Professional Documents
Culture Documents
Modifikasi
perilaku
Aska
Primardi,
S.Psi,
M.A.
1. Shaping
a. Definisi
Shaping
merupakan
prosedur
behavioral
untuk
membentuk
perilaku
target
(target
behavior)
dengan
cara
memberikan
reinforcement
pada
berbagai
perilaku
yang
mendekati
target,
hingga
pada
akhirnya
terbentuk
perilaku
yang
diinginkan.
Proses
shaping
memiliki
beberapa
tahap.
Reinforcement
dan
extinction
diberikap
selama
proses
shaping
tersebut.
Ketika
perilaku
yang
mendekati
target
muncul,
seseorang
diberikan
reinforcement.
Pada
saat
yang
sama,
orang
tersebut
diberi
extinction
untuk
memadamkan
perilaku
sebelumnya.
Contoh
:
mengajarkan
anak
berbicara
‘mama’
dan
‘papa’
,
membentuk
perilaku
anak
berangkat
sekolah
pagi.
b. Aplikasi
Kasus
seorang
nenek
75
tahun
yang
menolak
terapi
fisik,
karena
alasan
tertentu,
walaupun
sebenarnya
ia
membutuhkannya
untuk
berlatih
berjalan
kembali
dengan
walker.
Perilaku
targetnya
adalah
berjalan
dengan
walker.
Pertama,
ketika
si
nenek
mau
datang
ke
tempat
terapi
dengan
kursi
roda,
reinforcement
diberikan
berupa
pijatan
dari
perawat.
Si
nenek
mau
mengulang
perilaku
tersebut.
Lain
kali,
sebelum
mendapatkan
pijatan,
Si
nenek
diminta
berlatih
berjalan
dengan
berpegangan
pada
dua
tiang
paralel.
Si
nenek
berdiri
di
antara
dua
diang
tersebut
selama
1
detik,
kemudian
diberi
pijatan
(reinforcer).
Hari
selanjutnya,
rentang
waktu
makin
melebar
hingga
beberapa
menit.
Berikutnya,
si
nenek
akan
mendapatkan
pijatan
jika
mau
berjalan
dengan
walker,
sampai
akhirnya
terbentuk
perilaku
target.
1
c. Perosedur
shaping
• Mendefinisikan
perilaku
target
:
Untuk
mengukur
kesuksesan
shaping.
• Mempertimbangkan
kapan
saatnya
shaping
menjadi
prosedur
yang
efektif.
Ada
3
pertimbangan
:
o Jika
perilaku
target
sudah
terbentuk,
maka
yang
perlu
dilakukan
hanyalah
memberikan
reinforcement
yang
berbeda
untuk
meningkatkan
frekuensi
dan
durasi
perilaku
tagert.
o Cara
lain
dapat
lebih
efektif
:
prompting,
modeling,
instruksi,
behavioral
contract,
dll.
o Tidak
perlu
menggunakan
shaping
jika
dapat
memberitahu
seseorang
untuk
merubah
perilakunya.
• Mengidentifikasi
perilaku
awal
(starting
behavior)
Perilaku
awal
harus
relevan
dengan
perilaku
target.
Contoh
:
membentuk
perilaku
bangun
pagi
pada
anak-‐anak,
perilaku
awal
yang
relevan
adalah
bangun
pagi
/
tidur
lebih
awal,
bukan
mengerjakan
PR
di
malam
hari.
• Memilih
tahap
shaping
Setiap
tahap
shaping
harus
ditentukan
secara
teliti
dan
jelas.
Perilaku
yang
akan
dibentuk
dalam
tiap
tahap
shaping,
tidak
boleh
berbeda
jauh.
Perilaku-‐perilaku
tersebut
harus
berhubungan.
Jika
tahap
shaping
terlalu
kecil/singkat,
kemajuan
akan
lambat
dan
melelahkan.
• Memilih
penguat
(reinforcer)
yang
akan
digunakan
dalam
prosedur
shaping
Penguat
dipilih
yang
paling
pas
dengan
kondisi
seseorang
yang
akan
dimodifikasi
perilakunya.
Pelatih
(trainer)
harus
segera
memberikan
penguat
setelah
perilaku
target
terbentuk.
2
• Memberikan
penguat
yang
berbeda
pada
setiap
tahap
Penguat
diberikan
dimulai
dari
perilaku
awal
hingga
perilaku
target.
Penguat
diberikan
setelah
perilaku
target
tahap
pertama
terbentuk.
Selanjutnya,
penguat
tidak
lagi
diberikan
setelah
perilaku
target
tahap
pertama
terbentuk,
tetapi
setelah
perilaku
target
tahap
kedua
terbentuk,
dan
seterusnya.
• Langkah
yang
wajar
selama
tahap
shaping.
Penguat
yang
diberikan
secara
berlebihan
dalam
salah
satu
tahap
shaping
akan
menimblkan
masalah,
dan
membuat
subyek
sulit
mencapai
tahap
berikutnya.
3
2. Token
economy
a. Definisi
Merupakan
sebuah
prosedur
modifikasi
perilaku
dengan
jenis
penguat
yang
disebut
dengan
token
(“tanda”).
Token
digunakan
untuk
memperkuat
perilaku
selama
program
modifikasi
perilaku.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
token
ekonomi
dapat
sukses
memodifikasi
perilaku
anak
&
dewasa
dalam
berbagai
setting
treatment.
Kelebihan
:
dapat
langsung
diberikan
sesudah
suatu
perilaku
target
terbentuk,
dan
dapat
ditukarkan
dengan
benda
bila
waktu
dan
tempat
memungkinkan.
Token
akan
efektif
bila
diberlakukan
pada
sekelompok
orang.
b. Penerapan
• Mendefinisikan
perilaku
target
Langkah
pertama
yang
harus
dilakukan
adalah
mengidentifikasi
dan
mendefinisikan
perilaku
yang
ingin
diperkuat.
• Identifikasi
item
yang
akan
digunakan
sebagai
token
Token
haruslah
sesuatu
yang
nyata
dan
dapat
diberikan
dengan
segera
setelah
perilaku
target
terbentuk.
Token
harus
dalam
bentuk
yang
mendukung
seseorang
untuk
mengumpulkan
dan
menjumlahkannya.
Token
hanya
dapat
diberikan
oleh
satu
sumber
saja,
yaitu
trainer/psikolog.
Beberapa
contoh
token
yang
digunakan
delama
token
ekonomi
:
stickers,
check
marks
on
an
index
card,
kartu/kupon,
cap,
dll.
• Indentifikasi
backup
reinforces
Token
memperoleh
keefektifan
untuk
memodifikasi
perilaku
seseorang
karena
selalu
dipasangkan
dengan
penguat
(backup
reinforces).
Dengan
demikian,
efektivitas
token
tergantung
dari
penguat
yang
menyertainya.
Penguat
tidak
dapat
diberikan
kepada
seseorang
jika
ia
tidak
menyertai
token
untuk
menukarnya.
Reinforces
yang
diberikan
harus
cocok
dengan
situasi
dan
kondisi
seseorang
yang
akan
dimodifikasi
perilakunya.
4
• Menysun
jadwal
reinforcement
yang
sesuai
Sebelum
token
ekonomi
diimplementasikan,
trainer
harus
sudah
menentukan
jadwal
pemberian
reinforcement.
Contohnya
jadwal
fixed
ratio.
Setiap
anak
dalam
sekolah
luar
biasa
menerima
token
setiap
berhasil
menjawab
pertanyaan.
Setelah
performance
murid
meningkat,
trainer
merubah
dengan
cara
memberikan
token
setiap
si
anak
berhasil
menjawab
2
pertanyaan
secara
benar
(FR2).
Hal
ini
berkembang
terus
sampai
FR
5
atau
FR
10
tergantung
dari
kemampuan
si
anak.
• Menetapkan
tingkat/nilai
tukar
token
(Token
Exchange
Rate)
Pada
umumnya,
semakin
tinggi/banyak
token
yang
dimiliki
seseorang,
semakin
besar
reinforcement
yang
bisa
ia
terima.
Nilai
tukar
token
harus
disetting
sedemikian
rupa
sehingga
setiap
orang
yang
ikut
dalam
program
modifikasi
perilaku
dapat
memperoleh
poin.
Sering
kali
trainer
harus
merubah
nilai
tukar
token
setelah
memulai
training
untuk
mendapatkan
hasil
training
terbaik.
• Menentukan
tempat
dan
waktu
untuk
menukar
token
Pada
umumnya,
dalam
setiap
training
ada
1
stand
khusus
penukaran
token
dengan
hadiah.
Cara
lain
yang
dilakukan
trainer
adalah
dengan
membuka
stand
tersebut
sesuai
waktu
yang
telah
ditentukan.
• Memutuskan
penggunaan
biaya/denda
respon
(response
cost)
Komponen
response
cost
tidak
selalu
digunakan
dalam
token
ekonomi.
Jika
tujuan
token
ekonomi
adalah
untuk
memperkuat
perilaku
target,
dan
dalam
kasus
tersebut
tidak
ada
masalah
perilaku
lain,
maka
response
cost
tidak
diperlukan.
Sebaliknya,
jika
dalam
proses
memperkuat
perilaku
target
ditemukan
munculnya
perilaku-‐
perilaku
yang
berlawanan,
maka
response
cost
dapat
diberlakukan.
Kehilangan
token
berfungsi
sebagai
hukuman
untuk
menghapus
perilaku
yang
tidak
diinginkan
tersebut.
Response
cost
digunakan
jika
klien
dapat
mendapatkan
kembali
tokennya.
Namun
jika
klien
terlalu
agresif
ketika
harus
mendapatkan
token
kembali,
maka
tidak
mungkin
lagi
bagi
trainer
untuk
menerapkan
reponse
cost.
5
• Staff
training
dan
management
Sebelum
memberikan
training,
seseorang
harus
melakukan
role
play
terlebih
dahulu
sebagai
klien
untuk
memahami
proses
training.
Kunci
penerapan
token
ekonomi
antara
lain
:
o Mendeskripsikan
perilaku
target.
o Memberikan
token
dengan
segera
setelah
perilaku
target
muncul.
o Membedakan
mana
perilaku
yang
bermasalah
dan
mana
perilaku
yang
akan
diberi
token.
o Memberikan
response
cost
dengan
segera
setiap
perilaku
yang
bermasalah
itu
muncul.
o Mempertahankan
integritas
dan
konsistensi
dari
token.
o Mengetahui
nilai
tukar
token,
waktu,
tempat,
dan
aturan
pertukaran
token.
c. Beberapa
pertimbangan
praktis
• Token
diberikan
segera
setelah
perilaku
target
muncul
• Trainer
sebaiknya
memberikan
pujian
sebagai
reinforcer
bagi
klien
setelah
mendapatkan
dan
menukar
token.
• Bagi
anak-‐anak
maupun
individu
dengan
keterbatasan
intelektual,
reinforcement
harus
diberikan
bersamaan
dengan
pemberian
token.
• Token
ekonomi
adalah
sesuatu
yang
khusus,
dan
tidak
dapat
ditemukan
dalam
lingkungan
lain
selain
lingkungan
eksperimen.
Oleh
karena
itu,
setelah
terapi
berhasil,
klien
diberikan
reinforcement
langsung
dalam
bentuk
nyata,
bersamaan
dengan
token,
tanpa
perlu
ditukar
seperti
semula.
d. Keuntungan
dan
kerugian
token
ekonomi
• Keuntungan
:
o Token
dapat
digunakan
untuk
memperkuat
perilaku
target
dengan
segera
setelah
perilaku
target
tersebut
terbentuk.
o Token
ekonomi
bersifat
kaku
dan
berstruktur,
oleh
karena
itu,
pemberian
penguat
harus
dilakukan
secara
konsisten.
6
o Token
adalah
penguat
terkondisi
yang
bersifat
umum
(generalized
conditiones
reinforces)
karena
digabungkan
dan
dipasangkan
dengan
berbagai
macam
penguat
yang
lain.
o Token
mudah
diberikan
dan
mudah
dihitung
jumlahnya.
o Reinforcement
dari
token
mudah
dihitung,
sehingga
perilaku
yang
berbeda
akan
mendapatkan
jumlah
reinforcement
yang
dapat
dihitung
lebih
tinggi
atau
lebih
rendah.
o Denda
respon
mudah
diaplikasikan
dalam
token
ekonomi
karena
penerima
denda
sebelumnya
telah
mengumpulkan
token,
yang
nantinya
digunakan
untuk
membayar
denda.
o Penerima
token
(klien)
dapat
mempelajari
perilaku
yang
baik
atau
skill
tertentu
di
masa
mendatang,
dengan
cara
menyimpan
token
untuk
tujuan
yang
lebih
besar.
• Kerugian
:
o Menguras
banyak
tenaga
dan
waktu
untuk
merancang,
menerapkan,
dan
mengevaluasi
program.
o Membutuhkan
biaya
yang
yang
banyak
untuk
memenuhi
kebutuhan
backup
reinforces.
o Perlu
pelatihan
yang
sungguh-‐sungguh
bagi
para
trainer
dalam
melaksanakan
program
token,
terlebih
lagi
jika
hal
tersebut
dilakukan
dalam
skala
besar.
7