ARAB Oleh: Ikhwanul Kiram Mashuri PENGANTAR Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan untuk NKRI
Mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim dan
bahkan terbesar di dunia
Bahasa Arab sudah lama dikenal oleh umat Islam
seiring dengan masuknya Islam ke Indonesia.
Sejumlah kata Arab sudah menjadi bahasa Indonesia
sehari-hari baik lisan maupun tulisan.
Dalam bentuk tulisan, penyerapan kata Arab ke
Indonesia sering berbeda-beda. BERASAL DARI BAHASA ARAB
Tahukah Anda bahwa kata-kata berikut berasal dari
bahasa Arab: semar, petruk, kamera, averous, avena, Gibraltar, kursi, Irian, dan sebagainya?
Begitu juga dengan syahadat, shalat, …., zakat,
haji….. PENULISAN YANG BERBEDA-BEDA Fakta bahwa penulisan kata-kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Arab sering berbeda: Shalat – sholat – salat Lohor – dhuhur – dzuhur Dzikir – zikir Alquran –Al-Quran – Al Quran – Quran … Usamah bin Ladin - Osama ben Laden Hijriah – Hijriyah - Hijrah mesjid – masjid Ka’bah – Kakbah - Kabah PENULISAN YANG BERBEDA-BEDA Israk Mikraj - Isra’ Mi’raj… Mekah – Mekkah – Makkah Musola – mushola – musholla –mushala – mushalla Ramadan – ramadhan Shaikh – syaikh – syeikh – sheikh Hadis – Hadits Takwa – taqwa Shalat – salat Jamaah – jemaah Asar – ashar Wudu – wuduk – wudlu – wudhu PENULISAN YANG BERBEDA-BEDA
Kurban – korban – qurban – qorban
Alfatihah – Al Fatihah – Al-Fatihah – Al-Fatikhah Jumat – Jum’at Dakwah – da’wah Ustad – ustadz Sahih – shahih Mubalig – mubaligh – mubaligh Akil balig….. PENYEBAB PERBEDAAN Pengaruh logat/lidah daerah di Indonesia Abdul Rozak – Dul Rojak Alfatihah – Alpatihah Samara – semar Lohor – luhur – dhuhur - dzuhur Sedekah – sodakoh - shodakoh
Pengaruh logat di negara-negara Arab
jamal – gamal (Mesir) qomis – gamis (Arab Saudi) PENYEBAB PERBEDAAN Pengambilan sumber dari Bahasa Latin Averous - Ibnu Rusyd - Ben Rusyd Avena – Ibnu Sina – Ben Sina
Pengaruh sumber dari Bahasa Inggris
Ben Laden – bin/Ibnu Ladin Al Qaeda – Al-Qoidah Aljazira, Al-Jazirah
Tidak konsisten menggunakan sumber
Mesir, Siria/Syria/Suriah, Magrib/Maroko, Libanon/Lebanon/Libnan PENYEBAB PERBEDAAN Pengaruh ustad-ustad lulusan Arab dan sebaliknya sarjana lulusan Barat Fakta bahwa banyak ustad yang menulis buku/khutbah tidak mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang benar
Fakta bahwa sarjana lulusan Barat sering menulis
serapan dari Bahasa Arab dengan transliterasi dari Bahasa Inggris PENYEBAB PERBEDAAN Penyerapan ke Bahasa Indonesia yang didasarkan pada pendengaran Ikhwanul Kiram Mashuri
Ketidaktahuan kaidah dalam Bahasa Arab
al Bahasa Arab sama dengan huruf kapital dalam Bahasa Indonesia: Al Quran – Quran Ikhwanul Kiram Mashuri BEDA PENULISAN BEDA MAKNA Banyak kata dalam Bahasa Arab yang beda pengucapan beda makna kalb – qalb nik’mah – niqmah laa – la Ka’bah – Ka’abah Luqmah - lukmah BAHASA REPUBLIKA Karena ada beberapa hal yang dianggap tak sesuai dengan makna dan kelaziman yang berlaku di masyarkat, maka Republika menggunakan acuan sendiri
Acuan itu bisa diambil dari KBBI, kelaziman yang
berlaku di masyarakat, atau rasa nyaman saja Shalat (Arab) – salat (KBBI) – sholat (masyarakat) – shalat (Republika) Umrah – umrah – umroh – umrah Khutbah – khotbah – khutbah – khutbah Hijriyyah – hijriah – hijriyah – hijriyah Zhuhur – zuhur – dzuhur – zhuhur Ruh – roh – roh – ruh Thariqat – tarekat – thoriqot – tarekat Thawaf – tawaf – thowaf – thawaf Shodaqoh – sedekah – shodaqoh – sedekah Hadits – hadis – hadits – hadis Sunnah – sunah – sunnah – sunah Wuquf – wukuf – wukuf – wukuf SARAN DAN MASUKAN Dari berbagai fakta di atas kita perlu membuat kaidah penyerapan Bahasa Indonesia dari Bahasa Arab. Kaidah itu lalu kita sepakat bersama.
Media sangat besar perannya dalam menyebarluaskan
bahasa Indonesia yang benar, karena itu mereka harus membuat kesepakatan bersama
Dalam membuat kaidah tersebut harus dilibatkan
ahli Bahasa Arab dan ahli Bahasa Indonesia SARAN DAN MASUKAN Bahasa selalu berkembang, karena itu para ahli bahasa dan editor bahasa di berbagai media harus bertemu secara periodik untuk membahas perkembangan tersebut SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Wallahu a’lam bis showab – Wallahu aklam bis sawab