You are on page 1of 15

Oktober 2008

VEDCA KONSERVASI ENERGI DAN LINGKUNGAN

Materi Diklat Fisika Terapan | Rusdiono M.


PENDAHULUAN

Bersama dengan meningkatnya kesejahteraan hidup manusia di seluruh dunia, maka


meningkat pula penggunaan energi yang tak dapat diperbaharui (bensin, solar, minyak
tanah, batubara dan lainnya) maupun energi yang dapat diberbaharui (matahari, angin,
panas bumi, dll).

Pada dasarnya terdapat 4 kelompok/sektor yang menggunakan energi untuk melakukan


kegiatannya, yaitu: transportasi, industri, rumah tangga dan pertanian. Sektor transportasi
merupakan tulang punggung perekonomian, sebagai sumber energinya membutuhkan
minyak bumi (solar, bensin, minyak tanah) dalam jumlah besar. Sektor industri
dikembangkan untuk menghasilkan bahan-bahan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia, sumber energi yang digunakan adalah minyak bumi, batubara, dan
tenaga listrik. Pada sektor rumah tangga, pemenuhan energi yang digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari adalah kayu bakar, minyak tanah, LPG/gas bumi, dan tenaga listrik.
Sedangkan pada sektor pertanian, energi digunakan untuk member pupuk yang berasal dari
energi kimia dan pada proses pengolahan tanah digunakan traktor yang berbahan bakar
solar.

1. SUMBER ENERGI DAN PEMANFAATANNYA

Sumber energi merupakan salah satu sumber daya alam. Sumber daya alam dapat dibagi
dalam 2 kelompok, yaitu; sumber daya alam terbarui dan sumber daya alam tak terbarui.
Demikian juga dengan sumber energi yang dapat dikelompokkan dalam sumber energi
terbarui dan sumber energi tak terbarui.

a. Sumber energi terbarui adalah sumber energi yang dapat digunakan tanpa batas waktu
karena dapat dipulihkan dalam waktu cepat. Sumber energi tersebut tidak bisa habis.
Misalnya tenaga air (karena terjadinya siklus air), panas bumi, biomassa, angin dan
sinar matahari langsung. Pemanfaatan sumber energi terbarui sampai saat ini masih
sangat terbatas, hal ini disebabkan oleh keterbatasan teknologi dan besarnya biaya
yang dibutuhkan untuk mengubah energi tersebut menjadi energi listrik atau yang
lainnya. Sebagai contoh; pemakaian solar sel sebagai sumber listrik, pemakaian angin
sebagai sumber energi listrik dan sebagainya.

b. Sumber energi tak terbarui adalah sumber energi yang keberadaannya sangat terbatas,
karena proses pembentukannya memerlukan waktu yang sangat panjang (jutaan
tahun). Proses pembentukannya kembali berjalan sangat lama dibandingkan dengan
eksploitasinya, sehingga sumber energi tersebut dapat habis. Sumber energi tak
terbarui dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu bahan bakar fosil dan bahan bakar
nuklir.

Bahan bakar fosil berupa minyak bumi, gas bumi dan batubara yang selama jutaan
tahun terbentuk dan tersimpan di dalam bumi yang berasal dari mikroorganisme,
tumbuh-tumbuhan dan binatang. Proses pembentukan sumber energi fosil memerlukan
tekanan dan suhu tinggi yang terdapat di dalam perut bumi. Eksploitasi sumber energi

Konservasi Energi dan Lingkungan 2


fosil pada saat ini sangat tinggi tanpa mengingat proses pembentukannya kembali
sehingga suatu saat bahan bakar tersebut akan habis.

Bahan bakar nuklir berasal dari Uranium, energi yang dihasilkan dari uranium tidak
dilepaskan melalui proses pembakaran, tetapi melalui proses reaksi pemisahan inti
atom yang pada akhirnya akan menghasilkan energi panas tinggi. Pada PLTN, energi
panas tersebut digunakan untuk memanaskan air sehingga terbentuk uap sebagai
penggerak turbin untuk menggerakan generator listrik sebagai sumber energi listrik
yang kita gunakan.

2. ENERGI TERSAMAR

Bila kita menggunakan kompor gas atau menyalakan TV, berarti kita mengkonsumsi
energi secara langsung dan dapat diketahui jumlahnya. Tetapi bila kita membeli suatu
produk, kita seharusnya tidak berfikir pada energu yang hanya terdapat pada produk
itu sendiri, malinkan juga harus difikirkan tentang berapa banyak energi yang
dibutuhkan untuk produksi, penyimpanan dan transportasi produk tersebut.

Selain mengandung jumlah energi tertentu, sebuah produk juga mempunyai energi
yang tidak secara langsung terdapat pada produk itu tetapi mempengaruhi nilai
produk, disebut “energi tersamar”. Energi tersamar ini adalah energi yang digunakan
untuk pembuatan, penyimpanan dan transportasi sebuah produk, tetapi tidak
mencerminkan energi yang terkandung dalam produk tersebut.

Untuk menghasilkan sebuah produk dengan kandungan energi(kalori) yang sama,


mungkin saja diperlukan energi tersamar yang berbeda-beda, bergantung pada cara
produksi, penyimpanan dan transportasinya. Hal tersebut di atas dapat dijelaskan
lebih lanjut pada produksi beras sebagai berikut:

Pada umumnya 1 kg beras mengandung 1.330 kkal. Bila kita bandingkan 1 kg beras
jawa dengan 1 kg beras impor dari thailand, kandungan energinya sama 1.330
kkal./kg. tetapi energi tersamar yang terkandung pada beras impor dari thailand tidak
sama dengan beras jawa, hal ini karena beras thailand memerlukan energi untuk
transportasi (minyak bumi/energi listrik) yang lebih besar dibandingkan dengan beras
jawa yang tranportasinya tidak terlalu jauh.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jika kita hendak menghemat
energi, kita juga harus mempertimbangkan jumlah energi tersamar yang dikandung
dalam sebuah produk.

3. DAMPAK PEMANFAATAN ENERGI

Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa polusi air, udara, dan tanah, beriring
dengan faktor lingkungan lain, menjadi penyebab 40 persen kematian manusia di
dunia, kata pakar ekologi dari Universitas Cornell di Amerika Serikat (AS), David
Pimentel.

Konservasi Energi dan Lingkungan 3


Ia memperkirakan, tiap tahunnya sekitar 62 juta kematian atau 40 persen dari total
kematian di umat manusia di dunia disebabkan oleh faktor lingkungan, terutama zat
polutan organik dan kimiawi yang terakumulasi dalam udara yang dihirup dan air yang
diminum setiap hari. Air yang terkontaminasi dengan kotoran bisa menjadi media
transmisi penyakit saluran pencernaan seperti kolera, gangguan usus (yang bisa
bercampur dengan masalah kesehatan lain bisa menimbulkan malnutrisi), dan berbagai
penyakit lain yang telah membunuh jutaan orang tiap tahun, terutama anak-anak.

Menurut data penelitian tahun 2004 oleh Pusat Populasi, sekitar 2,2 juta bayi dan anak
meninggal tiap tahun akibat diare, sebagian besar diakibatkan kontaminasi air dan
makanan. Masih menurut data itu, air yang terpapar zat polutan di Afrika dan India
menyebabkan kematian 1,4 juta orang tiap tahun. Mereka meninggal akibat penyakit-
penyakit seperti kolera dan disentri.

"Sanitasi dan kebersihan air, di seluruh dunia, adalah penyebab utama penyebaran
penyakit," kata ilmuwan di WHO, Annette Pruss-Ustun.

Dalam pengambilan dan pemakaian sumber energi dari alam selalu menimbulkan
dampak terhadap lingkungan, misalnya udara dan iklim, perairan dan tanah.

a. Dampak terhadap udara dan iklim

Pada pembakaran sumber energi fosil (minyak bumi, batubara dll) selain
menghasilkan energi juga menimbulkan emisi karbon dioksiada (CO2), emisi
nitrogen oksida (NOx), emisi sulfur dioksida (SO2), emisi metana (CH4) dan lain
lain yang menyebabkan pencemaran udara dan mengakibatkan adanya hujan
asam, efek rumah kaca, smoog dan pemanasan global sampai penipisan lapisan
ozon.

b. Dampak terhadap perairan

Eksploitasi minyak bumi, khususnya dalam hal penampungan dan pengangkutan


minyak bumi yang tidak layak mengakibatkan bocornya tangker minyak atau
kecelakaan lain yang mengakibatkan tumpahnya minyak kelaut, sungai atau tanah.
Hal ini menyebabkan pencamaran perairan.

c. Dampak terhadap tanah

Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui misalnya dari


pertambangan batubara dan pembuangan sampah nuklir. Masalah yang berkaitan
dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan batubara sistem open
cast (galian terbuka). Penambangan sitem ini memerlukan lahan yang sangat luas.
Perlu diketahui bahwa lapisan batubara terdapat di tanah yang subur, sehingga
bila tanah tersebut digali amaka tidak akan dapat dimanfaatkan untuk lahan
pertanian atau hutan untuk selama waktu tertentu.

Masalah lain timbul terhadap tanah adalah sampah nuklir. Sampah nuklir
merupakan semua sisa bahan (padat atau cair) yang dihasilkan dari proses

Konservasi Energi dan Lingkungan 4


pengolahan uranium. Sampah ini bersifat radioaktif sehingga tidak bisa dibuang
atau dihilangkan seperti sampah domestik lainnya. Perlu waktu yang lama untuk
dapat menghilangkan sifat radioaktif sampah ini sehingga tidak membahayakan
bagi kehidupan.

4. KONSERVASI DAN EFISIENSI ENERGI

Para ilmuwan di bidang iklim telah menyajikan bukti-bukti meyakinkan bahwa


pemanasan global benar-benar terjadi. Pemanasan global bertanggung jawab atas
aktivitas angin topan yang kuat, mencairnya es di kutub, dan telah menyebabkan
perubahan drastis terhadap pola iklim kita yang mengakibatkan kekeringan, banjir,
dan gelombang panas yang hebat di seluruh dunia. Untuk mengatasi krisis ini, usaha
bersama secara global diperlukan untuk mengurangi emisi karbon. Untuk mencapai
tujuan ini, peningkatan efisiensi energi adalah salah satu tindakan pelaksanaan yang
paling mudah diambil.
Berita baiknya adalah ada banyak cara untuk menghemat energi yang telah terbukti
berhasil dan tidak mahal biayanya. majalah Newsweek terbitan 29 Januari Tahun Emas
4 (2007) menguraikan tujuh cara yang bisa memberikan dampak positif terbesar dalam
menyelamatkan dunia dari pemanasan global melalui efisiensi energi:

a. Menggunakan bahan insulasi yang efektif


Pemanas dan penyejuk ruangan menyedot 36% dari energi total dunia. Sebagaimana
diperlihatkan oleh prototipe rumah-rumah 'nol-energi' di Swiss dan Jerman,
penggunaan bahan insulasi yang mutakhir dapat menurunkan atau bahkan
menghapuskan pemakaian alat pemanas dan pendingin udara; dan jumlah
penghematannya bisa besar sekali.

Di samping bahan insulasi yang baik, rumah nol energi juga menggunakan sumber
energi yang dapat diperbarui, seperti energi matahari.

Konservasi Energi dan Lingkungan 5


b. Mengganti bola lampu pijar

Sebuah lampu neon hemat energi berbentuk spiral.


Penerangan menghabiskan 20% listrik dunia, dimana 40%-nya digunakan untuk
menyalakan lampu pijar, sementara lampu pijar memboroskan sebagian besar energi
yang dikonsumsinya untuk menghasilkan panas yang tidak diperlukan. Dibanding
dengan lampu pijar, lampu neon tidak hanya menggunakan listrik 75% hingga 80% lebih
sedikit untuk menghasilkan jumlah cahaya yang sama, tetapi lampu neon juga tahan 10
kali lebih lama.

c. Memperbaiki efisiensi pertukaran panas


Hanya sedikit dari energi yang dipompakan ke dalam ketel air, alat pemanas ruangan,
alat pendingin ruangan, serta sistem pemanasan dan pendinginan lainnya, yang benar-
benar digunakan untuk mengubah temperatur. Solusi lain yang lebih efisien adalah
menggunakan pompa panas yang dapat memindahkan dan menggunakan panas dari
udara luar atau tanah untuk memanaskan sebuah bangunan atau persediaan airnya.
Sistem ini dapat dibalik untuk mendinginkan bangunan juga.

d. Merancang kembali infrastruktur energi pabrik


Pabrik industri di seluruh dunia menghabiskan sekitar sepertiga energi dunia.
Kesempatan untuk menghemat energi sangat besar. Misalnya, pabrik penghasil baja di
Jepang seperti Mitsubishi Heavy Industries telah menjadi pionir sejak tahun 1980-an.
Mereka mengurangi lebih dari 70% energi dengan menggunakan panas dari tungku
peleburan baja untuk menggerakkan turbin yang menghasilkan tenaga listrik.
Pabrik BASF yang baru di China - panas yang
dihasilkan dari satu proses kimia digunakan untuk
menggerakkan proses selanjutnya atau
menciptakan tenaga listrik untuk proses lainnya,
yang berarti mengoptimalkan efisiensi energi.

e. Mengendarai kendaraan ramah lingkungan


25% energi dunia - termasuk dua pertiga produksi tahunan minyak bumi - digunakan
untuk transportasi. Seseorang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar
sebesar 6% hanya dengan menjaga agar ban mobilnya tidak kempes. Mobil hibrida
bertenaga bensin-listrik dapat menambah jarak tempuh 20% lebih jauh daripada model
konvensional. Teknologi diesel modern injeksi langsung yang bersih dan bertenaga juga

Konservasi Energi dan Lingkungan 6


dapat menambah jarak tempuh hingga 40% lebih jauh dibanding mobil bertenaga
bensin.

Sedan Hibrida Toyota Prius tahun 2007 SUV Hibrida Ford Escape tahun 2007

f. Menggunakan peralatan rumah tangga yang hemat energi


Lebih dari separuh dari seluruh energi yang mengalir ke rumah digunakan untuk
menggerakkan peralatan rumah tangga. Hal itu menghasilkan 20% emisi karbon dunia.
Pabrik-pabrik alat rumah tangga telah meningkatkan efisiensi lemari es dan peralatan
rumah tangga lainnya sebesar 70% sejak tahun 1980-an, tetapi masih ada peluang
peningkatan. Dengan memakai peralatan yang hemat energi, rumah tangga dapat
menghemat sebagian besar uang, karena peralatannya lebih tahan lama, dan
mengurangi konsumsi listrik dunia untuk rumah tangga sebesar 43%.

Lemari es hemat energi LG Panorama - di samping menggunakan


teknologi efisiensi energi, juga tidak ada pintu besar yang dapat
membuat udara dingin keluar.

g. Menemukan cara kreatif untuk membiayai investasi hemat energi


Perusahaan layanan publik dan layanan energi dapat membayar biaya pemasangan alat
hemat energi sebagai imbalan atas penghematan tagihan-layanan-umum pelanggan
yang ditanggung bersama. Dalam sebuah pendekatan baru, layanan publik California
memberi potongan harga ekstra kepada para konsumen karena mengurangi pemakaian
listrik sebesar 10% atau lebih. Dengan cara ini, perusahaan layanan publik mendapat
keuntungan dengan menurunkan kebutuhan puncak pemakaian listrik, yang berarti
menghindari perlunya mendirikan pabrik pembangkit tenaga listrik tambahan yang
menelan biaya jutaan dolar.

Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan energi terbaharukan
meliputi pemakaian energi alternatif dengan memanfaatan limbah menjadi biogas,
biodiesel, biomass, pengembangan energi angin, energi panas bumi (geothermal), dan

Konservasi Energi dan Lingkungan 7


pembangkit micro dan picohidro. Fuel cell meliputi pengembangan hidrogen dari air
maupun air laut sebagai bahan bakar alternatif.

Secara umum, konservasi dan efisiensi energi dapat dilakukan dengan melakukan
penghematan energi, baik energi yang secara langsung kita gunakan maupun energi
tersamar yang kita gunakan pada saat kita membeli dan menafaatkan sebuah produk.

Pada lingkup institusi, tindakan penghematan energi dapat dikategorikan sebagi berikut:

a. Organisasi

Langkah yang diambil dalam pengorganisasian membutuhkan dana yang relatif sedikit
dan sudah menunjukkan adanya penghematan biaya dan energi, namun dalam
pelaksanaannya sangatlah sulit jika dilihat dari perlunya perubahan perilaku
pemakainya. Contohnya dengan memasang slogan “matikan lampu jika tidak
digunakan” atau “matikan air jika bak sudah penuh” dan lain sebagainya.

b. Instalasi (teknik peralatan)

Membutuhkan biaya yang relatif rendah sampai menengah dan sudah menunjukkan
adanya penghematan biaya dan energi, penghematan energi pada peralatan dapat
ditekan dengan membeli peralatan baru untuk menggantikan yang lama atau
melengkapinya. Namun dalam pelaksanaannya cukup sulit dalam mengubah perilaku
pemakai dan memerlukan waktu impas yang agak lama. Misalnya menggunakan
peralatan yang membutuhkan daya yang rendah, menggunakan timer/pengatur waktu
dan lain sebagainya.

c. Fisik bangunan (perencanaan hemat energi)

Membutuhkan biaya yang relatif mahal, karena harus melakukan perubahan pada
bangunan/renovasi atau membuat bangunan baru sehingga penghematan energinya
besar. Tindakan ini memiliki waktu impas jangka menengah sampai jangka panjang
dan sangat mudah dalam mangubah perilaku pemakainya. Namun tindakan ini sangat
jarang dilakukan karena keterbatasan dana.

TINDAKAN INVESTASI MERUBAH PERILAKU

Organisasi
sulit
Instalasi

Fisik bangunan mahal

Konservasi Energi dan Lingkungan 8


5. PENGELOLAAN PEMANFAATAN ENERGI

Pengelolaan energi yang baik didasarkan pada prinsip – prinsip konservasi energi,
efisiensi energi, dan diversifikasi energi.

Konservasi energi merupakan usaha untuk menghentikan penghamburan/ pemborosan


pada pemanfaatan energi. Contoh konservasi energi antara lain;
a. Mematikan lampu / alat listrik saat tidak digunakan
b. Menyetel AC pada temperatur yang nyaman dan tidak terlalu dingin
c. Mematikan kerangan air dengan baik
d. Membersihkan AC, memperbaiki pipa ventilasi yang bocor, dan lainnya
Langkah – langkah konservasi energi melibatkan pemanfaatan teknologi dan yang
paling penting adalah perubahan sikap masyarakat dalam menggunakan listrik.

Efisiensi energi menitikberatkan pada penghematan konsumsi pada pemanfaatan


energi yang sudah mulai tidak boros. Contoh usaha efisiensi energi antara lain;
a. Penggunaan lampu dan peralatan listrik hemat energi secara baik dan benar
b. Penggunaan teknologi untuk mengoptimumkan pemanfaatan energi, seperti
cogeneration atau combined heat and power (CHP)

Diversifikasi energi merupakan usaha untuk memanfaatkan sumber – sumber energi


sebagai alternatif pengganti sumber energi primer. Salah satu energi alternatif adalah
energi terbarukan misalnya energi surya, angin, air, dan biofuel.

Konservasi Energi dan Lingkungan 9


6. LAPISAN OZON

a. LAPISAN OZON DI STRATOSFER


Ozon pertama kali ditemukan oleh Christian Friedrich Schonbein pada tahun
1840. Penamaan ozon diambil dari bahasa yunani OZEIN yang berarti smell atau
bau. Ozon dikenal sebagai gas yang tidak memiliki warna. Soret pada tahun 1867
mengumumkan bahwa ozon adalah sebuah molekul gas yang terdiri tiga buah atom
oksigen (O3).
Secara alamiah ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet pancaran
sinar Matahari. Chapman menjelaskan pembentukan ozon secara alamiah pada
tahun 1930. Di mana ia menjelaskan bahwa sinar ultraviolet dari pancaran sinar
Matahari mampu menguraikan gas oksigen di udara bebas.
Molekul oksigen tadi terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini kemudian
dikenal dengan nama photolysis. Lalu atom oksigen tadi secara alamiah
bertumbukan dengan molekul gas oksigen yang ada disekitarnya, lalu terbentuklah
ozon. Ozon yang terdapat pada lapisan stratosphere yang kita kenal dengan nama
ozone layer (LAPISAN OZON) adalah ozon yang terjadi dari hasil proses alamiah
photolysis ini.
Lapisan ozon berada pada ketinggian 19 - 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan
Bumi. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu.

LAPISAN OZON sangat bermanfaat bagi kehidupan di Bumi karena ia melindungi


kita dengan cara menyerap 90% radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan
oleh matahari. Diketahui bahwa Sinar UV sangat berbahaya dan dapat
menyebabkan:
1) penyakit kanker kulit,
2) katarak
3) kerusakan genetik
4) penurunan sistem kekebalan hewan, tumbuhan dan organisme yang hidup di
air
5) mengurangi hasil pertanian dan hutan
6) mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi
jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-
hewan laut

Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi
yang sering disebut sebagai “efek rumah kaca”. Sebagian besar ozon stratosfer
dihasilkan di kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan skala-
besar putaran atmosfer semasa musim salju hingga musim semi. Umumnya
kawasan tropis memiliki ozon yang rendah.

b. OZON DI MUKA BUMI, DI LINGKUNGAN SEKITAR KITA


Ozon bisa terjadi secara alamiah di dalam smog (kabut) terutama di kota-kota
besar, seperti di Jakarta. Gas NOx dan hydrocarbon dari asap buangan kendaraan
bermotor dan berbagai kegiatan industri, merupakan sumber pembawa
terbentuknya ozon.
Reaksi dari ozon dengan gas hydrocarbon ini dilanjutkan dengan terbentuknya
asam nitrat dan asam sulfate yang selanjutnya dapat menimbulkan hujan asam,
yang selain membahayakan manusia juga dapat merusak berbagai ekosistem air.

Konservasi Energi dan Lingkungan 10


Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan
berbahaya bila terhisap dapat merusak paru-paru bahkan mampu menyebabkan
kematian.

Karena sifat racun yg dimiliki oleh ozon ini, manusia menemukan ide
seharusnya ozon bisa dimanfaatkan seperti: untuk membunuh kuman-kuman
penyakit.

Berdasarkan pengetahuan manusia mengenai proses bagaimana terjadinya ozon,


pada tahun 1857 Siemens berhasil membuat ozon dengan metode dielectric barrier
discharge.
Pembentukan ozon dengan electrical discharge ini secara prinsip sangat mudah.
Prinsip ini dijelaskan oleh Devins pada tahun 1956. Ia menjelaskan bahwa
tumbukan dari electron yang dihasilkan oleh electrical discharge dengan molekul
oksigen menghasilkan dua buah atom oksigen.
Selanjutnya atom oksigen ini secara alamiah bertumbukan kembali dengan molekul
oksigen di sekitarnya, lalu terbentuklah ozon. Dewasa ini, metode electrical
discharge merupakan metode yang paling banyak dipergunakan dalam pembuatan
ozon diberbagai kegiatan industri.
Ozon, aktif species yang mempunyai sifat radikal ini, memerlukan juga perhatian
khusus dalam penyimpanannya. Kadar 100 persen ozon pada suhu kamar mudah
sekali meledak. Ozon akan aman disimpan pada suhu di bawah -183 oC dengan
kadar ozon dalam campuran ozon dan oksigen dibawah 30 persen. Sekarang ozon
kebanyakan disimpan dalam bentuk ozonized water atau ozonized ice.

c. MANFAAT OZON
Pemanfaatan ozon telah dilakukan lebih dari seratus tahun yang lalu. Ozon
pertama kali di pergunakan oleh Nies dari Prancis pada tahun 1906 untuk
membersihkan air minum. Berawal dari kesuksesan Nies ini di berbagai negara
Eropa penggunaan ozon untuk mengolah air minum berkembang pesat.
Di Asia, pemanfaatan ozon untuk mengolah air minum pertama kali dilakukan di
Kota Amagasaki, Jepang, pada tahun 1973. Namun, pemanfaatan pada waktu
masih terbatas hanya untuk menghilangkan bau. Di Amerika, pemanfaatan ozon
termasuk lambat, ozon dipergunakan pertama kali pada pusat pengolahan air di
Los Angeles pada tahun 1987.
Memasuki tahun 1990-an pemanfaatan ozon berkembang sangat pesat. Berbagai
pemanfaatannya antara lain, ozon untuk pengolahan air minum dan air limbah,
ozon untuk sterilisasi bahan makanan mentah, serta ozon untuk sterilisasi
peralatan.
Luasnya ruang lingkup penggunaan ozon ini tidak terlepas dari sifat ozon yang
dikenal memiliki sifat radikal (mudah bereaksi dengan senyawa disekitarnya) serta
memiliki oksidasi potential 2.07 V. Ozon dengan kemampuan oksidasinya dapat
menguraikan berbagai macam senyawa organik beracun yang terkandung dalam air
limbah, seperti benzene, atrazine, dioxin (Daito, 2000), dan berbagai zat pewarna
organik (Sugimoto, 2000).
Melalui proses oksidasinya pula ozon mampu membunuh berbagai macam
microorganisma seperti bakteri Escherichia coli, Salmonella enteriditis, serta
berbagai bakteri pathogen lainnya (Violle, 1929).
Ozon juga dapat dipergunakan untuk mengawetkan bahan mentah makanan
seperti daging dan ikan dengan menghambat perkembangan jamur (Kuprianoff,

Konservasi Energi dan Lingkungan 11


1953). Hal yang sama juga dipergunakan untuk menghambat perkembangan jamur
(Botrytis cinerea) pada sayur-mayur dan buah-buahan (Barth, 1995).
Dalam bidang kedokteran ozon mulai banyak dipergunakan setelah ditemukannya
alat penghasil ozon untuk sterilisasi kedokteran oleh J Hansler pada tahun 1957.
Penggunaan ozon dalam bidang kedokteran antara lain adalah untuk mencuci
peralatan kedokteran.
Ozon dapat pula dipergunakan untuk meperlancar jalannya aliran darah. Di Jepang
penggunaan ozon sebagai salah satu metode untuk mencuci peralatan kedokteran
telah mendapatkan pengesahan dari Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan
pada tahun 1995.
Seiring dengan berkembangnya pengetahuan manusia, ozon pun dimanfaatkan di
bidang pengobatan untuk mengobati pasien dengan cara terawasi dan mempunyai
penggunaan yang meluas, seperti di Jerman. Di antaranya ialah untuk perawatan
kulit terbakar.
Sedangkan dalam perindustrian, ozon digunakan untuk:
1) mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik)
2) menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida, nitrit, dan
bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna)
3) membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu
penapis menghilangkan besi dan arsenik)
4) mencuci, dan memutihkan kain (dipaten)
5) membantu mewarnakan plastik
6) menentukan ketahanan getah
7) pengawetan bahan makanan,
8) sterilisasi peralatan kedokteran

d. LAPISAN OZON MENIPIS AKIBAT PEMAKAIAN CFC (CLOROFLUOROCARBON)

Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon


(CFC) yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon.
CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya,
1) AC
2) kulkas
3) bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk
pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum
4) pembuatan busa
5) bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik

Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer
sebelum dihapuskan.

e. MEKANISME PERUSAKAN LAPISAN OZON

Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam
stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV,
dan membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan
menghasilkan LUBANG OZON.
Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar UV memasuki bumi.
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian
tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut

Konservasi Energi dan Lingkungan 12


terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin
semi atau awal musim panas.
Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah
dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding
dengan permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan
terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.

f. REGULASI
1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu
atas permintaan “United Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai
Penyelidikan Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi
pemantauan dan penyelidikan ozon dalam jangka panjang. Semua data dari tapak
pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto,
Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional.
1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan
ozon;
1987, ditandatangani Protokol Montreal, suatu perjanjian untuk perlindungan
terhadap lapisan ozon. Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk
Amerika Serikat.
1990, Pelarangan total terhadap penggunaan CFC sejak diusulkan oleh Komunitas
Eropa (sekarang Uni Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden AS
George Bush.
1991, Untuk memonitor berkurangnya ozon secara global, National Aeronautics
and Space Administration (NASA) meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer. Satelit
dengan berat 7 ton ini mengorbit pada ketinggian 600 km (372 mil) untuk
mengukur variasi ozon pada berbagai ketinggian dan menyediakan gambaran jelas
pertama tentang kimiawi atmosfer di atas.
1995, lebih dari 100 negara setuju untuk secara bertahap menghentikan produksi
pestisida metil bromida di negara-negara maju. Bahan ini diperkirakan dapat
menyebabkan pengurangan lapisan ozon hingga 15 persen pada tahun 2000.
1995, CFC tidak diproduksi lagi di negara maju pada akhir tahun dan dihentikan
secara bertahap di negara berkembang hingga tahun 2010.
Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih sedikit menyebabkan kerusakan lapisan
ozon bila dibandingkan CFC, digunakan sementara sebagai pengganti CFC
• hingga 2020 pada negara maju dan
• hingga 2016 di negara berkembang.

g. UPAYA INDONESIA
Indonesia telah menjadi negara yang turut menandatangani Konvensi Vienna
maupun Protokol Montreal sejak ditetapkannya Keputusan Presiden No 23 Tahun
1992. Berdasarkan Keputusan Presiden itu, Indonesia juga punya kewajiban untuk
melaksanakan program perlindungan lapisan ozon (BPO) secara bertahap.
Secara nasional Indonesia telah menetapkan komitmen untuk menghapus
penggunaan BPO (Bahan Perusak Lapisan Ozon) pada akhir tahun 2007, termasuk
menghapus penggunaan freon dalam alat pendingin pada tahun 2007. Untuk
mencapai target penghapusan CFC pada tahun 2007, Indonesia telah
menyelenggarakan beberapa program. Dana untuk program penghapusan CFC
diperoleh dalam bentuk hibah dari Dana Multilateral Montreal Protocol (MLF), di
mana UNDP menjadi salah satu lembaga pelaksana. Dengan dukungan dari UNDP,

Konservasi Energi dan Lingkungan 13


Indonesia telah melaksanakan 29 proyek investasi tersendiri di sektor busa dan 14
proyek investasi tersendiri di sektor pendinginan.
Pekerjaan di kedua sektor ini telah membantu mengurangi produksi CFC Indonesia
sebanyak 498 ton metrik dan 117 ton metrik di masing-masing sektor.
Memang timbulnya penipisan lapisan ozon ini dipicu dari tingginya pemakaian CFC
oleh negara-negara maju beberapa dekade yang lalu, namun guna menormalkan
kembali kondisi ozon ini diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak. Baik
negara maju maupun negara berkembang yang saat ini masih menginginkan
penggunaan zat kimia buatan manusia tersebut dalam industrinya perlu melakukan
tindakan yang diperlukan.

Tindakan yang dapat kita lakukan saat ini demi memelihara lapisan ozon, misalnya
mulai mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang
mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan pelindung bumi dari sinar UV ini.
Untuk itu, diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif
masyarakat dalam program perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai
penanggulangan penipisan lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk,
dan teknologi yang tidak merusak lapisan ozon. Bila tidak, maka proses penipisan
ozon akan semakin meningkat dan mungkin saja akan menyebabkan lapisan ini
tidak dapat dikembalikan lagi ke bentuk aslinya.

Konservasi Energi dan Lingkungan 14


SUMBER PUSTAKA

- Rusdiono M, 2000, Materi seminar “Mengapa harus menghemat energi?

<http://www.technologyindonesia.com/columns.php?id=21>

<http://ozonsilampari.wordpress.com/2008/01/30/lapisan-ozon-di-stratosferbagian-i/>

<http://www.msnbc.msn.com/id/16725521/site/newsweek/>

<http://www.technologyindonesia.com/productinfo.php?page_mode=detail&id=13>

<http://klipingut.wordpress.com/2008/05/14/selamatkan-bumi-kita-bagian-ii/>

Konservasi Energi dan Lingkungan 15

You might also like