You are on page 1of 20

Kebijakan Dana ZIS untuk Penumbuhan

Wirausaha Baru
Oleh: Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc.
(Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional)
PENDAHULUAN
 Keberhasilan sebuah pembangunan sangat ditentukan
oleh pendekatan yang digunakan. Kesalahan pendekatan
akan mengakibatkan kegagalan proses pembangunan.
 Menurut riset KA Ishaq (2003), salah satu penyebab
kegagalan pembangunan di negara-negara berkembang
dewasa ini adalah akibat diabaikannya instrumen
pembangunan yang sesuai dengan agama dan budaya
lokal.
 Karena itu, optimalisasi ZIS menjadi kebutuhan yang
sangat urgen dalam pembangunan nasional, terutama
dalam menanggulangi kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan. Instrumen ZIS bagian penting dari ajaran
Islam (rukun Islam yang ke-3) yang dianut oleh mayoritas
bangsa Indonesia.
Tabel 1
Jumlah dan Prosentase Orang Miskin di Indonesia
1996-2008

Jumlah Orang Miskin (Juta Jiwa) Prosentase Orang Miskin


Tahun
Kota Desa Kota+Desa Kota Desa Kota+Desa
1996 9.42 24.59 34.01 13.39 19.78 17.47
1998 17.60 31.90 49.50 21.92 25.72 24.23
1999 15.64 32.33 47.97 19.41 26.03 23.43
2000 12.30 26.40 38.70 14.60 22.38 19.14
2001 8.60 29.30 37.90 9.76 24.84 18.41
2002 13.30 25.10 38.40 14.46 21.10 18.20
2003 12.20 25.10 37.30 13.57 20.23 17.42
2004 11.40 24.80 36.10 12.13 20.11 16.66
2005 12.40 22.70 35.10 11.68 19.98 15.97
2006 14.49 24.81 39.30 13.47 21.81 17.75
2007 13.56 23.61 37.17 12.52 20.37 16.58
2008 12.77 22.19 34.96 11.65 18.93 15.42
Sumber : BPS (2009)
PENDAHULUAN
Dalam sebuah hadits masyhur riwayat Thabrani, Rasulullah Saw.
bersabda:

‫ض ِل ْلفُقَ َرا ِء‬َ ‫ إِ َّن هللاَ فَ َر‬:ُ‫ يَقُ ْول‬s ِ‫ب أَنَّهُ َس ِم َع َرس ُْو َل هللا‬ ٍ ‫طا ِل‬َ ‫َح َّدثَنِ ْي َع ِل ِّي ب ِْن أَبِ ْي‬
‫ال األَ ْغنِيَا ِء قَ ْد َر َما يَ ْس َعهُ ْم فَإِ ْن َمنَع ُْوهُ ْم َحتَّى يَج ُْو ُع ْوا َويَ َعر ُْوا‬
ِ ‫في أَ ْم َو‬ِ
.}‫ {رواه الطبراني‬.‫َويَجْ هَ ُد ْوا َح َساَبهُ ُم هللاُ ِح َسابًا َش ِد ْي ًدا َو َع َّذبَهُ ْم َع َذابًا ن ْك ًرا‬
“Sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan atas hartawan muslim suatu
kewajiban zakat yang dapat menanggulangi kemiskinan. Tidaklah mungkin
terjadi seorang fakir menderita kelaparan atau kekurangan pakaian, kecuali
oleh sebab kebakhilan yang ada pada hartawan muslim. Ingatlah, Allah SWT
akan melakukan perhitungan yang teliti dan meminta pertanggungjawaban
mereka dan selanjutnya akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih”
(HR. Thabrani dalam Al Ausath dan Ash Shoghir).
Makna Hadits
Hadits tersebut di atas, paling tidak memberikan dua petunjuk
dan isyarat:

Pertama, Kemiskinan dan kefakiran pada umat bukanlah semata-


mata karena kemalasan mereka dalam bekerja, akan tetapi juga
akibat dari pola kehidupan yang timpang, pola kehidupan yang
tidak adil, dan merosotnya rasa kesetiakawanan di antara
sesama umat, terutama dari golongan aghniya’ terhadap
kelompok dhu’afa.
Kedua, Sesungguhnya jika zakat, infaq, dan shadaqah
dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan ditata dengan baik,
baik pengambilan maupun pendistribusiaannya, akan mampu
menanggulangi atau paling tidak, memperkecil masalah
kemiskinan dan kefakiran yang kini dihadapi sebagian umat.
Kedudukan ZIS
Zakat, infaq, dan shadaqah adalah ibadah di
bidang harta yang memiliki peran sosial yang
sangat penting dalam membangun kesejahteraan
masyarakat, penanggulangan kemiskinan,
pemberdayaan ekonomi umat dan sekaligus
kemandiriannya.
Karakteristik Zakat

 Zakat sudah ditentukan dalam syariat bahwa


peruntukannya adalah untuk 8 ashnaf (Q.S. 9 :
60)  zakat secara otomatis pro poor
 8 ashnaf selalu dalam bentuk jamak (plural) 
manfaat zakat harus dirasakan oleh sebanyak-
banyaknya mustahik
 Prosentase zakat sangat rendah dan tidak
berubah-ubah  tidak akan mengganggu
kepastian dan keberlangsungan usaha, bahkan
akan mengembangkan dan memberkahkannya
(Q.S. 30 : 39)
 Zakat memiliki prosentase berbeda dan
mengizinkan keringanan bagi usaha yang
memiliki tingkat kesulitan produksi lebih
tinggi  zakat market-friendly. Misalnya
hasil pertanian 10% jika tanah tadah
hujan. Jika menggunakan irigasi menjadi
5%.
 Zakat dikenakan pada basis yang luas dan
meliputi seluruh kegiatan perekonomian
yang tidak bertentangan dengan syariah
(Q.S. 2 : 267 dan Q.S. 9 : 103) 
potensinya menjadi sangat besar (Rp 19,3
trilyun/tahun).
 Untuk mencapai tujuannya, zakat harus
dikelola melalui lembaga amil  tidak
pernah ada dalam sejarah Rasulullah
zakat diberikan langsung kepada mustahik
dari muzakki, kecuali infak.
 Satu-satunya ibadah yang secara eksplisit
(manthuq) disebutkan ada petugasnya
dalam Al-Quran dan Sunnah adalah Zakat
(Lihat Q.S. 9 : 60).
Kunci Keberhasilan Optimalisasi ZIS terletak
pada manajemen program penghimpunan
dan pendayagunaan zakat
(BAZ dan LAZ)
Dasar Pelaksanaan Zakat

‫ات لِ ْلفُقَ َرا ِء َو ْال َم َسا ِكي ِْن َو ْال َعا ِم ِلي َْن َعلَ ْيهَا‬ َّ ‫ إِنَّ َما ال‬:‫قَا َل هللاُ تَ َعالَى‬
ُ َ‫ص َدق‬
ِ ِ‫يل هللاِ َواِب ِْن ال َّسب‬
‫يل‬ ِ ِ‫في َسب‬ ِ ‫ار ِمي َْن َو‬ ِ ‫ب َو ْال َغ‬ ِ ‫َو ْال ُم َؤلَّفَ ِة قُلُوبُهُ ْم َو‬
ِ ‫في ال ِّرقَا‬
.}60 : ‫ {التوبة‬.‫ضةً ِم َن هللاِ َوهللاُ َعلِي ٌم َح ِكي ٌم‬ َ ‫فَ ِري‬
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 60).

َ ‫ ُخ ْذ ِم ْن أَ ْم َوالِ ِه ْم‬:‫قَا َل هللاُ تَ َعالَى‬


َ ‫ص َدقَةً تُطَهِّ ُرهُ ْم َوتُ َز ِّكي ِه ْم بِهَا َو‬
ِّ‫صل‬
.}103 : ‫ {التوبة‬.‫ك َس َك ٌن لَهُ ْم َوهللاُ َس ِمي ٌع َع ِلي ٌم‬ َ ‫َعلَ ْي ِه ْم إِ َّن‬
َ َ‫صالَت‬
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan[658]
dan mensucikan[659] mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103).
Jenis Program Pendayagunaan Zakat

1. Program konsumtif: berorientasi pada


pemenuhan langsung kebutuhan primer
mustahik, termasuk kesehatan dan pendidikan
(Indonesia Sehat, Indonesia Cerdas,
Indonesia Peduli : Program BAZNAS).
2. Program produktif : berorientasi pada
pemberdayaan ekonomi mustahik, agar bisa
lebih mandiri (Indonesia Makmur : Program
BAZNAS).
Program Konsumtif

‫في‬ ‫ًا‬ ‫ب‬ ْ‫ر‬‫ض‬َ ‫ُون‬


َ ‫ع‬‫ي‬ْ ‫ط‬
ِ َ ‫ت‬‫س‬ْ َ ‫ي‬ َ ‫ال‬ ِ ‫هللا‬ ‫يل‬
ِ ِ ‫ب‬‫س‬َ ‫في‬ ‫ُوا‬ ‫ر‬ ‫ص‬ِ ْ‫ح‬ ُ‫ لِ ْلفُقَ َرا ِء الَّ ِذي َْن أ‬:‫قَا َل هللاُ تَ َعالَى‬
ِ ِ
َ َّ‫ْرفُهُ ْم بِ ِس ْي َماهُ ْم الَ يَسْأَلُ ْو َن الن‬
‫اس‬ ِ ‫ف تَع‬ ِ ‫ض يَحْ َسبُهُ ُم ْال َجا ِه ُل أَ ْغنِيَا َء ِم َن التَّ َع ُّف‬ ِ ْ‫ر‬َ ‫األ‬
.}273 : ‫ {البقرة‬.‫إِ ْل َحافًا َو َما تُ ْنفِقُوا ِم ْن َخي ٍْر فَإِ َّن هللاَ بِ ِه َعلِ ْي ٌم‬
“(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka
tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang
kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-
sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta
yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 273).

Ayat tersebut menggambarkan bahwa zakat konsumtif


yang diberikan kepada kelompok fakir yang tidak
memiliki kemampuan dan kesempatan untuk berusaha.
Program Produktif
 Adapun penyaluran zakat secara produktif juga terjadi di zaman
Rasulullah Saw. yang dikemukakan dalam sebuah hadits riwayat
Imam Muslim dari Salim bin Abdillah bin Umar dari ayahnya,
bahwa Rasulullah Saw. telah memberikan kepadanya zakat lalu
menyuruhnya untuk dikembangkan atau disedekahkan lagi.
 Dalam kaitan dengan pemberian zakat yang bersifat produktif,
terdapat pendapat yang menarik sebagaimana dikemukakan
oleh Yusuf al-Qardhawi dalam Fiqh Zakat bahwa pemerintah
Islam diperbolehkan membangun pabrik-pabrik atau perusahaan-
perusahaan dari uang zakat untuk kemudian kepemilikan dan
keuntungannya bagi kepentingan fakir miskin, sehingga akan
terpenuhi kebutuhan hidup mereka sepanjang masa.
Pola Pemberdayaan Zakat untuk Pembiayaan
Usaha Produktif Mustahik

1
Notes:
Muzakki BAZ/LAZ
1. Muzakki pays zakat to amil
(Zakat Payer)
2. Amil provides financing to
5
selected micro and small
scale mustahik
4 2, 3 entrepreneurs based on
Qard Hasan scheme*)
3 Amil also gives technical
assistance and supervision,
Micro-entrepreneur
and arrange regular group
(mustahik of zakat)
meeting with mustahik
4 Amil returns back the fund
5 Amil publish audited report
to the muzakki

Sumber : Beik (2009)

*)Catatan : Boleh juga zakat diberikan langsung tanpa Qardl Hasan kepada
Mustahik, dengan catatan ada pendampingan oleh Amil dalam melakukan kegiatan
usahanya.
Manfaat Program Produktif

 Menumbuhkan jiwa wirausaha / micro-


entrepreneur para mustahik (sehingga akan
lahir wirausaha-wirausaha baru)
 Memberdayakan ekonomi mustahik untuk
jangka waktu yang lebih panjang
 Mengoptimalkan potensi mustahik dalam
memberdayakan diri dan keluarganya
 Mengurangi tingkat kemiskinan dan
kesenjangan pendapatan
Kinerja Program Produktif ZIS di DKI Jakarta
(Riset Irfan Syauqi Beik, 2010)

 Program produktif mampu meningkatkan


proporsi pendapatan kelompok termiskin 40
persen sebesar 1,90%
 Penurunan kesenjangan pendapatan antar
kelompok terbawah 40 persen dan teratas 20
persen berdasarkan indeks Gini adalah 0,57%
 Penurunan kesenjangan pendapatan antar
kelompok miskin berdasarkan indeks Gini untuk
orang miskin adalah 23,58%
Kinerja Program Produktif ZIS di DKI Jakarta
(Riset Irfan Syauqi Beik, 2010)

 Jumlah kemiskinan mustahik dapat dikurangi


11,90%
 Tingkat kedalaman kemiskinan mustahik dapat
dikurangi (average poverty-gap dapat dikurangi
24,11% dan income gap dapat dikurangi
24,13%)
 Tingkat keparahan kemiskinan mustahik dapat
dikurangi (28,26% berdasarkan indeks Sen dan
44,85% berdasarkan indeks FGT)
Arah Kebijakan ke Depan

 Proporsi pendayagunaan ZIS untuk


program produktif harus ditingkatkan,
terutama untuk kelompok mustahik
berusia produktif dan tidak mengalami
masalah fisik dan mental
 Membangun SDM amil yang memiliki
kompetensi di dalam pemberdayaan
ekonomi produktif mustahik
‫وهللا أعلم بالصواب‬

You might also like