Komputer Edisi - 1
Media Komunikasi
Untuk media komunikasi dalam sistem jaringan komputer dapat
menggunakan kabel, fiber optic, maupun gelombang radio.
BAB III
KOMUNIKASI DALAM JARINGAN KOMPUTER
Kabel
Terdapat beberapa tipe kabel yang dapat digunakan dalam sistem jaringan
komputer, yaitu : Coaxial, Yellow Cable, UTP (Unshielded Twisted Pair).
Kabel Coaxial
Tipe kabel Coaxial banyak digunakan dalam instalasi jaringan karena murah
harganya dan mudah dalam instalasinya.
Beberapa tipe kabel Coaxial yang digunakan dalam jaringan komputer adalah :
1. Coaxial RG-62A/U
2. Coaxial RG-58A/U
3. Coaxial RG8 (Yellow Cable)
Ir. Endang Sunandar
Jaringan Komputer Edisi - 1
Fiber Optic
Merupakan salah satu jenis media transfer data dalam jaringan komputer
dalam bentuk gelombang cahaya
Untuk menggunakan Fiber Optic ini digunakan kartu jaringan yang memiliki
konektor tipe ST (ST Connector)
Kelebihan Fiber Optic :
Kecepatan transfer datanya yang tinggi hingga 1000 Mbps (1 Gbps)
Kemampuan melakukan transfer data dalam jarak yang cukup jauh
hingga mencapai 1 kilometer tanpa bantuan perangkat repeater
Ketepatan dan keamanan transmisi data
Tidak terpengaruh oleh interferensi dari frekuensi-frekuensi luar yang
mengganggu
Kelemahan Fiber Optic :
Harganya yang mahal
Sulit dalam instalasinya mengingat media ini melakukan transfer datanya
dalam bentuk gelombang cahaya, tidak boleh ada jalur yang berbelok
tajam.
Pembahasan lebih detail untuk media Wireless ini akan ditengahkan secara
tersendiri pada bab berikutnya.
¾ Hub
Berfungsi sebagai pusat konsentrasi jaringan atau sentral jaringan yang mengatur komunikasi
data dalam jaringan komputer dan mengontrol terjadinya gangguan dalam jaringan
Seluruh kabel yang berasal dari komputer terhubungke perangkat Hub ini
Sesuai dengan arsitektur jaringan, terdapat beberapa jenis Hub yaitu : Archnet Hub, Token
Ring Hub, Ethernet Hub
Active Hub adalah Hub yang dapat menguatkan sinyal data, sehingga jarak atau jangkauan kabel
dapat lebih panjang
Passive Hub adalah Hub yang tidak dapat menguatkan sinyal data, sehingga jarak atau
jangkauan kabel menjadi lebih pendek
Ukuran Hub ditentukan oleh jumlah port yang ada pada Hub, seperti 8 port, 12 port, 24 port,
48 port
Cascading Hub adalah suatu tehnik untuk menggabungkan beberapa Hub menjadi satu,
sehingga komputer seolah-olah terhubung ke satu Hub.
¾ Swicth
Pada dasarnya sama dengan Hub, bahkan bentuk fisiknya pun dapat dikatakan sama, terdiri dari
beberapa port yang tersedia.
Perbedaannya terletak pada kemampuan, fasilitas yang tersedia, serta cara transfer data diantara
kedua perangkat tersebut.
Sistem pengiriman data dalam jaringan Ethernet diawali dengan pemeriksaan apakah ada data
yang akan dikirimkan, jika ada pengiriman data maka pihak lain akan menunda untuk
melakukan pengiriman data. Jika pada saat bersamaan kedua belah pihak melakukan pengiriman
data, maka akan terjadi tabrakan (collision) diantara paket-paket data tersebut.
Jadi Collision Control adalah adalah suatu kemampuan untuk melakukan pengontrolan
terhadap paket-paket data yang akan dikirim untuk menghindari terjadinya tabrakan diantara
paket-paket data.
Switch memiliki suatu kemampuan yang disebut dengan Collision Control , dimana setiap port-
nya memiliki kemampuan untuk itu
¾ Repeater
Repeater berarti pengulang, alat ini berfungsi untuk mengulang atau menguatkan sinyal data
yang melemah pada sepanjang kabel jaringan.
Setiap kabel memiliki maksimal jarak, jika sebuah jaringan memiliki jarak yang melebihi jarak
maksimal kabel maka akan menyebabkan melemahnya sinyal data yang ditransfer. Untuk
menguatkan sinyal data yang dikirimkan maka diperlukan adanya Repeater agar data dapat
diterima dengan baik.
Tidak diperkenankan memasang Repeater lebih dari 4 buah, karena walaupun sinyal data
menguat tetapi ada suatu pengaruh yang dinamakan Propagation Delay dan Packet Jitter
sebagai akibat adanya pemasangan peralatan tersebut.
Propagation Delay adalah selisih waktu yang terjadi dalam proses perjalanan sinyal data dari
saluran masukan ke saluran keluaran.
Packet Jitter adalah fluktuasi yang terjadi terhadap paket data.
¾ Router
Hampir sama dengan Repeater yaitu untuk memperpanjang jaringan, hanya saja Router ini
digunakan untuk sistem jaringan yang letaknya berjauhan.
Memiliki kemampuan untuk mencari jalur untuk pengiriman data ke tempat yang dituju.
Memiliki kemampuan untuk mentransfer data dengan cepat dan mengontrol pengiriman data
dengan tepat ke tempat tujuan.
¾ Tranceiver
Suatu alat yang digunakan untuk menghubungkan sebuah perangkat dengan fasilitas konektor
yang berbeda ke sebuah media transmisi yang berbeda pula.
Contohnya untu menghubungkan sebuah komputer dengan kabelCoaxial RG-62A/U yang
menjadi backbone sebuah jaringan.
Sebuah Transceiver tidak bisa digunakan untuk menguatkan sinyal data, oleh karenanya
pemasangan Transceiver ini tidak akan menambah jangkauan kabel jaringan.
¾ Modem
Singkatan dari Modulator Demodulator, yaitu suatu alat yang berfungsi untuk mengubah sinyal
analog menjadi sinyal digital, begitu pula sebaliknya.
Menurut bentuknya terbagi menjadi 2 macam yaitu Internal Modem dan External Modem.
Internal Modem adalah sebuah modem yang dipasangkan pada perangkat komputer dengan
cara menancapkannya pada slot expansi mainboard komputer.
Keuntungan Internal Modem adalah tidak membutuhkan sumber tegangan sendiri dan secara
fisik lebih aman dan rapi.
Kelemahan Internal modem adalah tidak dapat dipindah-pindahkan dengan mudah,
membebani sumber daya komputer karena terpasang langsung pada mainboard komputer. Jika
terjadi gangguan seperti petir kemungkinan berimbas pada perangkat komputer lebih besar.
External Modem adalah sebuah modem yang dipasang di luar perangkat komputer, dengan
cara menghubungkannya melalui salah satu serial port yang ada pada perangkat komputer.
Keuntungan External Modem adalah mudah dipindah-pindahkan, mudah dalam
konfigurasinya, memiliki proteksi tersendiri (jika terjadi gangguan petir tidak akan berimbas
pada perangkat komputer).
Kelemahan External Modem adalah membutuhkan sumber tegangan sendiri, dan memakan
tempat pada meja kerja.
BAB IV
LAPISAN DALAM JARINGAN KOMPUTER
Untuk dapat melakukan komunikasi diantara berbagai vendor komputer, diperlukan sebuah aturan
baku yang standard dan disetujui oleh berbagai pihak. Dalam dunia komputer, aturan baku yang standard
ini disebut dengan nama Protokol.
Untuk itulah badan dunia yang menangani masalah standarisasi yaitu ISO (International Standarization
Organization) membuat sebuah aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open
System Interconnection). Dengan demikian diharapkan seluruh vendor perangkat telekomunikasi harus
berpedoman pada model ini dalam mengembangkan protokolnya.
Application
Merupakan lapisan jaringan yang tertinggi. Pada lapisan ini terdapat aplikasi yang
menggunakan data dalam jaringan. Lapisan ini menjadi titik masuknya sebuah pesan ke
dalam jaringan.
Presentation
Lapisan yang digunakan untuk menentukan format data sebelum masuk ke dalam jaringan.
Session
Lapisan yang digunakan untuk mengatur komunikasi data diantara station-station yang
saling berkomunikasi.
Transport
Lapisan yang digunakan untuk mengatur proses pengiriman data dalam jaringan. Juga
berfungsi untuk mengontrol kemungkinan adanya pengiriman data sama.
Network
Lapisan yang digunakan untuk menyalurkan data dari lapisan di atasnya. Pada lapisan ini,
data dipecah menjadi paket data yang dilengkapi dengan alamat asal dan alamat tujuan.
Data Link
Lapisan yang digunakan untuk mendeteksi adanya kesalahan (error detection).
Ir. Endang Sunandar
Jaringan Komputer Edisi - 1
Physical
Lapisan paling bawah dalam struktur lapisan jaringan. Lapisan ini berupa perangkat keras
jaringan seperti kabel, hub, switch, dan lain-lain.
Application / Process
Merupakan lapisan paling atas dari standar DOD, dimana lapisan ini mewakili lapisan
Application, Presentation, dan Session pada standar OSI.
Host to Host
Lapisan ini menjalankan fungsi yang sama dengan lapisan Transpot pada standar OSI.
Internet
Lapisan ini menjalankan fungsi yang sama dengan lapisan Network pada standar OSI.
Network Access
Lapisan ini menjalankan fungsi yang sama dengan lapisan Data Link dan Physical pada
standar OSI.
BAB V
KONFIGURASI PERANGKAT LUNAK
Perangkat lunak dalam sebuah sistem jaringan komputer terdiri dari dua macam yaitu , Perangkat
Lunak Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System), dan Perangkat Lunak Aplikasi yang
digunakan.
Proses konfigurasi perangkat lunak jaringan merupakan pekerjaan yang menentukan bentuk dari sistem
jaringan yang dibangun, diantaranya berkaitan dengan besar kecilnya kapasitas komputer yang digunakan.
Beberapa perbedaan pokok antara sistem operasi Novell Netware dengan Windows NT adalah :
Novell Netware
- Lebih menonjol sebagai sistem operasi berbasis teks
- Menerapkan sistem Dedicated Server
- Menggunakan protokol IPX/SPX
Windows NT
- Lebih menonjol sebagai sistem operasi berbasis grafik
- Menerapkan sistem Non-Dedicated Server
- Menggunakan protokol TCP/IP
BAB VI
KEAMANAN SISTEM JARINGAN
Untuk mengatur user-user yang ada dalam suatu jaringan komputer, perlu adanya seseorang yang bertindak
sebagai administrator jaringan, dimana bertanggung jawab terhadap pengaturan, kelancaran, dan keamanan
jaringan. Untuk itulah dalam sebuah sistem operasi jaringan dibuat sebuah user yang bernama administrator
yang memiliki kewenangan penuh dan sangat luas.
Beberapa hal yang berkaitan dengan masalah pengaturan user jaringan adalah :
Hak dan Kewenangan User
Properti User
Pembatasan Waktu Akses User
Pembatasan Account User
Properti User
Pengaturan Properti User meliputi penambahan dan penghapusan user. Penambahan user pada
jaringan meliputi penambahan user secara fisik dan logika. Secara fisik adalah, user yang
menggunakan komputer dalam suatu jaringan. Secara logika adalah, user yang bisa dikenali oleh
komputer-komputer dalam jaringan, disebut dengan user name.
Salah satu upaya pencegahan terhadap adanya virus komputer adalah dengan menggunakan
program anti virus. Ada banyak program anti virus yang dikenal pada saat ini, diantara dapat
disebut : Norton Anti Virus 2003, Mc Affe, Kaspersky, Norman Virus Control, Panda, PC Cilin,
Antiviral, dan lain-lain.
Inti kerja dari program antivirus ini adalah untuk mencegah terjadinya penyebaran virus
komputer (pada file, media penyimpan, email) meluas pada suatu sistem jaringan komputer. Disini
terjadi adu cepat diantara produsen program anti virus dengan si-pembuat virus, sehingga untuk
mengimbangi perkembangan virus ini, produsen program anti virus secara periodik mengeluarkan
versi up to date, biasanya setiap 1 minggu sekali seperti yang dikeluarkan oleh MC Affe. Hal ini
untuk mengantisipasi dan mengimbangi keluarnya program virus komputer yang terbaru. Untuk
itulah seorang administrator jaringan harus selalu meng-update program anti virusnya secara
priodik.
Firewall
Sesuai dengan asal katanya yang berarti dinding api, hal ini dimaksudkan bahwasanya perlu
adanya perlindungan terhadap suatu sistem jaringan, dengan dipasangkan sebuah perangkat yang
berfungsi seolah-olah seperti dinding api, hal ini agar pihak-pihak luar tidak dapat mengakses sistem
jaringan yang dimiliki.
Terutama sekali adalah jika sistem jaringan yang dimiliki memungkinkan dan mengizinkan untuk
dapat diakses oleh user dari luar, contohnya adalah pada aplikasi e-commerce dimana seorang user
ingin melakukan order barang, dengan dilakukannya proses order ini berarti terjadi akses terhadap
database yang ada pada jaringan komputer yang kita miliki, hal ini rentan sekali akan terjadinya
penyusupan oleh hacker bisa berupa penyebaran virus komputer maupun manipulasi database.
Salah satu metoda yang dapat digunakan adalah dengan dipasangkannya sebuah Firewall, bisa
berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Pemasangan yang baik adalah kombinasi
keduanya yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.
Beberapa program firewall yang cukup bagus yang pernah dicoba oleh penulis diantaranya adalah :
Tiny Personal Firewall, Zone Alarm, dan Armor2 Firewall. Cara kerja dari program Firewall ini
adalah : komputer yang telah dipasangkan program firewal ini akan terus melakukan scanning pada
sistem jaringan untuk menangkap kalau-kalau ada workstation yang melakukan akses ke internet.
Pengaksesan ke internet ini bisa disengaja maupun tidak, yang tidak disengaja inilah yang perlu
diperhatikan karena bisa jadi merupakan suatu pola yang dijalankan oleh kode rahasia yang telah
ditanamkan oleh sebuah website yang sebelumnya pernah diakses.
Jika ada yang mencoba akan mengakses internet melalui sistem jaringan ini, maka program firewall
akan memberitahukan kepada kita apakah kegiatan ini bisa diteruskan atau tidak ?, tentunya ada
pertimbangan yang harus diperhatikan untuk menjawab pertanyaan ini, diantaranya adalah akan
terlihat situs apa yang akan diakses, dari situ kita dapat melihat kewajaran akses ini. Jika memang
wajar maka akses internet dapat diteruskan, jika tidak maka akses internet harus diblock.
BAB VII
SISTEM PENANGANAN DATA
Salah satu keuntungan penggunaan sistem jaringan komputer adalah adanya kemudahan akses data
secara bersama-sama (data sharing). Dengan digunakannya data secara bersama-sama maka besar
kemungkinannya untuk terjadi kerusakan data.
Kerusakan data menjadi hal yang sangat mengganggu manakala data yang mengalami kerusakan tersebut
adalah data penting, yang berakibat lebih dari sekedar proses kerja yang terganggu.
Faktor Luar
Faktor luar ini adalah faktor yang tidak dapat diperkirakan dan tidak dapat diatasi hanya dengan
berbagai bentuk pendekatan keamanan, contohnya adalah adanya hackers dan penyebaran virus
komputer.
Kerusakan atau kelemahan yang terdapat perangkat keras merupakan suatu yang tidak dapat dihindari,
karena sebagus apapun perangkat keras yang dimiliki tetap memiliki kelemahan.
Namun toleransi ini tetap didasarkan atas pertimbangan seberapa cepat suatu sistem dapat melakukan
recovery terhadap kerusakan yang timbul serta kemampuan untuk mengatasi kerusakan tersebut.
Maksudnya adalah bahwa sistem memberikan toleransi terhadap terjadinya kerusakan pada sistem jaringan
dengan memberikan perlindungan data dalam bentuk lain, sehingga meskipun terjadi kerusakan maka hal
tersebut tidak akan mengakibatkan terhentinya seluruh proses dalam sistem jaringan tersebut.
Dengan adanya sistem Fault Tolerance ini diharapkan sistem dapat tetap berjalan sebagaimana mestinya
meski terjadi kerusakan pada media penyimpan data sekalipun.
Hampir semua sistem operasi jaringan menyediakan fasilitas Fault Tolerance untuk menjaga keamanan dan
ketersediaan data dalam bentuk manajemen media penyimpan. Ada dua sistem utama yang hampir selalu
tersedia pada sistem operasi jaringan, yaitu :
Disk Mirroring
Disk Duplexing
Meskipun menggunakan dua buah harddisk dan proses penulisan dilakukan terhadap dua buah
harddisk tersebut, sistem operasi tetap menganggapnya sebagai satu buah harddisk. Begitu pula
dengan user, merekan hanya akan mengenalinya sebagai satu harddisk saja.
Keuntungan dari sistem Disk Mirroring ini adalah bahwa jika terjadi kerusakan pada salah satu
harddisk, maka harddisk yang lain akan mengambil alih, dan data akan tetap aman sehingga proses
kerja akan tetap berlangsung seolah tidak terjadi kerusakan.
Ir. Endang Sunandar
Jaringan Komputer Edisi - 1
Proses baca-tulis ke hard disk pada sistem Disk Mirroring ini berbeda dengan proses baca-tulis
pada satu harddisk. Pada sistem Disk Mirroring ini proses penulisan ke harddisk dilakukan secara
simultan pada kedua buah harddisk tersebut. Hal ini berakibat pada menurunnya kecepatan proses
penulisan data kedalam harddisk. Namun dengan berkembangnya tehnologi disk controller hal ini
sudah bisa diatasi.
Dalam sistem Disk Mirroring dikenal sebuah sistem RAID (Redundant Array Inexpensive
Device) yaitu, suatu perangkat keras Disk Mirroring yang dirancang dapat meningkatkan kerja Disk
Mirroring tanpa tergantung pada kontrol dari perangkat lunak.
Perbedaan utamanya adalah pada jumlah harddisk controller, pada sistem Disk Mirroring
digunakan hanya sebuah disk controller, sedangkan pada sistem Disk Duplexing masing-masing
harddisk dikontrol oleh disk controller sendiri.
Kelebihan sistem Disk Duplexing adalah bahwa dengan digunakannya disk controller yang terpisah
untuk kedua harddisk tersebut, maka kemungkinan terhentinya sistem akibat kerusakan disk
controller menjadi sangat kecil. Sedangkan pada sistem Disk Mirroring jika disk controller
mengalami kerusakan maka kedua harddisk yang ada menjadi tidak berfungsi.
Jika lampu indikator mati berarti bahwa titik yang terhubung pada port tersebut sedang
tidak aktif
Jika lampu indikator menyala berarti bahwa titik yang terhubung pada port tersebut sedang
aktif
Jika lampu indikator menyala dan berkedip-kedip (blink), hal ini menunjukkan bahwa
sedang terjadi proses transfer data pad port tersebut
Jika terjadi kerusakan pada kabel jaringan, maka diperlukan alat ukur dan alat bantu untuk
mengecek kondisi kabel jaringan. Beberapa alat ukur dan alat bantu yang biasa digunakan adalah :
♦ Multimeter
♦ Cable Tester
Multimeter
Alat ini digunakan untuk mengukur beberapa jenis satuan listrik yaitu:
Tegangan Listrik (Volt)
Multimeter ini dapat difungsikan sebagai Voltmeter, yaitu suatu alat yang berfungsi
untuk mengukur tegangan listrik, baik tegangan listrik arus searah (DC) maupun
tegangan listrik arus bolak-balik (AC).
Ir. Endang Sunandar
Jaringan Komputer Edisi - 1
Alat ini juga dapat digunakan untuk menguji (tester) komponen atau rangkaian elektronika,
sehingga alat ini sering disebut dengan nama Multitester.
Cabletester
Selain menggunakan Multimeter untuk mengecek kabel jaringan, dapat pula digunakan alat
Cabletester. Alat ini bisa digunakan untuk mengecek kabel Coaxial dan kabel UTP.
Alat bantu Cabletester ini terdiri dari dua bagian, yaitu yang pertama adalah sebagai tester, dan
bagian yang kedua adalah sebagai terminator untuk kabel UTP. Pada alat yang berfungsi sebagai
tester terdapat dua buah konektor, yaitu konektor BNC untuk kabel Coaxial, dan konektor RJ-4
untuk kabel UTP.
Untuk menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lokal lainnya dapat menggunakan Switch atau Hub,
selanjutnya Switch atau Hub tersebut dihubungkan pada sebuah kabel yang bertindak sebagai Backbone
(tulang belakang), sehingga antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya terhubung melalui kabel
backbone ini. Terlihat pada gambar di bawah ini :
Pada gambar di atas terlihat adanya 2 buah Jaringan Komputer Lokal yang dihubungkan dengan
menggunakan Backbone. Media Backbone ini sebaiknya terpasang lebih dari satu, misalkan 2 – 3 buah, hal
ini dimaksudkan jika ada Backbone yang rusak maka kita masih memiliki beberapa cadangan. Backbone ini
merupakan jalur utama yang menghubungkan Jaringan Komputer Lokal yang satu dengan Jaringan
Komputer Lokal lainnya, otomatis jika Backbone ini rusak, maka Jaringan Komputer Lokal lainnya yang
terhubung menuju Server tidak akan bisa terhubung / terkoneksi.
9.2. Internet
Kita semua tentu mengetahui apa itu internet. Dapat dikatakan bahwa internet itu
merupakan gabungan dari puluhan, ratusan, bahkan ribuan komputer-komputer yang saling
berhubungan satu sama lainnya membentuk satu kesatuan komunikasi.
Ir. Endang Sunandar
Jaringan Komputer Edisi - 1
Sehingga dapat dikatakan bahwa internet itu merupakan sebuah sistem jaringan komputer besar,
yang melibatkan ribuan orang.
Untuk menghubungkan internet dengan jaringan lokal dibutuhkan beberapa perangkat seperti :
Modem
Saluran telepon
Perangkat lunak untuk browsing seperti internet explorer, eudora, netscape navigator.
Protokol TCP/IP, adalah protokol yang digunakan untuk hubungan internet.
ISP (Internet Service Provider), adalah perusahaan penyedia jasa hubungan internet ke
dunia luar.
Fasilitas Dial-up Networking, adalah fasilitas untuk memanggil dan menghubungkan
komputer kita dengan ISP.
Untuk membuat item koneksi pada Dial-up Networking, dapat dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
Klik Start – Program – Accessories, lalu pilih Dial-up Networking.
Selanjutnya klik dua kali icon Make New Connection, masukkan nama item yang akan
digunakan dan pilih modem yang digunakan, lalu klik Next.
Lalu masukkan kode area dan nomor telepon ISP yang akan digunakan untuk akses ke
internet, kita juga dapat memilih country code dari koneksi tersebut.
Selanjutnya akan tampil kotak dialog konfirmasi bahwa proses pembuatan item koneksi
telah selesai, klik Finish.
Hal yang harus dipersiapkan diantaranya adalah : Modem, perangkat lunak untuk Proxy
Server (penulis menggunakan WinGate). Langkah pertama adalah pasang dan install Modem di
komputer Server, lalu install WinGate di komputer Server, selanjutnya adalah setting pada seluruh
komputer Client agar bisa koneksi ke Proxy Server, caranya adalah :
Jika sudah dilakukan langkah-langkah seperti yang disampaikan di atas, maka masing-masing
komputer Client sudah bisa terhubung ke Internet.
BAB X
WIRELESS
Perkembangan jaringan komputer sekarang ini semakin maju saja, saat tulisan ini dibuat sedang
maraknya orang membicarakan dan menggunakan sistem jaringan komputer Wireless yang menggunakan
media gelombang radio pada frekuensi 2.4 Ghz. Aplikasi Wireless LAN boleh dikatakan sebagai sebuah
solusi dari adanya kebutuhan akses sistem jaringan yang cepat dengan biaya murah.
Jaringan Wireless ini bermanfaat untuk membuat atau menghubungkan suatu jaringan yang
lokasinya berjauhan yang tidak berada dalam satu area tertentu. Misalkan kita ingin menghubungkan suatu
jaringan yang lokasinya berjauhan tetapi masih dalam lingkungan satu kota. Jaringan Wireless adalah suatu
solusi yang tepat, selain biaya murah jangkauannya-pun bisa lebih panjang jika dibandingkan dengan
menggunakan media kabel biasa.
Sistem Wireless ini tidak menggunakan media kabel, tapi menggunakan media gelombang radio,
dan jarak maksimal yang dapat diakses adalah sekitar 25 km dengan kecepatan 11 mbps.
Wireless LAN
- Menggunakan sarana media komunikasi gelombang radio.
- Menggunakan perangkat Wireless Network Interface Card (WNIC) yang terpasang pada
komputer.
- Tidak ada perlindungan secara fisik.
- Dapat digunakan secara lokal maupun terhubung dengan ISP (Internet Service Provider).
- Sebagai pusat pengaturan sistem jaringan-nya digunakan Access Point.
- Tidak mengenal istilah kombinasi kabel straight maupun cross.
- Hubungan antara Node harus LOS (Line Of Sight) / bebas pandangan.
Wired LAN
- Menggunakan sarana media komunikasi kabel.
- Menggunakan perangkat Network Interface Card (NIC) yang terpasang pada komputer.
- Ada perlindungan secara fisik.
- Sebagai pusat pengaturan sistem jaringan digunakan Hub atau Switch.
- Mengenal istilah kombinasi kabel straight dan cross.
- Hubungan antara Node tidak harus LOS (Line Of Sight)
Ad Hoc Mode
- Suatu bentuk koneksi jaringan komputer Wireless secara langsung antar komputer tanpa
menggunakan Access Point sebagai pengatur sistem jaringan komputer.
- Seperti jaringan Peer To Peer pada Windows.
- Disebut juga dengan IBSS (Independent Basic Service Set)
Infrastructure Mode
- Suatu bentuk koneksi jaringan komputer Wireless dengan menggunakan Access Point
sebagai pengatur sistem jaringan komputer.
- Seperti jaringan Client Server pada Windows.
- Disebut juga dengan ESS (Extended Service Set)
Beberapa celah yang memungkinkan hackers dapat ‘ mendompleng ‘ sistem jaringan Wireless LAN
kita adalah :
Banyak Wireless LAN yang disetting dengan Konfigurasi Standar (Default
Configuration).
Tidak melakukan setting WEP (Wireless Equivalent Privacy).
Adanya kelemahan pada protokol 802.11b itu sendiri.
Banyak Access Point yang menggunakan Default SSID (Service Set Identifier).
Sinyal Wireless LAN normalnya dapat ditangkap pada kisaran 200 m dari Access Point,
tetapi jika Client menggunakan external antena dapat menangkap sinyal sejauh 1000 m.
Koneksi Wireless LAN antar gedung dapat ditangkap dari bawah hingga sejauh 762 m,
hal ini dikenal dengan nama War Flying.
Resiko-resiko yang mungkin muncul terhadap keamanan Wireless LAN diantaranya adalah :
¾ Pemasangan Access Point pribadi di kantor.
¾ Access Point pribadi dapat diaktifkan di tempat umum.
¾ Dilakukannya Sniffing tanpa diketahui. Untuk melakukan Sniffing, suatu komputer tidak
harus terhubung pada Access Point, dengan demikian seorang pemakai peroroangan
tidak akan mengetahui bahwa komputernya sedang disadap oleh orang lain (Ad Hoc
Mode).
Penerapan Wireless :
1. Jaringan Peer to Peer diantara 2 buah notebook (WPAN : Wireless Personal Area Network)
2. GSM (Global System for Mobile Communication) Æ (WWAN : Wireless Wide Area Network)