Professional Documents
Culture Documents
Sumber energi merupakan salah satu sumber daya alam. Sumber daya alam dapat dibagi
dalam 2 kelompok, yaitu; sumber daya alam terbarui dan sumber daya alam tak terbarui.
Demikian juga dengan sumber energi yang dapat dikelompokkan dalam sumber energi
terbarui dan sumber energi tak terbarui.
a. Sumber energi terbarui adalah sumber energi yang dapat digunakan tanpa batas waktu
karena dapat dipulihkan dalam waktu cepat. Sumber energi tersebut tidak bisa habis.
Misalnya tenaga air (karena terjadinya siklus air), panas bumi, biomassa, angin dan
sinar matahari langsung. Pemanfaatan sumber energi terbarui sampai saat ini masih
sangat terbatas, hal ini disebabkan oleh keterbatasan teknologi dan besarnya biaya
yang dibutuhkan untuk mengubah energi tersebut menjadi energi listrik atau yang
lainnya. Sebagai contoh; pemakaian solar sel sebagai sumber listrik, pemakaian angin
sebagai sumber energi listrik dan sebagainya.
b. Sumber energi tak terbarui adalah sumber energi yang keberadaannya sangat terbatas,
karena proses pembentukannya memerlukan waktu yang sangat panjang (jutaan
tahun). Proses pembentukannya kembali berjalan sangat lama dibandingkan dengan
eksploitasinya, sehingga sumber energi tersebut dapat habis. Sumber energi tak
terbarui dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu bahan bakar fosil dan bahan bakar
nuklir.
Bahan bakar fosil berupa minyak bumi, gas bumi dan batubara yang selama jutaan
tahun terbentuk dan tersimpan di dalam bumi yang berasal dari mikroorganisme,
tumbuh-tumbuhan dan binatang. Proses pembentukan sumber energi fosil memerlukan
tekanan dan suhu tinggi yang terdapat di dalam perut bumi. Eksploitasi sumber energi
Bahan bakar nuklir berasal dari Uranium, energi yang dihasilkan dari uranium tidak
dilepaskan melalui proses pembakaran, tetapi melalui proses reaksi pemisahan inti
atom yang pada akhirnya akan menghasilkan energi panas tinggi. Pada PLTN, energi
panas tersebut digunakan untuk memanaskan air sehingga terbentuk uap sebagai
penggerak turbin untuk menggerakan generator listrik sebagai sumber energi listrik
yang kita gunakan.
2. ENERGI TERSAMAR
Bila kita menggunakan kompor gas atau menyalakan TV, berarti kita mengkonsumsi
energi secara langsung dan dapat diketahui jumlahnya. Tetapi bila kita membeli suatu
produk, kita seharusnya tidak berfikir pada energu yang hanya terdapat pada produk
itu sendiri, malinkan juga harus difikirkan tentang berapa banyak energi yang
dibutuhkan untuk produksi, penyimpanan dan transportasi produk tersebut.
Selain mengandung jumlah energi tertentu, sebuah produk juga mempunyai energi
yang tidak secara langsung terdapat pada produk itu tetapi mempengaruhi nilai
produk, disebut “energi tersamar”. Energi tersamar ini adalah energi yang digunakan
untuk pembuatan, penyimpanan dan transportasi sebuah produk, tetapi tidak
mencerminkan energi yang terkandung dalam produk tersebut.
Pada umumnya 1 kg beras mengandung 1.330 kkal. Bila kita bandingkan 1 kg beras
jawa dengan 1 kg beras impor dari thailand, kandungan energinya sama 1.330
kkal./kg. tetapi energi tersamar yang terkandung pada beras impor dari thailand tidak
sama dengan beras jawa, hal ini karena beras thailand memerlukan energi untuk
transportasi (minyak bumi/energi listrik) yang lebih besar dibandingkan dengan beras
jawa yang tranportasinya tidak terlalu jauh.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jika kita hendak menghemat
energi, kita juga harus mempertimbangkan jumlah energi tersamar yang dikandung
dalam sebuah produk.
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa polusi air, udara, dan tanah, beriring
dengan faktor lingkungan lain, menjadi penyebab 40 persen kematian manusia di
dunia, kata pakar ekologi dari Universitas Cornell di Amerika Serikat (AS), David
Pimentel.
Menurut data penelitian tahun 2004 oleh Pusat Populasi, sekitar 2,2 juta bayi dan anak
meninggal tiap tahun akibat diare, sebagian besar diakibatkan kontaminasi air dan
makanan. Masih menurut data itu, air yang terpapar zat polutan di Afrika dan India
menyebabkan kematian 1,4 juta orang tiap tahun. Mereka meninggal akibat penyakit-
penyakit seperti kolera dan disentri.
"Sanitasi dan kebersihan air, di seluruh dunia, adalah penyebab utama penyebaran
penyakit," kata ilmuwan di WHO, Annette Pruss-Ustun.
Dalam pengambilan dan pemakaian sumber energi dari alam selalu menimbulkan
dampak terhadap lingkungan, misalnya udara dan iklim, perairan dan tanah.
Pada pembakaran sumber energi fosil (minyak bumi, batubara dll) selain
menghasilkan energi juga menimbulkan emisi karbon dioksiada (CO2), emisi
nitrogen oksida (NOx), emisi sulfur dioksida (SO2), emisi metana (CH4) dan lain
lain yang menyebabkan pencemaran udara dan mengakibatkan adanya hujan
asam, efek rumah kaca, smoog dan pemanasan global sampai penipisan lapisan
ozon.
Masalah lain timbul terhadap tanah adalah sampah nuklir. Sampah nuklir
merupakan semua sisa bahan (padat atau cair) yang dihasilkan dari proses
Di samping bahan insulasi yang baik, rumah nol energi juga menggunakan sumber
energi yang dapat diperbarui, seperti energi matahari.
Sedan Hibrida Toyota Prius tahun 2007 SUV Hibrida Ford Escape tahun 2007
Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan energi terbaharukan
meliputi pemakaian energi alternatif dengan memanfaatan limbah menjadi biogas,
biodiesel, biomass, pengembangan energi angin, energi panas bumi (geothermal), dan
Secara umum, konservasi dan efisiensi energi dapat dilakukan dengan melakukan
penghematan energi, baik energi yang secara langsung kita gunakan maupun energi
tersamar yang kita gunakan pada saat kita membeli dan menafaatkan sebuah produk.
Pada lingkup institusi, tindakan penghematan energi dapat dikategorikan sebagi berikut:
a. Organisasi
Langkah yang diambil dalam pengorganisasian membutuhkan dana yang relatif sedikit
dan sudah menunjukkan adanya penghematan biaya dan energi, namun dalam
pelaksanaannya sangatlah sulit jika dilihat dari perlunya perubahan perilaku
pemakainya. Contohnya dengan memasang slogan “matikan lampu jika tidak
digunakan” atau “matikan air jika bak sudah penuh” dan lain sebagainya.
Membutuhkan biaya yang relatif rendah sampai menengah dan sudah menunjukkan
adanya penghematan biaya dan energi, penghematan energi pada peralatan dapat
ditekan dengan membeli peralatan baru untuk menggantikan yang lama atau
melengkapinya. Namun dalam pelaksanaannya cukup sulit dalam mengubah perilaku
pemakai dan memerlukan waktu impas yang agak lama. Misalnya menggunakan
peralatan yang membutuhkan daya yang rendah, menggunakan timer/pengatur waktu
dan lain sebagainya.
Membutuhkan biaya yang relatif mahal, karena harus melakukan perubahan pada
bangunan/renovasi atau membuat bangunan baru sehingga penghematan energinya
besar. Tindakan ini memiliki waktu impas jangka menengah sampai jangka panjang
dan sangat mudah dalam mangubah perilaku pemakainya. Namun tindakan ini sangat
jarang dilakukan karena keterbatasan dana.
Organisasi
sulit
Instalasi
Pengelolaan energi yang baik didasarkan pada prinsip – prinsip konservasi energi,
efisiensi energi, dan diversifikasi energi.
Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi
yang sering disebut sebagai “efek rumah kaca”. Sebagian besar ozon stratosfer
dihasilkan di kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan skala-
besar putaran atmosfer semasa musim salju hingga musim semi. Umumnya
kawasan tropis memiliki ozon yang rendah.
Karena sifat racun yg dimiliki oleh ozon ini, manusia menemukan ide
seharusnya ozon bisa dimanfaatkan seperti: untuk membunuh kuman-kuman
penyakit.
c. MANFAAT OZON
Pemanfaatan ozon telah dilakukan lebih dari seratus tahun yang lalu. Ozon
pertama kali di pergunakan oleh Nies dari Prancis pada tahun 1906 untuk
membersihkan air minum. Berawal dari kesuksesan Nies ini di berbagai negara
Eropa penggunaan ozon untuk mengolah air minum berkembang pesat.
Di Asia, pemanfaatan ozon untuk mengolah air minum pertama kali dilakukan di
Kota Amagasaki, Jepang, pada tahun 1973. Namun, pemanfaatan pada waktu
masih terbatas hanya untuk menghilangkan bau. Di Amerika, pemanfaatan ozon
termasuk lambat, ozon dipergunakan pertama kali pada pusat pengolahan air di
Los Angeles pada tahun 1987.
Memasuki tahun 1990-an pemanfaatan ozon berkembang sangat pesat. Berbagai
pemanfaatannya antara lain, ozon untuk pengolahan air minum dan air limbah,
ozon untuk sterilisasi bahan makanan mentah, serta ozon untuk sterilisasi
peralatan.
Luasnya ruang lingkup penggunaan ozon ini tidak terlepas dari sifat ozon yang
dikenal memiliki sifat radikal (mudah bereaksi dengan senyawa disekitarnya) serta
memiliki oksidasi potential 2.07 V. Ozon dengan kemampuan oksidasinya dapat
menguraikan berbagai macam senyawa organik beracun yang terkandung dalam air
limbah, seperti benzene, atrazine, dioxin (Daito, 2000), dan berbagai zat pewarna
organik (Sugimoto, 2000).
Melalui proses oksidasinya pula ozon mampu membunuh berbagai macam
microorganisma seperti bakteri Escherichia coli, Salmonella enteriditis, serta
berbagai bakteri pathogen lainnya (Violle, 1929).
Ozon juga dapat dipergunakan untuk mengawetkan bahan mentah makanan
seperti daging dan ikan dengan menghambat perkembangan jamur (Kuprianoff,
Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer
sebelum dihapuskan.
Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam
stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV,
dan membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan
menghasilkan LUBANG OZON.
Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar UV memasuki bumi.
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian
tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut
f. REGULASI
1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu
atas permintaan “United Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai
Penyelidikan Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi
pemantauan dan penyelidikan ozon dalam jangka panjang. Semua data dari tapak
pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto,
Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional.
1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan
ozon;
1987, ditandatangani Protokol Montreal, suatu perjanjian untuk perlindungan
terhadap lapisan ozon. Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk
Amerika Serikat.
1990, Pelarangan total terhadap penggunaan CFC sejak diusulkan oleh Komunitas
Eropa (sekarang Uni Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden AS
George Bush.
1991, Untuk memonitor berkurangnya ozon secara global, National Aeronautics
and Space Administration (NASA) meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer. Satelit
dengan berat 7 ton ini mengorbit pada ketinggian 600 km (372 mil) untuk
mengukur variasi ozon pada berbagai ketinggian dan menyediakan gambaran jelas
pertama tentang kimiawi atmosfer di atas.
1995, lebih dari 100 negara setuju untuk secara bertahap menghentikan produksi
pestisida metil bromida di negara-negara maju. Bahan ini diperkirakan dapat
menyebabkan pengurangan lapisan ozon hingga 15 persen pada tahun 2000.
1995, CFC tidak diproduksi lagi di negara maju pada akhir tahun dan dihentikan
secara bertahap di negara berkembang hingga tahun 2010.
Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih sedikit menyebabkan kerusakan lapisan
ozon bila dibandingkan CFC, digunakan sementara sebagai pengganti CFC
• hingga 2020 pada negara maju dan
• hingga 2016 di negara berkembang.
g. UPAYA INDONESIA
Indonesia telah menjadi negara yang turut menandatangani Konvensi Vienna
maupun Protokol Montreal sejak ditetapkannya Keputusan Presiden No 23 Tahun
1992. Berdasarkan Keputusan Presiden itu, Indonesia juga punya kewajiban untuk
melaksanakan program perlindungan lapisan ozon (BPO) secara bertahap.
Secara nasional Indonesia telah menetapkan komitmen untuk menghapus
penggunaan BPO (Bahan Perusak Lapisan Ozon) pada akhir tahun 2007, termasuk
menghapus penggunaan freon dalam alat pendingin pada tahun 2007. Untuk
mencapai target penghapusan CFC pada tahun 2007, Indonesia telah
menyelenggarakan beberapa program. Dana untuk program penghapusan CFC
diperoleh dalam bentuk hibah dari Dana Multilateral Montreal Protocol (MLF), di
mana UNDP menjadi salah satu lembaga pelaksana. Dengan dukungan dari UNDP,
Tindakan yang dapat kita lakukan saat ini demi memelihara lapisan ozon, misalnya
mulai mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang
mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan pelindung bumi dari sinar UV ini.
Untuk itu, diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif
masyarakat dalam program perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai
penanggulangan penipisan lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk,
dan teknologi yang tidak merusak lapisan ozon. Bila tidak, maka proses penipisan
ozon akan semakin meningkat dan mungkin saja akan menyebabkan lapisan ini
tidak dapat dikembalikan lagi ke bentuk aslinya.
<http://www.technologyindonesia.com/columns.php?id=21>
<http://ozonsilampari.wordpress.com/2008/01/30/lapisan-ozon-di-stratosferbagian-i/>
<http://www.msnbc.msn.com/id/16725521/site/newsweek/>
<http://www.technologyindonesia.com/productinfo.php?page_mode=detail&id=13>
<http://klipingut.wordpress.com/2008/05/14/selamatkan-bumi-kita-bagian-ii/>