Professional Documents
Culture Documents
BAB II
MINERAL DAN BATUAN BEKU
2.1. Mineral
Mineral adalah suatu zat ( fasa ) padat yang terdiri dari unsur atau
persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses
anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai
penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai
strukturkristal. Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini
tergantung darimana kita meninjaunya. Istilah mineral dalam arti geologi
adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat
padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat
fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-
molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun
dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan
menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada
umumnya merupakan zat anorganik.
Sebagian dari mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya
tidak mempunyai susunan dan bangunan kristal sendiri. Pengenalan atau
determinasi mineral mineral dapat didasarkan atas bebagai sifat dari mineral
mineral tersebut.
Gambar 2.1.
Rock Cycle
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1) Galena 4) Kalkopirit
2) Pirit 5) Grafit
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3) Magnetik 6) Hematit
b. Kilap bukan logam (non metallic luster), terbagi atas beberapa
yaitu :
1) Kilap intan (damantin luster), cemerlang cahaya seperti intan.
2) Kilap Kaca (vitreous luster), misalnya pada kuarsa dan kalsit.
3) Kilap sutera (silky luster), kilap yang menyerupai sutera,
misalnya asbes.
4) Kilap damar (resionous luster), kilap seperti dammar,
misalnya sphaleri.
5) Kilap mutiara (pearly luster), kilap seperti sabun, misalnya
serpentin, nepelin.
6) Kilap tanah, kilap suram seperti tanah lampung dan pada
kaolin, bauksit.
Kilap mineral penting diketahui, karena pada
kenampakan sifat fisik inilah dipakai dalam menentukan
mineral yang diselidikinya. Untuk itu perlu dibiasakan
membedakan kilap mineral satu dengan mineral yang
lainnya walau dijumpai kesulitan karena batas kilap
mineral di satu tempat dengan mineral di tempat lain.
b.1.3. Warna
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b.1.5. Kekerasan
Tabel 2.1.
Skala Mohs
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Talk 1
Gipsum 2
Kalsit 3
Fluerit 4
Apatit 5
Otheklas 6
Kuarsa 7
Topas 8
Kerendum 9
Intan 10
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b.1.10. Kemagnetan
b.1.11. Kelistrikan
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Lebih dari 2000 mineral telah diketahui sampai sekarang ini, dan
usaha-usaha untuk mendapatkan mineral-mineral baru terus dilakukan. Dari
jumlah tersebut hanya beberapa yang umum atau sering dijumpai. Mineral-
mineral yang dominan sebagai pembentuk batuan penyusun kerak bumi
disebut mineral pembentuk batuan (Rock Forming Minerals). Selain itu hanya
sekitar 8 unsur yang dominan menyusun mineral-mineral tersebut. Dua unsur
yang paling dominan adalah oksigen dan silikon yang bergabung untuk
menyusun kelompok mineral yang sangat umum yaitu mineral silikat. Setiap
mineral silikat disusun oleh oksigen dan silikon, kecuali kuarsa, ditambah
dengan satu atau lebih unsur lainnya untuk membentuk sifat kelistrikan yang
netral. Setelah mineral silikat, group mineral yang umum adalah mineral
karbonat dengan mineral kalsit merupakan mineral yang paling umum.
Mineral yang umum sebagai pembentuk batuan adalah gipsum dan halit.
Beberapa mineral pembentuk batuan merupakan mineral-mineral yang
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Mineral-mineral tersebut biasanya
merupakan mineral bijih dari logam seperti hematit (besi), sfalerit (seng) dan
galena (timbal). Selain itu group mineral hanya disusun oleh satu unsur saja
yang disebut native mineral seperti emas, platina dan karbon (intan). Perlu
juga dicatat, mineral pembentuk batuan lainnya juga banyak mempunyai nilai
ekonomis tinggi, seperti mineral kuarsa dapat digunakan untuk industri kaca,
mineral kalsit sebagai mineral utama dalam industri semen.
Tabel 2.2.
Kelimpahan dari unsur-unsur dalam kerak bumi
Oxygen (O) 46,6 %
Silicon (Si) 27,7 %
Aluminium (Al) 8,1 %
Iron (Fe) 5,0 %
Calcium (Ca) 3,6 %
Sodium (Na) 2,8 %
Potassium (K) 2,6 %
Magnesium (Mg) 2,1 %
Lainnya 1,5 %
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
merupakan mineral yang umum kedua pada kerak benua, hanya disusun oleh
unsur silikon dan oksigen. Setiap group dari mineral silikat mempunyai
struktur silikat yang karakteristik. Struktur dalam dari mineral berhubungan
erat dengan sifat belahan dari mineralnya. Karena ikatan antara silikon dan
oksigen sangat kaut, maka mineral-mineral silikat cenderung untuk membelah
melalui struktur silikon-oksigen daripada memotong struktur tersebut.
Contohnya mika mempunyai struktur lembarang dan cenderung untuk
membelah melalui bidang lembaran yang tipis. Kuarsa yang mempunyai
ikatan silikon-oksigen sangat kuat pada semua arahnya, tidak mempunyai
bidang belahan
Tabel 2.3.
Mineral-mineral silikat yang umum
Mineral Komposisi Kimia Belahan Struktur Silikat
Olivin (Mg,Fe)SiO4 Tidak ada Tetrahedron tunggal
Group Piroksin (Mg,Fe)SiO3 Dua arah saling tegaklurus
Struktur rantai
Group Amfibol (Ca2Mg5)Si8O22(OH)2 Dua arah 60o dan 120o
Rantai ganda
Mika (Muskovit) (Biotit) KAl3Si3O10(OH)2
K(Mg,Fe)3Si3O10(OH)2 Satu arah Lembaran
Feldspar(Ortoklas)(Plagioklas) KalSi3O8 Dua arah saling tegak
lurus lembaran
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
silikat, maka piroksin mudah terbelah sejajar dengan rantai silikat. Piroksin
merupakan salah satu mineral yang dominan dalam batuan beku basalt yang
merupakan batuan yang umum pada kerak samudera.
Hornblende merupakan mineral yang umum dari kelompok amfibol.
Mineral ini umumnya berwarna hijau gelap sampai hitam. Belahannya dua
arah membentuk sudut 60o dan 120o. Di dalam batuan, hornblende berbentuk
prismatik panjang. Bentuk inilah yang umumnya membedakan dengan
piroksin yang umumnya berbentuk prismatik pendek. Hornblende umumnya
dijumpai pada batuan yang menyusun kerak benua.
Biotit merupakan anggota dari mika yang berwarna gelap karena kaya
akan besi. Seperti mineral mika lainnya, biotit disusun oleh struktur lembaran
yang memberikan belahan satu arah. Biotit mempunyai warna hitam
mengkilap yang membedakan dari mineral ferromagnesian lainnya. Seperti
hornblende, biotit juga banyak dijumpai pada batuan penyusun kerak benua,
termasuk batuan beku granit.
Garnet merupakan mineral yang strukturnya mirip olivin yaitu disusun
oleh tetrahedra tunggal yang dirangkai oleh ion-ion logam. Garnet juga
mempunyai kilap kaca, tidak mempunyai bidang belahan dan pecahan
konkoidal. Warna mineral garnet sangat bervariasi, tetapi yang paling umum
adalah coklat sampai merah tua. Garnet umumnya berbentuk kristal yang
prismatik dan umumnya pada batuan metamorf. Garnet yang transparant
sering dijadikan batu mulia.
Mineral Silikat Non Ferromagnesian terbagi menjadi beberapa yaitu
Muskovit adalah jenis mineral mika yang sangat umum. Berwarna terang
dengan kilap seperti mutiara (pearly) dan seperti mineral mika lainnya
belahannya satu arah. Di dalam bataun muskovit sangat mudah dikenali
karena sangat bercahaya.
Feldspar merupakan group mineral yang sangat umum, dapat
terbentuk pada rentang temperatur dan tekanan yang besar. Group mineral
feldspar mempunyai sifat fisik yang sama. Mineral ini mempunyai bidang
belahan dua arah dan membentuk sudut hampir 90o, relatif keras dan kilap
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
bervariasi antara kilap kaca sampai mutiara. Di dalam batuan mineral ini
dikenali dengan bentuknya yang rektangular dan permukaan yang licin.
Struktur mineral feldspar adalah rangkaian tiga dimensi dari atom
oksigen bergabung dengan atom silikon. Seperempat sampai setengah dari
atom silikon tergantikan oleh aton aluminium. Perbedaan valensi antara
aluminium (+3) dan silikon (+4), menyebabkan terjadinya inklusi satu atau
lebih oleh ion-ion seperti potasium (-1), sodium (-1) dan kalsium (+2).
Karena adanya perbedaan inklusi didalam strukturnya, mineral feldspar dapat
dibedakan menjadi 2 macam. Mineral ortoklas merupakan mineral feldspar
dengan ion potasium di dalam struktur kristalnya. Plagioklas feldspar adalah
mineral feldspar dengan ion kalsium dan atau sodium di dalam struktur
kristalnya.
Kuarsa merupakan mineral silikat yang hanya disusun oleh silikon dan
oksigen. Mineral kuarsa juga sering disebut silika karena komposisinya SiO2.
Karena struktur kuarsa mengandung dua atom oksigen untuk tiap atom
silikon, maka tidak dibutuhkan lagi ion positif untuk menjadikan mineral
kuarsa ini netral. Struktur kristal kuarsa membentuk jaringan tiga dimenasi
yang lengkap antara ion oksigen disekitar ion silikon, sehingga membentuk
suatu ikatan yang kuat antara keduanya. Akibatnya kuarsa tidak mempunyai
bidang belahan, sangat keras dan resisten terhadap proses pelapukan. Kuarsa
mempunyai belahan konkoidal. Pada bentuknya yang sempurna kuarsa sangat
jernih, membentuk kristal heksagonal dengan bentuknya piramidal. Warna
mineral kuarsa sangat bervariasi tergantung pada proses pengotoran pada
waktu pembentukannya. Variasi warna ini menyebabkan adanya bermacam
mineral kuarsa. Mineral kuarsa yang umum adalah kuarsa susu (putih), kuarsa
asap (abu-abu), kuarsa ros (pink), ametis (purple) dan kristal batuan (clear).
Lempung adalah terminologi untuk kompleks mineral yang seperti
mika mempunyai struktur lembaran. Mineral lempung pada umumnya
berbutir sangat halus dan hanya dapat dipelajari dengan bantuan mikroskop.
Mineral lempung merupakan hasil dari pelapukan kimia mineral silikat,
sehingga mineral ini sangat dominan menyusun soil yang terdapat pada
permukaan bumi. Salah satu mineral lempung yang sangat umum adalah
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
29. Tembaga
30. Intan
31. Sulfur
32. Grafit Au
33. Cu
Selain itu, untuk menentukan komposisi di mineral cukup
mempergunakan indeks warnanya dari mineral. Yaitu :
1. Mineral felsik
Mineral yang berwarna terang atau mineral yang memiliki unsur
asam, contohnya :
a. Kuarsa
b. Miscovit
c. Orthoklas
d. Plagioklas
2. Mineral Mafik
Mineral yang berwarna gelap atau mineral yang memiliki unsur
basa, contohnya :
a. Olivin
b. Piroksin
c. Amphibol
d. Biotit
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
kita dapat menggunakan klasifikasi yang tepat, maka kita akan mendapatkan
hasil yang memuaskan.
Gambar 2.2.
Siklus Batuan
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3) Granularitas
Pada batuan beku non fragmental tingkat granularitas
dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
a) Equigranulritas
Disebut equigranularitas apabila memiliki ukuran
kristal yang seragam. Tekstur ini dibagi menjadi 2 yaitu :
• Fenerik Granular bila ukuran kristal masih bisa
dibedakan dengan mata telanjang.
• Afinitik apabila ukuran kristal tidak dapat
dibedakan dengan mata telanjang atau ukuran
kristalnya sangat halus.
b) Inequigranular
Apabila ukuran kristal tidak seragam. Tekstur ini
dapat dibagi lagi menjadi :
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
d. Komposisi Mineral
Berdasarkan mineral penyusunnya batuan beku dapat
dibedakan menjadi 4 yaitu :
1) Kelompok Granit – Riolit
Berasal dari magma yang bersifat asam,terutama
tersusun oleh mineral-mineral kuarsa ortoklas, plaglioklas
Na, kadang terdapat hornblende,biotit,muskovit dalam
jumlah yang kecil.
2) Kelompok Diorit – Andesit
Berasal dari magma yang bersifat intermediet,
terutama tersusun atas mineral - mineral plaglioklas,
Hornblande, piroksen dan kuarsa biotit,orthoklas dalam
jumlah kecil.
3) Kelompok Gabro – Basalt
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b) Intermediet
Batuan beku yang berwarna gelap sampai hitam
umumnya batuan beku intermediet diman jumlah mineral
felsik dan mafiknya hampir sama banyak.
c) Basa (Mafik)
Batuan beku yang berwarna hitam kehijauan
umumnya adalah batuan beku basa dengan mineral penyusun
dominan adalah mineral-mineral mafik.
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Satrio Ramadhan
H1C109070
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Satrio Ramadhan
H1C109070