Professional Documents
Culture Documents
Ada beberapa teknik hacking pada web aplikasi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Hidden Manipulation
Search.exe?template=result.html&q=security
Dengan mengganti parameter template, seorang hacker dapat memperoleh akses menuju
file yang diinginkannya,
3. Cookie Poisoning
Umumnya Web aplikasi menggunakan cookie dengan tujuan untuk menyimpan informasi
(user id, time stamp, dan lain-lain.) pada sisi klien. Sebagai contoh, ketika
seorang user log ke beberapa situs, sebuah login CGI memvalidasi user name-nya dan
password-nya dan mengeset sebuah cookie dengan identifier numerik-nya. Ketika user
mengecek preference-nya kemudian, CGI yang lain (sebut saja, preferences.asp) me-
retrive cookie dan menampilkan catatan-catatan user information sesuai dengan
user-nya. Data-data yang tersimpan dalam cookie tidaklah aman, seorang hacker
dapat memodifikasi-nya, jadi informasi yang terdapat pada cookie tersebut dapat
dicuri dan dimanfaatkan oleh hacker.
Pada pertengahan th 1990an, ketika popularitas Web sedang menanjak, wakil manajer
pemasarannya memutuskan untuk membuat situs www.acme-fashions.com bagi
perusahaannya dan meletakkan dan meletakkan semua katalog di sana. Tim marketing
kemudian sibuk membuat halaman HTML dan mengkonversi katalog-katalognya dalam
bentuk elektronis.
Tetapi, begitu ada penjualan melalui situs Web tersebut, muncul juga keluhan-
keluhan pelanggan. Kebanyakan keluhan ditujukan kepada departemen keuangan dan
gudang. Departemen keuangan sering menerima keluhan mengenai produk yang dijual
berharga lebih rendah daripada harga yang ditetapkan, padahal tidak ada diskon
atau promosi yang ditawarkan. Karyawan di bagian pengiriman sering bingung sewaktu
mereka mendapat order pengiriman dengan jumlah barang tertulis dalam angka
negatif. Ketika kerugian hampir mencapai 100.000 dolar, akhirnya pihak direksi
memanggil tim ahli sekuriti.
Katalog HTML dibuat dengan menggunakan template dan Active Server Pages. Tim
pemasaran pernah menggunakan FoxPro untuk database-nya dan menghasilkan halaman
katalog HTML secara otomatis. Kemudian database Fox-Pro itu dikonversi ke dalam
database Microsoft Access dan antarmukanya memakai ASP. Aplikasi trolli
belanjanya, Shocart.exe, di setup pada server, serta template ASP didesain untuk
menghasilkan HTML yang terhubung dengan aplikasi troli belanja. Troli belanja
mengambil informasi produk dari HTML tersebut. Saat itu, kelihatannya semua cara
itu sangat mempermudah dan mempercepat kesiapan toko elektronis dan bisa online
sebelum deadline.
Setelah dipelajari ternyata ditemukan sebuah lubang pada cara penerapan sistem
troli belanja. Dimana satu-satunya cara untuk menghubungkan harga dengan produknya
melalui tag-tag tersembunyi pada halaman HTML. Gambar 3.1. menunjukkan halaman
yang menampilkan baju-baju dan katalog di http://www.sceme-fashions.com.
Setiap baju memiliki hubungan dengan form penerimaan kuantitas baju yang dibeli
dan terhubung juga dengan troli belanja. Pada kode HTML seperti yang diperlihatkan
pada gambar 3.2. juga dapat ditemukan kelemahannya, yakni pada beberapa baris
terakhir.
Sewaktu user mengklik tombol Buy, browser men-submit semua field input ke server,
menggunakan request POST. Ada tiga field tersembunyi pada baris 2, 3, dan 4 dari
kode tersebut. Nilai-nilainya juga terkirim bersama dengan request POST. Dengan
demikian, sistem membuka suatu kelemahan pada tingkat aplikasi, karena user bisa
saja memanipulir nilai dari field tersembunyi sebelum men-submit-nya ke form.
Untuk memahami situasi ini secara lebih baik, maka dapat kita perhatikan secara
seksama request HTTP yang berasal dari browser ke server:
Referer: http://www.acme-fashions.com/shirtcatalog/shirts2.asp
Connection: Keep-Alive
Host: www.acme-fashions.com
Accept-Encoding:gzip Accept-Language: en
Accept-Charset : iso-8859-1,*,utf-8
Content-type: application/x-www-form-urlencoded
Content-lengt: 65
PartNo=OS0015&Item=Acme+Shirts&Price=89.99&qty=1&buy.x=16&buy.y=5
Nilai dari field tersembunyi PartNo, Item dan Price di-submit dalam request POST
ke /cgi-bin/shopcart.exe. Itulah cara satu-satunya Shopcart.exe mengambil harga,
misalnya baju nomor OS0015. Browser menampilkan respon yang ditunjukkan pada
Gambar 3.3.
Oleh karena request POST dikirim bersama dengan nilai yang bisa dimodifikasi pada
field price, user pun bisa mengontrol harga baju tersebut. Request Post berikut
ini menunjukkan bahwa harga baju yang semula 89.99 dolar diubah menjadi 0,99
dolar.
Connection: Keep-Alive
Host: www.acme-fashions.com
Accept-Encoding:gzip Accept-Language: en
Accept-Charset: iso-8859-1,*,utf-8
Content-length: 64
PartNO=OS0015&Item=Acme+Shirts&Price=0.99&qty=1&buy.x=16&buy.y=5
Cara mudah untuk mengubah-ubah harga adalah dengan menyimpan halaman katalog,
shirts2.asp, menampilkannya pada browser sebagai salinan lokal, shirts2.html, di
hard disk user, mengedit file tersebut, dan mengubah � ubah kode HTMLnya. Gambar
3.4. menunjukkan bagaimana user menyimpan halaman tersebut.
User pertama-tama mengubah nilai pada field price pada baris . Perubahan
berikutnya adalah pada link ACTION=dalm tag
. Link yang dituju adalah http://www.acme-fashions.com/cgi-bin/shopcart.exe.
Gambar 3.5. menunjukkan file shirts2.html setelah memodifikasi harga menjadi 0,99
dolar.
Sekarang, jika user membuka file yang sudah dimodifikasi ini, shirts2.html, pada
browser dan men-submit request untuk membeli pakaian, dan melihat window seperti
ditunjukkan pada gambar 3.6.
Seperti yang dapat kita lihat, hal inilah yang membuat Acme-Fashions menderita
kerugian. Setelah melakukan penelitian menyeluruh pada semua order dan transaksi,
tim pemeriksa keamanan menemukan juga bahwa sejumlah besar �pelanggan� bisa
membeli barang dalam harga yang sangat rendah. Kata �pelanggan� dalam konteks ini
mengandung arti para hacker.
Kesalahan lain yang ditemukan oleh tim peneliti keamanan adalah cara input
divalidasi sebelum dilewatkan ke Shopcart.exe. Aplikasi Web terdiri dari banyak
script dan komponen interaktif. Semua itu terutama untuk berinteraksi dengan user
melalui form HTML pada browser. Bagian interaktif dari tiap komponen mengambil
input dari form HTML dan memprosesnya pada server. Form HTML berciri generik bila
berfungsi sebagai pengambil data, dan tak ada cara lain untuk menjamin validasi
data di dalam form seperti itu. Misalnya, bila sebuah form HTML didesain untuk
menerima tanggal, user bisa saja memasukkan tanggal seperti ini: 99/88/77 dan
browser tidak mempedulikannya. Aplikasi harus memiliki mekanisme validasi inputnya
sendiri untuk mem-filter input-input yang salah bentuk atau tidak sesuai dengan
kriteria yang sudah ditentukan pada aplikasi. Validasi input untuk form HTML bisa
dilakukan baik pada server-side dengan Perl, PHP, atau ASP, dll. Juga dapat
dilakukan pada client-side dengan menggunakan bahasa script seperti JavaScript
atau Vbscript.
Tim pengembangan Acme menyadari kebutuhan validasi input seperti itu. Tetapi,
karena Shopcart.exe merupakan aplikasi yang berciri Prepackaged (tidak bisa
dimodifikasi lebih lanjut), maka ia tidak bisa dimodifikasi untuk bisa
menggabungkan validasi input dengan script client-side pada browser-nya sendiri,
mungkin dengan tujuan untuk menghemat penggunaan CPU server, sehingga pekerjaan
itu dijalankan oleh browser klien.
function validate(e) {
e.value = 1;
e.focus();
return false;
else {
return true;
Kode ini memastikan bahwa hanya angka positif saja yang diperbolehkan pada field
qty. Tetapi, karena validasi ini dilakukan oleh script client-side, maka bisa
dengan mudah di-bypass. Menonaktifkan eksekusi JavaScript dengan cara men-setting
preferensi browser bisa membuat hacker mem-bypass validasi pada client-side. Jika
kita memasukkan nilai apa saja yang diinginkan pada field-field input.
Connection: Keep-Alive
Host: www.acme-fashions.com
Accept-Encoding:gzip Accept-Language: en
Accept-Charset: iso-8859-1,*,utf-8
Content-length: 63
PartNo=OS0015&Item=Acme+Shirts&Price=-3&qty=1&buy.x=16&buy.y=5
Selanjutnya dapat kita lihat bagaimana request HTTP ini bisa mem-bypass seluruhnya
validasi input pada client-side. Gambar 3.9. menunjukkan respon pada server.
Pada layar tampak bahwa user telah membuat pesanan untuk 5 baju masing-masing
seharga 55,99 dolar, dan hari berikutnya membeli -3(minus 3) baju masing-masing
seharga 89,99 dolar. Total biaya adalah 4,98 dolar. Kemampuan untuk meletakkan
angka negatif pada jumlah pembelian bisa membuat si pembeli kegirangan. Kecacatan
inilah yang menyebabkan karyawan pengiriman Acme menerima order jumlah item dengan
angka negatif.
Sebelumnya, pihak direksi Acme sudah berhadapan dengan dan mengatasi masalah-
masalah menyangkut pengubahan nilai harga barang selama belanja musim liburan yang
baru lalu. Sepertinya hal itu belum cukup, sekarang Acme menghadapi masalah lagi.
Kali ini berhubungan dengan pencurian kartu kredit. Pihak direksi memanggil lagi
tim ahli keamanan komputer untuk menganalisis masalah tersebut.
Tim itu menemukan bahwa pada semua log di Web server selama bulan Agustus, tidak
ada entri satu pun untuk tanggal 29 Agustus. Tim yakin bahwa hal itu disebabkan
oleh hacker yang menghilangkan file C:\WINNT\ System32\ LogFiles\ W3SVC1\
ex20010829. log yang berisi data log untuk tanggal itu. Ukuran file-nya pun
direduksi menjadi 0 byte. Ini menunjukkan bahwa hacker pasti sudah memasuki
kontrol administratif pada server agar bisa menghapus log-log pada Web server IIS.
Karena tidak ada catatan yang bisa diteliti lebih lanjut, akhirnya tim tersebut
hanya bisa berspekulasi mengenai penyebab serangan. Penyelidikan yang menyeluruh
pada sistem hard disk menghasilkan bahwa file �purchases.mdb� ada pada dua
direktori.
C: \>dir purchases.mdb / s
Directory of C:\ACMEDATA
Directory of C:\Inetpub\wwwroot
Kenyataan bahwa satu file bisa dikopi dari satu lokasi ke lokasi dan bahwa log-log
Web server dihapus mengisyaratkan bahwa hacker berhasil menjalankan perintah-
perintah eksekusi pada www.acme-fashions.com dan memiliki akses ke sana setingkat
�super-user� atau �administrator�. Setelah mengevaluasi secara menyeluruh keamanan
sistem operasi dan mengunci semua prosedur, tim menyimpulkan bahwa kelemahannya
hampir pasti terletak pada error di kode program aplikasi. Masalah tersebut
kemudian bermuara pada cacatnya validasi input pada kode program troli belanjanya
sendiri. Gambar 3.10. menunjukkan bagaimana troli belanja berinteraksi dengan
beragam elemen dari aplikasi Web.
Troli belanja dikendalikan oleh script Perl pusat, yaitu mywebcart.cgi. Semua sesi
client-side dilacak dan diatur oleh mywebcart.cgi. Troli belanja mengambil
informasi produk dari database products.mdb dan membawanya ke modul terminal
checkout yang menangani pembayaran pelanggan yang kemudian disimpan pada
purchase.mdb.
Gambar 3.11. menunjukkan halaman yang dihasilkan oleh mywebcart.cgi. Pada gambar
dapat kita lihat bagaimana URL dikomposisi.
http://www.acme-fashions.com/cgi -
bin/ mywebcart.cgi?Cust=0873&nextpage=shirts3.html&cid=03417
Elemen yang paling menarik pada URL ini adalah parameter-parameter yang dilewatkan
berikut nilai-nilainya. Pada parameter nextpage melewatkan nilai �shirts3.html�.
Pada kode program Perl mywebcart.cgi, baris berikut ini mempunyai kelemahan:
Request berikut ini menyebabkan mywebcart.cgi mengeksekusi perintah �dir c:\� pada
www.acme-fashions.com:
http://www.acme-fashions.com/cgi -
bin/mywebcart.cgi?cust=0873&nextpage=;dir+c:\|&cid=03417
Pada titik ini kita bisa beranggapan bahwa hacker harus telah menjalankan tampilan
daftar direktori penuh dengan perintah �dir c;\|s�. Dari hasil yang tampak, si
hacker mengetahui bahwa ada file purchase.mdb pada direktori C:\ACMEDATA.
Selanjutnya ia menyalin file tersebut ke c:\inetpub\wwwroot kemudian men-download-
nya menggunakan alamat http://www.acme-fashions.com/purchase.mdb. Gambar 3.13. dan
3.14. menunjukkan bagaimana file itu disalin dan akhirnya di-download.
Demonstrasi oleh para ahli keamanan ini menunjukkan adanya pelanggaran keamanan
yang serius pada mywebcart.cgi. Bahkan saat ini, banyak model troli belanja yang
terkenal dan dipakai orang memiliki kelemahan-kelemahan seperti itu.
Acme Fashions, Inc., menderita banyak kerugian uang dan waktu oleh karena tiga
kesalahan selama satu rentang waktu. Semua kesalahan itu muncul karena cacatnya
bentuk validasi input dan karena kurang terintegrasinya data yang diterima dari
Web browser.
Kelemahan yang terakhir disebabkan oleh sanitasi input yang lemah pada
mywebcart.cgi. Sewaktu data dilewatkan oleh field dalam bentuk HTML ke fungi-
fungsi yang rentan seperti open(), buanglah setiap kombinasi atau meta-karakter.
Dua bentuk validasi input yang harus dilaksanakan ditujukan kepada: pertama,
panjang data yang diterima (untuk mencegah serangan buffer overflow) dan kedua,
meta-karakter. Dalam hal ini, Acme harus menyisipkan sanitasi input untuk menapis
meta-karakter seperti �&�, �%�, �$�, �|�, dan �<�.
Masalah keamanan lainnya yang terkait dengan sistem belanja e-commerce, secara
umum meliputi informasi yang dipanggil dari file temporer pada server, mekanisme
enkripsi yang buruk, eksposur file system directory, eskalasi privilege, disklosur
informasi pelanggan, perubahan produk, perubahan order, dan penolakan terhadap
layanan. Semua hal tersebut memberikan celah bagi terjadinya serangan. Masalah ini
ditemukan pada beberapa aplikasi e-commerce.
Para hacker biasanya mencari sebuah target yang mudah untuk di-hack dalam waktu
yang singkat. Berikut ini adalah beberapa teknik yang dapat digunakan untuk
menangkis serangan pada Web application.
Hanya dengan menggunakan secure socket layer (SSL), situs akan memblok simple CGI
scanners, tool-tool raw-interface mode dan worm-worm internet. Memanfaatkan SSL
dapat dengan mudah dilakukan dengan cara membuat suatu konfigurasi server yang
hanya bekerja pada SSL (biasanya pada port 443) dan memblok trafik menuju por 80.
Jika dibutuhkan sebuah entry page dalam HTTP, maka ini mungkin dapat menggunakan
sebuah server kecil yang akan mengalihkan ke alamat HTTPS.
Ini merupakan metoda sederhana yang akan bekerja dengan baik melawan worm-worm
internet, simple CGI scanner, dan akan berdampak pada tool-tool raw-mode
interface. Server benar-benar akan menolak beberapa request yang tidak otentik.
Untuk mengizinkan user anonim untuk bekerja pada situs, mungkin dapat dilakukan
dengan cara mengeluarkan halaman entry point dari skema ini dan menulis user name
dan password pada situs yang lainnya. Dengan kata lain ini mempunyai efek pada
tool-tool sederhana. Semua tool yang tidak didukung otentikasi tidak akan bekerja
pada situs ini. Termasuk worm-worm internet dan simple CGI scanner. Penyerang akan
membutuhkan suatu data otentikasi HTTP pada setiap usaha penyerangannya. Ketika
menggunakan tool-tool URL interface-mode, penyerang harus men-set parameter-
parameter otentikasi HTTP ke nilai yang harus digunakan pada situs.