Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAKSI
Aplikasi VoIP Billing System digunakan untuk menunjang/mempermudah bagi
pihak penyelenggara layanan telekomunikasi berbasis VoIP (Voice over Internet
Protocol) dalam memonitor penggunaan, penetapan tarif (charging), penghitungan
tagihan (billing) secara otomatis, memberikan laporan billing atau CDR (Call Detail
Record) kepada pelanggan dalam suatu periode dengan cepat, akurat dan praktis.
Pada Aplikasi VoIP Billing System ini penentuan tarif untuk customer dibuat
fleksibel dengan banyak kombinasi parameter dengan parameter utama adalah
durasi kemudian parameter-parameter penunjang lainnya adalah yang melakukan
telepon/percakapan (customer), tujuan menelepon seperti negara, kota, operator,
kemudian hari melakukan percakapan (spesial day), waktu (peak/off peak).
Fleksibelnya dalam penentuan tarif ini dibuat agar dapat mengakomodasi
kebutuhan-kebutuhan baru yang mungkin muncul seiring dengan perkembangan
layanan. Aplikasi VoIP Billing System ini memiliki manajemen aplikasi yang cukup
baik dengan pengunaan level akses user yang dapat membatasi penggunaan user
yang sesuai dengan hak-hak aksesnya. Level akses user pada Aplikasi VoIP Billing
System ini ada empat, yaitu: admin, manajemen, sales dan customer.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dalam bidang telekomunikasi dan informasi akhirnya
mampu melahirkan teknologi VoIP (voice over internet protocol). Teknologi ini
memberi manfaat meningkatkan efisiensi penggunaan sarana telekomunikasi.
Peningkatan efisiensi penggunaan sarana telekomunikasi ini selanjutnya membuat
konsumen dapat menggunakan jasa telekomunikasi dengan biaya relatif lebih murah.
Layanan ini merupakan integrasi antara layanan data dan suara yang
ditransmisikan melalui Internet, dengan cara mengkonversikan sinyal suara analog ke
1
2
dalam format digital dan melakukan kompresi atau translasi menjadi bentuk paket-paket
data sehingga dapat ditransmisikan melalui jaringan internet.
Dengan adanya teknologi VoIP yang mempunyai keunggulan tarif yang jauh lebih
murah daripada tarif telepon tradisional sehingga pengguna telepon dapat memilih
layanan tersebut sesuai dengan kebutuhannya. VoIP dapat mereduksi biaya percakapan
sampai 70%. Selain itu VoIP telah berhasil memposisikan diri sebagai salah satu
kandidat teknologi terbaik pengganti POTS (Plain Old Telephone Systems). Akibat dari
adanya pilihan ini akan terjadi perpindahan trafik dari telepon tradisional ke VoIP.
Dalam penetapan tarif (charging) VoIP digunakan parameter penelepon, yang
ditelepon, waktu bicara (peak atau offpeak), durasi pembicaraan dan hari panggilan
dibuat. Penetapan tarif ini digunakan untuk penghitungan tagihan (billing) kepada
pelanggan yang melakukan panggilan (telepon), dan untuk memudahkan penghitungan
tagihan serta untuk melihat informasi CDR (Call Detail Records) pelanggan dibutuhkan
aplikasi billing berbasis web untuk Voice Over Internet Protocol yang dapat
dimanfaatkan untuk penyelenggaraan layanan telekomunikasi yang relatif murah bagi
masyarakat.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mempermudah bagi pihak penyelenggara
VoIP untuk memonitor penggunaan, penetapan tariff (charging), penghitungan tagihan
(billing), serta memberikan informasi billing atau CDR (Call Detail Record) kepada
pelanggan.
LANDASAN TEORI
VoIP
VoIP adalah teknologi yang memanfaatkan Internet Protocol untuk menyediakan
komunikasi suara secara elektronis dan real-time. Suara yang merupakan data analog
diubah menjadi data digital oleh decoder, data digital tersebut di-compress dan di-
transmit melalui jaringan IP. VoIP menggunakan IP sebagai “basic transport”. Di layer
Transport, VoIP menggunakan TCP dan UPD over IP. Oleh karena data dikirimkan
melalui protokol IP, maka data dikirimkan secara ‘Switcing Packet’ yaitu data dipecah
menjadi paket-paket. Informasi dibagi-bagi dalam paket yang panjangnya tertentu
kemudian tiap paket dikirimkan secara individual.
3
Trafik VoIP dibagi menjadi dua bagian transmisi jaringan yaitu transmisi untuk
signaling dan untuk RTP (Realtime Transfer Protocol). Protokol yang digunakan unuk
signaling selalu berbasis TCP (Transfer Control Protocol) sedang untuk RTP yang
digunakan adalah protocol berbasis UDP (User Datagram Protocol). Signaling
dilakukan diantara port TCP yang sudah umum diketahui, misalkan untuk H323
menggunakan port 1720, SIP (session Initiation Protocol) menggunakan port 5060. [2]
Gambar 3. PC-to-PC
Softswitch
Softswich merupakan entitas berbasis software yang menyediakan fungsi control
panggilan pada jaringan IP. Jika dilihat lebih dalam lagi, sofswitch merupakan satu set
teknologi yang melaksanakan fungsi switching dengan membangun komunikasi end-to
end.
Fungsi Softswitch adalah:
1. Fungsi Switching
Teknik switching (teknik penyambungan) merupakan salah satu komponen
terpenting dalam jaringan telekomunikasi, dengan switching komunikasi point to point
dapat dilakukan tanpa harus menghubungkan langsung kedua node tersebut. Seperti
layaknya fungsi switching, softswitch juga berkemampuan untuk menyambungkan dan
memutuskan hubungan sementara. Softswitch mampu menghubungkan jaringan PSTN
dengan jaringan IP dan juga melakukan pengaturan trafik yang berupa suara, data dan
video.
2. Fungsi Kontrol
Fungsi kontrol pada teknologi softswitch dilakukan oleh media gateway
controller (MGC),yakni mengarahkan voice over packet building blocks, memvalidasi
user accounts, menyediakan service access, merutekan signalling messages kejaringan
PSTN dan me-manage availability jaringan. Fungsi kontrol bekerja berdasarkan
instruksi pensinyalan yang datang dari luar atau dari data yang disimpan oleh sentral
telepon itu sendiri. Softswitch juga mempunyai fungsi translasi seperti layaknya VoIP
gateway, seperti mentranslasikan IP address ke nomor telepon,menangani ruting
panggilan yang berupa suara,data,video. Intelligence yang ada pada softswitch
6
memberikan kemampuan fungsional sebagai media gateway control, call control routing
dan eksekusi layanan melalui jaringan PSTN, SS7,jaringan IP dan ATM.
3. Fungsi Pensinyalan
Signalling yang dilakukan antar MGC menggunakan protokol MGCP, Megaco,
H.323 danSIP untuk menjamin unjuk kerja sistem yangoptimal. Signalling antara
jaringan PSTN yang menggunakan SS7 dengan jaringan IP dilakukan oleh signalling
gateway (SG). Softswitch juga mampu melakukan translasi protokol, sehingga dapat
menjamin interoperability antara sistem signaling yang berbeda-beda seperti SS7,
MGCP,IP, SIP, H.323 dan lain-lain. Softswitch melakukan translasi untuk komunikasi
point to point antara jaringan PSTN dan jaringan IP.
4. Fungsi Interface
Softswitch mempunyai interface yang disebut Application Programming
Interface (API) yang membuatnya mampu untuk menambahkan atau mengembangkan
server-server yang digunakan untuk menambahkan service baru. [8]
User Agent
User Agent ada yang berupa software, ada pula yang berupa hardware. User
agent seperti layaknya telepon yang kita kenal yang berfungsi untuk melakukan
pemanggilan atau menerima telepon, baik berasal dari sambungan komputer dengan
komputer, komputer dengan IP phone, komputer dengan PSTN (perlu ditambah alat
ATA).
Jenis software User Agent :
1. Jenis softphone SIP: Sjphone dan X-Lite.
2. Jenis softphone IAX: Idefisk dan IaxLite.
3. Jenis softphone H.323: NetMeeting.
3. Internet Telephony Gateway (ITG), adalah user agent VoIP yang memiliki dua jenis
port, yaitu port FXS (terhubung ke telepon biasa) dan FXO (terhubung ke PSTN
langsung atau bisa juga melalui PABX).
4. Analog Telephone Adapter (ATA), ini merupakan alat yang digunakan agar telepon
rumah kita dapat digunakan menjadi user agent VoIP. Alat ini sama dengan ITG
tapi hanya memiliki satu port, yaitu FXS. [2]
two stage dialing. Pre-paid ini merupakan aplikasi nilai tambah yang memungkinkan
penyedia layanan (operator) untuk mengimplementasikan, mengatur, bahkan menjual
layanan VoIP ke konsumen secara aman, cepat, dan fleksibel. Pre-paid menghilangkan
kemungkinan penunggakan biaya serta mengurangi kemungkinan timbulnya fraud
dengan cara pengacakan nomor account pre-paid card serta tidak dimungkinkan
panggilan untuk nomor account yang sama pada saat yang sama. Konsumen
memperoleh keuntungan fleksibilitas, karena dengan mekanisme ini dapat membuat
panggilan dari telepon mana pun (probabilitas), menghindari keperluan untuk
pengendalian biaya panggilan, menghindari rasa khawatir untuk pengecekan billing,
serta tentu saja mengurangi biaya SLJJ maupun SLI konvensional jika dibandingkan
dengan tarif yang dikenakan oleh wartel konvensional. [1]
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan membuat desain sebuah
sistem secara software. Mengimplementasikan desain yang telah dibuat tersebut,
selanjutnya dilakukan beberapa uji coba sistem tersebut secara keseluruhan dan
mengambil data-data yang diperlukan.
Prosedur pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Analisa dan Perancangan Sistem.
2. Menguji coba Aplikasi VoIP Billing System yang dihasilkan dengan cara:
a. Meregister data customer pada Aplikasi Billing
b. Men-set Rating yang akan dikenakan untuk customer
c. Melakukan panggilan percakapan
d. Melihat report percakapan
10
Radius
<<include>> <<include>>
Calculate Rate
<<include>> Sales
Management
Admin
Generate Report
Customer
Sebuah gambar use case diatas merepresentasikan sebuah interaksi anatara actor
dengan system dan menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah Billing
11
VoIP. Diagram itu terdiri dari lima actor dan empat use case. Di dalam diagram
tersebut terdapat beberapa extend yang di gunakan untuk menunjukan bahwan satu use
case merupakan tamabahan fungsional dari use case lain jika kondisi terpenuhi. Alur ini
di mulai dari actor radius yang melakukan injeksi data kedalam database dan kemudian
di lakukan pengkalkulasian rate untuk menghasilkan biaya yang mesti dibayar setiap
panggilan telepon. Untuk mengkalkulasikan rate dibutuhkan data rating yang sudah
tersedia dalam database dalam hal ini terdapat pada use case manage data dan proses ini
dilakukan oleh aktor admin, sales dan manajemen. Data panggilan telepon yang terdapat
didalam database yang telah diberikan nilai biayanya kemudian dapat di generate report
untuk dapat mengetahui tagihan per customer dalam suatu periode.
Class Diagram
Class diagram digunakan untuk melakukan visualisasi struktur kelas-kelas dari
suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram
juga dapat memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di
dalam model desain (logical view) dari suatu sistem.
Selama proses desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari
semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.
Berikut ini adalah class diagram yang digunakan untuk melakukan visualisasi
struktur kelas-kelas yang terdapat dalam Aplikasi Billing VoIP.
12
sales
customers
-SalesName custcallingid 1..* 1 callingtype
-PhoneNumber -RegisterTime
-EmailAddress -CustomerName -CallingID -CallingTypeName
-Description 1 1..* -CompanyName 1 1..*
-Email
-Address
-Country 1 1
1
1 -PostalCode
-PhoneNumber 1..*
1..*
-FaxNumber
0..1 0..1 callcost
voipaccounting
-Cost 1
1 1 -StartTime
1 1 useracces +SetDestCountry()
userlevelacces -StopTime
1..* +SetDestOperator()
-LevelAccessName -UserID -IPAddress
+SetDestCity()
-Password -Calling_Station_Id
+CalculateRate()
rateplans -Called_Station_Id
+UpdateCDR()
-CountryPrefix
-RatePlanName -OperatorPrefix
1 -CityPrefix
operatorprefix 1..* 1 operatorplans -Acct_Session_Time
1
-OperatorCode -OperatorName 1
1..* 1 1
1
1..* ratings
1
-TimeStatus
1 -TimeStart 1..* 1 custrateday
-TimeStop -RateDayName
countryprefix -FailedDuration
0..* +SetActiveDay()
-FirstRoundUp
1..* -CountryName
-SecondRoundUp
1 -FirstRate
-SecondRate
cityprefix 0..* -RateDivide
1
-CityCode +CekRateDay() 1..* 1 custtrafficdesc
1..* +CekRateTime()
-TrafficDescName
+CekFailedDuration()
1 CityPlans 0..* +RoundUpDuration()
1..* +RateDivide()
-CityName
+SetRate()
1
Activity Diagram
Sequence Diagram
rating customer tersebut yng sesua dengan tujuan panggilan dan kemudian di set biaya
panggilan tersebut.
Hasil Ujicoba
Agar setiap percakapan yang terjadi secara otomatis dikenakan biaya, tahap awal
adalam meregister data customer kedalam Aplikasi VoIP Billing seperti terlihat pada
gambar 10.
Pada gambar 13 terlihat data-data hasil percakapan (CDR) yang telah terjadi dan telah
diberi biayanya sehingga dapat dijadikan laporan billing yang akan dikenakan pada
customer.
Saran
Aplikasi VoIP Billing system akan mencapai tahap sempurna jika kedua
mekanisme pembayaran post-paid dan pre-paid di implementasikan kedalam satu
aplikasi ini.
Aplikasi VoIP Billing system yang dibuat ini hanya memiliki mekanisme
pembayaran yang bersifat post-paid saja dimana customer/pengguna layanan VoIP
dapat mengakses secara langsung tanpa harus menyimpan deposit terlebih dahulu, jadi
penggunaan biaya tidak dibatasi.
Dengan adanya mekanisme pembayaran yang bersifat pre-paid memungkinkan
pengguna/customer mengakses layanan dengan cara menyimpan deposit terlebih
dahulu. Dengan pre-paid customer dibatasi penunggakan biaya serta pihak
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Tabrantas Tharom, Teknis dan Bisnis VoIP, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta,
2002.
2. Winarno Sugeng, Membangun Telepon Berbasis VoIP, Informatika, Bandung,
2008.
3. “Sistem Billing”, http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Billing, 13 Februari 2009.
4. “Voice over IP”, http://id.wikipedia.org/wiki/Voice_over_IP, 16 Februari 2009.
5. URL: http://www.itu.int/ITU-T/publications, 12 Februari 2009.
6. “Konsep Softswitch”, http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=art
icle&catid=10%3Ajaringan&id=133%3Ateknologi-softswitch&format=pdf
&option=com_content&Itemid=15, 09 Februari 2009.
7. “Softswitch”, http://www.stttelkom.ac.id/library/index.php?option=com_co
ntent&view=article&id=308:softswitch&catid=10:jaringan&Itemid=14, 17
November 2008.
8. “Teknologi Softswitch”, http://www.stttelkom.ac.id/library/index.php?optio
n=com_content&view=article&id=133:teknologi-softswitch&catid=10:jarin
gan&Itemid=14, 05 September 2008.
9. "Remote Authentication Dial-In User Service", http://id.wikipedia.org/wiki/
Remote_Authentication_Dial-In_User_Service, 16 Februari 2009.
10. “VoiceMaster VoIP Billing”, http://www.sysmaster.com/products/voip_bill
ing.php, 16 Februari 2009.
11. “Dasar-Dasar Jaringan VOIP”, http://ikc.dinus.ac.id/berseri/iskandar-
voip/index.php, 23 Agustus 2003.
12. “Voice Over IP”, http://i-networking.net/wp-content/uploads/2007/07/voice-over-
ip-voip.pdf, 09 Juli 2007.
13. “Cisco Secure ACS” http://www.cisco.com/acs, 30 September 2005
14. “Konvergensi Data Suara”, http://www.cert.or.id/~budi/journal/ec7010/dik
menjur/martini-report/konvergensi-data-suara-10-1999.doc
15. “Keamanan VoIP”, http://www.cert.or.id/~budi/courses/el695/projects200
19