You are on page 1of 30

1.

FIXED COMMUNICATION

Jaringan tetap adalah suatu jaringan telepon yang melalui sebuah medium padat, baik
melalui kabel logam atau serat optis. Kabel yang di gunakan untuk jaringan tetap biasanya
menggunakan kabel tembaga, karena kabel tersebut sangat kuat, tidak mudah karatan, tahan
terhadap perubahan cuaca  dan bisa menghantarkan sinyal dengan kuat dan jelas. Jaringan
tetap berbeda dengan jaringan selular, dimana medium yang digunakan adalah gelombang
udara. Jaringan tetap biasanya digunakan jika mobilitas tidak dibutuhkan atau jika tidak ada
layanan selular. Tingkat keamanan dari komunikasi melalui jaringan tetap juga lebih baik
karena tidak mudah untuk disadap.
1.1 PSTN (Public Service Telephone Network)
PSTN merupakan pelayanan komunikasi telepon antar pelanggan yang
mempergunakan sebuah sentral untuk pengaturan hubungan. Dalam hal ini digunakan
tandem office dan toll centre. Tandem office digunakan untuk meminimalkan jumlah dari
trunk sehinnga panggilan dapat direroute agar bias mencapai tujuan. Sedangkan tool
centre digunakan untuk memenuhi panggilan atau telepon jarak jauh yang akan
mengubungkan central office dan tool centre.

1.1.1 Kelebihan

a. Jumlah kabel yang diperlukan lebih kecil


b. Peralatan lebih sederhana
c. Tidak diperlukan lagi adanya operator
1.1.2 Kekurangan
a. Diperlukan sistem signalling untuk pengaturan komunikasi
b. Diperlukan routing (system penyambungan) untuk mengatur komunikasi

1
Gambar 1 : Arsitektur jaringan PSTN

1.2 ISDN (Integrated Service Digital Network)

Merupakan pengembangan dari IDN (Intregated Digital Network) yang


menyediakan hubungan digital dari ujung pelanggan ke pelanggan lain untuk proses
transformasi informasi dalam bentuk suara, data, dan gambar. Latar belakang tumbuhnya
ISDN :
 Pertumbuhan permintaan komunikasi oleh pelanggan
 Biaya, fleksibilitas, dan kesederhanaan
 Adanya perkembangan perangkat terminal

Gambar 2 : Arsitektur jaringan ISDN

2
1.2.1 Keuntungan

a. ISDN menawarkan kecepatan dan kualitas tinggi dalam pengiriman data, bahkan
10 kali lebih cepat dibandingkan PSTN.
b. Efisien, dalam satu saluran saja dapat mengirim berbagai jenis layanan (gambar,
suara, video) sehingga efisien dalam pemanfaatan waktu.
c. Fleksibel, Single interface untuk terminal bervariasi.
d. Hemat biaya, hanya membutuhan satu terminal tunggal untuk audio dan video

2. MOBILE COMMUNICATION

2.1 Pengertian dan Perkembangan

2.1.1 Teknologi Generasi Awal / Zero Generation (0G)

Generasi awal (0G) dikenal dengan istilah Mobile radio telephone ini merupakan
teknologi telepon selular modern permulaan, dimana menggunakan jaringan gelombang
radio (radiotelephone) khusus (terpisah dan tertutup dengan jaringan lain yang sejenis)
dengan jangkauan jaringan yang terbatas dan dapat terhubung dengan jaringan telepon
umum biasa. Teknologi ini biasa dipergunakan pada mobil dan truk agar dapat
berkomunikasi dengan jaringan telepon biasa. Prinsipnya seperti jaringan komunikasi
Polisi atau Taxi (walkie-talkie), hanya saja Mobile radio telephone ini mempunyai
nomor telepon tersendiri dan terhubung dengan jaringannya tersendiri).

Yang merupakan generasi awal ( 0G ) meliputi :

a. PTT (Push to Talk atau Press-to-Transmit)

Merupakan teknologi jaringan komunikasi dengan metode half-duplex (sangat mirip


walkie-talkie, hanya ini terhubung dengan jaringan selular) yang digunakan untuk
berkomunikasi.

b. MTS (Mobile Telephone System)

Teknologi radio telephone half-duplex ini di implemetasikan pertama kali di kota St.
Louis pada tanggal 17 Juni 1946, dengan permulaan hanya 3 saluran untuk melayani

3
komunikasi seluruh pelangannya, kemudian bertambah sampai 32 saluran dengan 3
frekuensi. Jaringannya terbatas hanya di area perkotaan saja.

c. IMTS (Improved Mobile Telephone Service)

Merupakan radiotelephone yang diperkenalkan pada tahun 1969 sebagai pengganti


teknologi MTS yang telah menggunakan full duplex dan dengan gelombang Low VHF
(35–44 MHz, 9 Saluran), High VHF (152–158 MHz, 11 Saluran), dan UHF (454–460
MHz, 12 saluran).

d. AMTS (Advanced Mobile Telephone System)

Merupakan teknologi komunikasi radio yang di implementasikan di Jepang, beroperasi


menggunakan frekuensi 900 MHz.

e. OLT (Offentlig Landmobil Telefoni,” Public Land Mobile Telephony”)

Merupakan jaringan komunikasi bergerak pertama kali yang diperkenalkan pada 1


Desember 1966. Beroperasi pada gelombang VHF 160 Mhz.

f. MTD (Mobilelefonisystem D atau Mobile telephony system D)

Merupakan teknologi manual telepon bergerak yang beroperasi pada frekuensi 450 MHz
yang diperkenalkan tahun 1971.

g. Autotel /PALM (Public Automated Land Mobile)

Merupakan jaringan radiotelephone non selular yang beroperasi di gelombang VHF,


dikembangkan di daerah pedesaan British Columbia, Kanada.

h. ARP (Autoradiopuhelin, "telepon radio mobil")

ARP diperkenalkan pada tahun 1971 , menggunakan frekuensi 150 MHz (80 saluran pada
gelombang 147.9 - 154.875 MHz) untuk beroperasi dan masih menggunakan transmisi
half-duplex pada masa awalnya, tetapi dalam perkembangannya mendukung full-duplex.

i. B-Netz

4
Diperkenalkan tahun 1972 di Jerman Barat.sebagai jaringan komersial komunikasi
bergerak umum Negara kedua selain jaringan telepon umum biasa. B-Netz tergantikan C-
Netz.

2.1.2 Teknologi Generasi Pertama (1G)

Disebut sebagai “first generation” atau generasi pertama teknologi nirkabel yang
berbasis signal analog. Signal analog adalah transmisi radio yang dikirimkan/dihantarkan
menyerupai bentuk gelombang. Perangkat mobile mengirimkan gelombang tersebut ke
base station yang akan memproses tujuan signal berikutnya, misal: base station lain,
telepon selular, atau telepon rumah. Ketika tujuan/sasaran signal sudah ditetapkan, signal
dikonstruksikan seakurat mungkin ke dalam bentuk aslinya sehingga signal yang diterima
oleh end user bisa mendekati aslinya.Yang temasuk teknologi 1G ini adalah:

a. AMPS (Advanced Mobile Phone Service) atau IS-136

Teknologi dikembangkan sekitar tahun 1970-an, pertama kali diperkenalkan di


New Jersey dan Chicago pada tahun 1978 dan dikomesialkan di Amerika Serikat tahun
1983dan berakhir pada tahun 2000, AMPS menggunakan frekuensi 800 MHz "Cellular"
FM band AMPS cara kerjanya hampir sama dengan IMTS (0G).

b. NMT (Nordic Mobile Telephony)

Teknologi ini berkembang sekitar tahun 1980-an. Kemudian NMT 450


dikembangkan oleh Ericsson dan Nokia tahun 1981 yang beroperasi pada frekuensi 450
MHz dengan menggunakan FDD (Frequency division duplex) FDMA. Ada juga NMT-F
versi Prancis dari NMT900 diperkenalkan tahun 1986 yang beroperasi pada 900 MHz.

c. HICAP, di Jepang

HICAP dikembangkan oleh NTT (Nippon Telegraph and Telephone) bulan


Desember 1988, dengan frekuensi carrier 25KHz dan menggunakan FDMA sebagai
jaringan dari NTT mobile solution.

d. TACS (Total Access Communications System)

5
Teknologi yang dikembangkan Motorola yang hampir sama dengan AMPS
diperkenalkan tahun 1985. Merupakan standar analog yang dominan dipakai di Eropa
yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz.

e. C-450

Muncul tahun 1980-an dan berakhir tahun 1988 , awalnya digunakan oleh Jerman
Barat, Portugal dan Afrika Selatan dengan menggunakan frekuensi 450 MHz.

f. C-Netz

Menggunakan teknologi yang sama dengan C 450 dan merupakan penganti


teknologi BNetz, diperkenalkan tahun 1981 dan berakhir tahun 1988, di Austria dan
Jerman yang dikenal sebagai Motorphone System 512 yang dioperasikan oleh Vodacom
SA.

g. Mobitex

Dikembangkan oleh Ericsson, berdasarkan standar dari OSI. Di Amerika Utara,


Mobitex beroperasi pada 900 MHz, sedangkan di Eropa pada 400-450 MHz. Mobitex
dipergunakan oleh militer, Polisi, Pemadam kebakaran dan Jasa Ambulan karena
keamanan dan ketahanan jaringannya dibandingan teknologi selular yang lain.

h. DataTAC

Teknologi ini dikembangan oleh Motorola untuk melayani komunikasi data.


Beroperasi di frekuensi 800 MHz, dengan kecepatan data sampai 19.2 kbit/s.

i. CDPD (Cellular Digital Packet Data)

Teknologi diperkenalkan pada tahun 1992 di Amerika Serikat. CDPD memberi


kemampuan kepada D-AMPS/AMPS untuk komunikasi suara maupun data
menggunakan kanal jaringan sampai kecepatan 19,2 Kbit/s, beroperasi pada frekuensi
800 MHz dan 900 MHz. Mirip dengan GPRS, sebagai data paket pada jaringan, CDPD
dapat menjalankan aplikasi Internet Protocol (IP) dan dapat bertindak sebagai ekstensi
internet di mana pengguna dapat merasa online terus menerus. Walaupun demikian, pada

6
awal diperkenalkannya, belum ada aplikasi mobile internet yang dapat menggunakan
teknologi CDPD. Baru pada Mei 2000 AT&T memperkenalkan layanan PocketNet yang
merupakan aplikasi mobile internet HDML (mirip WAP) yang menggunakan CDPD.

2.1.3 Teknologi Generasi Kedua (2G)

Adalah singkatan dari teknologi second generation (generasi kedua) telepon seluler.
Teknologi generasi kedua muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang
semakin baik. Teknologi seluler ini hadir menggantikan teknologi seluler 1G yang menggunakan
sistem analog, termasuk AMPS (Advanced Mobile Phone System). 2G merupakan jaringan
telekomunikasi selular yang diluncurkan secara komersial pada jaringan GSM standar di
Finlandia oleh Radiolinja (sekarang bagian dari Elisa) pada tahun 1991. 2G menggunakan sistem
digital. Selain melayani komunikasi suara, 2G juga dapat melayani komunikasi teks, yakni SMS.
Generasi ini menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code
Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya.

Yang Termasuk Teknologi 2G, yaitu:

1. Berbasis TDMA:

a. Digital AMPS atau IS-54 atau IS-136 (D-AMPS)

Merupakan pengembangan dari teknologi AMPS. Disebut juga TDMA – Time Division
Multiple Access. Beropersi pada frekuensi 800 MHz (824-849 and 869- 894 MHz) berdasarkan
standar IS-54 dan 1900 MHZ (standar IS-136 untuk mendukung dual band 800 MHz dan 1900
MHz). D-AMPS merupakan telepon selular yang sudah digital, tetapi jaringannya masih
mendukung jaringan analog AMPS.

b. GSM (Global System for Mobile Communications)

Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan sebuah teknologi


komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada mobile
communication, khususnya handphone. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan
pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan

7
sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai
teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.

Sejarah dan Perkembangan GSM

Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal
tahun 1980-an:

● Sistem C-NET dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens,

● Sistem RC-2000 dikembangkan di Prancis,

● Sistem NMT dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta

● Sistem TACS yang beroperasi di Inggris.

Teknologinya masih analog sehingga sistem yang digunakan bersifat regional. Akibatnya sistem

untuk antar tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu
area sistem teknologi tertentu saja.

Perkembangan GSM :

 Tahun 1982

Negara-negara Eropa membentuk Group Special Mobile (GSM), sebuah organisasi yang
bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua
Negara Eropa. Organisasi ini yang mempelopori munculnya teknologi digital selular yang
kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.

 Tahun 1991

GSM dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European
Telecomunication Standard Institute). Kuartal terakhir 1992 pengoperasian GSM secara komersil
baru dapat dimulai.

 September 1992

8
Standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan
memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM.

 Akhir tahun 2005

Pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. GSM tumbuh dan
berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh
dunia.

c. PDC (Personal Digital Celluler)

Diluncurkan pertama kali Maret 1993 yang merupakan jaringan telekomunikasi


berdasarkan TDMA, di kembangkan oleh Jepang dan berlaku hanya di Jepang saja, dasar
teknologinya sama dengan GSM, dan dioperasikan oleh NTT DoCoMo pada frekuensi 800 MHz
(downlink 810-888 MHz, uplink 893-958 MHz), dan 1500 MHz (downlink 1477-1501 MHz,
uplink 1429-1453 MHz).

d. PHS (Personal Handy System) atau PAS (Personal Access System)

PHS di Jepang diopersikan oleh J-Phone, mempunyai range frekuensi antara 1895-1918
MHz. Mempunyai kemampuan two-way calling, roaming, high speed data services, suara yang
jernih dan handover.

e. CSD (Circuit Switched Data)

CSD menggunakan single radio time slot untuk mentrasmisikan data pada kecepatan 9.6
kbit/s pada jaringan GSM Network dan Switching Subsystem dan dapat dikoneksikan dengan
modem ke jaringan telepon biasa (PSTN) komunikasi biasa dan dial up service.

f. HSCSD (High Speed Circuit Switched Data).

Teknologi ini memiliki mekanisme transfer data circuit-switched yang mirip dengan
GSM, namun memiliki kelebihan dalam kemampuan untuk menggunakan lebih dari satu timeslot
dari 8 timeslot pada paket data GSM untuk satu kali koneksi (GSM hanya dapat mencapai
kecepatan transfer data hingga 57,6 kbps.

g. iDEN (Integrated Digital Enhanced Network)

9
Teknologi komunikasi mobile berbasis TDMA ini dikembangkan oleh Motorola dengan
jumlah jaringan di 20 negara beropersi di saluran 25 kHz, di manfaat untuk radio truk dan
sellular telephone.

2. Berbasis CDMA :

h. CDMAone atau Interim Standard 95 (IS-95) atau IS-95 CDMA /TIAEIA-95

Merupakan sistem digital yang berbasis teknologi CDMA (Code Division Multiple
Access), beroperasi pada dua kelas gelombang (Band Class 1, 1900 MHz) dan (Band Class 0,
800 MHz). Diperkenalkan oleh Qualcomm pada pertengahan 1990-an dan di dukung oleh
AT&T, Motorola, Lucent, ALPS, GSIC, Prime Co, Samsung, Sony, US West, Sprint, Bell
Atlantic, Time Warner.

2.1.4 Teknologi Generasi Dua Setengah (2.5G)

Teknologi 2.5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform


dasar GSM telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang
berbasis GSM teknologi 2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio
Services) dan WiDEN, sedangkan yang berbasis CDMA diimplementasikan dalam CDMA2000
1x.

a. GPRS (General Packet Radio Services)

Sebelum ada pengembangan transmisi data lewat GPRS, transmisi data GSM sangat
lambat, hal ini dikarenakan kanal radionya yang bersifat tunggal dan berkecepatan rendah, dan
diperuntukkan khusus bagi setiap pengguna data selama durasi komunikasi (dedicated).
Komunikasi yang bersifat dedicated ini menyebabkan operator harus menyediakan sambungan
yang banyak agar semua pemakai bisa melakukan komunikasi data. Hal ini membuat biaya
perawatan dan penambahan sambungan bagi operator semakin mahal. GPRS menggunakan
teknologi packet switching memungkinkan semua pengguna dalam sebuah sel dapat berbagi
sumber-sumber yang sama; dengan kata lain para pelanggan menggunakan spektrum radio hanya
ketika benar-benar mentransmisikan data. Efisiensi penggunaan spektrum pada akhirnya berarti
kinerja yang lebih baik dan biaya yang lebih rendah. GPRS dapat menawarkan laju data sampai
115 kbps atau lebih. GPRS disebut teknologi 2.5 G karena merupakan langkah awal menuju

10
teknologi transfer data kecepatan tinggi lewat jaringan nirkabel (3G). Sehingga sering disebut-
sebut sebagai teknologi kunci untuk data bergerak. Secara rinci ada beberapa faktor yang
menjadi pertimbangan bahwa GPRS merupakan teknologi kunci untuk data bergerak, yakni;

• mampu memanfaatkan kemampuan cakupan global yang dimiliki GSM (2G)

• memperkaya utiliti investasi untuk perangkat GSM yang sudah ada 5

• merupakan teknologi jembatan yang bagus menuju generasi ke 3

• berbasis paket data yang lebih efiesian dalam penggunaan sumber daya

• memiliki laju data sampai 115 kbps yang berarti dua kali lipat daripada koneksi 'dial up' 56
kbps yang berlaku

Dengan adanya GPRS ini operator GSM dapat menambah layanan bagi para pengguna.
Pengguna tidak hanya bisa melakukan komunikasi suara namun juga bisa melakukan komunikasi
data. Beberapa layanan yang berkembang dengan adanya jaringan GRPS ini antara lain:

• MMS (Multimedia Messaging System), dengan MMS ini pengguna bisa mengirimkan pesan
dalam bentuk multimedia (suara, klip video, gambar)

• Traffic Monitoring, dengan layanan ini pengguna bisa melihat keadaan lalu lintas di suatu
tempat seacara real time, dengan maksud agar mengetahui daerah mana yang macet dan daerah
mana yang lalu lintasnya sepi.

• VOIP (Voice Over IP), layanan ini biasanya digunakan antar pengguna PDA. Pemakai PDA
pertama harus menginstal suatu program terlebih dahulu baru bisa menggunakan VOIP.
Teknologi ini akan efektif bila tarif GPRS dihitung secara flat, sehingga walaupun banyak data
yang ditransfer namun harga yang dibayarkan tetap sama.

b. WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network)

11
WiDEN merupakan pengembangan dari iDEN (2G) dari sisi software yang
dikembangkan oleh Motorola dan diperkenalkan pada tahun 1993. WiDEN mampu mentransfer
data sampai kecepatan 100 Kbps.

c. CDMA2000 1x Release 0/RTT (1 times Radio Transmission Technology)

Merupakan teknologi pengembangan dari CDMAone dengan penambahan kemampuan


pada layanannya dan beroperasi di frekuensi 400 MHz, 800 MHz, 900 MHz, 1700 MHz, 1800
MHz, 1900 MHz, dan 2100 MHz.

2.1.5 Teknologi Generasi Ketiga (3G)

Adalah singkatan third-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu


kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel (wireless). 3G juga berguna untuk menelepon,
sekaligus saling “bertatap muka” dengan lawan bicara.

Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai berikut:

 Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan


 Menambah kemampuan jelajah (roaming)
 Untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi
 Peningkatan kualitas layanan (Quality of Service – QOS)
 Mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet)

Yang Termasuk Teknologi 3G :

a. EDGE (Enhanced Data Rates for Global/GSM Evolution) atau E-GPRS (Enhanced -General
Packet Radio Services).

EDGE merupakan salah satu standar untuk wireless data yang diimplementasikan pada
jaringan selular GSM. Diperkenalkan pertama kali pada tahun 2003 dan merupakan tahapan
lanjutan dalam evolusi menuju mobile multi media communication. Kecepatan transfer data
EDGE bahkan dapat mencapai kecepatan hingga 236.8 kbit/s dengan menggunakan 4 timeslots
dan 473.6 kbit/s dengan menggunakan 8 timeslots.Dengan EDGE, operator selular dapat

12
memberikan layanan komunikasi data dengan kecepatan lebih tinggi dibanding GPRS, di mana
GPRS hanya mampu melakukan pengiriman data dengan kecepatan sekitar 25 Kbps.

b. W-CDMA (Wideband-Coded Division Multiple Access) atau UMTS (Universal Mobile


Telecommunication System)

UMTS merupakan salah sistem generasi ketiga yang dikembangkan di Eropa dan mulai
diperkenalkan tahun 2004. UMTS dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2
Mbits/s. Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi permintaan pemakai
dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika
tidak ada cell UMTS pada suatu daerah dapat di route-kan melalui satelit. Frekeunsi radio yang
dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz. Pita tersebut akan
digunakan oleh cell yang kecil (pico cell) sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada
UMTS. Multiple akses yang digunakan dapat mengalokasikan bandwith secara dinamis sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.

c. CDMA2000-1X EV/DV (Evolution/Data/Voice) dan CDMA2000-1X EV-DO (Data

Only)/(Data Optimized)

Merupakan teknologi yang didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara, dipimpin
oleh CDMA Development Group (CDG). CDMA2000-1X EV (Evolution) dan CDMA2000-1X
EV-DO ini merupakan pengembangan dari teknologi CDMA2000 1x Release 0/RTT atau
CDMA2000 (2.5G). Pada awalnya CDMA2000 1xEV-DO (Rev. 0) hanya bisa mengirim data
sampai 2,4 Mbps, tetapi kemudian berkembang sehingga CDMA2000 1xEV-DO (data only)
yang dibagi menjadi 3 berdasarkan kecepatan tranfer datanya, yaitu :

~ CDMA2000 1xEV-DO Revisi A (T-1 speeds) bisa mengirimkan data sampai 2,45 Mbps
sampai 3.1 Mbps dan mendukung aplikasi seperti konferensi video.

~ CDMA2000 1xEV-DO Revisi B ini mampu melakukan transmisi data maksimal Sampai 73,5
Mbps.

~ CDMA2000 1xEV-DO Revisi C dikenal dengan nama UMB (Ultra Mobile Broadband) dapat
mendukung kecepatan data hingga 280 Mbps pada kondisi puncak (275 Mbps downstream dan

13
75 Mbps upstream) sehingga dapat dikategorikan kedalam 4G (Fourth-Generation), dapat
melayani layanan IP based Voice (VOIP), multimedia, broadband, Teknologi informasi,
entertainment dan jasa elekronik komersial juga mendukung penuh jaringan jasa wireless pada
lingkungan mobile sehingga tidak beda dengan jaringan Wi- Fi, WiMAX, UWB, dll.

d. TD-CDMA (Time Division Code Division Multiple Access) atau UMTS-TDD (Universal
Mobile Telecommunication System - Time Division Duplexing)

Merupakan jaringan data mobile standar teknologi 3G yang dibangun pada jaringan
selular telepon mobile standar UMTS/WCDMA dimana keduanya baik UMTS/WCDMA
maupun TD-CDMA/UMTS-TDD tidak saling mendukung dikarenakan perbedaan cara kerja,
desain, teknologi dan frekuensi yang dipakai.

e. GAN (Generic Access Network) atau UMA (Unlicensed Mobile Access)

Teknologi ini di adopsi oleh 3GPP pada bulan April 2005. GAN ditujukan agar system
telekomunikasi dapat berjalan secara roaming dan dapat menangani jaringan LAN (WLAN) dan
WAN dalam telepon mobile secara bersamaan.

f. HSPA (High-Speed Packet Access)

HSPA merupakan teknologi dari penyatuan dari protocol teknologi mobile sebelumnya,
sehingga memperluas dan menambah kemampuan (terutama dari sisi perbedaan kemapuan
(downlink dan uplink) tersebut HSPA di bagi menjadi 2 standar, yaitu :

 HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)

Sisi kecepatan transfer downlinknya (dari jaringan ke handset) dapat mencapai


kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai kecepatan
14.4 Mbps dengan maksimum uplink 384 kbps.

 HSUPA (High Speed Uplink Packet Access)


Sisi kecepatan transfer uplinknya (dari handset ke jaringan) dapat mencapai kecepatan
uplink secara teori sampai kecepatan 5.76 Mbps.

g. HSPA+ (HSPA Evolution)

14
Merupakan teknologi pengembangan dari HSPA terutama pada kecepatan transfer data
yang dapat mencapai kecepatan 42 Mbit/s pada downlink dan 11 Mbit/s pada uplink.

h. FOMA (Freedom of Mobile Multimedia Access)

Merupakan jaringan 3G pertama di dunia yang mengimplentasikan WCDMA,


diluncurkan pada tahun 2001. FOMA merupakan penamaan layanan 3G oleh operator NTT
DoCoMo.

i. HSOPA (High Speed OFDM Packet Access)

Merupakan teknologi pengembangan dari UMTS terutama pada teknologi antena yang
menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dan multiple-input
multiple-output (MIMO).

j. TD-SCDMA (Time Division Synchronous Code Division Multiple Access)

Teknologi ini masih dikembangkan China oleh Chinese Academy of Telecommunications


Technology (CATT) untuk menghilangkan ketergantungan pada teknologi barat, tetapi kurang
banyak diminati para operator di Asia dikarenakan memerlukan perangkat keras (hardware) yang
benar-benar baru dan tidak bisa menggunakan teknologi sebelumnya (CDMA2000 1x).

2.1.6 Teknologi Generasi Tiga Setengah (3.5G)

Teknologi 3.5 G atau disebut juga super 3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G,
terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (>2 Mbps)
sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing.

Yang termasuk dalam teknologi ini adalah :

a. High Speed Downlink Packet Access (HSDPA)

HSDPA merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson. HSDPA merupakan protocol


tambahan pada sistem WCDMA (wideband CDMA) yang mampu mentransmisikan data
berkecepatan tinggi. HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase 2
berkapasitas 11 Mbps dan kapsitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14
Mbit/s. Kelebihan HSDPA adalah mengurangi keterlambatan (delay) dan memberikan respon

15
yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses
Internet kecepatan tinggi, yang dapat disertai pula dengan fasilitas gaming atau download audio
dan video.

b. Wireless Broadband (Wi-Bro)

WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi informasi Korea Selatan yang
dikenal dengan kebijakan 839. WiBro mampu mengirim data dengan kecepatan hingga 50
Mbps.

2.1.7 Teknologi Generasi Keempat (4G- fourth generation)

Teknologi fourth generation (4G) adalah teknologi yang baru memasuki tahap uji coba.
Salah satunya oleh Jepang dimana pihak NTT DoCoMo, perusahaan ponsel di Jepang,
memanfaatkan tenaga hingga 900 orang insinyur ahli untuk mewujudkan teknologi generasi ke
4.

Yang Termasuk Teknologi teknologi 4G :

a. UMB (Ultra Mobile Broadband) atau CDMA2000 1xEV-DO Revisi C

b. UMTS Revisi 8 atau 3GPP LTE (Long Term Evolution).

UMTS Revision 8 masih dalam pengembangan oleh 3GPP (3rd Generation Partnership
Project) dengan target kecepatan rata-rata Download 100 Mbit/s, dan kecepatan rata upload 50
Mbit/s sehingga mendukung semua jaringan berbasis IP.

c. WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access)

WiMAX mempunyai kemampuan dalam transfer data jarak jauh secara wireless, akses
point to point untuk dukungan penuh akses mobile phone, sehingga dapat menjadi alternatif dari
jaringan broadband dengan kabel dan DSL.

2.2 Arsitektur Jaringan

Arsitektur jaringan pada GSM, CDMA, GPRS, dan UMTS adalah sebagai berikut :

2.2.1 GSM

16
Gambar 3 : Arsitektur Jaringan GSM

1. Mobile System

Merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan.


Terdiri atas Mobile Equipment dan Subscriber Identity Module.

2. Base Station Terdiri atas Base Station Controller dan Base Transceiver Station. Dimana
fungsi dari BSS adalah mengontrol tiap – tiap BTS yang terhubung kepada nya. Sedangkan
fungsi dari BTS adalah untuk berhubungan langsung dengan MS dan juga berfungsi sebagai
pengirim dan penerima sinyal. Antarmuka BSS antara lain adalah :

 Antarmuka Air

Antarmuka antara MS dengan BTS. Antarmuka ini melakukan sinyalisasi, kontrol


panggilan, handover, power control, otentifikasi, perijinan, location update dan
seterusnya.

 Abis

Antarmuka antara BTS dengan BSC. Biasanya dibawa oleh DS-1/T1, ES-1 atau E1.

17
 A

Antarmuka antara BSC dengan MSC. A digunakan untuk membawa kanal trafik.

3. Network Sub – system

Terdiri dari MSC, HLR, dan VLR. MSC atau Mobile Switching Controller adalah inti
dari jaringan GSM yang berfungsi untuk interkoneksi jaringan, baik antara seluler maupun
dengan jaringan PSTN. Home Location Register atau HLR berfungsi untuk menyimpan semua
data dari pelangga secara permanen. Untuk VLR atau Visitor Location Register berfungsi untuk
data dan informasi pelanggan.

4. Operation and Support System

Merupakan subsistem dari jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian
diataranya adalah fault management, configuration management, dan inventory management.

2.2.2 CDMA

  Gambar 4 : Arsitektur Jaringan CDMA

Bagian- bagian dari konfigurasi jaringan CDMA dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian
sebagai berikut:

18
1. Subscriber Devices (SD/ Moble Station)
Merupakan alat yang digunakan oleh pengguna untuk menggunakan jaringan CDMA
tersebut. Alat yang dapat digunakan yaitu:

• Fixed Terminal. Contohnya seperti telepon rumah.

• Portable handled. Contohnya seperti handphone.

2. Radio Access Network (RAN)

Radio Access Network terdiri dari 2 bagian yaitu:


• Base Transceiver Station (BTS) BTS bertanggung jawab untuk mengalokasikan daya
yang digunakan pelanggan serta berfungsi sebagai antar muka atau interface yang
menghubungkan jaringan CDMA 2000 1x dengan perangkat pelanggan. BTS terdiri dari
perangkat radio yang digunakan untuk mengirimkan dan menerima sinyal CDMA.
• Base Station Controller (BSC) BSC bertanggung jawab untuk mengontrol semua BTS
yang berada di dalam daerah cakupannya dan mengatur rute paket data dari BTS ke
PDSN atau sebaliknya, serta trafik suara berbasis TDM dari BTS ke MSC atau
sebaliknya.
3. Circuit Core Network ( CCN)

Berfungsi menyediakan layanan menggunakan circuit switch untuk PSTN (Public


Switching Telephone Network). CCN merupakan interface antara PSTN dengan system
wireless. Pada bagian CCN terdapat beberapa komponen antra lain:
• Mobile Switching Center (MSC) MSC diletakkan dipusat jaringan mobile
communication dan juga bekerja dengan jaringan lai seperti PSTN, PLMN, dll.
• Home Location Register (HLR) HLR merupakan tempat yang berisi informasi
pelanggan yang digabungkan dengan pengantar layanan paket data. Layanan informasi
dari HLR diambil dalam Visitor Location Register (VLR) pada jaringan switch selama
proses registrasi berhasil.
• Visitor Location Register (VLR) VLR secara temporari menyimpan dan mengontrol
semua informasi dari mobile station, yang berada pada area kontrol. Ketika pelanggan

19
melakukan panggilan, maka VLR mengirimkan semua informasi yang berhubungan
dari MSC.
4. Packet Core Network (PCN)

Pada PCN terdapat beberapa komponen antara lain:

• Firewall: Berfungsi untuk mengamnakan jaringan terhadap akses dari luar.

• Packet Data Serving Network (PDSN) PDSN adalah komponen baru yang terdapat dalam
sistem seluler berbasis CDMA 2000 1x yang bertujuan untuk mendukug layanan paket data.
Beberapa fungsi PDSN antara lain:
a.  Membentuk, memelihara, dan memutuskan sesi point-to-point protocol (PPP) dengan
pelanggan.
b.  Membentuk, memelihara, dan memutuskan hubungan dengan radio network melalui
antar muka radio-packet.
c.  Mengumpulkan data autentifikasi, autorisasi, dan akunting yang diperlukan oleh AAA
(Autentication, Autorization and Accounting).
d.  Autentication, Autorization and Accounting (AAA) AAA menyediakan fungsi untuk
autentikasi bekaitan dengan PPP dan hubungan mobile IP, Melakukan autorisasi yaitu
layanan profil dan kunci keamanan distribusi dan manajemen, dan akunting untuk
jaringan paket data dengan menggunkan protokol Remote Access Dial In User
Service (RADIUS). AAA server juga digunakan oleh PDSN untuk berhubungan
dengan jaringan suara dari HLR dan VLR.
e. Router Router berfungsi untuk merutekan paket data dari dan ke berbagai elemen
jaringan yang terdapat pada jaringan CDMA 2000 1x, serta bertanggung jawab untuk
mengirimkan dan menerima paket data dari jaringan internal ke jaringan eksternal
atau sebaliknya.

2.2.3 GPRS

Arsitektur jaringan GPRS terdiri dari :

1. MS – Mobile Station

20
MS dapat dikatakan perangkat selular yang terhubung langsung dengan jaringan
GSM, yaitu SIM (Subscriber Identify Module) Card dan perangkat keras seperti telepon
selular, PDA, perangkat komputer yang terhubung menggunakan jaringan GPRS. Untuk
selanjutnya 6 dalam tulisan ini yang dimaksud dengan MS adalah lebih mengarah
kepada komputer yang terhubung ke jaringan GPRS dengan menggunakan GPRS Modem
(telepon selular).
2. BSS – Base Station System

BSS terdiri dari BTS (Base Transceiver Station) dan BSC (Base Station
Controller). Di BSS sinyal radio dari BSS akan diterima oleh BTS dan selanjutnya
diteruskan ke BSC. BSC menangani sinyal yang dikirimkan oleh beberapa BTS.

3. HLR – Home Location Register

HLR adalah database yang menyimpan data pengguna jaringan GPRS. Informasi
yang disimpan dalam HLR misalnya APN (Access Point Name).

Gambar 5 : Arsitektur Jaringan GPRS

21
4. VLR – Visitor Location Register
VLR adalah database yang berisi informasi semua MS yang sedang terhubung
dengan GPRS.
5. SGSN – Serving GPRS Support Node

SGSN adalah komponen utama jaringan GPRS. SGSN akan meneruskan paket
data dari/ke MS.

6. GGSN – Gateway GPRS Support

GGSN juga merupakan komponen utama jaringan GPRS. GGSN mengubah paket
data GSM dari SGSN menjadi paket TCP/IP. GGSN dan SGSN digunakan sebagai
penghitung pembayaran pemakaian internet.

7. EIR – Equiptment Identity Register

EIR adalah database yang berisi data tentang perangkat bergerak. Dalam EIR bisa
berisi data-data IMEI dari telepon selular yang diperbolehkan/tidak diperbolehkan
memakai GPRS.

8. AuC – Authentication Center

AuC adalah database yang berisi informasi pengguna yang diperbolehkan


memakai jaringan GPRS. AuC merupakan bagian dari HLR.

9. GPRS backbone networks

GPRS backbone network adalah intranet dari jaringan GPRS. GPRS backbone

networks adalah IP based.

22
2.2.4 UMTS

Gambar 6 : Arsitektur Jaringan UMTS

Dari gambar diatasa terlihat bahwa arsitektur jaringan UMTS terdiri dari perangkat-perangkat
yang saling mendukung, yaitu sebagai berikut :

1. UE (User Equipment)

User Equipment merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk


dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak. UE dilengkapi dengan smart card yang
dikenal dengan nama USIM (UMTS Subscriber Identity Module) yang berisi nomor
identitas pelanggan dan juga algoritma security untuk keamanan seperti authentication
algorithm dan algoritma enkripsi. Selain terdapat USIM, UE juga dilengkapi dengan ME
(Mobile Equipment) yang berfungsi sebagai terminal radio yang digunakan untuk
komunikasi lewat radio.

2. UTRAN (UMTS Terresterial Radio Access Network)

Di dalam UTRAN terdapat beberapa elemen jaringan yang baru dibandingkan


dengan teknologi 2G yang ada saat ini, di antaranya adalah node B dan RNC (Radio
Network Controller).

23
• RNC (Radio Network Controller)

RNC bertanggung jawab mengontrol radio resources pada UTRAN yang


membawahi beberapa Node B, menghubungkan CN (Core Network) dengan user, dan
merupakan tempat berakhirnya protokol RRC (Radio Resource Control) yang
mendefinisikan pesan dan prosedur antara mobile user dengan UTRAN.

• Node B

Node B sama dengan Base Station di dalam jaringan GSM. Node B merupakan
perangkat pemancar dan penerima yang memberikan pelayanan radio kepada UE. Fungsi
utama node B adalah melakukan proses pada layer 1 antara lain : channel coding,
interleaving, spreading, de-spreading, modulasi, demodulasi dan lain-lain. Node B juga
melakukan beberapa operasi RRM (Radio Resouce Management), seperti handover dan
power control.

3. CN (Core Network)
Core Network berfungsi sebagai switching pada jaringan UMTS, memanajeman
jaringan serta sebagai interface antara jaringan UMTS dengan jaringan yang lainnya.
Komponen Core Network UMTS terdiri dari :
 MSC (Mobile Switching Center)
MSC didesain sebagai switching untuk layanan berbasis circuit switch seperti video,
video call.
 VLR (Visitor Location Register)
VLR merupakan database yang berisi informasi sementara mengenai pelanggan terutama
mengenai lokasi dari pelanggan pada cakupan area jaringan.
 HLR (Home Location Register)
HLR merupakan database yang berisi data-data pelanggan yang tetap. Data-data tersebut
antara lain berisi layanan pelanggan, service tambahan serta informasi mengenai lokasi
pelanggan yang paling akhir (Update Location).
 SGSN ( Serving GPRS Support Node)

24
SGSN merupakan gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Fungsi
SGSN adalah sebagai berikut :
a. Mengantarkan packet data ke MS
b. Update pelanggan ke HLR
c. Registrasi pelanggan baru
 GGSN ( Gateway GPRS Support Node )
GGSN berfungsi sebagai gerbang penghubung dari jaringan GPRS ke jaringan paket
data standard (PDN). GGSN berfungsi dalam menyediakan fasilitas internetworking
dengan eksternal packet-switch network dan dihubungkan dengan SGSN via Internet
Protokol (IP). GGSN akan berperan antarmuka logik bagi PDN, dimana GGSN akan
memancarkan dan menerima paket data dari SGSN atau PDN. Selain itu juga terdapat
beberapa interface baru, seperti : Uu, Iu, Iub, Iur. Antara UE dan UTRAN terdapat
interface Uu. Di dalam UTRAN terdapat interface Iub yang menghubungkan Node B
dan RNC, Interface Iur yang menghubungkan antar RNC, sedangkan UTRAN dan CN
dihubungkan oleh interface Iu. Protokol pada interface Uu dan Iu dibagi menjadi dua
sesuai fungsinya, yaitu bagian control plane dan user plane . Bagian user plane
merupakan protocol yang mengimplementasikan layanan Radio Access Bearer (RAB),
misalnya membawa data user melalui Access Stratum (AS). Sedangkan control plane
berfungsi mengontrol RAB dan koneksi antara mobile user dengan jaringan dari aspek :
jenis layanan yang diminta, pengontrolan sumber daya transmisi , handover , mekanisme
transfer Non Access Stratum (NAS) seperti Mobility Management (MM), Connection
Management (CM), Session Management (SM) ,dan lain-lain.

3. GLOBAL NETWORK COMMUNICATION

Yang akan dibahas pada sub bab ini adalah internet. Internet (Inter-Network)
merupakan suatu jaringan komputer yang satu dengan yang lain saling terhubung untuk
keperluan komunikasi dan informasi. Internet menyediakan akses untuk layanan
telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh
dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (Usenet News,

25
email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Gopher), remote
login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.

Jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set protokol standar
yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengalamati lalu lintas dalam
jaringan. Protokol ini mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalahan (error
handling), lalu lintas pesan, dan standar komunikasi lainnya. Protokol standar pada internet
dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). TCP/IP
Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang
digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini memiliki kemampuan untuk bekerja
diatas segala jenis komputer, tanpa terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras maupun
sistem operasi yang digunakan.

Sebuah sistem komputer yang terhubung secara langsung ke jaringan memiliki nama
domain dan alamat IP (Internet Protocol) dalam bentuk numerik dengan format tertentu
sebagai pengenal. Internet juga memiliki gateway ke jaringan dan layanan yang berbasis
protokol lainnya.

Gambar 7 : Arsitektur Jaringan pada Internet

26
4. TOPOLOGI JARINGAN

Yang dimaksud dengan Topologi adalah bentuk hubungan dari suatu jaringan
(map of network). Topologi jika ditinjau dari segi keberadaannya dapat diklasifikasikan
ke dalam 2 jenis, yaitu :

a. Physical Topology : Menjelaskan hubungan perkabelan dan lokasi node atau


workstation.
b. Logical Topology : Menjelaskan aliran message/data dari satu user ke user lainnya
dalam jaringan.

Jika dilihat secara umum, maka topologi terdiri dari beberapa jenis antara lain :

 Topologi Bus

Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat
node-node
2. Umum digunakan karena sederhana dalam instalasi
3. Signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision
4. Problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh
jaringan akan terhenti.

 Topologi Ring

27
Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:

1. Lingkaran tertutup yang berisi node-node


2. Sederhana dalam layout
3. Signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (dua
paket data bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan
collision detection yang lebih sederhana
4. Problem: sama dengan topologi bus
5. Biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah
consentrator dan kelihatan seperti topologi star

 Topologi Star

Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node
ke central node dan kembali lagi.
2. Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung
terhubung ke central node.
3. Keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu.
4. Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node,
biasanya digunakan kabel UTP.

28
 Topologi Extended Star

Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star dimana
karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star yaitu :

1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub node
berkomunikasi dengan central node. traffic data mengalir dari node ke sub node lalu
diteruskan ke central node dan kembali lagi.
2. Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau
melebihi dari kapasitas maksimal penghubung.
3. Keunggulan : jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak
terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan
terputus
4. Tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic
node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan
beberapa kali hops.

 Topologi Hierarchical

Topologi ini biasa disebut sebagai topolodi tree. Dibangun oleh seperti halnya topologi
extended star yang dihubungkan melalui sub node dalam satu central node. Topologi ini

29
dapat mensupport baik baseband maupun broadband signaling dan juga mensupport baik
contention maupun token bus access.

 Topologi Mesh

Topologi Mesh dibangun dengan memasang link diantara station-station. Sebuah


‘fully-connected mesh’ adalah sebauh jaringan dimana setiap terminal terhubung secara
langsung ke semua terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan
komputer kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan
biayanya cukup tinggi untuk di-implementasikan. Mesh topologi memiliki tingkat
redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu station
dapat mencari link yang lainnya.

30

You might also like