Professional Documents
Culture Documents
ANAK
OTAK TENGAH, OTAK KIRI & OTAK
KANAN
Menurut Albert Einstein dan pendapat para ilmuwan
lainnya, mayoritas manusia hanya menggunakan
kemampuan otaknya 10% saja. Lalu bagaimana upaya
yang dilakukan manusia untuk meningkatkan kemampuan
otaknya? Sebuah metode terbaru telah diluncurkan untuk
membangun kecerdasan intelektual dan emosional agar
manusia dapat lebih mengoptimalkan kemampuan dirinya
sebagai mahluk Tuhan yang paling sempurna.
Memperkenalkan Midbrain Activation atau
Mesencephalon Activation atau Aktivasi Otak Tengah
yang merupakan sebuah penemuan fenomenal abad ini yang secara efektif mampu meningkatkan
kemampuan otak manusia melalui pelatihan khusus untuk anak-anak usia 5-15 tahun dengan metode
yang ilmiah : motivasi, senam khusus otak, aneka permainan yang seru dan menyenangkan serta
teknologi audio-video.
Pada awalnya kami menyangka otak tengah hanyalah trik sulap, ternyata setelah saya mengikutkan dan
mengujicoba anak sendiri barulah saya percaya bahwa manusia memang merupakan mahluk Tuhan
yang istimewa. Pada saat anak kami mewarnai gambar, menebak warna serta berjalan dengan mata
tertutup adalah sesuatu yang baru buat kami sebagai orang tua. (Orang tua Ricky)
Emosi anak saya lebih terkontrol, lebih mudah dalam memahami pelajaran dan daya ingatnya
meningkat. (Orang tua Adinda)
Jika anda menyadari bahwa manusia adalah mahluk yang paling sempurna yang diciptakan Tuhan,
maka sesungguhnya fenomena seperti diatas adalah hal yang wajar saja karena manusia akan terus
menerus akan melakukan penelitian terhadap upaya peningkatan kualitas manusia khususnya penelitian
tentang otak. Jika sekarang ini banyak orang yang memandang "aneh" fenomena otak tengah, maka
dimasa depan, kemampuan seperti ini akan banyak dimiliki anak Indonesia dan sudah merupakan hal
yang wajar. Jadi sesungguhnya penemuan metode aktivasi otak tengah merupakan hasil dari jalan
panjang riset puluhan tahun yang dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan dunia.
Pendidikan saat ini kebanyakan lebih mengutamakan otak kiri. Sehingga mengakibatkan banyak orang
tidak percaya adanya indera intuisi, daya prediksi dan kemampuan perspektif yang merupakan gejala
umum dimana fungsi otak kanan tertekan oleh otak kiri.
Adapun fungsi dari otak tengah adalah sebagai jembatan antara otak kiri dengan otak kanan; dalam
kondisi tertidur, interbrain manusia tidak dapat berkembang secara maksimal. Oleh karenanya, fungsi
interaktif antara otak kiri dan otak kanan mengalami keterbatasan. Saat ini, banyak ahli meneliti
bagaimana membantu keseimbangan operasional otak kanan dan otak kiri. Dari penelitian selama 25
tahun terakhir, terdapat 15 orang yang memperoleh hadiah Nobel dari penelitian terhadap daya otak.
Dalam pelatihan dilakukan berbagai pelajaran yang berbeda; seperti mental-aritmatik, pengembangan
seluruh otak dan lain sebagainya. Yang mana beberapa hal tersebut merupakan hasil dari penelitian.
Tujuannya semua adalah untuk membantu menyeimbangkan penggunaan otak kanan dan otak kiri serta
menggali potensi daya otak; yang mana hasilnya berbeda-beda.
Sebuah penemuan yang baru adalah metode yang berbeda dengan lainnya. Berdasarkan ilmu psikologi
yang luar biasa, teknik kegeniusan mutakhir, neurolinguistik, ilmu komunikasi, ilmu tingkah laku dan
lain sebagainya serta menggunakan teknologi komputer ilmiah mutakhir, dalam waktu yang sangat
pendek yaitu satu setengah hari, dapat berhasil mengaktifkan otak tengah atau midbrain anak-anak. Hal
ini merupakan sebuah prestasi yang dikagumi oleh orang-orang di luar dan di dalam negeri dan juga
merupakan kehormatan bagi umat manusia modern.
Demikian pula fungsi dari otak kanan dan otak kiri dapat berjalan secara seimbang. Otak kiri tidak lagi
menekan otak kanan. Kemampuan prediksi, daya ingat, kesenian dan kemampuan refleks tidak hanya
menjadi berkembang, tetapi kemampuan manajerial dan pemahaman mereka juga dapat terpelihara.
Orang seperti ini akan lebih memiliki rasa cinta kasih, lebih mencintai orang tua sendiri, termasuk
orang yang lebih tua, memiliki kecerdasan dan kerukunan.
FRANCHISE / WARALABA
OTAK TENGAH
Apakah Anda ingin memiliki pelatihan otak tengah sendiri di kota Anda ?
Apakah Anda senang dalam mendidik anak ?
Apakah Anda ingin menjadi Trainer untuk pelatihan Otak Tengah Anda ?
Dapatkan penawaran khusus dari kami bagi Anda yang berminat untuk memiliki pelatihan Aktivasi
Otak Tengah di kota Anda.
Dengan hanya investasi yang sangat terjangkau, anda sudah memiliki pelatihan Aktivasi Otak Tengah
dan terbukti mampu melatih serta mendidik anak menjadi lebih cerdas, percaya diri serta memiliki
intuisi yang positif.
Tanpa harus membayar royalty fee setiap bulannya bahkan kami akan memberikan seluruh materi
pelatihan selama dua hari (Standard Operating Procedure Pelatihan, CD Asli Audio Aktivasi, Training
for Trainer, bimbingan pelatihan untuk angkatan pertama, dsb) kepada team Anda. Selain itu kami juga
menawarkan sistem kerjasama yang meringankan yaitu pembayaran dapat diangsur.
KESEMPATAN TERBATAS!...harga akan naik bulan depan.
Mari Kita Kembangkan Pelatihan ini untuk kemajuan Generasi Penerus Indonesia yang
Lebih Cerdas dan Berbudi !
JADWAL PELATIHAN OTAK TENGAH
Pelatihan diadakan hari Sabtu & Minggu :
Tanggal 23-24 Oktober 2010
Pukul : 08.00-17.00 wib
LOKASI :
Jl. Jl. H.Baping No.34, Susukan Ciracas, Jakarta Timur, Indonesia
HP : 081219690000, 08159211162, 0818951070, 082110155273
Investasi Rp.3.500.000/anak.
Fasilitas :
* Sertifikat
* Makan siang untuk 2 hari pelatihan
* Snack 4 kali untuk 2 hari pelatihan
* Tempat nyaman & AC
* Trainer Berlisensi
PROSEDUR PENDAFTARAN
Bank Mandiri
No.Rek : 1290098004977
A.n : Sri Harlina
Catatan : Bagi yang ingin membayar/daftar ditempat, cukup download formulir pendaftaran
diatas, isi, lalu bawa ke kantor kami yang alamat/petanya bisa anda lihat di menu "Peta Lokasi".
Pendaftaran di tempat tidak bisa pada tanggal pelatihan melainkan paling telat 1 hari sebelum
tanggal pelatihan.
Apa itu otak tengah/midbrain/mesencephalon dan apa tujuan mengaktifkan otak tengah?
Secara ilmiah, Otak tengah berfungsi dalam pergerakan bola mata, lensa mata, diameter pupil, saraf
visual serta gerak motorik. Dengan melakukan senam otak/bola mata dan penyetelan audio-visual yang
merangsang semua organ tersebut maka otak tengah akan aktif dan dapat menghubungkan serta
menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan. Pengaktifan otak tengah mengembalikan kekuatan otak
pada keadaan semula yakni keseimbangan otak kiri dan kanan.
Otak tengah adalah bagian otak yang terletak di antara forebrain dan hindbrain. Atau terletak antara
otak depan (besar) dengan otak belakang, terdiri dari tektum dan cerebral peduncle. Secara anatomi,
otak tengah tidak secara langsung berada di antara otak kiri dan otak kanan namun memang letaknya
ditengah-tengah sebagaimana bisa dilihat gambar 3D-nya di
http://www.otaktengahindonesia.com/index.php?p=47.
Secara anatomi fisik, otak tengah bukan penghubung otak kiri dan otak kanan. Namun yang perlu di
ingat adalah otak TIDAK HANYA memiliki anatomi fisik melainkan juga memiliki energi/gelombang.
Gelombang otak mampu menembus ruang tergantung seberapa besar kekuatan gelombang tersebut.
Dengan gelombang otak tengah inilah maka bisa mengakses otak kiri dan otak kanan. Bagaimana cara
kerjanya?
Misalnya si anak mendeteksi kartu baca yang bertuliskan "Ayah dan Bunda". Dengan mata tertutup, si
anak harus berkonsentrasi dengan tenang agar mampu menebak dengan tepat. Oleh karena tidak
mungkin melihat dengan mata tertutup, maka gelombang otak tengah akan "mengontak" intuisi yang
berada di otak kanan. Ketika intuisi itu aktif, maka objek pun akan terdeteksi dengan aneka sensasi
(penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan dll) dan kemudian otak kiri meresponnya dengan
membaca tulisan pada kartu baca tersebut. Jadi jelas perlu kerjasama otak kanan dan otak kiri pada saat
aktivitas dengan mata tertutup dan dengan latihan inilah terjadi keseimbangan otak kiri dan kanan.
* Catatan : Metode aktivasi otak tengah 100% menggunakan metode ilmiah. Adapun teori gelombang
otak dan kaitannya dengan kemampuan beraktivitas dengan menutup mata bisa diriset oleh para
ilmuwan dengan berbagai kajian disiplin ilmu seperti biologi, psikologi, fisika dll serta juga diuji
dengan berbagai alat seperti Gas Discharge Vision (GDV technique), EEG, Pet-Scan dan lain
sebagainya. Ini merupakan penelitian yang sangat menarik untuk dikaji.
"Researches confirm the compatibility of non-eye vision for the cerebrum. The phenomenon does exist
and it has to be studied"! (N.P. Bekhtereva - Academician of Russian Academy of Sciences, Russian
Academy of Medical Sciences & Head of the Brain Institute of Russian Academy of Sciences)
Apakah pelatihan otak tengah dapat membuat anak jenius secara instan dengan IQ diatas rata-
rata seperti Albert Einstein?
Jika ada lembaga pelatihan yang menjanjikan jenius dalam hitungan hari maka mungkin kita salah
menafsirkan makna jenius. Kita harus memahami bahwa "bahasa iklan" terkadang terlalu berlebihan
dengan maksud untuk meningkatkan daya jual sehingga banyak orang salah kaprah dalam memahami
arti jenius.
Menjadi jenius (cerdas) membutuhkan proses dan tidak bisa instan dalam hitungan hari. Kecerdasan
anak berpulang pada faktor diri (kemampuan diri) dan pengaruh lingkungan. Pelatihan otak tengah
adalah salah satu metode untuk mengasah kemampuan diri dengan MENSTIMULASI otak secara lebih
CEPAT agar lebih cerdas dengan menyeimbangkan otak kiri dan kanan. Kami tidak sepakat jika jenius
hanyalah orang yang memiliki kemampuan dalam bidang science saja seperti matematika, fisika, kimia
dan sejenisnya.
Seseorang mungkin hanya memiliki IQ standar, namun jika ia berprestasi dalam bidang olahraga atau
pergaulannya luas atau punya jiwa kepemimpinan, atau ahli dalam seni atau ahli dalam agama
(spiritual) maka sesungguhnya orang tersebut jenius dalam bidang EQ (kecerdasan emosi) dan SQ
(kecerdasan spiritual).
Jadi kesimpulannya : jenius tidak hanya secara IQ (otak kiri), namun juga memiliki arti yang lebih luas
yakni dalam bidang emosional dan spiritual (otak kanan) sehingga anak nantinya dapat memposisikan
diri dengan baik dilingkungannya sehingga lebih mudah bersosialisasi agar diterima lingkungannya dan
mampu melakukan filter terhadap lingkungan/pengaruh luar yang kurang baik.
Albert Einstein, ilmuwan yang juga mendayagunakan intuisinya pernah mengatakan "Saya tidak
menemukan pengertian saya pada hukum universal hanya dengan pikiran analitis".
Intuisi yang positif memerlukan keseimbangan otak kiri dan kanan. Jika anak rajin melatih otak
tengahnya, maka ia akan terbiasa berkonsentrasi dan intuisinya akan makin tajam sehingga anak akan
mampu mengambil keputusan dalam hidupnya lebih tepat. Pengaruhnya, di sekolah mereka akan lebih
mudah menangkap pelajaran dan ketika ujian bisa lebih tenang mengerjakannya. Begitu juga dalam
berperilaku dalam keluarga dan masyarakat akan memberikan efek yang positif karena melatih otak
tengah juga memberikan stimulan pada otak kanan.
Penting untuk dipahami bahwa ukuran cerdas tidaklah hanya IQ (otak kiri) semata. Anak yang
memiliki ahlak yang baik, pergaulan luas, suka seni/lukisan, religius juga merupakan tanda anak yang
cerdas secara otak kanan. Orangtua hendaknya secara bijaksana tidak memaksakan kehendaknya agar
anak cerdas IQnya saja, juara satu dikelas dan sejenisnya. Bersyukur dan banggalah kepada anak anda
apapun kecerdasannya.
Catatan : penjelasan ilmiah tentang anatomi otak tengah bisa anda baca di
http://en.wikipedia.org/wiki/Midbrain dan dikarenakan aktivasi otak tengah juga menumbuhkan intuisi,
maka intuisi ini pun bisa dipahami melalui jalur psikologi yang bisa anda baca di
http://en.wikipedia.org/wiki/Intuition_(knowledge).
Apa cukup dengan otak tengah yang aktif lalu tidak memerlukan pengembangan otak-otak
lainnya?
Otak tengah bukanlah otak super yang tidak membutuhkan otak-otak lainnya. Gelombang otak tengah
berfungsi untuk menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan. Artinya adalah tetap diperlukan latihan-
latihan bagi otak kiri dan otak kanan. Jadi lembaga-lembaga pelatihan otak kiri, kanan, super memory,
emotional, spiritual tetap diperlukan karena kesemuanya itu akan membuat otak tengah tetap aktif.
Sistem pendidikan di Indonesia banyak yang mengistimewakan otak kiri sehingga otak kanan kerap
diabaikan, padahal kecerdasan seorang anak tidak selalu secara IQ namun juga secara EQ dan SQ.
Disinilah peran otak tengah diperlukan sebagai penyeimbang otak kanan dan kiri.
Penting untuk dipahami, bahwa aktivasi otak tengah tidak harus identik dengan kemampuan anak
beraktivitas dengan mata tertutup karena kemampuan ini sifatnya hanya "bonus" saja. Hal yang lebih
penting adalah mengajarkan metode belajar yang lebih kreatif misalnya cara menghafal lebih cepat.
Kami juga memotivasi anak agar semangat dalam belajar, pandai bersyukur, tidak patah arang ketika
gagal, selalu berlaku jujur kepada diri sendiri dan orang lain, percaya diri, mematahkan blok mental
seperti takut matematika, bahasa inggris, kemalasan dan lain sebagainya.
Apakah setiap anak pasti berhasil diaktivasi?
Biasanya sekitar 80%-90% anak, sukses diaktifkan. Asalkan anak tersebut memiliki jiwa yang sehat
dan bersedia bekerjasama, dengan usia antara 5-15 tahun, otak tengah dapat diaktifkan. Hambatan
dalam mengaktifkan otak tengah antara lain adalah: tekanan, ketakutan, kurang percaya diri, curiga,
tidak mau menerima, berpikir yang tidak-tidak dan lain sebagainya. Trauma anak juga sering menjadi
kendala ketidakberhasilan misalnya sering mendapat kekerasan dari orang tuanya atau sering dimarahi
sehingga anak ketakutan/terpaksa ikut pelatihan otak tengah karena takut dimarahi orang tuanya jika
menolak pelatihan.
Anak yang mengalami trauma atau takut kepada orangtuanya karena pola pendidikan dirumah yang
keras bahkan dengan kekerasan, biasanya juga akan memiliki perasaan takut gagal karena jika gagal
maka ia bisa dimarahi orang tuanya. Jika anak sudah takut gagal, maka ketika dalam pelatihan, otaknya
tidak bisa fokus dan tidak bisa menikmati acara karena selalu terbayang-bayang wajah orang tuanya
yang akan memarahinya jika gagal. Padahal anak harus dalam kondisi yang senang agar aktivasinya
berhasil.
Pada ujicoba membaca dengan "kartu baca", para pemula biasanya harus mendeteksi huruf per huruf
dengan cara meraba dan begitu juga saat membaca headline koran maka tangannya harus diletakan di
atas teks headline koran tersebut. Dengan demikian, mendeteksi huruf per huruf akan membutuhkan
waktu dan biasanya mereka pun akan membaca secara terbata-bata . Bagi yang radarnya makin kuat,
nantinya cukup meletakan "kartu baca" saja ditangan langsung bisa membaca tanpa harus meraba huruf
per huruf.
Pada kasus lain, ada anak yang baru mampu "melihat" dengan kain yang ditutup dimata tapi belum
mampu "melihat" dengan menggunakan kacamata renang yang dicat. Ini dikarenakan kain fisiknya
lembut sehingga radarnya lebih mudah menembus. Jadi kekuatan radar tiap anak berbeda, ini mirip
seperti sinyal Ponsel/Handy Talkie dimana jika sinyal membentur bangunan yang besar/tebal/solid
maka sinyalnya akan melemah . Demikian pula kacamata renang memiliki fisik yang solid/keras/tebal
sehingga membutuhkan radar yang lebih kuat lagi untuk menembusnya.
Meski demikian, di tiap pelatihan yang kami adakan, biasanya cukup banyak anak pemula yang
radarnya sudah cukup kuat sehingga mampu "melihat" dengan kacamata renang yang dicat bahkan
dilapisi lagi dengan tisu untuk menutup matanya sehingga tidak mungkin mengintip dengan cara
apapun.
Untuk pemula, biasanya hanya bisa mendeteksi objek yang berada di depan. Pada tingkat lanjutan,
akan mampu mendeteksi objek yang berada di atas kepala, lalu dibelakang kepala/tubuh (360 derajat).
Jika mampu mendeteksi sampai 360 derajat, artinya kemampuan intuisi/radar tersebut sudah kuat.
Selain itu, dengan melatihnya secara rutin, nantinya anak akan mampu menembus objek yang lebih
tebal/keras lagi seperti menebak benda dibalik tembok atau menebak benda didalam kotak tertutup.
Jadi dengan rajin melatih otak tengah, kemampuan intuisi akan meningkat terus dan intuisi yang tajam
akan sangat berguna dalam hal pengambilan keputusan dalam hidup.
Jadi untuk hasil yang maksimal kami menyarankan orang tua untuk tidak masuk ke dalam kelas agar
trainer kami dapat melatih anak secara fokus dan nyaman. Orang tua hanya diundang untuk menghadiri
"brifing" untuk menjelaskan cara melatih di rumah.
Apa yang harus dilakukan orang tua agar anaknya berhasil diaktivasi ?
• Orang tua dan anak perlu membangun hubungan dan komunikasi yang baik sebelum mengikuti
pelatihan pada tanggal yang ditetapkan.
• Berikan motivasi kepada anak misalnya dengan mengatakan jika mengikuti pelatihan akan
memiliki konsentrasi yang lebih baik sehingga ketika disekolah akan lebih mudah menangkap
pelajaran dan pada saat ujian bisa lebih tenang, fokus agar nilainya lebih baik. Atau berikan
hadiah jika mengikuti pelatihan dengan baik akan mendapat tas baru, boneka, coklat dll.
• Agar berhasil diaktivasi, anak harus menikmati semua acara (games, senam, motivasi dll) agar
psikologi anak fun/senang. Untuk itu diharapkan para orang tua untuk tidak melakukan
ancaman atau tuntutan yang berlebihan pada diri anak agar si anak tidak stress pada saat acara
berlangsung. Jadi kuncinya adalah anak harus senang.
Namun demikian, pada beberapa kasus, ada orang dewasa yang otak tengahnya bisa diaktivasi.
Biasanya mereka yang berhasil diaktifkan telah memahami dengan baik cara kerja aktivasi otak tengah
ini yaitu :
• Otaknya harus mampu melupakan masalah/problem duniawi karena saat diaktivasi, gelombang
otak harus turun. Jika pada saat mengaktivasi memikirkan hutang, masalah rumah tangga,
kantor dll maka gelombang otaknya naik sehingga dipastikan sulit untuk diaktivasi.
• Menghindari pertanyaan/berpikir kritis/ragu misalnya "buat apa sih senam? apa hubungannya
dengan otak?", "buat apa sih mendengarkan musik rileksasi? cuma bikin ngantuk", "kira-kira
saya berhasil diaktivasi tidak ya?". Nah pertanyaan-pertanyaan seperti ini mengakibatkan
gelombang otak naik terus. Hasilnya adalah aktivasi akan gagal.Untuk memahami gelombang
otak manusia, simak penjelasannya berikut ini :
Gelombang otak bisa dilihat melalui teknologi yang bernama EEG. Berikut adalah pembagian
gelombang otak :
1. Gamma (frekuensi 30-100 Hz ) : Gelombang otak pada frekuensi ini muncul manakala otak
kita sedang OnFire. Biasanya acara-acara motivasi yang mampu membakar semangat para
peserta.
2. Beta (frekuensi 12-30 Hz ) : Gelombang otak pada frekuensi ini muncul manakala kita
sedang bekerja/aktif atau kegiatan lain yang memerlukan kerja otak lebih keras. Orang dewasa
atau usia 15 tahun ke atas didominasi oleh gelombang beta karena berbagai pekerjaan dan
permasalahan hidup yang memerlukan daya pikir yang kuat.
3. Alpha (frekuensi 8-12 Hz ) : Gelombang otak pada frekuensi ini muncul manakala kita
sedang rileks.Frekuensi ini banyak mendominasi anak-anak usia dibawah 15 tahun.
4. Theta (frekuensi 4-7 Hz ) : Gelombang otak pada frekuensi ini muncul manakala kita sedang
mengantuk (hampir tertidur).Frekuensi ini juga banyak mendominasi anak-anak usia dibawah
15 tahun.
5. Delta (frekuensi up to 4 Hz ) : Gelombang otak pada frekuensi ini muncul manakala kita
sedang tertidur pulas.
Orang yang sering melakukan meditasi atau ibadahnya khusyu', biasanya mudah menurunkan
gelombang otaknya sampai pada alpha-theta.Sedangkan orang awam, sangat sulit karena selalu
kepikiran masalah atau bertanya-tanya macam-macam. Itulah sebabnya banyak orang yang
tidak khusyu' dalam beribadah. Mereka yang ibadahnya khusyu' adalah yang mampu
menurunkan gelombang otaknya sampai ke alpha-theta sehingga ibadahnya lebih tenang dan
konsentrasi sehingga mampu untuk rileks dan melupakan permasalahan yang membebaninya.
Nah kaitannya dengan aktivasi otak tengah, orang dewasa harus mampu menurunkan
gelombang otaknya secara maksimal hingga alpha-theta. Tentu hal ini sulit dilakukan karena
memang kita tidak terlatih melakukannya apalagi gelombang beta mendominasi otak orang
dewasa. Lain halnya dengan anak-anak yang memang lebih didominasi gelombang alpha-theta,
maka mereka lebih mudah masuk ke gelombang tersebut. Itulah sebabnya aktivasi otak tengah
efektif untuk anak-anak namun untuk orang dewasa, tingkat kegagalannya tinggi.
1. GAMBAR OTAK TENGAH 3D
Untuk memahami lebih lanjut penjelasan ilmiah otak tengah (midbrain/mesencephalon), anda bisa lihat
informasinya di http://en.wikipedia.org/wiki/Midbrain
Untuk memahami keseluruhan anatomi otak manusia termasuk anatomi otak tengah, anda bisa
download materinya di http://www.healcentral.org/healapp/showMetadata?metadataId=40566
Aktivasi otak tengah juga mengaktifkan intuisi yang terletak di otak kanan. Penjelasan ilmiah soal
intuisi bisa dilihat di http://en.wikipedia.org/wiki/Intuition_(knowledge)
Untuk memudahkan anda melihat letak otak tengah dalam kepala manusia, silahkan lihat gambar 3D
(tiga dimensi) berikut ini. Yang berwarna merah adalah bentuk fisik otak tengah
•
Membangunkan anak di pagi hari merupakan hal yang memusingkan. Si kecil yang malas bangun
menjadi kendala utama. Untungnya ada beberapa langkah mudah untuk membangunkan anak,
seperti yang dikutip dari sheknows.
4. Buat sarapan.
Aroma sarapan yang nikmat bisa jadi salah satu trik agar si kecil tidak bangun dengan malas-
malasan. Cobalah untuk memenuhi rumah Anda dengan aroma lezat yang akan menarik perhatian si
kecil dari kamar mereka.
Seperti dikutip dari MSN Health, ada fakta-fakta lain yang mengejutkan dari otak:
Berbeda dengan keempat indera lain yang terhubung ke otak melalui sistem saraf yang berbelit-belit,
indera penglihatan punya jalur khusus ke otak yang langsung memproses bayangan dan cahaya yang
ditangkap oleh retina.
Pada penderita tumor atau kista di otak, sebenarnya nyeri terjadi bukan pada otak. Tekanan yang timbul
tidak menyakiti otak, tetapi sebenarnya rangsang nyeri terjadi pada jaringan dan pembuluh darah yang
berada di sekitar otak.
Hal ini juga yang menyebabkan otak rentan mengalami kerusakan pada kondisi kekurangan oksigen.
Jika sama sekali tidak mendapat suplai oksigen dalam waktu 4 menit saja, sel-sel otak akan mulai
mengalami kematian.
5. Otak membuat manusia tidak bisa menggelitik dirinya sendiri
Manusia gampang sekali geli jika digelitik orang lain, tapi jika menggelitik dirinya sendiri malah tidak
geli. Ini karena otak bisa membedakan sentuhan dari tubuh atau orang lain.
Bagian otak yang bertanggung jawab dalam mengenali sentuhan itu adalah bagian kecil yang
dinamakan cerebellum. Ketika saraf mengirim sinyal adanya sentuhan dari bagian tubuh sendiri,
cerebellum akan mengirimkan sinyal balasan untuk mengabaikan rangsang tersebut sehingga tidak
akan terasa geli.
Misalnya gambar titik-titik dengan pola tertentu, jika dilihat dari sudut yang berubah-ubah akan tampak
seperti sedang bergerak-gerak. Contoh lainnya adalah deretan garis sejajar yang tampak tidak sejajar
dengan adanya pola tertentu yang mengacaukan penafsiran otak terhadap bayangan gambar tersebut.
Ahli pendidikan menyarankan orangtua untuk mulai melibatkan anaknya dalam kegiatan seni sejak
dini. Peneliti menuturkan ada alasan yang bisa dipercaya bahwa musik dapat merangsang otak bayi, tari
membantu mengembangkan keterampilan motorik anak dan drama mengajarkan tentang emosi dan
pemecahan masalah.
Dalam laporan Departemen Pendidikan AS tahun 1998 diketahui bahwa anak-anak prasekolah yang
diberikan pelajaran bermain keyboard memiliki nilai lebih tinggi dalam tes untuk mengukur penalaran
spasial.
"Seni adalah alat berpikir, cara anak-anak untuk berkomunikasi mengenai pemahaman dan
kesalahpahaman. Tujuan dari seni tidak hanya sebatas pada kreativitas dan imajinasi," ujar Margie
Carter, seorang spesialis pendidikan anak usia dini, seperti dikutip dari Parentmap.
Rachel Glass dari West Seattle YMCA menuturkan bahwa seni adalah komponen penting untuk menuju
kesiapan sekolah seorang anak. Sekolah lebih banyak mengajarkan tentang membaca, menulis dan
berhitung, tapi seni lebih memberikan kontribusi dalam memberdayakan kemampuan si kecil dan juga
mengembangkan perkembangan otaknya.
"Misalnya menggambar dapat membantu perkembangan emosional, sehingga anak bisa memahami apa
yang bisa membuatnya merasa senang, sedih atau takut. Sedangkan drama bisa membantu anak belajar
tentang pengendalian diri dan empati. Ini adalah cara untuk memecahkan masalah, belajar menghadapi
frustasi dan situasi sosial," ungkap Glass.
Drama dan dongeng adalah cara yang baik untuk membantu meningkatkan kosakata anak dan belajar
musik juga bisa berfungsi sebagai bahasa dan kendaraan belajar bagi anak-anak. Hal ini karena anak-
anak akan merespons musik secara alami, ia dapat bergerak, membuat nada-nada sendiri dan belajar
lebih mudah.
Musik, drama dan tari akan memberikan wawasan dan membantu cara berpikir anak. Karena itu tak
ada salahnya untuk memberikan les musik, tari atau drama pada anak sejak masih kecil.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa tidak ada hubungannya antara konsumsi gula dengan anak
menjadi hiperaktif, kecuali jika anak tersebut memang sudah didiagnosis memiliki gangguan hiperaktif.
Sedikitnya telah ada 15 penelitian yang jusru menunjukkan bahwa pewarna makanan buatan,
khususnya red 40 dan quinoline yellow bisa menyebabkan hiperaktif seorang anak meningkat terutama
pada anak yang memang sudah didiagnosis menderita gangguan hiperaktif.
Seperti dikutip dari Healthmad, salah satu psikiater yang terlibat dalam penelitian menyarankan untuk
menghindari makanan yang menggunakan zat pewarna dan mengamati perilaku sang anak. Karena
dengan menghindari zat pewarna tersebut, maka bisa membantu menghentikan konsumsi obat-obatan
seperti Ritalin.
Selain itu sudah ada dua penelitian yang telah menunjukkan hasil serupa pada anak-anak yang tidak
memiliki gangguan hiperaktif. Sebagai hasil dari temuan ini, badan standar makanan Inggris telah
menginstruksikan produsen makanan untuk menghapus pewarna sintetis dari berbagai produk.
Beberapa produk mengganti pewarna sintetis tersebut dengan buah bit, ekstrak annatto dan paprika.
Karena itu para orangtua harus cermat memilih makanan yang akan dikonsumsi oleh anaknya, terutama
jika si kecil memang diketahui memiliki gangguan hiperaktif.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk menghindari penggunaan zat warna sintetik
dalam makanan, yaitu:
1. Bacalah label pada kemasan makanan secara teliti, pertimbangkan setiap bahan yang tercantum
dalam kemasan sebelum membeli.
2. Menghindari makanan olahan (processed food). Pewarna dan bahan aditif lainnya akan lebih banyak
ditemui dalam makanan kemasan, botol atau kalengan. Selain itu juga perhatikan zat pewarna yang
kadang ditambahkan dalam buah-buahan atau sayuran.
3. Buatlah permen atau es sendiri untuk anak-anak. Orangtua tidak bisa mengontrol apa yang
dikonsumsi oleh anak-anaknya di luar rumah, karena itu bekali anak dengan cemilan yang menarik tapi
sehat. Misalnya orangtua bisa membuat es susu sendiri atau membuat permen dari manisan buah yang
dibuat sendiri.
4. Usahakan untuk menghindari makanan atau jajanan di luar yang memiliki warna terlalu cerah atau
mencolok, karena biasanya warna-warna tersebut berasal dari zat warna sintetik.
Dibutuhkan usaha ekstra dan juga pengeluaran yang lebih untuk menghindari berbagai zat aditif dalam
makanan anak-anak, tapi usaha ekstra ini akan memberikan manfaat kesehatan yang lebih dan juga
menghindari anak dari masalah seperti menjadi hiperaktif.
Setiap anak memiliki kebiasaan yang berbeda-beda, ada yang mudah marah dan ada yang tidak. Pada
dasarnya, amarah adalah emosi negatif yang muncul ketika keinginan tidak terpenuhi. Kemarahan
sering dikaitkan dengan frustasi yang sangat wajar dan sehat jika diekspresikan dengan wajar pula.
Ada dua aspek perkembangan anak yang sangat terkait denga munculnya kemarahan, yaitu
perkembangan (self,ego) dan perkembangan bahasa. Ketika rasa ini sudah berkembang, anak mulai
banjir keinginan yang terkdang berbeda dengan apa yang dipiirkan orang tua. Oleh karena itu, usia 2-4
tahun dikenal sebagai masa negativistik.
Jika tidak dibarengi dengan sikap yang sehat, perkembangan ini pun menjadi tidak sehat. Akibatnya
anak akan mengalami kesulitan untuk mengekspresikan kemarahannya dengan kata sehingga mereka
cenderung berteriak, mengamuk, dan menangis. Hal ini akan mengganggu perkembangan psikis dan
fisik anak.
Pastikan anak tidak lapar, haus, dan tidka lelah untuk mencegah kemarahan anak.
Setiap anak terlahir dengan ambang toleransi yang berbeda-beda. Terkadang anak mudah menghadapi
kebisingan, pengalaman baru, kesesakan ruangan, dll. Tetapi, ada anak yang sulit menghadapi situasi
seperti ini. Memahami ambang toleransi anak akan menghindari situasi amarah yang tidak sehat.
Pelajari tanda awal kemarahan anak seperti gusar, rewel, atau manja. Sehingga anda bisa
mengantisipasi kemarahan anak.
Tidak usah bertentangan dengan anak selama tidak berkaitan dengan prinsip. Berikan pilihan atau
negosiasi hingga mencapai kesepakan bersama.
Tips Memotivasi Anak
Kategori : Tips Orang tua merupakan 'role model' bagi anaknya. Tingkah laku dan nasihat dari orang
tua akan selalu menjadi panutan bagi si kecil, oleh karena itu peran orang tua sangatlah penting untuk
menjadi motivator. Inilah beberapa tips mudah yang dapat Anda lakukan sebagai orang tua untuk buah
hatinya.
2. Cukup tidur
Tidur dapat membantu hormon pertumbuhan yang bekerja. Pastikan ia mendapatkan tidur nyenyak
selama 8 jam. Anak yang kurang tidur akan sulit berkonsentarsi di sekolah dan akan mudah marah.
3. Cukup olahraga
Isilah waktu kosong dengan kegiatan fisik yang ia sukai, misalkan dengan berenang, bersepeda, atau
aktivitas olahraga lain yang tidak kalah menyenangkan.
Parahnya lagi, sekolah kita mewajibkan tiap anak harus cakap dalam segala bidang. Sehingga pada
kasus ujian nasional, seringkal mereka yang jenius dalam bidang olahraga atau seni harus tidak lulus
karena gagal pada bidang matematika.
Dimasa depan, Indonesia harus memiliki guru-guru yang mampu memberikan motivasi kepada anak
didiknya. Sudah bukan jamannya lagi guru killer yang kerap memberikan hukuman fisik berupa
tamparan, mempermalukan di depan kelas dan lain sejenisnya. Tidak mengherankan jika hanya sedikit
anak yang menyukai sekolah. Mereka hanya senang jika bel istirahat dan pulang sekolah berbunyi.
Dimasa depan, sekolah juga harus memahami model kecerdasan tiap muridnya sehingga kurikulum
akan sesuai dengan model kecerdasan tiap anak.
Berkaitan dengan kecerdasan, Howard Gardner, dalam bukunya Multiple Intelligences (Kecerdasan
Ganda), membagi kecerdasan anak dalam spektrum yang cukup luas.
Memuat kemampuan seorang anak berpikir secara induktif dan deduktif, kemampuan berpikir menurut
aturan logika dan menganalisis pola angka-angka, serta memecahkan masalah melalui kemampuan
berpikir. Anak-anak dengan kecerdasan matematika dan logika yang tinggi cenderung menyenangi
kegiatan analisis dan mempelajari sebab akibat terjadinya sesuatu.
Mereka menyenangi cara berpikir yang konseptual, misalnya menyusun hipotesis, mengategori, dan
mengklasifikasi apa yang dihadapinya. Anak-anak ini cenderung menyukai aktivitas berhitung dan
memiliki kecepatan yang tinggi dalam menyelesaikan problem matematika.
Bila kurang memahami, mereka cenderung bertanya dan mencari jawaban atas hal yang kurang
dipahaminya. Anak-anak yang cerdas angka juga sangat menyukai permainan yang melibatkan
kemampuan berpikir aktif seperti catur dan bermain teka-teki. Setelah remaja biasanya mereka
cenderung menggeluti bidang matematika atau IPA, dan setelah dewasa menjadi insinyur, ahli teknik,
ahli statistik, dan pekerjaan-pekerjaan yang banyak melibatkan angka.
Memuat kemampuan seorang anak untuk menggunakan bahasa dan kata-kata baik secara lisan maupun
tulisan dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasannya. Anak-anak dengan
kemampuan bahasa yang tinggi umumnya ditandai dengan kesenangannya pada kegiatan yang
berkaitan dengan bahasa seperti membaca, membuat puisi, dan menyusun kata mutiara.
Anak-anak ini cenderung memiliki daya ingat yang kuat akan nama-nama orang, istilah-istilah baru,
maupun hal-hal yang sifatnya detail. Mereka cenderung lebih mudah belajar dengan cara
mendengarkan dan verbalisasi. Dalam hal kemampuan menguasai bahasa baru, anak-anak ini
umumnya memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Pada saat
dewasa biasanya mereka akan menjadi presenter, pengarang, penyair, wartawan, penerjemah, dan
profesi-profesi lain yang banyak melibatkan bahasa dan kata-kata.
Memuat kemampuan seorang anak untuk peka terhadap suara-suara nonverbal yang berada di
sekelilingnya, dalam hal ini adalah nada dan irama. Anak-anak ini senang sekali mendengar nada-nada
dan irama yang indah, mulai dari senandung yang mereka lakukan sendiri, dari radio, kaset, menonton
orkestra, atau memainkan alat musik sendiri. Mereka lebih mudah mengingat sesuatu dengan musik.
Saat dewasa mereka dapat menjadi penyanyi, pemain musik, komposer pencipta lagu, dan bidang-
bidang lain yang berhubungan dengan musik.
4. Kecerdasan visual spasial atau cerdas gambar
Memuat kemampuan seorang anak untuk memahami secara lebih mendalam mengenai hubungan
antara objek dan ruang. Anak-anak ini memiliki kemampuan menciptakan imajinasi bentuk dalam
pikirannya, atau menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi. Setelah dewasa biasanya mereka akan
menjadi pemahat, arsitek, pelukis, desainer, dan profesi lain yang berkaitan dengan seni visual.
Memuat kemampuan seorang anak untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh
tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah. Hal ini dapat dijumpai pada anak-
anak yang unggul dalam bidang olah raga, misalnya bulu tangkis, sepak bola, tenis, renang, basket, dan
cabang-cabang olah raga lainnya, atau bisa pula terlihat pada mereka yang unggul dalam menari,
bermain sulap, akrobat, dan kemampuan-kemampuan lain yang melibatkan keterampilan gerak tubuh.
Memuat kemampuan seorang anak untuk peka terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung
memahami dan berinteraksi dengan orang lain sehingga mudah dalam bersosialisasi dengan lingkungan
di sekelilingnya. Kecerdasan ini disebut juga kecerdasan sosial, dimana seorang anak mampu menjalin
persahabatan yang akrab dengan teman-temannya, termasuk berkemampuan memimpin,
mengorganisasi, menangani perselisihan antar teman, dan memperoleh simpati dari anak yang lain.
Setelah dewasa mereka dapat menjadi aktivis dalam organisasi, public relation, pemimpin, manajer,
direktur, bahkan menteri atau presiden.
Memuat kemampuan seorang anak untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri. Mereka cenderung
mampu mengenali kekuatan atau kelemahan dirinya sendiri, senang mengintropeksi diri, mengoreksi
kekurangan maupun kelemahannya dan kemudian mencoba untuk memperbaiki dirinya sendiri.
Beberapa di antara mereka cenderung menyenangi kesendirian dan kesunyian, merenung dan berdialog
dengan dirinya sendiri. Saat dewasa biasanya mereka akan menjadi ahli filsafat, penyair, atau seniman.
Memuat kemampuan seorang anak untuk peka terhadap lingkungan alam, misalnya senang berada di
lingkungan alam terbuka seperti cagar alam, gunung, pantai, dan hutan. Mereka cenderung suka
mengobservasi lingkungan alam seperti aneka macam bebatuan, flora dan fauna, bahkan benda-benda
di ruang angkasa. Saat dewasa mereka dapat menjadi pecinta alam, pecinta lingkungan, ahli geologi,
ahli astronomi, penyayang binatang, dan aktivitas-aktivitas lain yang berhubungan dengan alam dan
lingkungan.
Dengan konsep Multiple Intelligences (Kecerdasan Ganda) ini, Howard Gardner ingin mengoreksi
keterbatasan cara berpikir yang konvensional mengenai kecerdasan, bahwa seolah-olah kecerdasan
hanya terbatas pada hasil tes intelegensi yang sempit saja, atau hanya sekadar dilihat dari prestasi yang
ditampilkan seorang anak melalui ulangan maupun ujian di sekolah belaka.
Anak-anak unggul pada dasarnya tidak akan tumbuh dengan sendirinya, mereka memerlukan
lingkungan subur yang diciptakan untuk itu. Oleh karena itu diperlukan kesungguhan dari orang tua
dan pendidik untuk secara tekun dan rendah hati mengamati dan memahami potensi anak atau murid
dengan segala kelebihan maupun kekurangannya, dan menghargai seriap bentuk kecerdasan yang
berlainan.
Nah, termasuk kategori yang mana kecerdasan sobat baraya waktu kecil dahulu atau kecerdasan putra-
putri sobat baraya? Ataukah kecerdasan kita termasuk perpaduan dari dua atau lebih dari tipe
kecerdasan yang ada?
* Meminta si anak untuk "membaca" cerita. Cobalah untuk meminta si anak memilihkan buku
cerita yang disukainya, kemudian biarkan dia ‘membacakan’ isinya untuk Anda. Biarlah dia bercerita
sesuai apa yang ingin diceritakannya. Jangan melontarkan kritikan, misalnya kita membetulkan
ceritanya yang berbeda dengan apa yang ada di buku tersebut. Kritikan kita tersebut dapat mematikan
semangatnya untuk merangkai sebuah cerita menurut versinya sendiri.
* Bermain tebak-tebakan cerita. Ketika kita membacakan sebuah cerita pada anak, berhentilah pada
satu titik tertentu dimana cerita itu akan mengarah ke satu arah, kemudian tanyakan apa yang terjadi
dengan tokoh utamanya pada anak. Dan biasakan si kecil untuk mengarang kelanjutan ceritanya sendiri
dengan tebakan-tebakannya. Dengan cara ini dia akan terbiasa untuk mengarang sebuah cerita sendiri.
* Membacakan cerita secara berkala. Sediakan waktu secara tertentu untuk membacakan cerita yang
menarik untuk anak. Misalnya, sebelum tidur atau diwaktu santai. Carilah cerita yang menyenangkan
dan bacakan dengan cara yang menarik. Jika memungkin buatlah alat peraga yang sederhana untuk
menunjang cerita tersebut, seperti mainannya.
* Memberi buku-buku cerita yang menarik. Berikan dan pilihlah buku-buku buat anak yang
menarik baginya seperti buku dengan banyak gambar dan sedikit tulisan, serta warna-warna yang
menarik, hal ini akan lebih menarik bagi balita. Juga pilihlah buku yang terbuat dari kertas karton tebal
tahan air bagi bayi maupun anak batita, agar tidak mudah rusak jika dibuka-buka maupun
dimainkannya.
* Dengan mengajak bermain huruf dan angka. Ajaklah si kecil untuk bermain huruf dan angka,
seperti meminta dia untuk mencari dua kartu dengan angka atau huruf yang sama bentuknya. Atau
pasanglah kertas bertuliskan nama-nama benda pada benda yang ada di sekitarnya. Dengan permainan-
permainan yang sederhana ini merupakan upaya awal kita memperkenalkan anak untuk belajar
membaca.
* Membuat perpustakaan mini Buatlah sebuah perpustakaan mini yang sederhana serta ciptakan
suasana yang nyaman. Misalnya, menyediakan area khusus dengan karpet atau berbagai bantalan di
dekat lemari atau rak tempat si kecil dapat menyimpan buku-bukunya. Upayakan agar rak mudah
dijangkau oleh anak, dan tidak membahayakannya.
* Membacakan apa saja. Cobalah untuk membacakan dia apa saja, tidak hanya buku cerita. Bacakan
apa saja yang dapat kita baca dengan suara yang dia bisa dengar. Misalnya ketika kita membaca resep
makanan yang kita buat, atau amplop surat yang kita terima, coba baca agar dia juga mendengar. Baca
bagian-bagian yang mudah dimengerti saja oleh dia. Seperti, nama dan alamat pengirim surat atau
nama-nama sayuran, makanan, buah. Selain itu, tunjuk tulisan apa saja yang terpampang ketika ada di
jalan dan bacakan dengan keras juga.
* Memperlihatkan asyiknya membaca .Tunjukkan betapa asyiknya kita membaca berbagai buku
kepada anak. Agar si anak tahu bahwa membaca itu sangat menyenangkan. Dengan membaca kita
mengetahui berbagai hal di berbagai tempat, tanpa perlu pergi ke tempat tersebut. Coba untuk
perlihatkan berbagai buku yang menggambarkan beragam hal, seperti negara lain dan segala
keunikannya, atau berbagai macam flora dan fauna. Ceritakan pada anak inti dari buku-buku yang kita
baca, tentu saja sesuaikan dengan kemampuan pemahaman anak.
* Ciptakan suatu tokoh. Carilah serial cerita yang sangat disukai oleh anak, tokoh yang
menggambarkan untuk berbuat kebaikan atau mengamalkan kebaikan. Agar si anak pun tertarik untuk
membaca bukunya.
* Membuat buku cerita bersama. Ajarkan si kecil untuk menceritakan setiap gambar yang dia buat,
kemudian tulis cerita tersebut dibawah gambarnya. Kemudian kumpulkan setiap lembar gambar
tersebut menjadi semacam buku atau di jilid. Jika dia sudah terbiasa mintalah dia untuk membuat
gambar yang berseri. Dan cobalah untuk membaca buku ceritanya itu bersamanya.
Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E
(excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru
mulai belajar bahasa. Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya
dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya
sangat sederhana.
Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah. Rupanya karangan itulah yang
diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak
salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberi
nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri. Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima
saya hanya bertanya singkat. "Maaf Bapak dari mana?" "Dari Indonesia," jawab saya. Dia pun
tersenyum.
Budaya Menghukum
Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah
cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat.
"Saya mengerti," jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. "Beberapa
kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak-anaknya dididik di sini, "lanjutnya. "Di negeri
Anda, guru sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum,
melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement! " Dia pun melanjutkan
argumentasinya.
"Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba
dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang
hebat," ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya. Dari diskusi itu saya
mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.
Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai "A", dari
program master hingga doktor. Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik
ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian program doktor saya
pun dapat melewatinya dengan mudah.
Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana
ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan,
melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan
grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti.
Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh
keterbukaan. Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para
pengajar bukan saling menolong, malah ikut "menelan" mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.
Ketika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah,
tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya.
Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang
maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi. Mereka bukan melakukan encouragement,
melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun
kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga
menguji dengan cara menekan.
Ada semacam balas dendam dan kecurigaan. Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika
memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-
karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Ini bukanlah untuk menunjukan bahwa
negara lain lebih hebat daripada negara Indonesia, tapi marilah kita mencontoh sesuatu yang baik
darimanapun negaranya.
Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat:
karakter yang membangun, bukan merusak.
Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. "Janganlah kita mengukur
kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan," ujarnya dengan penuh
kesungguhan. Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal.
Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai
merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. "Sarah
telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah
menunjukkan kemajuan yang berarti." Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan
mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian
yang tidak objektif.
Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna), tetapi saya mengatakan
"gurunya salah". Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.
Melahirkan Kehebatan
Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan
tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan
bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok,
dan seterusnya. Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas...; Kalau,...; Nanti,...; dan
tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.
Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih disiplin. Namun
di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan baru
dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut
(mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh. Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan
(dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia dapat
tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang
yang kurang pintar atau bodoh. Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah
bodoh.
Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan.
Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti.
Aktivasi otak tengah adalah suatu penemuan fenomenal dalam pendidikan anak. Dan sebenarnya, teori
penggunaan otak tengah ini telah banyak dilakukan pada banyak negara di Asia, terutama Jepang.
Jepang telah lama melakukan praktik aktivasi otak tengah pada anak-anak. Seorang anak yang telah
diaktivasi otak tengah akan memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan anak yang otak
tengahnya belum diaktivasi.
Praktik aktivasi
Kegiatan dengan mata tertutup adalah suatu kegiatan yang paling nyata dapat dilihat. Seorang anak
yang telah diaktivasi otak tengahnya (mid brain activated) dapat mempunyai kemampuan luar biasa.
Kemampuan ini bahkan sering kali dipertontonkan secara menakjubkan dalam program hiburan sulap.
Setelah melihat kemampuan anak yang telah diaktivasi, sebagian besar acara pertandingan sulap di The
Master menjadi kurang menarik. Karena hal ini dapat dilakukan sendiri oleh anak-anak polos yang
hanya mengikuti training aktivasi otak tengah selama dua hari.
Kemampuan dasar yang dapat dilakukan adalah "melihat" kartu dengan mata ditutup (blind fold).
Christofle (9), misalnya, setelah mengikuti training aktivasi otak tengah dapat mengurutkan seluruh
kartu remi sesuai dengan angka, warna, dan bentuk gambar kartu dengan mata tertutup. Ia dapat
mempergunakan indra raba untuk melihat pola dan warna lengkap dengan angka hanya dengan
penglihatan kulit (skin vision).
Kemampuan lain yang dapat dilakukan oleh anak-anak ini adalah berjalan dengan mata ditutup, tanpa
menabrak. Dilakukan percobaan pada seorang anak yang berjalan dengan mata ditutup kain. Seseorang
bahkan sengaja menghalangi jalan di depannya.
Apa yang terjadi? Si anak serta-merta dapat menghindari rintangan tersebut tanpa menyentuhnya. Dia
bahkan dapat mengenali ayahnya di antara kerumunan orangtua lainnya, tanpa menyentuh dan
mendengar suaranya.
Pada tingkatan yang lebih lanjut, seorang anak diharapkan dapat "melihat" benda di balik tembok atau
di dalam kotak. Ia bahkan dapat menghitung uang yang terdapat di dalam dompet seseorang di
hadapannya tanpa orang tersebut mengeluarkan dompetnya. Jika seorang anak rajin melatih fungsi otak
tengahnya, bahkan dia dapat mengharapkan membaca dokumen yang terletak dalam posisi tertutup.
Selain itu, kemampuan prediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi beberapa saat kemudian
adalah kemampuan lebih tinggi yang dapat dimiliki oleh seorang anak. Seorang anak yang telah
mendapat aktivasi otak tengah dapat "menduga" kartu yang akan muncul pada saat orang tersebut
masih mengocok kartunya. Begitu selesai mengocok dan memilih sebuah kartu, orang tersebut
mengambil sebuah kartu yang ternyata tepat seperti "dugaan" sang anak tersebut.
Kegiatan menutup mata ini merupakan latihan untuk meningkatkan intuisi anak, sehingga di dalam
kehidupan pada saat dewasa nanti mampu mengambil keputusan yang tidak semata-mata analisa
matematis saja namun juga dibarengi dengan intuisi yang tajam. Orang-orang sukses tingkat dunia
seperti George Soros, Warren Buffet, Bill Gates selalu menyertakan intuisinya agar mampu secara
cepat dan tepat mengambil keputusan.
1. Tenangkan Diri
Jika merasa marah, emosi tak terkendali dan kita ingin memukul anak kita, tinggalkan situasi ini jika
memungkinkan. Tenangkan diri dan hening. Ditengah keheningan ini, kita sering akan menemukan
alternatif solusi untuk masalah yang sedang dihadapi.
4. Beri Pilihan
Memberi anak pilihan termasuk alternatif yang baik ketimbang memukul. Jika anak kita memainkan
makanan di meja makan, tanyakan "Kamu lebih suka berhenti bermain dengan makanan atau lebih
suka tinggalkan meja makan?" Jika anak masih terus bermain dengan makanan, gunakan tindakan tegas
tapi baik dengan membantu anak turun dari kursi dan meninggalkan meja. Katakan kepadanya, dia bisa
kembali ke meja jika sudah siap makan tanpa memainkan makanan.
Bandingkan jika anak melakukan kesalahan seperti memecahkan kaca jendela tetangga dan kita sebagai
orangtua berkata, "Saya lihat kamu memecahkan kaca jendela bu joko ya…?"Apa yang akan kamu
lakukan untuk memperbaiki atau menggantinya?" dengan suara yang tegas tapi baik. Maka anak kita
berfikir mungkin dengan cara memotong rumput halaman bu joko beberapa hari atau beberapa minggu,
bisa juga anak berfikir mencuci mobil bu joko dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Kesalahan
adalah bagian yang tak terhindarkan dari hidup dan tidak terlalu penting, bahwa dia melakukan
kesalahan, tapi dia bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahannya. Fokus bukan pada
kesalahannya, akan tetapi bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahannya.
6. Melakukan Perbaikan
Jika anak melanggar kesepakatan, orangtua cenderung ingin menghukumnya. Alternatif lainnya adalah,
meminta anak memperbaiki diri. Memperbaiki diri adalah mengerjakan sesuatu dengan orang yang
janjinya dilanggar anak. Sebagai contoh, beberapa anak menginap di rumah anton. Ayahnya meminta,
mereka tak boleh meninggalkan rumah ditengah malam. Anak-anak itu melanggar perjanjian. Si ayah
marah dan menghukum mereka dengan mengatakan, mereka tak boleh nginap lagi selama 2 bulan.
Anton dan teman-temannya marah dan tidak kooperatif sebagai akibat dari hukuman ini. Si ayah
menyadari apa yang dilakukannya. Ia minta maaf karena menghukum mereka dan bilang kepada
mereka,ia merasa dikhianati dan mendiskusikan pentingnya memegang janji. Ia lalu meminta anak-
anak itu melakukan perbaikan. Mereka memutuskan potong kayu yang harus dipotong ayahnya di
halaman belakang. Anak-anak jadi senang dan antusias tentang proyek itu dan sesudah itu,berpegang
pada janji untuk nginap lagi.
1. Otak kiri seringkali di hubungkan dengan IQ (Intelligence Quotient). IQ ini meliputi kemampuan
untuk perhitungan, memformulasikan pembicaraan, membaca, menulis, logika dan analisa. Pendidikan
tinggi di dunia sekarang ini banyak berkonsentrasi pada bagian otak kiri ini.
2. Otak kanan biasanya berasosiasi dengan kecerdasan emosional (EQ, Emotion Quotient). Otak kanan
ini mengembangkan sisi personalitas, kreatifitas, intuisi, kemampuan penerapan, kemampuan
panggung, dan seni.
Otak kanan dan otak kiri ini ibaratnya 2 orang pilot yang mengatur bagian yang berbeda pada mental
kita. , seperti namanya, terletak ditengah-tengah dari kedua otak tersebut. Otak ini seringkali
dihubungkan dengan kejeniusan seseorang. Sayangnya otak tengah dari sebagian besar manusia dalam
keadaan tidak aktif
Jika saja kita dapat mengaktifkan otak tengah, maka kita akan mempunyai super pilot yang mengatur
cara kerja dari kedua pilot yang sudah ada. Otak tengah ini dapat menyeimbangkan kerja dari otak
kanan dan otak kiri. Otak yang bekerja secara sinergis akan mempunyai kapasitas jauh lebih besar dari
otak yang hanya berkembang sebelah.
Bayangkan saja kemampuan seseorang jika dia mempunyai daya analisa dan logika yang tinggi (otak
kiri) dan digabung dengan kemampuan penerapan dan kreatifitas yang tinggi. Orang-orang ini biasanya
dianggap sebagai orang yang jenius. Para ahli mengatakan bahwa kejeniusan seseorang adalah
kemampuan untuk menggabungkan kemampuan otak kiri dan otak kanan. Jadi otak tengah ini
dipercaya sebagai bagian otak yang mengembangkan sisi jenius dari seseorang.
Otak tengah adalah jembatan yang menghubungkan dan menyeimbangkan fungsi otak kiri dan otak
kanan. Mengaktifkannya akan memungkinkan baik otak kiri maupun kan berfungsi secara optimal.
Pengaktifan otak tengah mengembalikan kekuatan otak pada keadaan asalnya.
Ketika otak tengah diaktifkan, kita akan memiliki akses yang mudah baik ke otak kiri maupun kanan.
Dengan akses mudah ini, mereka akan belajar, membaca dan menghafal benda-benda dalam kecepatan
yang lebih cepat dan dengan demikian meningkatkan keyakinan, minat dan konsentrasi mereka dalam
belajar.
Otak tengah adalah jembatan yang menghubungkan dan menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan.
Dengan mengaktifkannya akan memungkinkan baik otak kiri maupun otak kanan berfungsi dengan
optimal. Pengaktifan otak tengah mengembalikan kekuatan otak pada keadaan semula.
latihan telah mulai dilakukan di Indonesia. Saat ini belum banyak orang yang mengetahui keberadaan
dari training ini. Training biasanya dilakukan selama 2 hari. Pada saat itu juga biasanya dilakukan
training untuk para orang tua. Seperti juga bidang keahlian lainnya, orang tua berperan besar untuk
dapat membantu anak mengembangkan potensi otak tengah mereka. Seorang anak dengan otak tengah
yang kuat, diharapkan dapat mengembangkan otak kanan dan otak kiri secara lebih maksimal sehingga
mereka dapat masuk kategori jenius. Bukan hanya dalam otak kiri (IQ, intelektual) , atau otak kanan
(emosional, EQ) tetapi juga dalam ‘Loving Inteligence’. Mereka adalah individu yang seimbang dan
mengasihi orang lain seperti sang pencipta mengasihi dia. Sayangnya training aktivasi otak tengah ini
hanya dapat dilakukan untuk anak umur 5 – 15 tahun saja.
Bayangkan saja negara kita apabila 25 tahun mendatang banyak anak bangsa yang dilatih otak
tengahnya yang dapat membuat anak memiliki tingkat itelejensi yang tinggi maka ketertinggalan
negara kita dari negara-negara maju dapat dikejar dan disejajarkan dengan mudah!
Siswa kelas dua SMP itu merasa putus asa dan malu, serta tak bisa sekolah. Namun, setelah mengikuti
pelatihan aktivasi otak tengah, Kurnia bisa menyebut warna kartu remi. "Mudah-mudahan dengan
pelatihan lanjutan dia bisa membaca, tumbuh percaya dirinya, dan bisa sekolah lagi," Djamad berharap.
Keajaiban tidak hanya terjadi pada Kurnia. Sebanyak 21 anak lain juga bisa menebak warna, angka,
bahkan membaca pesan pendek di telepon seluler dengan mata ditutup kain. Heszkya Prastiowati
Kristianto, siswa kelas satu sekolah dasar di Ciledug, Tangerang, memperagakan membaca pesan
pendek hanya dengan meraba layar telepon seluler dengan jarinya. "Saya takjub. Mudah-mudahan
berguna saat meng-ikuti pelajaran di sekolahnya," ujar Happy Kristianto, ayahnya.
Muhammad, 12 tahun, salah seorang peserta pelatihan, mengakui bisa membedakan warna kartu
dengan cara menghidu. "Warna merah baunya lebih- menyengat, sedangkan hitam kurang ada baunya,"
katanya. Siswa kelas enam SD di Depok itu juga bisa menebak angka dalam kartu uno. "Saat diraba,
kartu-kartu itu ada titik terang dalam otakku, muncul warna dan angka-angka itu."
Orang tua peserta pelatihan aktivasi otak tengah benar-benar dibuat keheranan dengan kemampuan
anak-anaknya. Peserta yang berusia 7-13 tahun tampak berlaku aneh mencium, meraba-raba,
mendengar, atau menggosok-gosokkan kartu untuk menebak warna dan angka kartu remi atau uno.
Hampir semua anak bisa menebak warna atau angka kartu-kartu itu, walaupun matanya ditutup kain
merah tak tembus pandang. "Membaca dengan mata tertutup hanya satu cara untuk membuktikan otak
tengah anak telah diaktifkan," ujar Hendryk seorang trainer otak tengah.
Manfaat lain aktifnya otak tengah, anak akan memiliki akses yang mudah ke otak kiri dan kanan.
Sehingga mereka lebih mudah belajar, membaca, dan menghafal benda-benda lebih cepat. Konsentrasi,
daya ingat, kreativitas, dan karakter yang positif pun turut berkembang. "Anak akan lebih termotivasi,"
kata Hendryk.
Menurut dokter ahli saraf Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Silvia F. Lumempow, teori
penggunaan otak tengah banyak dilakukan di Rusia, dan mulai berkembang di Jepang sejak 40 tahun
silam. Latihan ini dipraktekkan di Malaysia sejak lima tahun lalu, dan masuk Indonesia menjelang
akhir 2009. Pelatihan pertama di Batam, lalu Bandung, Cirebon, Tangerang, dan kota-kota lainnya.
Di dunia kedokteran, menurut dokter ahli saraf lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Vivien Puspitasari, istilah otak tengah atau midbrain sudah dikenal sejak ditemukannya ilmu anatomi
sistem saraf. Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian besar berdasarkan perkembangannya sejak
masih janin dalam kandungan, yaitu prosencephalon (otak depan), rhom-bencephalon (otak belakang),
dan me-sencephalon (otak tengah).
Jadi, yang disebut otak tengah adalah bagian dari otak manusia yang letaknya antara otak depan dan
otak belakang. Otak tengah tersusun dari inti sel saraf dan serabut saraf yang memiliki beberapa fungsi
khusus. Bagian ini ibarat saluran atau lorong yang diapit kedua bagian otak itu. "Otak tengah itu bagai
jembatan di kedua otak itu," ujar Hendryk.
Otak tengah, menurut dokter yang kini bertugas di Rumah Sakit Siloam Tangerang itu, mengandung
inti sel saraf kranial III dan IV, yang berfungsi menggerakkan otot-otot mata ke arah vertikal. Selain
itu, otak tengah mengandung serabut saraf formatio reticularis, yang bertanggung jawab
mempertahankan kesadaran. "Mengandung serabut saraf sensorik maupun motorik yang
menghantarkan sinyal dari otak bagian distal menuju otak depan atau sebaliknya," katanya. Yang lebih
penting, otak tengah mengandung inti sel substansia nigra, yang menghasilkan zat dopamin, yang
berperan dalam sistem gerakan tubuh.