Professional Documents
Culture Documents
METABOLISME TUMBUHAN
Oleh:
RUTH MADUMA D. SIANTURI
P051090071
A. Dasar Teori
B. Tujuan
Alat yang digunakan pada kegiatan praktikum kali ini, antara lain adalah
1) mortar, 2) labu ukur, 3) kertas saring whatman No. 42, 4)spektrofotometer, 5)
corong, 6) timbangan analitik, dan 7) batang pengaduk.
Bahan yang digunakan ialah Aseton 80%, 5 jenis daun dewasa segar,
antara lain ialah daun jenis Coleus sp., daun Jarak Pagar, daun Bayam Merah,
daun Suji, dan daun Ilir.
III. METODE KERJA
Tabel 2. Jumlah klorofil a, klorofil b, total klorofil dan jumlah klorofil perbobot
daun segar
Nama Daun Klorofil a Klorofil b Total klorofil Bobot klorofil perbobot
(g/L) (g/L) (g/L) daun segar (mg/g)
Coleus 0.000584 0.000201 0.000785 0.03924
0.01
0 Klorofil a
Klorofil b
0 Klorofil
total
0
Daun Coleus sp. memiliki bobot klorofil terendah yaitu sebesar 0,03924
dan 0,076475 mg klorofil/g bobot segar diikuti dengan daun Bayam merah
sebesar 0.094878 mg klorofil/g bobot segar, daun Jarak Pagar dengan bobot
klorofil sebanyak 0.150722 mg klorofil/g bobot segar, per 1 gram daun ilir
memiliki kandungan klorofil sebanyak 0,16002 mg klorofil/g bobot segar, dan
kadungan klorofil tertinggi adalah daun Suji yaitu 0,256412 mg klorofil/g bobot
segar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain umur tanaman, umur
daun, morfologi daun serta faktor genetik. Biber (2007) menyatakan bahwa umur
daun dan tahapan fisiologis suatu tanaman merupakan faktor yang menentukan
kandungan klorofil. Tiap spesies dengan umur yang sama memiliki kandungan
kimia yang berlainan dengan jumlah genom yang berlainan pula. Hal ini
mengakibatkan metabolisme yang terjadi juga berlainan terkait dengan jumlah
substrat maupun enzim metabolismenya.
Sel penutup memiliki klorofil di dalam selnya sehingga dengan bantuan
cahaya matahari akan sangat berpengaruh buruk pada klorofil. Larutan klorofil
yang dihadapkan pada sinar kuat akan tampak berkurang hijaunya. Hal ini juga
dapat menjadi penyebab kandungan klorofil tiap daun berbeda-beda, sedangkan
perbedaan kandungan klorofil sesama Coleus sp. disebabkan oleh faktor
penggerusan dan penyaringan saat ekstraksi klorofil. Klorofil terdapat di dalam
sel supaya klorofil keluar dari dalam sel maka dilakukan penggerusan, oleh sebab
itu semakin halus hasil penggerusan maka akan semakin banyak dinding sel yang
hancur sehingga makin banyak klorofil yang keluar dari sel. Penyaringan harus
dilakukan secara hati-hati agar semua klorofil yang keluar dari sel dapat berpindah
ke dalam labu ukur bersama dengan ditetesinya aseton 80% tidak ada yang
tertinggal pada kertas saring ataupun pada ekstrak daun, indikasi berhasilnya
ekstraksi klorofil yaitu ampas gerusan daun akan berubah warna dari hijau
menjadi abu-abau atau coklat.
V. SIMPULAN
1. Total klorofil tiap daun berbeda-beda, urutan klorofil total dari yang
rendah sampai yang tertinggi ialah daun Coleus Sp, Bayam merah, Jarak
pagar, Ilir, dan Suji dengan kandungan masing-masing 7,85x10-4 dan
1,53x10-3 g/L; 1,898x10-3 g/L; 3,015x10-3 g/L; 3,201x10-3 g/L; dan
5,13x10-3 g/L.
2. Daun Coleus sp. memiliki bobot klorofil terendah yaitu sebesar 0,03924
dan 0,076475 mg klorofil/g bobot segar diikuti dengan daun Bayam merah
sebesar 0.094878 mg klorofil/g bobot segar, daun Jarak Pagar dengan
bobot klorofil sebanyak 0.150722 mg klorofil/g bobot segar, per 1 gram
daun ilir memiliki kandungan klorofil sebanyak 0,16002 mg klorofil/g
bobot segar, dan kadungan klorofil tertinggi adalah daun Suji yaitu
0,256412 mg klorofil/g bobot segar.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Cristy, Evan, Gerry, dan Jodry. 2010. Struktur dan Fungsi Tumbuh-tumbuhan.
http://group6sdh.wordpress.com/2010/03/.
Devlin, Robert M. 1975. Plant Physiology Third Edition. New York : D. Van
Nostrand.
Dwijoseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tanaman. Jakarta : Gramedia
Dwijoseputro, D. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Jakarta : Gramedia.
Noggle, Ray, R dan Fritzs, J. George. 1979. Introductor Plant Physiology. New
Delhi : Mall of India Private Ilmited.
Santoso. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Bengkulu : Universitas Muhammadiyah
Bengkulu.
Salisbury, J.W. dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Bandung : ITB.
-------------------------------. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung : ITB.